Aplikasi Dash Sports Jembatani Pengguna dengan Kegiatan dan Pusat Olahraga

Besarnya minat masyarakat saat ini untuk melakukan olahraga rekreasi ternyata belum didukung dengan platform online yang relevan. Misalnya acara olahraga atau kegiatan rutin klub olahraga. Melihat peluang tersebut, Dash Sports yang didirikan pada tahun 2020 lalu, hadir menjadi platform digital yang menghubungkan penggemar, klub, komunitas, dan kegiatan olahraga di satu wadah.

Kepada DailySocial.id, Founder Dash Sports Alit Aryaguna mengungkapkan, melalui aplikasinya diharapkan bisa mengubah kebiasaan konvensional pemilik klub olahraga untuk mengelola kegiatan dan anggotanya. Dirinya melihat selama ini semua proses masih dilakukan secara manual.

“Melihat tren di era digital ini, saya terinspirasi untuk menciptakan sebuah aplikasi olahraga yang memberi kemudahan bagi penggunanya. Dari mulai pendaftaran, jadwal latihan, jadwal acara, pemesanan, pembayaran, semua hanya dengan sekali klik. Bisa dibilang aplikasi Dash Sports ini merupakan platform digital sports hub pertama di Indonesia, all in one.”

Secara khusus Dash Sports memiliki dua fitur unggulan, yaitu Joint Event dan Booking Kelas. Dash Sports juga menyediakan pilihan pembayaran secara online yang sudah terintegrasi dalam aplikasi. Pengguna dapat mengakses informasi seputar sesi latihan cabang olahraga untuk dewasa maupun anak-anak yang disediakan. Informasi yang bisa didapat dalam aplikasi ini mencakup jenis olahraga, pelatih, harga, jadwal, lokasi, dan durasi latihan.

Pengguna juga dapat mengundang teman, kenalan atau pengguna lain untuk bergabung ke sesi latihan dan kegiatan olahraga yang sudah dipilih. Dash Sports yang hadir saat ini merupakan versi pertama dan dapat diunduh di Google Play Store untuk perangkat Android, dan akan segera tersedia di App Store.

Turut targetkan segmen B2B

Menargetkan segmen B2B, saat ini Dash Sports telah bermitra dengan beberapa klub olahraga. Selain itu, dalam waktu dekat mereka juga akan menjadi mitra penyelenggara acara olahraga, untuk mengelola proses pendaftaran hingga pembayaran di platform.

“Akhir tahun ini kita ingin gerak cepat melakukan scale up bisnis dengan melakukan kegiatan olahraga. Di sisi lain kami juga terus melakukan edukasi kepada pemilik klub olahraga untuk menggunakan platform,” kata Alit

Karena masih baru meluncur dan sedang dalam proses Minimum Viable Product (MVP), perusahaan belum melakukan kegiatan monetisasi dan semua fitur bisa dinikmati secara gratis. Nantinya jika umpan balik dan data yang terkumpul dari versi pertama ini telah didapatkan, akan ditambahkan beberapa fitur baru dan melancarkan rencana monetisasi Dash Sports di versi aplikasi lanjutan.

Selain Dash Sport, di Indonesia sudah ada beberapa aplikasi yang menyediakan layanan serupa, dengan proposisi nilai masing-masing. Misalnya aplikasi STRONGBEE, pada pertegahan 2020 lalumereka telah menggaet 200 fasilitas olahraga dan 300 pelatih profesional. Layanan STRONGBEE juga memudahkan pencarian dan pemesanan fasilitas olahraga.

Layanan yang lebih spesifik ada AYO Indonesia, menyediakan platform sparring sepakbola dan futsal untuk tim amatir. Selain itu di kancah wellness ada beberapa aplikasi lain, misalnya Doogether yang juga telah terintegrasi dengan ekosistem Gojek melalui GoFitness.

Menurut data yang dihimpun Grand View Research, secara global aplikasi fitnes dan olahraga berhasil membukukan nilai pasar hinga $4,4 miliar pada 2020, diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR 21,6% di rentang 2021-2028. Pandemi juga memunculkan tren baru, seperti layanan olahraga yang dilakukan secara virtual — faktanya menurut data World Economic Forum pada September 2020, unduhan aplikasi fitnes dan kesehatan meningkat 46% sepanjang pandemi.

Didukung CEO Investree

Berbeda dengan platform lifestyle dan wellness lainnya yang hanya fokus kepada beberapa jenis olahraga dan bermitra hanya dengan pemilik studio saja, Dash Sports mengklaim sebagai platform pertama yang mampu mengakomodasi varian cabang olahraga. Tidak hanya cabang olahraga lari saja, tapi sudah ada renang, sepeda, dan mat pilates. Untuk ke depannya Dash Sports akan terus bertumbuh dan menambah cabang olahraga lain.

Selain menyediakan layanan pusat olahraga di Jakarta, Dash Sports juga melebarkan sayapnya dengan membuka cabang olahraga lari di Bandung dengan konsep yang sama. Dash Sports juga mendirikan Dash Kids, sebuah program yang diperuntukkan bagi anak berusia 4 hingga 15 tahun. Dash Kids mencakup cabang olahraga lari dan renang dengan program latihan yang dibuat khusus untuk mengembangkan keahlian olahraga masing-masing anak oleh pelatih bersertifikat.

Untuk mempercepat pertumbuhan, Dash Sports juga telah mendapatkan dukungan pendanaan awal dari Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi. Bukan hanya sebagai investor, Adrian yang juga merupakan teman lama dari Alit pendiri dari Dash Sports, juga bertugas sebagai advisor di Dash Sports.

“Di lihat dari sisi teknologi, aplikasi ini sangat unik karena saya belum pernah melihat ada aplikasi olahraga yang sangat terintegrasi untuk memenuhi semua kebutuhan olahraga kita. Terlebih nantinya jika acara olahraga sudah berjalan lagi tentunya akan bekerja sama dengan Dash jadi untuk pendaftaran dan pembelian tiket bisa melalui Dash Sports App. Jadi aplikasi ini hadir sebagai solusi bagi kebutuhan dan keinginan penggemar olahraga,” kata Adrian.

Melihat besarnya potensi untuk mengembangkan vertikal bisnis, ke depannya Dash Sports juga memiliki rencana dengan menjalin kolaborasi dengan platform seperti Traveloka dan Tiket. Memanfaatkan fitur Atraksi dalam platform mereka, diharapkan Dash Sports bisa menjadi mitra strategis.

“Antusias melakukan aktivitas olahraga rekreasi cukup besar minatnya saat ini di kalangan masyarakat Indonesia. Bukan cuma event olahraga saja tapi turunannya, mulai dari makanan, pakaian dan sepatu olahraga hingga produk pendukung lainnya,” kata Alit.

Application Information Will Show Up Here

Beragam Fitur LapangBola yang Permudah Pecinta Sepak Bola

LapangBola adalah satu dari banyak layanan yang dihadirkan karena hobi para pendirinya. Startup yang digawangi alumni ITB ini hadir untuk memudahkan masyarakat pehobi sepak bola untuk mencari dan memesan lapangan, mulai dari lapangan sepak bola, futsal hingga mini soccer.

Tim pendiri LapangBola terdiri dari 5 orang alumni ITB. Mereka adalah Ahmad Zamakhsyari Sidiq, Ali Bagus Antra, Prabu Riansyah, Odit Ekwardo, dan Adam Hermawan.  Mereka meluncurkan LapangBola pada Januari 2019 sekaligus bertepatan dengan liga tim komunitas Liga Lapangbola yang diselenggarakan di Bandung, aplikasi LapangBola membuat pertandingan-pertandingan digelar dilengkapi fitur-fitur layaknya pertandingan profesional, seperti siaran langsung, livescore, dan real time statistik pertandingan, tim hingga pemain.

“Berawal dari rutinitas tim sepak bola alumni PS IA-ITB di Bandung dalam bermain sepak bola di setiap akhir pekan, kami sering mengalami kesulitan terutama dalam mencari lawan tanding dan lapangan. Setelah lapangan didapat juga belum tentu lawan tanding yang ada merasa cocok dengan ketersediaan lapangan. Rutinitas ini merupakan sebuah pekerjaan yang sangat menyita waktu. Dari situlah beberapa punggawa PS IA-ITB sepakat untuk membuat platform sepak bola,” cerita Ali Bagus.

Ali menambahkan bahwa fokus LapangBola ada pada sepak bola amatir. Mereka percaya bahwa untuk meningkatkan kualitas sepakbola profesional di Indonesia dimulai dari merapikan pengelolaan sistem sepak bola amatir dan menghubungkannya dengan sepak bola profesional.

Belum genap satu tahun usia LapangBola pada April 2019 ini mereka berkesempatan mewakili Indonesia dalam ajang Startupcup-World Football Summit (WFS) Asia yang akan diselenggarakan di Malaysia. Bersama dengan 7 finalis lainnya dari Australia, Malaysia, hingga India.

Tahun ini LapangBola masih akan fokus pada peningkatan jumlah kerja sama dengan penyedia lapangan untuk mendambah daftar lapangan yang bisa disewa. Untuk saat ini, Bandung dan sekitarnya akan menjadi fokus utama.

“LapangBola akan menggaet berbagai turnamen amatir di berbagai kota di Indonesia, untuk menggunakan aplikasi pengelolaan turnamen dan statistik. Benefit yang akan didapat oleh para pengelolan turnamen tersebut adalah setiap pemain dan pengamat liga dapat mengikuti hasil pertaningan langsung dari aplikasi LapangBola,” imbuh Ali.

Application Information Will Show Up Here