Weebly Tunjukkan Perkembangan Web Design Selama 10 Tahun Terakhir

Sepuluh tahun yang lalu, tampilan situs-situs di internet pastinya tidak semenarik sekarang. Pada kenyataannya, perkembangannya dari tahun ke tahun cukup drastis, dan ini banyak dipengaruhi oleh perkembangan industri teknologi itu sendiri.

Weebly, blogging platform sekaligus website builder ternama, ingin memberikan gambaran mengenai perubahan filosofi web design dari tahun ke tahun selama sepuluh tahun terakhir, mulai dari awal perusahaan berdiri sampai sekarang dimana penggunanya sudah mencapai angka puluhan juta.

Tampilan situs di tahun 2006 tentunya sangatlah berbeda dibanding sekarang. Situs Weebly sendiri terkesan terlalu penuh dengan tulisan dan tidak ada gambar yang bisa menarik perhatian. Namun dalam kurun waktu dua tahun saja, pola pikir web designer di seluruh dunia perlahan mulai berubah dengan lahirnya iPhone dan smartphone Android.

Menurut Weebly, kehadiran iPhone dan Android adalah salah satu alasan utama mengapa mayoritas situs sekarang kelihatan begitu simpel. Ukuran layar yang kecil dan terbatas membuat para web designer harus memutar otak guna membuat formulasi layout situs yang bisa terlihat rapi sekaligus menarik.

Inovasi di bidang hardware bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan desain situs. Di tahun 2009, Weebly melakukan perombakan desain dengan dasar inspirasi Google Maps. Filosofinya pada saat itu adalah mengandalkan aspek visual untuk memandu pengguna dalam bernavigasi.

Perubahan desain yang paling drastis dimulai di tahun 2013, dimana tampilan Weebly langsung tampak jauh lebih modern. Di saat yang sama, gaya desainnya juga lebih simpel dan lebih banyak mengandalkan gambar atau video. Hal ini juga dipengaruhi dengan semakin menyebarnya jaringan LTE dan akses internet yang makin cepat, tidak ketinggalan juga dampak tren aplikasi mobile.

Weebly memang baru satu contoh dan tidak bisa mewakili situs-situs lainnya. Namun perkembangan teknologi yang begitu cepat terbukti bisa mempengaruhi perkembangan filosofi web design secara drastis. Semisal Anda masih penasaran seperti apa tampilan situs dari 20 tahun yang lalu, silakan lihat sendiri di situs Space Jam.

Sumber: TheNextWeb.

Adobe Portfolio Bantu Para Desainer Buat Situs Portofolio dengan Cepat dan Mudah

Profesi desainer grafis, fotografer, maupun lainnya yang berkaitan dengan nilai-nilai visual banyak mengandalkan portofolio guna mempromosikan talentanya. Di zaman serba online ini, situs-situs macam Behance dan Dribbble tentu banyak membantu mereka memusatkan perhatian publik ke karyanya masing-masing. Namun pastinya tak ada yang lebih catchy ketimbang situs portofolio pribadi.

Sejauh ini sudah ada cukup banyak layanan untuk membuat situs portofolio dengan desain yang menarik. Salah satunya adalah Squarespace. Namun kini ada pendatang baru yang terdengar sangat menjanjikan dari sang dedengkot software desain Adobe.

Dijuluki Adobe Portfolio, ini merupakan inisatif Adobe dalam membantu sosok-sosok kreatif memamerkan karyanya masing-masing dalam wujud situs pribadi yang begitu menarik secara visual. Pengguna bisa memakai template situs yang sudah disediakan, atau kalau mau, bisa merancangnya sendiri dari nol.

Adobe Portfolio

Salah satu nilai plus Adobe Portfolio dibanding Squarespace adalah integrasi Behance. Kalau Anda sudah punya akun Behance, semua proyek Adobe Portfolio Anda akan tersinkronisasi secara otomatis dengan profil Anda di Behance. Hal ini tidak mengejutkan, mengingat Behance juga merupakan salah satu layanan kepunyaan Adobe.

Semua situs yang dibuat menggunakan Adobe Portfolio tentunya sudah mengadopsi konsep responsive design, memastikan tampilan situs tetap optimal di berbagai ukuran layar. Lebih lanjut, Adobe juga menawarkan sejumlah opsi kustomisasi yang mencakup personalized URL, analytics tracking, segudang font dari layanan Typekit, serta kemampuan mengunci laman tertentu dengan kata sandi.

Adobe Portfolio saat ini sudah bisa dinikmati oleh para pelanggan Adobe Creative Cloud tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan. Bagi yang belum, dengan modal $10 per bulan Anda sudah bisa membuat situs menggunakan Adobe Portfolio serta mendapat akses ke Typekit, Photoshop dan Lightroom. Tersedia pula paket berlangganan $50 per bulan yang mencakup seluruh software besutan Adobe.

Sumber: Adobe Blog dan TheNextWeb.

Google Siapkan Tool untuk Mengubah Tampilan Situs Menjadi Material Design

Seperti yang kita ketahui, salah satu fitur unggulan Android 5.0 Lollipop yang dirilis tahun kemarin adalah desain visualnya yang menarik. Begitu menariknya, Google tidak segan mengajak semua developer aplikasi Android untuk turut mengadopsi ide yang mereka juluki Material Design tersebut. Continue reading Google Siapkan Tool untuk Mengubah Tampilan Situs Menjadi Material Design