[Review] AMD Ryzen 7 5800H: Prosesor Mobile untuk Bermain Game di Laptop Tipis

Semenjak kemunculan arsitektur Zen, AMD menjadi pemimpin kecepatan pada pasar prosesor x86. Hal itu pun berlanjut hingga generasi ke 3 yang ada saat ini, yaitu Zen 3. AMD pun juga membawa arsitektur baru ini ke laptop-laptop gaming yang sebelumnya tidak pernah terjadi sebelum arsitektur Zen muncul. Kali ini, saya merasakan prosesor AMD Ryzen 7 5800H.

Ryzen 7 5800H yang datang ke rumah saya terbungkus pada laptop ASUS Zephyrus Duo. Terus terang, saya lebih tertarik untuk membahas prosesor yang digunakan dibandingkan dengan desain yang ada pada ASUS Zephyrus Duo. Sudah lama saya tidak bertemu dengan prosesor AMD, apalagi generasi ke 3-nya ini. Apalagi, prosesor yang satu ini sudah memiliki sebuah kartu grafis terintegrasi.

Prosesor yang memiliki nama Cezanne ini memiliki spesifikasi sebagai berikut

Ryzen 7 5800H
Arsitektur Cezanne
Core / Thread 8 / 16
TDP 45W
Clock 3.2 GHz
Turbo Boost 4.4 GHz
L3 Cache 16 MB
Kecepatan RAM DDR4 3200 MHz / LPDDR4 4266 MHz
Clock iGP / Core 2000 MHz / 8 core
Socket FP6
Pabrikasi 7nm

Prosesor AMD yang satu ini sudah menggunakan proses pabrikasi 7nm. Tentunya ini menjadi sebuah keunggulan tersendiri di mana pesaing utamanya yang masih kesulitan untuk menggunakan pabrikasi tersebut. AMD pun mengambil keunggulan ini untuk meningkatkan efisiensinya dan membuat prosesor ini lebih kencang dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Pada sisi grafis, AMD memasangkan AMD Radeon Graphics dengan 8 GPU core. Grafis terintegrasi ini lebih sering dikenal dengan nama AMD Vega 8, yang memiliki teknologi yang sama dengan yang digunakan pada seri-seri sebelumnya. Pada AMD Ryzen 7 5800H, clock dari IGP ini ditingkatkan menjadi 2 GHz. Hal ini tentu saja membuatnya menjadi lebih kencang jika dibandingkan dengan versi terdahulu.

Berikut adalah hasil CPU-Z dari AMD Ryzen 7 5800H

Arsitektur

Desain dari Zen 3 tentu saja berbeda dengan Zen 2. Selain itu, Zen 3 untuk desktop, Vermeer, juga berbeda dengan Zen 3 untuk laptop, yaitu Cezanne. Cezanne memiliki desain monolithic, yang berarti bahwa ada beberapa komponen yang terintegrasi ke dalam satu cip saja. Hal itu berarti CPU CCD (core complex design), kontroler IO, kontroler memori, dan tentunya grafis terintegrasi.

Pada Zen 2 mobile atau Renoir, sebuah CCX (core complex) akan terdiri dari 4 inti prosesorSelanjutnya, sebuah CCX pada Zen 2 hanya akan memiliki L3 cache hingga 8 MB. Jadi, pada Zen 2, sebuah prosesor yang memiliki L3 cache sebesar 16 MB akan membutuhkan 2 CCX yang aktif di sana.

Pada Zen 3, AMD mengubah lagi arsitekturnya. Sebuah CCX akan memiliki total 8 inti prosesor. AMD juga membuat 8 inti prosesor itu memiliki sebuah shared L3 sebesar 16 MB. Hal ini juga bakal meningkatkan latensi yang dibutuhkan oleh masing-masing inti prosesor tersebut. Dengan tambahan total 4MB pada L2 cache-nya, membuat Ryzen 7 5800H memiliki total cache 20 MB.

AMD juga meningkatkan kinerja instruction per clock-nya dengan cukup signifikan. Pada saat peluncurannya, AMD mengklaim bahwa mereka bisa meningkatkan performanya hingga 19%. Dan walau masih menggunakan proses pabrikasi 7nm, AMD juga berhasil meningkatkan clock-nya dibandingkan Renoir. Hal tersebut juga berlaku pada clock boost-nya.

Pada Cezanne, AMD membuat prosesornya unlocked. Hal ini berarti bahwa perangkat laptop yang memiliki prosesor ini bisa ditingkatkan lagi kinerjanya lebih tinggi. Tentunya, hal tersebut bisa dilakukan dengan meningkatkan multiplier dari prosesor tersebut.

Pada sisi grafisnya, AMD Ryzen 7 5800H masih menggunakan Radeon Vega yang sama dengan Renoir. Walaupun begitu, AMD juga meningkatkan kemampuannya pada sisi clock-nya. AMD juga meningkatkan efisiensi daya sehingga pada clock grafis yang tinggi, daya yang digunakan akan lebih rendah dari generasi sebelumnya.

AMD Ryzen seri H tentunya akan ditemukan pada laptop-laptop yang ditujukan untuk bermain game. Akan tetapi berbeda dengan seri HX, prosesor seri H seperti Ryzen 7 5800H akan dipasarkan untuk laptop-laptop dengan dimensi yang tipis. TDP-nya juga dipasang pada level di bawah seri HX sehingga kemampuannya untuk di-overclock juga lebih rendah.

ASUS ROG Zephyrus Duo GX551QM

Tidak pas rasanya jika saya tidak membahas sedikit mengenai laptop yang menggunakan AMD Ryzen 7 5800H. Perangkat yang satu ini masuk dalam kelas Republic of Gaming, yang merupakan lini gaming dari ASUS. Dengan menyandang nama tersebut, ASUS sudah memastikan bahwa laptop ini bisa dengan lancar digunakan untuk bermain game AAA. Selain itu, spesifikasinya juga bakal bisa digunakan untuk membuat konten.

Laptop ASUS RoG Zephyrus Duo GX551 memiliki dua buah layar. Layar utamanya menggunakan jenis IPS yang memiliki resolusi 1920×1080. Layar kedua diberi nama Screenpad Plus oleh ASUS dan memiliki dimensi 14,1 inci. Layar yang dapat dioperasikan dengan menyentuhnya ini memiliki resolusi yang tinggi pula, yaitu 1920 x 550 piksel. Layar ini akan terangkat dengan sendirinya saat laptop ini dibuka dan membentuk sudut 13 derajat.

Sayangnya, dengan hadirnya ScreenPad Plus, membuat keyboard yang ada harus sedikit turun ke bawah. Hal tersebut menyebabkan hilangnya bagian palm rest yang selalu ada pada setiap laptop. ASUS memang menyediakan bantalan palm rest secara terpisah, namun hal tersebut membuat pengguna harus menyediakan ruang ekstra pada mejanya agar mengetik menjadi lebih nyaman. ASUS juga menaruh touchpad pada sebelah kanan dari keyboard-nya.

Terus terang, saya cukup merasa tidak nyaman bermain dan mengetik artikel dengan menggunakan ASUS Zephyrus Duo. Hal tersebut bukan karena tombol keyboard-nya yang memang sangat responsif serta memiliki dimensi yang pas di tangan saya. Akan tetapi posisi palm rest yang membuat tangan saya sering sakit saat menguji dengan laptop gaming ini. Akan tetapi, saat mencoba melakukan editing video, hal tersebut menjadi lebih menyenangkan berkat ScreenPad Plus-nya.

Pada ASUS Zephyrus Duo, terdapat dua grafis di sana. Yang pertama adalah AMD Radeon Graphics dan yang kedua adalah NVIDIA GeForce RTX 3060. Tentu saja, pada pengujian kali ini saya tidak menggunakan discrete graphics-nya. Semua pengujian menggunakan Radeon Vega 8 sebagai grafisnya.

Pengujian

Untuk mengetahui seberapa kencang prosesor AMD Ryzen 7 5800H, tentu saja harus dilakukan beberapa pengujian. Oleh karena AMD Ryzen 7 5800H menggunakan integrated graphics, pengujian pun dilakukan pada sisi prosesor serta IGP-nya. Saya tidak melakukan pengujian pada NVIDIA GeForce RTX 3060 dengan melakukan setting grafis pada Windows 10 pada power saving.

Pengujian saya lakukan dengan membagi menjadi dua bagian, yaitu sintetis dan gaming. Berikut adalah hasil pengujian benchmark sintetis dari perhitungan pada sisi prosesornya

Selanjutnya, pengujian dilakukan untuk melihat seberapa baik kinerja dari grafis terintegrasinya. Berikut adalah hasil benchmark-nya

Berikutnya adalah pengujian pada game. Saya menggunakan beberapa game seperti Red Dead Redemption 2, Dirt, Borderlands 3, dan Rise of the Tomb Raider. Saya menggunakan resolusi 1680×1050 pada semua pengujian dan menggunakan profile yang berbeda, dari low hingga high pada Dirt. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui batas dari Radeon Vega 8 yang dimiliki oleh Ryzen 7 5800H.

Berikut adalah hasil benchmark-nya.

Verdict

Saat ini, laptop gaming tidak lagi didominasi oleh satu merek prosesor saja. AMD saat ini sudah kembali masuk ke pasar prosesor mobile untuk berbagai lini. Tahun 2021 ini, AMD kembali memasukkan prosesor seri 5000nya ke dalam beberapa laptop gaming. Salah satunya adalah ASUS ROG Zephyrus Duo.

Pada laptop ini, kinerja AMD Ryzen 7 5800H memang hampir tidak ada bedanya dengan kecepatan prosesor yang terpasang pada dekstop. Saat digunakan untuk bermain game, kinerjanya tidak perlu lagi dipertanyakan. Apalagi saat digunakan untuk melakukan rendering video, Ryzen 7 5800H sangat cocok untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Grafis terintegrasi yang ada pada prosesor ini juga memiliki kinerja yang cukup baik. Dengan daya yang rendah, tentu saja akan bisa menghemat baterai lebih baik dibandingkan dengan discrete graphics seperti GeForce RTX 3060 yang ada pada ASUS ROG Zephyrus Duo tersebut. Jika Anda menggunakan prosesor dengan grafis terintegrasi yang sama, yaitu Radeon Vega 8, tentu saja sudah bisa bermain game tanpa lag pada setting tertentu.

Prosesor Ryzen 7 5800H saat ini tersedia pada laptop dengan harga yang cukup tinggi, yaitu 15 hingga 30 jutaan. Walaupun memiliki harga yang tinggi, Ryzen 7 5800H akan menjamin pekerjaan serta game Anda menjadi lancar, apalagi ditambah dengan discrete graphics. Laptop dengan prosesor ini tentu saja bisa menjadi alternatif pilihan untuk bermain game dan membuat konten dengan cepat.

Sparks

  • Kinerja kencang dengan arsitektur yang baru
  • Kinerja IGP yang mumpuni untuk bermain game
  • Menggunakan proses pabrikasi 7 nm yang efisien
  • 8 cores dan 16 threads pada sebuah laptop
  • TDP 45 watt untuk laptop gaming

Slacks

  • Hanya hadir pada laptop dengan harga yang tinggi
  • Tanpa dukungan PCIe Gen 4
  • Tanpa dukungan Thunderbolt terbaru

[Review] HP Probook 445 G7: Membantu Bisnis dengan Tingginya Kinerja Ryzen 7 4700U

Mencari sebuah laptop yang bisa digunakan untuk berbisnis memang tidak boleh sembarangan. Tentu saja laptop yang diinginkan harus memiliki kinerja yang bagus, baterai yang panjang, berbobot lebih ringan, dan memiliki desain yang bagus. Melihat hal tersebut, HP ternyata memiliki sebuah laptop yang cocok untuk digunakan oleh pelaku bisnis dan UMKM. Laptop tersebut adalah HP Probook 445 G7.

HP Probook 445 G7 menggunakan APU AMD Ryzen 7 4700U. Seri U dari AMD ini memungkinkan sebuah produsen untuk memproduksi laptop dengan dimensi yang tipis serta ringan. Hanya dengan sekitar 1,6 kg saja, laptop ini tentu tidak akan membuat sang pengguna menjadi sakit pinggang saat membawanya ke mana saja. Layarnya yang memiliki dimensi 14 inci pun juga membuatnya cukup nyaman saat digunakan.

HP Probook 445 G7

Baterai juga merupakan salah satu daya tarik dari laptop ini. Tentu saja hal ini ada hubungannya dengan penggunaan prosesor Ryzen 7 4700u tersebut. Selain itu, laptop ini juga sudah dibekali dengan standar militer MIL-STD 810H yang membuatnya lebih tahan di segala lingkungan.

Spesifikasi lengkap dari HP Probook 445 G7 yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Prosesor AMD Ryzen 5 4700U 8 core 2 GHz Turbo 4.1 GHz
GPU AMD Radeon Graphics (7aa core) 1,5 GHz
RAM 8 GB LPDDR4 3200
Storage Samsung MZVLQ512HALU M.2 NVMe PCI-e Gen 3 512 GB
Layar 14 inci 1920×1080 IPS
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 1,6 kg
Sistem operasi Windows 10 64 Bit
Dimensi 324.2 x 237.7 x 179 mm
Baterai 3 cell 48 Wh

Spesifikasi yang diambil dari CPU-Z adalah sebagai berikut

Unboxing

Perlengkapan inilah yang didapat dari paket penjualan HP Probook 445 G7. Sayang memang, steker yang didapat bukanlah standar Indonesia. Jadi, pengguna harus membeli sebuah konverter lagi agar bisa mengisi baterai pada laptop ini.

HP Probook 445 G7 - Charger

Desain

Badan yang terasa kokoh dari HP Probook 445 G7 saya sudah rasakan semenjak mengeluarkannya dari kotak paket penjualan. Laptop ini menggunakan bahan aluminium pada seluruh badannya sehingga cukup keras saat dipegang. Dengan menggunakan bahan tersebut, HP juga menggunakan warna perak yang menggambarkan penggunaan aluminium pada badannya tersebut.

 

HP Probook 445 G7 - Auf

Layar yang digunakan pada HP Probook 445 G7 adalah jenis IPS. Resolusinya adalah 1920×1080 dengan dimensi 14 inci dengan kecerahan 250 nits.Layarnya sendiri sangat nyaman digunakan untuk menonton video dengan resolusi full HD. Bingkai tipis pada bagian kanan dan kirinya juga menghiasi layar dari laptop yang satu ini.

HP Probook 445 G7 - Kiri

Saya merasa nyaman saat menggunakan keyboard yang ada pada HP Probook 445 G7 ini. Tombolnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil di jari saya, sehingga pas saat digunakan untuk mengetik. Keyboard ini sendiri juga sudah memiliki LED backlight yang sangat membantu saat mengetik di ruang dengan cahaya yang rendah. Touchpad yang ada pada bagian bawah keyboard-nya juga nyaman dan responsif saat digunakan.

HP Probook 445 G7 - Kiri

Pada bagian sebelah kiri dapat ditemukan Kenshington lock, port USB 2.0, dan pembaca kartu SD. Ditemukan juga sebuah ventilasi udara yang digunakan untuk mengeluarkan panas yang dihasilkan oleh APU Ryzen 7 4700U. Untuk bagian kanannya ditemukan port pengisi daya, USB-C, LAN, HDMI 1.4 , dua USB 3.1 gen 1, dan audio 3,5 mm.

Pengujian

HP Probook 445 G7 menggunakan prosesor AMD Ryzen 7 4700U yang sudah diluncurkan pada tahun 2020 yang lalu. Dengan kecepatan 2 GHz, prosesor delapan inti dan delapan thread ini bisa berjalan hingga kecepatan 4.1 GHz dalam kondisi tertentu. TDP-nya sendiri di-rating pada 15 watt dan bisa naik hingga 25 watt. Proses pabrikasi 7 nm juga membuatnya tidak menghasilkan panas yang berlebih saat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

HP Probook 445 G7 - Keyboard

AMD Ryzen 7 4700U sendiri menggunakan GPU terintegrasi yang saat ini dinamakan sebagai AMD Radeon Graphics. Dengan menggunakan 7 core, GPU ini juga dikenal dengan nama Vega 7. GPU terintegrasi ini ternyata juga memiliki kinerja yang cukup untuk menjalankan game-game yang ringan seperti Valoran dan CS: GO.

Game

Walaupun bukan merupakan sebuah laptop gaming, saya pun juga mencoba perangkat yang satu ini dengan menggunakan beberapa game. Vega 7 yang dikenal pada Ryzen 7 4700u ini memang sudah terkenal bisa menjalankan gamegame lawas dan ringan. Namun, apakah bisa menjalankan game-game yang keluar pada tahun ini?

Saya menggunakan beberapa game yang mungkin bisa mewakili pertanyaan tersebut. Walaupun bukan game baru, namun kinerjanya bisa mewakili permainan yang diluncurkan baru-baru ini. Ternyata Ryzen 7 4700u yang ada pada HP Probook 445 G7 ini bisa dengan lancar digunakan untuk bermain. Akan tetapi, resolusi yang saya anjurkan adalah 1360×768 saja dengan setting paling rendah.

Berikut adalah hasil dari pengujian yang saya lakukan dengan menggunakan beberapa game

Produktivitas dengan Sintetis

Laptop untuk bisnis tentu saja harus mendukung penggunaan software peruntukkannya dengan baik. Hal tersebut berarti penggunaan untuk video conference, pemakaian Office serta aplikasi editing lainnya, dan juga untuk hiburan. Semua itu bisa dilakukan dengan pengujian PCMark. Saya menggunakan PCMark 10 pada pengujian kali ini.

Pengujian sintetis lainnya yang digunakan adalah Cinebench dan GeekBench yang digunakan untuk mengukur seberapa baik kinerja prosesor. Selain itu, 3DMark digunakan untuk menguji seberapa baik kinerja GPU saat mengolah grafis tingkat tinggi.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 8 jam 18 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Mencari sebuah laptop yang cocok untuk digunakan oleh pebisnis maupun pegiat UMKM memang tidak mudah. Kinerja tinggi sudah pasti harus menjadi sebuah pilihan serta beberapa fitur lainnya yang menunjang seperti grafis yang cepat dan RAM yang besar. Namun, membeli sebuah laptop gaming mungkin akan terasa berlebih. Oleh karena itu, HP menawarkan solusinya dengan HP Probook 445 G7.

Laptop ini menggunakan AMD Ryzen 7 4700U yang sudah dikenal memiliki kinerja yang tinggi. Dengan TDP yang sama dengan pendahulunya, kinerjanya memiliki peningkatan yang sangat baik. Hal ini tentu saja membuat penggunanya nyaman saat bekerja, mengedit gambar dan video maupun bermain.

HP Probook 445 G7 - 2

Kinerja baterainya pun juga pas untuk digunakan selama seharian. Dengan mencapai lebih dari 8 jam, tentu saja bekerja seharian tidak lagi repot untuk mencari stop kontak untuk mengisi ulang baterainya. Selain itu, laptop ini juga memiliki daya tahan yang kuat berkat sertifikasi militer.

HP Probook 445 G7 dijual oleh Hewlett Packard dengan harga Rp. 16.800.000. Dengan harga tersebut, pengguna mendapatkan sebuah laptop kokoh yang bisa bertahan pada segala kegiatan dan memiliki kinerja kencang serta baterai yang tahan lama. Anda juga tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra saat membawanya karena cukup ringan.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan AMD Ryzen 7 4700U
  • Daya tahan baterai yang baik hingga 8 jam
  • Bobot yang ringan
  • Casing aluminium yang membuatnya terasa kokoh
  • Standar militer yang membuatnya tahan benturan

Slacks

  • RAM hanya terpasang single channel 
  • Harganya cukup tinggi

5 Laptop Tipis Powerful dengan Prosesor AMD Ryzen 7

Saat pandemi ini, kebutuhan akan laptop yang bertenaga semakin meningkat untuk mengerjakan berbagai macam tugas kantor dan membuat konten di rumah saja. Namun, banyaknya pilihan laptop juga membuat kita bingung memilih laptop yang tepat dan sebanding dengan harganya.

Kalau budget yang Anda alokasi sekitar Rp10 – 15 juta, maka laptop bertenaga prosesor AMD Ryzen 7 adalah alternatifnya. Berintegrasi dengan GPU Radeon RX Vega, sudah terbukti mampu menyajikan performa yang powerful dan hemat daya.

Prosesor AMD Ryzen 7 ini sudah dirancang dengan fabrikasi 14nm, sehingga banyak ditemukan pada laptop berdimensi ringkas dan tipis. Berikut adalah rekomendasi lima laptop ringkas bertenaga prosesor AMD Ryzen 7.

1. Huawei MateBook D14 – Rp11,5 Juta

Huawei-MateBook-D14

Ya, Huawei yang kita kenal sebagai pabrikan smartphone belum lama ini menghadirkan laptop dengan prosesor AMD Ryzen 7 3700U bernama MateBook D14. Guna menyokong performanya agar optimal, Huawei membenamkan RAM 8GB DDR4 dalam arsitektur dual-channel dan menawarkan penyimpanan berbasis PCIe SSD berkapasitas 512GB.

Sesuai namanya, Huawei MateBook D14 mengusung layar IPS 14 inci beresolusi 1920×1080 piksel dengan bezel samping layar yang tipis hanya 4,8mm dan layarnya menawarkan sudut pandang 178 derajat. Desainnya sendiri terlihat milik ‘MacBook-nya Apple’ yang ramping dan premium dengan bobot 1,38 kg serta ketebalan 15,9mm.

Meski begitu, engsel MateBook D14 ini bisa didorong hingga 180 derajat sehingga memudahkan berkoloborasi. Keunikan lainnya kamera webcam-nya tersembunyi di papan ketik dan punya pembaca sidik jari untuk masuk ke sistem dengan praktis dan aman hanya dengan satu tekanan.

2. HP Envy 13 x360 – Rp14,8 Juta

HP-Envy-13-x360

HP Envy 13 x360 ialah laptop convertible ultra-thin dari HP yang punya desain sangat premium. Ia menyajikan layar sentuh IPS seluas 13,3 inci beresolusi 1920×1080 piksel dengan bezel kanan, kiri, dan atas yang tipis.

Keistimewaan laptop ini ialah engselnya bisa diputar sejauh 360 derajat dan sudah dibekali stylus. Sehingga mendukung setidaknya empat mode penggunaan, dari mode laptop, tablet, reverse, dan tent.

Prosesor yang digunakan adalah AMD Ryzen 7 2700U dengan AMD Radeon RX Vega 10. Kinerjanya didukung oleh RAM 8GB DDR4 dual-channel dan penyimpanan berbasis PCIe SSD 512GB yang menyajikan pengalaman bekerja yang smooth.

3. Lenovo Yoga 530 – Rp12 Juta

Lenovo Yoga 530

Sama seperti HP Envy 13 x360, Lenovo Yoga 530 juga merupakan laptop convertible dengan desain yang tak kalah menarik. Paduan layar sentuh 14 inci beresolusi 1920×1080 piksel, engsel yang dapat ditekuk hingga 360 derajat, dan pena digital menjadikannya laptop yang menyenangkan bagi fotografer maupun desainer.

Stylus tersebut bernama Lenovo Active Pen 2 yang memberikan fungsi tambahan pada saat menggambar dengan berbagai tekanan. Hal ini membuat Yoga 530 lebih natural pada saat digunakan untuk menggambar, membuat ilustrasi, hingga editing foto.

Dapur pacu Lenovo Yoga 530 ini menggunakan prosesor AMD Ryzen 7 2700U dengan GPU terintegrasi AMD Radeon RX Vega 10. Bersamanya ada RAM 8GB DDR4 dual-channel dan penyimpanan PCIe SSD 512GB yang memastikan input dari pengguna dijalankan dengan lancar.

4. ASUS VivoBook Ultra A412DA – Rp9.499.000

ASUS-VivoBook-Ultra-A412DA

Selain datang dengan prosesor Intel, ASUS juga punya varian VivoBook Ultra A412 dengan prosesor Ryzen 7 3700U bersama grafis AMD Radeon RX Vega 10. Dalam menangani tugas sehari-hari, laptop ini ditopang oleh RAM 8GB DDR4 dan penyimpanan berbasis PCIe SSD 512GB.

Layarnya berukuran 14-inci beresolusi 1920×1080 piksel berstandar output NTSC 45 persen, disertai lapisan anti-glare demi meminimalkan gangguan akibat pantulan. Selain VivoBook Ultra A412DA, saya juga sangat merekomendasikan ASUS ZenBook UM431 dan ZenBook Flip UM462 yang juga ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen Mobile – sayang saya tidak bisa menemukan kedua laptop tersebut di pasaran.

5. Acer Swift 3 – Rp9.499.000

Acer-Swift-3

Daftar terakhir ada Acer Swift 3 (SF315 41 R9D8) yang mengusung layar IPS seluas 15,6 inci beresolusi 1920×1080 piksel. Bertenaga prosesor AMD Ryzen 7 2700U bersama integrasi AMD Radeon RX Vega 10, RAM 8GB DDR4, dan penyimpanan HDD 1TB + SSD 128GB untuk mengakomodasi kebutuhan kerja maupun hiburan.

Selain berbekal performa yang kencang, teknologi AMD Ryzen di dalamnya juga dapat menghemat konsumsi daya. Acer pun mengklaim bahwa laptop ini mampu dipakai terus-menerus tanpa henti hingga 10 jam dalam sekali charge. Laptop ini juga dilengkapi dengan teknologi fingerprint yang terletak di bagian kanan, untuk menambah sisi keamanan penggunanya.

Asus Mendamaikan AMD dan Nvidia Demi Tawarkan Laptop ‘Kelas Pro’ Terjangkau

Apapun produknya – otomotif, PC, ataupun smartphone – fans garis keras akan selalu ada. Umumnya, merekalah pencetus perdebatan panas antar pengguna brand berbeda, yang membuat internet selalu ‘meriah’. Sebagai pionir di segmen teknologi grafis komputer personal, Nvidia dan AMD ialah dua nama yang terus berkompetisi, dan persaingan itu melahirkan istilah kubu merah dan hijau.

AMD dan Nvidia tentu punya kekuatan serta kelemahannya sendiri. AMD berpengalaman di bidang produksi prosesor, dan menyajikan teknologinya lewat console game serta laptop kelas menengah; sedangkan rivalnya mendominasi ranah notebook high-end. Asus menyadari ada elemen-elemen terbaik yang bisa diadopsi dari kedua brand untuk menghadirkan produk dengan aspek price vs. performance paling optimal ke konsumen casual.

Inilah ide di belakang peracikan VivoBook Pro F570. Ia adalah salah satu laptop terunik Asus: komposisinya sedikit mengingatkan kita pada notebook gaming entry-level, namun bukannya masuk ke kelas TUF Gaming, ia malah jadi anggota keluarga VivoBook. Ada dua komponenen yang ditonjolkan oleh sang produsen PC Taiwan itu: eksistensi dari prosesor AMD Ryzen mobile dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050.

F570 9

Asus VivoBook Pro F570 meluncur resmi di Indonesia tepat di hari Kasih Sayang pada tanggal 14 Februari kemarin. Selain mendamaikan kedua kubu, F570 juga sangat bersahabat buat kantong kita. Tapi sebelum membahas harga, mari kita ulik dulu apa saja yang ditawarkan oleh Asus.

F570 10

 

Desain dengan sensasi gaming

Sebagai varian laptop Asus paling high-end, ZenBook bisa dikatakan sebagai kiblat desain bagi VivoBook yang lebih terjangkau. Pelan-pelan, desain VivoBook jadi bertambah elegan dan ramping, dengan tubuh lebih ringan dan bingkai layar lebih tipis. Namun varian Pro ini sedikit berbeda karena tema gaming  juga terasa di sana. Potongan tubuhnya bersudut, didominasi warna hitam dan dihias garis biru ‘petir’ yang mengelilingi bagian layar dan touchpad, serta mengisi logo Asus di depan dan belakang.

F570 1

Asus mengimplementasikan finishing brushed dengan pola garis berbeda di permukaan tubuh F570. Di bagian punggung, efek ini segera mengingatkan saya pada model Strix. Ia memang belum memanfaatkan thin bezel, tetapi Asus sama sekali tak melupakan aspek portabilitas. Laptop ini berketebalan kurang dari 2,2cm dan mempunyai bobot 1,96-kilogram.

F570 13

Volume yang tak terlalu kecil memungkinkan Asus menyertakan sejumlah port fisik krusial: USB 2.0 dan 3.0, USB 3.1 type-C, port audio combo, HDMI, card reader MicroSD, dan LAN. Saat mencobanya kemarin, saya juga melihat kehadiran webcam di atas layar (beresolusi HD) serta sensor pemindai sidik jari di dalam area touchpad. Keyboard-nya cukup lengkap, memiliki backlight LED putih dengan numpad yang dipadatkan ke tombol kursor arah.

F570 2

Di presentasinya, head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman menyampaikan bagaimana perusahaan ini menguasai market share laptop berlayar 15-inci, dengan persentase sebesar 51,8 persen. F570 diarahkan buat memperkuat cengkeraman Asus di sana, menyuguhkan resolusi 1080p, tingkat kecerahan 200-nit yang ditopang oleh software Asus Spelended untuk mengoptimalkan warna.

F570 11

Namun untuk sebuah laptop kelas pro, F570 tampaknya belum dibekali layar yang bisa mereproduksi warna dengan betul-betul akurat. Dari lembar spesifikasi, jangkauan warnanya berada di 45 persen NTSC. Meski mungkin tak ada kendala jika dipakai menonton atau bermain game, setup ini boleh jadi belum cukup memuaskan bagi desainer atau fotografer.

F570 5

 

Hardware persembahan AMD dan Nvidia

VivoBook Pro F570 menghidangkan opsi prosesor AMD Ryzen 5 2500U atau Ryzen 7 2700U, dipadu bersama kartu grafis GeForce GTX 1050 4GB, dan dilengkapi RAM DDR4 8GB (dapat diekspansi sampai 16GB). Versi Ryzen 5 ditopang penyimpanan berupa hard disk 1TB sedangkan model Ryzen 7-nya turut dibekali SSD M.2 256GB. Di sesi presentasi yang dibawakan oleh Armawati Cen dari AMD, Ryzen 2500U kabarnya mampu mengungguli Intel Core i5 8250U, sedangkan Ryzen 2700U merupakan opsi yang lebih baik dibanding i7 8550U.

F570 8

Melalui sedikit riset di internet, saya menemukan bahwa F570 sebetulnya juga menawarkan pilihan berprosesor Intel, tapi hanya model Ryzen yang baru Asus bawa ke Indonesia. Hal menarik di sini adalah, VivoBook Pro F570 masih menyimpan chip grafis terintegrasi AMD, yakni Radeon Vega 8 dan Radeon RX Vega 10.

F570 4

Menurut produsen, komposisi hardware F570 memastikannya siap menekel beragam jenis tugas. Ia bisa menjadi perangkat ideal untuk bekerja dan menghibur diri. Lalu harganya yang ekonomis membuat produk ini mudah dijangkau beragam kalangan, dari mulai pekerja hingga pelajar. Asus sendiri cukup percaya diri untuk bilang bahwa lapop VivoBook Pro anyar ini mampu menangani game-gameesports populer’.

F570 3

Sebelum acara dimulai, saya berkesempatan untuk menguji kemampuan F570 berbekal Battlefield 1. Saya tak sempat mengecek menu grafis, tetapi game shooter EA itu berjalan cukup mulus. Bahkan di adegan-adegan yang dipenuhi NPC dan efek partikel, saya tidak merasakan ada penurunan frame rate secara signifikan – walaupun frame rata-rata tampaknya belum mencapai 60 per detik. Selain Battlefield 1, Asus mendemonstrasikan kapabilitas F570 lewat Far Cry 5.

F570 12

 

Harga dan ketersediaan

Asus VivoBook Pro F570 sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Varian Ryzen 5-nya bisa Anda miliki cukup dengan mengeluarkan uang Rp 11,8 juta saja. Tapi untuk mendapatkan tipe Ryzen 7, Anda perlu menyiapkan modal sebesar Rp 14 juta dan memesannya via JD.id.

F570 7

AMD Singkap Prosesor Ryzen Generasi Kedua

AMD memperkenalkan APU Ryzen pertamanya dua bulan yang lalu. Sekarang, seperti yang sudah dijanjikan, mereka meresmikan prosesor Ryzen generasi keduanya. Tidak seperti tahun lalu, lineup-nya kini lebih simpel dengan empat model saja.

Di segmen menengah, ada Ryzen 5 2600 dan Ryzen 5 2600X. Keduanya sama-sama mengemas 6-core dan 12-thread, dengan perbedaan utama pada kecepatan alias clock-nya. Untuk 2600, base clock dan boost clock-nya berkisar antara 3,4 – 3,9 GHz, sedangkan 2600X antara 3,6 – 4,2 GHz. Keduanya dibanderol seharga $199 dan $229, sudah termasuk kipas pendingin bawaan.

Bagi yang memiliki budget lebih, seri Ryzen 7 tentunya bakal lebih menarik. Model tahun ini mencakup Ryzen 7 2700 dan Ryzen 7 2700X, dan keduanya sama-sama merupakan prosesor 8-core/16-thread. Lebih menarik lagi, keduanya sama-sama dibekali kipas pendingin bawaan – salah satunya bahkan dilengkapi pencahayaan RGB, kalau itu penting buat Anda – tidak seperti tahun lalu di mana konsumen harus mengandalkan cooler merek lain.

Ryzen 7 2700X ini menggantikan 1800X dan 1700X sekaligus. Base clock dan boost clock-nya berkisar antara 3,7 – 4,3 GHz, lebih tinggi ketimbang 1800X (3,6 – 4 GHz). Mengingat arsitektur yang digunakan masih sama, wajar apabila perubahannya tergolong inkremental.

AMD Ryzen 2nd-gen

Maka dari itu, Ryzen 2000 Series ini sejatinya lebih cocok untuk konsumen baru ketimbang yang sudah terlanjur membeli Ryzen generasi sebelumnya. Kendati demikian, setidaknya konsumen baru bisa dibuat lebih terpikat berkat harga dua model Ryzen 7 di atas: $329 untuk 2700X dan $299 untuk 2700.

$329 jauh lebih bersahabat ketimbang harga Ryzen 7 1800X pada saat diluncurkan pertama kali, yakni $499. Sebagai perbandingan, Ryzen 7 2700X juga sedikit lebih terjangkau ketimbang alternatif sekelas dari Intel, spesifiknya Core i7-8700K yang dibanderol sekitar $359.

Sumber: Ars Technica.