Radya Labs Kenalkan Chatbot untuk Bantu Nikmati Piala Dunia 2018

Peluang pemanfaatan teknologi chatbot terus dieksplorasi oleh pengembang lokal. Di momen Piala Dunia 2018 ini, Radya Labs meluncurkan “TemanBola”, yakni chatbot yang berbasis LINE Chat. TemanBola dikembangkan dengan fitur yang dapat memudahkan penggemar sepak bola mendapatkan informasi jadwal, klasemen, dan berita terkini tentang perhelatan Piala Dunia.

TemanBola bisa diakses melalui Line di akun @TemanBola. Radya Labs sengaja mendesain dan meluncurkannya bersamaan dengan momen sepak bola. Namun tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan untuk gelaran sepak bola lain mengingat nama yang dipilih juga bersifat general.

“Di gelaran sepak bola terbesar ini, kami ingin menghadirkan teman bagi penggemar, supaya mereka bisa mengikuti Piala Dunia dengan mudah. Kali ini pengguna tidak perlu menginstal aplikasi baru, cukup menambahkan akun resmi TemanBola di LINE”, terang Project Lead TemanBola Irfan Afif.

Sementara itu Managing Director Radya Labs Puja Pramudya turut menjelaskan bahwa inovasi Radya Labs sebenarnya ada di balik teknologi atau tools yang digunakan TemanBola. Pihaknya sedang mengembangkan sebuah tools untuk memudahkan pengembangan chatbot bagi non-developer.

“Inovasinya sebenarnya ada di tools untuk membuat TemanBola itu sendiri. Radya Labs sedang eksplorasi bagaimana caranya bisa buat bot lebih mudah dan cepat. Mirip seperti appsterize.com (salah satu produk dari Radya Labs), mobile app kira-kira konsepnya. TemanBola itu jadi semacam showcase dari eksplorasi ini,” terang Puja.

Radya Labs Siapkan Twinnies Menu, Aplikasi Kumpulan Resep Makan Sehat

Sebagai pengembang aplikasi lokal, Radya Labs kerap menghadirkan aplikasi dengan teknologi terkini dan berfungsi untuk semua kalangan. Setelah sebelumnya mengembangkan aplikasi on-demand yang disebut dengan Project Flores, di bulan Februari ini Radya Labs kembali meluncurkan aplikasi baru yang menyasar kalangan ibu-ibu muda di Indonesia bernama Twinnies Menu.

Resep menu pilihan dalam satu aplikasi

Aplikasi mobile yang saat ini sudah bisa diunduh di platform Android (dan bulan Maret untuk versi iOS) menyajikan resep-resep yang sesuai untuk balita khususnya dan keluarga pada umumnya, resepnya sebagian besar mempromosikan penggunaan bahan-bahan organik.

Konsepnya menyajikan resep digital kepada kaum ibu, terutama ibu di perkotaan yang semakin melek teknologi dan menggunakan smartphone untuk membantu aktivitas sehari-hari, di antaranya memasak asupan gizi untuk anak tanpa harus ke toko buku untuk memperoleh buku resep, sekarang dengan mudah bisa diperoleh melalui aplikasi.

Kepada DailySocial Co-Founder Radya Labs Puja Pramudya menjelaskan ide awal Twinnies Menu merupakan pengalaman pribadi untuk membuat kumpulan resep khusus untuk ibu-ibu muda yang membutuhkan informasi lengkap dalam sebuah aplikasi.

“Saya dan partner bisnis saya Tito Daniswara masing-masing baru memiliki anak pertama kami. Dalam diskusi santai waktu itu, para istri sempat menceritakan sedang sibuk mempersiapkan rencana makanan MPASI yaitu makanan pendamping ASI untuk bayi di atas usia 6 bulan. Kami coba bertanya khususnya ke lingkaran para istri mengenai kebutuhan tersebut, ternyata banyak dukungan yang kami terima,” kata Puja.

Melihat adanya potensi untuk membuat aplikasi sederhana untuk segmentasi ibu-ibu muda, Puja dan rekan kemudian mencoba untuk menghubungi salah satu sahabat yang hobi memasak sendiri dengan bahan organik untuk anak kembarnya. Puja mengungkapkan dari sahabatnya tersebut kemudian ide nama Twinnies Menu diciptakan.

“Rekan kami ini aktif di komunitas ibu-ibu yang suka memasak sehingga memiliki cukup banyak  orang yang lumayan aktif. Untuk memvalidasi ide aplikasi, kami coba mengikuti lomba yang pernah DailySocial selenggarakan bersama Facebook,” kata Puja

Tim Twinnies Menu

Saat itu Puja mengembangkan aplikasi tanya jawab, bisa melalui aplikasi atau Facebook Bot untuk mendapatkan informasi resep melalui chatting. Selanjutnya resep bisa dicari berdasarkan bahan atau rasa yang diinginkan dengan format bahasa natural. Pengguna cukup mencari dengan kata kunci atau keyword seperti “makanan manis” maka akan tampil resep yang mengandung bahan manis seperti gula dan sebagainya.

“Meskipun tidak menang, kami mendapat apresiasi dari para Juri, lalu ide aplikasi kami sederhanakan lagi, karena ternyata ibu-ibu muda lebih senang browsing dengan melihat gambar dibandingkan fitur search. Aplikasi sekarang menampilkan resep ala Instagram dengan gambar yang besar supaya menggugah selera dan rasa ingin tahu. Aplikasi kami ikutkan lomba lain yaitu IWIC 2016 dan berhasil memenangkan peringkat pertama untuk kategori Woman,” kata Puja.

Keberhasilan yang diraih Puja dan tim saat menjadi pemenang kompetisi, menjadi pembuktian bahwa produk memang memiliki potensi untuk dikembangkan dan strategi monetisasi juga bisa dilancarkan. Meskipun saat ini aplikasi mobile sudah bisa diunduh dan digunakan oleh publik, namun secara resmi Twinnies Menu akan dirilis pada tanggal 14 Febuari 2017.

“Aplikasi ini baru akan kita launch bertepatan dengan hari kasih sayang, sebagai wujud kasih sayang kami kepada keluarga Indonesia. Jadi belum ada pengguna publik, baru ada beberapa pengguna internal dari kalangan Radya Labs dan kolega,” kata Puja.

Fitur unggulan dan pilihan premium untuk pelanggan

Saat ini Twinnies menu telah memiliki 100 resep, yang  fokus pada resep balita, MPASI dan hidangan keluarga. Fitur yang ditampilkan juga cukup sederhana dan mudah untuk digunakan. Dengan tampilan gambar makanan yang beragam, pengguna bisa dengan mudah memilih resep yang ingin dicoba hingga fitur Favorite.

“Untuk saat ini Twinnies Menu merupakan aplikasi resep yang sangat sederhana. Kami fokus kepada konten dari resep yang ingin dibagikan. Pengguna bisa browsing ala Instagram dengan model daftar bergambar atau gaya swipe ala Tinder. Kami tonjolkan gambar agar menggugah selera dan memancing rasa ingin tahu pengguna,” kata Puja.

Untuk pengguna yang ingin mendapatkan akses lebih dari Twinnies Menu terdapat juga pilihan Twinnies Menu Premium. Biaya yang dikenakan kepada pengguna adalah Rp 15 ribu dan bisa dilakukan dengan cara potong pulsa atau carrier billing (untuk platform Android). Untuk semua pelanggan Premium, Twinnies Menu menawarkan akses gratis 100 resep dan bisa di-sync dengan perangkat lainnya.

“Ke depannya aplikasi Twinnies Menu akan terus kita kembangkan, baik dari sisi fitur maupun konten supaya semakin memudahkan ibu untuk menyediakan masakan terbaik bagi anak,” tutup Puja.

Application Information Will Show Up Here

Project Flores, Produk Baru Radya Labs untuk Bantu Bisnis Kembangkan Layanan On-Demand Sendiri

Layanan on-demand masih menjadi salah satu jenis layanan yang dinilai paling dibutuhkan masyarakat sekarang. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan layanan on-demand yang berkembang mulai dari transportasi hingga jasa laundry. Diperkirakan inovasi on-demand tidak lantas berhenti sampai di sini. Mengambil peluang ini Radya Labs mengembangkan sebuah platform yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi on-demand yang disebut dengan Project Flores.

Dengan mengusung tagline “Build your own on-demand services” Project Flores didesain sedemikian rupa dengan harapan bisa memudahkan setiap orang atau korporasi yang ingin membuka layanan jasa dan produk dengan konsep on-demand. Project Flores ini melengkapi portofolio produk dari Radya Labs yang sebelumnya juga mengeluarkan platform Appsterize, sebuah platform untuk UKM agar bisa membuat aplikasi mobile sendiri.

Co-Founder Radya Labs Puja Pramudya menjelaskan bahwa salah satu alasan pihaknya mengembangkan Project Flores ini berdasar dari kebutuhan pelanggan. Dalam dua tahun terakhir Radya Labs banyak menerima permintaan untuk membuat aplikasi on-demand.

“Dalam 2 tahun terakhir kami banyak sekali menerima permintaan untuk membuat aplikasi on-demand. Rata-rata permintaannya ingin membuat aplikasi Uber for X, Atau Go-Jek for Y. Untuk memenuhi permintaan seperti itu, kita perlu mengembangkan suatu sistem on-demand yang terdiri dari beberapa komponen, sehingga memakan waktu yang cukup panjang 5-6 bulan, dan harga yang cukup tinggi. Kami ingin memudahkan pebisnis untuk memiliki on-demand system untuk perusahaan mereka,” terang Puja.

Ada tiga hal yang menurut Puja bisa diselesaikan dengan Project Flores ini, yaitu waktu pengembangan, biaya atau harga dan juga teknologi. Project Flores meringkas dan memudahkan itu semua dalam sebuah platform.

Dalam sebuah sistem on-demand biasanya membutuhkan minimal tiga komponen untuk berjalan, yakni aplikasi mobile untuk pelanggan (iOS dan Android), aplikasi mobile untuk agen dan juga aplikasi web untuk internal perusahaan. Ketiga komponen tersebut sudah disediakan dalam Project Flores dan bisa disesuaikan dengan proses bisnis yang lebih spesifik.

Puja menambahkan bahwa calon pelanggan mereka juga dapat memilih komponen mana yang ingin didapatkan, misalkan hanya aplikasi Android saja, iOS saja, dan lain sebagainya.

“Setiap implementasi on-demand, kami membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan untuk melakukan penyesuaian terhadap beberapa bisnis proses spesifik yang biasanya unik setiap produk/perusahaan,” terang Puja.

Dilihat dari segi konsep dan teknologi yang ditawarkan, Project Flores cocok bagi banyak usaha yang tidak memiliki ahli atau pengalaman dari segi teknologi. Project Flores ini sekaligus menjawab kebutuhan-kebutuhan pengusaha yang ingin mewujudkan layanan on-demand sendiri tanpa merepotkan masalah teknologi dan pengembangan sistem.

“Dengan (Project) Flores, kami mengharapkan dapat mempermudah para pengelola bisnis, untuk menyediakan akses yang lebih mudah bagi pelanggan untuk memperoleh barang / jasa yang mereka sediakan. Kami ingin memberdayakan bisnis untuk mampu lebih berkembang lagi di era digital, di mana semakin banyak orang melakukan aktivitas sehari-hari melalui media smartphone. Kami berharap semakin banyak bisnis yang go digital sehingga dapat memaksimalkan berbagai peluang yang tersedia di era internet ini,” tutup Puja.

Prospek Platform Windows Phone di Mata Pengembang Tahun Ini

Mengetik di Windows Phone 8 / Shutterstock

Platform Windows Phone mendapatkan pukulan berat ketika sejumlah evangelist-nya, seperti Tom Warren dari The Verge dan Ed Bott dari ZDNet, memutuskan untuk meninggalkan platform ini tahun 2014 lalu karena merasa tidak mendapatkan pengalaman terbaik untuk sebuah smartphone. Adopsi Windows Phone di kalangan konsumen juga tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan. Data terakhir IDC menunjukkan marketshare Windows Phone secara global tidak mencapai 3%.

Continue reading Prospek Platform Windows Phone di Mata Pengembang Tahun Ini

Radya Labs Launches Tixify, A Hotel Reservation App for Windows Phone

At the launch of Nokia’s latest Windows Phones, the Lumia 920 and 820, in Jakarta earlier this week, Radya Labs, the leading Indonesian Windows Phone development company showed off its latest app called Tixify. Tixify is a third party client for Tiket.com which allows Windows Phone users to reserve hotel rooms directly from their phones. At the moment Tixify does not accommodate for travel and concert ticket purchases.

Continue reading Radya Labs Launches Tixify, A Hotel Reservation App for Windows Phone

Microsoft, Nokia, and Radya Labs to Run Another Mobile App Challenge

Nokia Indonesia and Microsoft Indonesia are running another joint app competition, this time it’s called Lumia App Olympiad. The competition is open to students and the public who are proficient in using the SDK for Windows Phone 7.5 or Windows Phone 8. The winner will receive a gold medal, Nokia Premium Developer Program worth USD 1500, and the latest Nokia smartphone powered by Windows Phone 8. The event is supported by Evernote, Radya Labs, and Merah Putih Inc.

Continue reading Microsoft, Nokia, and Radya Labs to Run Another Mobile App Challenge

Dapatkan Kesempatan Memperoleh Nokia Windows Phone Terbaru di Kompetisi Lumia Apps Olympiad

Nokia Indonesia dan Microsoft Indonesia mengadakan acara kompetisi pemrograman yang bertajuk Lumia Apps Olympiad. Kompetisi terbuka untuk mahasiswa (dan umum) serta menggunakan SDK Windows Phone 7.5 dan Windows Phone 8 sebagai basisnya. Juara pertama dari tiap kategori berkesempatan memperoleh medali emas, Nokia Premium Developer Program (senilai US$ 1500) dan smartphone Nokia terbaru yang menggunakan Windows Phone 8 (Lumia 820/920). Acara ini juga didukung oleh Evernote, Radya Labs dan Merah Putih Incubator.

Continue reading Dapatkan Kesempatan Memperoleh Nokia Windows Phone Terbaru di Kompetisi Lumia Apps Olympiad

Akhirnya Indonesia Masuk Dalam Daftar Windows Phone Developer Center

Usaha Nokia dan Microsoft untuk mengajak para pengembang Indonesia untuk mengembangkan aplikasi di Windows Phone 7 cukup besar, tetapi pengembang Indonesia belum bisa mendaftarkan diri mereka untuk akun Marketplace, dan menghilangkan beberapa keuntungan yang seharusnya mereka bisa dapatkan. Namun kini itu semua telah berubah.

Continue reading Akhirnya Indonesia Masuk Dalam Daftar Windows Phone Developer Center

Indonesia Finally Makes It To Windows Phone Developer Center

It was quite depressing to look at both Nokia’s and Microsoft’s efforts to get Indonesian developers to build apps for Windows Phone 7, but Indonesian developers hadn’t been able to sign up for a Marketplace account, taking away many benefits that they could have otherwise had. That has changed.

Continue reading Indonesia Finally Makes It To Windows Phone Developer Center

Publishing on Windows Phone Marketplace According to Puja Pramudya of Radya Labs

A few days ago we highlighted an issue with the Windows Phone Marketplace. A Slovenian developer, Matic Bitenc blogged about his difficulties in publishing his app called Toshl on Windows Phone Marketplace. Bitenc pointed at the lack of access for Slovenian developers even though Marketplace is already available to customers in the former Yugoslavian republic. As a result, Bitenc had to submit his app using a Microsoft Slovenia account.

We dug in to find out whether this is happening as well in Indonesia. The country already has its own Marketplace which debuted alongside the Nokia Lumia. We contacted Puja Pramudya, co-founder and developer at Bandung-based Radya Labs which specializes in Windows Phone platform. Radya Labs is arguably the most prolific Windows Phone app developer in the country, publishing apps for itself as well as for clients.

We asked Pramudya about the status of Windows Phone publishing in Indonesia and this is what he has to say about it.

Continue reading Publishing on Windows Phone Marketplace According to Puja Pramudya of Radya Labs