Ngakuin Tampil Lebih Baik

I have to say, tampilan ngaku.in kali ini lebih baik daripada tampilan sebelumnya, good job. Kali ini tampak lebih teratur dan layoutnya lebih pas daripada versi terakhirnya. Ingin sekali mengkritik soal penggunaan warnanya, tapi sebaiknya itu saya serahkan saja kepada teman-teman designer sekalian.

Setelah menambahkan fitur komentar dan moderasi untuk konten, sekarang Ngaku.in tinggal memikirkan untuk memantapkan design dan juga menggali kemungkinan bisnis model yang bisa menghasilkan revenue dan memastikan ngaku.in tetap berjalan. Model bisnis pertama yang terlintas di benak saya ya tentu saja advertising, entah menggunakan Google AdSense (atau PPC lokal lainnya), atau ya memasang space iklan untuk dijual sendiri. Pilihan yang terakhir ini pastinya lebih menguntung, namun butuh effort yang lebih banyak (salesforce).

Masalahnya dengan advertising adalah sulitnya meningkatkan traffic, apalagi jika tidak ada modal untuk berpromosi. Solusinya bagaimana? Salah satunya adalah social media dan social networks seperti Twitter, Plurk dan Facebook. Ngaku.in sudah cukup pintar untuk merambah ke situs-situs ini dan mencoba menjaring pembaca namun sepertinya effortnya belum maksimal. Social media campaign menjadi salah satu senjata yang cukup ampuh, terutama jika diekskusi dengan tepat dan ditujukan ke sasaran yang tepat pula.

Strategi lainnya adalah dengan membuat tool untuk mendistribusikan konten, misalnya widget yang bisa dipasang para blogger di blog mereka. Jadi nanti di blog mereka bisa terlihat jejeran pengakuan yang unik dan lucu dan tentunya mengundang lebih banyak pengunjung ke situs Ngaku.in.

Bagaimana pendapat anda mengenai Ngaku.in yang baru ini? Ada saran mengenai bagaimana mereka bisa berkembang? Silahkan sampaikan di kolom komentar.

IBM Luncurkan Layanan Email

Saya sih agak terkejut mendengarnya, IBM (International Business Machine) yang tersohor itu meluncurkan layanan email berbasis web 5 tahun setelah Google merilis Gmail, dan 12 tahun setelah Yahoo meluncurkan Yahoo! Mail.

Layanan email ini dinamakan iNotes, diluncurkan secara diam-diam oleh IBM dan dibandrol dengan harga $3.75 per bulan dengan storage cukup 1GB saja. Kalau dibandingkan dengan layanan Gmail (yang gratis) saja pengguna bisa mendapat 7GB lebih, yang berbayar bisa mencapai 25GB.

Fitur-fiturnya pun tidak jauh berbeda dengan Yahoo Mail dan GMail : calendar, label, spam-protection dan antivirus, POP3/IMAP, encryption, dan lain-lain. Tebakan saya sih iNotes ini difokuskan ke korporat karena ada beberapa fitur tambahan seperti kolaborasi untuk berkas, instant messaging dan juga penjadwalan.

Tidak berharap banyak deh dari layanan yang satu ini 🙂

ps:Masih bertanya-tanya kenapa dinamakan iNotes? Apakah mengikuti trend ‘i’ dari Apple? Padahal Steve Jobs (CEO Apple) dari dulu selalu terobsesi untuk mengalahkan IBM.

Cegat Taksi Via Smartphone? Bisa!

Nah ini dia, aktivitas yang sering anda lakukan (paling tidak pernah melakukan) dan saya benar-benar membayangkan jika saja di Indonesia bisa seperti ini. Pengguna iPhone di AS sana memang telah disuguhkan sebuah iPhone App berisi daftar nomor telepon untuk pemesanan taksi, namun itu belum cukup.

TaxiMagic menyediakan sebuah aplikasi mobile yang mencakup fungsi pemesanan taksi di 25 kota di AS seperti San Francisco, Los Angeles, dan Washington DC. TaxiMagic juga telah mendukung platform mobile seperti iPhone, Blackberry dan booking via SMS.

Caranya mudah sekali, cukup online dengan smartphone anda lalu TaxiMagic akan menampilkan lokasi anda (via Google Maps) dan juga daftar layanan taksi di sekitar anda. Dari situ anda bisa langsung terhubung dengan sistem pemesanan taksi dengan menggunakan account TaxiMagic anda dan anda tinggal menunggu kedatangan taksi anda.

Sistem pembayarannya pun tidak kalah canggih, dengan menggunakan kartu kredit yang terhubung ke account TaxiMagic anda maka anda tidak perlu menggunakan uang cash ketika membayar taksi. TaxiMagic menambahkan biaya $1.50 untuk menggunakan pembayaran seperti ini. Namun TaxiMagic juga memungkinkan anda untuk membayar cash tanpa menghubungkan kartu kredit anda ke account TaxiMagic. Untuk yang tidak memiliki smartphone, juga bisa melakukan booking taksi via SMS dengan memberikan info letak penjemputan dan akan dibalas dengan nama supir taksi yang akan menjemput anda.

Keren? Pasti!

Saya juga ingin coba Google Wave :(

Sejak kemarin Twitter diramaikan dengan pembicaraan seputar produk terbaru Google yang dinamakan Google Wave. Kebanyakan sih ribut minta invite untuk mencoba menggunakan Google Wave, namun sepertinya Google tidak menerapkan sistem invite tersebut.

Google menggunakan sistem rekomendasi, dimana pengguna yang telah mendapatkan akses bisa merekomendasikan rekannya untuk diberikan akses menggunakan Google Wave. Antisipasi terhadap Google Wave ini hampir mirip ketika dulu Google merilis Gmail berbasis invite (public-beta) yang juga diramaikan oleh orang-orang yang meminta invite.

Lalu, apa sih sebenarnya Google Wave itu?

Google Wave adalah sebuah tool komunikasi dan kolaborasi yang diumumkan oleh Google bulan Mei lalu dan sejak itu ramai dibicarakan di ranah maya terutama di kalangan early adopters (Ahem!). Sistem berbasis web ini memiliki pondasi sebagai platform komputasi, protokol komunikasi yang dirancang untuk mengintegrasikan penggunakan email, instant messaging, wiki dan jejaring sosial secara real-time.

Mengerti? Saya tidak, karena saya belum menjejalkan tangan saya ke dalam Google Wave ini 🙁

At least, saya bisa dapat screenshotnya thanks to Alderina Gracia yang baik hati 🙂

Twitter Akan Luncurkan User List

Twitter memang selama ini telah memfasilitasi pengguna baru dengan Suggested User List yang bisa difollow sebagai langkah pertama setelah bergabung di Twitter. Namun daftar ini tentu sangat subyektif bagi kebanyakan orang dan kelemahan inilah yang menjadi dasar pemikiran Twitter untuk mengijinkan penggunanya membuat daftar pengguna yang subyektif.

Fitur ini masih dalam tahap ujicoba namun akan segera diluncurkan tidak lama lagi. Dengan fitur ini para pengguna Twitter bisa membuat daftar pengguna Twitter yang mereka rekomendasikan dan pengguna lain dapat langsung mem-follow mereka semua dengan satu klik saja.

Nyaman sekali dan pastinya mempermudah user-discovery serta memastikan proses following menjadi lebih sesuai preferensi pengguna.

Untuk anda pengguna Twitter jangan lupa follow @dailysocial di Twitter ya 🙂

Brungut, Direktori Hasil Kolaborasi

Belakangan ini mulai banyak situs-situs lokal yang meng-cover lokasi-lokasi seperti tempat makan, kantor, tempat wisata, dll. Sebut saja ada bukukuning, urbanesia, koprol (sort of), sendokgarpu, dan banyak lagi yang lainnya.

Situs yang satu ini seperti cukup nekat untuk masuk ke dalam permainan tersebut, dengan hampir tidak ada diferensiasi yang berarti. Situs yang diberi nama Brungut (??) ini bahkan masih menyandang gelar “alpha” meskipun terlihat sudah cukup rapi. Dari data whois terlihat bahwa nama domain ini baru aktif sejak 1 September 2009, kurang lebih sebulan lalu.

Brungut ini juga telah mendukung Facebook Connect sebagai langkah registrasi jadi lebih mudah untuk mendaftarkan diri sebagai pengguna. Brungut ini mengusung konsep user-generated content dimana pengguna dibebaskan untuk mengisi konten dan diharapkan situs ini bisa berjalan tanpa banyak camput tangan administrator.

Brungut Merupakan sebuah website komunitas dimana anda bisa berbagi tempat tempat favorit, mencari tempat tempat menarik, mempromosikan tempat usaha, berkolaborasi membuat direktori seluruh tempat yang ada di indonesia

Pengelola Brungut ini telah sadar sepenuhnya bahwa situs mereka ini sama dengan ratusan situs lain yang telah ada tanpa menjual fitur / diferensiasi sebagai kompensasi untuk menggunakan layanan mereka.

Layanan ini sepertinya akan mengandalkan sepenuhnya pada kesadaran dari para visitornya yang mau berbaik hati untuk mendaftarkan diri dan berbaik hati men-submit konten ke situs mereka daripada men-submit ke situs sejenis lainnya tanpa keunggulan apapun.

So, masih mau coba? No, thank you.

hat tip : armono

Sean Parker Merapat Ke Yammer

28 tahun, dan 4 startup sukses cukup bagi Sean Parker untuk disebut sebagai entrepreneur online muda yang sangat berbakat. Napster, Plaxo, Cause, dan Facebook pernah menjadi persinggahan untuknya dan semuanya berakhir cukup baik bahkan ketika dia harus meninggalkan startup tersebut.

Kali ini startup microblogging Yammer menjadi tempat persinggahan Sean selanjutnya. Di startup yang mengusung konsep microblogging untuk enterprise ini, Sean akan bergabung menjadi salah satu anggota Board of Directors dimana Sean akan ikut dalam pengambilan keputusan strategis di Yammer.

Dengan resume yang begitu mengesankan, kedatangan Sean ke Yammer bisa menjadi batu loncatan bagi Yammer dalam mengembangkan produknya. Apalagi salah satu keahlian Sean adalah mengatur strategi produk khususnya untuk pasar enterprise dan korporat, pastinya keahliannya ini bisa dimanfaatkan untuk menjaring customer baru bagi Yammer dan juga fitur-fitur penting lainnya.

Ada Apa Dengan Bola?

Beberapa hari lalu PlasaIndigo meluncurkan sebuah situs KanalBola yang (pastinya) membahas mengenai sepak bola dan berbagai pernak-perniknya. Hari ini Dagdigdug meluncurkan situs dengan bahan yang sama, namun tentunya dengan rasa yang berbeda.

Dagdigdug kembali meluncurkan sahabatnya, lagi-lagi dengan engine yang sama, kali ini mengenai sepakbola. Nama merupakan sebuah hal yang penting, dan Enda dkk ini benar-benar tahu cara memilih nama yang catchy dan mudah diingat. Bolaria namanya, terdengar seperti nama stadion bola di era 70an, tapi ini merupakan situs terbaru dagdigdug yang populer dengan situs-situs niche mulai dari politikana, ngerumpi, curipandang, langsungenak, dan publikana.

Lucu juga mendengar kedua situs ini diluncurkan hampir selisih seminggu, dan apakah effort ini cukup untuk mengalahkan situs-situs bola lainnya? Ada banyak sekali situs bola yang ada di Indonesia dan hampir semuanya memiliki konsep yang sama. Lagi-lagi keunggulan yang ditawarkan oleh situs-situs lepasan Dagdigdug ini tetap sama, yaitu konsep forum yang lebih interaktif, lebih sosial.

Ayo tebak-tebakan, Dagdigdug sekarang sedang merencanakan untuk membuat situs niche apalagi ya? IT/Teknologi? Musik? Marketing? Programming? Designer? Wah wah wah.. masih buanyak sekali lahan yang bisa digarap ya.

CTO Wikimedia Bergabung Dengan Status.Net

CTO Wikimedia dan lead developer Wikipedia dan MediaWiki, Brion Vibber mengumumkan hari ini bahwa dirinya akan meninggalkan Wikimedia untuk bergabung bersama Status.net yang dulu dikenal sebagai laconi.ca sebagai lead Architect.

StatusNet adalah sebuah startup yang membangun sebuah platform microblogging open-source yang menjadi engine dibelakang situs seperti Identi.ca yang merupakan layanan microblogging yang terdistribusi dengan situs microblogging lainnya.

Vibber sendiri mengaku sejak 2008 lalu terlibat dalam pengembangan StatusNet sebagai pengguna, bug report dan membantu fix masalah-masalah pemrogramman di StatusNet. Dalam waktu dekat ini StatusNet berencana untuk merilis versi 1.0, hosted service dan support dan sepertinya kedatangan Vibber akan menjadi sebuah hal yang sangat tepat.

Nantinya Vibber akan berkutat seputar arsitektur dan pengembangan dari perangkat lunak StatusNet dan service-service untuk dukungan platform StatusNet. StatusNet juga sangat senang dengan bergabungnya Vibber di StatusNet karena background Vibber yang sangat aktif di komunitas Open Source tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi StatusNet yang sedang membangun komunitas developer mereka.

PlasaIndigo Inkubator Industri Digital Kreatif

Telkom sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia rupanya tahun ini meluncurkan inisiatif program inkubasi untuk industri kreatif digital yang dinamakan PlasaIndigo. PlasaIndigo ini merupakan salah satu bentuk dari corporate social responsibility dari Telkom.

Sejak beberapa bulan lalu PlasaIndigo sudah mengumpulkan beberapa startup yang akan diberikan kesempatan untuk pitching mengenai ide kreatif mereka, beberapa diantaranya merupakan web startup yang buat saya sangat menarik. Startup-startup ini dikumpulkan sejak beberapa bulan lalu dan menjaring lebih dari 600 pendaftar dari industri kreatif, hingga tahap seleksi akhirnya tersisa 80 partisipan saja.

Para partisipan ini akan dinilai dari kreativitas ide mereka dan juga keuntungan dari sisi bisnis, sebuah kombinasi mematikan dalam bisnis terutama bisnis startup yang cenderung kaya ide namun kurang modal.

Pemenangnya akan mendapat sokongan dana sebesar Rp. 50 juta, agak kurang untuk menghire beberapa orang tambahan sampai produk mereka menghasilkan keuntungan tapi ya lumayan lah. Dan juga pemenang akan diberikan fasilitas lengkap bernilai hingga Rp. 100 juta dan juga bimbingan / konsultasi dari para entrepreneur sukses. Menggiurkan? Tentu saja.

Masih belum jelas apakah nantinya PlasaIndigo ini akan mendapatkan kepemilikan atau pembagian keuntungan dari para startup ini, namun jika berlabel CSR tentu seharusnya tidak ada embel-embel seperti ini.

Event-event seperti inilah yang benar-benar dibutuhkan oleh para entrepreneur muda yang sedang menjajaki bisnis dimana mereka bisa mendapatkan dana yang mereka butuhkan untuk memulai bisnis tersebut. Langkah yang patut diacungi jempol untuk Telkom.

PS: Saya masih bingung dengan status kanalbola.com yang diluncurkan PlasaIndigo beberapa waktu lalu.