OJK Siapkan Aturan untuk Platform Agregasi Finansial

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menyosialisasikan Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK) mengenai Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK). Aturan ini dirancang untuk memperkuat pengawasan terhadap layanan agregasi jasa keuangan yang semakin berkembang seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi dalam sektor keuangan.

Rancangan aturan tersebut akan mengatur kegiatan penyelenggara agregasi dalam memastikan layanan yang aman, bertanggung jawab, dan melindungi konsumen.

RPOJK ini bertujuan untuk memberikan kerangka regulasi yang jelas bagi para pelaku industri yang berperan dalam menyediakan platform pembanding dan distribusi produk keuangan, serta memperkuat pengawasan terhadap perlindungan data konsumen. Menurut OJK, dengan hadirnya aturan ini, layanan agregasi dapat berjalan optimal, meningkatkan efisiensi transaksi, serta memperluas inklusi keuangan di Indonesia.

Sebelumnya untuk layanan agregasi finansial diatur dalam regulatory sandbox OJK atau Inovasi Keuangan Digital. Per Maret 2024, ada 36 pemain digital yang masuk ke dalam sandbox tersebut, di antaranya CekAja, Cermati, Paper.id, Oy!, Alumak, BRIIX, dan beberapa lainnya.

Keamanan dan perlindungan konsumen

Salah satu sorotan utama dari rancangan peraturan ini adalah penguatan perlindungan konsumen, terutama dalam hal keamanan data pribadi dan transaksi keuangan. PAJK diharuskan mematuhi ketentuan keamanan siber dan perlindungan data sesuai standar internasional seperti ISO 27001. OJK menekankan pentingnya keamanan sistem elektronik yang digunakan PAJK, terutama dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data konsumen.

Menurut OJK, PAJK memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa informasi produk keuangan yang disajikan kepada masyarakat akurat dan transparan. Di samping itu, mereka juga harus menjaga keandalan sistem informasi dan perlindungan data konsumen.

Selain itu, layanan agregasi jasa keuangan yang diatur dalam RPOJK ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam memperluas inklusi keuangan. PAJK berperan penting dalam membantu masyarakat membandingkan dan memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan profil mereka. Dengan memanfaatkan platform digital, konsumen akan semakin mudah mengakses informasi tentang produk-produk keuangan seperti kredit, tabungan, hingga asuransi, tanpa harus mengunjungi lembaga keuangan secara langsung.

Aturan perizinan dan sanksi tegas

RPOJK ini juga mengatur perizinan bagi penyelenggara PAJK, di mana setiap pihak yang ingin menjalankan layanan agregasi wajib memperoleh izin usaha dari OJK. Selain itu, penyelenggara diwajibkan berbadan hukum perseroan terbatas dengan modal disetor minimal Rp2,5 miliar.

Dalam hal penegakan aturan, OJK menetapkan sanksi tegas bagi PAJK yang melanggar ketentuan. Sanksi yang dapat diberikan antara lain peringatan tertulis, denda hingga Rp1 miliar, penghentian kegiatan, hingga pencabutan izin usaha.

PAJK diharuskan bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan (LJK) yang telah terdaftar dan memiliki izin dari OJK. Kerja sama ini dituangkan dalam perjanjian tertulis yang mencakup tanggung jawab masing-masing pihak, termasuk mekanisme penanganan pengaduan dan pertukaran data konsumen yang aman.

Selain itu, dalam menjalankan kegiatan agregasi, PAJK diwajibkan untuk secara transparan menyampaikan kepada konsumen bahwa produk keuangan yang ditawarkan bukan milik PAJK, melainkan dari lembaga keuangan mitra. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya misinformasi yang dapat merugikan konsumen.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

VIDA Luncurkan “Identity Stack”, Bantu Bisnis Cegah Penipuan Identitas Berbasis Deepfake

VIDA, penyedia solusi identitas dan keamanan digital, secara resmi meluncurkan VIDA Identity Stack. Ini adalah layanan komprehensif yang dirancang untuk mengatasi ancaman penipuan identitas digital, terutama yang menggunakan teknologi deepfake dan AI. Peluncuran ini dilakukan dalam acara “VIDA Executive Summit 2024” yang dihadiri oleh berbagai pakar dan pemimpin industri digital, termasuk ahli keamanan siber dunia, Mikko Hyppönen.

Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman penipuan digital di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, terutama serangan yang memanfaatkan deepfake, pengambilalihan akun, dan rekayasa sosial. VIDA Identity Stack hadir sebagai jawaban atas meningkatnya ancaman ini, menawarkan solusi pencegahan penipuan dengan tingkat keberhasilan hingga 99,9%. Solusi ini mencakup berbagai fitur seperti verifikasi identitas, autentikasi pengguna, dan deteksi penipuan digital yang didukung oleh teknologi AI canggih.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Nezar Patria, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya solusi keamanan digital untuk menjaga kepercayaan dalam transaksi online. “Dengan meningkatnya jumlah serangan siber di Indonesia, penggunaan tanda tangan elektronik tersertifikasi seperti yang disediakan oleh VIDA menjadi krusial untuk menjamin identitas dan integritas dalam sistem elektronik,” ujar Nezar.

Fitur utama Identity Stack

VIDA Identity Stack menghadirkan beberapa fitur utama, antara lain:

  • Identity Verification: Mengkonfirmasi keaslian dokumen dan identitas secara real-time, mencegah penipuan melalui gambar atau video palsu.
  • User Authentication: Memastikan keamanan akses melalui otentikasi berbasis ponsel dan pengenalan wajah.
  • Fraud Detection: Menggunakan AI dan machine learning untuk mendeteksi dan mencegah aktivitas penipuan, termasuk deepfake.

Peluncuran VIDA Identity Stack menegaskan komitmen VIDA untuk melindungi bisnis di Indonesia dari ancaman penipuan digital yang semakin kompleks. Dengan teknologi yang terus berkembang, solusi ini diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan utama bagi bisnis dalam menjaga keamanan transaksi digital mereka.

Founder & CEO VIDA Group Niki Luhur menyatakan, “Risiko deepfake dan penipuan berbasis AI semakin nyata, menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi banyak bisnis. VIDA Identity Stack dirancang untuk melindungi bisnis dari ancaman ini, sehingga mereka dapat menjalankan operasi dengan lebih aman dan lancar.”

Laporan tentang ancaman siber

Selain peluncuran produk, VIDA juga merilis laporan riset bertajuk “Where’s The Fraud: Protecting Indonesian Business from AI-Generated Digital Fraud.” Laporan ini mengungkapkan bahwa 97% bisnis di Indonesia telah menjadi korban serangan rekayasa sosial dalam satu tahun terakhir, dengan phishing dan smishing sebagai metode yang paling sering digunakan. Lebih dari itu, 46% bisnis tersebut belum memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi AI untuk mencegah serangan ini, menunjukkan kebutuhan mendesak akan solusi yang lebih komprehensif.

Secara lebih lengkap, berikut temuan utama dalam laporan tersebut:

  • Ancaman Penipuan Berbasis AI Meningkat Pesat: Penipuan digital yang dihasilkan oleh AI, termasuk deepfakes, rekayasa sosial (social engineering), pengambilalihan akun, dan pemalsuan dokumen, terus meningkat. Teknologi tradisional semakin tidak efektif dalam menghadapi ancaman yang kian canggih ini, yang menyebabkan kerugian finansial dan reputasi yang signifikan.
  • 97% Bisnis Indonesia Mengalami Serangan Rekayasa Sosial: Hampir semua bisnis di Indonesia telah menjadi target serangan rekayasa sosial, dengan metode phishing (67%), smishing (51%), dan vishing (47%) sebagai teknik yang paling umum digunakan.
  • 84% Bisnis Mengalami Penipuan Identitas: Sebagian besar bisnis di Indonesia melaporkan telah mengalami penipuan identitas dalam setahun terakhir. Deepfakes dan pemalsuan identitas sintetis menjadi ancaman yang semakin sulit dideteksi.
  • 100% Bisnis Khawatir dengan Deepfake dan Penipuan Berbasis AI, tetapi 46% Tidak Memahami Teknologi Ini: Meskipun seluruh responden bisnis menyatakan kekhawatirannya terhadap ancaman penipuan berbasis AI, hampir separuh dari mereka mengakui tidak memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi ini.
  • 96% Bisnis Menghadapi Pemalsuan Dokumen: Bisnis di berbagai sektor, seperti keuangan dan real estat, sering kali menjadi korban pemalsuan dokumen dan tanda tangan, yang berdampak pada kerugian finansial, pelanggaran data, dan kerusakan reputasi.
  • 97% Bisnis Mengalami Upaya Pengambilalihan Akun (Account Takeover): Bisnis di sektor keuangan dan e-commerce sangat rentan terhadap pengambilalihan akun, dengan 76% serangan berhasil menghasilkan transaksi tidak sah atau pencurian data.
  • AI Membantu dalam Pencegahan Penipuan Berbasis AI: Solusi yang didukung AI, seperti verifikasi identitas berbasis biometrik dan deteksi penipuan menggunakan algoritma canggih, sangat penting untuk mengatasi ancaman penipuan yang terus berkembang.
Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

AC Ventures Dikabarkan Terlibat dalam Pendanaan Rp938 Miliar Produsen Susu Nabati Oatside

AC Ventures dikabarkan berpartisipasi ke pendanaan seri B Oatside, yang merupakan produsen susu oat berbasis di Singapura. Menurut data yang dicatatkan ke regulator, seperti dikutip dari Alternative.pe, sejumlah investor telah terlebih dulu masuk ke putaran ini, di antaranya TR Capital, Tangram Asia Capital, Temasek, dan GGV Capital. Total dana yang diraih dalam putaran ini melebihi $60 juta atau sekitar Rp938 miliar dengan valuasi $650 juta.

Ketika dimintai keterangan, pihak AC Ventures menolak memberikan komentar terkait kabar ini.

Oatside didirikan tahun 2020 oleh Benedict Lim, mantan CFO Kraft Heinz Indonesia. Mereka mengklaim sebagai produsen susu oat penuh pertama di Asia. Produk susu oatnya, yang diproduksi di Kabupaten Bandung, menggunakan oat panggang asal Australia dan dirancang khusus untuk selera Asia dengan cita rasa malt yang khas.

Saat ini produk Oatside sudah dipasarkan di 18 negara, di antaranya Singapura, Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Hong Kong, Filipina, dan India. Ekspansi pun terus digencarkan setelah sebelumnya perusahaan membukukan pendanaan seri A senilai $65,6 juta pada tahun 2022 lalu.

Nilai pasar untuk varian produk ini juga cukup besar di Asia-Pasifik, bahkan termasuk yang terbesar secara global. Menurut laporan Euromonitor International, Asia-Pasifik merupakan wilayah dengan kinerja terbaik untuk susu nabati, dengan penjualan mencapai $9,8 miliar pada tahun 2023.

Mengutip data DealStreetAsia, Oatside telah mendapati pertumbuhan bisnis signifikan dengan peningkatan 3x lipat pada tahun 2023 bernilai lebih dari $37 juta. Di sisi lain, kerugian perusahaan berkurang 59%, menjadi $1 juta.

Dengan permintaan yang terus bertambah dan pasar yang semakin luas, pada akhir tahun 2023 Oatside memperluas lini produknya dengan meluncurkan tiga varian es krim, serta varian susu oat Mocha dan Salted Caramel. Terbaru, Oatside merilis produk Chocolate Malt oat milk yang mengandalkan cita rasa malt khasnya. Produk ini awalnya tersedia di Singapura dan digambarkan sebagai “roti cokelat cair”.

HSBC Berikan Fasilitas Debt Rp776 Miliar ke Validus, Fokus Garap Pasar Indonesia Lewat Batumbu

Validus, sebuah platform pendanaan digital untuk UMKM yang berbasis di Singapura, mengumumkan perolehan fasilitas debt $50 juta atau setara Rp776 miliar dari HSBC. Fasilitas ini berada di bawah strategi ASEAN Growth Fund dan bertujuan untuk mendukung inklusi keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, serta membantu mereka mengatasi tantangan dalam mengakses sumber daya finansial.

Fasilitas utang ini akan disalurkan melalui anak perusahaan Validus di Indonesia, yaitu Batumbu, yang saat ini merupakan platform pendanaan digital UMKM. Batumbu diklaim telah mencatatkan keuntungan yang terus tumbuh selama lebih dari dua tahun dengan margin EBITDA yang secara konsisten melebihi 50%.

PT Berdayakan Usaha Indonesia (Batumbu) sendiri didirikan sebagai perusahaan patungan PT Triputra Investindo Arya (anak usaha Triputra Group) dengan Validus Investment Holdings Pte. Ltd. (VIH).

Fasilitas ini akan difokuskan untuk memberikan opsi pembiayaan yang lebih mudah diakses, sehingga dapat membantu UMKM Indonesia mengatasi hambatan keuangan dan memperkuat peran mereka dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, fasilitas ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pembiayaan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.

Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, saat ini terdapat 64,2 juta UMKM yang menyumbang 61% dari PDB Indonesia dan menyerap 97% dari total tenaga kerja di negara ini. Namun, laporan Bank Dunia menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia menghadapi kesulitan besar dalam mendapatkan pembiayaan karena persyaratan ketat yang diterapkan oleh bank. Meskipun ada berbagai inisiatif pemerintah, pinjaman UMKM hanya mencakup sekitar 20% dari total pinjaman bank. International Finance Corporation memperkirakan kesenjangan pembiayaan untuk UMKM di Indonesia mencapai sekitar $234 miliar.

Co-founder & Group CEO Validus Nikhilesh Goel menyatakan, “Kemitraan jangka panjang dengan HSBC ini memperkuat upaya kami untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan bagi UMKM di Indonesia. Kami akan terus mempelopori inovasi dan mendorong kemajuan dalam ruang pinjaman. Dengan memanfaatkan posisi unik Batumbu sebagai platform pendanaan digital UMKM terbesar dan satu-satunya yang menguntungkan di negara ini, kami berkomitmen untuk membuka peluang baru bagi bisnis, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan inklusi keuangan.”

Head of Corporate and Business Banking HSBC Singapura Harish Venkatesan menambahkan, “Sebagai salah satu pemain utama dalam pembiayaan digital UMKM di kawasan ASEAN, kami senang dapat mendukung Validus dalam memainkan peran penting dalam mempromosikan inklusi keuangan bagi usaha kecil yang kurang terlayani di wilayah ini. UMKM berperan penting dalam berkontribusi terhadap kesuksesan ekonomi jangka panjang di kawasan ASEAN dan sekitarnya. Kami berharap dapat mendukung Validus dalam misinya untuk mendorong pertumbuhan regional melalui HSBC ASEAN Growth Fund.”

Sejak tahun 2021, Validus menyalurkan dana S$5,17 miliar. Perusahaan ini didukung oleh investor strategis dan VC, termasuk Vertex Ventures, FMO, 01Fintech, NongHyup Financial Group, Norinchukin Bank, Aizawa Asset Management, Lotte F&L, AddVentures by SCG, VinaCapital Ventures, SEA Frontier Fund, K3 Ventures, dan Openspace Ventures.

Berkantor pusat di Singapura, Validus telah memperluas kehadirannya di Indonesia (Batumbu), Vietnam (Validus Vietnam), dan Thailand (Siam Validus).

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Kompetisi Ketat, Flash Coffee di Indonesia Klaim Pertumbuhan Bisnis 50% Sepanjang H1 2024

Startup coffee-chain Flash Coffee mengklaim pertumbuhan signifikan di Indonesia pada paruh pertama (H1) 2024. Hal tersebut ditorehkan melalui peningkatan penjualan lebih dari 50% yang diimbangi perluasan gerai baru di Jakarta dan Bandung.

Saat ini, Flash Coffee mengoperasikan 67 gerai di Indonesia dan sedang dalam proses memperluas kehadirannya di pasar ini. Pendapatan per gerai diklaim meningkat lebih dari 50% sejak awal 2024, didukung oleh menu baru yang telah diluncurkan. Berkat strategi ini, Flash Coffee telah mencapai profitabilitas operasional di Indonesia.

Pertumbuhan yang mengesankan ini didorong oleh visi dan keputusan perusahaan untuk fokus pada pasar Indonesia, setelah menutup operasinya di pasar Asia lainnya serta sukses mengubah Flash Coffee di Thailand menjadi waralaba.

“Kami sangat antusias dengan potensi pasar Indonesia sejak membuka gerai Flash Coffee pertama kami di Jakarta pada Januari 2020,” ujar Founder & CEO Flash Coffee David Brunier. “Berkat dukungan dari pelanggan setia dan fokus strategis kami pada Indonesia sebagai pasar paling matang, kami kini memperluas jejak kami di negara ini dengan rencana penambahan banyak gerai baru dalam 12 bulan ke depan. Kami baru saja memulai.”

Proposisi nilai Flash Coffee

Setiap gerai baru dirancang untuk menawarkan pengalaman kopi yang unik, dengan minuman andalan Flash Coffee seperti Seasalt Palm Sugar Latte dan Whipped Strawberry Matcha. Selain itu, gerai ini juga dilengkapi dengan aplikasi pemesanan digital yang ramah pengguna serta konsep toko yang lebih besar dengan desain yang nyaman, mendorong pelanggan untuk tinggal lebih lama dan bersosialisasi.

Selain komitmen berkelanjutan dari pendiri Flash Coffee, Sebastian Hannecker dan David Brunier, White Star Capital telah menunjuk Jakob Angele, Venture Partner di White Star Capital dan mantan CEO foodpanda, untuk mendukung pertumbuhan Flash Coffee. Angele, yang berperan penting dalam mengembangkan foodpanda hingga mencapai volume transaksi $5,5 miliar, akan memanfaatkan keahliannya di industri F&B dan pengiriman makanan online untuk memperkuat posisi Flash Coffee di pasar Indonesia.

“Kami sangat senang melihat perubahan baru-baru ini dan fokus intensif kami pada Indonesia yang berbuah menjadi kesuksesan bisnis nyata. Saya sangat antusias dengan masa depan Flash Coffee,” ujar Jakob Angele, Ketua Eksekutif Flash Coffee dan Venture Partner di White Star Capital. “Indonesia adalah salah satu pasar kopi paling menarik dan dinamis di dunia. Flash Coffee berada di posisi unik untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang akan kopi berkualitas tinggi.”

Flash Coffee terakhir membukukan pendanaan seri B senilai $50 juta tahun 2023 lalu dipimpin oleh White Star Capital. Bersamaan dengan pengumuman pendanaan tersebut, mereka mengatakan telah mencapai 100% profitabilitas seluruh outlet di Indonesia. Sejak berdiri tahun 2020, Flash Coffee kini sudah memiliki kehadiran di Indonesia, Singapura, Thailand, Hong Kong, dan Korea Selatan.

Lanskap kompetisi coffee-chain

Dalam bermanuver di Indonesia, Flash Coffee dihadapkan pada persaingan yang cukup ketat. Di ranah ini – kedai kopi modern yang didukung layanan digital—sudah ada sejumlah pemain lokal yang memiliki kehadiran kuat. Sebut saja Kopi Kenangan, Fore Coffee, Janji Jiwa, dan sejumlah pemain lainnya.

Kopi Kenangan, sebagai unicorn di sektor ini, belum lama ini melakukan diversifikasi bisnis dengan menyasar kalangan menengah ke bawah lewat brand “Satu Kenangan”. Di gerai yang lebih kecil, mereka menawarkan aneka produk minuman kopi dengan harga yang lebih murah. Sebelumnya, Kopi Kenangan banyak melakukan ekspansi produk dengan menghadirkan aneka sajian roti.

Gambaran persebaran coffee-chain di Indonesia per 2023
Gambaran persebaran coffee-chain di Indonesia per 2023

Pemain lain seperti Janji Jiwa juga terus melakukan perluasan wilayah dengan memasuki kota-kota tier-2 dan tier-3.

Lanskap persaingan kopi kekinian kini juga mulai diramaikan dengan konsep “kopi gerobak”. Salah satu pemain yang terus bermanuver adalah Jago Coffee. April 2024 ini, mereka baru memperoleh pendanaan seri A sebesar $6 juta (sekitar Rp98 miliar) dipimpin investor  Intudo Ventures dan BEENEXT Accelerate. Dengan model bisnis ini, perusahaan mengklaim telah mencapai profitabilitas yang stabil selama beberapa kuartal berturut-turut dan tumbuh lebih dari 13x pada 2023.

Application Information Will Show Up Here

TransTRACK Raih Pendanaan Seri A Rp185 Miliar untuk Mentransformasi Sektor Logistik dan Transportasi

TransTRACK, startup digitalisasi operasional armada melalui solusi fleet operation optimizer dan supply chain integrator, mengumumkan penutupan pendanaan seri A sebesar $12 juta atau setara Rp185 miliar. Putaran ini dipimpin Eurazeo dan Cocoon Capital, dengan dukungan IFP Securities, Bintang Delapan, dan AppWorks. Putaran ini melanjutkan pendanaan pra-seri A yang dibukukan pada Juni 2023 lalu senilai $2,1 juta (lebih dari Rp31 miliar) yang dipimpin Ortus Star.

Dengan modal tambahan yang didapat, TransTRACK akan mempercepat ekspansi ke seluruh Asia Tenggara, terutama memperdalam penetrasi di pasar Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Lalu selanjutnya akan mulai mengeksplorasi pasar Australia dan Taiwan.

“Dengan dukungan ini, kami tidak hanya mempercepat ekspansi kami tetapi juga memperkuat peran kami sebagai game changer dalam mentransformasi digitalisasi manajemen armada di Asia Tenggara. Sejak didirikan, kami berkomitmen untuk mendorong inovasi dalam logistik dan manajemen armada, dan dengan pendanaan ini, kami sangat antusias untuk memperluas operasi kami dan memenuhi permintaan yang berkembang dari para pelanggan kami,” ujar Founder & CEO TransTRACK Anggia Meisesari.

Potensi besar di sektor logistik

Seiring dengan sektor logistik di Asia Tenggara yang diproyeksikan bernilai lebih dari $55 miliar pada tahun 2025, TransTRACK berambisi jadi yang terdepan dalam transformasi ini. Dengan pesatnya peningkatan e-commerce, urbanisasi, dan meningkatnya permintaan akan solusi rantai pasokan yang efisien, solusi end-to-end inovatif TransTRACK siap untuk menangkap pangsa pasar yang besar di pasar regional utama, termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Momentum ini semakin memperkuat kehadiran TransTRACK di industri teknologi Asia Tenggara, mentransformasi berbagai sektor dengan meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan transportasi dan logistik melalui penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI). Selain itu, solusi teknologi ramah lingkungan TransTRACK, termasuk dasbor emisi karbon, analisis jejak karbon, dan optimalisasi transportasi laut, siap mendukung penerapan pajak karbon Indonesia pada tahun 2025.

Dengan mendigitalisasi operasi armada, TransTRACK mengklaim bisa membuat perusahaan meningkatkan produktivitas dan pemanfaatan armada sebesar 40% sekaligus mengurangi biaya lembur, bahan bakar dan tenaga kerja, total jarak tempuh, dan waktu menganggur sebesar 30%. Dengan visibilitas real-time, analitik prediktif, dan proses yang disederhanakan, bisnis dapat mengoptimalkan operasi, meminimalkan penundaan, dan meningkatkan tingkat layanan, menjadikan TransTRACK sebagai mitra utama dalam mengatasi tantangan logistik unik yang dihadapi di seluruh wilayah regional ini.

“Logistik tetap menjadi kunci bagi daya saing perekonomian Asia Tenggara secara keseluruhan, namun sektor ini menghadapi fragmentasi dan inefisiensi mengingat tantangan infrastruktur di wilayah tersebut. Ada potensi besar bagi pemain yang tepat untuk mengembangkan solusi yang meringankan dislokasi ini dan menurunkan biaya logistik, sekaligus mengurangi emisi dan meningkatkan standar keselamatan bagi operator, penumpang, dan kargo di seluruh industri,” jelas Investment Director Eurazeo Ernest Xue.

Ia melanjutkan, “Investasi kami pada TransTRACK menandakan keyakinan kami bahwa produk berkelanjutan yang muncul dari hubungan data dan mobilitas akan menjadi transformatif bagi salah satu industri paling tradisional di dunia. Sebagai investor global yang telah mendukung dekarbonisasi logistik di berbagai belahan dunia, kami berkomitmen untuk bermitra dengan para wirausahawan yang bekerja keras untuk menciptakan solusi yang berkontribusi terhadap dekarbonisasi di Asia Tenggara dan membantu dunia usaha mengurangi jejak karbon mereka dan mewujudkan perkotaan yang lebih berkelanjutan.”

Pertumbuhan bisnis

TransTRACK telah menunjukkan pertumbuhan luar biasa sejak didirikan pada tahun 2019, mencapai pertumbuhan bulanan sebesar 20% selama setahun terakhir.  Saat ini, TransTRACK telah melayani lebih dari 1.200 klien di 130 kota di Indonesia dan 30 kota di Malaysia dan Singapura, dengan lebih dari 150.000 subscription, melayani berbagai sektor termasuk logistik, transportasi umum, ritel, keuangan, pertambangan, pelabuhan & kelautan, jasa industri, serta perkebunan & kehutanan.

Pendanaan bari ini akan mendorong rencana ambisius TransTRACK untuk memperluas operasinya ke 100 kota di seluruh Indonesia dan semakin memperkuat kehadirannya di pasar logistik dan transportasi yang berkembang pesat di Asia Tenggara.

Putaran pendanaan ini menandai momen penting dalam pertumbuhan perusahaan, seiring dengan perjalanan inovasi dan ekspansi TransTRACK. Dengan dukungan dari investor terkemuka, TransTRACK siap menjadi pemain kunci dalam sektor logistik dan transportasi Asia Tenggara, mendorong efisiensi, keberlanjutan, dan pertumbuhan di seluruh kawasan.

Application Information Will Show Up Here

PasarPolis Catatkan Penjualan Jutaan Polis di Thailand dan Vietnam, Bersiap Ekspansi ke Singapura

Startup insurtech PasarPolis terus memperkuat posisinya dengan mencatatkan pencapaian signifikan di Thailand dan Vietnam. Setelah berhasil memperluas operasinya sejak 2019, PasarPolis telah menjual jutaan polis di kedua negara tersebut, menegaskan komitmennya untuk mendemokratisasi asuransi melalui inovasi teknologi dan pendekatan yang berpusat pada pelanggan.

Dalam laporan keuangan terbaru, PasarPolis menunjukkan peningkatan pendapatan hingga dua kali lipat sejak putaran pendanaan terakhir, serta lonjakan Gross Written Premium (GWP) sebesar 250% pada tahun fiskal ini. Pencapaian ini mencerminkan pertumbuhan signifikan yang berhasil diraih perusahaan, terutama melalui kolaborasi strategis dengan mitra-mitra utama seperti Shopee, VFS Global, VNtrip, Sendo, dan Chotot.

VP Corporate Finance & Regional Partnership PasarPolis, Brendan Batanghari, menyatakan bahwa keberhasilan di pasar Vietnam dan Thailand didorong oleh kemitraan ekosistem yang tepat dan operasi yang efisien. “Kami bangga dengan pencapaian kami dan berkomitmen untuk terus mendemokratisasi asuransi di seluruh Asia Tenggara,” ujarnya.

PasarPolis juga berencana untuk memperluas jangkauannya ke Singapura, dengan target pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 50% selama empat tahun ke depan. Perusahaan ini berfokus pada profitabilitas, inovasi berkelanjutan, dan penguatan posisinya sebagai pemimpin regional di industri insurtech.

Kemitraan strategis B2B2C dorong kesuksesan

Keberhasilan PasarPolis di Thailand dan Vietnam tidak lepas dari strategi kemitraan B2B2C yang kuat. Di Indonesia, perusahaan ini telah menjalin kerja sama dengan Shopee untuk menawarkan asuransi perangkat elektronik dan layar retak, yang kemudian diperluas ke Thailand dan Vietnam dengan cakupan asuransi yang lebih luas.

Di Vietnam, kemitraan ini mencakup asuransi perangkat elektronik dan tanggung jawab produk, sementara di Thailand, PasarPolis meluncurkan perlindungan digital untuk elektronik, yang mendapatkan adopsi dan kepuasan konsumen yang signifikan.

Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan platform PasarPolis untuk dengan mudah diperluas ke pasar lain dengan investasi minimal. Selain Shopee, PasarPolis juga bermitra dengan VFS Global, serta VNtrip, Sendo, dan Chotot di berbagai pasar.

Rencana ekspansi berikutnya

PasarPolis berencana untuk memperluas jangkauannya ke pasar baru, termasuk Singapura. Perusahaan ini tetap berkomitmen pada inovasi berkelanjutan, dengan rencana untuk memperkenalkan produk baru dan meningkatkan penawaran yang ada guna memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

PasarPolis berada di jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas, dengan memanfaatkan teknologi, analisis data, dan kemitraan strategis untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan kepemimpinan pasar di sektor insurtech.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Lokatani Raih Pendanaan Pre-Seed dari Asiapay Capital dan Jakarta Ventura

Lokatani, startup agritech yang fokus pada pengembangan sayuran hidroponik, berhasil mendapatkan pendanaan pre-seed dari Asiapay Capital dan Jakarta Ventura (Jakvent). Pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi, mengembangkan teknologi pertanian berbasis internet, serta memperluas jaringan distribusi dan pemasaran.

Didirikan pada tahun 2019 dan mulai memonetisasi bisnis pada tahun 2020, Lokatani telah membangun ekosistem rantai pasok yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Hal ini bertujuan agar petani sayuran hidroponik binaannya dapat memenuhi standar produksi yang tinggi.

Produk utama Lokatani meliputi Loka Fresh yang menyediakan sayuran segar berkualitas tinggi secara on-demand, Loka Grow yang berfokus pada pemberdayaan komunitas petani melalui skema co-farming, serta Loka Tech yang merupakan aplikasi terintegrasi dengan teknologi IoT untuk pemantauan otomatisasi proses pertanian dan manajemen inventori.

Co-Founder & CEO Lokatani Abdul Choliq menjelaskan bahwa pendanaan ini akan memperkuat berbagai aspek operasional Lokatani. “Pendanaan kali ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas produksi, pengembangan teknologi pertanian berbasis internet, perluasan jaringan distribusi, pemasaran, dan pengembangan sumber daya manusia. Dukungan ini memungkinkan Lokatani untuk terus menyelaraskan produksi tanaman secara real-time dengan permintaan pelanggan menggunakan aplikasi terintegrasi,” ujarnya.

Pendekatan “On-Demand Order” yang diusung Lokatani memungkinkan produksi yang lebih efisien dan sesuai dengan permintaan pelanggan. Selain itu, sistem “Scheduled Planting” yang diterapkan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pasokan baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan dukungan teknologi IoT.

Rizki Maarif, Venture Investor Team & Research Lead Asiapay Capital, mengungkapkan bahwa investasi ini sejalan dengan misi Asiapay untuk mendorong inklusi keuangan di sektor pertanian. “Value-chain yang dibangun oleh Lokatani membantu menyelesaikan masalah fragmentasi dalam rantai pasok pertanian, khususnya di sektor hidroponik. Kami berharap dapat membawa keahlian kami dalam infrastruktur pembayaran untuk memberikan dampak positif bagi petani hidroponik,” kata Rizki.

Direktur Utama Jakarta Ventura Chrisantina Lunaryati, menambahkan bahwa Lokatani memiliki peran penting dalam mendukung komunitas petani. “Lokatani tidak hanya berfungsi sebagai agregator, tetapi juga membimbing dan mendukung komunitas petani, khususnya petani sayuran hidroponik. Kami berharap komunitas ini dapat terus berkembang dan maju bersama Lokatani,” ungkapnya.

Pendanaan ini diharapkan menciptakan dampak positif yang signifikan bagi sektor pertanian hidroponik di Indonesia, serta mendukung visi Lokatani dalam membangun ekosistem pertanian yang lebih efisien, berkelanjutan, dan menguntungkan.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Startup Agritech Beleaf Dikabarkan Terima Pendanaan Tambahan dari Norinchukin

Startup agritech Beleaf dikabarkan menerima pendanaan tambahan untuk putaran seri A mereka. Menurut data yang dilaporkan ke regulator, seperti dikutip Alternative.pe, perbankan asal Jepang yakni Norinchukin masuk memberikan tambahan dana $1 juta atau sekitar Rp15,5 miliar.

Sebelumnya pada pertengahan 2023 lalu, Beleaf mengumumkan perolehan pendanaan seri A $6,85 juta atau lebih dari Rp103 miliar dipimpin oleh Alpha JWC Ventures. Putaran ini melanjutkan pendanaan tahap awal yang berhasil diraih pada akhir 2022 lalu. Turut berpartisipasi dalam putaran ini investor baru Openspace Ventures dan beberapa angel investor.

Fokus pada layanan Farming as a Services (FaaS), Beleaf mengajak mitra petani untuk mengimplementasikan sistem pertanian modern seperti dengan konsep hidroponik. Kepada mitranya, Beleaf memberikan dukungan berupa supai benih berkualitas tinggi, bimbingan penanaman, teknologi IoT, hingga layanan penjualan hasil panen. Mengutip data di situsnya, saat ini ada 97 mitra FaaS dengan total lahan mencapai 12 hektar.

Untuk konsumen akhir dan bisnis, Beleaf Farms menyediakan produk makanan segar seperti sayuran hijau, buah-buahan, bahkan paket penanaman sayur rumahan. Produk Beleaf juga disalurkan lewat sejumlah platform seperti Sayurbox, Astro, GrabMart, hingga supermarket seperti Hypermart, HERO, Papaya, SuperIndo, dan sebagainya.

Awal mula Beleaf

Beleaf didirikan sejak 2019 oleh Amrit Lakhiani. Mereka mengawali bisnis sebagai merek hidroponik premium yang menawarkan berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Seiring pertumbuhan bisnis dan pengalaman mengelola pertanian mereka sendiri, perusahaan mulai mengembangkan produknya ke manajemen pertanian yang didukung teknologi.

Beleaf meluncurkan program Farming as a Service pada tahun 2022, melibatkan petani di Puncak dan Bandung dengan manajemen pertanian yang dimungkinkan oleh teknologi. FaaS sudah dengan cepat menyelesaikan beberapa tantangan mendesak di sektor ini. Meskipun merupakan negara agraris, potensi Indonesia masih belum teroptimalkan dan ketergantungannya pada impor hasil pertanian masih tinggi.

Amrit mengaku pihaknya menyadari bahwa alih-alih membangun lebih banyak pertanian sendiri, mereka memiliki sesuatu yang dapat diterapkan secara luas dan lebih kuat. Didukung oleh big data dan IoT, solusi Beleaf menawarkan layanan end-to-end  mulai dari operasional, distribusi, dan offtaking – menghubungkan pertanian, distributor, dan pengecer dalam satu ekosistem terintegrasi. Hal ini memungkinkan petani untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan profitabilitas mereka.

Fokus bisnis saat ini adalah mengendalikan dan meningkatkan hasil pertanian mitra hingga 15%. Platform mereka memantau cuaca, pembibitan, aktivitas penanaman, dosis nutrisi, perencanaan pertanian, dan panen. Semua data yang dikumpulkan dari proses ini kemudian akan memperkuat pembelajaran mesinnya untuk peningkatan berkelanjutan pertanian, serta penelitian dan pengembangan solusi agribisnis di masa depan.

ChatApp.id Luncurkan mimin.ai untuk Bantu Efisiensi Bisnis

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, efisiensi dan optimalisasi operasional menjadi kunci keberlanjutan bagi banyak perusahaan. Untuk menjawab tantangan ini, ChatApp.id, pengembang teknologi chat interaktif, memperkenalkan mimin.ai, sebuah solusi inovatif berbasis WhatsApp yang dirancang untuk membantu bisnis tetap produktif tanpa mengorbankan kualitas layanan.

Sebagai salah satu bukti keberhasilan, ChatApp.id telah terpilih dalam Top 30 DS Launchpad 3.0, program akselerator dari DailySocial.id, yang semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan teknologi chat interaktif di Indonesia.

Mimin.ai adalah produk unggulan terbaru dari ChatApp.id yang mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dengan automasi canggih. Solusi ini dirancang untuk mengurangi beban operasional perusahaan sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan kemampuan seperti respons cepat dan akurat, follow-up otomatis, serta pemrosesan transaksi langsung melalui WhatsApp, mimin.ai menawarkan solusi efisiensi yang dapat diakses oleh berbagai jenis bisnis, dari UMKM hingga perusahaan besar.

“Mimin.ai merupakan wujud komitmen kami untuk membantu bisnis di Indonesia tetap kompetitif, terutama di tengah situasi ekonomi yang menantang. Fleksibilitas dan efisiensi adalah kunci bertahan dalam masa krisis, dan kami yakin solusi berbasis WhatsApp seperti mimin.ai akan memberikan dampak besar bagi bisnis yang ingin berkembang,” ujar Rachmat Efendi, CEO & Co-Founder ChatApp.id.

Dengan portofolio klien yang sudah mencakup perusahaan besar seperti PT MGM (Hotel Horison Group), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Perhutani, Apotek Guardian, hingga penjualan tiket konser untuk Deny Caknan, ChatApp.id membuktikan diri sebagai mitra teknologi yang andal dan inovatif. Mimin.ai, yang akan diluncurkan pada awal September 2024, diharapkan menjadi solusi andalan bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

ChatApp.id berkomitmen untuk terus berinovasi dan membantu lebih banyak bisnis di Indonesia menghadapi tantangan ekonomi dengan teknologi yang cerdas dan efisien. Melalui mimin.ai, perusahaan ini memastikan bahwa bisnis dapat terus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan mereka, kapan saja dan di mana saja.

Di Indonesia, saat ini terdapat sejumlah startup yang menghadirkan solusi layanan bisnis melalui aplikasi pesan. Mereka berambisi mengintegrasikan teknologi AI, seperti LLM dan NLP, agar bisa melakukan automasi dengan bahasa yang lebih alamiah. Sejumlah pemain tersebut di antaranya Kata.ai, Qiscus, Mekari Qontak, Pintar, Lenna, dan masih banyak lagi.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten