Cara Membuka Situs yang Diblokir Secara Aman

Beberapa situs yang tersedia di google terkadang tidak bisa dibuka, muncul tulisan bahwa situs diblokir, situs tidak dapat diakses atau bahkan tulisan bahwa situs berbahaya dan mencurigakan.

Kondisi tersebut biasanya terjadi karena beberapa hal, bisa karena adanya laporan mengenai situs tersebut yang dianggap mencurigakan, menampilkan konten yang ilegal, isi konten dianggap berbahaya dan tidak bermoral, tempat orang-orang biasanya mendapatkan informasi judi dan lain sebagainya.

Meskipun demikian pemblokiran yang terjadi pada suatu situs berbeda berdasarkan kebijakan setiap negara, seperti misalnya jika suatu situs diblokir di Indonesia belum tentu situs tersebut diblokir di luar negeri. Salah satu alasannya adalah situs website atau bahkan aplikasi tersebut belum mendaftarkan dirinya ke penyelenggara sistem elektronik, sehingga mereka belum mendapatkan izin secara legal untuk beroperasi di Indonesia.

Oleh sebab itu, terkadang orang-orang mengakalinya dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling umum digunakan di Indonesia adalah aplikasi VPN yang memungkinkan pengguna menyambungkan jaringan miliknya pada situs website yang sebelumnya tidak dapat diakses. 

Untuk menggunakan VPN membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar, sehingga terkadang memori di dalam handphone akan lebih besar. Sebagai solusi atas masalah tersebut, terdapat beberapa cara membuka situs yang diblokir lainnya yang dapat digunakan. Berikut ini beberapa tutorial cara membuka situs yang diblokir secara aman.

Cara Membuka Situs Blokir dengan Situs Proxy

Situs proxy adalah layanan yang memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk dapat membuka blokir situs website yang kita butuhkan. Proxy akan mengirimkan kembali akses website yang telah diblokir melalui koneksi SSL (Secure Socket Layer) sehingga akan membantu pengguna untuk mengakses situs tersebut. Berikut ini tahapan penggunaan proxy:

  1. Kunjungi situs website resmi proxy pada laman berikut https://www.proxysite.com/id/
  2. Pada layar menu utama akan ditampilkan kolom ‘enter URL’ yang dapat digunakan untuk memasukan link situs yang terblokir
  3. Jika sudah memasukan link tersebut, pastikan kamu memilih lokasi server yang telah disediakan dan klik Go
  4. Tunggu hingga situs yang kamu inginkan muncul, setelah selesai kamu bisa menggunakannya
  5. Kamu pun sudah bisa mengakses situs yang sebelumnya telah diblokir

Cara Membuka Situs Blokir dengan Google Chrome

Cara lain yang dapat kamu gunakan untuk membuka situs blokir dengan menggunakan browser google chrome. Situs ini merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mencari dan juga mengakses suatu informasi secara online melalui google. Berikut ini cara membuka situs yang diblokir secara aman menggunakan google chrome:

  1. Kunjungi browser google chrome di ponsel atau laptop milikmu
  2. Masuk pada bagian setting google chrome yang ada di pojok kanan atas dengan ikon titik tiga bertingkat
  3. Pilih menu privasi dan keamanan, selanjutnya ubah pengaturan DNS milikmu menjadi ‘aktif’ untuk meningkatkan privasi dan keamanan pada google chrome
  4. Klik opsi cloudflare 1.1.1.1 setelah berhasil mengaktifkan pengaturan DNS pada google chrome di ponsel atau laptop
  5. Selanjutnya kamu dapat menyimpan perubahan settings tersebut dan kunjungi situs website yang sebelumnya telah diblokir
  6. Jika situs website berhasil diakses maka kamu telah berhasil membuka situs blokir dengan google chrome

Cara Membuka Situs Blokir dengan Browser Opera

Browser opera adalah salah satu platform website yang terdiri atas perangkat lunak untuk mengakses internet. Biasanya di setiap laptop sudah terdapat aplikasi browser opera. Situs ini bisa digunakan juga untuk membuka situs blokir, berikut tahapannya:

  1. Lakukan pengunduhan atau ‘run administrator’ jika browser opera mu belum bisa digunakan
  2. Setelah memastikan bahwa browser dapat digunakan, maka klik menu ‘settings’ pada opera
  3. Masukan kata ‘VPN’ pada kolom browser yang tersedia pada halaman settings opera.
  4. Klik aktifkan fitur VPN pada browser opera
  5. Membuka halaman baru dengan klik ‘new tab’ dan pastikan di samping kotak pencarian terdapat ikon VPN
  6. Selanjutnya kamu bisa mengakses kembali situs yang sebelumnya sudah diblokir
  7. Jika situs tersebut bisa kamu buka, maka VPN Opera mu sudah berhasil di aktifkan dan berhasil membuka blokir situs

Sekian informasi mengenai beberapa tutorial cara membuka situs yang diblokir dengan aman. Tidak perlu khawatir lagi untuk tidak dapat mengakses situs yang berasal dari luar negeri. 

Meskipun demikian perlu diingat bahwa, situs yang telah diblokir terkadang memiliki alasan keamanan sehingga kamu juga perlu mempertimbangkan hal tersebut sebelum membuka situs yang diblokir. Semoga informasi yang telah dijelaskan di atas dapat membantu mempermudah dirimu.

12 Aplikasi VPN Gratis Terbaik untuk Android

Aplikasi VPN, entah yang berbasis Android ataupun iOS dipilih untuk membantu pengguna melewati beberapa halangan dalam mengakses layanan online. VPN memiliki fungsi untuk menyediakan jalur komunikasi data yang aman dan rahasia, menjaga keutuhan data, dan memastikan keaslian sumber dari data yang diakses.

Continue reading 12 Aplikasi VPN Gratis Terbaik untuk Android

Menjajal 1.1.1.1 Beta untuk Windows 10

Mungkin saat ini pengguna smartphone Android dan iPhone sudah mengenal aplikasi 1.1.1.1. Aplikasi ini bermula untuk menggunakan layanan dari CloudFlare untuk proteksi koneksi internet yang lebih aman. Saat pertama diluncurkan, 1.1.1.1 sendiri melindungi para penggunanya dari tangan jahil yang sering melakukan hack terhadap alamat web yang dituju. Beberapa bulan setelahnya, muncullah layanan WARP yang hampir tidak berbeda dengan sebuah VPN.

Saat ini, halaman situs 1.1.1.1 sudah sedikit berubah dengan munculnya dua opsi download untuk sistem operasi baru, yaitu Windows dan Mac. Hal ini tentunya sudah ditunggu oleh banyak orang karena bekerja dengan sebuah laptop sudah menjadi kebiasaan. Menyambungkan internet pada WiFi umum tentu saja membuka sebuah celah baru untuk para hacker dalam mengambil informasi.

interface

Saya beruntung masih bisa melakukan download file 1.1.1.1 beta yang beberapa waktu lalu masih menyediakan link-nya. Sayang memang, saat ini situs tersebut sudah dibuah dengan sistem pra registrasi. File beta ini sendiri hadir dengan kapasita 77 MB. Untuk Windows 10, 1.1.1.1 hanya bisa digunakan pada komputer yang menggunakan sistem operasi dengan instruksi 64 bit.

Melakukan instalasi pada Windows 10 memang sangat mudah. 1.1.1.1 mensyaratkan bahwa versi Windows 10 yang digunakan 1909 ke atas. Dan pada laptop saya, 1.1.1.1 langsung bisa dijalankan tanpa hambatan.

Menu

Antar muka yang dimiliki oleh 1.1.1.1 for Windows memang sangat sederhana. Pengguna awam bisa langsung melakukan koneksi dengan mengklik icon awan berwarna oranye pada taskbar. Setelah interface-nya muncul, langsung nyalakan saja switch yang ada.

Ada beberapa jenis proteksi yang digunakan pada 1.1.1.1 beta untuk Windows dan Mac. Secara default, koneksi akan terhubung dengan mode 1.1.1.1 with Warp. Namun untuk pengguna rumahan, memilih 1.1.1.1 bisa membuat koneksi lebih cepat karena tidak terhubung dengan VPN dari CloudFlare tersebut. Memilih menggunakan mode 1.1.1.1 akan sama dengan menggunakan DNS over HTTPS seperti pada artikel yang satu ini, bedanya 1.1.1.1 akan men-cover seluruh koneksi di sistem Windows, tidak hanya browser saja.

Mode 1.1.1.1 dan 1.1.1.1 with WARP juga memiliki beberapa jenis koneksi lainnya. Untuk mode 1.1.1.1 kita bisa memilih tipe koneksi pada setting yang ada. Anda bisa memilih protokol DNS over HTTPS atau DNS over TLS yang memiliki tingkat keamanan yang sama. Selain itu, DNS yang digunakan juga bisa menggunakan 1.1.1.1 for families yang mampu menghalau malware dan situs porno.

Settings

Untuk 1.1.1.1 with WARP, Anda bisa menggunakan sistem gratis dan berbayar dengan WARP+. Keduanya sama-sama menggunakan VPN dari CloudFlare, namun yang membedakan adalah backbone yang digunakan. Mode ini akan memberikan proteksi lebih kepada para penggunanya saat melakukan koneksi pada hotspot WiFi yang gratis.

Untuk menggunakan WARP+, kita diharuskan untuk memiliki akun 1.1.1.1 pada smartphone Android atau iPhone. Setelah ada, salinlah license key yang ada pada smartphone dan gunakan pada 1.1.1.1 beta yang ada pada komputer Anda. Setelah itu, gunakan mode 1.1.1.1 with WARP dan aplikasi tersebut akan langsung terhubung pada WARP+.

Dari pengujian yang saya lakukan, ada beberapa hal yang cukup unik. Saya menggunakan koneksi kabel dari FirstMedia dan menemukan bahwa 1.1.1.1 with WARP gratis akan menurun kecepatannya setelah jam 6 sore. Namun, mode 1.1.1.1 akan memberikan kecepatan penuh setiap saat saya melakukan koneksi ke internet. WARP+ juga hanya memberikan kecepatan 11 Mbps saja dari total koneksi 25 Mbps.

1.1.1.1 beta connection

Rekan saya, Glenn, juga menemukan bahwa koneksi Indihome yang dia gunakan menjadi lebih stabil. Seperti pada saat melakukan download dengan BitTorrent, menggunakan 1.1.1.1 with WARP malah membuat kecepatannya menjadi full speed. Jika 1.1.1.1 dimatikan, dia hanya mendapatkan kecepatan 250KB/s saja.

Sayang memang, saat ini link download dari 1.1.1.1 beta sudah tidak lagi terpampang di website-nya. Namun, tidak ada salahnya Anda untuk melakukan subscribe agar bisa mendapatkan aksesnya di kemudian hari dengan cepat. Semoga saja, aplikasi ini bisa dirilis dalam waktu yang dekat.

Layanan Mozilla VPN Resmi Meluncur dengan Tarif Bulanan $5

Tuntutan untuk bekerja dari rumah selama pandemi memicu peningkatan penggunaan layanan VPN secara drastis. Tren ini pada akhirnya juga menginspirasi perusahaan seperti Mozilla untuk terjun ke industri VPN secara resmi lewat layanan berbayar mereka, Mozilla VPN.

Pandemi boleh menjadi pemicu peluncurannya, akan tetapi Mozilla sebenarnya sudah menguji versi beta layanan ini sejak September tahun lalu. Kala itu namanya masih Firefox Private Network, dan masih merupakan fitur yang terintegrasi pada browser Firefox.

Selain melakukan rebranding, Mozilla juga telah mengubahnya menjadi layanan terpisah. Mozilla VPN sejauh ini sudah tersedia di enam negara: Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Malaysia, Singapura, dan Selandia baru, sebelum menyusul ke negara-negara lainnya. Mozilla mematok tarif berlangganan sebesar $5 per bulan dan tidak menawarkan paket gratisan, mengindikasikan bahwa ini bukan layanan VPN ‘kaleng-kaleng’ yang umumnya tidak transparan soal kebijakan pengumpulan datanya.

Mozilla VPN

Secara teknis, Mozilla VPN memanfaatkan jaringan server yang dimiliki Mullvad, penyedia layanan VPN open-source yang bermarkas di Swedia. Mullvad sendiri memastikan bahwa mereka tidak pernah merekam data-data seperti IP address, browsing history, durasi, timestamp, DNS request, dan lain sejenisnya.

Kendati demikian, Mozilla VPN mengharuskan pelanggannya masuk menggunakan akun Firefox, yang berarti mereka punya akses ke data-data seperti alamat email maupun IP. Untungnya Mozilla cukup transparan terkait kebijakan pengumpulan datanya, dan mereka menjelaskan bahwa data alamat IP yang diterima dari akun Firefox itu tadi mereka pakai untuk memperkirakan lokasi pelanggan mengingat Mozilla VPN sendiri baru tersedia di beberapa negara saja.

Layanan VPN lain yang lebih unggul soal privasi pastinya ada, tapi setidaknya Mozilla VPN datang dari brand yang sudah pengguna internet percayai selama belasan tahun. Gampangnya, yang jadi taruhan di sini adalah reputasi browser Firefox, dan Mozilla tampaknya tidak mau mengambil risiko dengan meluncurkan layanan VPN gratisan yang sering kali dicap negatif akibat banyaknya kasus data pengguna yang dijual ke berbagai pihak.

Pemakaian protokol WireGuard juga mengindikasikan bahwa performa Mozilla VPN bisa lebih cepat ketimbang sebagian besar layanan VPN yang ada sekarang. Sayangnya, Mozilla VPN sejauh ini baru tersedia di Android dan Windows saja. Versi iOS-nya semestinya bakal segera menyusul, sedangkan versi macOS dan Linux-nya sedang dalam proses pengembangan.

Sumber: VentureBeat dan Mozilla.

ExpressVPN Jadi Rekan Terbaru Dignitas

Dignitas baru saja mengumumkan kerja sama dengan ExpressVPN, penyedia layanan Virtual Private Network (VPN). Melalui kerja sama ini, ExpressVPN akan menyediakan layanan keamanan siber bagi para pemain Dignitas. Selain mengamankan jaringan internet para pemain Dignitas, ExprsesVPN juga akan menyiapkan sistem perlindungan dari serangan Distributed Denial of Service (DDoS).

Sebagai bagian dari kolaborasi ini, Dignitas dan ExpressVPN juga akan membuat konten YouTube yang menjelaskan tentang manfaat layanan VPN. Video tersebut akan diunggah ke channel milik Dignitas serta channel streamer dan pemain organisasi esports tersebut. ExpressVPN bukan satu-satunya penyedia layanan VPN yang memasuki ranah esports. Sebelum ini, penyedia layanan VPN HideMyAss juga menjalin kerja sama dengan tim League of Legends Fnatic. Tak hanya itu, mereka juga memperbarui kerja sama dengan Warthox Esports.

“Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memastikan bahwa kami memiliki jaringan internet yang tidak hanya stabil tapi juga aman karena saat ini, semua kompetisi yang kami ikuti diadakan secara online,” kata James Baker, General Manager Dignitas, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kami bangga bisa bekerja sama dengan ExpressVPN, yang akan melindungi tim kami dari lonjakan ping atau terputusnya koneksi dan menjamin setiap anggota kami dapat menggunakan bandwidth maksimal.”

Sementara itu, Vice President, ExpressVPN, Harold Li berkata, “Sekarang, keamanan siber sangat penting, tak peduli apakah Anda sekedar menjelajah internet, bekerja dari rumah, menonton video streaming, atau bertanding di kompetisi esports. Kami senang dapat bekerja sama dengan Dignitas untuk memastikan semakin banyak orang yang sadar betapa pentingnya perlindungan siber saat ini.”

Dignitas merupakan organisasi esports asal Amerika Utara. Pada September 2019, Dignitas selesai melakukan merger dengan Clutch Gaming, menghasilkan perusahaan induk bernama New Meta Entertainment (NME). Ketika itu, CEO Dignitas, Michael Prindiville diangkat menjadi CEO dari NME. Pada saat yang sama, Dignitas juga baru saja mendapatkan investasi senilai US$30 juta.

Lepas Label Beta, Fitur VPN Gratis Kini Bisa Dipakai di Browser Opera Android

Pada bulan April tahun lalu, Opera secara mengejutkan “membunuh” layanan VPN gratisnya, Opera VPN yang kemudian memunculkan anggapan bahwa Opera tak lagi menganggap penting fitur tersebut. Tetapi, langkah sebaliknya justru diambil menyusul pengumuman yang dirilis bulan lalu bahwa Opera ytelah memulai proses penambahan fitur VPN gratis ke browser versi Android-nya. Kini, label beta telah ditanggalkan dan perlahan semua pengguna Opera Android bisa berselancar lebih aman dan nyaman.

Update terbaru ini dikatakan sudah disematkan di versi terakhir Opera Browser di Google Play Store. Dikutip dari Ubergizmo, dikatakan bahwa fitur VPN gratis di browser Opera Android yang digulirkan tidak akan dibatasi dan bersifat gratis, di mana pengguna dapat mengatur lokasi di beberapa tempat seperti Eropa, Amerika dan juga Asia. Opsi berlabel “optimal” juga disematkan untuk menawarkan jaringan paling stabil dan cepat yang tersedia.

ofa_51_beta_blog_2

Menurut Opera, fitur ini diharapkan dapat membantu pengguna untuk memegang kendali lebih baik dari sebelumnya, menjaga privasi mereka ketika menjelajah dunia maya sembari tetap memperoleh kualitas jaringan yang optimal. Dengan fitur ini pula, pengguna browser Opera tidak perlu lagi mengunduh aplikasi pihak ketiga atau bahkan mengorbankan uang untuk berlangganan ke layanan VPN premium. Semua benefit ini didapatkan hanya dengan satu sentuhan aktivasi fitur VPN di Opera Browser.

ofa_51_beta_blog_1

Sebagai informasi tambahan, fitur VPN di Opera dimotori oleh Surfeasy, perusahaan yang dibeli pada tahun 2015 lalu. Imbuhan ini memungkinkan Opera menghadirkan berbagai fitur keamanan yang mencegah pembajakan privasi, seperti memblokir cookie dialog, cryptojacking dan ad blocking. Karenanya, Opera kini dengan berani secara aktif menawarkan dompet crypto yang menjadi salah satu opsi aman bertransaksi cryptocurrency yang terjangkau, aman dan nyaman.

Akhir April 2018, Opera VPN Ditutup

Beberapa tahun yang lalu, Opera meluncurkan layanan VPN sendiri bernama dengan Opera VPN yang dijanjikan bakal bisa dipakai secara gratis seumur hidup. Tapi ternyata, “seumur hidup” yang dimaksudkan oleh Opera adalah hanya dua tahun, karena pada akhir April 2018 ini, layanan Opera VPN akan ditutup, dua tahun setelah memanjakan pengguna iOS dan Android.

Dalam pengumuman di situs resminya via Ubergizmo Opera merekomendasikan pengguna Opera Gold untuk beralih ke layanan lain bernama SurfEasy Ultra VPN. Para pengguna bakal mendapatkan layanan langganan gratis selama 1 tahun di sana. Guna meyakinkan pengguna, Opera bicara cukup banyak tentang profil SurfEasy Ultra VPN, soal fitur dan seberapa amannya mereka.

Sedangkan bagi mereka yang bukan pelanggan Opera Gold, Opera juga menawarkan diskon sebesar 80%. Layanan SurfEasy ditawarkan seharga $12 per bulan, menjanjikan penggunaan tak terbatas di lima perangkat, akses ke 28 wilayah, dan kebijakan tanpa-log yang ketat, serta tersedia di iOS dan Android.

Ketika memulai debut pertama kali di tahun 2016 silam, Opera VPN menghadirkan peramban VPN gratis tanpa batas bagi pengguna smartphone dan tablet. Menyuguhkan banyak fitur yang ditemukan di browser desktop-nya, aplikasi ini memungkinkan pengguna memilih satu dari sekian banyak opsi negara dan menyertakan pemblokir iklan internal. Setelah versi gratisnya sukses besar, Opera kemudian meluncurkan layanan Opera VPN Gold berbayar untuk pengguna iOS yang menawarkan peningkatan kecepatan dan opsi wilayah.

Saat ini tersedia banyak sekali layanan VPN yang bisa dipergunakan, tapi yang benar-benar gratis dan bisa diandalkan seperti Opera VPN, daftarnya akan sangat singkat. Dua nama yang bisa Anda coba adalah TunnelBear dan Windsribe.

Betterspot Jaga Keamanan, Kebebasan dan Anonimitas Anda Saat Menjelajahi Internet

Dengan semakin banyaknya perangkat pintar dan internet of things, kebutuhan akan keamanan juga turut meningkat. Penggunaan VPN atau virtual private network memang merupakan jalan keluar paling masuk akal, tapi tak jarang mereka malah menimbulkan masalah baru, khususnya layanan-layanan gratis: melanggar privasi hingga menjual bandwith user. Jadi apa solusi terbaik untuk kita?

Startup asal British Columbia bernama Betternet hadir buat berikan jawabannya. Kreasi baru mereka ini sederhana tanpa disertai ‘efek samping’ yang merugikan pengguna. Betternet memperkenalkan Betterspot, sebuah router virtual private network untuk segala device dan platform, diramu demi mengamankan kegiatan surfing Anda di internet sekaligus membuka website-website yang di-block.

Betterspot 1

VPN memungkinkan user mengakses konten-konten yang dibatasi (oleh pemilik situs ataupun ISP) serta menutup alamat IP dan lokasi Anda. Tim Betternet Technologies sudah berkiprah lebih dari lima tahun dalam menyediakan servis ini ke 40 juta pengguna lebih di dunia, dan mereka melihat satu tantangan besar: memastikan app VPN bekerja di platform serta lokasi berbeda. Maka dari itu, developer mengambil pendekatan hardware dipadu servis premium.

Dikemas dalam wujud balok mungil, Betterspot mengusung teknik VPN dan jaringan Tor, kompatibel ke perangkat-perangkat Windows, Ubuntu, OS X, Android, iOS, Blackberry dan lain-lain. Premisnya simpel namun krusial. Berkatnya, Anda mendapatkan akses penuh di internet, kemerdekaan mengunjungi seluruh channel (terutama video), serta tidak lagi perlu merasa cemas gerak-gerik Anda diawasi. Betternet bilang, dengan mendukung Betterspot, Anda juga mendukung gerakan kebebasan berinternet.

Betterspot 2

Betterspot menyuguhkan kemudahan dalam pemakaian, dan Anda tidak perlu menyambungkannya secara manual karena prosesnya berlangsung otomatis. Ketika Anda mengunjungi website, VPN segara aktif. Kadang kita tidak bisa menginstal app atau mengonfigurasi setting VPN di sejumlah perangkat, tapi Betterspot memberikan Anda keleluasaan untuk melakukannya. Developer berjanji akan terus meng-update Betterspot secara berkala; dan berkatnya, tidak ada lagi kendala buat menikmati Netflix, Hulu dan Spotify di manapun Anda berada.

Betterspot disajikan berupa produk ‘sekali beli’ dan juga layanan berlangganan. Tim Betternet membundelnya bersama paket VPN premium gratis selama setahun. Tapi tanpa layanan berbayar, router tetap bisa bekerja dengan memanfaatkan jaringan Tor.

Produk ini bisa Anda pesan di situs crowdfunding Kickstarter mulai seharga CAD$ 130 atau kisaran US$ 100. Proses distribusi kabarnya akan dilakukan bulan Januari 2017.

Opera VPN untuk iOS Beri Anda Kebebasan Menjelajah Internet Tanpa Batasan

Baru-baru ini, Opera memperkenalkan layanan VPN gratis untuk browser versi desktop-nya. Rupanya tidak butuh waktu lama bagi Opera untuk menyuguhkan layanan serupa kepada para pengguna perangkat iOS lewat aplikasi anyar bernama Opera VPN.

Sama seperti di desktop, layanan VPN ini dapat dinikmati oleh pengguna secara cuma-cuma dan tanpa batasan waktu. Dengan Opera VPN, pada dasarnya pengguna dapat mengakses berbagai layanan maupun situs yang sebelumnya diblokir atas alasan tertentu.

Caranya adalah dengan mengubah IP address pengguna menjadi salah satu dari yang tersedia untuk lima kawasan yang berbeda, yakni AS, Kanada, Jerman, Belanda dan Singapura. Layanan VPN seperti ini sejatinya sangat berguna ketika Anda hendak mengakses sebuah layanan yang belum tersedia untuk Indonesia, seperti misalnya layanan streaming musik lossless Tidal.

Contoh lain penggunaan Opera VPN adalah ketika Anda tersambung ke jaringan Wi-Fi di kampus atau kantor, dan sejumlah situs media sosial tak bisa diakses karena diblokir. Intinya, misi yang dituju Opera adalah memberikan kebebasan bagi pengguna untuk menikmati konten di internet sebagaimana mestinya.

Tidak cuma itu, Opera VPN juga dibekali kemampuan untuk menghilangkan cookies pelacak iklan yang biasanya akan terus ‘membuntuti’ pengguna selama menjelajah internet, yang berujung pada lebih terjaganya privasi pengguna.

Opera VPN saat ini sudah bisa diunduh langsung melalui App Store. Aplikasi ini telah mendukung sejumlah bahasa, termasuk halnya Bahasa Indonesia.

Opera Tanamkan Layanan VPN Gratis ke Dalam Browser-nya

Hanya sebulan lebih setelah memperkenalkan fitur pemblokir iklan terintegrasi, Opera kini kembali membuat kejutan dengan menyematkan layanan VPN (Virtual Private Network) gratis ke dalam browser besutannya. Sama kasusnya seperti adblocker, ini merupakan pertama kalinya layanan VPN terintegrasi ke dalam browser secara default.

Mayoritas layanan VPN yang tersedia selama ini mewajibkan pengguna untuk membayar biaya berlangganan. Sebagai gantinya, pengguna layanan VPN bisa mengakses internet dengan lebih aman, plus dapat menikmati layanan-layanan hiburan yang belum tersedia di negaranya – seperti ketika Spotify masih belum masuk ke Indonesia.

Menurut data Global Web Index, paling tidak hampir seperempat populasi pengguna internet dunia memakai layanan VPN. Alasan yang paling banyak diberikan adalah untuk mengakses konten hiburan yang lebih baik, namun tidak sedikit juga yang ingin menjaga anonimitas selagi browsing.

Layanan VPN gratis milik browser Opera ini menawarkan fitur-fitur yang biasa ditawarkan layanan VPN berbayar. Utamanya adalah mengganti IP address dengan IP address virtual sehingga situs akan kesulitan melacak lokasi Anda, dan privasi Anda pun jauh lebih terjaga.

Peningkatan keamanan juga akan dirasakan saat mengakses internet via Wi-Fi di kawasan publik. Dan yang terakhir sekaligus paling penting, pengguna bisa mengakses berbagai situs maupun layanan yang belum tersedia di negaranya, atau yang mungkin diblokir atas alasan tertentu.

Layanan VPN gratis ini baru akan singgah ke Opera versi developer terlebih dulu. Belum ada informasi pasti terkait peluncurannya ke versi publik.

Sumber: Opera Blog.