10 Game dengan Penghasilan dan Angka Penjualan Terbesar Sepanjang Sejarah

Popularitas game datang dan pergi. Biasanya, popularitas sebuah game akan memudar seiring dengan berjalannya waktu. Namun, ada beberapa game yang tetap dapat relevan bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun sejak ia diluncurkan. Kali ini, saya akan membahas game-game yang berhasil mencetak rekor di dunia. Dua tolok ukur yang saya gunakan adalah total pendapatan dan total penjualan.

10 Game dengan Pemasukan Terbesar Sepanjang Masa

Daftar ini dibuat menggunakan data dari Video Games Sales Wiki. Angka penjualan dari game disesuaikan dengan tingkat inflasi menggunakan kalkulator inflasi.

1. Space Invaders (1978) – per 2021 – US$34 miliar

Percaya atau tidak, Space Invaders — game yang diluncurkan pada 1978 — memegang gelar game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Game shooting buatan developer Jepang ini bisa dimainkan di arcade dan juga konsol Atari. Dari penjualan mesin arcade, total pemasukan Space Invaders mencapai US$7,5 miliar pada 1982 atau sekitar US$21,26 miliar pada 2021.

Selain dari penjualan arcade, Space Invaders juga mendapatkan pemasukan dari coin drop. Pada 1983, pemasukan Space Invaders dari coin drop mencapai US$4,4 miliar. Jika Anda menghitung inflasi, angka itu setara dengan US$12,47 miliar pada 2021. Sementara itu, dari konsol Atari, Space Invaders mendapatkan pemasukan sebesar US$151 juta pada 1990, sekitar US$316 juta pada 2021. Jadi, secara total, pemasukan yang didapat oleh Space Invaders adalah US$34 miliar.

2. Pac-Man (1980) – per 2021 – US$27,50 miliar

Peringkat kedua masih diisi oleh game klasik, yaitu Pac-Man, yang diluncurkan pada 1980. Game ini tersedia di arcade dan konsol. Dari penjualan mesin arcade, Pac-Man mendapatkan US$9,34 miliar pada 1982, yang setara dengan US$24,68 miliar. Masih di tahun 1982, Pac-Man mendapatkan US$319,2 juta (sekitar US$905 juta pada 2021) dari penjualan game untuk konsol.

Sementara itu, per 1987, penjualan Pac-Man di PC menyumbangkan US$2 juta (setara dengan US$4,82 juta pada 2021). Nantinya, Pac-Man juga diluncurkan untuk mobile. Dari mobile, Pac-Man mendapatkan US$84 juta per 2012, sekitar US$100 juta jika Anda menghitung inflasi. Jadi, secara total, pemasukan Pac-Man mencapai US$27,5 miliar.

3. Street Fighter II (1991) – per 2017 – US$21,3 miliar

Street Fighter II diluncurkan pertama kali pada 1991 sebagai game arcade. Satu tahun berikutnya, Capcom meluncurkan beberapa versi baru dari Street Fighter II, seperti Street Fighter II: Champion Edition, Street Fighter II Turbo, Super Street Fighter II, dan Super Street Fighter II Turbo. Keempat game itu masih merupakan game arcade. Masih di 1982, Capcom merilis Street Fighter II: The World Warrior untuk Super Nintendo Entertainment System (SNES). Game itu terjual sebanyak 6,3 juta unit.

Pada 1993, Capcom meluncurkan Street Fighter II Turbo untuk SNES dan Street Fighter Special Champion Edition untuk Mega Drive. Setahun kemudian, Super Street Fighter II diluncurkan untuk SNES. Setelah itu, Capcom berhenti untuk meluncurkan Street Fighter II untuk platform apa pun selama 12 tahun. Baru pada 2006, Capcom merilis Street Fighter II untuk PlayStation Portable (PSP) sebagai bagian dari Classics Collection Reloaded. Dua tahun kemudian, pada 2008, Capcom merilis Super Street Fighter II Turbo HD Remix untuk PlayStation 3 dan Xbox 360.

 

Super Street Fighter II Turbo HD Remix. | Sumber: GameSpot

Nintendo meluncurkan Switch pada Maret 2017. Di tahun yang sama, Capcom merilis Ultra Street Fighter II: The Final Challengers untuk konsol Nintendo tersebut. Di tahun yang sama, Capcom juga sempat meluncurkan Super NES Classic Edition untuk SNES. Secara total, pemasukan yang Capcom dapat dari Street Fighter II adalah US$10,61 miliar pada 1991. Dengan inflasi, angka itu naik menjadi US$21,3 miliar.

4. Dungeon Fighter Online (2005) – per 2020 – US$15 miliar

Sejak diluncurkan pada 2005, Dungeon Fighter Online berhasil mendapatkan total pemasukan sebesar US$15 miliar, berdasarkan laporan keuangan Nexon untuk Q1 2020. Game beat-em up 2D action ini sangat populer di Tiongkok. Meskipun begitu, ia tidak terlalu populer di tingkat global. Buktinya, walau game itu tersedia di Steam, jumlah rata-rata dari concurrent players Dungeon Fighter Online di Steam hanya mencapai 450 pemain. Padahal, menurut laporan MMOS, pada puncaknya, jumlah concurrent players di Tiongkok bisa mencapai 3 juta orang.

Meskipun begitu, spending dari para gamers di Tiongkok sudah cukup untuk membuat Dungeon Fighter Online masuk dalam daftar game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Setiap bulan, game ini juga sering masuk dalam daftar game PC dengan pemasukan terbesar, menurut data dari Superdata Research.

Dungeon Fighter Online sering masuk dalam daftar game dengan pemasukan terbanyak. | Sumber: Superdata Research

5. CrossFire (2007) – per 2019 – US$14,2 miliar

CrossFire merupakan game FPS buatan Smile Gate yang dirilis pada 2008. Pada 2008-2009, pemasukan game itu hanya mencapai US$213 juta atau setara dengan US$250 juta pada 2021. Namun, pada 2010, pemasukan CrossFire meningkat pesat, mencapai US$1,2 miliar. Sejak saat itu, setiap tahun, pendapatan dari CrossFire tidak pernah kurang dari US$1 miliar. Per 2019, total pemasukan yang didapat oleh CrossFire mencapai US$14,2 miliar.

6. World of Warcraft (2004) – per 2017 – US$12,05

Menurut data dari Video Games Sales Wiki, pemasukan World of Warcraft pada 2005 mencapai US$250 juta. Angka ini naik menjadi US$597 juta pada 2006 dan menjadi US$843 juta pada 2007. Pemasukan World of Warcraft menembus US$1 miliar untuk pertama kalinya pada 2008. Sampai 2011, pemasukan World of Warcraft terus ada di atas US$1 miliar.

Namun, pada 2012, pendapatan dari game MMORPG ini mulai turun, menjadi US$901 juta. Angka ini kembali turun pada 2013 — menjadi US$805 juta — dan pada 2014, menjadi US$728 juta. Pada 2015, pemasukan World of Warcraft memang sempat naik, menjadi US$814 juta. Namun, pada 2017, total pemasukan World of Warcraft kembali turun, menjadi US$472 juta. Secara total, jika Anda menghitung inflasi, pemasukan World of Warcraft dalam periode 2005-2017 mencapai US$12, 02 miliar.

7. League of Legends (2009) – per 2020 – US$11,866 miliar

Diluncurkan pada 2009, League of Legends adalah game pertama buatan Riot Games. Selama 10 tahun ke depan, League of Legends menjadi satu-satunya game besutan studio asal Los Angeles tersebut. Fokus Riot untuk mengembangkan game MOBA itu tidak sia-sia. Per 2020, total pemasukan yang Riot Games dapatkan dari League of Legends hampir mencapai US$12 miliar. Jika Anda penasaran bagaimana Riot bisa fokus pada League of Legends selama bertahun-tahun, Anda bisa membacanya di sini.

Pemasukan League of Legends pada 2015-2020. | Sumber: Statista

Pada 2012, pemasukan dari League of Legends mencapai US$200 juta. Perlahan tapi pasti, angka ini terus naik. Dalam satu tahun, pada 2013, pemasukan League of Legends melonjak menjadi US$624 juta. Pada tahun berikutnya, pemasukan game itu kembali naik, menjadi US$964 juta. Dan sejak 2015 sampai 2020, pemasukan League of Legends tidak pernah kurang dari US$1 miliar, menurut data Statista. Pada 2017, pemasukan dari League of Legends bahkan menembus US$2,1 miliar.

8. Honor of Kings (2015) – per 2021 – US$10 miliar

Minggu lalu, pemasukan Honor of Kings mencapai US$10 miliar. Dengan begitu, game MOBA tersebut menjadi mobile game pertama yang mendapatkan pencapaian tersebut. Ironisnya, Honor of Kings hanya membutuhkan waktu 6 tahun untuk bisa mendapatkan US$10 miliar. Padahal, League of Legends — yang menjadi inspirasi dari Honor of Kings — membutuhkan waktu 10 tahun untuk mendapatkan US$10 miliar.

9. Lineage (1998) – per 2019 – US$9,635 miliar

Lineaga dirilis pada September 1998. Per 2019, total pemasukan yang didapat game MMORPG asal Korea Selatan ini mencapai US$9,7 miliar, menjadikannya sebagai salah satu game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Faktanya, Lineage merupakan salah satu franchise game paling populer di Korea Selatan.

Berkat kesuksesan Lineage, franchise itu menelurkan banyak game lain. Misalnya, pada 2003, Lineage II dirilis. Game itu merupakan prekuel dari Lineage, dengan setting waktu 150 tahun sebelum Lineage. Pada 2017, tiga game Lineage diluncurkan sekaligus, yaitu Lineage 2 Revolution, Lineage 2 M, dan Lineage Red Knights. Ketiganya merupakan mobile game. Lineage 2 M — yang merupakan versi mobile dari Lineage II — diluncurkan pada 2019.

10. Monster Strike (2013) – per 2021 – US$9,3 miliar

Monster Strike menjadi mobile game kedua yang masuk dalam daftar game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Diluncurkan pada 2013, Monster Strike dengan cepat menjadi populer di Jepang. Per Oktober 2018, total pemasukan dari game itu mencapai US$7,2 miliar. Ketika itu, Monster Strike berhasil menjadi mobile game dengan pemasukan terbesar, menggeser Puzzle & Dragons yang sebelumnya memegang gelar tersebut.

Monster Strike. | Sumber: VentureBeat

Dari daftar di atas, saya mencoba untuk menarik beberapa kesimpulan. Pertama, di era sebelum konsol, penjualan mesin arcade menjadi sumber pemasukan terbesar untuk game. Dan walau tiga peringkat teratas diisi oleh game klasik, hal itu bukan berarti industri game menyusut. Data dari berbagai perusahaan riset menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, industri game terus berkembang.

Lalu, kenapa tidak ada game modern yang pemasukannya mengalahkan game klasik? Kemungkinan, hal ini terjadi karena banyaknya game yang tersedia di pasar. Jadi, total belanja yang dihabiskan oleh pemain juga terbagi ke jauh lebih banyak game. Sehingga, tidak ada satu game yang berhasil mendapatkan pemasukan yang sangat besar.

Kesimpulan kedua, pemasukan mobile game tidak kalah besar dari pemasukan game-game PC atau konsol. Buktinya, Honor of Kings dan Monster Strike berhasil masuk dalam daftar 10 game dengan penghasilan terbesar sepanjang masa, walau kedua game itu baru diluncurkan pada era 2010-an.

Kesimpulan lain yang bisa ditarik dari kesuksesan Honor of Kings dan Monster Strike adalah jika sebuah game berhasil sukses di pasar game yang besar, maka developer bisa fokus pada satu pasar itu saja. Honor of Kings sangat populer di Tiongkok dan Monster Strike di Jepang. Namun, keduanya tidak terlalu populer di dunia internasional. Meksipun begitu, keduanya tetap dapat meraup penghasilan miliaran dollar. Hal ini bisa terjadi karena Tiongkok merupakan pasar game terbesar, dan Jepang pasar game terbesar ketiga.

Kesimpulan terakhir, 6 dari 10 game dalam daftar di atas merupakan game free-to-play. Hal ini menunjukkan besarnya potensi dari model bisnis ini. Jadi, tidak heran jika sejumlah perusahaan game merombak model bisnis dari franchise lama mereka, seperti Konami yang meluncurkan eFootball sebagai game free-to-play.

Bagi developer game, salah satu daya tarik model bisnis free-to-play game adalah game tetap bisa memberikan pemasukan bertahun-tahun sejak game itu diluncurkan. Sementara jika developer menggunakan model bisnis game premium — jadi Anda cukup membeli game itu sekali dan Anda bisa memainkannya selamanya — mereka hanya punya dua kesempatan untuk mendapatkan pemasukan. Pertama, ketika mereka pertama kali meluncurkan game mereka. Kedua, saat mereka meluncurkan DLC.

10 Game dengan Angka Penjualan Terbesar

Selain total pemasukan, metrik lain untuk mengukur kesuksesan sebuah game adalah menghitung angka penjualan game tersebut. Berikut 10 game dengan angka penjualan tertinggi.

1. Tetris – 500+ juta unit

Menghitung angka penjualan Tetris tidak mudah, mengingat game ini pertama kali diluncurkan pada 1984. Menurut Digital Trends, penjualan fisik dari Tetris mencapai 70 juta unit. Sekitar 35 juta unit berasal dari paket bundling Tetris dengan Nintendo Game Boy. Setelah itu, Tetris diluncurkan di mobile, yang mendorong angka penjualan. Pada 2014, VentureBeat melaporkan bahwa game Tetris yang berbayar telah diunduh sebanyak 425 juta kali. Angka ini tidak mencakup versi gratis dari Tetris. Jadi, kemungkinan,  total penjualan Tetris bahkan lebih tinggi dari 500 juta unit.

2. Minecraft – 238+ juta unit

Ketika pertama kali diluncurkan pada 2009, Minecraft bisa dimainkan dengan gratis. Beberapa bulan kemudian, Minecraft dijual dengan sistem pre-order. Sekarang, Anda bisa memainkannya dengan gratis. Namun, jika Anda ingin memainkannya di PC atau konsol, Anda harus membelinya. Total penjualan dari Minecraft dari PC, konsol, dan mobile diperkirakan mencapai lebih dari 200 juta unit.

Total penjualan Minecraft. | Sumber: Statista

3. Grand Theft Auto V – 150+ juta unit

Berdasarkan laporan keuangan Take-Two pada Q1 2020, sejak diluncurkan pada 2013, Grand Theft Auto V telah terjual sebanyak 135 juta unit. Sebanyak 15 juta unit terjual pada 2020. Per Agustus 2021, total penjualan GTA V menembus 150 juta unit. Angka ini mencakup penjualan GTA V di semua platform.

4. Wii Sports – 82,9 juta unit

Total penjualan Wii Sports mencapai 82,9 juta unit, menjadikannya sebagai salah satu game paling laris sepanjang masa. Namun, angka penjualan itu tidak menggambarkan kesuksesan game tersebut. Pasalnya, game itu memang dijual bersamaan dengan konsol Wii. Jadi, setiap orang yang membeli Wii akan mendapatkan game Wii Sports, tidak peduli apakah dia ingin membeli game tersebut atau tidak.

5. PUBG – 70+ juta unit

PlayerUnknwon’s Battlegrounds (PUBG) pertama kali diluncurkan pada 2017.  Hanya dalam waktu 4 tahun, game tersebut berhasil terjual sebanyak 70 juta unit. Dan angka penjualan PUBG masih menunjukkan angka naik. Tak hanya itu, PUBG juga cukup populer di mobile. Versi mobile dari PUBG telah diunduh sebanyak lebih dari 1 miliar kali. Hal ini menjadikan PUBG Mobile sebagai salah satu mobile game terpopuler sepanjang masa.

6. Super Mario Bros. – 48,24 juta unit

Super Mario Bros. diluncurkan pertama kali untuk Nintendo Entertainment System (NES). Ketika itu, game tersebut berhasil terjual sebanyak 40 juta unit. Setelah itu, game ini juga dirilis untuk beberapa konsol buatan Nintendo lainnya, seperti Game Boy Color, Game Boy Advance, dan Wii Virtual Console. Di ketiga platform tersebut, Super Mario Bros. terjual sebanyak 8 juta unit.

Super Mario Bros. untuk NES. | Sumber: Digital Trends

7. Pokemon Gen. 1 – 47,52 juta unit

Game Pokemon generasi pertama hadir dalam empat versi: Red, Blue, Yellow, dan Green. Di Jepang, ada dua game Pokemon generasi pertama, yaitu Red dan Green. Namun, untuk peluncuran global, Nintendo merilis tiga varian, yaitu Red, Blue, dan Yellow. Secara total, keempat game Pokemon generasi pertama terjual sebanyak 47,52 juta unit. Menurut Digital Trends, sekitar 46 juta unit dari game Pokemon generasi pertama terjual di Game Boy. Sementara sekitar 1,5 juta lainnya terjual melalui Nintendo 3DS Virtual Console.

8. Mario Kart 8/Deluxe – 45,53 juta unit

Mario Kart 8 adalah game Wii U dengan angka penjualan tertinggi. Meskipun begitu, total penjualan Mario Kart 8 di Wii U hanyalah 8,45 juta unit. Hal ini tidak aneh, mengingat Wii U hanya terjual sebanyak 13,56 juta unit per Desember 2019. Angka penjualan Mario Kart 8/Deluxe naik ketika Nintendo meluncurkan game itu di Switch. Di konsol itu, Mario Kart 8 Deluxe terjual sebanyak 37,08 juta unit, menurut Nintendo.

9. Wii Fit dan Wii Fit Plus 43,8 juta unit

Wii Fit dijual bersama aksesori Balance Board. Sesuai namanya, Wii Fit mengintegrasikan kegiatan olahraga ke dalam game, mendorong para pemilik Wii untuk menggerakkan badan mereka. Dan ternyata, “gameplay” ini terbukti populer. Wii Fit terjual sebanyak 22 juta unit. Sementara Wii Fit Plus — yang memiliki lebih banyak olahraga — terjual sebanyak 21 juta unit. Dengan begitu, Wii Fit menjadi game terpopuler ke-2 di Wii, hanya kalah dari Wii Sports.

10. Red Dead Redemption 2 – 38 juta unit

Red Dead Redemption 2 adalah salah satu game paling ambisius buatan Rockstar. Dan Rockstar berhasil membuat game open world dengan karakter yang realistis dan detail visual yang fantastis. Menurut ScreenRant, per Agustus 2021, game itu telah terjual sebanyak 38 juta unit.

Red Dead Redemption 2. | Sumber: Polygon

Dari daftar kali ini, salah satu hal yang bisa saya simpulkan adalah game klasik sekali pun tetap bisa populer jika ia diluncurkan di platform yang sesuai. Selain itu, angka penjualan sebuah game bisa didorong jika game tersebut diluncurkan di banyak platform, seperti yang dibuktikan oleh Minecraft dan Grand Theft Auto.

Selain menjadi salah satu game dengan angka penjualan terbanyak, GTA V juga merupakan salah satu game yang paling laris dalam waktu paling singkat. Ketika diluncurkan untuk PlayStation 3 dan Xbox 360, game itu terjual sebanyak 11,21 juta hanya dalam waktu 24 jam. Menariknya, Monster Hunter Rise menjadi salah satu game yang terjual dengan cepat. Dalam waktu 3 hari, game itu terjual sebanyak 4 juta unit. Padahal, game tersebut hanya tersedia untuk Switch, setidaknya untuk saat ini.

10 Mobile Game dengan Pemasukan Paling Besar

Jika dibandingkan dengan jumlah gamers PC dan konsol, jumlah mobile gamers jauh lebih banyak. Namun, spending yang dikeluarkan oleh para mobile gamers belum tentu sebesar total belanja dari gamers konsol dan PC. Karena itu, di segmen ini, saya ingin fokus pada mobile game untuk melihat berapa banyak pemasukan yang bisa didapat oleh mobile game.

1. Honor of Kings (2015) – US$10 miliar

Seperti yang sudah saya sebutkan, Honor of Kings merupakan mobile game pertama yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$10 miliar. Saat ini, game itu merupakan game paling sukses dari Tencent. Dan ke depan, Honor of Kings akan tetap berkontribusi pada pemasukan Tencent. Pasalnya, sampai saat ini, game tersebut masih punya 100 juta pemain aktif harian.

Honor of Kings sangat sukses di Tiongkok. Pada 2018, 98% pemasukan dari game ini berasal dari gamers di Tiongkok. Begitu suksesnya Honor of Kings sehingga ia disebut sebagai sebagai “candu”. Dan hal ini mendorong pemerintah Tiongkok untuk memperketat regulasi terkait waktu bermain anak dan remaja di bawah umur.

2. Monster Strike (2013) – US$9,3 miliar

Monster Strike diluncurkan pada Agustus 2013 oleh developer Jepang Mixi. Game ini merupakan game RPG dengan elemen puzzle serta fitur multiplayer. Monster Strike sangat populer di Jepang. Selain di Jepang, game ini juga diluncurkan di Amerika Utara, Taiwan, dan Korea Selatan. Hanya saja, Monster Strike tidak begitu populer di negara-negara itu.

Namun, spending dari para gamers di Jepang sudah cukup untuk membuat Monster Strike menjadi salah satu mobile game dengan pemasukan terbesar speanjang masa. Faktanya, pada 2014, game itu menjadi mobile game dengan pemasukan terbesar. Mixi — yang dulunya dikenal dengan nama XFLAG —  bahkan mengaku bahwa Monster Strike menyelamatkan mereka dari kebangkrutan.

3. Clash of Clans (2012) – US$7,7 miliar

Clash of Clans pertama kali diluncurkan untuk iOS pada Agustus 2012. Satu tahun kemudian, Supercell meluncurkan game ini di Android. Clash of Clans adalah game buatan Supercell yang paling sukses. Faktanya, kesuksesan Clash of Clans yang membuat nama Supercell menjadi sangat dikenal seperti sekarang. Setelah sukses dengan Clash of Clans, Supercell meluncurkan empat game spin-off dari game tersebut, yaitu Clash Royale, Clash Mini, Clash Quest, dan Clash Heroes.

4. Candy Crush Saga (2012) – US$6,4 miliar

Pada awalnya, Candy Crush Saga diluncurkan sebagai broswer game. Kemudian, game ini diluncurkan di iOS pada November 2012 dan di Android pada Desember 2012. Candy Crush dianggap sebagai salah satu mobile game dengan model freemium yang paling sukses. Memang, Anda bisa memainkan game match-three puzzle ini tanpa harus mengeluarkan uang. Namun, para pemain tetap terdorong untuk membeli item dalam game karena item membantu membantu mereka untuk melalui level yang sulit.

5. PUBG Mobile (2018) – US$6,2 miliar

PUBG adalah salah satu pelopor genre battle royale. Versi PC dari PUBG dirilis pada 2017. Satu tahun kemudian, pada Maret 2018, PUBG Mobile diluncurkan. Pada awalnya, PUBG menghadapi persaingan ketat dengan Fortnite, yang juga mengadopsi genre battle royale. Namun, PUBG berhasil bertahan dan menjadi salah satu game battle royale paling sukses di mobile.

Di Tiongkok, Tencent menjadi publisher dari PUBG. Pada awalnya, mereka juga menghadapi masalah. Pasalnya, regulator Tiongkok tengah memperketat peraturan terkait peluncuran dan monetisasi game baru. Tencent dilarang untuk memonetisasi PUBG Mobile karena game itu dianggap melanggar peraturan terkait kekerasan dalam game. Pada akhirnya, PUBG Mobile ditarik dari Tiongkok dan diluncurkan kembali dengan nama Peacekeeper Elite atau Game for Peace.

Battleground India Mobile adalah versi India dari PUBG Mobile.

Tak hanya di Tiongkok, PUBG Mobile juga mengalami masalah di beberapa negara lain, termasuk India, yang merupakan salah satu pasar terbesar untuk PUBG Mobile. Alasan pemerintah India menarik PUBG Mobile dari App Store dan Play Store adalah karena mereka khawatir akan keamanan siber dari game itu. Selain itu, mereka juga khawatir Tiongkok akan menyadap data pemain PUBG Mobile, mengingat game itu dinaungi oleh Tencent sebagai publisher. Hal ini mendorong Krafton untuk menjadi publisher dari PUBG Mobile di India. Setelah PUBG Mobile dilarang, Krafton meluncurkan kembali game itu dengan nama Battlegrounds India Mobile.

6. Puzzle & Dragons (2012) – US$5,6 miliar

Sejak diluncurkan pada Februari 2012, Puzzle & Dragons itu telah diunduh sebanyak 80 juta kali. Tidak hanya itu, game ini juga merupakan mobile game pertama yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar. Jepang memberikan kontribusi terbesar pada pemasukan dari Puzzle & Dragons. Saat ini, pemasukan game ini memang menunjukkan tren turun. Namun, setiap bulan, pemasukan Puzzle & Dragons tetap mencapai puluhan juta dollar.

7. Fate/Grand Order (2015) – US$5,4 miliar

Fate/Grand Order adalah game RPG buatan Aniplex yang didasarkan pada franchise Fate/stay night dari Type-Moon. Game ini pertama kali diluncurkan untuk Android di Jepang pada Juli 2015. Dua minggu kemudian, game tersebut dirilis untuk iOS. Versi bahasa Inggris dari game ini diluncurkan pada Juni 2017.

Game Fate/Grand Order sangat populer di Jepang. Faktanya, gamers Jepang memberikan kontribusi 82% dari total pemasukan game itu. Pemasukan Fate/Grand Order mencapai lebih dari US$5 miliar, menjadikannya sebagai salah satu mobile game Sony yang paling populer. Pasalnya, Aniplex merupakan bagian dari Sony Music Entertainment di Jepang.

8. Pokemon Go (2016) – US$5,2 miliar

Diluncurkan pada Juli 2016, Pokemon Go dengan cepat menjadi fenomena di seluruh dunia. Salah satu daya tarik dari game ini adalah elemen Augmented Reality yang developer Niantic integrasikan pada game ini. Gameplay Pokemon Go juga mendorong para pemainnya untuk berjalan-jalan dan menjelajah di dunia nyata. Hal ini berkebalikan dengan kebanyakan mobile game, yang  biasanya membuat para pemainnya duduk diam.

9. Fantasy Westward Journey (2015) – US$4,7 miliar

Fantasy Westward Journey merupakan mobile game yang diadaptasi dari game MMORPG untuk PC dengan judul yang sama. Versi PC dari game itu diluncurkan pada Desember 2001. Sementara versi mobile dari Fantasy Westward Journey dirilis untuk iOS dan Android pada Maret 2015.

Fantasy Westward Journey 3D bakal diluncurkan dalam waktu dekat. | Sumber: Twitter

Pada 2016, Fantasy Westward Journey berhasil menjadikan developer NetEase sebagai perusahaan mobile game dengan pemasukan terbesar. Sampai sekarang, game itu tetap memberikan kontribusi besar pada pemasukan NetEase. Faktanya, di Tiongkok Fantasy Westward Journey sering masuk ke dalam daftar game dengan players spending setiap bulan. Biasanya, game ini ada di peringkat 2, kalah dari Honor of Kings.

10. Lineage M (2017) – US$3,5 miliar

Lineage M diriliis pada 2017. Game ini merupakan versi mobile dari MMORPG Lineage yang diluncurkan pada 1998. Di Korea Selatan, Lineage adalah salah satu franchise paling populer. Jadi, tidak heran jika hanya dalam waktu tujuh jam sejak ia diluncurkan, Lineage M berhasil menjadi game paling populer di App Store Korea Selatan.

Dalam waktu sebulan sejak peluncuran, Lineage M berhasil mendapatkan US$233 juta. Pemasukan game itu menembus US$1 miliar pada Juni 2018. Seperti yang disebutkan oleh Pocket Gamer, sampai sekarang, Lineage M adalah salah satu game paling menguntungkan untuk developer NCSoft.

Dalam daftar mobile game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa, umur mobile game yang masuk dalam daftar tersebut relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan game-game dalam daftar game dengan pemasukan terbesar. Tidak heran, mengingat mobile adalah platform yang relatif baru dari konsol atau PC. Meskipun begitu, semua mobile game itu memiliki pemasukan lebih dari US$1 miliar.

Hal menarik lainnya yang dapat disimpulkan dari daftar mobile game dengan pemasukan terbesar adalah beragamnya genre dari game yang masuk daftar tersebut. Di satu sisi, game-game seperti Honor of Kings, PUBG Mobile, dan Lineage M merupakan game dengan gameplay yang ditujukan untuk hardcore gamers. Di sisi lain, game-game kasual — seperti Monster Strike, Candy Crush Saga, dan Puzzle & Dragons — juga berhasil masuk dalam daftar. Hal ini menjadi bukti bahwa game kasual pun punya pasar yang tidak kalah besar.

Sumber header: PC Mag

Riset Mengatakan Red Dead Redemption 2 Membantu Pengenalan Satwa Liar

Kompleksitas dunia open-world yang ditawarkan game-game buatan Rockstar memang tidak perlu diragukan. Terlebih Rockstar selalu meningkatkan standar dengan dunia yang lebih imersif.

Salah satu contohnya adalah Red Dead Redemption 2 yang kini sudah berumur 3 tahun. Namun dunia liar Amerika yang mereka hadirkan masih mampu membuat takjub banyak orang. Bahkan, sebuah riset terbaru menyebutkan bahwa RDR 2 ini dapat digunakan untuk memelajari hewan liar yang ada di dalam game-nya.

Riset ini dilakukan oleh seorang guru Biologi asal Inggris yang juga seorang gamer. Risetnya dilakukan kepada sebanyak 586 partisipan yang mengambil lokasi di 55 negara. Sekitar 444 orang telah memainkan Red Dead Redemption 2. Rata-rata respondennya berumur 18 hingga 34 tahun.

image credit: Rockstar

Dikutip dari postingannya di forum Reddit, sang guru yang menggunakan nama SaiRookwood tersebut menjelaskan bahwa tujuan dari risetnya ini adalah untuk mencari tahu apakah lingkungan virtual detail yang dimiliki oleh Red Dead Redemption 2 dapat membuat gamer belajar mengidentifikasi beberapa spesies yang ada di dalam simulasi ekosistem game-nya tanpa disadari.

Dalam surveynya, para responden diminta untuk mengidentifikasi 15 hewan dari foto aslinya. Hewan-hewan tersebut semuanya ada di dalam RDR 2. Dan para responden diminta untuk memilih nama hewan tersebut yang benar dari pilihan ganda.

Hasilnya pun cukup mengejutkan, karena rata-rata para responden yang memainkan RDR 2 mampu menebak dengan benar 10 dari 15 binatang. Lebih lanjut, para gamer yang baru saja memainkan game RDR 2 dikatakan mampu memperoleh nilai lebih tinggi.

image credit: imgur

Sedangkan responden dengan nilai terbaik adalah mereka yang memilih peran sebagai ‘Naturalis’ di dalam Red Dead Online. Hal itu dikarenakan peran tersebut meminta para pemain untuk memelajari satwa yang ada di dunia Red Dead tanpa membunuhnya.

SaiRookwood berkesimpulan bahwa imersi dan ‘gamification‘ dalam pembelajaran akan lebih efektif. Karena aksi yang mereka lakukan dalam proses pembelajaran tersebut lebih bermakna ketimbang hanya harus mengingat-ingatnya lewat gambar, buku, atau video.

Meskipun begitu, SaiRookwood tetap tidak menyarankan untuk para gamer yang masih berumur di bawah 18 tahun untuk memainkan Red Dead Redemption 2. Karena memang banyak adegan-adegan dalam game-nya yang terlalu sadis dan kurang sesuai untuk anak-anak di bawah umur.

Pemenang Steam Awards 2020 Diumumkan, Red Dead Redemption 2 Sabet Gelar Terbaik

Dari sekian banyak daftar game terbaik yang dipublikasikan oleh beragam pihak setiap tahunnya, mungkin The Steam Awards adalah salah satu yang paling dinantikan. Terlepas dari kemunculan platform pesaing seperti Epic Games Store, Steam tetap menjadi ‘rumah’ terbesar bagi para gamer PC.

Valve pun tidak mau menyia-nyiakan kekuatan komunitas Steam. Untuk Steam Awards edisi 2020 ini, Valve kembali mengajak komunitas penggunanya untuk melakukan voting, menentukan mana saja game yang pantas meraih penghargaan selama tahun pandemi – bahkan nominasinya pun juga ditentukan oleh komunitas.

Total ada 10 kategori yang disiapkan, dan game yang dinominasikan rupanya tidak harus yang dirilis di tahun 2020. Spesifiknya, The Steam Awards 2020 ini berlaku untuk game yang dirilis pada periode November 2019 – November 2020, jadi jangan heran kalau game dengan hype setinggi Cyberpunk 2077 tidak masuk nominasi sama sekali.

Red Dead Redemption 2 / Rockstar Games
Red Dead Redemption 2 / Rockstar Games

Untuk kategori “Game of the Year”, pilihannya akhirnya jatuh pada Red Dead Redemption 2. ‘Simulator koboi’ besutan Rockstar ini memang tidak bisa dibilang baru, akan tetapi ia memang baru mampir ke Steam pada bulan Desember 2019, sehingga sah saja ia menjadi pemenang.

Selain kategori yang paling prestisius tadi, Red Dead Redemption 2 rupanya turut memenangkan kategori “Outstanding Story-Rich Game”, mengalahkan deretan game lain yang memiliki narasi sangat berbobot seperti Detroit Become Human, Mafia, maupun Metro Exodus. Sebagai seseorang yang sudah menghabiskan lebih dari 150 jam memainkan Red Dead Redemption 2 dan menamatkannya sebanyak dua kali, harus saya akui memang jalan ceritanya sangat mengesankan.

Beralih ke kategori “VR Game of the Year”, saya rasa tidak akan ada yang terkejut melihat Half-Life: Alyx sebagai pemenang, sebab dari awal Valve memang sepenuhnya merancang game ini untuk medium virtual reality. Begitu hebatnya Half-Life: Alyx, penjualan VR headset Valve Index sempat naik drastis berkatnya.

Untuk kategori “Most Innovative Gameplay”, pemenangnya adalah Death Stranding persembahan Kojima Productions. Game open-world ini memang punya sejumlah mekanisme gameplay yang sangat unik; bahkan berjalan kaki saja tidak boleh sembarangan di game ini, sehingga pada akhirnya tidak sedikit yang mengecapnya sebagai permainan walking simulator.

Ori and the Will of the Wisps / Moon Studios
Ori and the Will of the Wisps / Moon Studios

Selanjutnya, ada kategori unik bernama “Labor of Love”. Kategori ini disiapkan untuk game lawas yang hingga kini masih terus dijejali konten baru oleh pengembangnya, sehingga tidak mengherankan apabila gelar juaranya jatuh pada Counter-Strike: Global Offensive, yang masih menjadi salah satu game terlaris di Steam meski sudah berusia 8 tahun lebih.

Selagi membahas game multiplayer, kategori “Better with Friends” tahun ini dimenangkan oleh Fall Guys: Ultimate Knockout, battle royale konyol yang sempat membajak Twitch selama sekitar satu pekan pasca perilisan perdananya di bulan Agustus lalu. Game multiplayer lain yang turut dipilih menjadi pemenang adalah Apex Legends untuk kategori “Best Game You Suck At”.

Lanjut ke kategori “Outstanding Visual Style”, ada Ori and the Will of Wisps yang muncul sebagai pemenang. Tidak heran mengingat game tersebut memang lebih manis lagi di mata ketimbang prekuelnya, yang sendirinya sudah sangat memukau secara visual. Dua kategori yang terakhir di edisi 2020 ini adalah “Best Soundtrack” yang dimenangkan oleh Doom Eternal – Mick Gordon FTW! – dan “Sit Back and Relax” yang dimenangkan oleh, well, apa lagi game yang paling menenteramkan kalau bukan The Sims 4.

Hades / Supergiant Games
Hades / Supergiant Games

Tentunya semua ini adalah hasil pemungutan suara mayoritas, dan masing-masing dari kita pasti punya game terbaik versinya sendiri. Buat saya pribadi, game terbaik tahun 2020 adalah Hades garapan Supergiant Games. Alasannya sederhana: saya tidak pernah suka genre roguelike, dan Hades adalah game roguelike pertama yang sudah saya mainkan selama lebih dari 100 jam – sekaligus yang berhasil membujuk saya untuk membeli sebuah controller.

Tadinya saya mau bilang Cyberpunk 2077, dan sampai artikel ini ditulis, saya memang tercatat sudah menghabiskan 113 jam memainkannya (dan menamatkannya satu kali). Sayang game tersebut dilanda terlalu banyak problem, dan menurut saya lebih pantas dikategorikan sebagai game early access di titik ini. Lagipula ia juga tidak memenuhi syarat jadwal perilisan antara November 2019 – November 2020 tadi. Mungkin tahun depan, usai CD Projekt Red membenahinya dengan sungguh-sungguh.

Via: PC Gamer.

Red Dead Online Segera Hadir Sebagai Game Standalone di Console dan PC

Di akun Steam saya, tercatat saya sudah menghabiskan sekitar 155 jam dalam Red Dead Redemption 2. Lucunya, tidak ada satu detik pun dari waktu tersebut yang saya tuangkan ke Red Dead Online.

Bisa disimpulkan bahwa saya adalah manusia kuper yang lebih mementingkan pengalaman single-player ketimbang multiplayer. Namun di luar sana saya yakin ada cukup banyak orang yang berbanding terbalik dengan saya; mereka yang sama sekali tidak peduli dengan single-player campaign Red Dead Redemption 2 dan lebih memilih menghabiskan waktunya di Red Dead Online.

Saya bisa memahaminya, dan Rockstar apa lagi. Sebagai bukti, mereka baru saja mengumumkan bahwa per 1 Desember 2020, Red Dead Online bakal ditawarkan sebagai game standalone yang dapat dibeli secara terpisah dari Red Dead Redemption 2. Ya, jadi seandainya Anda hanya ingin bertualang di dataran Amerika abad 19 tanpa peduli akan kisah sang protagonis Arthur Morgan, Anda bisa menghemat uang dengan membeli Red Dead Online saja.

Red Dead Online ini nantinya bisa dibeli lewat Steam, Epic Games Store, Rockstar Games Launcher, Microsoft Store, dan PlayStation Store dengan harga $20 (sebelum penyesuaian). Namun khusus untuk yang membelinya sebelum 15 Februari 2021, Rockstar memberikan diskon besar sehingga Anda cuma perlu membayar $5 saja.

Red Dead Online

Perlu dicatat, pengguna PS4 dan Xbox One perlu berlangganan PlayStation Plus atau Xbox Live Gold untuk bisa bermain Red Dead Online. Buat yang punya rencana untuk memainkannya di PS5 atau Xbox Series X, Anda bisa tenang mengetahui bahwa Red Dead Online dipastikan backwards compatible.

Catatan lainnya, pastikan perangkat Anda punya ruang penyimpanan kosong minimal sebesar 123 GB. Apabila ke depannya Anda tiba-tiba tertarik untuk memainkan single-player campaign Red Dead Redemption 2, Anda hanya tinggal membeli aksesnya secara terpisah, tapi tidak ada yang perlu diunduh lagi.

Kedatangan Red Dead Online sebagai game standalone ini sejatinya sudah bisa diprediksi sejak beberapa bulan lalu, tepatnya sejak Rockstar mengumumkan bahwa mereka bakal merilis versi standalone GTA Online pada babak kedua 2021. Pamor Red Dead Online memang tidak sebesar GTA Online, jadi wajar apabila akhirnya ia hadir lebih dulu, lengkap dengan potongan harga yang menggiurkan dalam periode yang cukup lama.

Sumber: Rockstar.

RDR2 dan Darksiders Genesis Jadi Game Terlaris di Steam Bulan Desember 2019

Selain menyederhanakan proses distribusi konten dan jadi jembatan yang menghubungkan gamer dengan developer, Steam juga merupakan tempat munculnya fenomena menarik di gaming – misalnya permainan indie yang kepopulerannya meledak tiba-tiba. Melacak judul-judul unik di Steam kini jadi lebih mudah karena Valve secara konsisten menyingkap game-game berprofit terbesar dalam sebulan atau setahun.

Hari ini, Valve mengumumkan daftar permainan Steam terlaris di bulan Desember 2019. Periode ini terbilang spesial karena di masa itu developer juga melangsungkan program Summer Sale terbesar dan terakhir di 2019. Dari sana, terungkaplah 20 judul dengan kombinasi yang tidak biasa: game-game blockbuster terkenal, perwakilan dari ranah indie dan early access, hingga permainan virtual reality bertema dewasa.

Ini dia 20 game Steam terlaris di bulan lalu. Seperti biasa, Valve tidak mengungkap besarnya pemasukan atau angka penjualan. Dan berbeda dari Best of 2019, tidak ada indikator tier penjualan (Platinum, Gold, Silver atau Bronze) di sini. Permainan di bawah saya urutkan berdasarkan abjad.

  • Ashen
  • Boneworks
  • Darksiders Genesis
  • Day of Dragons
  • DJMax Respect V
  • Dragon Quest Builders 2
  • Endless World Idle RPG
  • GTFO
  • Hades
  • Halo: The Master Chief Collection
  • Hurtworld
  • Last Year
  • Nancy Drew: Midnight in Salem
  • Nostos
  • Red Dead Redemption 2
  • Sayonara Wild Hearts
  • Transport Fever 2
  • Vampire: The Masquerade – Coteries of New York
  • VR Paradise
  • Winter Resort Simulator

Dan di bawah ini adalah lima permainan free-to-play dengan pendapatan terbesar di Desember 2019:

  • Endless World Idle RPG
  • Inferna
  • Ironsight
  • Paunch
  • Ylands

Selain menjabarkan judul terlaris di Steam, Valve menjelaskan bagaimana mereka juga suka menggali metadata tim developer pencipta permainan. Satu contohnya: game-game di atas merupakan hasil karya studio yang berasal dari 13 negara berbeda. Hal ini memperlihatkan beragamnya kreator konten Steam. Itu berarti masing-masing developer mempunyai pandangan dan pengalaman berbeda yang memengaruhi tema, unsur budaya dan mekanisme dari permainan.

Menariknya lagi, banyak dari developer ini yang ternyata baru melakukan debutnya di Steam (meski mereka bukanlah pemula di bidang pengembangan game). Bulan Desember kemarin juga menjadi momen dirilisnya sejumlah permainan di Steam setelah sebelumnya mereka tersedia secara eksklusif di Epic Games Store, contohnya Ashen, Hades dan Sayonara Wild Hearts. Versi Steam Red Dead Redemption 2 juga dilepas sebulan lebih lambat dari peluncurannya di Rockstar Games Launcher.

Sesudah Winter Sale 2019, kabarnya Valve akan kembali melangsungkan program diskon, kali ini digelar untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek 2020. Berdasarkan informasi dari SteamDB, Steam 2020 Lunar New Year Sale akan dimulai hari Jumat besok.

Red Dead Redemption 2 Siap Meluncur ke Steam pada 5 Desember

Peluncuran Red Dead Redemption 2 versi PC pada 5 November kemarin diwarnai oleh sejumlah kejutan. Yang paling utama adalah absennya Steam sebagai salah satu platform distribusi digital yang menawarkannya. Hingga kini tidak ada yang tahu pasti alasan Rockstar menunda perilisan RDR2 via Steam, tapi setidaknya mereka menepati janji bahwa RDR2 akan menyusul ke platform besutan Valve itu di bulan Desember.

Lebih tepatnya 5 Desember mendatang, berdasarkan pengumuman singkat Rockstar via Twitter. Harganya belum tercantum pada halaman Steam-nya, tapi kemungkinan besar konsumen tetap harus membayar penuh. Satu hal yang perlu dicatat, RDR2 versi PC memanfaatkan Rockstar Games Launcher meski Anda membelinya dari Epic Games Store maupun Humble Store, dan kemungkinan besar kasusnya akan sama persis di Steam.

Memang terkesan cukup ribet, tapi tren inilah yang harus diterima para gamer PC dengan hati besar. Rockstar bukan developer pertama yang mewajibkan pemain meng-install launcher-nya meski mereka membeli game-nya melalui Steam. Developer lain seperti Ubisoft atau Bethesda pun juga berperilaku sama.

Namun seandainya ada yang bertanya mengapa harus menunggu RDR2 muncul di Steam, saya mungkin akan menjawab karena kebijakan penyesuaian harga per region yang sudah diterapkan Steam sejak lama. Lebih lanjut, platform lain yang masih seumur jagung macam Epic Games Store juga terkendala soal metode pembayaran yang masih minim opsi.

Hal lain yang perlu disorot adalah, peluncuran RDR2 di Steam tidak akan menutupi fakta bahwa game ini masih dinodai sejumlah problem, terutama dari segi performa. Terlepas dari itu, gamer PC sudah menanti kehadirannya selama setahun lebih, dan saya yakin lambat laun kita bakal memakluminya selagi Rockstar terus membenahinya.

Sumber: Polygon.

Google Stadia Adalah Momok Bagi Pengguna Layanan Internet dengan Aturan Batas Pemakaian Wajar

Seberapa besar data yang dikonsumsi layanan cloud gaming macam Google Stadia? Kalau menurut estimasi Google sendiri, satu jam sesi gaming menggunakan Stadia bisa mengonsumsi sekitar 4,5 GB – 20 GB, dengan angka tertinggi yang didapat apabila streaming berjalan di resolusi 4K 60 fps.

Pertanyaan selanjutnya, apakah perkiraan Google ini akurat? Kalau menurut pengujian VentureBeat, klaim Google itu cukup bisa dipertanggungjawabkan. Diestimasikan bahwa dalam satu jam memainkan Red Dead Redemption 2 via Stadia, data yang terpakai berkisar 7,14 GB. Kok kecil? Karena pengujiannya hanya menggunakan resolusi 1080p 60 fps, bukan 4K.

Di resolusi 4K 60 fps, data yang terkonsumsi semestinya paling tidak dua kali lebih besar mengingat jumlah pixel-nya empat kali lebih banyak. Dengan demikian, estimasi 20 GB per jam yang diberikan Google cukup bisa menggambarkan praktek dunia nyatanya.

Red Dead Redemption 2 / Rockstar Games
Red Dead Redemption 2 / Rockstar Games

Ini merupakan berita buruk bagi konsumen yang layanan internetnya menerapkan sistem FUP (fair usage policy) alias batas pemakaian wajar, yang akan menurunkan kecepatan secara drastis saat konsumsi datanya sudah mencapai batas yang telah ditentukan, semisal 1 TB.

Anggap sehari Anda bermain selama 4 jam dan mengonsumsi sekitar 80 GB kuota data. Itu berarti batas pemakaian wajarnya akan tercapai dalam waktu tidak sampai dua minggu, dan ini sama sekali belum melibatkan aktivitas lain di luar gaming seperti streaming video atau backup data ke cloud.

Ya, layanan seperti Stadia memang boleh dibilang sangat boros untuk urusan pemakaian data internet. Namun premis yang ditawarkan sejak awal adalah kepraktisan sekaligus kemudahan bermain di mana saja dan kapan saja, tidak peduli apa perangkat yang sedang ada dalam jangkauan Anda.

Sumber: VentureBeat.

Rockstar Beberkan Detail Mengenai Red Dead Redemption 2 Versi PC Beserta Spesifikasi yang Dibutuhkan

Seperti yang sudah dijanjikan, Rockstar akhirnya membeberkan detail lebih lengkap mengenai Red Dead Redemption 2 versi PC. Penantian panjang para gamer PC semestinya dapat terbayarkan berkat penyempurnaan dari segi teknis yang ditawarkan.

Satu pembeda utama antara RDR2 versi PC dan console-nya adalah seputar grafis. Lighting di versi PC-nya bakal lebih menawan berkat kualitas ambient occlusion dan global illumination yang lebih baik, demikian pula kualitas refleksi di atas air, cermin maupun permukaan yang mengilap, serta resolusi bayangan yang lebih tajam.

Kualitas tekstur pun juga bakal ikut meningkat pada versi PC-nya, spesifiknya tekstur pepohonan, rerumputan maupun bulu-bulu pada binatang. Draw distance alias jarak pandang yang lebih jauh juga menjadi keunggulan versi PC-nya, yang berarti objek yang berada jauh dari karakter akan tetap kelihatan tanpa harus didekati terlebih dulu. Semuanya demi menyajikan kesan yang lebih realistis.

RDR2 versi PC juga akan menghadirkan mode HDR bagi mereka yang memiliki perangkat yang mendukung. Deretan screenshot yang diambil dari versi PC-nya bisa Anda lihat di bawah ini, sedangkan trailer resmi dalam resolusi 4K 60 fps kabarnya akan segera menyusul.

Semua ini tentunya membutuhkan PC berspesifikasi tinggi, tidak lupa juga ruang kosong di hard disk sebesar 150 GB. Rockstar sendiri merincikan spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk RDR2 sebagai berikut:

Minimum

  • OS: Windows 7 – Service Pack 1
  • Prosesor: Intel Core i5-2500K / AMD FX-6300
  • RAM: 8 GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 770 2 GB / AMD Radeon R9 280 3 GB

Recommended

  • OS: Windows 10 – April 2018 Update
  • Prosesor: Intel Core i7-4770K / AMD Ryzen 5 1500X
  • RAM: 12 GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 1060 6 GB / AMD Radeon RX 480 4 GB

Jujur saya pribadi cukup sedih melihat prosesor yang saya gunakan, i5-2500K, tercantum sebagai spesifikasi minimum. Terakhir saya meng-upgrade PC adalah saat GTA V versi PC dirilis (2015), mungkin sekarang sudah waktunya saya melakukan upgrade lagi demi menyambut mahakarya terbaru Rockstar ini.

Sumber: Rockstar.

4 Hal yang Bisa Disajikan Lebih Baik Oleh Versi PC Red Dead Redemption 2

Red Dead Redemption 2 adalah salah satu game terbesar yang pernah dibuat manusia dalam waktu satu dekade. Di balik kisahnya begitu memesona (dan tragis), tersimpan detail dan skala yang sulit ditandingi permainan lain. RDR2 merupakan kombinasi unik antara game action-adventure, role-playing dengan simulasi kehidupan koboi di akhir masa kejayaan mereka.

RDR2 dilepas di console pada bulan Oktober tahun lalu. Dan setelah rentetan rumor, bocoran, spekulasi dan penyangkalan dari developer, Rockstar Games akhirnya mengumumkan eksistensi versi PC dari permainan berlatar belakang Wild West itu. Seperti kebiasaan mereka, Rockstar tidak mengungkap terlalu banyak informasi. Mereka hanya mengabarkan bahwa edisi Windows akan meluncur di tanggal 5 November 2019 dan Anda sudah dipersilakan untuk melakukan pre-order via Rockstar Games Launcher.

RDR2 PC 2

Rockstar juga telah menggandeng sejumlah mitra, baik platform distribusi digital maupun gerai offline untuk memudahkan kita melakukan pembelian atau pemesanan, di antaranya adalah Epic Store, Humble Store, GameStop dan Greenman Gaming. Sang publisher mempersilakan kita pula untuk menikmati Red Dead Redemption 2 lewat layanan Google Stadia. Dan yang menurut saya paling unik ialah, game baru tersedia di Steam pada bulan Desember nanti.

Selain itu, Rockstar sempat membahas sedikit soal upgrade teknis dan grafis yang mereka terapkan di versi PC RDR2. Permainan juga menyimpan fitur/mode baru semisal Bounty Hunting Missions, Gang Hideouts, Weapons dan lain-lain. Mode multiplayer Red Dead Online juga bisa segera diakses, plus segala update yang Rockstar pernah berikan ke versi console-nya.

RDR2 PC 3

Ketersediaan Red Dead Redemption 2 edisi PC membuka banyak peluang bagi Rockstar untuk membuat pengalaman bermain jadi lebih baik. Meski RDR2 boleh dibilang sebagai ‘keajaiban teknis’, game tidak benar-benar bebas dari masalah. Ada empat aspek yang pada dasarnya bisa dipoles dan disempurnakan oleh RDR2 PC. Ini dia:

 

Grafis

Grafis memang bukan segalanya, tapi hingga hari ini banyak developer terus berlomba-lomba untuk menghidangkan permainan dengan visual terindah dan Red Dead Redemption 2 adalah salah satu judul yang paling memanjakan mata. Di PS4 Pro, resolusi permainan di-upscale ke 4K. Efek visual dan atmosfer juga jadi kian kentara ketika fitur HDR diaktifkan: saat berkemah, malam tampak begitu gelap namun pepohonan tetap terlihat detail, daerah rawa memberikan kesan lembap dan panas, lalu area tengah kota yang sibuk dipenuhi asap serta debu.

RDR2 PC 4

Walaupun semua itu terlihat fantastis, versi PlayStation 4 DRD2 punya satu kelemahan besar: hardware console yang mulai menua hanya bisa menangani game di 30-frame per detik. Bagi gamer PC veteran, 30FPS masih berada di bawah standar ideal. Efeknya, tiap gerakan karakter ataupun kamera terasa kurang mulus dan responsif. Di PC, ada peluang besar permainan dapat disajikan tingkat frame rate lebih tinggi.

Di luar frame rate, versi PC diharapkan pula memberikan keleluasaan kustomisasi grafis, sehingga Red Dead Redemption 2 dapat berjalan lancar di berbagai konfigurasi hardware komputer. Berdasarkan bocoran video di bulan Desember 2018 silam, pemain diperkenankan untuk mengutak atik tingkat resolusi, kualitas tekstur, shader, bayangan, jarak pandang, serta mengaktifkan fitur-fitur semisal FXAA dan VSync.

RDR2 PC 5

 

Input kendali

Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan di RDR2 dan konsekuensinya ialah sistem kendali menjadi cukup kompleks. Untuk mengendarai kuda saja, Anda harus mahir dalam menyeimbangkan kecepatan dan stamina. Semuanya jadi tambah rumit ketika Anda perlu melakukan aksi lain, contohnya melempar tali laso buat menangkap musuh atau mengeluarkan tembakan peringatan.

RDR2 PC 6

Rockstar sudah berupaya menyederhanakan kontrol agar semuanya bisa dilakukan lewat controller (DualShock 4 maupun gamepad Xbox) dengan input yang boleh dikatakan terbatas. Kendala utama bagi saya adalah ada banyak kombinasi tombol yang mesti dihafal dan peluang keliru menekan jadi besar ketika kita menghadapi situasi kritis: mengejar pencopet, duel pistol, atau sedang baku hantam. Beberapa kali saya tak sengaja melayangkan tinju padahal hanya berniat untuk memberikan ancaman verbal.

Seperti Grand Theft Auto V, RDR2 PC sudah pasti bisa dimainkan dengan gamepad. Namun dengan dukungan periferal keyboard dan mouse, pemain ditawarkan alternatif sistem kendali yang lebih akurat, intuitif serta tentu saja dapat bebas dikustomisasi.

RDR2 PC 7

 

Mod dan update konten ‘cuma-cuma’

Dalam wawancara bersama VG24/7 bulan lalu, Katie Pica selaku lead online production mengabarkan bahwa Rockstar tengah mencurahkan seluruh perhatian mereka pada Red Dead Online, Efek sampingnya ialah, Red Dead Redemption 2 kemungkinan tidak akan memperoleh update konten single-player dalam waktu dekat – sebuah kejadian yang turut menimpa GTA5.

RDR2 PC 8

Kondisi ini sebetulnya bisa dimaklumi mengingat porsi online dari game open-world itu merupakan penghasil pemasukan terbesar bagi Rockstar Games, bahkan bertahun-tahun setelah permainan tersedia. Gamer RDR2 console yang tak berminat dengan multiplayer boleh jadi jengkel mendengar kabar tersebut, apalagi Red Dead Redemption pertama sempat mendapatkan DLC single-player super-keren bertema zombie, Undead Nightmare.

Meski demikian, keadaan akan berbeda di PC karena di platform ini kita bisa mudah memperoleh mod. Rockstar tidak pernah memberikan dukungan mod resmi untuk Grand Theft Auto V, tapi saat ini sudah ada ratusan modifikasi berkualitas yang dapat dinikmati secara gratis, termasuk mod yang memperkenankan Anda bermain jadi Spider-Man. Saya cukup yakin RDR2 PC akan mendapatkan beragam mod unik.

RDR2 PC 9

 

Mode multiplayer

Satu hal yang jadi penghalang utama bagi saya untuk menikmati Red Dead Online secara konsisten adalah kewajiban berlangganan PlayStation Plus. Ada beberapa waktu tertentu ketika saya sama sekali tidak sempat bermain game, dan kondisi tersebut membuat berpikir dua kali untuk membeli voucher PS Plus: bagaimana jika saat mengaktifkannya, ada kejadian tak terduga yang mencegah saya ber-gaming selama berminggu-minggu (bagi saya, ini ialah sebuah skenario mengerikan)?

RDR2 PC 10

Kabar gembiranya, gamer PC tidak pernah dibebani biaya tambahan buat mengakses multiplayer. Selama sambungan internet tersedia, Anda dapat bermain bersama gamer lain di mana pun mereka berada. Bagi saya, kondisi tersebut sangat melegakan, memperkenankan saya untuk ber-multiplayer kapan pun ketika menginginkannya tanpa merasa terikat.

Walaupun begitu, ada satu aspek di multiplayer yang perlu diperhatikan Rockstar: para cheater yang menodai sesi Grand Theft Auto Online. Sayang sekali, developer terlihat setengah hati dalam mengambil langkah tegas demi memberantas mereka. Tanpa perhatian dan penanganan khusus dari pihak Rockstar, problem ini akan terulang lagi di Red Dead Online PC.

RDR2 PC 11

Red Dead Redemption 2 Versi PC Resmi Dirilis 5 November 2019

Penantian panjang para gamer PC akhirnya terbayarkan. Hampir setahun setelah Red Dead Redemption 2 (RDR2) dirilis di platform next-gen console, game bikinan Rockstar yang mencetak angka penjualan fenomenal itu akhirnya mendapat jadwal rilis di PC: 5 November 2019.

Desas-desus maupun bocoran demi bocoran mengenai versi PC dari RDR2 memang sudah cukup lama tersebar, tapi tidak ada yang lebih melegakan daripada konfirmasi resmi dari Rockstar. Prekuelnya memang tidak sempat dirilis di PC, tapi syukurlah Rockstar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Seperti halnya Grand Theft Auto V versi PC, RDR2 juga bakal menawarkan sejumlah peningkatan kualitas grafis di PC. Jujur saya sulit membayangkan detail semenawan apa lagi yang bisa dihadirkan oleh versi PC-nya mengingat visual di versi console-nya saja sudah begitu mengesankan – Rockstar baru akan menyingkap screenshot versi PC-nya pada tanggal 9 Oktober, tidak ketinggalan juga detail mengenai spesifikasi PC minimum yang dibutuhkan.

Red Dead Redemption 2

Di samping penyempurnaan dari sisi teknis, RDR2 versi PC juga akan menyuguhkan sejumlah fitur baru, macam senjata-senjata baru, misi Bounty Hunting dan Gang Hideout baru. Akses ke Red Dead Online tentunya juga bakal tersedia. Ya, bersiaplah kehilangan waktu begitu banyak akibat game ini.

Buat yang sudah tidak sabar, Rockstar bakal membuka pre-order RDR2 versi PC mulai 9 – 22 Oktober secara eksklusif melalui Rockstar Games Launcher yang baru saja diluncurkan. Ada banyak bonus yang disediakan untuk konsumen pre-order, mulai dari upgrade gratis ke Premium Editions, sampai dua bonus game secara cuma-cuma.

Pilihan bonus game-nya adalah sebagai berikut:

  • Grand Theft Auto III
  • Grand Theft Auto: Vice City
  • Grand Theft Auto: San Andreas
  • Bully: Scholarship Edition
  • L.A. Noire: The Complete Edition
  • Max Payne 3: The Complete Edition

Red Dead Redemption 2

Lewat periode tersebut, pre-order RDR2 versi PC juga dapat dilakukan via Epic Games Store, Greenman Gaming, Humble Store dan sejumlah platform lainnya, tapi tanpa bonus melimpah seperti di atas. Bagaimana dengan Steam? Well, entah kenapa RDR2 baru akan menyusul ke platform tersebut mulai bulan Desember.

Keputusan Rockstar menunda perilisan RDR2 versi PC di Steam memang terdengar agak mengejutkan, sekaligus semakin memperkuat indikasi bahwa platform besutan Valve itu tak lagi menjadi pilihan pertama para developer. Lebih mengejutkan lagi, RDR2 malah akan dirilis lebih dulu di Google Stadia ketimbang Steam sebagai salah satu launch title-nya.

Sumber: Rockstar.