Plasa Looking to Sell Its Ecommerce Biz to eBay

It seems that eBay may jump directly into Indonesia’s ecommerce scene by acquiring Plasa.com‘s ecommerce business according to sources inside and outside of the companies.

Ecommerce may have been Plasa’s new direction under former CEO Shinta Dhanuwardoyo, but now that she’s gone and Plasa’s online marketplace is practically on autopilot, the company is said to be looking to cut its losses by selling it to eBay. This deal however is still not finalized and there’s a chance that it may not even happen. At the moment, both companies are still wrangling about the details of the deal.

Plasa.com has been having a rough time since the departure of former CEO Shinta Dhanuwardoyo and Chief Innovation Officer Andi S. Boediman. The company hired Iriana Muadz from Heinz ABC in March 2011 before she too left the company last month. In the meantime, Aris Siswoko from within Telkom’s management ranks is said to be running the company.

Continue reading Plasa Looking to Sell Its Ecommerce Biz to eBay

Haruskah Toko Aplikasi Menghilangkan Sistem Rating Lima Bintang?

Hunter Walk dari YouTube menyajikan argumen bahwa sisitem rating lima bintang yang digunakan oleh toko aplikasi harus ditinggalkan, digantikan dengan pengukuran popularitas yang lebih akurat dan lebih baik. Dalam pandangannya, sistem rating lima bintang adalah subyektif berdasarkan nilai dari pengguna. Sebagai contoh, penilaian pengguna yang memberikan tiga bintang kepada sebuah aplikasi mungkin akan berbeda dengan penilaian orang lain, tetapi penilaian suka atau tidak suka adalah absolut. Tema yang sama ini pernah dibahas oleh MG Sigler pada tahun 2009 , berhubungan dengan YouTube.

Sejalan dengan argumen dari Hunter, Google mengubah sistem rating di YouTube menjadi jempol ke atas atau ke bawah. Pendekatan ini mirip dengan apa yang dilakukan Facebook sejak awal, dengan ikon jempol ke atas untuk menunjukkan suka atau persetujuan atas status update, meski demikian Facebook tidak mengijinkan pilihan negatif atau ikon jempol ke bawah.

Ada cara lain untuk menjelaskan popularitas sebuah aplikasi, beberapa diantaranya dijelaskan di tulisan Hunter, termasuk di dalamnya adalah co-instalation, segmentasi pasar, penggunaan nyata, dan social graph. Anda bisa membaca penjelasan rinci di blog Hunter.

Continue reading Haruskah Toko Aplikasi Menghilangkan Sistem Rating Lima Bintang?

Should Application Stores Drop The Five Star Rating System?

YouTube’s Hunter Walk presents an argument that the five star rating system used by application stores should be left behind, replaced by more accurate, more reliable measures of popularity. In his view, the five-star system is subjective to the values of those who give them. Your judgment for a three star app may mean differently to someone else’s, but a like or dislike is almost absolute. The same subject was raised back in 2009 by MG Siegler with regards to YouTube.

It certainly serves Walk’s argument that Google changed YouTube’s rating system in favor of thumb up and thumb down. This is similar to the approach that Facebook has taken since the very beginning with its thumb up icon for liking or expressing approval to a status update although Facebook has never allowed a negative vote or a thumb down.

There are also other ways to determine an app’s popularity, some of which are presented in Walk’s blog post. These include co-installation, market segmentation, actual usage, and social graph, as he explained further in his post.

Continue reading Should Application Stores Drop The Five Star Rating System?

Tentang Kesepakatan MakeMac

Hari Jumat kemarin kami menuliskan bahwa MakeMac, blog Indonesia terbesar yang membahas Mac telah diakuisisi oleh Apps Foundry, yang merupakan perusahaan pengembang aplikasi mobile, seperti yang dituliskan oleh Penn Olson. Diberitakan bahwa Apps Foundry akan mengelola sisi operasional blog tersebut sementara manajemen konten akan tetap dikelola oleh para penulis yang telah ada.

Cukup sulit untuk melihat kesepakatan ini secara objektif. Jelas ada konflik kepentingan yang kuat ketika sebuah perusahaan pengembang aplikasi mobile menjalankan blog yang membahas industri terkait yang seharusnya dikelola secara independen. Kebetulan DailySocial pada hari Sabtu mengadakan acara ID-Objective Conference di Bandung bersama dengan MakeMac, tentu saja kami langsung berbicara dengan Kuswanto, pemilik blog MakeMac.

Continue reading Tentang Kesepakatan MakeMac

About That MakeMac Deal

On Friday we reported that MakeMac, Indonesia’s largest Mac blog had been acquired by Apps Foundry, a mobile applications company as per the report from Penn Olson. It stated that Apps Foundry will assume operational duties of the blog while content management will remain with the current writers.

It’s difficult to see this deal objectively. Clearly there’s a strong conflict of interest in having a mobile app company running a supposedly independent blog about the industry it’s in. It just so happened that on the next day, DailySocial held an iPhone developer conference in Bandung in which MakeMac was a partner, so we caught up with the blog’s founder, Kuswanto at the event.

Continue reading About That MakeMac Deal

Mari Kita Sambut Aria Rajasa dan Kolom Barunya: Simply Business

Dalam beberapa minggu ke belakang, Anda mungkin melihat di DailySocial telah muncul dua artikel dari Aria Rajasa. Ketika Aria memutuskan untuk kembali ke dunia blog awal tahun ini, kami pikir akan menjadi peluang yang sangat baik jika pendangannya tentang kewirausahaan bisa didapatkan atau dituliskan juga di DailySocial, terutama melihat aktivitasnya di bidang tersebut selama kurun waktu tertentu.

Aria sebelumnya mengelola sebuah perusahaan desain web, kini ia bertanggung jawab atas GantiBaju.com, sebuah perusahaan busana yang memiliki komunitas desainer yang luas dan aktif yang menempatkan karya desain nuansa Indonesia mereka di situs tersebut.

Dengan senang hati kami menyambut Aria untuk menulis di DailySocial sebagai kolumnis reguler. Nantinya Aria akan menuliskan pandangan serta opininya tentang kewirausahaan dengan nama kolom: Simply Business dan akan diterbitkan setiap hari Rabu. Untuk berbagai pandangan lain dari Aria, Anda juga bisa mengunjungi blog pribadinya.

Oh, by the way, orang dengan wajah menakutkan yang ada di belakang Aria di foto adalah orang kedua di GantiBaju.com, Anang Pradipta.

Clear Bawa Desain Antar Muka Aplikasi ke Wilayah Baru

Saya tentu tidak akan membahas tentang merek Shampo, Clear yang saya maksud adalah aplikasi baru yang tersedia di app store yang dibuat oleh Impending and Realmac Software. Aplikasi ini bisa memberikan desain antar muka aplikasi mobile yang sangat baik. Cara kerja aplikasi ini tidak seperti aplikasi lain. Aplikasi ini hanya menghadirkan gerak penggunaan yang terbaru dan sama sekali terbebas dari kotak antar muka. Aplikasi ini tidak memiliki tombol, toolbars, atau ikon. Clear terdiri dari garis penuh warna, teks, serta suara. Itu saja.

Aplikasi ini membawa usability ke wilayah baru. Kedatangan iPhone pada tahun 2007 telah membawa lingkungan penggunaan dengan satu tombol, yang dimanfaatkan oleh aplikasi karena bisa memberikan kebebasan karena tidak ada metode input dari perangkat keras yang terlalu banyak. Clear membawa langkah ini lebih lanjut dan menawarkan penggunaan aplikasi dengan gerak isyarat dan menghilangkan ikon dan tombol.

Dalam mengembangkan aplikasi mobile, sangat mudah untuk bergantung pada metode input yang telah diperkirakan, yang biasa digunakan, perangkat navigasi dan operasi tradisional, secara mendasar mencoba untuk mengalahkan jalur yang ada.

Continue reading Clear Bawa Desain Antar Muka Aplikasi ke Wilayah Baru

Say Hello to Aria Rajasa and His New Column: Simply Business

In the past couple of weeks you may have noticed that we’ve had two posts from Aria Rajasa here on DailySocial. When he decided to return to blogging earlier this year, we thought it would be a great opportunity for us to get his insights on entrepreneurship into our pages, knowing that he’s been active in this field for quite some time. He used to run a web design company and is now in charge of gantibaju.com, a clothing company with a large and very active community of designers churning out unique and distinctive designs with Indonesian-flavor.

So it is with great pleasure for us to welcome Aria on board as a regular columnist here on DailySocial where he will be dispensing his views and opinions on entrepreneurship in a column titled Simply Business, published every Wednesday. For more on his insights, you can also visit his blog.

Oh, that scary looking guy behind him on his left in the photo is his second in command at gantibaju, Anang Pradipta.

 

Ini Seperti Tap Tap Tap Membeli TUAW

Jadi berita ini telah muncul.

Ada sebuah tulisan oleh M.G. Siegler memberikan sebuah contoh dari Disney yang memiliki ESPN dan Anaheim Mighty Ducks secara bersamaan dalam jangka waktu tertentu, dan juga Boston Red Sox dimiliki oleh The New York Times. Situasi ini bagaimanapun juga tidak bisa dibandingkan secara langsung dengan kondisi yang akan saya ceritakan. Seperti yang dituliskan di judul di atas, ini seperti Tap Tap TAp membeli TUAW. Atau Red Sox membeli NYTimes.

Oke, jadi Willson Cuaca, CEO dari Apps Foundry, adalah partner di East Ventures yang merupakan pemilik saham di Penn Olson yang menuliskan berita tentang sebuah akuisisi. Dia menjadi CEO di Apps Foundry bersamaan dengan investasi oleh EV. Apps Foundry membeli sebagian besar saham di MakeMac yang foundernya kini duduk di dewan penasihat. Anda mengerti? Anda bisa melihat konflik yang terjadi?

Continue reading Ini Seperti Tap Tap Tap Membeli TUAW

Clear Takes App Interface Design Into New Territory

Not talking about the shampoo. Clear is a brand new iPhone app from Impending and Realmac Software that breaks the mold as far as mobile application interface design is concerned. How it works is very much unlike any other application. It only employs the now familiar gestures and is completely free of interface chrome. It has no navigational buttons, toolbars, or icons. The app is made of colorful strips, text, and audio. Nothing more.

This app takes usability into a brand new territory. The iPhone’s arrival in 2007 brought with it a single button environment in which applications take advantage of the freedom presented by the lack of hardwired physical input methods. Clear goes one step further and fully embraces the iPhone’s gesture recognition doing away with icons and buttons.

Continue reading Clear Takes App Interface Design Into New Territory