10 Aksesori Pilihan untuk Membantu Meningkatkan Produktivitas Selagi Bekerja

Meja kerja yang rapi sering kali dikaitkan dengan meningkatnya produktivitas, sebab kita jadi bisa lebih betah berlama-lama di depannya. Namun pada praktiknya, rapi saja mungkin tidak cukup untuk menunjang kebutuhan kita selama WFH. Beberapa aksesori juga diperlukan untuk membuat meja kerja kita jadi semakin fungsional.

Dari yang sesimpel alas meja sampai USB hub dengan seabrek port, artikel ini bermaksud untuk menyoroti deretan aksesori yang bisa membantu memudahkan pekerjaan — atau sebatas menambah kenyamanan — dengan tujuan akhir supaya kita bisa menjadi lebih produktif.

Tanpa perlu basa-basi terlalu panjang, berikut adalah 10 aksesori pilihan untuk membantu meningkatkan produktivitas selagi bekerja.

1. Nillkin ProDesk Adjustable Laptop Stand

Duduk berjam-jam di depan laptop tentu akan membuat tubuh cepat pegal, terutama jika kita harus agak menunduk terus-menerus. Solusinya, gunakan laptop stand yang bisa diatur ketinggiannya, sehingga posisi layar bisa sejajar dengan pandangan kita.

Stand besutan Nillkin ini bisa jadi pilihan berkat bahan aluminiumnya yang tebal (3 mm) dan load bearing dengan kapasitas maksimum 12,5 kg. Dihargai Rp599.000, stand ini cocok untuk laptop dengan ukuran layar maksimum 17 inci. Supaya lebih ideal lagi, jangan lupa tandemkan laptop dengan keyboard dan mouse nirkabel.

Link pembelian: Nillkin ProDesk Adjustable Laptop Stand

2. Press Play Leather Desk Mat

Alas meja atau desk mat adalah cara termudah untuk menambah kenyamanan sekaligus estetika meja kerja. Desk mat besutan Press Play ini terbuat dari bahan kulit sintetis yang kelihatan mewah, sekaligus yang memungkinkan agar mouse bisa meluncur dengan mulus.

Ukurannya cukup besar — 80 x 40 cm — dan jahitan di bagian pinggirnya juga terlihat rapi. Produk ini dijual seharga Rp279.000, dan Anda bisa memilih antara varian yang berwarna hitam atau cokelat.

Link pembelian: Press Play Leather Desk Mat

3. Press Play Wooden Wrist Rest

Sejalan dengan tema elegan yang didapat dari desk mat kulit tadi, wrist rest berbahan kayu tentu bisa jadi pelengkap yang pas. Masih dari brand lokal Press Play, wrist rest ini terbuat dari kayu walnut dengan coating halus pada permukaannya.

Dihargai Rp219.000, wrist rest kayu ini tersedia dalam dua ukuran yang berbeda; satu untuk keyboard dengan layout tenkeyless alias TKL, satu untuk layout 60%. Wrist rest mungkin bukan termasuk barang yang wajib dimiliki, tapi ia setidaknya bisa membantu mewujudkan posisi tangan yang nyaman selagi mengetik.

Link pembelian: Press Play Wooden Wrist Rest

4. Press Play Nook Wooden Headphone Stand

Belum cukup puas dengan aksen kayu pada setup meja kerja Anda? Tambahkan headphone stand bikinan Press Play ini. Seperti yang bisa dilihat, bagian atasnya (yang bersentuhan langsung dengan bantalan kepala) terbuat dari kayu walnut berkontur dengan tekstur yang lembut. Penyangganya ini juga cukup lebar untuk mengakomodasi berbagai macam headphone dan headset.

Tiang sekaligus bagian dasarnya menggunakan bahan stainless steel, dan Press Play tak lupa menyematkan lapisan karet di sisi bawahnya agar perangkat tidak mudah tergeser. Produk ini bisa dibeli seharga Rp229.000; anggap saja investasi ekstra bagi yang sudah meminang headset baru.

Link pembelian: Press Play Nook Wooden Headphone Stand

5. Xiaomi Mi Computer Monitor Light Bar

Pencahayaan yang baik merupakan salah satu solusi efektif untuk mencegah mata cepat lelah akibat terlalu lama menatap layar. Ketimbang mengandalkan lampu meja, ada monitor light bar yang bisa dijadikan alternatif untuk mengeliminasi efek silau pada layar.

Posisinya yang berada di atas monitor berarti Anda bisa menghemat sedikit ruang yang biasanya dihuni oleh lampu meja. Untuk suplai dayanya, tinggal colokkan saja perangkat ke port USB milik monitor. Simpel dan praktis.

Satu keunikan yang dimiliki monitor light bar seharga Rp549.000 ini adalah, ia datang bersama sebuah kenop putar yang berfungsi sebagai remote control. Jadi mulai dari menyala-matikan perangkat sampai mengatur tingkat kecerahan dan temperatur warnanya, semua bisa dilakukan secara nirkabel via kenop tersebut.

Link pembelian: Xiaomi Mi Computer Monitor Light Bar

6. Anker PowerExpand 11-in-1 USB-C PD Hub

USB hub ada banyak ragamnya, dan konsumen dibebaskan untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Namun bagi yang memerlukan port sebanyak dan sevariatif mungkin dari satu colokan USB-C saja, produk besutan Anker ini bisa jadi pertimbangan. Sesuai namanya, total ada 11 lubang yang bisa kita temukan di sasis berbentuk balok pipihnya.

Oke, teknisnya cuma 10, sebab yang satu merupakan input USB-C Power Delivery (PD) untuk menerima suplai daya tambahan (buat mengakomodasi perangkat yang lebih haus daya macam hard disk eksternal) sekaligus meneruskan daya sebesar 85 W ke laptop (merangkap jadi charger).

Aksesori ini bahkan juga sanggup menghubungkan satu display eksternal beresolusi 4K 60 Hz via port HDMI atau DisplayPort-nya (atau dua sekaligus di resolusi 2K 60 Hz), sehingga satu port USB-C milik laptop yang dipakai itu benar-benar tidak akan disia-siakan. Harganya memang cukup mahal — Rp999.000 — tapi sepadan dengan kelengkapan yang didapat.

Link pembelian: Anker PowerExpand 11-in-1 USB-C PD Hub

7. Anker PowerExpand Direct 7-in-2 USB-C Adapter

Khusus untuk pengguna MacBook yang memiliki dua port USB-C bersebelahan, USB hub yang satu ini bisa jadi alternatif yang lebih praktis mengingat ia dapat langsung menancap ke laptop tanpa ada kabel yang menjuntai.

Dua port tersebut ditukar dengan sepasang port USB-A, satu USB-C, satu Thunderbolt 3 (bisa merangkap jadi charging port), HDMI, dan slot SD card beserta microSD. Pastikan dulu MacBook Anda kompatibel sebelum menggaet aksesori seharga Rp499.000 ini.

Link pembelian: Anker PowerExpand Direct 7-in-2 USB-C Adapter

8. Orico DUK-5P USB Smart Charging Station

Bagi yang memiliki banyak perangkat mobile (smartphone dan tablet), Anda pasti tahu betapa memusingkannya saat tiba waktunya untuk mengisi ulang perangkat-perangkat tersebut. Agar meja tidak jadi berantakan, Anda perlu aksesori semacam ini, yang bisa menampung sekaligus mengisi ulang hingga lima perangkat sekaligus, masing-masing dengan output sebesar 12 W.

Idealnya, aksesori ini disandingkan dengan kabel-kabel yang berukuran pendek. Sayang, paket pembeliannya yang seharga Rp313.650 hanya mencakup satu kabel daya saja.

Link pembelian: Orico DUK-5P USB Smart Charging Station

9. Kiip C9 Wireless Charging Stand

Buat yang ponselnya mendukung wireless charging, stand semacam ini bakal membantu menjadikan perangkat tetap fungsional selama charging berlangsung. Lapisan kain di bagian sandarannya memastikan punggung ponsel tidak baret meskipun disandarkan berkali-kali.

Bagi yang ponselnya dibalut casing, Anda juga tidak perlu melepasnya terlebih dulu, dengan catatan tebal casing-nya tidak lebih dari 7 mm. Output maksimum yang bisa disalurkan adalah 20 W, tapi pada praktiknya ini sangat bergantung pada ponsel sekaligus charging adapter yang digunakan. Harganya? Rp159.000 saja.

Link pembelian: Kiip C9 Wireless Charging Stand

10. Soundcore Wakey

Terakhir, ada speaker Bluetooth unik dari Anker yang mengemas wireless charging pad terintegrasi pada permukaan atasnya, dengan output maksimum sebesar 10 W (tergantung perangkat). Meski sebenarnya dirancang sebagai jam beker, aksesori ini cocok juga ditempatkan di atas meja kerja berkat LED penunjuk waktunya yang besar.

Kenapa tidak melihat tampilan jam bawaan komputer saja? Well, saya kenal beberapa orang yang selalu mengaktifkan opsi auto-hide taskbar di Windows atau auto-hide menu bar di macOS, dan aksesori seharga Rp999.000 ini bisa membantu mencegah mereka lupa waktu — plus memutar musik atau podcast tentu saja.

Link pembelian: Soundcore Wakey

Gambar header: Nubelson Fernandes via Unsplash.

Logi Dock Adalah Docking Station Sekaligus Speakerphone untuk Pekerja di Era Pandemi

Logitech adalah salah satu perusahaan yang justru diuntungkan oleh adanya pandemi. Hingga akhir Juni kemarin, penjualan mereka tercatat naik sebesar 66% dibanding tahun lalu. Padahal, tahun lalu penjualan mereka sebenarnya juga sempat naik drastis di bulan-bulan pertama pandemi.

Namun ketimbang sebatas menggenjot kapasitas produksi webcam dan produk-produk lainnya demi memenuhi demand. Logitech rupanya juga telah meluangkan waktu untuk menciptakan perangkat yang benar-benar dirancang untuk kebutuhan dunia kerja selama masa pandemi. Perangkat tersebut mereka juluki Logi Dock.

Sulit mendeskripsikan Logi Dock dalam satu frasa, sebab ia memang mengemas beberapa fungsi yang berbeda. Secara mendasar, ia merupakan sebuah docking station. Namun di saat yang sama, ia juga merupakan sebuah speaker yang bertenaga.

Sebagai sebuah docking station, Logi Dock dapat disambungkan dengan lima perangkat USB dan dua monitor sekaligus. Lalu dengan menggunakan satu kabel USB-C, seluruh perangkat tersebut dapat dihubungkan ke sebuah laptop, dan laptop-nya sendiri juga akan di-charge oleh Logi Dock dengan output maksimum sebesar 100 W.

Sebagai sebuah speaker, Logi Dock mengandalkan sepasang driver 55 mm dan sepasang passive radiator. Selain dapat menggantikan speaker PC atau laptop, Logi Dock juga bisa berperan sebagai speaker Bluetooth.

Relevan dengan kebutuhan meeting virtual selama pandemi, Logitech tak lupa menanamkan enam buah mikrofon noise cancelling ke dalam Logi Dock. Permukaan atasnya bahkan dilengkapi tombol kapasitif untuk mute/unmute mikrofon, serta untuk menyalakan atau mematikan tampilan video dari webcam.

Semuanya demi menghadirkan setup bekerja yang simpel dan teratur. Tak hanya via hardware, melainkan juga via software; Logi Dock menawarkan integrasi dengan aplikasi Logi Tune, dan aplikasi tersebut dapat pengguna sambungkan ke akun kalendernya.

Dari situ, ketika ada meeting yang segera dimulai, Logi Dock dapat memberikan notifikasi lewat indikator LED-nya, dan pengguna bisa bergabung ke meeting dengan mengklik tombol di Logi Dock. Sebagai informasi, Logitech memang berniat mendapatkan sertifikasi resmi dari Zoom, Microsoft Teams, dan Google Meet untuk Logi Dock.

Rencananya, Logi Dock bakal dipasarkan mulai musim dingin tahun ini (Desember) dengan harga $399, atau kurang lebih sekitar 5,7 jutaan rupiah. Selain warna abu-abu, ia juga akan tersedia dalam warna putih.

Sumber: Logitech.

Lebih Praktis daripada Dongle, HyperDrive USB-C Hub Attach Menancap Langsung ke Charger MacBook

Produsen USB hub patut berterima kasih kepada Apple. Pasalnya, konsumen MacBook merupakan target pasar yang sangat pas untuk kategori produk tersebut, mengingat Apple hanya menambatkan port USB-C saja pada semua laptop bikinannya.

Ini berarti mereka harus bergantung pada dongle meski hanya sebatas ingin mengakses isi dari sebuah flash disk. Dongle yang menggantung-gantung jelas bukan skenario penggunaan yang ideal. Itulah mengapa alternatif dari perusahaan bernama Hyper berikut terdengar cukup menarik.

Dinamai HyperDrive USB-C Hub Attach, perangkat ini bukannya menancap langsung ke salah satu port milik MacBook, melainkan ke adaptor charger-nya. Selain untuk mengisi ulang baterai perangkat lain, dua port USB ekstra ini juga dapat dipasangi flash disk guna mentransfer data dari atau ke MacBook yang terhubung.

HyperDrive USB-C Hub Attach

Dimensi USB hub ini sengaja dibuat sama lebarnya seperti adaptor MacBook sehingga tetap kelihatan elegan selagi terpasang, akan tetapi ini juga menjadi salah satu kekurangannya; kompatibilitasnya tidak universal, mengingat Apple menyertakan adaptor yang berbeda ukuran untuk MacBook Pro 13 dan 15 inci.

Alhasil, Hyper harus menawarkan dua model USB hub yang berbeda; satu untuk varian 13 inci dengan adaptor 61 W, satu lagi yang lebih besar untuk varian 15 inci dengan adaptor 87 W. Hyper tidak lupa memastikan bahwa output daya yang tersalur ke MacBook tetap optimal meski sedang dipasangi aksesori ini; 58 W untuk varian 13 inci, 82 W untuk varian 15 inci, tidak beda jauh dengan output aslinya.

Kedua perangkat bakal segera dipasarkan masing-masing seharga $40 (13 inci) dan $50 (15 inci). Cukup mahal memang untuk sebuah USB hub yang hanya menambahkan dua port USB ekstra, tapi mana ada juga aksesori Mac yang tidak mahal harganya?

Sumber: The Verge.

Satechi Luncurkan USB Hub Berdesain Premium untuk iMac dan iMac Pro

Pengguna Mac pastinya sudah tidak asing lagi dengan Satechi. Pabrikan aksesori asal Amerika Serikat itu cukup produktif menelurkan aksesori-aksesori yang tidak hanya fungsional, tapi juga berdesain premium hingga seakan-akan tampak seperti dirancang oleh Apple sendiri. Tidak percaya? Lihat saja USB hub terbarunya yang ditujukan buat pengguna MacBook Pro.

Kini perhatian Satechi tertuju pada iMac Pro yang baru mulai dipasarkan pada tanggal 14 Desember lalu. Mereka memperkenalkan Aluminum Type-C Clamp Hub Pro, sebuah USB hub yang didesain spesifik untuk iMac Pro, sekaligus iMac standar yang berlayar 27 dan 21,5 inci.

Satechi Aluminum Type-C Clamp Hub Pro

Memanfaatkan mekanisme mounting yang cerdas, perangkat terlihat seakan melayang ketika terpasang, menjadi serasa bagian dari iMac itu sendiri. Dari segi fungsi, satu port Thunderbolt 3/USB-C yang pengguna korbankan bakal ditebus oleh tiga port USB 3.0 standar, satu port USB-C (khusus data), slot SD card sekaligus microSD.

Menggunakan USB hub merupakan cara yang praktis untuk memaksimalkan konektivitas iMac, yang semua colokannya diposisikan di belakang. Dengan aksesori ini, hampir semua sambungan yang esensial bisa diakses dengan mudah dari depan.

Satechi Aluminum Type-C Clamp Hub Pro rencananya akan dipasarkan mulai tanggal 5 Januari tahun depan seharga $50. Guna mengakomodasi pengguna iMac Pro sekaligus iMac standar, perangkat tersedia dalam dua pilihan warna, yakni space gray dan silver.

Sumber: 9to5Mac.

Satechi Type-C Pro Hub Adalah Aksesori Wajib untuk Pengguna MacBook Pro

Dalam beberapa tahun terakhir, Satechi terus membangun reputasinya sebagai pabrikan aksesori yang berdedikasi, terutama untuk produk Apple. Belum lama ini, mereka mengungkap sebuah aksesori yang menurut saya wajib dimiliki oleh semua pengguna MacBook Pro generasi terbaru.

Aksesori yang saya maksud itu adalah Satechi Type-C Pro Hub. Dari namanya saja sebenarnya sudah bisa ditebak bahwa ia merupakan sebuah USB-C hub, namun yang dirancang secara spesifik dan cuma kompatibel dengan MacBook Pro terbaru (13 inci maupun 15 inci), sebab ia menghuni dua port USB-C sekaligus dengan layout yang sama persis.

Yang membuatnya terkesan begitu esensial adalah deretan port yang dikemasnya, yang mencakup: 2 x USB 3.0, 2 x USB-C (satu di antaranya kompatibel dengan Thunderbolt 3), slot SD card, slot microSD card, serta output HDMI – spesifikasi lengkapnya bisa Anda lihat langsung pada gambar di atas.

Dua port USB-C Anda korbankan untuk semua ini / Satechi
Dua port USB-C Anda korbankan untuk semua ini / Satechi

Semua ini dikemas dalam bentuk yang elegan dan konstruksi aluminium, dengan dua pilihan warna yang senada dengan MacBook Pro itu sendiri. Namun tetap saja fungsionalitasnya jauh lebih penting daripada penampilannya, dan saya yakin tidak ada pengguna MacBook Pro yang tidak diuntungkan oleh aksesori ini.

Satechi Type-C Pro Hub saat ini sudah dipasarkan seharga $100. Mahal memang, tapi masih lebih murah daripada harus membeli semua jenis dongle atau adapter yang Apple tawarkan – plus jauh lebih praktis.

Sumber: BetaNews.

PowerUp Adalah Charger MacBook Sekaligus USB Hub dalam Satu Kemasan

Salah satu kontroversi terbesar di balik peluncuran MacBook Pro generasi terbaru adalah keputusan Apple untuk menyematkan hanya port USB-C saja. Berapapun jumlahnya bukan masalah, yang membuat frustasi adalah bagaimana kita harus mengandalkan dongle hanya untuk menancapkan flash disk atau hard disk eksternal.

Untungnya ada startup seperti Homey Lab yang berani berinovasi dan membuahkan produk cerdas bernama PowerUp. PowerUp sepintas mirip seperti charger bawaan MacBook, hanya saja di sisinya terdapat tiga port USB standar sehingga ia juga bisa dijadikan sebagai USB hub.

PowerUp akan semakin bermanfaat jika Anda ternyata merupakan pengguna MacBook 12 inci, yang kita semua tahu hanya memiliki satu port USB-C. Jadi selagi mengisi baterai MacBook, Anda tetap bisa menyambungkan dua flash disk plus satu hard disk eksternal, semuanya lewat port tunggal tersebut.

Satu charger untuk empat perangkat sekaligus / Homey Lab
Satu charger untuk empat perangkat sekaligus / Homey Lab

Selain USB hub, PowerUp juga punya peran lain sebagai sebuah charging station untuk semua perangkat USB Anda, dengan output daya total sebesar 72 W. Bagian terbaiknya, dimensi PowerUp hampir identik dengan charger bawaan MacBook, dan karena kabel USB-C miliknya sudah terpasang, Anda tinggal menyiapkan kabel untuk dicolok ke listrik (tersedia dalam paket penjualannya).

Buat yang tertarik, PowerUp saat ini sudah bisa dipesan lewat situs crowdfunding Indiegogo seharga $79. Terdengar mahal? Harga yang tertera untuk charger bawaan MacBook Pro 15 inci di Apple Store ternyata juga $79 – meskipun output dayanya sedikit lebih besar.