Enterprise Singapore dan Dukungannya untuk Startup di Asia Tenggara

Singapura selama ini dijadikan hub untuk ekosistem startup regional. Untuk memberikan kontribusi dan dukungan lebih kepada ekosistem startup, Enterprise Singapore menggelar SWITCH 2022. Yakni sebuah rangkaian acara pameran, konferensi, hingga networking antar penggiat startup dan stakeholder pendukungnya. Enterprise Singapore adalah agensi dari pemerintah Singapura yang didanai oleh Kementerian Perdagangan dan Industri setempat.

Rangkaian acara SWITCH tersebut  ditutup dengan SLINGSHOT, merupakan kompetisi pitching yang memberi startup platform internasional untuk memperkenalkan dirinya kepada perusahaan, veteran industri, dan investor; dengan harapan terbentuknya kolaborasi mutual.

Perluas ekosistem startup

Tugas utama Enterprise Singapore pada dasarnya menjadi enabler ekosistem startup dengan memastikan bisa melahirkan generasi founder baru dengan lancar sampai melakukan proses scale-up. Selain melayani pasar global, para startup tersebut diharapkan bisa go-global.

“Berbeda dengan kegiatan serupa lainnya, SWITCH bertindak seperti umbrella brand. Dan SLINGSHOT menjadi crown jewel yang merupakan global startup pitching competition,” kata Assistant CEO Enterprise Singapore Edwin Chow.

Terdapat sekitar peserta dari 90 negara yang bergabung dalam gelaran acara SWITCH 2022. Acara ini juga menampilkan lebih dari 350 pembicara dan lebih dari 300 peserta pameran dari penelitian global, investor, dan komunitas startup. Untuk komunitas startup Indonesia sendiri turut bergabung dalam kegiatan tersebut East Ventures yang memperkenalkan beberapa portofolio mereka.

Value proposition yang kami tawarkan adalah di Singapura semua startup dari berbagai negara bisa bertemu dan menemukan partner, investor, bahkan talenta,” kata Edwin.

Untuk pertama kalinya, SWITCH 2022 menampilkan tujuh mitra teknologi regional untuk membangun sinergi di seluruh ekosistem inovasi. Tema yang dibahas dalam acara ini di antaranya adalah inovasi keberlanjutan dan pembangunan perkotaan, teknologi ritel, dan kepercayaan digital.

Disinggung seperti apa potensi startup Indonesia di mata Enterprise Singapore, Edwin mengungkapkan dirinya sangat tertarik dengan apa yang ditawarkan oleh startup asal Indonesia. Dirinya telah bertemu dengan beberapa pendiri startup yang memiliki potensi untuk tumbuh secara positif, salah satunya adalah pendiri lulusan dari ITB.

“Yang mengejutkan bagi kami adalah mereka yaitu pendiri startup asal Indonesia sudah mengetahui Enterprise Singapore dan apa yang sudah kami lakukan selama ini,” kata Edwin.

Indonesia pasar terbesar di Asia Tenggara

Dalam kesempatan tersebut Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong turut menyampaikan apreasiasinya kepada komunitas startup dan pihak pendukung lainnya yang telah hadir dalam gelaran acara SWITCH 2022. Menurutnya akan menjadi lebih baik lagi bagi ekosistem startup Singapura jika memiliki kerja sama strategis dengan pihak terkait.

Sebagai negara yang memiliki pendidikan berkualitas, sumber daya bahkan peluang untuk membangun bisnis secara global, Singapura dinilai menjadi tempat yang tepat bagi komunitas startup di Asia Tenggara untuk berkumpul dan melakukan kolaborasi bersama.

“Dalam waktu dua tahun terakhir penuh tantangan dan sekarang sudah mulai banyak negara yang membuka diri dan kegiatan dan traveling sudah kembali normal. Singapura pun ingin melakukan engagement dengan negara lainnya untuk bisa membuat ekonomi berkembang. Industri startup menjadi hal yang penting, terutama dalam area digital ekonomi, kami ingin mencari inovasi dan solusi baru untuk memecahkan semua tantangan.”

Ditambahkan olehnya acara SWITCH 2022 menjadi platform yang baik untuk kalangan korporasi dan bisnis datang bersama melakukan kolaborasi untuk mengembangkan peluang baru, bukan hanya di Singapura tapi juga di regional. Tujuannya adalah untuk menciptakan inovasi baru dan solusi digital.

Indonesia sebagai negara yang menjadi target pasar bagi startup asing untuk melancarkan bisnisnya termasuk Singapura, selama ini sudah dikenal sebagai pasar yang bisa membuktikan, apakah model bisnis dan layanan yang ditawarkan oleh startup dari berbagai negara bisa berjalan sukses atau tidak.

Menurut Gan Kim Yong, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sangat besar di Asia Tenggara. Jika startup bisa sukses di Indonesia, dipastikan akan bisa melancarkan bisnis di negara lainnya termasuk Singapura. Namun demikian dirinya menegaskan, semua tentunya tergantung dari bisnis yang ditawarkan. Beberapa bisnis mungkin lebih mudah untuk tumbuh secara positif di negara lain, di pasar yang lebih kecil atau pasar yang memang sudah ditargetkan.

“Menurut saya ada cara berbeda yang bisa dilihat, bagi startup biasanya untuk pilot project lebih mudah untuk di eksekusi, di jalankan dan di akses. Khusus untuk Indonesia saya melihat potensi besar ada di green energy, termasuk di dalamnya renewable energy, solar, hydro dan lainnya.”

Untuk mempererat kerja sama antara Indonesia dan Singapura, telah dibangun data center di Nongsa Digital Park Batam. Dilansir dari Kompas.id, perusahaan asal Singapura, Data Center First, membangun pusat data berkapasitas 30 megawatt di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Investasi tahap pertama proyek yang diberi nama Nongsa One itu bernilai $40 juta atau sekitar Rp560 miliar. Hal itu diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan mempercepat transformasi digital Indonesia.

Data center tersebut kami lancarkan untuk membangun kerja sama strategis antara Singapura dengan Indonesia. Harapannya dapat membantu kami untuk mengembangkan bisnis demikian juga untuk Indonesia, jadi win win solution.”

Ulasan Pertumbuhan Ekonomi Digital Asia Tenggara 2022

Dalam laporan bertajuk e-Conomy Southeast Asia 2022: Through the Waves, Towards a Sea of Opportunity yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company terungkap, dalam waktu 24 bulan terakhir pandemi telah mengganggu bisnis di berbagai sektor. Namun telah mengakselerasi adopsi digital di berbagai sektor.

Hal menarik lain yang juga diungkap oleh Associate Partner Bain & Company Singapura Willy Chang dalam acara Switch 2022 adalah, saat ini kondisi sudah kembali berjalan normal, meskipun pandemi belum bisa dikatakan usai. Ke depannya juga akan mulai terlihat moderasi consumer consumption.

Sementara untuk kegiatan investasi, pemodal akan lebih ketat memberikan pendanaan dan penentuan valuasi. Imbasnya adalah bagaimana perusahaan harus segera memikirkan lajur yang tepat menuju profitabilitas.

Peningkatan layanan digital

Dalam laporan tersebut juga terungkap dalam waktu tiga tahun terakhir di Asia Tenggara pengguna internet berjumlah 460 juta orang, bertambah 100 juta dibandingkan tahun 2019 lalu. Kemudian terkait bisnis digital, beberapa sektor mengalami pertumbuhan selama pandemi, di antaranya adalah e-commerce, food delivery, transportasi, online grocery, online travel, dan video on-demand.

Untuk layanan e-commerce, tercatat menjadi yang mendapat keuntungan lebih selama pandemi bahkan hingga saat ini. Ke depannya di prediksi akan terus mengalami peningkatan. Untuk transportasi (ride hailing) justru sebaliknya, saat ini agak sedikit sulit bagi untuk kembali pulih. Salah satu alasannya adalah konsep bekerja hybrid di perusahaan masih terus diterapkan. Sehingga hanya sedikit yang melakukan pemesanan.

Persoalan naiknya harga bahan bakar juga menyulitkan sebagian besar mitra pengemudi untuk kemudian beroperasi, menjadikan sebagian dari mereka beralih profesi. Namun demikian untuk layanan food delivery tercatat terus mengalami peningkatan. Dilihat dari masifnya jumlah permintaan saat awal pandemi bahkan hingga saat ini.

Sektor lain yang akan mengalami perubahan bisnis selama pandemi adalah online media, dalam hal ini video on-demand dan online gaming. Untuk streaming musik berlangganan tercatat sempat mengalami penurunan pelanggan saat pandemi karena kurangnya kegiatan commute oleh sebagian besar pekerja kantoran.

Khusus untuk online travel sudah mulai banyak permintaan pembelian tiket pesawat terbang dengan makin banyaknya negara yang membuka kembali kegiatan wisata. Namun di sisi lain masih belum banyaknya penyediaan penerbangan di beberapa perusahaan penerbangan. Di tambah lagi dengan masih tingginya harga tiket pesawat saat ini.

Layanan finansial dan peluang investasi

Gopay, ShopeePay, hingga GrabPay juga mengalami pertumbuhan yang masif, bahkan masing-masing juga telah merilis layanan paylater. Karena di sisi lain produk finansial digital seperti fintech lending hingga paylater terus mengalami pertumbuhan yang positif dan diprediksi bakal terus meningkat.

Dalam laporan tersebut juga terungkap, dalam waktu tiga tahun terakhir ada beberapa model bisnis yang masuk dalam kategori memiliki peluang untuk sukses di sektor fintech. Di antaranya adalah pure-play fintech, consumer tech platform, establish financial services playerestablish consumer player, dan digital bank.

Di Indonesia sendiri untuk layanan bank digital sudah mulai marak bermunculan. Layanan ini memiliki peluang untuk sukses dilihat dari masih banyaknya masyarakat Indonesia yang masuk dalam kategori unbanked/underbanked sekitar 81%. Negara lain di Asia Tenggara yang juga memiliki potensi untuk layanan bank digital adalah Filipina dan Vietnam.

Untuk investasi, meskipun mengalami momen yang cukup kuat pada H1 2022, namun kebanyakan investor lebih berhati-hati dalam hal pemberian investasi. Fokus mereka saat ini lebih kepada bagaimana startup atau perusahaan yang mereka investasikan bisa mencapai profitabilitas.

Dalam laporan tersebut juga terungkap bahwa investasi untuk perusahaan tahap awal mengalami peningkatan.

Sementara untuk perusahaan yang masuk dalam kategori pendanaan tahapan lanjutan, cukup terkena imbas. Salah satu alasannya karena perusahaan pra-IPO berjuang untuk membangun rekam jejak pertumbuhan yang menguntungkan. Di sisi lain untuk growth stage mulai dari H12021-H12022 mengalami peningkatan investasi yang cukup tinggi.

Pendanaan dengan nominal yang besar banyak dikucurkan di regional, bahkan beberapa investor bersedia untuk terlibat dalam pendanaan berikutnya terutama untuk perusahaan yang terakselerasi selama pandemi. Terkait dengan valuasi, kebanyakan pemodal ventura berharap valuasi akan terus berkurang; hanya sebagian kecil yang melihat pemulihan dalam waktu dekat.

Dalam laporan tersebut juga dirilis beberapa perusahaan yang akan mencapai target kepada financial sustainability. Di antaranya adalah Grab pada H12023, GoTo pada Q12024, Bukalapak pada H22024, dan Shopee pada tahun 2023.