[Review] OPPO Band, Pas Buat Pantau Kesehatan Selama Bulan Puasa

Berbarengan dengan perkenalan smartphone Reno5 F, OPPO juga merilis perangkat wearable terjangkau berupa fitness tracker bernama OPPO Band yang dibanderol Rp599.000. Bagi yang menjalankan ibadah puasa, OPPO Band bakal sangat membantu untuk menjaga kebugaran tubuh di era adaptasi kebiasaan baru.

Mentang-mentang puasa, banyak orang yang menjadikannya alasan untuk malas gerak. Padahal tubuh kita tetap butuh aktivitas fisik, meski begitu waktu dan durasinya dapat disesuaikan dengan kondisi fisik selama berpuasa. Misalnya dilakukan 30-60 menit menjelang waktu berbuka dan memilih jenis olahraga dengan intensitas ringan atau menengah. Langsung saja berikut review OPPO Band selengkapnya.

Cara Menghubungkan OPPO Band ke Smartphone

Review-OPPO-Band-2

Hal yang perlu dipersiapkan untuk menghubungkan OPPO Band ke smartphone ialah memasang aplikasi HeyTap Health yang bisa ditemukan di Google Play Store. Kemudian masuk dengan akun Anda dan tambahkan perangkat OPPO Band.

Sekedar info, unit OPPO Band yang saya review ini versi China yang mana tidak terdeteksi oleh aplikasi HeyTap Health dari Google Play Store. Sebaliknya saya harus memasang APK HeyTap Health versi China dan menggunakan smartphone OPPO agar bisa masuk dengan akun Google. Meski begitu, baik fitur dan spesifikasinya identik.

Desain OPPO Band

Review-OPPO-Band-3

OPPO Band yang hadir di Indonesia hadir dalam versi basic sport yang tersedia dalam dua pilihan warna, hitam dan lavender. Sebagai smartband, desain OPPO Band tampil cukup simpel sehingga praktis saat dikenakan.

Ia membawa layar persegi panjang berukuran 1,1 inci beresolusi 126×294 piksel dengan sudut yang agak membulat berlapis kaca 2.5D yang tahan gores. Tepat di bawah layar tersemat label OPPO.

Hal yang istimewa ialah panel yang digunakan sudah berjenis AMOLED, yang mana dapat menampilkan warna hitam yang pekat dan colorful dengan dukungan gamut warna DCI-P3 100%. Konten pun dapat tampil dengan jelas, bahkan pada kondisi di bawah teriknya matahari.

Dimensi bodinya 40.4×17.6×11.45 mm atau 11.95 mm tebalnya bila termasuk sensor heart rate. Bagian belakang menggunakan material polycarbonate dan bobotnya hanya 10,3 gram saja (tidak termasuk strap).

Tentu saja, OPPO Band sudah tahan terhadap air dengan rating 5ATM hingga 50 meter. Artinya, kita tak perlu khawatir terkena keringat saat berolahraga dan tak perlu melepasnya saat mengambil air wudhu.

Fitur Pemantauan

Review-OPPO-Band-6

OPPO Band merupakan wearable smart device yang masuk dalam ekosistem Internet of Things (IoT) OPPO dan konektivitasnya mengandalkan Bluetooth BLE 5.0. Perangkat ini berorientasi pada gaya hidup sehat dan dilengkapi sensor 3-axis acceleration, optical heart rate, dan optical SpO2. Serta, menawarkan 12 mode latihan yang mendukung gaya hidup aktif penggunanya.

Lewat sensor optical SpO2, OPPO Band dapat melacak variabilitas tingkat oksigen dalam darah dan secara terus menerus memantau saat Anda tidur. Anda dapat mengakses catatan durasi tidur dan tahap tidur yang membantu untuk menentukan kebiasaan tidur yang lebih baik, bagaimanapun tidur yang lebih nyenyak akan bangun dengan perasaan baik di pagi hari.

Sementara, sensor heart rate dapat memantau denyut jantung secara real-time. Bila detak jantung berubah terlalu tinggi, OPPO Band akan bergetar untuk memperingatkan pengguna tentang detak jantung yang tidak teratur. OPPO Band juga akan mengirim peringatan agar bergerak saat pengguna terlalu lama berdiam diri.

Dengan 12 mode latihan, OPPO Band adalah pendamping latihan kebugaran yang dapat melacak dan memantau kegiatan fisik seperti berlari, berjalan, bersepeda, berenang, bulu tangkis, kriket, dan yoga. Berkat sensor 3-axis acceleration, OPPO Band dapat merekam durasi latihan, jarak, dan metrik lainnya secara real time, Anda dapat memantau secara akurat perkembangan latihan melalui aplikasi Hey Tap Health.

Navigasi dan Fitur Lainnya

Review-OPPO-Band-9

OPPO Band tidak dilengkapi tombol fisik sama sekali, jadi bila kita menonaktifkannya lewat pengaturan, kita bisa menyalakannya kembali menggunakan charger-nya alias dengan mengisi ulang daya. Untuk navigasi, OPPO membuatnya sangat sederhana yakni menggunakan kontrol berbasis gesture.

Di home screen, usap ke atas dan ke bawah akan membawa ke aplikasi, ketuk untuk memilih aplikasi dan usap dari kiri untuk kembali. Serta, mengusap ke kiri atau kanan untuk beralih antar watch face.

Mengenai watch face, OPPO menyediakan lebih dari 40 tampilan jam tangan yang tersedia di aplikasi HeyTap Health. Namun, OPPO Band hanya bisa menampung lima watch face saja.

Menu utama pada OPPO Band meliputi daily activity, workouts, heart rate, SpO2, sleep, Alipay, weather, WeChat Pay, serta tools yang terdiri dari music, stopwatch, timer, alarm, dan search phone. Juga ada settings, meliputi DND, brightness, display time, vibration, reset, shutdown, dan reboot.

Untuk messages, OPPO Band dapat berfungsi sebagai penghubung aktivitas di smartphone. Anda dapat menerima notifikasi pesan, panggilan, dan pemberitahuan terbaru lainnya. Dengan baterai berkapasitas 100 mAh, OPPO Band menyajikan waktu siaga selama 12 hari penggunaan dan dapat diisi penuh hanya dalam 1,5 jam.

Verdict

Sebagai tracker, OPPO Band dengan bentuk ringkas dan ringan jelas lebih nyaman dikenakan sepanjang hari ketimbang smartwatch. Juga rasanya lebih tenang, di mana ketika menggunakan smartwatch dan tak sengaja terbentur rasanya sakit (takut rusak), sedangkan pada smartband saya tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya.

Dari segi fungsi, fitur-fitur esensial kesehatan dan kebugaran juga sudah tersedia termasuk pemantauan detak jantung, kadar oksigen dalam darah, kualitas tidur, dan selusin mode latihan. Rangkaian fiturnya dapat membantu memantau kesehatan dan menjaga kondisi tubuh di era adaptasi kebiasaan baru dan saat berpuasa.

Memang terdapat sejumlah batasan integrasi dengan smartphone. Sebut saja, seperti notifikasi tidak dapat memuat gambar, karakter maksimum yang ditampilkan juga terbatas, dan tidak bisa membalas pesan masuk. Namun secara keseluruhan, OPPO Band sangat menyenangkan digunakan. Kontrol berbasis gesture-nya responsif, layarnya cerah, dan Aplikasi HeyTap Health juga semudah digunakan seperti OPPO Band, kita dapat memantau secara akurat perkembangan latihan olahraga.

Sparks

  • Dilengkapi sensor 3-axis acceleration, heart rate, dan SpO2
  • Layar AMOLED yang cerah dan colorful
  • Bodi sudah dilengkapi rating 5ATM

Slacks

  • Fitur notifikasi terbatas, karakter maksimum yang ditampilkan 50

 

 

Fitbit Ace 3 Adalah Activity Tracker Untuk Anak-anak Berusia Enam Tahun Ke Atas

Fitbit telah memperkenalkan activity tracker terbaru generasi ketiga dari seri Ace yang dirancang untuk anak-anak berusia enam tahun ke atas, disebut Fitbit Ace 3. Activity tracker ini mengemas animasi clock face baru, dengan aksesori yang dapat disesuaikan, dan punya desain swim-proof dengan pilihan warna baru.

Sejumlah peningkatan yang dibawa oleh Fitbit Ace 3 dibanding pendahulunya antara lain peningkatan masa pakai baterainya dari lima hari menjadi delapan hari pemakaian. Selain itu, layar Fitbit Ace 3 juga 20% lebih terang, serta dilengkapi mode do not disturb dan sleep

Adapun animasi clock face baru pada Fitbit Ace 3 meliputi animasi kelinci, kucing, Martian, dan pesawat luar angkasa. Fitbit mengatakan, seri Ace dirancang untuk membantu anak-anak membangun kebiasaan sehat dan meningkatkan aktivitas fisik harian.

Selain itu, dengan Fibit Ace 3 memungkinkan orang tua untuk melacak tingkat aktivitas anak dan durasi waktu tidurnya. Seperti Ace 2, Ace 3 juga memiliki pedometer tetapi bukan monitor detak jantung melainkan menampilkan target fitness dan tidur yang sesuai dengan usia anak-anak.

Bila anak-anak terlalu lama berdiam, Fitbit Ace 3 dapat mengirim push notifikasi untuk mendorong anak-anak agar bergerak aktif. Target menit aktif harian pada Fitbit diatur ke 60 menit sesuai yang direkomendasikan oleh CDC dan jumlah langkah harian 10.000.

Soal harga, Fitbit Ace 3 dibanderol US$79.95 atau sekitar Rp1,1 jutaan. Tersedia juga dua band aksesori bertema Minion yang dijual secara terpisah seharga US$29.95 atau Rp430 ribuan.

Sumber: TheVerge

Fitbit Charge 4 Hadir Membawa GPS, NFC dan Spotify Control

Fitbit Charge 3 akhirnya punya suksesor. Dinamai Fitbit Charge 4, penerusnya ini sekilas tampak tidak berbeda, dan ini memang dikarenakan Fitbit tidak mengubah aspek desainnya sedikitpun.

Saking miripnya, Charge 4 bisa dipasangi strap milik Charge 3 jika mau. Ia tetap bisa diajak menyelam sampai kedalaman 50 meter, dan baterainya pun tetap bisa bertahan sampai 7 hari pemakaian. Lalu apa yang baru?

GPS. Komponen ini absen pada Charge 3, dan kehadirannya di Charge 4 tentu punya dampak yang signifikan: untuk memonitor kegiatan seperti berlari atau bersepeda, pengguna Charge 4 tidak perlu membawa ponselnya selama beraktivitas.

Fitbit Charge 4

Timing-nya memang terkesan tidak pas, sebab kita semua sedang berusaha membatasi kegiatan di luar rumah sebisa mungkin. Terlepas dari itu, Charge 4 setidaknya sudah membenahi salah satu kelemahan terbesar pendahulunya, jadi tidak heran apabila Fitbit langsung menyetop penjualan Charge 3 secara online.

Selain GPS, NFC turut hadir sebagai fitur standar di semua varian Charge 4. Sebelumnya, NFC yang merupakan syarat wajib untuk menggunakan layanan Fitbit Pay ini hanya bisa didapat di Charge 3 Special Edition.

Bagi para pelanggan Spotify, Charge 4 menawarkan fitur Spotify Control. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengatur jalannya musik, memilih playlist atau podcast langsung lewat layar mini Charge 4. Sambungan dengan ponsel tetap dibutuhkan, sebab aplikasi streaming itu masih diakses melalui ponsel, bukan langsung di Charge 4.

Fitbit Charge 4

Tiga fitur ini merupakan perubahan terbesar yang dibawa Charge 4 dibanding pendahulunya, meski memang masih ada sejumlah perubahan minor lain seperti fitur Smart Wake yang dipinjam dari lini Versa, atau metrik baru bernama Active Zone Minutes.

Fitbit Charge 4 bakal dipasarkan mulai 15 April seharga $150, harga yang sama seperti Charge 3 dulunya. Fitbit masih akan menawarkan varian Special Edition, tapi kelebihan varian itu hanya sebatas estetika. Charge 4 turut hadir bersama trial gratis layanan Fitbit Premium selama 90 hari – sengaja diperpanjang durasinya selama pandemi.

Sumber: Wareable dan Fitbit.

Versi Baru Bluetooth Tracker Tile Kini Dibekali Baterai yang Replaceable

Salah satu produsen Bluetooth tracker paling populer, Tile, baru saja memperkenalkan produk generasi terbarunya. Melalui produk baru ini, Tile ingin menawarkan solusi atas keluhan terbesar dari konsumennya selama ini: baterai yang tidak bisa dilepas-pasang dan keharusan membeli unit tracker baru setiap kali dayanya habis.

Daya tahan baterai tracker besutan Tile memang tergolong awet, dan konsumen lama dapat membeli unit tracker baru disertai potongan harga. Kendati demikian, membeli unit baru berarti mereka harus mengaitkannya ulang pada objek yang hendak dilacak dan mengaktifkannya kembali, dan skenario serba ribet ini sebenarnya bisa diatasi apabila cukup baterainya saja yang diganti baru.

Maka dari itu, Tile pun harus melupakan visi awalnya, yang menjanjikan tracker berbodi lebih tipis daripada kompetitor karena tidak mengemas baterai yang replaceable. Meski begitu, ini juga bukan berarti tracker Tile generasi baru jadi luar biasa gemuk karena harus membawa baterai kancing standar.

Tile Mate / Tile
Tile Mate / Tile

Untuk Tile Mate alias Tile orisinal, generasi barunya memiliki dimensi 34,7 x 34,7 x 6,2 mm dan bobot 7,5 gram. Selisihnya tidak begitu banyak dibanding generasi sebelumnya yang berdimensi 34 x 34 x 4,65 mm dan berbobot 6,1 gram.

Untuk Tile Pro, generasi barunya berdimensi 41,6 x 41,6 x 6,5 mm dan berbobot 12,8 gram. Sekali lagi, bedanya tipis ketimbang generasi sebelumnya dengan dimensi 37,5 x 37,5 x 5,9 mm dan bobot 11 gram.

Tile Pro / Tile
Tile Pro / Tile

Di samping baterai yang dapat dilepas-pasang, Tile Mate dan Tile Pro versi baru turut membawa dua peningkatan lain: volumenya lebih keras saat berdering, dan jangkauannya lebih jauh. Tile Mate kini punya jangkauan hingga sejauh 45 meter, sedangkan Tile Pro sampai 90 meter.

Satu-satunya yang tidak menerima pembaruan adalah Tile Slim yang setipis kartu kredit. Tebal perangkat tersebut yang cuma 2,4 mm jelas tidak memungkinkan untuk dijejali baterai kancing yang replaceable.

Saat ini Tile Mate dan Tile Pro sudah dipasarkan masing-masing seharga $25 dan $35. Tile juga menawarkan layanan berlangganan bernama Tile Premium yang menawarkan penggantian baterai secara cuma-cuma dan sejumlah fitur eksklusif.

Sumber: TechCrunch.

Manfaatkan Jaringan LTE-M, SmartThings Tracker Dapat Dilacak dari Mana Saja

Melalui divisi smart home-nya, SmartThings, Samsung kini juga punya alat pelacak alias GPS. Uniknya, kalau tracker lain pada umumnya menggunakan Bluetooth, perangkat bernama SmartThings Tracker ini memanfaatkan teknologi jaringan LTE-M. Hasilnya, radiusnya tidak terbatas pada angka 60 meter saja, tapi seluas cakupan jaringan seluler itu sendiri.

Jadi selama perangkat ini terhubung ke jaringan seluler, pengguna bisa melacak lokasinya dari mana saja. Kehadiran GPS turut membantu meningkatkan akurasinya, dan karena dimensinya kecil, ia mudah ditambatkan ke berbagai objek seperti tas atau dijadikan gantungan kunci.

Samsung SmartThings Tracker

Berkat cakupannya yang begitu luas, SmartThings Tracker juga dapat dimanfaatkan untuk berbagi lokasi antar anggota keluarga maupun teman dekat. Cukup tekan tombolnya dua kali, maka notifikasi akan langsung dikirim ke smartphone pengguna yang telah diberi akses.

Mengusung label SmartThings berarti ia juga termasuk dalam ekosistem smart home, dan perangkat ini bisa digunakan sebagai pemicu home automation. Jadi semisal Anda sedang dalam perjalanan pulang dan sudah dekat dengan rumah Anda, beragam perabot pintar yang ada di rumah dapat mendeteksi keberadaan SmartThings Tracker supaya bisa aktif dengan sendirinya.

Samsung SmartThings Tracker

Samsung mengklaim baterai SmartThings Tracker dapat bertahan sampai satu minggu dalam satu kali charge. Sertifikasi IP68 berarti fisiknya tahan air maupun debu, sehingga ia masih bisa dilacak lokasinya apabila tertinggal di tempat yang kondisi cuacanya kurang ramah.

Sayangnya fitur unggulan SmartThings Tracker justru juga menjadi kelemahannya: ketergantungan akan jaringan LTE-M berarti ia cuma bisa dibeli melalui operator telekomunikasi tertentu saja, dan untuk sementara baru di Amerika Serikat via AT&T dan Verizon. Harganya dipatok $99, akan tetapi setelah 12 bulan akan ada biaya bulanan sebesar $5 atau $50 per tahun.

Sumber: Digital Trends dan Samsung.

Lynq Adalah Pelacak Lokasi yang Dapat Digunakan di Area Terpencil Tanpa Bluetooth Maupun Jaringan Seluler

Saat hiking berkelompok lalu ada seseorang yang tertinggal, apa yang bisa kita lakukan? Simpel, telepon saja nomor ponselnya. Namun bagaimana seandainya jika lokasi tersebut belum ter-cover jaringan seluler dan indikator sinyal di ponsel menampilkan label “SOS” atau “No Service”?

Alternatif lain bisa menggunakan tracker Bluetooth, tapi yang namanya Bluetooth selalu terbatasi oleh jarak, yang umumnya tidak lebih dari 30 meter. Solusi lain yang lebih efektif mungkin adalah perangkat kecil bernama Lynq berikut ini.

Lynq murni merupakan pelacak lokasi. Bentuknya mirip karabiner dan dapat dikaitkan ke tas maupun pakaian. Ia mengemas sebuah layar monokrom kecil yang berfungsi menampilkan arah dan jarak seseorang yang sedang dilacak, yang sedang membawa Lynq juga tentunya.

Untuk melacak posisi, Lynq mengandalkan GPS yang diyakini akurat sampai 3 – 5 meter. Lalu untuk berkomunikasi satu sama lain, Lynq memanfaatkan frekuensi radio rendah (902 – 928 MHz) yang bisa menjangkau hingga sejauh 5 kilometer. Konsumsi dayanya pun sudah pasti irit, sebab dalam satu kali pengisian Lynq bisa beroperasi sampai tiga hari.

Lynq

Sebanyak 12 unit Lynq bisa digunakan secara bersamaan. Pengguna bisa menetapkan titik untuk bertemu pada perangkat maupun semacam zona aman. Jadi ketika ada seseorang yang keluar dari zona aman tersebut, anggota kelompok yang lain bakal mendapat notifikasi dalam bentuk getaran, deringan dan layar yang menyala.

Melihat fungsinya, jelas sekali Lynq diciptakan untuk berbagai aktivitas outdoor. Selain itu, ia juga ideal digunakan di tempat-tempat ramai, seperti di konser misalnya, atau sekadar untuk melacak posisi anak-anak maupun binatang peliharaan.

Kekurangannya mungkin adalah harganya yang cukup mahal. Selama masa kampanyenya berlangsung di Indiegogo, Lynq ditawarkan seharga $89, atau $174 untuk bundel isi dua, $255 bundel isi tiga, sampai yang paling mahal $898 isi 12.

Tile Luncurkan Bluetooth Tracker Baru dengan Jangkauan 2x Lebih Jauh dan Desain Anti-air

Pengembang Bluetooth tracker pilihan Land Rover, Tile, baru-baru ini memperkenalkan lini produk baru bernama Tile Pro. Seperti yang bisa kita tebak dari namanya, lini baru ini menawarkan sejumlah fitur yang absen pada versi standar maupun versi Slim-nya.

Yang paling utama adalah jangkauan yang lebih jauh. Tile Pro menjanjikan cakupan koneksi Bluetooth dua kali lipat lebih luas dari versi standarnya. Ini berarti Tile Pro bisa merespon dari jarak sejauh 60 meter. Tidak hanya itu, Tile Pro ternyata juga bisa bersuara dua kali lebih keras – volumenya bisa diatur melalui aplikasi pendamping Tile di ponsel (Android atau iOS), dan pilihan ringtone-nya kini ada delapan.

Pembaruan lain yang tak kalah signifikan adalah bodi perangkat yang tahan air dengan sertifikasi IP68 (sampai sedalam 1,5 meter selama 60 menit). Ini berarti Anda tidak perlu cemas ketika perangkat tanpa sengaja ikut terbawa ke dalam mesin cuci.

Tile Style

Itu semua ditawarkan dalam kemasan yang tidak jauh lebih besar ketimbang Tile standar. Tile Pro bahkan datang membawa desain yang jauh lebih stylish, yang terdiri dari dua model: Tile Style dan Tile Sport. Keduanya mengemas spesifikasi yang identik dan sama-sama bisa dijadikan gantungan kunci, dan konsumen hanya tinggal memilih mana gaya desain yang sesuai dengannya.

Kedua model Tile Pro ini sekarang sudah dipasarkan dengan banderol $35 per unit, atau $60 untuk bundel isi dua.

Sumber: Engadget.

OLX Indonesia Tegaskan Fungsi “Tracker” yang Digunakan di Situs dan Aplikasi

Setelah dihebohkan dengan temuan Opera tentang dugaan adanya “Pelacak” saat mengakses situs online marketplace OLX Indonesia, OLX, yang diwakili Technical Manager OLX Indonesia Rendra Toro, menyampaikan penjabaran dan klarifikasi lengkap terkait dengan dugaan tersebut. Menurut OLX Indonesia, pelacak atau tracker disematkan dalam aplikasi dan desktop OLX, namun fungsinya diklaim tidak membahayakan pengguna.

Tracker yang ada dalam sistem kami tidak berbeda dengan tracker yang banyak digunakan oleh layanan e-commerce lainnya di Indonesia dan mancanegara. Semua masih dalam kategori normal dan bisa dijamin keamanannya,” kata Rendra kepada media hari ini.

Sebagai layanan iklan baris dengan konsep customer-to-customer (C2C), OLX Indonesia tidak menampik adanya tracker tersebut, tetapi selama ini fungsi tracker tersebut diklaim hanya untuk melihat behavior pengguna untuk memberikan user experience terbaik saat sedang menjelajahi aplikasi dan situs OLX Indonesia.

“Kami menggunakan tracker lebih kepada melihat seperti apa minat dari pengguna. Selanjutnya kami akan merekomendasikan produk yang disukai berdasarkan kegiatan browsing yang dilakukan oleh pengguna,” kata Rendra.

OLX Indonesia menjamin data yang ada tidak akan disalahgunakan. Semua data yang sifatnya kredensial, seperti kartu kredit dan nomor rekening, tersimpan dengan aman dalam sistemnya.

“Kami menggunakan HyperText Transfer Protocol Secure (HTTPS) untuk penggunaan kartu kredit dan lainnya sementara untuk hal-hal umum seperti data diri kami menggunakan HyperText Transfer Protocol (HTTP),” kata Rendra.

Sebelumnya OLX Indonesia telah mengimplementasikan HTTPS, namun terkendala masalah koneksi dan hal lain yang mempengaruhi proses pengguna untuk mengunggah foto dan iklan ke aplikasi dan situs. Dengan alasan itulah OLX Indonesia masih menggunakan HTTP yang terbilang masih rentan.

“Ke depannya kami berusaha untuk mengimplementasikan HTTPS di semua sistem OLX Indonesia untuk keamanan dan kenyamanan pengguna,” kata Rendra.

Transparansi dan edukasi pengguna

OLX Indonesia sendiri saat ini mengakui sedikitnya ada sekitar seratus tracker yang berada dalam aplikasi. Jumlah tersebut dinilai jauh lebih sedikit dari beberapa layanan e-commerce lainnya di Indonesia dan mancanegara.

“Bukan hanya OLX Indonesia, tapi Opera Max juga memiliki tracker dengan memanfaatkan pihak ketiga. Software ini memungkinkan pihak yang memanfaatkan layanan pihak ketiga tersebut mengumpulkan data dari pengguna yang mengakses aplikasi,” kata pengamat teknologi dan Head of Technology Pinjam Sofian Hadiwijaya.

Disebutkan penggunaan tracker itu sendiri menjadi hal yang wajar dan sudah sering dimanfaatkan oleh layanan e-commerce hingga browser untuk melihat dan mengumpulkan data dari penggunanya. Untuk platform smartphone sendiri, platform Android memiliki risiko yang cukup besar untuk penggunaan tracker dibandingkan iOS. Begitu juga dengan penggunaan aplikasi mobile yang lebih mudah dilacak dibandingkan mengakses situs e-commerce atau browser dengan menggunakan desktop.

“Saat ini Android, khususnya versi terbaru, sudah cukup pintar melakukan filtering untuk aplikasi yang menggunakan third party tracker sebelum pengguna meng-install aplikasi tersebut ke smartphone,” kata Sofian.

Ke depannya, menjadi hal yang bijak bagi pengguna layanan e-commerce dan pengembang aplikasi untuk memberikan informasi lebih jelas dan transparan terkait konten yang ada di dalam aplikasi tersebut. Di sisi lain, Sofian menganjurkan kepada pengguna untuk selalu membaca dengan jelas aplikasi yang ingin di-install di smartphone.

“Baca dengan jelas dan tanyakan kepada orang yang mengerti terkait dari konten sebuah aplikasi sebelum di-install ke smartphone. Dengan demikian Anda mengetahui risiko dari aplikasi tersebut sebelum dimasukan ke dalam smartphone,” ujarnya.

Meluncurkan fitur In-App Message di dalam aplikasi tahun depan

Sebagai bagian dari rencana OLX Indonesia tahun 2017, bulan Januari mendatang rencananya OLX Indonesia akan meluncurkan inovasi untuk memberikan kemudahan untuk pengguna. Salah satu teknologi yang akan disematkan dalam aplikasi tahun 2017 mendatang adalah fitur In-App Message.

“Kami harapkan inovasi terbaru yang segera kami luncurkan bisa memberikan pengalaman lebih baik kepada pengguna OLX Indonesia untuk berkomunikasi sekaligus memberikan rasa aman,” kata PR Manager OLX Indonesia Amelia Virginia.

Disinggung tentang adanya penurunan jumlah pengguna terkait dengan laporan yang dirilis oleh Opera bulan November lalu, Amelia mengungkapkan tidak ada perubahan yang berarti dari jumlah pengguna, namun diakuinya cukup memberikan efek negatif terkait kepercayaan dan keamanan kepada OLX Indonesia.

“Dengan diadakannya acara klarifikasi ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada masyarakat Indonesia terkait dengan layanan yang diberikan oleh OLX Indonesia,” kata Amelia.

Application Information Will Show Up Here

Bantal Pintar Zeeq Bantu Hilangkan Dengkuran dan Bisa Streaming Musik

Rata-rata manusia menghabiskan sekitar satu per tiga hidupnya untuk beristirahat, dan pastinya berkali-kali Anda sudah mendengar pentingnya tidur bagi kesehatan tubuh. Menakar dari rasio tersebut, kita harus mulai memerhatikan kualitasnya. Problemnya, banyak faktor menghalangi kita memperoleh waktu tidur bermutu, dari mulai karena gaya hidup sampai kondisi tempat tinggal yang berisik.

Sejumlah developer telah lama menggarap perangkat bantal pintar, namun kreasi dari inventor Warrick Bell dan Miguel Marrero dari REM-Fit ini sangat unik karena device memadukan fungsi kesehatan dengan hiburan. Mereka memperkenalkan Zeeq, sebuah bantal cangggih yang mampu menganalisis mutu tidur, membantu hilangkan dengkuran, serta melantunkan musik secara wireless.

Zeeq 1

Mengusung prinsip ala activity tracker, Zeeq merekam segala gerakan (dan aktivitas) saat Anda terlelap, lalu membangunkan Anda di momen yang ideal sehingga Anda tak merasa pusing. Perangkat juga memiliki microphone untuk mendeteksi dengkuran. Ketika suara mencapai level desibel tertentu, Zeeq akan bergetar, mendorong pengguna untuk berganti posisi. Kekuatan vibrasi bisa disesuaikan, dan ia tidak dimaksudkan buat membangunkan user dari tidur nyenyak.

Mendengkur adalah salah satu masalah utama yang merusak mutu tidur, indikasi gejala sleep apnea. Ia mengacaukan pola istirahat dan mengganggu partner tidur Anda, apalagi tingkat kekerasan suaranya berkisar antara 50 sampai 80 desibel. Karena dengkuran tersebut, rata-rata para pasangan hanya bisa terlelap tiga sampai lima jam dalam semalam. Umumnya, mendengkur dialami oleh orang dewasa berumur 30 tahun ke atas, dan semakin tua usianya, jumlahnya jadi kian banyak.

Zeeq 2

Beberapa orang dapat cepat terlelap dengan mendengarkan musik, dan developer mengetahui hal tersebut. Itulah alasannya mereka menyematkan fitur streaming REM-Fit Audio yang mendukung iOS Music, Android Music serta Spotify. Kemampuan ini terbilang istimewa karena perangkat bisa menciptakan soundscape: tidak memerlukan headset tapi juga tak mengganggu pasangan Anda.

Seluruh informasi mengenai kualitas tidur dan setting Zeeq disuguhkan melalui aplikasi mobile. Dan meskipun developer menyematkan pernak-pernik canggih serta koneksi wireless di bantal, mereka tidak melupakan aspek kenyamanan. Tim REM-Fit memanfaatkan material memory foam lembut di dalam, dilindungi oleh sarung bantal Tencell.

Tentu saja segala kecanggihan tersebut menuntut harga yang tidak murah. Zeeq dapat Anda pesan lewat situs crowdfunding  Kickstarter seharga mulai dari US$ 180. Proses distribusi pada backer rencananya akan dilakukan di bulan Desember 2016.

Hykso Ibarat Fitbit-nya Para Petinju Profesional

Dunia tidak kekurangan stok activity tracker, bahkan yang spesifik untuk aktivitas tertentu. Ada tracker untuk penggemar golf, ada yang untuk binaragawan, dan ada juga yang ditujukan secara khusus untuk para petinju seperti yang satu ini.

Bernama Hykso, ia sebenarnya merupakan sepasang sensor dengan tebal sekitar 6 mm yang mudah sekali diselipkan ke dalam hand wrap maupun sarung tinju. Kalau Fitbit bertugas memonitor langkah kaki Anda, Hykso akan memperhatikan semua pukulan yang Anda keluarkan saat berlatih.

Hykso memadukan accelerometer, gyroscope dan algoritma khusus untuk mengenali berbagai jenis pukulan dalam olahraga tinju. Tak hanya menghitung berapa jab, hook atau uppercut yang Anda lakukan, Hykso juga akan mengukur intensitas keseluruhan berkat kemampuannya mengukur kecepatan ayunan pukulan Anda.

Hykso

Semua data tersebut akan diteruskan secara real-time ke smartphone atau tablet lewat Bluetooth 4.2. Selanjutnya pengguna tinggal mempelajari data-data yang sebelumnya tak bisa didapat tersebut. Kalau ada instruktur pribadi, tentunya data-data ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung masukan-masukan yang diberikan.

Dikembangkan oleh alumnus University of Canada, Hykso sekarang sudah banyak dipakai oleh petinju profesional. Salah satunya adalah juara kelas bulu tak terkalahkan Javier Fortuna, serta sejumlah atlet berprospek lainnya. Di sejumlah pertandingan, Hykso bahkan berjasa atas statistik yang ditampilkan di hadapan penonton pada layar besar di arena tinju.

Hykso

Sepasang sensor Hykso ini nantinya akan dipasarkan seharga $250, sudah termasuk charger yang berfungsi sebagai carrying case sekaligus. Hykso turut menawarkan versi Pro yang ditargetkan pada atlet tinju profesional.

Sumber: Wareable.