Amartha Akuisisi Bosowa Multi Finance, Strategi Perkuat Lini Bisnis

Pelaku bisnis fintech lending terus memperluas cakupan ke sektor multifinance. Terbaru, PT Amartha Nusantara Raya (Amartha) mengumumkan akuisisinya atas PT Bosowa Multi Finance, menambah deretan aksi korporasi serupa yang telah dilakukan perusahaan fintech lainnya.

Dalam pengumuman resmi bertanggal 24 Oktober 2024, Amartha Nusantara Raya menyatakan akan mengambil alih seluruh saham PT SAM Global Kapital dan PT Bosowa Asuransi di PT Bosowa Multi Finance. Perusahaan telah mengonfirmasi rencana ini kepada media, meski belum memberikan keterangan lebih lanjut hingga berita ini dirilis.

Langkah serupa sebelumnya dilakukan pemain serupa, termasuk Modalku yang pada tahun 2022 telah melancarkan akuisisinya atas PT Buana Sejahtera Multidana, kemudian mengubahnya menjadi entitas baru di bawah grup Modalku dengan nama PT Modalku Finansial Indonesia atau Modalku Finance. Perusahaan fintech seperti Akulaku, Kredivo, hingga Fazz juga kini mulai menyeriusi bisnis ini.

Ekspansi ke industri multifinance menjadi strategi penting bagi fintech P2P lending. Bisnis multifinance menawarkan fleksibilitas lebih besar dalam mendapatkan pendanaan, termasuk pinjaman dari lembaga keuangan untuk ekspansi. Sebaliknya, pinjol hanya mengandalkan dana dari para lender yang bersedia mendanai nasabah yang dipilih.

Keunggulan ini menjadikan multifinance sebagai opsi menarik bagi pelaku bisnis fintech yang ingin memperkuat skala dan diversifikasi usaha.

Kondisi keuangan Bosowa Multi Finance

Berdasarkan laporan keuangan akhir 2023 yang tersedia di situs resmi Bosowa Multi Finance, perusahaan memiliki total aset senilai Rp106,887 miliar. Aset ini meliputi kas sebesar Rp1 miliar, piutang pembiayaan konsumen Rp6,25 miliar, piutang pihak berelasi Rp52,39 miliar, dan aset tetap Rp30,37 miliar. Sementara itu, total liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp16,66 miliar, dengan ekuitas mencapai Rp90,22 miliar.

Turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi katalis positif bagi industri multifinance. Penurunan ini diharapkan dapat meningkatkan penyaluran kredit sekaligus membantu perusahaan multifinance mendapatkan pendanaan murah. Meski dampak signifikan baru diproyeksikan terlihat pada 2025, sinyal ini diyakini dapat mendukung kinerja jangka panjang.

Perkembangan bisnis Amartha

Hingga semester pertama 2024, Amartha berhasil menyalurkan modal sebesar Rp5 triliun, meningkat 66,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp3 triliun.  Perusahaan juga telah memperluas jangkauan layanannya ke luar Pulau Jawa, termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Ekspansi ini bertujuan memperdalam pangsa pasar dan meningkatkan akses permodalan bagi UMKM di berbagai daerah.

Dari sisi performa bisnis, selama tiga tahun terakhir Amartha mengklaim telah konsisten mencatat profitabilitas. Perusahaan juga memperkuat komitmen membangun ekosistem finansial inklusif di Asia Tenggara, dengan fokus pada inovasi teknologi dan literasi keuangan untuk memberdayakan usaha mikro.

Tahun ini, organisasi nirlaba global Accion mengumumkan pendanaan ekuitas senilai $17,5 juta atau setara Rp287 miliar ke Amartha. Investasi dikucurkan melalui Accion Digital Transformation Fund, bertujuan membantu Amartha membangun platform yang menyediakan rangkaian lengkap produk dan layanan keuangan bagi bisnis kecil yang dipimpin oleh perempuan di daerah pedesaan di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan kekuatan data dan AI.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Startup Telemedis Good Doctor Diakuisisi WhiteCoat Global

WhiteCoat Global, penyedia layanan kesehatan digital berbasis di Singapura, telah mengumumkan akuisisi platform telemedicine Indonesia, Good Doctor. Akuisisi ini diklaim sebagai merger dan akuisisi terbesar yang melibatkan dua perusahaan telehealth di Asia Tenggara.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Jumat (11/10), WhiteCoat juga mengungkapkan telah memperoleh pendanaan baru yang dipimpin oleh Raffles Family Office. Selain itu, MDI Ventures dan SoftBank Vision Fund juga akan bergabung sebagai investor baru seiring dengan akuisisi Good Doctor.

Tahun lalu, MDI Ventures baru memberikan pendanaan $10 juta kepada Good Doctor bersama dengan Grab.

Meskipun nilai akuisisi dan jumlah pendanaan tidak diungkapkan, aksi korporasi ini diharapkan akan memperkuat kehadiran WhiteCoat di pasar Indonesia, yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Good Doctor selama ini dikenal sebagai penyedia layanan kesehatan primer dan spesialis, serta melayani konsumen melalui produk ritel, layanan farmasi, dan program kesehatan.

WhiteCoat menyatakan bahwa akuisisi ini akan menciptakan grup layanan kesehatan digital terbesar dan terlengkap di kawasan tersebut. Grup ini akan bekerja sama dengan lebih dari 130 perusahaan asuransi dan 7.500 mitra korporat untuk melayani lebih dari 6,8 juta klien.

Founder & CEO WhiteCoat Bryan Koh, menyebutkan bahwa akuisisi ini mempertegas komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan kesehatan inovatif berbasis teknologi. “Kami berupaya meningkatkan akses layanan kesehatan, tidak hanya bagi anggota yang diasuransikan, tetapi juga bagi populasi lebih luas yang mencakup lebih dari 650 juta orang di seluruh Asia Tenggara,” ujarnya.

Ke depan, WhiteCoat berencana untuk menggalang pendanaan pada saat yang tepat guna mendukung fase pertumbuhan berikutnya, termasuk memperluas layanan omnichannel melalui integrasi kecerdasan buatan generatif mutakhir.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

RajaOngkir Resmi Bergabung dengan Komerce untuk Tingkatkan Layanan Logistik E-commerce

Komerce, startup penyedia solusi komprehensif bagi bisnis e-commerce di Indonesia, mengumumkan bahwa RajaOngkir, platform perhitungan ongkos kirim dan integrasi API logistik, kini resmi bergabung dengan ekosistem bisnis mereka. Langkah ini diharapkan akan memperkuat posisi Komerce sebagai pemain utama dalam industri e-commerce enabler tanah air.

RajaOngkir, yang telah diunduh lebih dari 5 juta kali di Google Play Store dan digunakan oleh ribuan perusahaan melalui integrasi API, akan membantu Komerce dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi layanan logistiknya. Dengan bergabungnya RajaOngkir, Komerce kini dapat menawarkan solusi end-to-end yang lebih lengkap, mulai dari pengecekan ongkos kirim, penjemputan paket, hingga manajemen pengiriman dan Cash on Delivery (COD).

Menurut Nofi Bayu Darmawan, Founder & CEO Komerce, kolaborasi ini adalah langkah strategis untuk terus mengembangkan layanan dan memperkuat penetrasi Komerce di bidang logistik dan pengiriman.

“Dengan masuknya RajaOngkir ke dalam ekosistem Komerce, kami semakin dekat dengan visi kami untuk menjadi mitra terpercaya bagi UKM dan brand besar yang ingin memasuki industri e-commerce di Indonesia. Kami yakin bahwa solusi terintegrasi yang kami tawarkan akan membantu klien mencapai kesuksesan yang lebih besar,” ungkap Nofi.

Founder RajaOngkir Damar Riyadi juga menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. “Bergabung dengan Komerce memberikan kami kesempatan untuk mengembangkan integrasi teknologi pengiriman dengan lebih baik, serta mendorong pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia,” kata Damar.

Sebelumnya, dalam upaya memperluas bisnisnya, tahun lalu Komerce juga telah merampungkan akuisisi terhadap startup omnichannel, Boostr. Akuisisi ini menandai keseriusan Komerce dalam membantu lebih banyak UMKM di bidang e-commerce dengan solusi yang semakin komprehensif. Langkah tersebut, bersama dengan bergabungnya RajaOngkir, menunjukkan komitmen Komerce dalam memberikan solusi end-to-end yang efektif bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.

Komerce, yang didirikan pada tahun 2020, telah melayani lebih dari 30.000 UKM dengan berbagai solusi seperti Komship untuk manajemen pengiriman, Kompack untuk pergudangan, dan Komplace untuk omnichannel SaaS. Pada tahun 2023, Komerce mencatatkan profitabilitas dengan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 300%. Saat ini, perusahaan juga sedang melakukan penggalangan dana Seri A untuk memperluas adopsi solusinya di seluruh Indonesia.

Kolaborasi antara Komerce dan RajaOngkir ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam memajukan ekosistem e-commerce di Indonesia, terutama dalam hal efisiensi logistik dan pengiriman bagi para pelaku usaha.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

PINTAR Akuisisi Gredu, Kerja.io, dan Hiringmaps untuk Perluas Bisnis

PINTAR, platform pengembangan dan peningkatan tenaga kerja, mengumumkan ekspansinya ke pendidikan berbasis keahlian dan penempatan tenaga kerja melalui akuisisi tiga startup: Gredu, Kerja.io, dan Hiringmaps – yang secara kolektif telah mengumpulkan hampir $5 juta sejak didirikan.

Akuisisi ini menandai langkah signifikan dalam misi PINTAR untuk memberdayakan lebih dari 350 juta tenaga kerja di Asia Tenggara dan memperkuat posisinya di sektor pendidikan hingga ke pekerjaan.

Awal tahun ini Pintar dilaporkan telah mengantongi pendanaan tambahan sebesar $3 juta yang dipimpin oleh Havez Capital serta partisipasi dari SIG Venture Capital. Havez Capital adalah perusahaan investasi yang dipimpin oleh Imelda Harsono, yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Samator Indo Gas Tbk.

Memperluas jangkauan dengan Gredu

Melalui akuisisi ini, PINTAR mendapatkan akses ke lebih dari 400 sekolah di seluruh Indonesia, memberikan peluang untuk memperkuat bisnis pendidikan tingginya dengan menjangkau siswa di sekolah umum dan kejuruan, khususnya dalam jaringan Gredu.

“Kombinasi dengan PINTAR memperpanjang masa hidup pengguna kami karena produk dan layanan Gredu sekarang dapat diadaptasi untuk segmen pendidikan tinggi dan pembelajaran korporat,” kata Co-founder & CEO Gredu Moh. Rizky Anies, yang akan bergabung dengan PINTAR sebagai direktur non-eksekutif. Moh. Arya Budi Nugraha, Co-founder dan COO, juga akan bergabung dengan PINTAR untuk memimpin divisi K12.

Investor Gredu, Intudo Ventures dan Vertex Ventures akan bergabung dengan daftar investor PINTAR, bersama dengan pendukung yang sudah ada, SIG Ventures, AppWorks, dan GDP Venture. Selain itu, kantor keluarga, Samator, perusahaan energi, dan Gunung Sewu, yang memiliki kepentingan di bidang pertanian dan jasa keuangan, juga merupakan bagian dari grup ini.

Mengintegrasikan Kerja.io untuk pengembangan profesional awal karier

Kerja.io adalah marketplace kesempatan magang di sektor teknologi dan jasa keuangan. Dengan mengintegrasikan Kerja.io ke dalam platformnya, PINTAR akan menawarkan pelanggannya saluran global untuk para profesional awal karier yang sangat berkualitas sebagai magang dan mentee. Selain itu, PINTAR akan memanfaatkan aset Kerja.io, termasuk materi persiapan wawancara, kompetisi kasus, dan komunitas profesional yang terlibat.

“Ketika di Brown University, saya melihat bahwa siswa dan profesional muda di seluruh dunia ingin bekerja di perusahaan Indonesia untuk mendapatkan paparan ke pasar kami yang dinamis dan tumbuh cepat tetapi tidak memiliki akses ke manajer perekrutan,” kata Co-founder & CEO Kerja.io Tim Wijaya. Tim akan bergabung dengan PINTAR dalam peran penasihat desain produk, berkontribusi pada integrasi Kerja.io ke dalam PINTAR Opportunity.

Memperkuat penempatan tenaga kerja dengan Hiringmaps

Hiringmaps, sebuah portal online untuk merekrut dan menempatkan pekerja migran Indonesia dengan keterampilan menengah, membawa keahlian yang berharga dan basis pelanggan global ke PINTAR. Startup ini, yang keluarganya telah menjalankan sejumlah bisnis di Timur Tengah selama dua generasi, akan membantu PINTAR memperoleh lisensi yang diperlukan untuk penempatan tenaga kerja global, serta akses ke keahlian domain yang kritis. CEO Hiringmaps, Ghahtan Said Attamimi, akan bergabung dengan PINTAR untuk memimpin divisi penempatan lintas batasnya.

“Untuk memaksimalkan dampak bakat Indonesia di panggung global, sangat penting untuk mengintegrasikan penempatan pekerja migran terampil dengan pelatihan, pemberian sertifikat, dan verifikasi pada platform yang kohesif. Kombinasi ini memungkinkan kami untuk merampingkan proses bisnis untuk memastikan bahwa pekerja migran tidak hanya cocok dengan pekerjaan yang sesuai tetapi juga mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi secara relatif, prospek karier yang lebih baik, dan perlindungan hukum dari pihak-pihak jahat yang mengintai di tepi sistem,” kata Ghahtan.

Dampak strategis dan pertumbuhan masa  depan

Dengan mengonsolidasikan perusahaan-perusahaan di sepanjang kontinum pendidikan-ke-pekerjaan, PINTAR bertujuan untuk memperluas jangkauannya di sepanjang rentang karier yang lebih luas, dengan potensi untuk memperluas ke pasar tetangga. Strategi ini akan mendiversifikasi aliran pendapatan PINTAR dari sudut pandang paparan pasar, melengkapi diversifikasi yang telah dicapai di berbagai segmen bisnisnya.

Pendekatan komprehensif PINTAR disusun dengan empat pilar utama: (1) Enterprise untuk pembelajaran dan pengembangan korporat; (2) Degrees untuk pendidikan formal yang terakreditasi; (3) Skills untuk pelatihan bersertifikat; (4) dan Opportunity untuk layanan penempatan bagi profesional dan pengusaha.

Konsolidasi di sektor pendidikan, pelatihan, dan perekrutan di wilayah ini dapat menciptakan lebih banyak peluang bagi bakat Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan yang bermakna baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, terdapat 26,54% dari pemuda usia 15-24 tahun yang tidak terlibat dalam pendidikan, pekerjaan, atau pelatihan (NEET). Pengangguran di kalangan lulusan sekolah kejuruan dan sekolah menengah juga lebih tinggi daripada rata-rata nasional, yaitu 8,62% dan 6,73% masing-masing, dibandingkan dengan tingkat keseluruhan 4,82%, menurut sumber yang sama.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Rencana Happy5 Setelah Akuisisi SugarOKR, Kebut Ekspansi di Amerika Serikat

Startup pengembang SaaS untuk pengaturan workflow bisnis Happy5 resmi mengakuisisi pemain serupa asal Singapura, SugarOKR. Aksi korporasi ini pertama kali diwartakan oleh e27. Salah satu tujuannya untuk mendukung ekspansi pasar Happy5, khususnya di pasar Amerika Serikat (AS).

Happy5, didirikan pada 2013 di Jakarta oleh Doni Priliandi dan Reydi Sutandang, menyediakan perangkat lunak manajemen kinerja yang memungkinkan perusahaan membuat dan mengelola tujuan, proyek, dan tugas, serta melakukan ulasan kinerja karyawan di seluruh tim. Sementara itu, SugarOKR yang didirikan oleh Timothy Kua dan Mike Nguyen pada tahun 2019, menawarkan perangkat lunak pengaturan dan manajemen OKR (Objectives and Key Results).

“Terkait ekspansi ke Amerika Serikat, sekarang kami sedang menargetkan 20 pelanggan baru sampai awal tahun 2025. Di sana kami fokus ke mid-size tech company dengan 200-1000 pegawai […] Kami menyasar pelanggan Lattice, CultureAmp, atau Betterwork. Setelah target tersebut tercapai, baru akan melakukan fundraising untuk membangun tim sales dan customer success, juga membangun kemampuan AI,” ujar Doni.

Ia juga menjelaskan bahwa akuisisi ini bertujuan untuk mengonversi pelanggan SugarOKR yang ada ke platform Happy5. “SugarOKR memiliki basis pelanggan yang kuat dengan lebih dari 4.000 perusahaan dan 15.000 pengguna, serta nilai SEO yang substansial yang menarik lebih dari 2.000 pengunjung unik setiap bulannya,” ujarnya

Akuisisi ini juga diharapkan dapat meningkatkan posisi pasar Happy5 dan daya saingnya secara global, dengan fokus utama pada ekspansi di pasar AS yang lebih matang dan memiliki tingkat adopsi yang tinggi untuk SaaS.

Performa bisnis Happy5

Doni turut menyampaikan, sampai H1 2024 ini annual recurring revenue (ARR) perusahaan naik 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ia optimis sampai akhir tahun akan naik sampai 50%.

“Kita manage expectation bahwa total market untuk performance management di Indonesia kecil banget, bahkan di Asia, karena perbedaan working culture. Jadi fokus tahun ini akuisisi pelanggan di AS,” imbuhnya.

Dengan model B2B, bisnis Happy5 sudah mendulang profit sejak tahun ke-4 beroperasi. Pada wawancara di tahun 2019 lalu, Doni menyampaikan mereka melipatgandakan pendapatan menjadi $1,3 juta menghasilkan margin kotor 91% serta margin bersih berada di angka 5%.

“Tim kami membangun fundamental world class SaaS marketing practice untuk Happy5. Tidak hanya itu, kita ada rencana untuk konversi sebagian pengguna SugarOKR yang berasal dari AS untuk menjadi paying customer Happy5. Ada 500an tim dari AS yang pakai SugarOKR,” tutup Doni.

Grab Akuisisi Platform Reservasi Restoran Chope

Grab mengumumkan akuisisinya terhadap platform reservasi restoran Chope. Berita ini  pertama kali dipublikasikan The Business Times, merujuk pada email internal yang dibagikan perusahaan kepada stakeholder pada Senin (22/7).

Seperti diketahui, Chope saat ini beroperasi di sejumlah pasar kunci Grab, seperti Indonesia, Singapura, dan Thailand. Sebelumnya Grab memang tengah memperluas cakupan layanannya dengan memungkinkan penggunanya untuk melakukan pembelian voucher dine-in di restoran lewat GrabFood Dine-in. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan value added layanan digital mereka kepada para merchant.

Bisnis Chope di Indonesia

Meski sudah hadir sejak 2018 di tanah air, Chope baru fokus di dua pasar utama mereka yakni Jakarta dan Bali. Mereka menawarkan sejumlah layanan melalui aplikasinya, yakni direktori restoran, voucher dan informasi diskon, dan fitur reward untuk loyalty.

Berdasarkan wawancara yang kami lakukan pada pertengahan 2023 bersama General Manager Chope Indonesia Karthik Shetty, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan 1800+ restoran dan 120 ribu pengguna di Jakarta dan Bali. Operasional mereka di sini telah didukung 50+ anggota tim.

Terdapat beberapa model bisnis yang diaplikasikan Chope kepada mitra restoran mereka. Untuk sistem reservasi Chope memiliki dua opsi, online reservation dan table management system. Untuk kedua produk tersebut perusahaan kenakan biaya berlangganan per bulan kepada restoran.

Kemudian untuk setiap online reservation yang dilakukan dari semua platform Chope, mereka mengenakan commission fee dari setiap pelanggan yang datang ke restoran. Namun jika pelanggan melakukan reservasi langsung ke website atau media sosial restoran, Chope tidak mengenakan biaya kepada mereka.

Model bisnis perusahaan lainnya adalah melalui penjualan deals. Yaitu setiap ada pelanggan yang membeli deals di platform Chope, akan dikenakan biaya, serupa dengan yang dilancarkan oleh layanan e-commerce kepada mitra merchant mereka.

Revenue terakhir yang didapatkan oleh Chope kepada restoran adalah melalui Paid Marketing Services. Meskipun Chope menawarkan layanan tersebut secara gratis, namun bagi restoran yang ingin melakukan kegiatan pemasaran atau promosi lebih, Chope akan mengenakan biaya untuk layanan tersebut.

Chope menawarkan data analytics kepada mitra restoran mereka. Perusahaan juga mencatat sebanyak 70% reservasi restoran paling banyak dilakukan di aplikasi Chope dan sisanya di mobile browser hingga desktop.

Pemain serupa

Sebelumnya ada sejumlah platform serupa yang telah beroperasi di Indonesia. Zomato dari India adalah salah satunya, namun memutuskan untuk menutup bisnis mereka di Indonesia. Pemain lokal pun ada yang turut andil di sini, termasuk PergiKuliner.

Sementara Qraved yang awalnya fokus kepada reservasi restoran online, kini hanya bermain di ranah listing saja dan memosisikan platform mereka sebagai aplikasi gaya hidup. Founder Qraved kini juga mengembangkan YOBO sebagai platform loyalitas untuk berbagai macam bisnis.

Typedream Diakuisisi Beehiiv, Integrasikan Web Builder dengan Platform Newsletter

Startup pengembang platform website tanpa kode Typedream telah diakuisisi pengembang platform newsletter Beehiiv. Ke depannya akan dilakukan integrasi untuk memudahkan pengguna Beehiiv mendesain website untuk keperluan publikasi newsletter-nya.

Typedream dikembangkan sejumlah founder asal Indonesia yang kala itu sama-sama bersekolah di Amerika Serikat. Mereka adalah Putri Karunia, Kevin Nicholas Chandra, Michelle Marcelline, Anthony Harris Christian, dan Albert Putra Purnama.

Pada founder Typedream / Typedream

Ini bukan kali pertama bagi mereka “exit” atas startup yang dikembangkan. Sebelumnya startup mereka yang fokus mengembangkan platform passwordless login “Cotter” juga diakuisisi oleh Stytch pada tahun 2021.

Dalam debutnya, Typedream juga telah mendapatkan pendanaan seed atas keterlibatannya di Y Combinator. Pendanaan ini juga termasuk dari sejumlah angel investor global.

“Saya sudah sangat akrab dengan platform (dan tim) mereka selama beberapa bulan terakhir dan saya sangat bersemangat tentang apa artinya ini bagi masa depan Beehiiv,” tulis Founder Beehiiv Tyler Denk dalam pernyataan resminya.

Selain itu Tyler juga merinci sejumlah alasan yang melatarbelakangi keputusan untuk melakukan akuisisi ini. Saat pertama Beehiiv diluncurkan fokus utamanya pada newsletter, namun banyak pengguna awal mereka yang sebelumnya telah menggunakan Substack — platform sejenis yang turut menyediakan web sederhana bagi penggunanya.

“Jadi hampir karena kebutuhan, kami juga memilih untuk menyediakan situs web sederhana kepada setiap pengguna kami sehingga mereka dapat dengan mudah mengumpulkan email dan meng-hosting konten mereka secara online […] Sementara itu, ruang email sudah (dan masih) sangat kompetitif. Tidaklah sepadan dengan waktu atau upaya kami untuk mencoba dan bersaing di dua lini yang sangat besar, terutama sebagai tim kecil,” lanjut Tyler.

Dalam beberapa bulan ke depan, diharapkan integrasi antara Beehiiv dan Typedream akan diselesaikan sehingga menghasilkan layanan gabungan yang lebih mulus untuk memanjakan pengguna.

Volta Akuisisi 50% Saham Infi Asia E-Mobility untuk Ekspansi Regional

PT Energi Selalu Baru (ESB), anak perusahaan dari PT NFC Indonesia Tbk (IDX: NFCX) dan bagian dari Grup MCASH, mengumumkan akuisisi strategis sebesar 50% saham di Infi Asia E-Mobility Pte Ltd. Langkah signifikan ini bertujuan untuk mempercepat ekspansi ESB ke pasar utama di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

ESB, yang dikenal dengan merek electric vehicle “Volta” telah mencapai kemajuan substansial di industri. ESB telah mengembangkan jaringan stasiun penukaran baterai (SGB) yang luas untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas mobilitas listrik.

Melalui layanan “Semolis,” motor listrik Volta menawarkan layanan sewa beli yang inovatif, yang memungkinkan perluasan jangkauan dan penetrasi pasar. Hingga kuartal pertama tahun 2024, ESB telah memfasilitasi lebih dari 665.000 transaksi penukaran baterai melalui 299 stasiun SGB, menekankan adopsi luas dan kesuksesan solusi EV mereka.

Selama setahun terakhir, ESB telah mencapai prestasi signifikan, termasuk membentuk kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan terkemuka seperti Alfamart, Indomaret, Bluebird, AstraZeneca, Kalbe Group, dan Gentari. Volta juga meluncurkan dua varian motor listrik baru, “Volta Eagle” dan “Volta Cyrus,” yang menjadi model andalan untuk menyediakan solusi ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

Selain itu, layanan sewa motor listrik Volta telah diperkenalkan di Surabaya dan Bali, sebagai ekspansi dari layanan sebelumnya di Jakarta. Harga sewa motor listrik Volta di Surabaya adalah Rp 35.000 per hari untuk 360 hari, sementara di Bali Rp 50.000 per hari untuk 450 hari. Setiap pengguna Semolis dapat memiliki motor listrik Volta setelah periode kontrak berakhir.

Investasi di Infi Asia E-Mobility Pte Ltd. menandai langkah penting dalam strategi ESB untuk memperluas jangkauannya di luar Indonesia. Dengan memanfaatkan pasar Infi Asia di Thailand, Malaysia, dan Vietnam, ESB siap memperkenalkan motor listrik dan infrastruktur penukaran baterai canggih kepada audiens yang lebih luas. Ekspansi ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ESB tetapi juga berkontribusi pada pengembangan transportasi berkelanjutan di wilayah tersebut.

CEO Volta Group Okie Octavia Kurniawan mengatakan, “Kolaborasi dengan Infi Asia E-Mobility adalah bukti komitmen kami untuk memajukan solusi e-mobility dan mempromosikan transportasi berkelanjutan di seluruh Asia Tenggara. Kami sangat antusias untuk membawa produk dan layanan inovatif kami ke pasar yang baru dan lebih luas, meningkatkan ekosistem EV secara keseluruhan dan menyediakan alternatif ramah lingkungan untuk kendaraan konvensional.”

CEO Infi Asia E-Mobility Pte Ltd. Arun Mambully menambahkan, “Seiring dengan semakin pentingnya tema keberlanjutan bagi konsumen dan perusahaan di seluruh dunia, kemitraan ini dengan salah satu perusahaan EV terdepan di Indonesia akan membantu kami menghadirkan solusi e-mobility ke Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Volta adalah mitra ideal karena produk mereka dirancang sesuai dengan kebutuhan unik pasar ini dan kami sangat bersemangat untuk membangun bisnis yang berfokus pada keberlanjutan di pasar ini.”

Kolaborasi ini sejalan dengan visi ESB untuk berada di garis depan revolusi e-mobility di Asia Tenggara, memperkuat posisi kuatnya di industri sepeda motor EV. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan opsi transportasi yang berkelanjutan dan efisien, ESB tetap berdedikasi untuk menyediakan solusi superior yang memenuhi kebutuhan konsumen dan bisnis yang terus berkembang.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Mekari Akuisisi Jojonomic

Startup SaaS Mekari hari ini (21/6) mengumumkan telah mengakuisisi Jojonomic. Aksi korporasi ini diharapkan bisa memperluas ekosistem layanan Mekari untuk membantu bisnis di Indonesia melakukan transformasi digital.

Ini bukan akuisisi pertama Mekari, sebelumnya perusahaan juga telah mencaplok sejumlah pengembang solusi digitalisasi bisnis seperti Qontak, Sleekr, Jurnal.id, dan Talenta. Strategi perluasan produk lewat akuisisi memang sudah ditekankan CEO Suwandi Soh sejak mendapatkan pendanaan seri D pada tahun 2021 lalu.

Sejak berdiri tahun 2015, Mekari telah mendukung operasional lebih dari 35.000 bisnis dan 1 juta profesional di Indonesia. Mereka menyediakan berbagai solusi bisnis, termasuk untuk human resources (HR), penggajian, akuntansi, pajak, dan customer relationship management (CRM), bagi UMKM dan perusahaan besar.

Jojonomic juga didirikan sejak 2015, menyediakan solusi Officeless Operating System (OOS) yang berfungsi sebagai platform teknologi no-code dan low-code di mana bisnis dapat mengembangkan aplikasi sesuai kebutuhan dengan mudah dan cepat. Jojonomic telah melayani ratusan perusahaan, terutama perusahaan besar Indonesia di sektor perbankan, logistik, manufaktur, dan energi.

Suwandi mengatakan akuisisi ini didasari oleh misi bersama untuk mengakselerasi transformasi digital berbagai bisnis dan mempertajam kemampuan digital para profesional di Indonesia dengan menghadirkan solusi dan layanan berbasis teknologi yang inovatif, agile, dan scalable.

“Kami bangga mengumumkan akuisisi Jojonomic yang kami percaya akan membawa manfaat bagi dunia usaha. Melalui akuisisi ini, kami dapat menggabungkan kekuatan dan keunggulan kami dalam mengembangkan solusi terintegrasi berbasis awan yang memenuhi kebutuhan kompleks dan unik beragam bisnis di lintas industri,” ujarnya.

“Kami mendorong bisnis di Indonesia untuk meningkatkan implementasi solusi digital ke berbagai operasional bisnis karena adopsi teknologi hari ini akan menjadi fondasi bagi penguasaan teknologi masa depan, khususnya artificial intelligence (AI), atau kecerdasan buatan,” imbuh Suwandi.

Selain itu, akuisisi akan membuka jalan bagi kustomisasi dan integrasi lintas produk yang disesuaikan dengan permintaan bisnis, terutama perusahaan besar.

Co-Founder & CEO Jojonomic Samiaji Adisasmito mengatakan,“Jojonomic berkomitmen untuk terus mengembangkan Officeless Operating System agar semua pengguna kami dan Mekari dapat memanfaatkan platform teknologi tersebut untuk merancang aplikasi yang akan memudahkan mereka memberikan hasil kerja terbaik bagi pertumbuhan bisnis.”

XL Axiata dan Smartfren Bakal Merger, Membentuk Entitas Baru “MergeCo”

Axiata Group Berhad (induk XL Axiata) bersama dengan Sinar Mas (induk Smarfren), telah menandatangani nota kesepahaman tidak mengikat. Kesepakatan ini bertujuan untuk menjajaki kemungkinan penggabungan antara XL Axiata dan Smartfren, yang diharapkan dapat menciptakan entitas baru yang lebih kuat bernama MergeCo.

Nama MergeCo bukan yang pertama dipakai Axiata, sebelumnya saat mereka melakukan merger dengan Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) pada Juni 2022 lalu juga menggunakan nama merek tersebut.

Proses penjajakan ini masih berada pada tahap awal. Kedua perusahaan berharap dapat tetap menjadi pemegang saham pengendali dalam MergeCo. Saat ini, belum ada kesepakatan yang mengikat tercapai, dan kedua belah pihak sedang dalam proses validasi, uji tuntas, dan pembuatan rencana bisnis bersama.

Jika penggabungan ini berhasil, diharapkan dapat menciptakan sinergi yang signifikan melalui kombinasi skala usaha, keahlian, dan pemahaman pasar lokal yang dimiliki oleh kedua perusahaan. Ini tidak hanya akan memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar telekomunikasi Indonesia tetapi juga diharapkan dapat menghasilkan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen.

Axiata, sebagai pemain utama dalam sektor digital dan teknologi di Indonesia, memiliki visi jangka panjang untuk mendukung masa depan digital di negara ini. Melalui inisiatif ini, Axiata ingin memperkuat komitmennya sebagai pemimpin pasar di Indonesia, yang merupakan pasar kunci bagi perusahaan.

MergeCo diharapkan tidak hanya memenuhi tuntutan pasar yang semakin meningkat tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham melalui operasi yang efisien dan pemanfaatan teknologi terkini. Ke depannya, jika penggabungan terlaksana, transaksi tersebut akan tunduk pada peraturan yang berlaku dan memerlukan persetujuan dari pemegang saham serta regulator.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten