Koprol Updated!

Baru beberapa hari ini nama Koprol kencang tersebar di kalangan para blogger, tweeter, dan juga plurker. Setelah membuka open-invite selama 2 hari, koprol sekarang sudah memiliki kurang lebih 150 member awal dan untuk sementara pendaftaran BETA invite ditutup. Hal ini dilakukan Koprol setelah mendapat banyak sekali masukan dan para pengguna awal, baik masukan positif, masukan negatif, dan beberapa feature request.

Satu hal yang pasti, ini baru awal bagi Koprol dan pastinya akan terus berkembang memenuhi permintaan para penggunanya. Berikut email yang dikirimkan oleh tim Koprol untuk disampaikan kepada para penggunanya.

Dear Diary,

Day #2 setelah ‘dibocorin’ oleh Metro TV dan Plurk, hari Senin (23/2) Koprol masih diserbu oleh user baru yang entah mau testing atau penasaran saja. Ini pasti ulah artikel Daily Social. Banyak yang harus kita perbaiki sebelum menerima user baru, sampai terpaksa berhenti memberi invite dan bahkan matikan fitur invite untuk user baru, sehingga orang hanya bisa minta melalui Daily Social. Itupun sudah habis ya?
Sebetulnya kita sudah testing dengan ‘orang awam’ selama seminggu, tapi baru setelah kasih demo ke @ram dan @rajasa, jadi menyebar ke plurkers dan bahkan twitterers. Tanggapannya menyenangkan sekali. Tentu ada yang tidak suka, tapi herannya sebagian besar suportif, dan senangnya semua memberi masukan. Baik masukan langsung yaitu minta features yang mereka sudah hafal di site lain, maupun masukan tidak langsung yaitu dengan mereka bingung kita jadi tahu mana yang belum jelas.
Dalam tahap alpha ini kita tidak menyediakan petunjuk apa itu Koprol dan bagaimana menggunakannya, agar memaksa diri membuat produk yang intuitif. Saya malah heran banyak user yang penasaran apa uniknya, dan bukan langsung ‘ah sama aja! bye’. Kayanya sebagian udah ngeh sebetulnya untuk apa. Kita sangat bersyukur atas bantuan dan dukungan lebih dari 150 pemakai pertama Koprol.
Update berikutnya akan lebih kelihatan dari pembetulan AJAX yang kita lakukan kemarin. Kita akan lengkapi data tempat, ubah cara ganti lokasi, ubah navigasi mobile site, dan mungkin akhirnya pasang juga sedikit petunjuk untuk pendatang baru, karena kita akan membuka invites lagi. Setelah itupun, masih banyak yang akan ditambahkah, seperti peta, deteksi lokasi, Blackberry app, Facebook Connect, dsb sampai bisa dipakai semua orang yang jalan-jalan di mall dan nongkrong di kafe 😉
Satya
Koprol Dev

Satya juga meng-attach sebuah image yang merupakan screenshot Koprol “versi terbaru” dengan beberapa fitur yang sedang diusahakan oleh tim dev Koprol. Nampak di gambar ada Suggestion drop down ketika mengetik di searchbox, dan juga live search. Terlihat juga beberapa modifikasi layout/css yang sudah dimulai dari kemarin.

Bagaimana? Anda memiliki saran dan kritik untuk Koprol? Silahkan tinggalkan komentar.

FYI : Saya bukan termasuk tim-dev Koprol, so please stop complaining about Koprol to me 😀

Mari Kita Koprol

Kata siapa Indonesia tidak punya produk jejaring sosial berbasis lokasi? Ya, memang kemarin-kemarin belum ada namun Satya Witoelar mengubah semua itu. Koprol, demikian nama yang dipilih oleh Satya dan Fajar untuk aplikasi Location-based social networking lokal (microblogging) yang masih dalam versi beta ini. Meskipun masih dalam versi beta, rupanya tidak mencegahnya untuk memberikan buzz dengan skala nasional. Tidak tanggung-tanggung, Koprol langsung diliput oleh MetroTV dalam sesi Hot Topics mengenai jejaring sosial di Indonesia.

Beberapa hari yang lalu Satya mengundang saya ke markasnya di bilangan Fatmawati untuk berdiskusi mengenai social networking yang juga ternyata diliput oleh MetroTV sebagai bagian dari acara mereka. Dalam diskusi ini pun Satya dan Fajar memperkenalkan saya ke Koprol dan juga memberi saya invitation untuk menggunakannya. Saya pun sempat mencobanya dan langsung kagum dengan konsep yang memang selama ini sudah saya nantikan. Saya pribadi agak iri melihat Dopplr, ataupun Brightkite yang belum mampu mendukung tempat-tempat di Indonesia namun sekarang Koprol sudah menutupi kekurangan tersebut.

Koprol adalah sebuah situs jejaring sosial yang bisa dibilang gabungan antara Twitter, Plurk, dan Brightkite. Lifestream model seperti Twitter, Sistem komentar seperti Plurk, dan berbasis lokasi seperti Brightkite. Dalam perbincangan dengan Satya dan Fajar ( Founder Koprol ), target audience yang diincar memang tidak terlalu besar yaitu kalangan muda yang mobile dan tak lepas dari internet yang mobile pula. Para pengguna smartphone atau mobile internet device lainnya juga diincar untuk menggunakan Koprol dan Koprol ingin lebih dari sekedar trend blogger/plurker melainkan untuk menarik para pengguna situs jejaring sosial asing seperti Facebook dan Friendster.

Di Koprol ini, anda bisa check-in di lokasi tertentu (mis:Klender) lalu anda bisa melakukan posting status dan posting foto di lokasi anda tersebut. Yang menarik adalah melalui Koprol ini, anda dapat melihat siapa saja pengguna koprol yang juga sedang check-in di daerah yang sama dengan anda, sisanya ya terserah anda 🙂

Satu kelebihan yang ada di Koprol adalah anda bisa me-review lokasi-lokasi yang anda kunjungi. Tentunya tidak hanya terbatas hanya pada restoran, kafe, mal, dll melainkan juga kota, public places, dan lain-lain. Akan tetapi hal ini juga merupakan salah satu kelemahan yang masih ada di Koprol, dimana database tempat-tempat masih belum terlalu banyak namun demikian anda bisa membantu dengan men-submit tempat-tempat yang anda sering kunjungi melalui form feedback.

Hari minggu siang pun Koprol langsung melepas invite koprol ke para pengguna yang diberikan masing-masing 5 invite untuk dibagikan. Alhasil, teman-teman dari Plurk dan Twitter pun berdatangan ke Koprol dan langsung menggunakannya dan menguak beberapa bug yang tampak. Inilah gunanya ada label BETA version dan mendatangkan pengguna berdasarkan invitation, sehingga bug yang ada bisa langsung diperbaiki dan tidak terlalu mengecewakan pengguna (yang masih terbatas). Tak sampai disitu, gelombang pengunjung yang banyak secara tiba-tiba juga bahkan membuat server Koprol kewalahan dan sempat lambat untuk di-load. Namun beberapa saat kemudian akses sudah kembali normal dan pengguna sudah dapat ber-koprol dengan normal (??)

Salah satu kelemahan yang masih menjadi perdebatan mengenai location-based social networking yang juga menimpa Google Latitude, Brightkite, dan lain-lain adalah mengenai isu privasi. Google Latitude sampai sekarang tetap merupakan produk yang terbaik dalam mengkombinasikan fungsionalitas berbasis lokasi dan juga membentengin pengguna dengan setting privasi yang fleksibel dan mudah digunakan. Untuk Koprol sendiri, berhubung masih dalam tahap pengembangan maka fitur ini belum bisa digunakan namun akan segera di-rilis.

Dari sisi bisnis, saya pikir dengan konsep seperti ini Koprol sudah membuka banyak sekali peluang bisnis yang tentunya mendatangkan revenue untuk Koprol. Sepertinya Koprol tidak perlu bersusah-payah memikirkan strategi bisnis yang tepat karena jalan sudah terbuka sejak awal ketika ada interaksi antara pengguna, lokasi, dan juga review. Saya pribadi sangat optimis kalo Koprol bisa tetap berdiri kokoh dengan basis pengguna yang besar dan tetap sukses dari segi finansial.

Btw, saya masih punya 3 invite.. ada yang mau?

**UPDATE**

Masih ada 15 invite lagi, yang mau monggo komen 😉