Hambatan Terus Hantui Bisnis Digitalisasi Warung

Dinamika startup terus berjalan, setelah pandemi usai terjadi tech winter yang menyebabkan para pendiri kesulitan menggalang pendanaan. Bendera putih pun banyak dikibarkan karena pendiri tidak mampu menyelamatkan perusahaannya setelah berbagai skenario ditempuh.

Salah satu fenomena yang terjadi pada saat itu adalah maraknya pendanaan untuk startup yang bersemangat ingin mendigitalisasi warung, melalui pembukuan digital dan rantai pasok untuk kulakan warung.

Lummo (pembukuan digital) dan Ula (rantai pasok) adalah contoh terdekat yang sejak awal kehadirannya cukup heboh karena raihan pendanaannya dalam waktu singkat yang didukung oleh jajaran investor kelas kakap. Keduanya masuk ke jajaran portofolio dari bos Amazon, Jeff Bezos, melalui Bezos Expedition.

Dalam waktu singkat keduanya mengumumkan pendanaan dengan nominal fantastis. Lummo terima pendanaan senilai Rp1,14 triliun untuk putaran seri C pada Januari 2022 dalam tiga tahun sejak berdiri. Sementara, pendanaan terakhir yang diperoleh Ula sebesar Rp1,3 triliun pada Oktober 2021, atau setahun sejak berdiri pada Januari 2020. Keduanya sempat menempuh berbagai penyelamatan sampai akhirnya sepakat untuk tutup pada tahun lalu.

Di tahun yang sama, startup yang digawangi oleh GoTo dan Unilever, GoToko berhenti beroperasi pada Mei, hanya dalam waktu kurang lebih 2,5 tahun berdiri. GudangAda sempat ditimpa rumor serupa, kendati perwakilan perusahaan sudah memberikan bantahannya. Startup ini memperoleh pendanaan seri B Rp1,4 triliun pada Juli 2021 meski baru berdiri pada 2019.

Dari catatan DailySocial.id, sejauh startup pembukuan digital relatif dapat bertahan karena dapat dikombinasikan sebagai fitur tambahan. Kompetitor terdekat Lummo pada saat itu, BukuWarung misalnya, kini menjelma jadi aplikasi keuangan all-in-one untuk menyederhanakan dan menyediakan proses bisnis; pembayaran; dan akses ke pinjaman, mengambil langkah-langkah proaktif untuk mendukung kesehatan keuangan usaha kecil.

Kondisi sebaliknya datang dari startup rantai pasok untuk kulakan tergolong sulit bertahan? Sebelum menjawab pertanyaan ini, berikut pemetaan startup yang dirangkum DailySocial.id:

Startup kulakan sembako
Sebagai solusi utama Warung Pintar (diakuisisi Sirclo), Super, GudangAda, Credimart (rebrand jadi Jooalan), Dagangan, GrosirOne, Baskit (sasar pemain distributor), Peeba (regional player), Mitra Bukalapak
Sebagai solusi pelengkap Majoo Supplies, Youtap Bos
Startup pembukuan digital
Sebagai solusi utama BukuWarung, Credibook
Sebagai solusi pelengkap Fazz Agen (fitur Kasir Warung), Moka, Majoo, Youtap, Cashlez, Qasir, Paper.id, Pawoon, iSeller, Olsera

Bangun bisnis beraset ringan

Warung Pintar pernah membuat laporan pada 2020, disampaikan bahwa lebih dari 75% sistem distribusi di rantai pasok ritel masih bersifat konvensional dengan ciri alur rantai pasok yang panjang, melibatkan banyak aktor penengah, tidak ada transparansi alur barang, dan bergantung pada tenaga manusia di setiap tahapnya, sehingga menyebabkan sistem distribusi ini kurang efisien.

Di tambah itu, secara garis besar masalah utama pelaku UMKM warung terletak pada: 50% ketersediaan stok, 61% kesulitan mendpatkan harga kompetitif, dan 33% ketepatan dan kecepatan pengiriman. Temuan ini dilakukan dengan metode wawancara dengan lebih dari 340 warung dan grosir yang sudah bergabung di Warung Pintar selama satu tahun.

Warung Pintar pun membuat alur rantai pasok yang lebih sederhana, mengintegrasikan teknologi dalam alur distribusi, operasional, sampai optimalisasi potensi usaha. Tujuannya untuk mengoptimalisasi peran dan kolaborasi para aktor yang terlibat dalam rantai pasok ritel tradisional.

Rata-rata pemain startup berusaha membuat jalur distribusi baru, yang mana menurut Founder & CEO of Baskit Yann Schuermans, langkah ini terbilang sangat sulit. Di negara berkembang seperti di Indonesia, bermain di rantai pasok itu seringkali sulit karena kompleksitasnya, biaya, kurangnya teknologi, dan hubungan yang merupakan bagian integral dari fungsinya.

Baskit CEO and Co-founder Yann Schuermans

Selama pasar VC sedang naik, banyak startup bermodal besar menyelesaikan masalah di depan mata ini dengan mendisintermediasi masalah tersebut dan menciptakan rantai yang benar-benar baru.

Hal ini bisa dimaklumi, lantaran semangat startup itu didorong oleh keinginan untuk mendisrupsi pasar. Menghilangkan perantara (pedagang grosir), dan berupaya mengubah keadaan secara tiba-tiba. Sementara di sisi lain, pedagang grosir adalah perantara yang menyediakan sumber kehidupan bagi seluruh rantai pasokan. Mereka telah melakukan bisnis seperti ini selama beberapa dekade dan menguasai lapangan.

“Hanya sedikit startup yang mencoba bekerja sama dengan mereka karena hal itu dianggap tidak seksi,” terang Schuermans saat dihubungi DailySocial.id.

Baskit berbeda dengan kebanyakan pemain, Schuermans menghargai keberadaan perantara dan melihat peluang dalam meningkatkan lebih dari 200 ribu pedagang grosir di Indonesia yang ada saat ini. Kunci penting lainnya adalah menjaga biaya tetap rendah, teknologi dikalibrasi, dan tim tetap fokus pada pelanggan.

“Hal ini tidaklah sulit untuk dipecahkan. Banyak orang menganggap FMCG memiliki margin yang rendah. Ya, tapi [scope-nya] juga sangat besar. Itu sangat tergantung pada sudut serangnya. Ada banyak peluang di bidang ini dan mereka yang dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri akan berkembang,” imbuhnya.

Dia melanjutkan, pedagang grosir adalah gudang yang menjual ke grosir dan warung yang lebih kecil. Jadi tantangannya adalah memastikan mereka dapat menghasilkan lebih banyak uang tanpa memakan terlalu banyak margin. Sensitivitas harga adalah suatu hal mutlak, maka dari itulah jadi penegas mengapa menjaga aset tetap ringan sangatlah penting.

“Agar kita tidak bertengkar langsung dengan pedagang grosir dan juga membiarkan mereka melakukan yang terbaik. Warung/toko adalah permainan yang penuh perbedaan. Jumlahnya terlalu banyak, dan mereka hanya peduli pada harga.”

Schuermans menambahkan, “Banyak startup yang harus membayar mahal karena mencoba fokus pada warung dengan harapan bisa membangun ekosistem. Mereka gagal memahami bahwa brand dan distributor telah memainkan permainan ini (dan lebih baik lagi) selama beberapa dekade sebelumnya.”

Penyesuaian lainnya yang dilakukan Baskit adalah menjadikan perusahaan beraset ringan yang selalu mengedepankan efisiensi dari rantai pasokan. Baskit membangun platform yang akan mengurangi titik kegagalan sistemik (konsentrasi pendapatan, pembakaran yang tinggi, tenaga penjualan yang besar), dan mendiversifikasi sumber pendapatannya.

Saat ini Baskit bermain di beberapa sektor, termasuk perawatan pribadi, komoditas, barang konsumsi, dan tekstil. Diklaim, pihaknya telah menghasilkan margin laba kotor yang sangat sehat dan tidak bergantung pada tenaga penjualan yang besar untuk mendatangkan pelanggan baru.

Diungkapkan, pendapatan tahunannya akan melampaui sebesar $4 juta pada Q1 2024, telah mencapai titik impas operasional, dan berharap mendapatkan arus kas positif pada awal tahun 2025. Baskit memiliki 10.000 bisnis distribusi di platform-nya dan berharap dapat terus memecahkan banyak permasalahan rantai pasokan yang paling menarik di Indonesia selama beberapa dekade mendatang.

“Pencapaian ini bisa terlampaui dalam 15 bulan sejak peluncuran Baskit,” pungkasnya.

Baskit membawa misi untuk memajukan rantai pasok tradisional dengan menyediakan dukungan komersial dan teknologi sederhana bagi bisnis distribusi offline, sebagai target penggunanya. Terdapat tiga fitur yang ditawarkan: fitur untuk meningkatkan penjualan; perangkat digital untuk efisiensi operasional (contoh: manajemen inventori dan pembukuan dasar); serta akses untuk modal kerja. Dalam menyediakan solusi terakhir, Baskit bekerja sama dengan Koinworks, Modalku, dan Finfra.

Ambil langkah konservatif

Cerita menarik disampaikan oleh Co-founder dan CEO Aplikasi Super Steven Wongsoredjo. Alih-alih tumbuh eksponensial, pihaknya justru memilih untuk tumbuh perlahan seperti perusahaan konvensional pada umumnya. Strategi ini diterjemahkan saat di lapangan, terutama saat ekspansi lokasi baru. Sejauh ini Super baru beroperasi di Jawa Timur dan Makassar sejak pertama kali berdiri di 2018.

Co-Founding Team Super

“Kita benar-benar bangun dan fokus di satu provinsi dulu, di Jawa Timur, bahkan di empat tahun pertama sampai sekarang masih di Jawa Timur. Kalau dilihat dari generasi pertama e-commerce, mayoritas volume mereka dari Jabodetabek dengan PDB $200 miliar, sementara Jatim $160 miliar. Buat apa jauh-jauh ke sana, kalau beruntung jadi unicorn. Bangun tanpa pasokan supply chain tidak sesimpel itu, ada stakeholder yang harus dipenuhi,” jelasnya.

Sebagai catatan, Super merupakan aplikasi marketplace untuk warung belanja stok sembako dan kebutuhan pokok secara kulakan. Super bermitra dengan ribuan agen komunitas seperti individu dan warung untuk mengumpulkan dan mendistribusikan ke konsumen akhir. Sebanyak 47 ribu agen aktif per bulannya aktif di Super, tersebar di 45 kota di Jawa Timur, Madura, dan Makassar.

Menurutnya, pemain baru itu perlu membangun relasi dengan banyak stakeholder dan prosesnya tidak bisa instan. Jadi tidak serta merta Super langsung mendapat harga bagus sebelum didistribusikan ke jaringan agennya. Ekspansi cakupan layanan Super juga tidak semasif seperti startup kebanyakan. Pertama masuk ke ibu kota Jawa Timur, lalu ke kota-kota kecil di sekitarnya. Implikasinya secara tim bisa overlap. Tim di Surabaya bisa sekaligus menangani bisnis di Sidoarjo dan Gresik.

“Prinsip pertumbuhan kita itu intercities growth, jadi kota yang lebih besar akan meng-carry ekonomi di kota yang lebih kecil. Kalau pakai strategi langsung hajar banyak kota, saat summer enak bisa raise [funding] terus, tapi jadi berat pas winter. Untuk putar balik bisnis mengurangi volume, tidak segampang itu. Memang growth kita jadi lebih steady, enggak secepat lain. Tapi saat winter kita lebih resilient,” lanjut dia.

Karena bangun bisnis rantai pasok ini tidak bisa instan, menurut Steven, banyak pemain yang berusaha untuk copy-paste model bisnis rantai pasok yang sukses di India dan Tiongkok lalu di bawa masuk ke Indonesia. Sementara, segmen ini memang secara naluriah punya margin yang tipis, apalagi kalau hanya main di kategori FMCG saja.

Maka ia putar otak apa model bisnis lainnya yang bisa direplikasi dari pemain petahana yang masih beroperasi hingga sekarang. Contoh terdekat yang bisa dilihat adalah perkembangan Indofood yang memiliki banyak private label. Super pun membangun divisi khusus sejak empat tahun lalu.

Terhitung pada 2022, perusahaan mulai masuk ke pengembangan produk private label yang bergerak di kebutuhan sembako dan kebutuhan sehari-hari, seperti beras, tepung terigu, minyak goreng, air mineral, dan makanan ringan. Merek-mereknya adalah: Beras Buncit, Cap Opung, Karya Alam, Perirasa, Pirlo, dan Udalado.

Salah satu private label dari Super

Steven menjelaskan merek-merek tersebut adalah hasil akuisisi brand prinsipal lokal yang sebelumnya bekerja sama dengan Super dan sudah dipantau performanya. Super pun mengakuisisi saham mayoritas terhadap PT dari brand prinsipal tersebut dan menghubungkannya dengan jaringan agen di 45 kota agar dapat mencapai product-market-fit.

“Super itu pure marketplace, penyalur barang-barang seperti Tokopedia. Di dalamnya ada seller-seller bagus yang kita investasikan. Tapi mereka dan kita tetap bergerak sendiri-sendiri dengan PT yang terpisah. Dalam 12 bulan terakhir pertumbuhan [sales private label] naik 3x-4x dari. Marketplace fee kita jadinya lebih besar dari company lainnya, makanya kita lebih sehat.”

Masalah klasik lainnya di distribusi produk FMCG di Indonesia itu sering sekali produk yang seharusnya untuk general trade malah tertukar di modern trade. Sudah ada masalah inefiensi rantai pasok, ditambah lagi mubazir karena orang di pinggiran yang seharusnya bisa dapat produk khusus general trade dengan harga terjangkau malah harus bayar mahal karena yang ditemukan justru produk untuk modern trade.

Alhasil, orang di pinggiran kota memilih untuk menurunkan kualitas produk yang dikonsumsinya dan mencari merek lain yang mirip, namun dengan harga yang lebih murah.

“Kita mau tackle isu itu. Cari substitusi seller yang lawannya winner contender karena contender butuh mengembangkan market-nya dan lebih friendly buat kasih kita gross profit. Ketika harga friendly, bisnis seller principal bisa grow, kita pun bisa sustainable, enggak perlu bakar duit. Kita bisa set harga lebih murah, jadinya harga bisa lebih affordable untuk agen.”

Keseluruhan strategi di atas: fokus di satu area, bangun private label, dan bangun relasi intens dengan brand principal, mampu membuat Super tumbuh stabil di kisaran 1,5x-3x tiap tahunnya. Diklaim juga, Super memiliki runway hingga 8 tahun setelah memperoleh pendanaan terakhir sebesar $70 juta yang diumumkan pada Juni 2022. Kecukupan dana ini membuat Super tidak harus bergantung untuk melakukan putaran pendanaan baru dalam menjalani operasionalnya.

“Karena lagi tech winter, yg penting startup punya cash yang banyak. Harus jaga balance antara topline growth, profitability, dan play safe. Sejauh ini kita masih health netburn, enggak mau profit cepat-cepat. [..] Kompetisi akan meredup karena ada beberapa pemain yang ke-trapped karena high burn, jadi terpaksa harus winding down. By the time, akan tersisa sejumlah player dan kita akan sangat diuntungkan,” pungkas Steven.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Platform B2B FMCG Berada dalam Fase Transisi Menuju Ekosistem Digital Terintegrasi

Transformasi digital telah membawa perubahan besar di industri B2B FMCG. Dalam studi yang dilakukan CELIOS bersama GudangAda, disebutkan sebanyak 60% UMKM di Indonesia sudah merasakan manfaat dari penerapan digitalisasi pada bisnisnya, seperti mempermudah mencari pemasok dan menjangkau pelanggan.

Melalui laporan bertajuk “Studi B2B FMCG Marketplace Indonesia Outlook 2023,” sekaligus mengonfirmasi bahwa ekosistem B2B FMCG telah berkembang semakin lengkap, selaras dengan kesiapan mengadopsi pendekatan digital oleh para pelaku UMKM yang semakin baik. Mulai dari meningkatnya permintaan layanan POS, pembiayaan, serta pertumbuhan UMKM di kalangan menengah, mendemonstrasikan besarnya potensi B2B FMCG Indonesia.

“Sebagai penyedia layanan distribusi produk mulai dari produsen, ke penjual, hingga end user, platform digital B2B akan menjadi tren yang menyebar di berbagai industri tak terkecuali FMCG,” tulis studi tersebut.

Studi ini diharapkan dapat menjadi acuan pelaku bisnis rantai pasok di Indonesia dalam mengkaji lanskap bisnis B2B, serta mengatur strategi bisnis terbaik untuk menghadapi tantangan ekonomi dari sudut pandang inovasi digital di industri B2B FMCG.

Sumber: GudangAda dan CELIOS

Sebagai catatan, B2B FMCG merupakan model bisnis baru dalam pengembangan bisnis B2B. Berbeda dengan B2B marketplace pada umumnya, B2B FMCG ini lebih spesifik aktivitas penjualan yang dilakukan oleh satu bisnis atau perusahaan-perusahaan lainnya khusus untuk produk-produk FMCG. Pemainnya tidak hanya GudangAda, tapi juga ada Mitra Bukalapak, Mitra Tokopedia, GoToko, dan Warung Pintar.

Profil pengguna dari B2B marketplace ini mayoritas berada di usia 25-35 tahun (41%). Sekitar setengah pemilik warung telah menjalankan bisnisnya selama lebih dari tiga tahun. Karena populasinya yang besar, Pulau Jawa tetap menjadi lokasi utama sebagian besar warung. Jakarta dan kota satelitnya menyumbang sebesar 26% dari total pemilik warung.

Mayoritas pemilik warung (38%) mengalokasikan Rp1 juta per minggu untuk restock barang. Lalu, sebanyak 27% menghabiskan Rp1 juta-Rp2 juta, dan 12% menghabiskan Rp2 juta-Rp3 juta.

Temuan studi

Sumber: GudangAda dan CELIOS
  1. Riset menemukan tantangan terbesar UMKM dalam mengembangkan usaha pasca-pandemi, yakni kompetisi dengan toko modern (36%), konsumen gagal bayar utang (31%), dan lokasi usaha yang tidak menguntungkan (27%). Hal ini berkolerasi dengan temuan lain, terdapat peningkatan kebutuhan solusi digital sederhana untuk kecepatan dan efisiensi biaya, fleksibilitas pembayaran, dan jangkauan pasar lebih luas.
  2. Peluang eskalasi volume B2C FMCG di Indonesia pada 2023 dinilai masih besar seiring dengan potensi bisnis UMKM Indonesia, pertumbuhan pengguna internet, serta dukungan pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. CELIOS memprediksi potensi pertumbuhan transaksi bisnis B2B akan tumbuh 25% pada tahun ini.
  3. Hasil riset menunjukkan platform B2B digital sebagai sebagai penyedia saluran distribusi dari produsen, penjual hingga ke end-user akan menjadi tren yang menyebar di berbagai industri, tak terkecuali FMCG.
  4. Di tahun ini, riset memperlihatkan berbagai tantangan perkembangan industri B2B dari segi rendahnya literasi keuangan, kesenjangan akses digital, dan pembiayaan bagi UMKM harus diwaspadai oleh para pemain B2B FMCG di Indonesia.
  5. Terdapat prinsip-prinsip panduan (Strategi 4P) di dalam riset yang ditujukan bagi para pemain B2B FMCG untuk membangun ekosistem B2B yang berkelanjutan, di antaranya: pembuatan aplikasi integrasi secara menyeluruh; penguatan saluran distribusi; penjualan terfokus pada penjual strategis di area tertentu; dan penjagaan rasio biaya untuk stabilitas harga pasar.
Sumber: GudangAda dan CELIOS

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyampaikan, untuk menghasilkan analisis yang lebih mendalam studi ini dibuat menggunakan metode studi literatur dengan berbagai sumber, baik primer maupun sekunder dan studi terdahulu yang relevan. Hasilnya ditemukan, bahwa saat ini pasar B2B marketplace di Indonesia berada di masa transisi dari fase 2 (customer process portal) menuju fase 3 (multi-channel infrastructure).

“Fase transformasi B2B di Indonesia saat ini berada pada transisi Fase 2 menuju ke Fase 3 di mana perusahaan penyedia layanan B2B mulai melakukan pengembangan layanan tambahan yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM dalam ekosistem digital yang terintegrasi,” kata Bhima.

Dia melanjutkan, “Kehadiran platform B2B digital seperti GudangAda dapat berperan aktif dalam mengakselerasi transisi tersebut melalui ragam layanan bisnis digital yang terintegrasi kepada segenap pemain di industri B2B, mulai dari prinsipal hingga pelaku bisnis level UMKM seperti pemilik toko dan warung.”

Sumber: GudangAda dan CELIOS

Prediksi tren di 2023

  1. Kebutuhan sistem one-stop solution untuk mempercepat proses validasi data secara realtime sehingga prinsipal dapat mengikuti perkembangan pasar secara lebih cepat.
  2. Pendekatan multi saluran (omnichannel) sebagai salah satu upaya industri B2B FMCG dapat bertumbuh lebih pesat.
  3. Tuntutan keamanan data pribadi seiring meningkatnya jumlah para pelaku usaha yang menggunakan platform digital B2B.
  4. Permintaan one-stop financing dengan tenor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan UKM

SVP Marketing & Corporate Affairs GudangAda Yuanita Agata menuturkan, pada tahun ini GudangAda akan memfokuskan pada aspek strategis untuk mencapai posisi terbaik dalam mengarungi persaingan bisnis. Caranya dengan membangun jalur distribusi yang lebih efisien guna dukung perkembangan bisnis principal dan strategic sellers di area strategis, mengutamakan sustainability dengan menciptakan level margin yang sehat antara principal dan mitra bisnis.

“Lalu, fokus pada strategic buyer dan seller dengan meningkatkan literasi digital mitra dalam memaksimalkan fitur layanan di dalam aplikasi GudangAda serta menyediakan akses kredit produktif yang aman bagi mitra bisnis UMKM”, tutup Yuanita.

Ula Umumkan PHK 134 Karyawan, Seluruh Divisi Terdampak

Ula, startup teknologi untuk modernisasi warung, mengumumkan PHK terhadap 134 karyawan atau sekitar 23% dari total karyawan Ula yang tersebar di tiga negara, yakni India, Singapura, dan Indonesia. Dampak efisiensi ini berlaku rata untuk semua divisi di lintas negara.

“Hari ini kami dengan sedih berbagi keputusan yang sangat sulit untuk mengurangi ukuran tim kami, yang memengaruhi 134 kolega kami atau sekitar 23% perusahaan di seluruh geografi,” tulis manajemen dalam pernyataan resmi di situs Ula, Selasa (29/11).

Ula berdalih perusahaan mendapat tantangan besar semenjak pandemi. Dijelaskan saat peluncuran Ula di Januari 2020 disambut dengan pertumbuhan pesat, kecintaan pelanggan, dan minat investor sepanjang 2020 hingga 2021. Kemudian selepas pandemi dan memasuki 2022, seperti banyak perusahaan rintisan lainnya, pihaknya menghadapi berbagai tantangan, termasuk turbulensi pasar, volatilitas harga komoditas, kekurangan pasokan, perubahan peraturan, dan kenaikan harga minyak mentah.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan melakukan berbagai pengurangan biaya agar lebih efisien, termasuk membuat perubahan pada rantai pasok, proses efektivitas penjualan, kebijakan perjalanan, dan teknologi server.

“Meskipun demikian, semakin jelas bagi kami bahwa kami perlu beradaptasi dengan realitas baru dan lebih fokus pada profitabilitas daripada sebelumnya. Keputusan yang sangat sulit hari ini berasal dari kebutuhan itu.”

Ke depannya, manajemen menyusun strategi untuk merampingkan portofolio bisnis dan basis pelanggan. Kemudian, membangun kemampuan monetisasi  dan bisnis baru dengan margin lebih tinggi; semakin menyederhanakan dan mengoptimalkan rantai pasok untuk beradaptasi dengan pelanggan berkualitas lebih tinggi, khususnya pengecer Indonesia yang kurang terlayani.

“Mengingat bahwa bisnis tidak akan tumbuh secepat yang kami rencanakan semula, kami akan menunda pembangunan atau dalam beberapa kasus, meningkatkan beberapa kemampuan teknologi yang kami rencanakan.”

Manajemen melanjutkan, “Jika Anda termasuk yang terkena dampak, kami sangat menyesal, dan ingin Anda tahu bahwa keputusan ini bukanlah cerminan dari pekerjaan Anda. Sebagai pendiri, kami mempekerjakan banyak dari Anda secara pribadi.”

Kepada karyawan yang terdampak, Ula memberikan sejumlah benefit:

  • Memberikan pesangon berdasarkan persyaratan hukum di negara masing-masing.
  • Memastikan dukungan karier, termasuk membantu mereka membuat CV dan persiapan wawancara.
  • Memanfaatkan dukungan jaringan mitra Ula untuk kesempatan kerja.
  • Menawarkan dukungan imigrasi untuk pemegang visa di semua wilayah geografis.
  • Bermitra dengan layanan berlisensi untuk memperluas dukungan kesehatan mental bagi karyawan yang terkena dampak.

“Untuk ke depannya, kami akan terus memberdayakan para peritel lokal, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari hati dan jiwa ritel di Indonesia, dengan teknologi yang memungkinkan mereka melampaui rekan-rekan mereka yang lebih besar. Komitmen kami terhadap visi Ula sekuat sebelumnya, dan kami berharap dapat melakukan perjalanan ini bersama Anda,” tutupnya.

Ula merupakan satu dari dua startup lokal yang didukung dengan pendanaan dari Jeff Bezos, pendiri Amazon, pada Oktober 2021. Satunya lagi adalah Lummo pada Februari 2022. Sebelumnya, Lummo juga dikabarkan melakukan PHK, namun hingga kini belum ada memberikan keterangan resmi yang diumumkan terkait kabar tersebut. Dalam irisan bisnis yang sama, juga terdapat BukuWarung yang dikabarkan ambil langkah serupa.

Mengutip dari RevoU, dari berbagai sumber dari LinkedIn Premium Insights dan lainnya, sepanjang Mei 2021-Mei 2022, Ula termasuk ke dalam startup dengan persentase pertumbuhan karyawan terpesat. Berikut urutannya:

  1. Moladin (567%): bertambah 550 orang
  2. Sekolah.mu (157%): bertambah 598 orang
  3. Flip (142%): bertambah 247 orang
  4. Ajaib (133%): bertambah 253 orang
  5. Ula (126%): bertambah 369 orang
  6. Waresix (111%): bertambah 204 orang
  7. Zenius (100%): bertambah 599 orang
  8. eFishery (95%): bertambah 387 orang
  9. Bibit (94%): bertambah 246 orang
  10. Cakap (93%): bertambah 170 orang
Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Mulai Validasi Potensi Warung di Filipina

Setelah BukaGlobal, PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA) kembali melanjutkan gerilya bisnisnya ke luar Indonesia. Sebagaimana dilaporkan berbagai media arus utama, Bukalapak rupanya telah resmi beroperasi di Filipina melalui brand SmartSari sejak pertengahan tahun ini.

Ketika dihubungi, pihak Bukalapak masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai ekspansi ini.

Berdasarkan laporan tahunan Bukalapak, perusahaan tercatat telah mendirikan entitas legal SmartSari sejak April 2022 dengan persentase kepemilikan 99,99% atau setara nilai Rp2,69 triliun.

Diketahui, SmartSari merupakan bentuk duplikasi dari lini bisnis Mitra Bukalapak. Platform SmartSari memungkinkan pelaku UMKM mengembangkan bisnisnya. Salah satu keunggulan yang ditawarkan adalah pengiriman produk secara online.

Di Filipina, istilah “Sari” merujuk pada toko-toko kecil yang menjual makanan, minuman, maupun kebutuhan sehari-hari. Di Indonesia, kita mengenalnya sebagai warung.

Melalui aplikasi SmartSari, saat ini pemilik usaha baru bisa menjajakan produk  secara virtual (game voucher, pulsa). Namun, ke depannya penjualan produk dapat dilakukan di toko fisik. Kategori produk juga akan ditambah, seperti tiket, remitansi, dan pembayaran tagihan.

Kini, aplikasi SmartSari telah diunduh lebih dari 50 ribu kali di Google Play Store.

Potensi pasar Filipina

Ada beberapa tesis yang memungkinkan Bukalapak untuk memperluas lini bisnis Mitra sebagai langkah awal ekspansi.

Alih-alih masuk lewat lini Marketplace, Bukalapak melihat ada potensi pasar yang besar—serupa dengan potensi yang dimiliki Indonesia—tak lain adalah UMKM. Lagipula, sejauh ini pasar marketplace di Filipina dikuasai oleh dua pemain besar, yakni Lazada dan Shopee.

Menurut Venturra Discovery yang sudah lebih dulu menjajaki investasi di Filipina, negara tersebut memiliki sejumlah potensi besar, seperti jumlah populasi besar, demografi penduduk yang relatif muda, dan buying power terus meningkat.

UMKM merupakan fondasi utama perekonomian di Indonesia dan Filipina. Persentase pelaku UMKM di Filipina bahkan jauh lebih besar. Sebagai gambaran singkat, menurut Data Reportal, populasi Filipina per Januari 2022 mencapai 111,8 juta jiwa di mana 16,4% berada di segmen usia produktif, yakni 25-34 tahun. Pengguna internetnya sebanyak 76 juta atau 69% dari total populasi.

Sumber: Laporan e-Conomy SEA 2022 oleh Google, Temasek, dan Bain and Company
Sumber: Laporan e-Conomy SEA 2022 oleh Google, Temasek, dan Bain and Company

Kemudian, dari 1 juta pelaku bisnis yang tercatat resmi di Philippine Statistics Authority (PSA) di 2021, sebesar 99,58% adalah UMKM dan sisanya 0,42% adalah perusahaan skala besar. Dirinci berdasarkan kategorinya, 90% adalah pelaku usaha mikro, lalu 8,63% usaha kecil, dan 0,41% usaha menengah.

Laporan e-Conomy SEA 2022 oleh Google, Temasek, dan Bain and Company memproyeksikan nilai ekonomi digital Filipina sebesar $20 miliar atau tumbuh 20%  Di 2025, nilainya diestimasi tembus $35 miliar. Dari proyeksi tersebut, nilai industri e-commerce diperkirakan mencapai $14 miliar di 2022 dan diprediksi naik jadi $22 miliar di 2025. Adapun, penetrasi e-commerce di Filipina telah mencapai 88%.

Menilik kinerja Mitra Bukalapak, lini bisnis ini telah menjadi motor penggerak pertumbuhan perusahaan sejak beberapa tahun terakhir. Perlahan kontribusi pendapatannya melampaui Marketplace yang merupakan bisnis inti Bukalapak sejak awal.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2022, pendapatan Mitra naik 191% menjadi Rp1,44 triliun dibanding periode sama tahun lalu. Kontribusi terhadap total pendapatan juga naik dari 43% menjadi 53% (YoY). Saat ini, Bukalapak punya sebanyak 15,2 juta Mitra.

Application Information Will Show Up Here

Adopsi “Sharing Economy”, Upaya Wahyoo Ciptakan Dampak Lebih Luas

Tidak bisa dimungkiri potensi yang bisa digarap untuk digitalisasi UMKM di Indonesia begitu besar. Ada banyak aspek yang bisa diperbaiki agar operasional para pebisnis di sektor ini dapat lebih efisien dan secara bersamaan tumbuh eksponensial lewat pemanfaatan teknologi digital. Namun di balik itu semua tersimpan tantangan yang tak kalah menantang.

Wahyoo sebagai salah satu startup yang bermain di ranah ini pun menyadari, tak hanya sekadar fokus pada angka saja, seharusnya para pengusaha harus fokus juga pada menciptakan dampak. Proses dalam menciptakan dampak tersebutlah yang kini disoroti oleh Wahyoo.

Dalam membahas topik tersebut lebih mendalam, #SelasaStartup pada pekan pertama November ini mengundang Co-Founder & COO Wahyoo Daniel Cahyadi sebagai narasumber.

Terus mencari product-market fit

Seperti bisnis pada umumnya yang harus memiliki product-market fit, Wahyoo terus-menerus mencari tahu apa yang menjadi isu di lapangan. Solusi pertama yang dihadirkan adalah menyediakan suplai bahan baku untuk mitra rumah makan. Dengan kemudahan belanja, pengusaha tidak perlu meninggalkan kedainya untuk keluar belanja dan tetap bisa melayani konsumen.

Seiring perjalanan waktu, menurut Daniel, setelah diriset lebih dalam ternyata bagi sebagian besar pengusaha kecil belanja ke pasar itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Pengalamannya lebih kaya karena mereka bisa memilih langsung produk yang ingin dibeli.

“Padahal dulu kita lumayan yakin solusi ini bisa kurangi beban mereka. Jadi intinya produk yang looks good, tapi enggak fit di market, harus dicari lagi dengan riset mendalam. Eleminasi bias dan harus benar-benar tepat market multification-nya apa,” ucap Daniel.

Keunggulan yang ditawarkan pada solusi tersebut adalah harga yang kompetitif dan pencatatan digital. Poin terakhir ini penting karena penyebab utama bisnis UMKM gagal adalah kebocoran saat belanja bahan baku. Misal pegawai didelegasi untuk belanja, tapi karena pencatatan dengan tulis tangan maka potensi kebocorannya semakin tak terhindar.

“Kami menawarkan digitalisasi jadi semuanya transparan, enggak ada peluang kebocoran. Selain itu juga tawarkan convenience, pengusaha bisa fokus melayani konsumen, mengembangkan produk, seluruh waste activity dilimpahkan ke kita. Tapi enggak semua pebisnis bisa appreciate those convenience, jadi tergantung pada UMKM itu sendiri.”

Wahyoo Kitchen Partner

Perusahaan pun menyadari, di segmen UMKM ini menciptakan dampak sosial juga tak kalah penting, selain fokus pada bagaimana memindahkan mereka terbiasa dengan platform digital. Didukung dengan tren pesan-antar makanan secara online, Wahyoo akhirnya membuat solusi terbaru dinamai Wahyoo Kitchen Partner.

Bisa dikatakan ini adalah virtual cloud kitchen versi Wahyoo yang memanfaatkan dapur di restoran yang kurang terutilisasi untuk bantu mendistribusikan produk-produk makanan eksklusif milik Wahyoo. Melalui bisnis unit Bikin Tajir Group, Wahyoo menyediakan produk label privat, seperti Ayam Paduka, Bebek Goreng Bikin Tajir, dan Bakso Bikin Tajir.

Yang membedakan dengan operator cloud kitchen dan label privat lainnya adalah Wahyoo bermitra dengan UMKM kuliner untuk suplai produk dan potensial dapat didistribusikan lebih jauh ke jaringan dapur Wahyoo.

“Kami berkolaborasi dengan industri F&B UMKM, ada sate lilit yang kami serap produknya dan jual ke jaringan kami. Dulunya mereka hanya mampu produksi 100 pack, sekarang bisa 1000 pack. Kami ingin berdayakan mereka.”

Menurut Daniel, dengan mengadopsi sharing economy seperti virtual cloud kitchen ini memberikan dampak yang lebih besar buat UMKM. Pun dari segi prospek bisnis jauh lebih cepat cetak untung daripada segmen bisnis lainnya. Terhitung, perusahaan telah bermitra dengan pemilik dapur restoran di ratusan lokasi. Untuk brand Bebek Goreng Bikin Tajir diklaim telah tersedia di 120 lokasi, Ayam Paduka di lebih dari 40 lokasi.

“Mitra kami kini ada yang bisa bangun rumah, kami ingin punya lebih banyak cerita bagus lagi ke depannya. Semoga kami bisa beri impact lebih besar lagi di luar Jabodetabek,” pungkasnya.

Cara Lengkap Pesan Barang di Credimart Untuk Stok Warung

Credimart adalah platform digital keluaran Credibook yang hadir untuk menghubungkan warung-warung kecil dengan supplier. Jadi, bagi Anda pemilik warung kecil, Anda tidak perlu kesulitan dalam memperoleh stok barang. Cara pesan barang di Credimart untuk warung juga mudah.

Di zaman serba digital seperti sekarang, banyak sekali kemudahan yang bisa didapatkan oleh pelaku UMKM. Salah satunya adalah kemudahan berbelanja stok warung dari rumah, hanya dengan menggunakan smartphone.

Jika ingin merasakan kemudahan satu ini, simak langkah-langkah pesan barang di Credimart di bawah ini.

Cara Pesan Barang di Credimart untuk Warung

Credimart dapat diakses melalui web maupun aplikasi. Namun, aplikasi Credimart hanya diperuntukkan bagi CrediMart Crew, sebutan bagi supplier Credimart. Untuk memesan stok barang jualan warung, Anda bisa langsung mengakses situs Credimart atau ikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Akses situs Credimart.
  • Di bagian atas halaman utama, klik Pesan Sekarang untuk masuk ke halaman pemesanan.

  • Kemudian, sebelum melihat katalog barang, Anda akan diminta untuk memasukkan alamat pengiriman.
  • Setelah alamat pengiriman dimasukkan, Anda bisa melihat katalog produk Credimart. Untuk mencari barang per kategori, Anda bisa memilih kategori di sebelah kiri halaman.

  • Kemudian, untuk membeli barang, klik tombol Beli di bagian bawah gambar produk.

  • Masukkan jumlah produk yang ingin dipesan, lalu klik Beli.

  • Setelah itu, produk akan langsung masuk ke keranjang. Anda bisa mengulangi cara yang sama untuk menambahkan produk lainnya yang akan Anda pesan bersamaan.
  • Apabila semua produk yang Anda butuhkan telah masuk ke dalam keranjang, klik tombol Pesanan di bagian bawah untuk membuka keranjang belanja.

  • Pastikan semua produk yang Anda masukkan beserta jumlahnya sudah sesuai dengan keinginan Anda. Lalu, klik Buat Pesanan untuk memproses pesanan Anda.

  • Sebelum ke proses pembayaran, Anda akan diminta untuk memasukkan nomor telepon aktif. Klik Lanjutkan.

  • Pilih metode verifikasi yang Anda inginkan (WhatsApp/SMS).

  • Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui metode yang Anda pilih sebelumnya.

  • Setelah nomor Anda berhasil diverifikasi, isi form konfirmasi pesanan. Mulai dari nama penerima, alamat lengkap, sales, catatan, hingga metode pembayaran.

  • Apabila semua data telah terisi, klik Konfirmasi Pesanan dan pesanan Anda berhasil dibuat.

Itu dia cara lengkap pesan barang di Credimart untuk stok warung. Selanjutnya, Anda hanya perlu menunggu hingga barang pesanan Anda tiba di rumah dan lakukan pembayaran di tempat jika Anda memilih pembayaran secara tunai. Bagaimana? Mudah, bukan?

4 Perbedaan Mitra Reseller dan Mitra Keliling Woobiz

Woobiz merupakan platform digital yang berfokus untuk memberdayakan masyarakat agar bisa mandiri secara finansial melalui dua program kemitraan, yakni Mitra reseller Woobiz dan Mitra Keliling Woobiz yang memiliki konsep berbeda. Keempat perbedaan dari program Mitra reseller dan Mitra keliling Woobiz akan dibahas secara lengkap pada artikel ini.

Perbedaan Mitra Reseller dan Mitra Keliling Woobiz

Mitra reseller dan Mitra Keliling Woobiz adalah dua program kemitraan yang dibuat untuk tujuan yang sama, yaitu membantu masyarakat untuk bisa mendapatkan penghasilan. Meski tujuannya sama, namun terdapat perbedaan di antara keduanya. Mulai dari aplikasi yang digunakan, hingga sumber pendapatannya.

Berikut ini adalah rangkuman keempat perbedaa tersebut yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan program yang tepat bagi Anda.

Aplikasi

Woobiz menyediakan dua aplikasi yang berbeda untuk dua program kemitraan tersebut. Untuk program Mitra reseller Woobiz, Mitra dapat menggunakan aplikasi Woobiz. Sedangkan, untuk Mitra Keliling Woobiz, Mitra menggunakan aplikasi dengan nama yang sama, yakni Mitra Keliling, untuk memperoleh penghasilan.

Cara Kerja

Selain aplikasi, cara kerja Mitra reseller Woobiz dan Mitra Keliling Woobiz juga berbeda. Seperti namanya, Mitra reseller Woobiz memiliki cara kerja seperti reseller, dimana Mitra memasarkan produk dari aplikasi Woobiz, membelinya, kemudian meneruskannya ke pelanggan.

Sedangkan Mitra Keliling bisa mendapatkan penghasilan dengan mengunjungi warung-warung, menghubungkan pemilik warung dengan supplier di Woobiz, dan menawarkan pembelian stok warung dari supplier di Woobiz.

Target Pelanggan

Perbedaan ketiga dari Mitra reseller dan Mitra Keliling adalah dari segi target pelanggan. Dari penjelasan perbedaan sebelumnya, Anda tentu dapat melihat bahwa target pelanggan Mitra reseller dan Mitra Keliling cukup berbeda.

Target pelanggan Mitra reseller dapat dikatakan lebih general dibandingkan Mitra Keliling. Anda bisa menawarkan produk-produk dari Woobiz ke siapa saja, baik secara online maupun offline. Berbeda dengan Mitra reseller, target pelanggan Mitra Keliling adalah pemilik warung, mengingat tugas Anda sebagai Mitra adalah menghubungkan Mitra dengan supplier di Woobiz.

Sumber Pendapatan

Terakhir, program Mitra reseller dan Mitra Keliling memiliki perbedaan dari sumber pendapatannya. Melansir Woobiz.id, Mitra Keliling bisa mendapatkan penghasilan dari tiga sumber, yakni dari fitur kunjunan, fitur daftar belanja, komisi transaksi.

Lalu, untuk program Mitra reseller, Mitra bisa mendapatkan penghasilan dari dua sumber pendapatan, yakni dari komisi pembelian setiap produk dan keuntungan yang nominalnya bisa ditentukan oleh Mitra sendiri dalam melakukan penjualan.

Itu dia empat perbedaan program Mitra reseller dan Mitra Keliling Woobiz. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam menentukan program yang paling cocok untuk Anda. Jika sudah berhasil menentukan program mana yang ingin Anda ikuti, Anda dapat melanjutkan ke tahap pendaftaran Mitra Woobiz dengan lihat cara selengkapnya di sini.

20 Ide Bisnis Kreatif yang Menjadi Trend di Tahun 2022

Sejak pandemi 2020, membuka bisnis merupakan salah satu solusi efektif untuk bertahan hidup sekaligus menghidupkan ekonomi masyarakat. Banyak sekali ide-ide bisnis kreatif yang bermunculan bahkan hingga di tahun 2022 ini.

Pada tahun ini, terdapat kurang lebih 20 ide bisnis yang menjadi trend karena adanya permintaan dari pasar. Sehingga, tak jarang banyak para pelaku usaha baru yang akhirnya terjun dan menekuni ide bisnis tersebut.

Ide Usaha Kreatif Tahun 2022

Setiap tahun, trend bisnis memang kerap kali berubah. Meski ada beberapa ide bisnis yang tak lekang oleh waktu, namun ada juga ide bisnis yang menjadi booming di tahun ini dan tengah digandrungi oleh konsumen.

Berikut adalah beberapa ide bisnis kreatif yang dapat menjadi peluang usaha untuk siapa saja, termasuk Anda.

Afiliasi

Bisnis afiliasi sudah menjadi trend bisnis yang banyak ditekuni masyarakat sejak tahun lalu. Tahun ini rupanya afiliasi masih menjadi pilihan ide bisnis populer. Meskipun terkesan mudah, namun nyatanya melakukan bisnis afiliasi menuntut Anda untuk terus berpikir kreatif agar audiences tertarik membeli produk yang Anda promosikan.

Jika Anda tertarik untuk mulai menekuni afiliasi di tahun ini, Anda bisa mengikuti program afiliasi seperti Shopee Affiliate, Tokopedia Affiliate, Lazada Affiliate, Blibli Affiliate, ataupun TikTok Affiliate.

Youtuber

Mengelola channel YouTube dengan membuat konten-konten merupakan salah satu ide menambah penghasilan yang tak lekang oleh waktu hingga saat ini. Dengan membuat konten di channel YouTube Anda secara konsisten, Anda bisa mendapatkan hasil yang nominalnya kini tak diragukan lagi.

Bahkan, sebagian orang menjadikan YouTube sebagai sumber penghasilan utamanya. Jika ingin memahami bagaimana menghasilkan uang dari ide bisnis satu ini lebih mendalam, Anda bisa melihat artikel pembahasannya di sini.

TikTok Content Creator

Malas membuat video panjang untuk YouTube dan ingin menggunakan platform video pendek? TikTok jawabannya. Sejak pandemi Covid-19 yang memaksa semua aktivitas beralih secara online, TikTok menjadi salah satu platform media sosial sekaligus bisnis.

Menjadi content creator TikTok adalah salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan melalui platform ini. Ketika Anda telah menjadi content creator dengan banyak pengikut, Anda tidak hanya bisa mendapatkan penghasilan melalui endorsement, tapi Anda juga berkesempatan untuk diundang ke acara bergengsi seperti TikTok Awards.

Makeup Artist

Punya keahlian dalam merias wajah? Ide menjadi makeup artist bisa menjadi peluang bisnis sukses untuk Anda. Anda bisa menekuni teknik merias wajah untuk pengantin, lamaran, perpisahan, atau untuk acara formal lainnya.

Kemudian, Anda bisa memanfaatkan media sosial seperti TikTok, Instagram, ataupun Facebook untuk memasarkan bisnis jasa Anda. Dengan begitu, Anda berkesempatan untuk mendapatkan klien dari berbagai daerah dan menghasilkan banyak uang.

Baker

Menjadi baker dan membuka usaha bakery juga menjadi salah satu ide bisnis kreatif yang saat ini tengah booming. Pada awal tahun 2022, Korean Bento Cake menjadi salah satu cake yang sedang trend dan membuat banyak para baker rumahan bermunculan.

Jika Anda memiliki keahlian atau tertarik menekuni bidang baking, Anda bisa mencoba ide bisnis yang satu ini.

Florist

Sejak pandemi, florist adalah salah satu usaha yang banyak ditekuni. Kegiatan merangkai bunga memang susah-susah gampang. Namun, jika Anda tekun dalam mempelajarinya, Anda bisa dengan mudah mendapatkan uang darinya.

Anda dapat membuat bouquet bunga berbagai bentuk dan jenis sebagai hadiah pernikahan, perpisahan, ulang tahun, ataupun wisuda.

Fotografer

Pandai memotret? Memulai usaha jasa sebagai fotografer merupakan pilihan yang tepat. Anda bisa menawarkan jasa Anda sebagai fotografer untuk memotret pada momen-momen penting ataupun membuka studio foto Anda sendiri.

Untuk memulainya, pastikan Anda mengembangkan dan menampilkan hasil foto Anda sebagai portofolio agar menarik para pelanggan untuk menggunakan jasa Anda. Jangan khawatir jika Anda tidak memiliki kamera, cukup gunakan smartphone Anda sebagai permulaan.

Videografer

Selain fotografer, videografer juga salah satu peluang usaha menjanjikan untuk Anda yang tak hanya pandai memotret, tapi juga merekam. Seperti fotografer, untuk menekuni bidang usaha ini Anda juga tidak harus memiliki kamera. Anda bisa mengandalkan kamera smartphone terlebih dahulu untuk membangun portofolio.

Namun, sebagai videografer, sebaiknya Anda tetap memprioritaskan untuk membeli kamera setelah Anda berhasil mengumpulkan uang.

Jasa Edit Foto

Di zaman canggih seperti saat ini, membuka usaha jasa edit foto ternyata masih sangat berpeluang untuk sukses. Pasalnya, meski sudah banyak tools edit foto yang mudah digunakan, tapi nyatanya tidak semua orang dapat berpikir kreatif untuk mengedit foto.

Ini merupakan kesempatan Anda yang hobi mengedit foto untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari keahlian Anda tersebut.

Les Online

Memiliki keahlian pada suatu mata pelajaran atau bidang pekerjaan adalah suatu hal yang patut Anda syukuri. Mengapa? Karena dengan keahlian tersebut, Anda tidak hanya bisa mendapatkan pekerjaan full-time, melainkan Anda bisa membuka usaha online course sebagai sampingan.

Anda bisa membuka kelas berkelompok ataupun privat secara online. Untuk memudahkan Anda mendapatkan customer di awal, Anda bisa mengadakan free class atau diskon besar yang dapat menarik perhatian target market.

Online Invitation

Undangan online menjadi jenis undangan yang banyak digunakan sejak pandemi hingga sekarang. Jenis undangan ini menjadi pilihan terbaik karena dapat disebarkan dengan mudah dan harganya yang juga terjangkau.

Anda bisa ikut memanfaatkan kesempatan tersebut dengan membuka ide bisnis kreatif desain undangan online di tahun 2022 ini.

Barang Handmade

Barang-barang handmade merupakan barang yang memiliki nilai jual tinggi. Hal ini dikarenakan produksinya yang tidak mudah dan cepat. Jika Anda memiliki keahlian dalam membuat suatu produk secara handmade, Anda bisa menjualnya untuk mendapatkan keuntungan dari keahlian Anda tersebut.

Namun, pastikan barang tersebut tetap memiliki nilai fungsional atau estetika agar dapat menarik pelanggan.

Barang Fashion

Barang fashion adalah salah satu produk yang tak lekang oleh waktu. Dengan selalu berubahnya trend fashion setiap tahun, bahkan setiap bulan, membuat bisnis barang fashion tidak ada matinya di mata konsumen.

Anda dapat menjual barang fashion berupa pakaian wanita, pakaian pria, pakaian muslim, sepatu, hingga aksesoris sebagai pilihan ide bisnis Anda.

Kosmetik

Selain barang fashion, kosmetik juga merupakan salah satu produk yang terus berkembang dan tentunya dibutuhkan, terutama oleh kaum wanita. Dengan populasi wanita yang lebih banyak dibandingkan pria membuat ide bisnis satu ini menjadi ide bisnis yang menjanjikan.

Selain itu, terdapat banyak merek dan jenis kosmetik yang bisa Anda pilih untuk Anda tawarkan ke calon pelanggan.

E-Book

Menjual digital product seperti E-Book dapat menjadi pilihan yang bisa Anda coba di era digital seperti saat ini. Selain penjualannya yang mudah, kini banyak orang lebih cenderung memilih e-book dibandingkan buku fisik. Kondisi tersebut tentu bisa Anda manfaatkan dengan turut menyediakan e-book untuk para customer.

Online Shop Barang Dekorasi

Segala sesuatu yang memiliki nilai aesthetic kini selalu memukau banyak mata. Barang-barang dekorasi yang umum dijajakan bisa berupa barang dekorasi rumah, kamar, ataupun meja. Anda bisa menjual barang-barang tersebut dengan menjadi reseller atau dropshipper dari platform-platform e-commerce.

Kemudian, pasarkan barang-barang tersebut di platform berbeda seperti media sosial TikTok, Instagram, dan Facebook.

Souvenir

Tak lekang oleh zaman, menjual souvenir juga merupakan salah satu ide bisnis yang bisa Anda tekuni di tahun ini. Anda dapat menjual souvenir untuk pernikahan, ulang tahun, atau event-event lainnya. Kemudian, Anda bisa memasarkannya secara online melalui platformplatform e-commerce dan media sosial untuk menjangkau pelanggan di seluruh Indonesia.

Wedding Planner

Masih dengan ide bisnis yang berhubungan dengan pernikahan. Jika Anda adalah orang yang senang merancang dan merencanakan suatu acara, khususnya acara pernikahan, Anda bisa memilih ide bisnis wedding planner. Selain menjual jasa planner, Anda juga bisa menyediakan jasa make-up dan souvenir sebagai produk sampingan.

Coffee Shop

Saat ini, penggemar minuman kopi semakin meningkat. Fakta ini dapat Anda manfaatkan dengan membuka coffee shop Anda sendiri. Selain menyajikan kopi, Anda juga bisa menyediakan hidangan pendamping seperti roti atau cake.

Jangan lupa juga untuk membuat coffee shop Anda bernuansa cozy dengan dekorasi aesthetic untuk menarik pelanggan.

Warung Digital

Jika sebelumnya merupakan ide bisnis yang terbilang kekinian, yang terakhir ini adalah ide bisnis yang tak pernah hilang tergeser zaman. Ide usaha warung kini masih tetap eksis dan masih menjadi ide usaha menjanjikan, terutama di lokasi usaha padat penduduk.

Namun, meski terbilang konvensional, kini banyak juga warung yang turut memanfaatkan kecanggihan platform digital, seperti aplikasi pembukuan, aplikasi belanja stok warung, aplikasi kasir, dan lainnya.

Nah, itu dia 20 ide bisnis kreatif yang bisa menjadi pilihan untuk Anda yang ingin memulai usaha di tahun 2022 ini.

Beberapa ide bisnis memang membutuhkan keahlian khusus, namun beberapa lainnya dapat dijalankan oleh siapa saja asalkan diiringi dengan perencanaan bisnis yang lengkap, termasuk validasi ide. Selamat mencoba!

Header by Pixabay.

GudangAda, Solusi Manajemen Stok Barang untuk Warung Modern

Di antara dari Anda mungkin saat ini sedang menjalankan toko kelontong atau grosir. Pertanyaannya, apa yang menjadi kendala dalam menjalankan bisnis Anda saat ini terutama saat pandemi?

Tidak bisa dipungkiri, meski toko kelontong merupakan model bisnis yang dianggap terus hidup dalam waktu yang lama, bukan berarti jenis bisnis ini tidak menemui masalah. Salah satu masalah yang sering dihadapi misalnya akses ke distributor, kelangkaan stok barang, dan kenaikan harga-harga barang.

Menyiasati masalah itu, saat ini banyak perusahaan teknologi yang bergerak pada B2B e-commerce menjawab permasalahan tersebut, salah satunya GudangAda.

Lantas, apa itu GudangAda? apa solusi yang Mereka berikan untuk memenuhi kebutuhan pedagang warung atau toko kelontong di Indonesia? Simak artikel berikut ini!

Sekilas Tentang Ekosistem Toko Kelontong di Indonesia

Menurut Kadin (Kamar Dagang Indonesia), toko kelontong merupakan jenis usaha yang mampu bertahan bahkan cenderung tumbuh ketika pandemi.

Benar saja, menurut laporan bertajuk Impact of COVID-19 Pandemic on mSME in Indonesia yang dikeluarkan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI bahwa UMKM di Indonesia didominasi oleh pedagang makanan dan minuman yaitu sekitar 40%.

Kondisi tersebut tidak mengejutkan, apalagi jika melihat banyaknya pedagang grosir atau kelontong yang tersebar di berbagai titik. Mulai dari perkampungan, perumahan, bahkan di pinggir jalan. Banyaknya pedagang grosir juga tidak terlepas dari produk kebutuhan sehari-hari yang dijual. Sehingga usaha kelontong hingga kapan pun akan selalu dibutuhkan terutama oleh masyarakat Indonesia.

Tentang GudangAda, Solusi Transaksi B2B Pedagang Grosir di Era Digital

Tidak bisa dipungkiri bahwa era teknologi digital memberikan dampak disrupsi bagi perekonomian di Indonesia, bahkan pada tingkat yang paling bawah seperti pedagang warung atau toko kelontong.

Era industri digital membuat permintaan dapat berubah dengan cepat, kemungkinan adanya anomali pada stok barang pun semakin besar. Dari situlah ide awal GudangAda lahir sebagai B2B e-Commerce di Indonesia.

GudangAda merupakan layanan platform B2B e-commerce yang hadir untuk menjawab kebutuhan rantai pasok seluruh pemain di industri Fast-Moving Consumer Good mulai dari produsen, distributor, grosir, pengecer, hingga pedagang warung di era teknologi digital.

Sehingga proses transaksi antar pelaku usaha jauh lebih cepat, murah, terintegrasi, dan memiliki cakupan yang lebih besar.

Menurut Chief Commercial Officer, Budianto Hariadi, kehadiran GudangAda bukan untuk mendisrupsi pasar, namun memberdayakan para pemain penting dalam ekosistem rantai pasok secara inklusif.

GudangAda sendiri saat ini telah bermitra dengan lebih dari 750.000 pedagang yang tersebar di lebih dari 500 kota di Indonesia dimana pedagang warung dan usaha mikro merupakan mayoritas penggunanya.

Bagi perusahaan yang didirikan pada tahun 2019 ini, pedagang warung merupakan ujung pangkal distribusi barang dan ujung tombak sektor rantai pasok yang memberikan pelayanan langsung kepada konsumen akhir di Indonesia

Layanan yang Ditawarkan oleh GudangAda

Melalui GudangAda, Anda bisa membeli berbagai macam stok barang yang akan Anda jual kembali dari berbagai macam toko yang dapat dijangkau oleh toko Anda melalui satu aplikasi.

Para pemilik toko juga bisa memantau langsung transaksi secara real-time dengan berbagai penawaran pilihan distribusi termasuk pengiriman melalui aplikasi secara langsung.

Fitur unggulan dari GudangAda adalah layanan penyimpanan stok barang dengan durasi sewa yang fleksibel (Pay per Use) dan tanpa perlu mengeluarkan biaya operasional.

Selain itu, GudangAda juga juga memiliki layanan pengiriman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan barang dan medan transportasi antar toko.

Dengan GudangAda, para pelaku usaha bisa mendapatkan peluang yang sama untuk mengembangkan bisnis dengan perputaran stok yang lebih cepat, harga optimal, dan pilihan mitra yang lebih luas.

Mekanisme Transaksi di GudangAda

Sama seperti marketplace digital saat ini, GudangAda menggunakan aplikasi smartphone sebagai platformnya. Saat ini, GudangAda hanya tersedia dan dapat diunduh melalui Google Playstore secara gratis.

Pada proses registrasi, GudangAda akan meminta beberapa data mulai dari nama usaha, alamat, KTP, NPWP, dan lokasi toko. Setelah terdaftar menjadi pengguna, pedagang bisa langsung bertransaksi jual-beli dengan 750.000 pedagang yang terdaftar dalam marketplace GudangAda tanpa perlu biaya atau komisi.

“Fokus kami adalah untuk memberdayakan dan mengajak lebih banyak pedagang skala usaha mikro terutama dalam menghadapi transformasi digital”, ujar Budianto Hariadi.

 

Kontribusi dan Rencana ke Depan

“Menurut data internal kami menunjukkan bahwa warung yang bergabung dengan GudangAda mengalami peningkatan volume bisnis rata-rata 30-50% hanya dalam beberapa bulan pertama”, tutur Budianto Hariadi, CC GudangAda.

Hal tersebut karena skema bisnis yang ada mampu menghemat pemakaian modal kerja bagi para pelaku usaha warung karena mereka tidak harus membeli stok barang sehingga mereka bisa mengurangi modal dan biaya operasional.

Di tahun 2022 ini, GudangAda juga bekerjasama dengan Pemprov DKI meluncurkan program 1 Juta Warung Melek Digital sebagai upaya penanaman budaya pada ekosistem usaha mikro terutama para pemilik usaha warung.

Salah satu aktivitas program 1 Juta Warung Melek Digital adalah memberikan fasilitas pelatihan terkait transformasi bisnis dalam ranah online.

Ke depannya, GudangAda berencana membangun solusi terintegrasi dengan solusi manajemen toko lainnya seperti sistem transaksi atau Point of Sale, manajemen stok barang, akuntansi, hingga layanan sistem pembayaran.

Mengenal “Iklan Pintar”, Salah Satu Model Bisnis yang Coba Dioptimalkan Warung Pintar

Setelah resmi diakuisisi SIRCLO Group, Warung Pintar semakin gencar mengembangkan solusi bagi jutaan UMKM ritel, khususnya warung. Pada bulan Juli 2021 lalu, perusahaan menghadirkan layanan baru yang diberi nama “Iklan Pintar”, layanan ini berfokus pada solusi promosi terintegrasi yang membantu brand mengakses ratusan ribu pemilik warung dan jutaan konsumen, serta memungkinkan pemilik warung meraih pendapatan tambahan.

Hasil riset internal Warung Pintar menunjukkan lebih dari 80% dana pemasaran brand difokuskan pada pasar modern sehingga menyisakan hanya 20% dana pemasaran untuk pasar ritel tradisional seperti warung. Pasalnya, ekosistem tradisional yang berlapis menimbulkan berbagai keterbatasan dalam proses monitoring program pemasaran sehingga mayoritas brand enggan untuk memanfaatkan warung sebagai kanal pemasaran yang efektif.

Sementara dari sisi pemilik warung, program pemasaran brand kerap dinilai tidak memberikan kompensasi yang adil karena minimnya transparansi. Berangkat dari data tersebut, Warung Pintar memutuskan untuk mulai menggarap solusi Iklan Pintar dalam rangka mendorong pemanfaatan warung sebagai pilihan kanal pemasaran bagi berbagai jenis brand di Indonesia, mulai dari multinasional hingga produk lokal.

Pada dasarnya, praktik pemasangan iklan di warung telah dimanfaatkan oleh brand sejak puluhan tahun lalu. Akan tetapi, pada prosesnya, tim lapangan masih harus berkeliling dari warung ke warung untuk menawarkan program dan melakukan monitoring hasil program secara manual. Dengan jumlah warung yang tidak sedikit serta tenaga dan biaya yang harus dikeluarkan untuk proses monitoring manual, konsep ini menjadi tidak efisien dan efektif.

Berusaha menjawab tantangan tersebut, Warung Pintar, melalui produk iklannya berupaya menawarkan efisiensi bagi brand dalam menjangkau target pasarnya mulai dari pemilik warung hingga konsumer akhir. Melalui platform yang lebih efektif dan terukur, Iklan Pintar menawarkan dua format pemasangan iklan, baik offline maupun online (in-app).

Format online advertising dan in-app activation ditargetkan untuk pemilik warung, brand dapat melakukan promosi secara daring di aplikasi Warung Pintar dan platform lain yang tersedia. Sementara, offline placement memungkinkan brand untuk langsung menjangkau konsumer akhir lewat aset promosi offline di warung-warung yang telah bergabung dengan Warung Pintar, Bentuk pemasaran bisa melalui pemasangan aset brand, penempatan produk, offline activation dan berbagai bentuk promosi offline lainnya.

Untuk bisa menikmati layanan ini, biaya yang ditagihkan ke brand adalah senilai Ro5.000 – Rp10.000 per data konsumer/warung. Tersedia dasbor terpisah untuk memantau program yang sedang berjalan. Selain itu, platform ini juga memfasilitasi diskusi konstruktif antara brand dan Warung Pintar dalam perencanaan program dan target segmen termasuk demografi, jenis warung, dan area/lokasi sekitar warung.

Co-Founder & CEO Warung Pintar Agung Bezharie Hadinegoro mengatakan, “Iklan Pintar hadir tidak hanya untuk membangun loyalty pemilik warung ke brand tertentu, namun juga menghasilkan dampak sosial yang nyata dengan memberikan insentif yang adil dan lebih transparan bagi pemilik warung. Kami harap, layanan Iklan Pintar dapat menjadi solusi terpercaya bagi brand untuk mentransformasi kanal pemasaran agar lebih efektif dan efisien.”

Hingga saat ini, layanan Iklan Pintar telah memungkinkan belasan brand ternama seperti AXE, Kimbo, Sariwangi, Kopi ABC, Good Day, Kopiko, Danone, Bango, Coca Cola, dan lainnya untuk terhubung dengan ekosistem warung di Indonesia.

Partisipasi brand dalam Iklan Pintar ini juga turut membantu dalam memberikan dampak nyata bagi lebih dari 500.000 warung dalam ekosistem Warung Pintar di lebih dari 200 kota. Inisiatif ini juga diklaim telah memberikan insentif bagi pemilik warung mencapai Rp300.000,00+, sekitar 7,5% lebih tinggi dibandingkan kanal pemasaran lainnya.

Iklan Pintar diimplementasikan secara inklusif dengan memanfaatkan ekosistem warung yang tergabung. Penetrasi Iklan Pintar disebut mencapai 400%, lebih tinggi daripada platform lain. Meskipun begitu, menilai operasional layanan yang masih terbilang baru dengan beberapa  fitur masih dalam tahap uji coba, ada beberapa hal yang masih bisa dikembangkan seperti kecepatan manajemen akun, biaya operasional yang dianggap cukup mahal, serta skema literasi teknis di lapangan (mengubah dari offline ke online).

Solusi adtech di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pergeseran dalam industri periklanan ke arah penggunaan teknologi periklanan (adtech) baik secara online maupun dalam pengaturan yang lebih tradisional. Startup adtech Indonesia memanfaatkan pertumbuhan populasi negara dan meningkatnya penggunaan internet dan ponsel untuk memasarkan produk dan layanan.

Berdasarkan data dari Statista, total nilai pasar periklanan di Indonesia pada tahun 2018 adalah sekitar $2,57 miliar dan diproyeksikan meningkat menjadi $5,3 miliar pada tahun 2024. Teknologi telah mengubah lanskap dengan menghadirkan efisiensi yang lebih besar pada cara perusahaan membelanjakan iklan mereka.

Meskipun begitu, startup adtech di Asia Tenggara masih menghadapi beberapa tantangan, seperti investasi yang tidak mencukupi, kecenderungan konsumen beralih ke kanal baru, dan persaingan yang meningkat akibat teknologi yang semakin canggih. Ditambah lagi situasi pandemi yang menciptakan banyak ketidakpastian namun juga peluang dalam dunia bisnis saat ini.

Seiring perkembangan bisnis yang ada, solusi adtech turut didesain secara “embedded” ke dalam platform yang memiliki basis pengguna besar. Misalnya, di platform online marketplace Tokopedia, para merchant bisa mengiklankan produknya kepada target pengguna spesifik. Trennya, akan semakin banyak aplikasi dengan ekosistem pengguna besar menjadikan model iklan digital ini sebagai salah satu model bisnisnya.

Application Information Will Show Up Here