Twitter Uji Fitur Stories, Namanya Fleets

Twitter belum lama ini diprediksi sedang menggodok fitur Stories, tepatnya ketika mereka mengakuisisi sebuah startup bernama Chroma Labs. Chroma Labs merupakan pengembang Chroma Stories, aplikasi iPhone untuk menciptakan konten Stories yang lebih menarik ketimbang memakai tool bawaan masing-masing platform sosial.

Prediksi itu tidak meleset. Twitter mengumumkan bahwa mereka akan segera menguji fitur baru bernama “Fleets”, tapi baru untuk konsumen di Brasil. Persis seperti Stories, Fleets akan hilang dengan sendirinya 24 jam setelah diunggah. Penempatannya pun sama, di paling atas Timeline.

Selain teks, Fleets bisa dijejali foto, video ataupun GIF. Sticker dan tool lainnya tidak ada (belum?), tapi Twitter berargumen bahwa ini disengaja demi merefleksikan karakter asli Twitter yang memang lebih banyak melibatkan teks ketimbang jenis konten lainnya.

Twitter Fleets

Satu hal yang sangat berbeda dari Fleets adalah cara menavigasikannya. Untuk melihat beberapa Fleets dari satu pengguna misalnya, kita harus mengusap layar ke bawah. Ini jelas berbeda dari Stories di tempat lain, di mana kita sudah terbiasa menyentuh sisi kanan layar untuk melihat Stories selanjutnya dari orang yang sama.

Barulah untuk beralih ke Fleet dari pengguna yang lain, kita bisa mengusap layar ke kiri, persis seperti di Instagram Stories. Kabar baiknya, gesturegesture ini bisa saja berubah tergantung masukan dari pengguna selama masa pengujian.

Twitter Fleets
Untuk melihat beberapa Fleets dari satu orang yang sama, pengguna harus swipe ke bawah, bukan tap di sisi kanan seperti biasanya / Twitter

Kita boleh menuduh Twitter latah, akan tetapi mereka punya alasan sendiri di balik kehadiran Fleets. Mereka berpendapat bahwa sebagian pengguna Twitter cenderung pasif karena mereka merasa tidak nyaman dengan sifat Tweet yang publik dan permanen. Dengan kata lain, banyak pengguna Twitter yang takut salah bicara hingga akhirnya dihujat khalayak.

Fleets dilihat sebagai solusi yang tepat. Twitter berharap pengguna bisa merasa lebih nyaman berdiskusi atau mengungkapkan uneg-unegnya dengan adanya Fleets. Seperti yang saya bilang, Fleets akan dihapus secara otomatis setelah 24 jam, dan ini setidaknya bisa membuat pengguna merasa lebih tidak tertekan.

Fleets saat ini sedang diuji di Twitter versi Android maupun iOS, tapi baru untuk pengguna di Brasil saja. Pengujiannya bakal berlangsung selama beberapa bulan sebelum Twitter memutuskan untuk merilisnya secara global.

Sumber: TechCrunch dan The Verge.

Twitter Akuisisi Developer Aplikasi Chroma Stories

Berawal dari Instagram, lalu berlanjut ke Facebook dan WhatsApp, hampir semua platform sosial sekarang dibekali fitur Stories – termasuk halnya YouTube. Secara teknis, konsep feed khusus konten ephemeral ini pertama diciptakan oleh Snapchat, akan tetapi Instagram-lah yang membuatnya jadi sepopuler sekarang.

Twitter, di sisi lain, belum punya fitur serupa. Namun ada kemungkinan mereka bakal menggarapnya, atau setidaknya menyediakan fitur lain yang bertujuan untuk membuat platform-nya terkesan lebih visual. Anggapan ini berdasar pada akuisisi terbaru Twitter, yakni Chroma Labs.

Chroma Labs merupakan pengembang aplikasi iPhone bernama Chroma Stories. Aplikasi ini dirancang untuk membantu penggunanya menciptakan konten Stories yang menarik. Deretan template, filter, dan segudang tool kreatif lainnya disiapkan supaya pengguna dapat mendesain konten Stories yang lebih mengesankan ketimbang jika menggunakan fitur bawaan Instagram atau Snapchat.

Chroma Stories

Aplikasi ini dibuat oleh orang-orang yang sangat berpengalaman di bidangnya. Salah satu cofounder-nya, John Barnett, merupakan sosok yang bertanggung jawab atas lahirnya fitur Boomerang di Instagram, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri.

Pada kenyataannya, personil Chroma Labs inilah yang membuat Twitter terpikat. Pasca akuisisi, kru Chroma Labs bakal dialihtugaskan ke divisi produk, desain dan engineering milik Twitter, berdasarkan keterangan Kayvon Beykpour selaku Product Lead di Twitter. Aplikasi Chroma Stories sendiri tak akan lagi menerima update, namun tetap bisa digunakan sampai akhirnya ‘dirusak’ oleh update iOS versi baru.

Twitter memang tidak bilang mereka berniat meluncurkan fitur Stories, dan mereka belakangan ini justru sibuk menyempurnakan fitur percakapan di platform-nya. Namun seperti yang sudah Instagram buktikan, Stories tidak selamanya ditujukan untuk visual storytelling, tapi terkadang juga bisa menjadi conversation starter.

Sumber: TechCrunch.