Samsung 3D Cinema LED Diklaim Dapat Mengatasi Masalah-Masalah yang Kita Jumpai di Bioskop 3D

Oktober lalu, Samsung meresmikan sebuah bioskop di Thailand yang menggunakan layar Cinema LED buatan mereka, menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara. Cinema LED istimewa karena ukurannya tidak kalah besar dibanding layar bioskop biasa, akan tetapi kualitas gambarnya lebih superior ketimbang menggunakan proyektor tradisional.

Menurut Samsung, mereka yang sudah merasakan kecanggihan Cinema LED di depan matanya berkomentar bahwa sensasinya serasa menonton film 3D. Tentu saja kesan ini hanya sebatas ilusi, akan tetapi bisa terasa berkat kualitas gambar Cinema LED yang memang di atas rata-rata.

Samsung 3D Cinema LED

Sekarang, Samsung berniat mengubah ilusi tersebut menjadi kenyataan lewat 3D Cinema LED. Sekali lagi Samsung ingin menjabarkan keunggulan 3D Cinema LED dibanding bioskop 3D biasa, dan ini berkaitan dengan dua faktor yang sangat penting untuk sebuah display: tingkat kecerahan dan resolusi.

Samsung mengatakan bahwa bioskop 3D selama ini harus berkompromi soal kecerahan dan resolusi. Layarnya tidak cukup terang, dan ini semakin diperparah dengan diharuskannya penonton menggunakan kacamata 3D, sehingga sensasinya jadi seperti menonton menggunakan kacamata hitam. Problemnya tidak berhenti sampai di situ saja, sebab resolusinya juga turun ketika banyak terjadi crosstalk (gambar untuk mata kiri dan kanan ‘bertubrukan’).

Samsung 3D Cinema LED

3D Cinema LED dirancang untuk mengatasi masalah-masalah di atas. Layar dipastikan tetap terang meski dilihat dari balik kacamata 3D, dan resolusinya bisa dipertahankan berkat algoritma khusus untuk mengeliminasi crosstalk. Sebagai bonus, crosstalk yang minim ini juga membantu mengurangi rasa pusing yang terjadi ketika menonton film 3D.

Selebihnya, 3D Cinema LED masih mempertahankan segala kelebihan Cinema LED standar, utamanya distorsi yang minim meskipun penonton duduk di sisi kiri atau kanan teater. Sebelum diimplementasikan ke bioskop, 3D Cinema LED saat ini tengah dipamerkan di event Integrated Systems Europe yang dihelat di kota Amsterdam.

Sumber: Samsung.

Samsung Pamerkan Bioskop Berlayar Cinema LED Pertama di Asia Tenggara

Sungguh beruntung warga Bangkok. Ibukota Negeri Gajah Putih itu resmi menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang memiliki bioskop dengan layar Samsung Cinema LED. Ekspansi Samsung ini termasuk cepat, mengingat Cinema LED baru menjalani debutnya di Korea pada bulan Juli lalu.

Mengapa inovasi semacam ini penting? Karena konsumen pada dasarnya dapat menikmati tayangan blockbuster dalam ukuran yang masif tanpa mengorbankan kualitas visual sama sekali. Ini dikarenakan Cinema LED sama sekali tidak mengandalkan bantuan proyektor.

Dibandingkan TV, bioskop sederhananya cuma menang karena ukurannya yang bak raksasa dan sistem audio surround-nya yang memukau. Kualitas gambarnya (detail, warna dll) sendiri mungkin masih kalah dengan yang kita dapati di TV premium dikarenakan keterbatasan proyektor terhadap cahaya di sekitar.

Problem-problem yang dihadapi proyektor dapat diatasi oleh Cinema LED. Selain menyuguhkan gambar dalam resolusi 4K (4096 x 2160), Cinema LED secara default juga mendukung konten HDR yang belakangan sedang ngetren. Namun yang terpenting, tingkat kecerahan maksimumnya mencapai 500 nit – nyaris 10 kali lebih tinggi daripada proyektor tradisional – dan ini sama sekali tidak tergantung pada kondisi pencahayaan di sekitarnya.

Samsung Cinema LED Screen

Pada prakteknya, pengunjung bioskop Cinema LED akan mendapati kualitas visual jempolan, dengan reproduksi warna yang lebih baik dan hitam yang begitu pekat – satu hal yang mustahil dicapai dengan sistem proyektor tradisional. Tidak kalah penting, Cinema LED juga memiliki umur yang lebih panjang ketimbang proyektor.

Satu-satunya kekurangan Cinema LED adalah, ukurannya cuma 10,3 meter. Memang tidak semasif bioskop pada umumnya, tapi toh masih jauh lebih besar daripada TV rumahan, dan yang selalu perlu diingat, kualitas gambarnya tidak kalah.

Di Thailand, Samsung bekerja sama langsung dengan Major Cineplex Group – Cineplex 21-nya Thailand – dalam merombak satu studio berkapasitas 200 orang di Paragon Cineplex menjadi ‘panggung’ untuk Cinema LED. Teknologi ini dijadwalkan bakal merambah bioskop di negara-negara lain dalam beberapa tahun ke depan.

Sumber: Samsung.