Lintasarta Luncurkan Inisiatif AI Merdeka untuk Dorong Masa Depan AI Indonesia

Dalam langkah strategis untuk mempercepat transformasi digital Indonesia, Lintasarta, bagian dari Indosat Ooredoo Hutchison Group, resmi meluncurkan inisiatif bertajuk AI Merdeka. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) sekaligus mendukung Visi Indonesia Emas 2045.

Dengan tema “Accelerating AI Adoption for Indonesia Emas 2045”, AI Merdeka menargetkan pengembangan talenta digital unggul serta menciptakan solusi inovatif berbasis AI yang mampu meningkatkan daya saing Indonesia di era digital.

Komitmen untuk pemberdayaan digital

President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena / Lintasarta
President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena / Lintasarta

President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena menjelaskan, “Melalui AI Merdeka, kami tidak hanya fokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga pada penciptaan talenta digital berkompetensi tinggi untuk mendukung kedaulatan digital Indonesia.”

Inisiatif ini adalah kolaborasi antara Lintasarta, Indosat Ooredoo Hutchison, dan mitra ekosistem teknologi lainnya. Terdapat dua program inti dalam AI Merdeka:

  1. Laskar AI: Program beasiswa yang memberikan pelatihan di bidang Machine Learning dan Data Science. Melalui kerja sama dengan platform edukasi teknologi, Dicoding, Laskar AI bertujuan menghasilkan profesional AI yang kompetitif secara global.
  2. Semesta AI: Sebuah platform yang mendukung startup dan pengembang perangkat lunak independen (ISVs) untuk menciptakan solusi berbasis AI guna mempercepat inovasi di berbagai sektor industri.

Dukungan untuk ekosistem digital

President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menambahkan, “AI Merdeka merupakan tonggak penting untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan digital global. Kami percaya kolaborasi ini akan mempercepat adopsi AI dan memperkuat posisi Indonesia di kancah digital internasional.”

Inisiatif ini juga memberikan dukungan konkret kepada akademisi, peneliti, dan startup melalui penyediaan kredit GPU untuk mengembangkan ekosistem AI yang berkelanjutan. Peluncuran AI Merdeka di Jakarta dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa, akademisi, pelaku startup, serta tokoh nasional seperti Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Nezar Patria, dan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar.

AI Merdeka dirancang untuk mendorong percepatan adopsi teknologi digital yang berkelanjutan dan memperkuat kepemimpinan Indonesia di ranah digital global. Selain itu, program ini juga menyelenggarakan sesi khusus seperti workshop Generative AI (GenAI) yang melibatkan para mitra teknologi Lintasarta.

Disclosure: DailySocial.id mendukung Lintasarta dalam acara ini

Jadilah Bagian dari Masa Depan AI Indonesia

Industri kecerdasan buatan (AI) tengah menjadi tulang punggung revolusi digital dunia, dan Indonesia tidak ingin tertinggal. Dalam semangat menyongsong visi Indonesia Emas 2045, acara bertajuk “Accelerating AI Adoption for Indonesia Emas 2045” hadir untuk menggerakkan ekosistem AI yang kuat dan berkelanjutan. Acara ini menjadi bagian dari inisiatif AI Merdeka yang di dalamnya terdapat sejumlah program yang sangat berguna untuk inovator.

Diselenggarakan pada Sabtu, 23 November 2024 di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, acara ini menjadi peluang emas bagi komunitas startup Indonesia untuk tumbuh dan bersaing di panggung global.

Mengapa Anda Harus Hadir?

Terdapat sejumlah manfaat yang bisa didapatkan startup dengan menjadi bagian inisiatif AI Merdeka, di antaranya:

  • Mengatasi Tantangan Kekurangan Talenta Digital

Indonesia membutuhkan 15 juta talenta digital dalam beberapa tahun mendatang. Melalui inisiatif ini, peserta akan mendapatkan akses ke pelatihan intensif dan mentorship langsung dari para pakar, termasuk pembicara dari perusahaan terkemuka seperti NVIDIA.

Untuk pelajar dan dosen, terdapat program LASKAR AI menawarkan kursus, lokakarya, dan sesi mentoring yang dirancang untuk mempercepat pemahaman dan penguasaan AI. Ini adalah langkah penting untuk membangun fondasi karir di bidang AI.

  • Membangun Kolaborasi dan Inovasi

Program SEMESTA AI yang turut dikenalkan dalam event ini, hadir khusus untuk startup Indonesia guna menciptakan ekosistem yang memungkinkan kolaborasi dengan perusahaan besar, institusi pendidikan, dan sesama inovator. Bagi startup yang terlibat, akan mendapat peluang memperluas jaringan, memperkuat posisi bisnis, dan mengakses teknologi mutakhir.

  • Teknologi Terkini untuk Produk Anda

Sesi Technology Update yang dipandu oleh pakar dari NVIDIA akan memberikan wawasan tentang perkembangan terkini, termasuk AI generatif. Startup juga dapat belajar praktik terbaik yang relevan untuk startup Anda.

  • Eksposur dan Peluang Internasional

Dapatkan visibilitas global melalui acara yang dirancang untuk meningkatkan profil startup Anda. Dengan pembicara-pembicara ternama dari institusi pemerintahan, swasta, dan internasional ini adalah peluang untuk terhubung dengan tokoh-tokoh penting di industri.

Cara Bergabung

Pastikan Anda mendapatkan benefit dari inisiatif ini. Untuk itu, segera daftarkan diri Anda melalui situs resmi aimerdekalaunching.id sebelum 22 November 2024. Tempat terbatas, jadi pastikan Anda tidak melewatkan kesempatan ini.

Acara ini bukan hanya tentang AI, tetapi juga tentang menciptakan masa depan Indonesia yang lebih cerdas dan inklusif. Dengan bergabung, Anda berkontribusi langsung pada transformasi digital bangsa.

Daftar sekarang, dan jadilah penggerak perubahan untuk Indonesia Emas 2045.

Disclosure: DailySocial.id mendukung Lintasarta dalam acara ini

NVIDIA Tawarkan Program Khusus untuk Bantu Pertumbuhan Startup Tahap Awal

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan semakin banyaknya startup yang bermunculan di Indonesia, NVIDIA menghadirkan NVIDIA Inception Program, sebuah inisiatif yang didesain khusus untuk membantu startup tahap awal mempercepat perkembangan bisnis mereka. Program ini memberikan berbagai keuntungan kepada para pendirinya, terutama startup yang fokus pada teknologi terkini seperti AI, pembelajaran mesin, dan solusi berbasis komputasi tinggi.

Melalui program ini, startup bisa mendapatkan akses ke kredit pelatihan gratis dari NVIDIA Deep Learning Institute (DLI). Dengan kredit ini, startup dapat mengembangkan kemampuan teknis tim mereka, terutama dalam bidang AI dan deep learning, yang menjadi fondasi bagi banyak inovasi saat ini. Selain itu, startup juga akan mendapatkan akses ke Software Development Kit (SDK) NVIDIA yang dapat mempercepat pengembangan produk berbasis AI.

Tidak hanya itu, NVIDIA juga menyediakan diskon khusus untuk perangkat keras dan perangkat lunak NVIDIA, termasuk enterprise-grade GPU yang mampu mendukung performa tinggi dan keandalan dalam berbagai aplikasi industri. GPU berkualitas ini sangat penting bagi startup yang ingin meningkatkan kemampuan teknologi mereka, terutama dalam hal pemrosesan data yang kompleks.

NVIDIA juga menawarkan kredit cloud gratis, yang memungkinkan startup untuk menjalankan dan menguji produk mereka di lingkungan cloud tanpa perlu khawatir tentang biaya operasional yang besar. Hal ini menjadi solusi yang sangat menarik bagi startup yang ingin mengoptimalkan sumber daya mereka secara efisien.

Membangun jejaring dengan investor dan pakar teknologi

Selain keuntungan teknis, NVIDIA Inception Program juga membuka peluang bagi startup untuk memperluas jaringan bisnis mereka. Program ini memungkinkan startup untuk terhubung dengan para investor dalam jaringan NVIDIA, sehingga memberikan kesempatan bagi startup untuk mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan untuk ekspansi lebih lanjut. Tidak hanya itu, para founder startup akan memiliki akses ke jaringan pakar dan mentor yang dapat membantu mereka menavigasi tantangan di dunia startup yang kompetitif.

Program ini ditujukan khusus untuk startup tahap awal yang memiliki tim developer. NVIDIA mencari startup dengan potensi besar yang siap berkembang dan mengoptimalkan teknologi NVIDIA untuk mempercepat inovasi mereka. Syarat utama bagi para pendaftar adalah startup harus memiliki email dengan domain bisnis sebagai tanda validitas dan profesionalisme startup yang mendaftar.

Bagi para founder startup yang tertarik untuk mempercepat perkembangan bisnis dan memanfaatkan akses ke teknologi kelas dunia, pendaftaran dapat dilakukan melalui petunjuk di tautan berikut: https://dly.social/inception. Silakan daftar sebelum tanggal 19 November 2024.

NVIDIA percaya bahwa kolaborasi dengan startup tahap awal dapat menciptakan ekosistem teknologi yang lebih inovatif dan dinamis. NVIDIA Inception Program adalah salah satu bentuk komitmen NVIDIA untuk mendukung perkembangan startup Indonesia agar siap bersaing secara global.

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, NVIDIA Inception Program diharapkan dapat menarik minat startup tahap awal di Indonesia untuk ikut serta dan mendapatkan akses ke sumber daya mutakhir. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk bergabung dan mempercepat perjalanan bisnis startup Anda dengan dukungan teknologi dari NVIDIA.

Disclsoure:

  • DailySocial.id mendukung Lintasarta dalam mempromosikan program NVIDIA Inception Program di Indonesia
  • Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Intudo Ventures Umumkan Dana Kelolaan Baru Senilai Rp1,9 Triliun

Intudo, perusahaan investasi yang beroperasi di Indonesia dan Silicon Valley, mengumumkan telah berhasil menutup dana kelolaan baru sebesar $125 juta atau setara Rp1,9 triliun melalui dua dana investasi: Intudo Ventures IV, LP dengan total $75 juta dan dana sebesar $50 juta yang difokuskan untuk pengembangan sumber daya alam dan energi terbarukan di Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen Intudo untuk membawa “bisnis dunia” ke Indonesia dan memperkenalkan Indonesia ke panggung internasional.

Dengan penutupan dua dana ini, Intudo kini mengelola aset senilai lebih dari $350 juta, menjadikannya salah satu pemain kunci dalam investasi tahap awal di Indonesia. Intudo juga telah berinvestasi ke puluhan startup lokal, di antaranya Xendit, Pintu, Pinhome, dan Jago.

Founding Parner Intudo Patrick Yip mengungkapkan bahwa peluang investasi di Indonesia saat ini jauh berbeda dibandingkan beberapa tahun yang lalu. “Dengan perubahan signifikan dalam arus perdagangan global dan meningkatnya permintaan untuk teknologi baru, Indonesia kini menawarkan potensi yang lebih besar untuk menciptakan nilai bagi investor,” jelasnya.

Dana Intudo Ventures IV dirancang untuk mendukung perusahaan-perusahaan lokal Indonesia yang ingin meraih peluang dari peningkatan posisi ekonomi Indonesia di dunia. Perusahaan ini menargetkan investasi pada bisnis yang memiliki keunggulan kompetitif dalam distribusi komersial, regulasi, dan teknologi canggih, serta fokus pada industri yang mengembangkan kekuatan Indonesia secara global.

Dana kelolaan baru ini berhasil menarik investasi dari lembaga-lembaga ternama serta family office besar di Amerika Serikat, Asia, Eropa, dan Timur Tengah, termasuk Orient Growth Ventures dan Black Kite Capital. Melalui strategi investasi terfokus, Intudo akan membentuk portofolio dengan 14-18 perusahaan Indonesia dengan alokasi dana awal senilai $1-10 juta (setara Rp15 miliar sampai Rp150 miliar) untuk setiap perusahaan.

Selain itu, dana investasi $50 juta lainnya difokuskan pada sektor pengelolaan sumber daya alam dan energi terbarukan di Indonesia. Dana ini berupaya menangkap peluang Indonesia sebagai bagian penting dalam rantai pasokan global, terutama di sektor energi baru terbarukan seperti kendaraan listrik, baterai, penangkapan karbon, dan energi surya.

Intudo menargetkan tiga area investasi utama:

  1. Membawa Dunia ke Indonesia: Melihat Indonesia sebagai peluang baru bagi sektor-sektor strategis global, Intudo mendukung investasi yang membawa teknologi dan pengembangan industri ke dalam negeri.
  2. Membawa Indonesia ke Dunia: Mempromosikan produk unggulan Indonesia seperti produk konsumen harian, akuakultur, dan hortikultura yang memiliki daya saing global.
  3. Investasi untuk Pasar Domestik: Mendorong model bisnis yang sesuai dengan karakteristik pasar Indonesia yang didorong oleh konsumsi domestik dan populasi muda.

Intudo juga menawarkan layanan pendampingan terintegrasi melalui “Intudo Platform” untuk menghubungkan investor global dengan mitra lokal di Indonesia. Dengan jaringan yang luas, Intudo memfasilitasi hubungan antara investor global, pendiri perusahaan, serta konglomerat di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di rantai nilai global.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

CARDS Raih Pendanaan Awal untuk Mendorong Transformasi Digital di Sektor Pendidikan Indonesia

CARDS, SaaS untuk manajemen sekolah berbasis digital, mengumumkan keberhasilan mereka meraih pendanaan awal dengan jumlah yang tidak dipublikasikan. Pendanaan ini dipimpin oleh Katha VC, perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat yang berfokus pada startup di sektor teknologi finansial. DS/X Ventures dan EduSpaze juga turut berinvestasi dalam putaran pendanaan ini.

Pendanaan baru ini akan dimanfaatkan CARDS untuk memperkuat posisinya sebagai penyedia solusi digital terdepan bagi sekolah-sekolah di Indonesia. Didirikan oleh Muhammad Arif Mahfudin (CEO) dan Hari Yuliawan (COO), CARDS bertujuan mendigitalisasi fungsi-fungsi operasional sekolah, termasuk administrasi, keuangan, dan pembayaran digital. Solusi CARDS yang komprehensif diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa.

Transformasi digital di sekolah wilayah tier-2 dan tier-3

Salah satu produk kartu pintar dari CARDS untuk digitalisasi di pesantren / CARDS
Salah satu produk kartu pintar dari CARDS untuk digitalisasi di pesantren / CARDSh

Dalam upayanya, CARDS fokus membantu sekolah-sekolah di kota-kota tier 2 dan tier 3 di Indonesia yang mengalami keterbatasan akses terhadap teknologi. Selama ini, kesenjangan teknologi yang ada antara sekolah di kota besar (tier 1) dan kota-kota kecil kerap menjadi kendala bagi pengembangan sekolah-sekolah di wilayah tersebut. CARDS hadir untuk membangun ekosistem digital yang menyeluruh bagi kegiatan operasional dan akademik sekolah, melibatkan guru, staf, siswa, dan orang tua secara aktif.

“Kami tidak hanya memberikan solusi parsial, tetapi membangun sistem operasional yang menyeluruh di sekolah. Hal ini mencakup pembayaran non-tunai di kantin, sistem kehadiran yang lebih efisien, proses belajar mengajar yang lebih efektif, hingga laporan keuangan yang mudah dikelola,” ujar Co-Founder CEO CARDS Arif Mahfudin.

Pencapaian dan keberlanjutan CARDS

Sejak diluncurkan pada 2021, CARDS telah diadopsi oleh lebih dari 500 sekolah di Indonesia, mulai dari tingkat dasar hingga menengah, baik swasta, pesantren, maupun negeri. Dalam waktu singkat, CARDS akan mencapai titik profitabilitas berkat fokusnya pada efisiensi, kemudahan penggunaan, dan kepuasan pelanggan. Pencapaian ini menunjukkan bahwa solusi yang ditawarkan CARDS tidak hanya efektif tetapi juga berkelanjutan secara finansial.

Dengan dukungan dari Katha VC, DS/X Venture, dan EduSpaze, CARDS merencanakan ekspansi dan pengembangan produk lebih lanjut. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat tim penjualan regional, meningkatkan layanan purnajual agar implementasi produk berjalan lancar di setiap sekolah, serta mengembangkan teknologi baru, seperti kecerdasan buatan (AI), untuk mempermudah pekerjaan staf sekolah.

Selain itu, CARDS juga membuka peluang kemitraan strategis dengan perusahaan, pemerintah, dan organisasi pendidikan untuk memperluas jangkauan dan dampaknya.

Pendanaan ini menandai langkah awal penting bagi CARDS dalam misi mendigitalisasi pendidikan di Indonesia. Dengan dukungan yang solid, CARDS optimis dapat membawa perubahan positif bagi sektor pendidikan dan terus berkembang sebagai solusi utama digitalisasi sekolah di Tanah Air.

Disclosure:  DS/X Ventures adalah lengan investasi dari DailySocial Group

HSBC Kembali Kucurkan ASEAN Growth Fund, Induk Modalku Dapat Kredit Rp1,5 Triliun

Funding Societies, induk dari platform fintech lending Modalku, mengumumkan perolehan fasilitas kredit dari HSBC melalui ASEAN Growth Fund. Melalui kesepakatan ini, HSBC memberikan komitmen kumulatif $100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun untuk mendukung upaya Funding Societies dalam memperluas akses kredit bagi UMKM di wilayah ASEAN.

Langkah terbaru ini menjadi salah satu fasilitas kredit terbesar yang diberikan HSBC kepada lembaga peminjam UMKM berbasis digital di Asia Tenggara. Pendanaan ini diharapkan dapat memperdalam jangkauan Funding Societies dalam melayani segmen UMKM yang selama ini belum banyak terjangkau layanan keuangan formal.

Sebelumnya ASEAN Growth Fund tersebut juga telah dikucurkan ke sejumlah startup Indonesia, termasuk eFishery, Batumbu, dan AwanTunai.

Co-Founder & CEO Funding Societies Kelvin Teo menyatakan, “Dukungan berkelanjutan dari bank global seperti HSBC membuktikan komitmen mereka dalam mendukung platform digital seperti kami dan UMKM di tengah kenaikan suku bunga global. Dengan adanya fasilitas ini, kami dapat lebih leluasa mengembangkan pembiayaan yang berkelanjutan, serta memperkuat inklusi finansial bagi UMKM yang belum sepenuhnya terlayani di wilayah ini.”

Dengan adanya fasilitas ini, HSBC bertindak sebagai bank pengelola struktur kredit, pemberi pinjaman, dan agen keamanan bagi Funding Societies. Skema ini memberikan solusi pembiayaan yang skalabel dan regional untuk mendukung ekspansi Funding Societies di ASEAN.

Kepala Korporasi dan Bisnis Banking HSBC Singapura Harish Venkatesan menambahkan, “Sebagai pelopor dan pemimpin pembiayaan digital UMKM di ASEAN, kami bangga memberikan dukungan melalui fasilitas kredit ketiga ini. Kami berharap bisa terus mendukung Funding Societies dalam menyediakan solusi pembiayaan bagi UMKM yang menjadi pilar utama perekonomian di kawasan ASEAN.”

Pembiayaan ini juga sejalan dengan inisiatif HSBC ASEAN Growth Fund, yang diluncurkan pada Maret 2024 dengan alokasi dana mencapai US$1 miliar. Dana ini bertujuan untuk mendukung platform digital berbasis di Singapura dalam mencapai skala ekonomi di berbagai pasar internasional dan mengembangkan portofolio aset mereka.

Sejak berdiri pada 2015, Funding Societies telah menyalurkan lebih dari $4 miliar untuk pembiayaan bisnis, dan berkontribusi positif bagi lebih dari 100 ribu bisnis di Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Platform ini juga mencatat nilai transaksi tahunan sebesar $1,4 miliar sejak memperluas layanan ke sektor pembayaran pada 2022.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Dash Electric Raih Pendanaan Awal dari The Radical Fund, Kevin Aluwi, dan Sejumlah Investor

Dash Electric, startup penyedia layanan kendaraan listrik (EV-as-a-Service) di Indonesia, mengumumkan keberhasilan dalam mengamankan pendanaan awal dengan nominal yang tidak disebutkan. Pendanaan ini dipimpin oleh The Radical Fund dan didukung oleh Bali Investment Club (BIC), serta melibatkan partisipasi dari Schneider Electric Energy Access Asia (SEEAA), Aksara Ventures, dan Kevin Aluwi, salah satu pendiri Gojek. Investor awal mereka, Antler, turut berinvestasi kembali pada ronde ini.

Didirikan pada 2023 oleh Aditya Brahmana dan Robert Mulianto, Dash Electric bertujuan mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia dengan menyediakan infrastruktur hijau bagi bisnis. Dengan layanan komprehensif, Dash Electric menawarkan solusi armada kendaraan listrik yang dapat disesuaikan, baik untuk kebutuhan logistik berbasis langganan maupun sistem pay-per-use. Dalam rangka mendukung visi Indonesia mencapai 100% penggunaan EV pada tahun 2040, Dash Electric berkomitmen menjadi pelopor dalam transisi ini.

Menjawab tantangan dekarbonisasi sektor transportasi

Dengan lebih dari 137 juta sepeda motor di jalanan, Indonesia dihadapkan pada kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi karbon dalam sektor transportasi. Namun, hanya kurang dari 1% kendaraan di Indonesia yang bertenaga listrik, jauh tertinggal dari negara-negara lain seperti Tiongkok (20%) dan Vietnam (10%).

Co-Founder & CEO Dash Electric Aditya Brahmana menyatakan, “Misi kami adalah membuat adopsi kendaraan listrik menjadi mudah bagi bisnis dan pengemudi. Infrastruktur kami menangani aspek logistik sehingga perusahaan bisa fokus pada bisnis inti mereka.”

Lonjakan permintaan pengiriman cepat di Indonesia turut memacu kebutuhan akan infrastruktur ramah lingkungan untuk layanan antar-jemput. Dash Electric hadir sebagai solusi hijau untuk mendukung sektor logistik, e-commerce, ritel, dan makanan dalam memenuhi permintaan pengiriman yang semakin cepat.

Saat ini, Dash Electric telah membantu berbagai klien, termasuk perusahaan besar seperti Lazada, DHL, JNE, dan Janji Jiwa dalam menjalankan pengiriman berkelanjutan. Selain itu, Dash juga menawarkan solusi armada listrik yang fleksibel untuk startup seperti Jala dan Sayurbox, yang disesuaikan untuk kebutuhan bisnis mereka.

Mempermudah kepemilikan EV

Dash Electric juga memberikan kesempatan bagi pengemudi untuk memiliki EV tanpa biaya awal melalui skema rent-to-own. Program ini memudahkan pengemudi, terutama pekerja sektor gig, untuk mengakses kendaraan listrik yang efisien dan ramah lingkungan, sekaligus menghemat biaya bahan bakar.

Co-Founder & COO Dash Electric Robert Mulianto menyampaikan, “Banyak pengemudi yang sebelumnya melihat EV sebagai barang mewah, namun melalui Dash, mereka sekarang dapat mengakses transportasi berkelanjutan yang juga mengurangi biaya operasional.”

CEO The Radical Fund Alina Truhina menambahkan bahwa Dash Electric memiliki potensi besar dalam mengubah industri logistik Indonesia melalui teknologi yang inovatif dan berkelanjutan. “Kami bangga dapat mendukung para pendiri Dash yang memiliki pengalaman luas di sektor logistik dan manajemen rantai pasokan di Asia Tenggara. Pengalaman ini menempatkan Dash pada posisi yang kuat untuk tumbuh pesat menjadi perusahaan unicorn,” ujarnya.

Rencana ekspansi Dash Electric

Dengan suntikan dana baru ini, Dash Electric berencana untuk memperluas jaringan pengemudi, menambah jumlah armada EV, dan mengembangkan solusi perangkat lunak guna meningkatkan manajemen armada. Langkah ini akan semakin mempermudah integrasi dengan pelanggan melalui API yang memfasilitasi pengoperasian yang lebih efisien.

Dengan langkah-langkah inovatif ini, Dash Electric siap menjadi pemain utama dalam sektor EV di Indonesia, mendukung bisnis untuk beralih ke solusi logistik ramah lingkungan, sekaligus mendorong target nasional dalam mengurangi emisi karbon.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Finfra Umumkan Kemitraan dengan Tyme Group; Umumkan Pendanaan Rp39,3 Miliar

Finfra, penyedia infrastruktur teknologi pinjaman di Indonesia, mengumumkan kemitraan dengan Tyme Group, kelompok perbankan digital multinasional yang mengelola TymeBank di Afrika Selatan dan GoTyme Bank di Filipina. Kemitraan ini mendukung rencana ekspansi Tyme Group di Indonesia, seiring dengan strateginya untuk memperluas jangkauan di Asia Tenggara.

Kemitraan ini diumumkan usai Finfra berhasil meraih pendanaan awal sebesar $2,5 juta atau setara Rp39,3 miliar dipimpin Cento Ventures, didukung oleh Accion Venture Lab, Z Venture Capital, serta beberapa investor sebelumnya. Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan kemampuan integrasi pinjaman digital Finfra, yang memungkinkan platform nonkeuangan untuk menawarkan layanan kredit secara langsung melalui transaksi pelanggan.

Dorongan digitalisasi UMKM di Indonesia

Indonesia, dengan jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai 64 juta, menjadi target utama bagi layanan kredit berbasis digital. Seiring dengan upaya pemerintah mempercepat transformasi digital, sebanyak 24 juta UMKM telah memanfaatkan layanan digital, dan angka ini ditargetkan meningkat menjadi 30 juta pada 2025. Untuk memenuhi kebutuhan kredit yang terus bertumbuh ini, kemitraan antara Finfra dan Tyme Group memungkinkan pelaku usaha mendapatkan akses ke solusi kredit langsung dari platform digital mereka.

Co-founder & CEO Finfra Markus Prommik menyatakan bahwa kemitraan ini merupakan langkah penting bagi Finfra. “Kemitraan ini memperkuat misi kami dalam memperluas akses finansial yang inklusif di Indonesia dan membuka jalur baru bagi pertumbuhan berkelanjutan,” ujarnya. Tyme Group, dengan infrastruktur kuat Finfra, dapat memenuhi kebutuhan kredit bisnis yang selama ini kurang terlayani.

Finfra menawarkan infrastruktur pinjaman berbasis API yang memungkinkan integrasi kredit pada berbagai platform digital, seperti e-commerce dan logistik. Dengan fitur-fitur seperti sistem manajemen pinjaman, skor kredit, analitik portofolio, dan akses ke modal utang, Finfra memberikan solusi menyeluruh bagi bisnis digital untuk menawarkan produk kredit kepada pelanggan mereka.

Executive Chairman Tyme Group, Coen Jonker, menambahkan, “Indonesia adalah pasar penting bagi strategi pertumbuhan Tyme Group di Asia Tenggara. Bersama Finfra, kami dapat menghadirkan solusi kredit inovatif dengan cepat dan menyasar segmen UMKM yang besar di Indonesia.”

Dukungan investor untuk perluasan Finfra

Selain mendapatkan dana segar, Finfra juga memperkuat timnya dengan merekrut Hadi Tanzil, mantan co-founder EmpatKali, sebagai Chief Technology Officer. Dukungan dari investor seperti Cento Ventures dan Accion Venture Lab memperkuat kepercayaan pada model bisnis Finfra yang memungkinkan platform digital menghadirkan layanan kredit secara efisien dan sesuai regulasi.

Dengan pendanaan terbaru ini, Finfra telah mengumpulkan total $4,3 juta dan siap melanjutkan ekspansi untuk menjangkau lebih banyak pelaku usaha di Indonesia. Perusahaan ini menargetkan peningkatan profitabilitas di kuartal terakhir 2024.

Chickin Dapat Seri A+ Rp315 Miliar dari Granite Asia, ADB, Integra Partners, dan Lainnya [UPDATED]

*Update 13.00: kami memperbarui total pendanaan, seperti diinformasikan nilai capaian terbaru oleh founder Chickin

Startup budidaya ayam Chickin mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor untuk mendukung akselerasi bisnisnya. Putaran pendanaan seri A+ ini telah membukukan dana $20 juta atau setara Rp315 miliar, yang terdiri dari $15 juta pendanaan ekuitas dan $5 juta debt.

Adapun investor yang berpartisipasi meliputi Granite Asia, Integra Partners, Asian Development Bank, 500 Global, East Ventures, Aksara Ventures, dan beberapa lainnya.

Kami telah mencoba menghubungi eksekutif Chickin, pihaknya membenarkan adanya putaran pendanaan baru ini. Kendati demikian masih enggan memberikan informasi detail mengenai peruntukan dan target ke depannya.

Integra Partners juga telah mengumumkan keterlibatannya dalam pendanaan ini. Dalam pernyataannya, mereka mengatakan bangga mendukung para pendiri yang memiliki pengalaman mendalam di industri mereka dan memiliki keahlian operasional untuk mendorong dampak transformatif.

Chickin menangani berbagai tantangan yang dihadapi peternak unggas, mulai dari fluktuasi harga hingga akses modal yang terbatas. Dengan solusi inovatif seperti kontrak pertanian berbasis teknologi, manajemen peternakan dengan IoT, dan platform yang mudah digunakan, mereka memberdayakan puluhan ribu peternak di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi, hasil produksi, dan stabilitas keuangan.

“Selain keuntungan finansial, misi Chickin sejalan dengan komitmen kami pada investasi berdampak, yang memajukan inklusi keuangan, ketahanan pangan, dan keberlanjutan. Kami antusias mendukung langkah baru dalam industri unggas yang berkembang pesat di Indonesia,” ujar perwakilan Integra Partners

Telah berdayakan lebih dari 10 ribu peternak

Chickin didirikan sejak 2018 di Klaten, Jawa Tengah oleh Ashab Al Kahfi, Tubagus Syailendra, dan Ahmad Syaifulloh. Pada 2022 lalu, mereka telah membukukan pendanaan awal dipimpin oleh East Ventures dengan dukungan 500 Global dan GK-Plug and Play.

Mengutip data di situsnya, untuk solusi Chickin Smartfarm saat ini hampir digunakan 10 ribu peternak dengan 31 juta+ populasi ayam. Sejauh ini juga sudah ada lebih dari 250 kandang yang diberdayakan dengan teknologi IoT untuk meningkatkan produktivitas. Sementara produk Chickin Fresh, telah mendistribusikan 7,9 juta kilogram ayam ke berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut Pusat Studi Kebijakan Indonesia, industri unggas di Indonesia mempekerjakan lebih dari 10% angkatan kerja dan menyediakan 65% dari semua protein hewani di negara ini. Meskipun konsumsi terus meningkat, konsumsi ayam per kapita di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.

Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar, didorong oleh faktor seperti munculnya jaringan makanan cepat saji dan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan konsumsi protein guna mengatasi stunting.

Atas dasar ini, sejumlah startup mencoba untuk mendemokratisasi sektor ini. Sebelumnya juga ada Pitik yang sempat mendapatkan pendanaan dari Alpha JWC Ventures, MDI Ventures, dan beberapa lainnya — namun baru-baru ini tersiar kabar bahwa bisnis mereka tidak berjalan baik dan dikabarkan Tengah mempertimbangkan pivot.

Startup lain yang fokus pada budidaya ayam adalah BroilerX, yang didukung Inisignia Ventures Partners ,Saison Capital, dan sejumlah investor lain. Sama dengan Chickin, debut awal mereka difokuskan di area Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Application Information Will Show Up Here

Strategi OYO Jangkau Segmen Keluarga Klaim Tingkatkan Unduhan 10% di Jakarta

OYO, platform global penyedia layanan akomodasi, melaporkan lonjakan unduhan aplikasi sebesar 10% di Jakarta dalam kampanye terbaru bertajuk “Tempat Nongkrong Baru untuk Keluarga”. Kampanye ini berfokus pada jaringan properti premium yang dikelola oleh OYO, menampilkan kenyamanan dan keseruan liburan bagi keluarga.

Peningkatan unduhan ini mencerminkan kepercayaan konsumen terhadap OYO sebagai penyedia penginapan berkualitas, terutama dengan fokus pada pengalaman yang nyaman dan ramah keluarga. Salah satu daya tarik utama kampanye ini adalah visualisasi yang menonjolkan keseruan liburan keluarga di properti OYO, yang berhasil menarik perhatian publik di platform digital.

Country Supply and Head Operation OYO Indonesia Hendro Tan, menyatakan bahwa kampanye ini sengaja dirancang untuk menunjukkan keunggulan OYO dalam menyediakan pilihan penginapan yang terjangkau dan nyaman. “Kami sangat senang dengan pencapaian ini, yang membuktikan kepercayaan konsumen terhadap OYO dan meningkatnya permintaan terhadap pengalaman perjalanan yang mudah dan menyenangkan,” ujar Hendro.

Keberhasilan kampanye ini tidak lepas dari pendekatan pemasaran berbasis data yang dilakukan OYO. Dengan menggunakan data perilaku pengguna, OYO mampu menargetkan audiens dengan konten yang relevan dan meningkatkan keterlibatan pengguna secara signifikan. Selain itu, laporan terbaru dari Google juga menunjukkan peningkatan kesadaran merek yang sejalan dengan lonjakan unduhan aplikasi.

OYO berkomitmen untuk terus memperluas inovasi dan layanan yang dipersonalisasi bagi pengguna. Dengan musim liburan yang semakin mendekat, perusahaan optimis akan dapat melanjutkan momentum ini melalui kampanye dan inisiatif tambahan.

OYO adalah platform global yang mendukung pemilik properti dan pengusaha kecil dengan teknologi lengkap untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasional. Dengan kehadiran di lebih dari 35 negara, OYO menawarkan akomodasi yang mudah dipesan, terjangkau, dan terpercaya bagi pelanggan di seluruh dunia.

Juli lalu, OYO baru saja mengumumkan pencapaian lainnya dengan meraih pendanaan sebesar $50 juta atau setara Rp810 miliar. Pendanaan ini difasilitasi oleh InCred Wealth and Investment dan menarik minat tinggi dari para investor, dengan permintaan yang melebihi 2,5 kali dari yang ditawarkan. OYO melihat ini sebagai bukti kuat dari kepercayaan pasar terhadap proposisi nilai perusahaan.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten