Cerita Pengalaman SFI.Queen Jadi Runner-Up dalam Gelaran FSL Elite

Akhir pekan lalu (9 Juni 2019) menjadi konklusi dari salah satu kompetisi Mobile Legends untuk perempuan, FSL Elite. Dalam kompetisi ini, tim SFI.Queen bertandang ke Singapura untuk melawan tim-tim Mobile Legends perempuan terbaik se-Asia Tenggara. Kompetisi ini diikuti oleh empat tim, yaitu Bren Victress (Filipina), Grumpy (Singapura/Malaysia), Venus Vixens (Myanmar), dan tentunya SFI.Queen.

Dibuka dengan fase grup, pertandingan berjalan dengan cukup menarik. SFI.Queen tampil dengan cukup menjanjikan, berhasil amankan catatan clean sheet, menang tiga kali berturut-turut, tanpa kalah satu kalipun dalam seri pertandingan round robin. Ketika itu, SFI.Queen bahkan bisa menang melawan Bren Victress, tim yang digadang-gadang sebagai salah satu yang terkuat menurut sang kapten, Violetta “Caramel” Aurelia.

Caramel juga sempat bercerita, para srikandi SFI.Queen sebenarnya tidak menyangka bisa clean sheet pada hari pertama. “Karena sebenarnya lawan-lawan kami itu kuat-kuat, makanya kami sebegitu nggak nyangka bisa clean sheet saat hari pertama.” Salah satu yang juga membuat mereka tidak menyangka atas kemenangan tersebut, mungkin karena persiapan Caramel dan kawan-kawan yang dirasa kurang maksimal.

Sumber: FSL Elite Official Page
Sumber: FSL Elite Official Page

“Kalau persiapan kita sebetulnya sudah mempersiapkan draft, strategi rotasi, dan lain sebagainya sedari awal. Sayang, jaringan di penginapan kami terbilang kurang bagus, alhasil kami jadi nggak bisa latih tanding. Jadi ketika itu persiapan kami hanya sekadar briefing saja, biar mengingat kembali strategi-strategi yang akan digunakan.” cerita Caramel membahas persiapan tim.

Masuk hari kedua, pertandingan berlanjut ke fase bracket. Lawan pertama SFI.Queen adalah tim Grumpy, tim kuat yang sudah dikhawatirkan oleh Caramel dan kawan-kawan sejak hari pertama. “Dari sebelum kompetisi dimulai, kami sebenarnya sudah waswas dengan tim Grumpy. Kami sudah sering memperhatikan gerak gerik tim Grumpy jelang FSL Elite, dan kami akui permainan mereka memang yang paling rapi di antara yang lain.”

Namun, pada pertandingan pertama tersebut, mereka ternyata secara tidak diduga berhasil menang melawan Grumpy, lalu lawan Bren Victress setelahnya di babak upper finals. Tapi ternyata  dari lower bracket, Grumpy diam-diam menyergap dan menumbangkan Venus Vixens serta Bren Victress. Babak Grand Finals, Grumpy pun kembali bertanding melawan SFI.Queen.

“Sebenarnya kami sudah nggak kaget melihat Grumpy yang menang dari bracket bawah. Kami malah sepemikiran dengan tim lain, bahwa akhirnya Grumpy mau unjuk gigi kekuatan mereka yang sesungguhnya.” Bertanding melawan Grumpy yang sudah menunjukkan kekuatan penuhnya, SFI.Queen jadi tak berdaya menghadapi mereka. Alhasil, para srikandi esports Indonesia ini terpaksa takluk 3-0 di hadapan tim Grumpy.

“Kami sudah sepakat untuk memberikan yang terbaik untuk melawan tim Grumpy. Tetapi kami akui bahwa kekalahan SFI.Queen atas tim Grumpy disebabkan karena tim mereka memang jauh lebih kuat secara draft maupun strategi.” jawab Caramel membahas kembali pertandingan mereka melawan Grumpy di FSL Elite.

Sumber: FSL Elite Official Page
Sumber: FSL Elite Official Page

Setelah FSL Elite, sementara ini belum ada informasi lanjutan seputar kompetisi Mobile Legends untuk perempuan lainnya. “Untuk target ke depan, sementara sih belum ada. Tetapi setelah kehadiran kompetisi FSL, aku melihat makin banyak tim esports besar yang mulai merekrut tim ladies. Jadi menurutku ini langkah pertama yang baik buat perkembangan scene kompetisi khusus perempuan, nggak hanya di Indonesia, tapi di negara lain juga.”

Lebih lanjut soal kompetisi esports khusus perempuan, Caramel mengatakan bahwa bakal ada kompetisi untuk ladies lainnya. “Bakal ada kok, tapi untuk sementara tetap masih menunggu kepastian kompetisi-kompetisi tersebut terlebih dahulu.”

Selamat bagi para srikandi esports dari SFI.Queens yang telah memberikan semua yang terbaik untuk membanggakan Indonesia! Semoga ke depannya Caramel dan kawan-kawan SFI.Queen bisa memberikan prestasi yang lebih baik lagi, dan terus mendorong emansipasi perempuan di kancah esports Mobile Legends secara keseluruhan.

 

 

SFI Queen, Sang Srikandi Mobile Legends, Juarai FSL Indonesia Qualifier

Prestasi di kancah esports sebenarnya bukan monopoli para Arjuna saja. Walau jumlahnya tak banyak, namun juga ada para Srikandi esports yang tak mau kalah dengan para lelaki. Selain dari EVOS.Galaxy Sades yang sebegitu kuat di kompetisi ladies, sampai dinobatkan sebagai ratunya kancah Point Blank Indonesia, ternyata baru-baru ini juga ada SFI Queen yang menunjukkan tajinya. Tim Mobile Legends ladies yang satu ini baru saja lolos ke tingkat Asia Tenggara setelah menjadi juara di Female Esports League Indonesia Qualifier 2019.

Akhir pekan lalu (19 Mei 2019), mereka berhasil lolos dari kualifikasi Indonesia dengan catatan yang sangat baik, tak terkalahkan satu kalipun oleh tim lain yang berusaha menjatuhkan mereka. Padahal penantang mereka datang dari nama-nama yang cukup besar di esports Indonesia. Dari 16 tim peserta FSL Indonesia Qualifier, terselip tim seperti Saints Ladies atau tim campuran Winda “Earl” Lunardi yang bernama Pokemon.

Sumber: Instagram @sfiesportsteam
Sumber: Facebook @FSLMobileGames

Lolos dari kualifikasi Indonesia, perjuangan SFI Queen berlanjut pada 8-9 Juni 2019 mendatang. Mereka akan bertanding dalam kompetisi FSL Elite, yang akan diselenggarakan di Singapura, melawan tim Mobile Legends perempuan terhebat dari berbagai negara di regional Asia Tenggara. Saat ini sendiri sudah ada Bren Esports Victress dari kualifikasi Filipina dan Venus Vixens dari kualifikasi Myanmar, yang siap menghadang mereka di gelaran utama FSL Elite 2019.

Selain dari dua tim tersebut, masih tersisa satu kualifikasi terakhir sebelum menuju gelaran final, yaitu kualifikasi SG/MY yang diselenggarakan pada 25-26 Mei. Menghadapi kompetisi yang cukup besar dan melihat torehan prestasi SFI Queen pada gelaran kualifikasi Indonesia, saya cukup penasaran dan mewawancara kapten tim SFI Queen, Violetta “Caramel” Aurelia.

Bercerita tentang asal usul terciptanya SFI Queen, Caramel mengatakan bahwa tim Mobile Legends perempuan dari SFI Esports ini sudah terbentuk sejak Agustus 2018. “Awalnya kami terbentuk untuk wacana akan diadakannya MPL Ladies. Walau MPL Ladies akhirnya belum juga terlaksana, tapi kami tetap mempertahankan tim ini, dan coba ikut turnamen umum. Sampai akhirnya ada pengumuman kompetisi FSL yang bikin tim kami excited, dan latihan lebih giat lagi.” Jawab Violet.

SFI Queen terbilang cukup getol latihan sehari-harinya. Violetta bercerita bahwa tim mereka sudah punya jadwal latihan rutin tersendiri. “Tapi setelah mendengar pengumuman FSL, latihan kami diperketat, durasinya ditambah, dan meningkatkan komitmen antar player juga.” cerita Violet.

Sumber: Instagram @sfiesportsteam
Sumber: Instagram @sfiesportsteam

Ternyata berkat latihan keras tersebut, terbukti SFI Queen bisa menang sapu bersih, tak terkalahkan satu pertandingan pun sepanjang fase kualifikasi. “Pas menang, kita seneng banget, apalagi kita menang mulus tanpa kecolongan skor, mulus sampai final. Tapi sebenarnya kami juga sudah cukup percaya diri bakal lolos, karena tahu nggak semua tim punya komitmen latihan seperti tim kami.” kata Violetta.

Jelang FSL Elite, bagaimana persiapan SFI Queen menghadapi kompetisi tersebut. Violetta mengatakan, salah satunya adalah dengan latihan yang lebih intensif. Intensif yang bagaimana? Yaitu dengan fokus bootcamp, alias latihan bersama di dalam satu tempat, supaya lebih fokus, bisa lebih mantap, dan membangun chemistry antar anggota tim SFI Queen.

Caramel juga bercerita, bahwa ia dan kawan-kawannya cukup optimis untuk kompetisi ini. “Walau kami was-was dengan tim Bren Victress, tapi kami tetap optimis untuk FSL Elite nanti. Pastinya kami akan berusaha yang maksimal agar Indonesia bisa menjadi juara satu di kompetisi setingkat Asia Tenggara.”

Sumber: Instagram @sfiesportsteam
Sumber: Instagram @sfiesportsteam

Terakhir, Violetta juga bercerita soal harapannya terhadap scene esports perempuan dan juga para srikandi esports yang ada di luar sana. “Kalau soal harapan terhadap scene, tentunya kompetisi seperti FSL ini bisa terus ada. Bahkan kalau bisa, pada suatu hari nanti ada liga format liga seperti MPL untuk para ladies. Kalau bicara pesan-pesannya untuk para srikandi esports lainnya, kembangkan terus skill individu, teamwork, dan chemistry. Harus pantang menyerah!”

Mari kita doakan agar Caramel dan kawan-kawan SFI Queen bisa mendapatkan hasil yang terbaik di gelaran FSL Elite 2019, yang akan diselenggarakan pada 8-9 Juni mendatang. Maju terus Srikandi esports Indonesia!