Cara Menambah Rekening Bank dan Tarik Saldo di Sejasa Wallet untuk Mitra

Adanya perubahan pola perilaku masyarakat ke era digital yang dirasa lebih praktis ketimbang konvensional. Hal ini mencakup dalam melakukan pembayaran yang seringnya dilakukan secara non-tunai.

Jika Anda pengguna aplikasi Sejasa, pastinya Anda akan mengikuti sistem pembayaran pada aplikasi tersebut. Terdapat pilihan pembayaran digital pada aplikasi Sejasa yang dapat digunakan oleh pelanggan ketika membayar penggunaan jasa.

Sejasa Wallet adalah fitur rekening virtual milik aplikasi Sejasa untuk mempermudah transaksi bagi penyedia jasa. Saldo rekening di Sejasa Wallet dapat digunakan untuk membeli poin, membayar media pemasaran, atau melakukan penarikan ke rekening bank milik penyedia jasa. Simak cara menambahkan rekening dan tarik saldo di Sejasa Wallet berikut ini.

Cara Daftar Rening Bank di Sejasa

Apabila Anda ingin menarik kembali saldo Sejasa Wallet Anda ke saldo rekening bank Anda, maka Anda harus mendaftarkan rekening bank anda terlebih dahulu. Berikut langkah – langkah untuk menambahkan rekening bank Anda:

  • Masuk ke akun Sejasa pada aplikasi Sejasa di handphone Anda.
  • Pada menu Tarik Saldo, Anda dapat menambahkan informasi rekening bank dengan klik Tambah.

  • Selanjutnya, isi informasi rekening bank Anda dan klik Simpan.

Cara Menarik Saldo dari Sejasa Wallet ke Rekening Bank

Setelah memberikan informasi untuk penambahan rekening di Sejasa, Anda dapat mulai melakukan penarikan saldo Sejasa, dari wallet ke bank Anda yang telah terdaftar. Berikut tahapan penarikan saldo Sejasa Wallet ke saldo bank Anda:

  • Pada halaman Beranda, klik menu Tarik Saldo.

  • Kemudian, terlihat tampilan jumlah saldo Anda. Klik Tarik Saldo.

  • Masukkan Nominal Penarikan, pilih rekening bank, setelah itu klik Tarik.

Tambahan informasi, Anda dapat melakukan penarikan saldo wallet sebanyak 2 kali dalam 1 minggu. Untuk selanjutnya, akan dikenakan biaya Rp5.000 per penarikan secara otomatis melalui sistem.

Cara Mengetahui Jumlah Penarikan Gratis

Jika Anda ingin mengetahui jumlah penarikan gratis yang dimiliki, lakukan cara sebagai berikut:

  • Buka menu Lainnya di bagian bawah layar, kemudian pilih Riwayat.

  • Pilih opsi Riwayat Saldo.

  • Selanjutnya akan terlihat tampilan kesempatan jumlah penarikan gratis yang bisa Anda gunakan.

Credit all pictures by Sejasa 

Itulah tahapan menambahkan rekening, penarikan saldo, dan cara mengetahui jumlah penarikan gratis di Sejasa Wallet. Panduan ini dapat membantu dalam memanfaatkan Sejasa Wallet sebagai sarana pembayaran. Selamat mencoba!

5 Aplikasi Jasa Online, Jembatani Pencari dan Penyedia Jasa

Perkembangan teknologi saat ini kian mempermudah proses transaksi dalam dunia bisnis online, termasuk di bidang jasa. Beriringan dengan itu, kini hadir berbagai aplikasi jasa online, dengan beragam layanan.

Kini, masyarakat dapat dengan mudah mencari jasa yang sedang dibutuhkan secara online. Begitu pun bagi penyedia jasa yang dapat dengan mudah mencari pangsa pasar yang sesuai dengan jasa yang ditawarkannya, melalui aplikasi jasa.

Aplikasi Jasa Online yang Cocok Bagi Pencari dan Penyedia Jasa

Berikut ini beberapa aplikasi jasa yang dapat digunakan baik oleh pencari ataupun penyedia jasa, simak daftarnya!

1. JASKI

Jaski merupakan layanan penyedia pemesanan atau transaksi jasa yang menghubungkan penyedia jasa dengan pengguna jasa secara mudah, melalui aplikasi. Dengan memiliki lebih dari seribu item jasa dan lebih dari 200 mitra, jenis jasa yang ditawarkan pada aplikasi ini beragam.

Mulai dari jasa foto & videografi, wedding organizer (WO) & event organizer (EO), rias wajah, dekorasi, sewa gaun dan jas, sewa venue, katering hingga entertainment seperti MC dan band.

2. SEJASA

meta image daedbeaceecfddccbebcebafca

Sejasa merupakan layanan jasa online yang fokus sebagai penyedia jasa pertukangan profesional, dengan berbagai jenis layanan. Mulai dari kelistrikan, perbaikan rumah, pembuatan kolam renang dan masih banyak lagi.

Aplikasi Sejasa juga memiliki penyedia jasa profesional, mulai dari arsitek, kontraktor bangunan interior designer, tukang kayu, tukang ledeng, tukang taman, hingga kontraktor pameran.

3. KANGGO

Mengusung konsep yang sama dengan Sejasa, aplikasi Kanggo juga bergerak di bidang jasa home improvement, yang menyediakan jasa tukang bangunan dan pertukangan profesional.

Kanggo menyediakan beragam layanan, mulai dari jasa renovasi rumah, perbaikan tembok dinding, pengecatan, pasang keramik, pintu, plafon, atap dan perbaikan, instalasi pipa, hingga jasa angkat barang berat.

4. MOSELO

bfbdbceedcd Moselo sajikan fungsionalitas untuk pemesanan layanan jasa

Moselo adalah aplikasi marketplace, tempat bertemunya pencari dan penyedia jasa kreatif dan seniman lokal. Layanan kreatif di aplikasi beragam, mulai dari kecantikan, fotografi dan videografi, graphic design, hingga entertaiment.

Moselo juga banyak memiliki layanan lainnya, seperti menyediakan produk kerajinan tangan, pangan olahan rumahan, peralatan rumah tangga, bunga, hampers dan parsel hingga peralatan pesta dan pernikahan.

5. SEEKMI

fcaaaccaeaf BDF A CABF

Seekmi adalah aplikasi penyedia layanan jasa yang berkaitan dengan keperluan rumah dan kantor. Layanan yang ditawarkan mulai dari jasa laundry, pembersihan, servis AC, servis elektronik, tukang harian, tukang ledeng hingga disinfeksi.

Aplikasi ini menghubungkan pencari jasa dengan teknisi terlatih, yang berada dalam lingkup wilayah terdekat. Ada pun layanan aplikasi ini tersedia di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Demikian beberapa aplikasi jasa online yang dapat digunakan, baik oleh pencari ataupun penyedia jasa. Semoga bermanfaat!

Sejasa Raih Pendanaan Seri A 56,7 Miliar Rupiah Dipimpin Morning Crest Capital dan BTFV

Platform layanan penyedia jasa Sejasa berhasil meraih pendanaan seri A senilai $4 juta atau 56,7 miliar Rupiah dipimpin oleh modal ventura yang berbasis di Shanghai, Morning Crest Capital (MCC) dan BTFV dari Singapura. MCC sendiri merupakan investor utama sebuah startup dengan model bisnis serupa di Australia yang telah terdaftar di bursa setempat.

Pendanaan ini memiliki tiga fokus, yaitu untuk perluasan area layanan Sejasa di luar Jabodetabek. Selanjutnya, perusahaan juga akan menggunakan sebagian dari pendanaan tersebut untuk meningkatkan inovasi teknologi dan menambah talenta, terutama divisi pengembangan produk. Terakhir, akuisisi penyedia layanan serta pemeliharaan kualitas.

Sejasa telah menyediakan lebih dari 200 jenis layanan jasa, termasuk perawatan rumah, perbaikan rumah, jasa pertukangan, servis elektronik, kebersihan dan disinfektan, hingga kecantikan. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2015 ini menawarkan layanan penyedia jasa rumah tangga yang cepat, aman, dan nyaman yang akan tiba di rumah konsumen dalam waktu 45 menit setelah pemesanan.

Managing Partner MCC, Fred (Xiaofan) Bai mengungkapkan, “Kami telah melihat bagaimana platform ini dapat ditingkatkan untuk mencakup berbagai jenis layanan dan bahkan lintas geografi, dan kami memiliki keyakinan pada tim Recommend Group untuk mempercepat digitalisasi layanan rumah di seluruh Asia Tenggara, yang merupakan peluang pasar yang sangat besar. Kami terus optimis dalam digitalisasi layanan lokal secara global dalam 5-10 tahun ke depan,”

Selain verifikasi dokumen, untuk memastikan bahwa layanan yang disediakan di Sejasa adalah yang terbaik, perusahaan menerapkan sistem rating dan review agar penyedia jasa bisa lebih menjaga kualitas layanan mereka. Di samping melalui proses kurasi, terdapat beberapa penyedia jasa yang merupakan rekomendasi dari pihak-pihak yang sudah ahli dalam bidangnya.

Untuk bisa lebih meyakinkan penggunanya, Sejasa memberikan garansi 30 hari dan asuransi ganti rugi sebesar Rp300 juta kepada setiap pelanggan untuk setiap kemungkinan yang terjadi, seperti kerusakan properti, pencurian, kebakaran, dan lain-lain. Dalam menyediakan hal tersebut, perusahaan bekerja sama dengan penyedia layanan asuransi Allianz.

Saat ini, perusahaan telah bekerja sama dengan lebih dari 40.000 UKM informal dan individu profesional penyedia jasa untuk menstandarisasi cakupan dan harga layanan, meningkatkan kualitas layanan, dan memungkinkan penyedia jasa untuk mengumpulkan pembayaran tanpa uang tunai. Sebelumnya, Sejasa juga bekerja sama dengan Grab untuk menyediakan layanan “Clean & Fix”.

Lokalisasi pasar

Sejasa merupakan bagian dari Recommend Group, yang berasal dari Singapura dan juga beroperasi di Malaysia dengan nama Recommend.my. Terkait hal ini, Co-Founder & CEO Recommend Group Jes Min Lua mengungkapkan bahwa sejak mulai bekerja di Indonesia pada tahun 2008, ia melihat potensi luar biasa di negara ini. Setiap orang memiliki keinginan untuk berubah, mengadopsi hal baru serta membawa Indonesia ke tahap selanjutnya.

Dalam hal lokalisasi pasar, timnya mengakui bahwa kedua pasar, Indonesia dan Malaysia, cenderung memiliki kesamaan dalam hal kondisi pasar yang fragmented. Terdapat gap yang cukup besar di antara penyedia layanan yang berkualitas dengan jasa “abal-abal”. Dalam hal ini, Sejasa ingin menjembatani penyedia jasa yang berkualitas, dan tidak menutup kemungkinan untuk penyedia jasa yang ingin meningkatkan kualitas.

Sementara itu, terdapat perbedaan namun tidak mendasar pada sifat masyarakat di kedua negara. Contohnya kebanyakan orang di Indonesia menginginkan layanan yang bisa hadir dalam waktu cepat, sementara di Malaysia, masyarakatnya cenderung merencanakan paling tidak satu hari sebelum memesan. Maka dari itu, Sejasa berusaha menghadirkan penyedia layanan yang tidak hanya baik dalam hal kualitas namun juga geografis untuk bisa menjangkau masyarakat yang membutuhkan layanan dalam waktu cepat.

“Kami menggunakan algoritma pencocokan untuk mengetahui keinginan konsumen dan menggunakan faktor-faktor penentu, seperti lokasi, kompleksitas pekerjaan, dan jadwal untuk memberikan rekomendasi layanan profesional terbaik,” tambah Jes.

Hingga saat ini, Sejasa telah melayani lebih dari satu juta rumah di Indonesia dan Malaysia. Beberapa platform yang juga menawarkan layanan sejenis di Indonesia termasuk Seekmi, KliknClean, OKHome, dan Adain.

Application Information Will Show Up Here

Grab Resmikan Layanan “Clean & Fix” Bersama Sejasa

Grab dan Sejasa.com meresmikan layanan Clean & Fix untuk memesan jasa reparasi alat dan perawatan rumah di dalam aplikasi Grab. Layanan ini adalah realisasi Sejasa yang terpilih sebagai salah satu lulusan terbaik Grab Velocity Ventures batch pertama.

Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan mengatakan, Clean & Fix adalah hasil hipotesis yang dilakukan Grab setelah pilot project dengan Sejasa pada Desember 2018. Sebelum Clean & Fix resmi hadir, Grab memasukkan Sejasa dalam bentuk widget di laman utama aplikasi Grab.

Di situ, pengguna Grab bisa memesan layanan Sejasa lewat in-app Grab. Setelah pembelajaran selama empat minggu, untuk testing awal di Jabodetabek saja, terjadi peningkatan transaksi antara 50%-70%. Data-data yang masuk menjadi insight yang menguatkan Grab sampai akhirnya meresmikan Clean & Fix sebagai layanan berbentuk tile.

“Dari angka itu, artinya ada demand yang besar dan hipotesis kita proven. Memang ada gap waktu untuk persiapannya, dari akhirnya pada awal tahun ini sampai sekarang baru bisa diresmikan karena kita ingin persiapkan pengalaman yang lebih sempurna,” terang Ongki, Selasa (10/9).

Di layanan ini, Grab hanya fokus menyediakan jasa-jasa yang berhubungan dengan reparasi dan perawatan rumah yang ada di Sejasa. Sementara, Sejasa sendiri punya layanan lebih dari 100 jenis jasa dari 50 kategori, mulai dari kontraktor, desainer interior, tukang ledeng, hingga teknisi AC.

Pembeda lainnya terletak di metode pembayarannya yang sudah terhubung dengan Ovo ketika memesan lewat Grab. Sebelumnya, Sejasa hanya menyediakan pembayaran dengan uang tunai saja. Jaminan lainnya, Sejasa menjanjikan penyedia jasa terverifikasi, respons yang cepat kurang dari 1 jam, harga yang sudah terstandar, dan garansi layanan 30 hari.

Country Manager Sejasa Anthony Wijaya menambahkan untuk tahap awal Clean & Fix baru tersedia di area Jabodetabek dengan tiga layanan, yakni servis AC, mesin cuci, dan kulkas. Pada Oktober mendatang, area cakupan akan diperluas ke Bandung dan Surabaya.

“Kita mau arahkan mulai masuk ke layanan perawatan rumah untuk melengkapi scoop Clean & Fix. Dalam waktu dekat kita akan menambah jasa pertukangan, tukang ledeng, dan jasa cat rumah,” ujar Anthony.

Secara paralel, Clean & Fix tidak hanya hadir untuk pengguna Grab di Indonesia. Pihak Sejasa tengah mempersiapkan layanan ini untuk digulirkan ke negara lain tempat mereka beroperasi. Di Asia Tenggara, Sejasa berada di bawah naungan Recommend Group yang juga hadir di Malaysia (Recommend.my) dan Thailand (Helpdee.com).

“Mungkin dalam akhir tahun ini atau paling lambat tahun depan, Clean & Fix sudah bisa hadir di mana kami beroperasi atau Grab beroperasi,” tambah Co-Founder dan CEO Recommend Group Jes Min Lua.

Secara keseluruhan Sejasa mengklaim telah merangkul lebih dari 40 ribu penyedia jasa dan 500 ribu pelanggan. Hampir 70% dari total bisnis Sejasa datang dari Indonesia, begitupun untuk karyawan Sejasa.

Anthony menyebut masuknya Sejasa dalam ekosistem Grab diharapkan dapat mempercepat realisasi perusahaan yang ingin memberdayakan 100 ribu UMKM di Indonesia.

Perkembangan Grab Velocity Ventures Batch Kedua

Peresmian layanan sebenarnya merupakan bentuk komitmen Grab sebagai super app, dengan menyediakan API untuk para mitra startup yang ingin masuk ke dalam ekosistem Grab. Grab Velocity Ventures (GVV) itu sendiri adalah salah satu cara mencari mitra tersebut.

Dalam GVV batch pertama, Grab sudah lebih dahulu mengumumkan layanan pemesanan tiket bioskop dengan menggandeng BookMyShow. Resmi masuknya Sejasa ke dalam aplikasi Grab, menuntaskan perjalanan Grab untuk GVV pada batch ini.

Ongki menjelaskan, GVV sudah masuk batch kedua dan sekarang ini sudah mulai pilot project di ekosistem Grab, mengingat sudah mulai memasuki masa akhir program. Ada yang langsung masuk ke aplikasi Grab dan Kudo, tergantung fokus bisnis mereka.

Kalau lebih cenderung ke B2B atau B2B2C akan diarahkan ke Kudo, contohnya adalah Pergiumroh, Qoala, dan Tanihub. Sementara, peserta yang langsung B2C masuk Grab adalah Sayurbox dalam bentuk widget, persis seperti yang BookMyShow dan Sejasa lalui. Seluruh peserta sedang uji coba model bisnis mereka, apakah benar tidak ada permintaan, dan relevan dengan pengguna Grab.

“Persis seperti tahun lalu, semua peserta GVV sedang kita berikan kesempatan untuk pilot project di ekosistem Grab atau Kudo. Dari seluruh tes itu apakah hasilnya signifikan atau tidak. Apabila ini proven, baru kita berani untuk perkenalkan sebagai real feature dan harapannya mereka bisa scale up bisnis lebih cepat.”

Layanan lainnya yang bakal segera hadir dan menggandeng pihak ketiga adalah Health. Hanya saja, menurut Ongki, sedikit molor dari rencana peresmian jadi kuartal IV/2019. Awalnya direncanakan bakal hadir pada Agustus 2019.

Fitur yang disediakan untuk tahap pertama adalah telemedicine, memungkinkan pengguna untuk konsultasi secara online dengan dokter. Sayang, Ongki masih enggan membeberkan mitra yang bakal digaet untuk ini.

Grab sendiri telah bermitra dengan Kalbe dan Ping An untuk mendorong ketersediaan layanan kesehatan di platform-nya tahun ini.

Application Information Will Show Up Here

Grab Ventures Velocity Umumkan Peserta Batch Pertama Program Akselerasi Startup Asia Tenggara

Setelah sebelumnya telah membuka pendaftaran untuk batch pertama program Velocity, akselerator startup Asia Tenggara yang diinisiasi Grab Ventures, Grab mengumumkan 5 startup terpilih yang berhak mengikuti program selama 16 minggu.

Tiga di antaranya adalah startup Indonesia atau startup yang memiliki bisnis di Indonesia. Mereka adalah Sejasa, Minutes, dan BookMyShow. BookMyShow sejatinya adalah startup asal India yang melebarkan sayapnya di Indonesia.

Dua startup lainnya adalah Tueetor dan Helpling dari Singapura. Lima startup terpilih akan mendapatkan mitra dan akses secara regional. Grab juga mendukung pertumbuhan startup terpilih dalam bentuk kegiatan pemasaran.

Kepada DailySocial, Head of Grab Ventures Chris Yeo menyebutkan, bersama dengan tim profesional di Grab serta dukungan dari perusahaan swasta dan pemerintah, Grab akan bekerja sama melancarkan program.

“Selain memperluas jaringan, kami juga ingin menghubungkan startup terpilih dengan pemain yang relevan dari jaringan partner kami yang luas agar bisa memberikan kesempatan lebih untuk sukses,” kata Chris.

Grab Ventures Velocity merupakan program pengembangan startup yang didukung ekosistem teknologi di Asia Tenggara. Amazon Web Service (AWS) akan menyediakan beragam manfaat bagi startup yang terpilih melalui paket AWS Activate Portfolio Plus dan technical mentoring terkait keamanan platform, pengembangan startup, dan best practice. MDI Ventures, yang memiliki jaringan di Singapura dan Silicon Valley, akan memberikan keahlian lokal dan akses kepada jaringan mentor mereka.

Program pengembangan Grab Ventures Velocity di Indonesia melengkapi program BEKRAF dan Kominfo melalui berbagai inisiatif, seperti Go Digital Vision 2020 dan Go Startup Indonesia.

Tidak ada kategori pilihan

Bisa dibilang tidak ada kategori tertentu untuk mengikuti program Grab Ventures Velocity. Hal tersebut diklaim Grab menyesuaikan target  program yang ingin dicapai.

“Kami mengevaluasi startup berdasarkan beberapa faktor kunci. Termasuk di dalamnya kekuatan tim dan manajemen, teknologi yang diterapkan, dan nilai layanan kepada end user. Kami juga melihat lebih banyak tren makro seperti keberadaan pasar saat ini dan posisi pasar serta ukuran pasar hingga skalabilitas model bisnis perusahaan,” kata Chris.

Sebelumnya Grab sudah berinvestasi dan melakukan M&A terhadap startup di kawasan regional, salah satunya Kudo di Indonesia. Usai pengumuman batch pertama program Velocity, Grab Ventures segera mengumumkan pembukaan batch kedua.

Mencermati Popularitas Situs dan Aplikasi Job Listing

Sejak internet sudah mulai banyak digunakan di tanah air, tepatnya sekitar awal tahun 2000-an, sudah banyak pencari kerja yang memanfaatkan situs job listing lokal hingga asing untuk menemukan tempat berkarier. Hal tersebut membuktikan bahwa pencarian lowongan pekerjaan secara online sudah mulai banyak dipilih oleh pengguna.

Di tahun 2017 ini, teknologi sudah semakin advance, demikian juga dengan pilihan dan alternatif untuk mencari lowongan pekerjaan. Bukan hanya situs job listing, namun aplikasi hingga media sosial, sudah menjadi pilihan tersebut.

DailySocial bersama dengan Jakpat meluncurkan hasil survei yang melibatkan 994 responden yang kebanyakan adalah kalangan millennial terkait dengan kebiasaan penggunaan situs dan aplikasi favorit pencarian pekerjaan secara online.

Situs job listing populer

Pertama yang patut dicermati adalah hingga kini situs job listing yang sudah eksis sejak awal tahun 2000-an seperti Jobstreet (60.00%), Karir (44.06%) hingga JobsDB (37.22%) masih menjadi tiga pilihan paling popular pencari kerja untuk menemukan lowongan yang sesuai. Sementara situs job listing yang terbilang baru hadir mulai dilirik oleh sebagian pencari kerja. Di antaranya adalah, KerjaDulu (10.87%), Karirpad (9.05%), Jofom (5.94%) hingga Jora dan Creasi (5.33%).

Selain memanfaatkan situs job listing, banyak juga pencari kerja yang menemukan lowongan pekerjaan melalui situs berita seperti DailySocial (21.63%) hingga Kompas Karier (31.09%). Hal tersebut membuktikan, informasi lowongan yang relevan di masing-masing situs berita tersebut, mulai dijadikan pilihan oleh pencari pekerjaan.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, banyak juga responden (74.65%) yang menyebutkan melihat langsung lowongan yang tersedia melalui situs resmi perusahaan yang diincar.

Pencarian melalui media sosial dan online chat

Hal menarik lainnya adalah kehadiran LinkedIn yang telah memberikan alternatif baru bagi pencari kerja, atau mereka yang sekedar “melihat” lowongan pekerjaan yang diinginkan, meskipun masih memiliki pekerjaan. Namun demikian tidak terlalu banyak orang mencari pekerjaan secara khusus melalui LinkedIn hanya sekitar (30.28%) responden menyebutkan mereka mencari pekerjaan melalui Linkedin.

Pilihan lainnya yang digunakan oleh responden adalah online chat group seperti WhatsApp (52.11%), Telegram (13.58%), Facebook Groups (44.47%), Line Groups (30.89%). Sementara sisanya (29.07%) mengaku tidak pernah memanfaatkan online chat group untuk mencari pekerjaan.

Kesempatan untuk job listing di sektor informal

Di lain sisi, hasil temuan survei menyebutkan bahwa kebanyakan pencari kerja untuk pekerjaan formal yang banyak menggunakan teknologi saat mencari pekerjaan. Sementara untuk pencari kerja di sektor informal sebanyak (60.66%) masih belum banyak yang memanfaatkan situs hingga aplikasi job listing.

Hal tersebut yang kemudian patut dicermati oleh startup seperti Sejasa (23.34%), Tukang.com (22.94%) hingga Findtukang (10.56%) untuk lebih agresif lagi melakukan kegiatan pemasaran menyasar pencari kerja di sektor informal.

Unduh laporan hasil survei selengkapnya: Job Recruitment Sites & Services Survey 2017

Capaian dan Target Layanan Marketplace Sejasa

Layanan on-demand yang menghadirkan pilihan beragam jasa sampai saat ini masih menjadi bisnis yang cukup marak digerakkan di tanah air. Ada Seekmi, Beres.id, Ahlijasa dan Sejasa.

Tentu banyak alasan mengapa akhirnya banyak startup yang mencoba bermain dalam industri ini, mulai dari isu sulitnya mendapatkan jasa di kawasan perumahan dan apartemen, hingga potensi yang ada terutama di kota-kota besar di Indonesia.

Dari pantauan yang ada, saat ini sudah banyak startup layanan on-demand yang menghadirkan beragam jasa hanya memfokuskan beberapa jasa yang populer saja, seperti laundry, pemeliharaan AC dan asisten rumah tangga. Hanya beberapa startup saja yang kemudian serius untuk menghadirkan beragam layanan jasa, salah satunya adalah Sejasa.

Meskipun terbilang baru, tepatnya baru lahir di bulan Oktober 2015, marketplace jasa dari RecomN Technologies Pte Ltd ini ternyata masih tetap fokus dalam hal pilihan jasa yang diberikan. Mulai dari jasa perbaikan AC, renovasi rumah, catering, dan banyak lainnya. Hingga akhir Desember 2016 ini Sejasa mengklaim telah memiliki 115 kategori, dari 13 ribu penyedia jasa. Untuk pengguna aktif saat ini, Sejasa mengklaim memiliki sekitar 10 ribu lebih pengguna aktif setiap bulannya.

Proses pemberian ulasan pengguna

Selama ini Sejasa mengandalkan sepenuhnya ulasan dari pengguna untuk menentukan kualitas dari penyedia jasa yang bermitra dengan Sejasa. Sejasa berusaha untuk mengumpulkan ulasan dan pemberian rating dari pengguna agar bisa menentukan kualitas dan penilaian dari masing-masing penyedia jasa secara objektif. Sejasa juga mengajak lebih banyak pengguna untuk memberikan ulasan usai jasa digunakan.

“Proses pemberian rating dapat dilakukan oleh customer setelah customer melakukan pemesanan di Sejasa, dan kami juga melakukan quality control untuk memastikan review tersebut valid,” kata Country Manager Sejasa Indonesia Anthony Eka Wijaya kepada DailySocial.

Saat ini Sejasa baru bisa digunakan di desktop, mobile site dan aplikasi mobile platform Android. Untuk iOS sendiri Sejasa melihat belum ada rencana pasti akan dirilis dalam versi iOS.

“Kemungkinan akan launch pada tahun 2017, tetapi saat ini fokus kami tetap pada platform Android. Hal ini dikarenakan penyedia jasa kami yang menggunakan iOS jumlahnya kurang dari 10%,” kata Anthony.

Untuk tahun 2017 mendatang masih banyak rencana yang akan dilancarkan oleh Sejasa, di antaranya adalah terus meningkatkan kualitas layanan dan proses pembayaran.

“Saat ini average rating penyedia jasa kami adalah 4.4/5, selain itu kami ingin mencapai positive unit economics dan tentunya meningkatkan adopsi dari sistem escrow kami melalui SejasaPay,” pungkas Anthony.

Application Information Will Show Up Here

Menilik Persaingan Marketplace Jasa di Indonesia

Persaingan industri startup di Indonesia masih belum benar-benar stabil. Artinya semua pemain di dalamnya masih terbuka peluangnya untuk menjadi top leader di sektor masing-masing. Salah satu sektor yang potensial untuk terjadi persaingan sengit di dalamnya adalah layanan on-demand untuk jasa. Meski belum sepopuler layanan ojek atau pesan antar barang (atau makanan) layanan jasa ini berpotensi untuk menjadi besar. Alasannya sederhana, karena semua membutuhkan kemudahan.

Seperti kita tahu bersama di awal kemunculannya startup yang memberikan layanan on-demand masih belum begitu dipandang dan populer. Kini dengan inovasi berupa aplikasi mobile dan layanan yang semakin beragam layanan ojek ini tak lepas dari keseharian masyarakat. Demikian pula saya prediksikan untuk layanan jasa.

Di Indonesia setidaknya ada beberapa nama yang sudah mulai menunjukkan eksistensinya di sektor ini. Sebut saja Sejasa, Seekmi, dan juga Beres. Meski hanya Seekmi yang asli dari Indonesia tapi semuanya masih berpeluang menjadi penguasa di sektor ini.

Indonesia seperti di kebanyakan sektor merupakan pasar yang cukup seksi. Selain penduduknya yang mencapai ratusan juta penetrasi penggunaan teknologi dalam hal ini smartphone dan internet juga terbilang cukup tinggi. Sejasa, Seekmi, dan Beres harus segera mulai mendekat ke publik Indonesia, baik penyedia jasa maupun calon pelanggan mereka.

[Baca juga: Kiat Sukses Sejasa Utamakan Standardisasi Kualitas Produk dan Layanan]

Dua nama pertama kebetulan pernah diulas di DailySocial. Keduanya sepakat standarisasi atau lebih tepatnya memastikan kualitas penyedia jasa adalah menjadi yang utama. Kedua juga kebetulan menerapkan sistem rating dan review yang tentunya sesuai sehingga data yang terpampang adalah data sesungguhnya. Semua demi kenyamanan konsumen.

Kami sempat menanyakan tanggapan Country Manager Sejasa Indonesia Anthony Eka Wijaya mengenai persaingan ini. Menurutnya untuk saat ini pihak Sejasa tidak begitu khawatir dengan persaingan yang terjadi. Karena pasar di sektor masih baru sehingga proses edukasi akan lebih mudah jika dilakukan bersama.

“Untuk saat ini kami tidak begitu khawatir dengan persaingan, karena kami tidak menganggap marketplace jasa lainnya sebagai saingan. Hal ini dikarenakan marketplace jasa sebetulnya merupakan business model yang relatif baru. Kehadiran marketplace jasa lainnya justru akan membantu dalam mengedukasi market bahwa ada alternatif lain bagi customer untuk menemukan penyedia jasa terpercaya dan bagi penyedia jasa bahwa ada channel alternatif untuk mendapatkan akses ke customer baru,” jelasnya kepada DailySocial.

[Baca juga: Seekmi, Google Launchpad Accelerator, dan Fokusnya di Tahun 2016]

Hal senada juga diungkapkan CEO Seekmi Nayoko Wicaksono. Ia percaya jika di awal edukasi pengguna masih menjadi prioritas. Meyakinkan pengguna bahwa keberadaan marketplace jasa yang bisa membantu mereka akan menjadi masalah yang harus dipecahkan lebih dulu dibanding persaingan.

Selain pasar dan calon pengguna (baik itu penyedia jasa atau pemakai jasa) yang masih perlu edukasi, layanan ini juga membutuhkan model atau bentuk layanan yang mudah dan praktis. Berkaca pada keberhasilan layanan ojek aplikasi mobile tampaknya bisa menjadi model terbaik.

Selain itu, teknologi rating, review dan penyajian daftar penyedia jasa harus sesuai, atau mungkin ada unsur personalisasi. Teknologi matchmaking yang diusung Seekmi bisa menjadi terobosan tersendiri.

Untuk pasar yang baru mungkin terlalu dini untuk berbicara siapa juaranya. Yang jelas untuk saat ini siapa yang bisa bertahan, terus berinovasi dan bisa menjawab kebutuhan dan keinginan pengguna akan menjadi yang terdepan. Itulah mengapa menjamin kualitas penyedia jasa menjadi salah satu hal terpenting.

Kiat Sukses Sejasa Utamakan Standardisasi Kualitas Produk dan Layanan

Jika diminta menyebutkan konsep startup yang cukup “laku” di Indonesia mungkin online marketplace adalah salah satunya. Tak hanya barang, marketplace jasa juga sudah mulai banyak bermunculan di Indonesia. Salah satunya adalah Sejasa. Marketplace jasa yang merupakan bagian dari RecomN Technologies Pte Ltd ini mulai diperkenalkan ke publik tanah air pada Oktober silam. Meski belum lama hadir di Indonesia, pihak Sejasa sudah mengklaim bahwa layanan mereka merupakan pemimpin untuk sektor marketplace jasa di Indonesia.

Country Manager Sejasa Indonesia Anthony Eka Wijaya kepada Dailysocial mengungkapkan bahwa menurut data internal yang mereka miliki, sejauh ini Sejasa sudah menangani 10.000 permintaan setiap bulannya. Secara keseluruhan Anthony juga mengungkapkan bahwa sudah ada ribuan pelanggan yang menggunakan layanan Sejasa dengan pertumbuhan 40% setiap bulannya.

Di Sejasa sendiri saat ini telah melayani permintaan untuk wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Denpasar dan memiliki sembilan puluh lebih kategori yang ditawarkan.  Mulai dari jasa perbaikan AC, renovasi rumah, catering, dan banyak lainnya. Dengan pilihan yang beragam dan teknologi yang memudahkan Sejasa berharap pelanggan bisa membantu pelanggan dalam menemukan pelanggan dengan penyedia jasa berkualitas.

“Kami menghubungkan customer yang sedang membutuhkan layanan jasa (service AC, renovasi rumah, catering, event organizer, trainer yoga, dan 90+ kategori lainnya) dengan penyedia jasa yang sesuai. Customer cukup mengisi formulir singkat untuk menjelaskan apa yang mereka butuhkan dan dalam 1 – 2 jam, akan ada hingga 6 penawaran yang masuk dari pihak penyedia jasa,” ujar Anthony.

Dengan sistem review dan verifikasi yang berlaku di sistem Sejasa, kualitas jasa dan review bisa objektif dan menjadi pertimbangan bagi pengguna lainnya. Sementara bagi penyedia jasa Sejasa memberikan cara baru untuk mendapatkan pelanggan.

“Masalah utama industri jasa ada dua, harga yang tidak transparan dan juga tidak adanya standar kualitas yang jelas. Platform Sejasa hadir sebagai solusi untuk kedua masalah utama tersebut, dibuktikan dengan customer retention rate kami yang cukup tinggi,” terang Anthony.

Menjadikan standardisasi layanan sebagai hal utama

Persaingan di segmen marketplace jasa mengharuskan siapa pun yang ada di dalamnya mempunyai keunggulan yang membedakan dengan lainnya. Demikian pula dengan Sejasa. Ketika ditanya apa yang menjadi faktor pembeda Sejasa Anthony menegaskan pembedanya ada pada standar kualitas layanan. Dengan menetapkan sistem review yang ketat Sejasa berusaha menjaga kualitas semua jasa yang ditawarkan di layanan mereka.

“Kami sangat berfokus pada standardisasi layanan melalui sistem review. Kami sangat strict dengan review dan untuk penyedia jasa yang average ratingnya di bawah angka tertentu, akan langsung kami keluarkan dari platform Sejasa. Hingga saat ini, average rating dari penyedia jasa yang bergabung dengan kami adalah 4.5 (skala 1 – 5). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar customer sangat puas dengan layanan dari penyedia jasa yang bergabung dengan Sejasa.com,” terang Anthony.

Anthony lebih jauh menjelaskan dalam hal menjaga kualitas review yang ada pihaknya juga menyediakan fitur verified review.

“Secara total, kami telah memiliki ribuan verified review pada top category kami, yang tentunya hal ini akan semakin mempermudah customer dalam mengambil keputusan untuk memilih penyedia jasa,” imbuh Anthony.

Saat ini selain menjaga kualitas layanan jasa yang ada Sejasa juga fokus pada penambahan jumlah kategori jasa dan juga jangkauan ke berbagai kota baru.