Memahami Pelanggan untuk Menjaga Loyalitas Melalui Pendekatan Data

Industri ritel mengalami banyak perubahan di era digital. Salah satu di antaranya adalah loyalitas pelanggan. Jika dulu loyalitas banyak dijaga dan dipertahankan dengan cara-cara lama seperti diskon dan kupon, di era sekarang dua cara itu harus lebih disempurnakan dan dilengkapi data-data.

Loyalitas ini menjadi bagian penting dalam industri ritel. Seperti peran fanbase pada sebuah musik atau artis-artis lain, loyalitas pelanggan ini memegang peran penting untuk turut menyumbang pendapatan dan pertumbuhan. Program-program seperti diskon dan kupon harus mulai berevolusi untuk tetap relevan dengan pelanggan. Untuk itu bagian penting dari menjaga loyalitas pelanggan adalah memahami kebutuhan pelanggan. Data.

Sangat penting untuk mengetahui dengan pasti data pelanggan, secara menyeluruh. Membangun loyalitas pelanggan membutuhkan peningkatan pengalaman pengguna yang lebih baik. Itu artinya butuh memahami, butuh mengenal lebih jauh dan butuh data. Salah satu pengalaman pengguna yang ditingkatkan di era sekarang adalah personalisasi. Brand dan hampir semua industri memanfaatkan personalisasi pelanggan sebagai salah satu cara baru memperlakukan pelanggan. Berbeda dan dengan harapan bisa lebih baik.

Personalisasi sering dijadikan menjadi acuan untuk menawarkan produk kepada pelanggan. Bagi industri ritel salah satu cara paling mudah untuk bisa meningkatkan loyalitas pelanggan adalah masuk ke dalam dunia online, menghadirkan layanan e-commerce. Ini menjadi langkah utama sebelum memahami dan menggali lebih jauh mengenai pelanggan.

Menggali data-data pelanggan ini bisa datang dari banyak sumber, misalnya e-mail, riwayat pembelian, media sosial, nomor telepon, dan lain sebaiknya. Selain itu data-data pelanggan ini juga bisa didapatkan dari sumber-sumber pihak ketiga. Biasanya untuk yang satu ini bersifat umum. Misalnya dari survei atau analisis yang sedang ramai di media sosial secara keseluruhan.

Kepekaan industri ritel terhadap perubahan kebutuhan pelanggan menjadi penting. Sama pentingnya dengan kepekaan terhadap kebutuhan teknologi untuk membangun sistemnya. Pengusaha ritel yang bisa membaca perubahan dan bisa menyesuaikannya lah yang bisa menuai hasilnya. Menyesuaikan arus tren pelanggan untuk tetap menjaga loyalitas mereka.

Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Asia Pasifik Jadi Kawasan E-Commerce B2C Terbesar di Dunia Tahun 2014

Data perkiraan terbaru eMarketer menyimpulkan bahwa Asia Pasifik akan menjadi kawasan dengan penjualan B2C (Business-to-Consumer) melalui E-Commerce yang terbesar di dunia mulai tahun 2014. Asia Pasifik yang didukung oleh pertumbuhan pesat e-commerce di sejumlah negara berkembang bakal mengalahkan kawasan Amerika Utara mulai tahun ini. Selisih besaran penjualan ritel secara online antara Asia Pasifik dan Amerika Utara bakalan semakin menjauh dan menjadi lebih dari 60% di tahun 2017.

Continue reading Asia Pasifik Jadi Kawasan E-Commerce B2C Terbesar di Dunia Tahun 2014

Foxconn Dikabarkan Bakal Masuki Dulu Bisnis Ritel di Indonesia

Hon Hai Precision Industry, atau lebih dikenal dengan nama Foxconn, bersikap hati-hati menanggapi berita yang berseliweran tentang investasinya di Indonesia. Sebelumnya media Indonesia mengutip ucapan Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian tentang kepastiannya membangun pabrik produksi ponsel di Indonesia. Belum ada komentar resmi dari Foxconn, tapi sumber Foxconn yang dikutip dari Focus Taiwan menyebutkan bahwa kemungkinan langkah pertama investasi Foxconn di Indonesia adalah memasuki bisnis ritel.

Continue reading Foxconn Dikabarkan Bakal Masuki Dulu Bisnis Ritel di Indonesia