New Gundam Breaker Segera Dirilis untuk PC dengan Seluruh Konten Terbaru

Sebagai seri anime robot paling populer di dunia, Gundam memiliki reputasi yang sedikit keruh di dunia video game. Beberapa game yang ada di antaranya layak diacungi dua jempol, seperti seri Gundam: Battle Assault dan Mobile Suit Gundam: Extreme Vs. Tapi tak jarang juga seri ini menimbulkan kekecewaan pada para gamer.

Beberapa tahun terakhir, penggemar Gundam merasa sangat dimanjakan berkat munculnya seri game yang sangat berkualitas, yaitu Gundam Breaker. Seri ini tidak menempatkan kita di dunia Gundam yang penuh peperangan dan ledakan luar angkasa. Sebaliknya, kita justru diajak merakit model plastik Gundam (gunpla) kemudian mengadu hasil rakitan itu di medan pertarungan.

New Gundam Breaker | Screenshot 1
New Gundam Breaker | Sumber: Sony

Seri Gundam Breaker menggabungkan tiga hal menarik sekaligus: seri Gundam, gunpla, dan pertempuran antar robot. Hasilnya adalah franchise yang laku keras dan kini sudah memasuki entri keempatnya. New Gundam Breaker yang merupakan judul terbaru dari seri Gundam Breaker, telah dirilis untuk PS4 pada pertengahan 2018 lalu.

New Gundam Breaker berusaha memberi angin segar pada seri Gundam Breaker dengan mengubah latar belakang cerita menjadi menyerupai komik remaja pria. Di sini, pemain berperan sebagai pelajar SMA yang menyukai permainan virtual reality bertema Gundam. Khas selera gamer Jepang, unsur dating simulation juga disematkan ke dalamnya.

New Gundam Breaker | Screenshot 2
New Gundam Breaker | Sumber: Sony

Bila judul-judul Gundam Breaker sebelumnya hanya tersedia di console (PS4, PS3 dan PS Vita), New Gundam Breaker justru menjadi judul pertama yang juga tersedia di PC. Perilisannya memang lebih lambat beberapa bulan dari versi PS4, tapi sebagai gantinya Bandai Namco berjanji bahwa versi ini akan mengandung semua konten terbaru hingga patch versi 1.04. Termasuk di dalamnya variasi mode multiplayer baru dan dua arena baru (The Classroom dan The Student Boardroom).

Ketika New Gundam Breker dirilis pertama kali, penerimaan pasar dan kritikus sebetulnya tidak terlalu bagus. Banyak unsur negatif di dalamnya, seperti perilaku AI musuh yang terlalu bodoh, struktur misi yang membosankan, serta performa teknis yang kurang baik. Tapi Bandai Namco rajin memberi update berkala, dan kini pengguna PC akan mendapatkan versi yang sudah banyak diperbaharui.

New Gundam Breaker | Screenshot 3
New Gundam Breaker | Sumber: Dark Station

Versi PC New Gundam Breaker akan dirilis tak lama lagi, tepatnya pada tanggal 24 September 2018. Bandai Namco juga mengumumkan bahwa semua konten DLC di masa depan akan tersedia gratis untuk pemain versi PC.

Sumber: Siliconera.

Tales of Vesperia: Definitive Edition Dapatkan Dua Edisi Terbatas Berbeda

Ketika pertama kali diungkap oleh Bandai Namco, kabar tentang perilisan Tales of Vesperia: Definitive Edition langsung menimbulkan kehebohan di kalangan penggemar seri Tales. Bagi yang tak familier mungkin kabar ini biasa saja, tapi para fans garis keras tahu bahwa Tales of Vesperia adalah salah satu Tales terbaik sepanjang masa. Baik itu dari sisi cerita, soundtrack, tata permainan, hingga sulih suara.

Malangnya, pasar di luar Jepang tak pernah mendapat Tales of Vesperia dalam wujud sempurna. Game ini dahulu muncul pertama kali pada tahun 2008 eksklusif untuk Xbox 360. Namun Bandai Namco merilisnya juga di PS3 setahun kemudian. Versi PS3 memiliki konten tambahan yang cukup banyak, termasuk cerita baru, karakter playable baru, serta konten sulih suara dua kali lipat lebih banyak. Tapi versi ini hanya dirilis di Jepang.

Tales of Vesperia: Definitive Edition - Anniversary Edition
Tales of Vesperia: Definitive Edition – Anniversary Edition | Sumber: Bandai Namco

Versi remaster Tales of Vesperia akhirnya menyajikan seluruh konten tambahan itu dalam bahasa Inggris. Tentu saja sambil dipoles dengan perbaikan visual untuk hardware modern. Kini kita semua bisa menikmati petualangan Yuri Lowell secara lengkap. Khusus bagi para kolektor, Bandai Namco menyediakan edisi terbatas berisi pernak-pernik menarik.

Wilayah Amerika Serikat mendapat bundel yang disebut Anniversary Edition, sementara wilayah Eropa dan Asia Tenggara mendapat bundel bernama Premium Edition. Keduanya memiliki isi sedikit berbeda.

Tales of Vesperia: Definitive Edition - Premium Edition
Tales of Vesperia: Definitive Edition – Premium Edition | Sumber: All Games Delta

Baik Anniversary Edition maupun Premium Edition sama-sama berisi game Tales of Vesperia, Memorial Art Book, serta metal case bergambar Repede. Tapi selain itu, pembeli Anniversary Edition akan mendapat diorama display dan tiga gantungan kunci karakter Tales of Vesperia. Sedangkan Premium Edition akan berisi empat CD soundtrack, collectible cards, satu set pin badge, serta satu set stiker karakter chibi.

Anniversary Edition dijual dengan harga US$99,99 (sekitar Rp1,47 juta), lebih mahal daripada versi Premium Edition yang hanya €69.99 (sekitar RP1,22 juta). Premium Edition untuk Switch punya harga berbeda sendiri, yaitu €79.99, tapi itu pun masih lebih murah daripada edisi Amerika.

Tales of Vesperia: Definitive Edition - Screenshot 1
Tales of Vesperia: Definitive Edition | Sumber: Bandai Namco

Melihat konten-konten yang ditawarkan, sepertinya Tales of Vesperia: Definitive Edition – Premium Edition adalah versi yang paling layak dikoleksi. Tapi pada akhirnya semua kembali ke selera masing-masing. Tales of Vesperia: Definitive Edition akan dirilis pada tanggal 11 Januari 2019 untuk PS4, Xbox One, Switch, dan PC. Mana versi yang Anda inginkan?

Sumber: Siliconera, All Games Delta

Peran dan Komitmen MSI dalam Mendukung Ekosistem Esports di Indonesia

Nama MSI alias Micro-Star International di kalangan gamer tentunya sudah tak asing lagi, terutama bagi gamer PC. Perusahaan asal Taiwan ini telah lama berkiprah dalam dunia manufaktur hardware komputer, termasuk motherboard, graphic card, laptop, hingga aksesoris. Selama 32 tahun berdiri, MSI berhasil membangun reputasi sebagai produsen yang terpercaya, khususnya untuk perangkat gaming.

Pemain lama di dunia gaming, MSI jelas menyadari besarnya potensi olahraga elektronik. Ini dapat dilihat dari bagaimana mereka menjalin kerja sama dengan berbagai tim esports dari seluruh dunia sejak tahun 2008. Hingga kini, sudah belasan tim yang mengibarkan panji-panji MSI. Mereka berasal dari beragam negara, misalnya Cloud9 dari Amerika Serikat, Fnatic dari Inggris, Vega Squadron dari Rusia, serta PandaCute dari Hong Kong.

Ridel dan Richard
Ridel Yesaya Sumarandak dan Richard Permana | Sumber: IESPA

Turut menjadi pelopor esports Indonesia

Di Indonesia sendiri, MSI mensponsori salah satu tim esports tertua yaitu Team nxl> (next level). Tim yang beroperasi sejak tahun 2006 itu terkenal sebagai salah satu tim kuat di wilayah Asia Tenggara, dengan fokus pada game Counter Strike: Global Offensive (CS:GO). MSI juga bekerja sama dengan beberapa tim lokal lain, misalnya Rex Regum Qeon (RRQ) dan NXA-Ladies.

Tahun 2018 merupakan tahun yang sangat penting bagi dunia esports Indonesia. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, esports tampil sebagai kompetisi percobaan di acara Asian Games. Cabang-cabang esports yang didukung MSI sejatinya tidak ikut dilombakan dalam perhelatan akbar tersebut, tapi MSI bersama Team nxl> tetap menunjukkan dukungan.

Dukungan tersebut hadir dalam penyelenggaraan lomba video singkat untuk menyemangati atlet-atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018. CEO Team nxl> yaitu Richard Permana bahkan menyemangati langsung atlet cabang Clash Royale yang bertanding di final. Atlet yang dimaksud, Ridel Yesaya Sumarandak, akhirnya berhasil meraih medali emas.

“MSI turut bangga atas prestasi dua gamer yang telah mengharumkan nama Indonesia di cabang esports pada gelaran Asian Games 2018, dengan perolehan medali emas lewat game Clash Royale dan medali perak di kompetisi game Hearthstone. Kami melihat pertumbuhan esports di Indonesia semakin baik dan semakin diakui oleh banyak industri, tidak sebatas industri komputer dan game semata,” demikian tutur Trisha Chuang, Marketing Channel Department MSI.

NXA-Ladies
NXA-Ladies, tim esports yang seluruhnya beranggota perempuan | Sumber: NXA-Ladies

Bukan hanya penyedia hardware

MSI di Indonesia bukan hanya penyedia hardware gaming, namun juga membantu dalam mempromosikan industri kreatif tersebut. Sejak dua tahun lalu hingga saat ini, MSI seringkali mengunjungi kampus-kampus, menjangkau berbagai kalangan hingga generasi muda. Dalam perjalanannya mereka juga bekerjasama dengan perusahaan komputer lainnya seperti Intel dan Nvidia.

Selain itu, MSI pun gencar menyediakan platform atau panggung untuk para gamer yang siap tampil di ajang kompetitif. Mereka memiliki acara game berskala besar yang diadakan tahunan, yaitu turnamen internasional bertajuk MSI Masters Gaming Arena dan turnamen nasional bernama MSI Gaming Festival. Sementara untuk turnamen-turnamen kecil, MSI telah mengadakannya di Jakarta, Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan kota-kota lainnya.

MSI Gaming Festival 2016
MSI Gaming Festival 2016

“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang baru di masa mendatang. Esports tidak sama seperti sebelumnya, yang dianggap hanya membuang-buang waktu, merupakan terminator sosial, dan lain sebagainya yang merupakan pandangan negatif,” demikian keterangan Indonesia Marketing Manager MSI, Stanley Lin, kepada DailySocial.

Esports yang baru secara keseluruhan adalah ‘sport/olahraga’ yang mengkombinasikan hiburan, aktivitas sosial, kedisiplinan diri, perkuatan konsentrasi, dan masih banyak keuntungan lainnya,” lanjutnya. Dari segi industri pun esports terus berkembang pesat. Menurut laporan dari Newzoo, pertumbuhan industri esports global hingga akhir tahun 2018 akan mencapai angka US$905,6 juta atau setara dengan Rp12,3 triliun.

RRQ dan MSI
MSI sempat menjadi sponsor RRQ, sebelum diambil alih oleh ASUS ROG | Sumber: MSI

Merespons gelombang mobile game

Tren gaming selalu berkembang dan mengalami perubahan dengan cepat. Head of Marketing Google Indonesia, Veronica Utami, pernah mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang “mobile-first”. Artinya konsumsi konten oleh masyarakat lebih banyak terjadi di perangkat mobile daripada PC atau laptop.

Hal yang sama mulai tampak di dunia gaming. Game seperti Arena of Valor, Clash Royale, atau Mobile Legends telah mendominasi pasar gaming Indonesia baik di level konsumen biasa maupun di industri esports. Dua atlet esports Indonesia yang berhasil meraih medali saat Asian Games 2018 pun datang dari mobile game.

Team nxl Mobile Legends - Photo 1
Team nxl> Mobile Legends sempat jadi juara, tapi akhirnya bubar | Sumber: Dunia Games

MSI sebagai salah satu brand terkemuka gaming ingin selalu memberikan inovasi terbaru mengikuti tren yang ada. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan esports di bidang mobile game, MSI belum lama ini baru saja meluncurkan software emulator mobile, yaitu MSI App Player. Software ini dapat mempermudah para pengguna untuk memainkan mobile game di laptop MSI yang memiliki hardware canggih demi performa maksimal.

Penggunaan emulator memang tidak diperbolehkan dalam turnamen resmi, namun dunia esports bukan hanya soal kompetisi. Ada banyak pemeran lain di dalamnya, seperti streamer, shoutcaster, kreator konten, hingga analis. MSI App Player mungkin tidak membantu atlet secara langsung, tapi pegiat-pegiat esports lainnya dapat memanfaatkannya di bidang masing-masing untuk mendorong perkembangan esports lebih maksimal.

MSI App Player
Tampilan MSI App Player | Sumber: MSI

Popularitas esports yang terus meningkat pada akhirnya juga akan mendongkrak pasar gaming serta gaming peripheral. Bisa diprediksi bahwa sebagai merek yang bermain di pasar ini, MSI akan mengambil peran untuk mengambil pasar yang sedang berkembang. MSI juga menyebutkan bahwa akan terus berkomitmen untuk terus menyediakan produk hardware premium yang menjadi kekuatan utama mereka, sambil mengembangkan komunitas dan platform sebagai pendukungnya.

Sumber Gambar Fitur: Team nxl>

Rekor dari MURI Turut Hiasi Pembukaan AOV Star League Season 2

Kompetisi Arena of Valor Star League (ASL) Season 2 telah dimulai. Pembukaan turnamen tersebut digelar pada hari Minggu, 16 September 2018 lalu di mal Neo Soho, Jakarta. Acara bertajuk ASL Kick-Off x Wiro Sableng ini selain dihadiri oleh tim-tim AOV profesional yang turut bertanding, juga menampilkan langsung pemeran Wiro Sableng, Vino Bastian.

Bagi Garena selaku penerbit AOV di Indonesia, acara pembukaan ASL Season 2 ini merupakan milestone yang cukup spesial. Anda tentu tahu bahwa pada acara Asian Games 2018 beberapa waktu lalu AOV berhasil ikut menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan. Statusnya memang masih uji coba dan tidak mempengaruhi perolehan medali tiap negara, tapi kemunculan AOV adalah langkah besar di dunia esports.

AOV x Wiro Sableng
Kemeriahan ASL Kick-Off x Wiro Sableng | Sumber: Garena

Saat itu Garena juga mengadakan acara nonton bareng akbar bernama AOV Nobar Party. Pada tanggal 26 Agustus 2018, Garena mengajak para Challenger (sebutan untuk pemain AOV) menyaksikan pertandingan AOV di Asian Games serentak di 25 kota di Indonesia. Kota itu terdiri Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Bali, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Manado, Makassar, Jambi, Karawang, Cirebon, Tasikmalaya, Gorontalo, Sukabumi, Balikpapan, dan Palu.

Acara AOV Nobar Party telah diverifikasi oleh pihak Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), dan Garena pun berhak menerima penghargaan Rekor Dunia untuk kategori Nonton Bareng Mobile Game di Lokasi Terbanyak. Benar, bukan hanya rekor Indonesia saja melainkan rekor dunia. Belum pernah ada acara nonton bareng mobile game dengan lokasi sebanyak ini sebelumnya.

Rekor MURI AOV
Piagam penghargaan dari MURI | Sumber: Garena

Osmar Semesta Susilo selaku Wakil Direktur MURI menyerahkan langsung piagam penghargaan atas rekor tersebut langsung kepada Garena pada acara ASL Kick-Off Wiro Sableng. Semoga saja prestasi ini dapat mendorong Arena of Valor serta dunia esports Indonesia untuk berkembang lebih jauh lagi.

Untuk pertandingan ASL Season 2 sendiri, di minggu pertama ini ada tiga pasang tim yang saling beradu. Rex Requm Qeon (RRQ) vs DG Esport, Bigetron vs Headhunters, serta EVOS.AOV melawan Saudara e-Sports (SES). Hasilnya, RRQ menang 2-0 atas DG Esports, Bigetron unggul 2-0 atas Headhunters, sementara EVOS.AOV menyerah 0-2 atas SES. Satu tim lagi yaitu GGWP.ID tidak ikut bertanding, tapi tetap meramaikan dengan pertandingan persahabatan.

Anda yang tak sempat datang langsung ke acara, dapat menyaksikan tayangan ulang pertandingan-pertandingan di atas melalui video di halaman Facebook Garena AOV Indonesia.

Sumber: Garena.

8 Judul Final Fantasy Berikut Akan Dirilis untuk Nintendo Switch

Selama dua dekade terakhir Final Fantasy dan Nintendo bukanlah dua nama yang terkenal dekat. Memang benar, seri JRPG ciptaan Hironobu Sakaguchi itu pertama kali lahir di console Nintendo. Namun semenjak era PS1, Final Fantasy lebih erat menjalin hubungan dengan Sony. Seri utama dan terbaru Final Fantasy selalu muncul di console PlayStation, sementara Nintendo hanya kebagian spin-off atau port seri klasik.

Kini, berkat kesuksesan Switch yang begitu dahsyat, tampaknya Square Enix kembali tergerak untuk melirik Nintendo dengan tatapan yang lebih mesra. Merilis Final Fantasy XV di Switch mungkin mustahil karena console tersebut tidak punya spesifikasi hardware yang mumpuni. Namun Square Enix menggantinya dengan perlakuan yang tak kalah spesial, yaitu merilis delapan seri Final Fantasy di Switch.

Delapan game itu terdiri dari enam Final Fantasy klasik dan dua judul Final Fantasy baru. Beberapa di antaranya sudah pernah dirilis untuk PS4, Xbox One, serta PC. Tapi penggemar Nintendo akhirnya bisa menikmatinya juga. Berikut daftar game tersebut.

Final Fantasy VII

Final Fantasy VII | Screenshot
Sumber: Steam

Siapa tak kenal Final Fantasy VII? Game yang sering disebut sebagai salah satu JRPG terbaik sepanjang masa ini mengawali perjalanan Final Fantasy di era 3D, juga menjadi debut Tetsuya Nomura sebagai desainer karakter Square Enix (dulu bernama Squaresoft). Anda dapat bernostalgia bersama Cloud Strife dan kawan-kawannya dalam petualangan menyelematkan planet yang sekarat.

Final Fantasy VII yang sebelumnya sudah tersedia di PS4 dan PC, akan mampir juga di Switch dan Xbox One tahun depan. Selagi menunggu Final Fantasy VII Remake yang masih belum jelas kabarnya, barangkali game ini bisa menjadi pelipur lara.

Final Fantasy IX

 

Final Fantasy IX | Screenshot
Sumber: Steam

Final Fantasy IX sempat kembali menjadi buah bibir di kalangan penggemar ketika Square Enix merilis versi enhanced port untuk PC, iOS, dan Android di tahun 2016 silam. Walaupun bukan remaster penuh, Final Fantasy IX rilisan terbaru itu ternyata membawa banyak pembaharuan menarik, seperti model 3D karakter yang jauh lebih tajam, fitur auto save, serta high speed mode.

Square Enix maupun Nintendo tidak memberi keterangan detail, tapi kemungkinan port untuk Switch dan Xbox One ini juga akan mengusung fitur serupa. Sama seperti versi PS4 yang sudah terbit lebih dulu. Final Fantasy IX akan dirilis pada tahun 2019.

Final Fantasy X/X-2 HD Remaster

Final Fantasy X HD Remaster | Screenshot
Sumber: Steam

Final Fantasy IX hanya memberi perbaikan di model 3D karakter, tapi Final Fantasy X dan X-2 mendapat remaster penuh yang menawarkan tampilan visual keren. Dua game ini adalah Final Fantasy pertama yang mendapat perlakuan remaster. Terbukti, dengan kualitas remaster yang baik maka game klasik pun bisa jadi best seller lagi.

Sama seperti versi PS3, PC, dan PS4 sebelumnya Final Fantasy X dan X-2 akan dijual dalam satu bundel. Anda bisa menikmatinya di Switch mulai 2019, tapi sayangnya belum ada tanggal perilisan yang pasti.

Final Fantasy XII The Zodiac Age

Final Fantasy XII The Zodiac Age | Screenshot
Sumber: Steam

Sebagian penggemar Final Fantasy membenci Final Fantasy XII karena gaya permainannya berbeda dengan Final Fantasy kebanyakan. Sebagian lainnya mencintai game ini karena pertarungannya seru dan ceritanya mengandung banyak unsur politik. Apakah Final Fantasy XII bagus atau jelek, itu bisa diperdebatkan. Tapi semua setuju bahwa Final Fantasy XII The Zodiac Age adalah versi remaster yang ciamik.

Bukan hanya tampilan visual yang mendapat upgrade, Final Fantasy XII The Zodiac Age juga mengandung fitur-fitur dari Final Fantasy XII International Zodiac Job System yang dulu hanya dirilis di Jepang. Sistem job membuat versi ini terasa seperti game baru yang seru untuk dimainkan di era modern. Versi Switch dan Xbox One akan meluncur pada tahun 2019.

Final Fantasy Crystal Chronicles Remastered Edition

Final Fantasy Crystal Chronicles | Artwork
Sumber: Attack of the Fanboy

Pengumuman game yang satu ini cukup mengejutkan. Rasanya tak ada seorang pun penggemar Final Fantasy yang mengira bahwa nama Final Fantasy Crystal Chronicles akan terdengar lagi. Spin-off Final Fantasy yang dulunya terbit eksklusif untuk Nintendo GameCube ini memang tergolong sangat niche.

Bila Final Fantasy kebanyakan fokus pada petualangan single player, Final Fantasy Crystal Chronicles justru memiliki fitur local multiplayer yang kuat. Tapi cara memainkannya cukup rumit karena setiap pemain harus juga memiliki Game Boy Advance. Bagaimana Square Enix menerapkannya di versi remaster, kita lihat saja saat game ini dirilis untuk Switch dan PS4 tahun depan.

Final Fantasy XV Pocket Edition HD

Final Fantasy XV Pocket Edition HD | Screenshot
Sumber: Nintendo

Petualangan Noctis dan kawan-kawan dalam wujud yang lebih imut kini hadir untuk Switch, Xbox One, juga PS4. Dari semua judul yang diumumkan, inilah judul yang paling cepat rilis. Bahkan Anda sudah bisa membelinya sekarang.

Final Fantasy XV Pocket Edition dulunya merupakan versi demake atau downgrade dari Final Fantasy XV untuk perangkat mobile. Anda tetap bisa menikmati keseluruhan cerita Final Fantasy XV, namun dengan visual dan gameplay yang disederhanakan. Mungkin Square Enix merasa bahwa game ini cukup banyak diminati, sehingga mereka kembali membawanya ke console dalam versi HD.

World of Final Fantasy Maxima

World of Final Fantasy Maxima | Screenshot
Sumber: Steam

Ketika World of Final Fantasy diumumkan di E3 2015, game ini dipandang sebelah mata, tenggelam oleh hype luar biasa akibat Final Fantasy VII Remake. Tapi ternyata World of Final Final Fantasy membuktikan dirinya sebagai spin-off bermutu yang dapat mengantar para penggemar bernostalgia ke era saat mereka kanak-kanak.

World of Final Fantasy menghadirkan sistem pertarungan turn-based ala Final Fantasy klasik dipadu dengan koleksi monster a la Pokemon. Ditambah kemunculan karakter-karakter dari berbagai seri Final Fantasy dalam wujud imut, membuatnya terasa seperti game yang benar-benar dibuat untuk orang yang tumbuh besar bersama seri tersebut.

World of Final Fantasy Maxima akan dirilis pada tanggal 6 November 2018 di PS4, PC, Xbox One, serta Switch. Versi Maxima memberi tambahan monster baru, summon baru, serta fitur baru seperti minigame memancing. Para pemilik World of Final Fantasy orisinal di PS4 dan PC dapat melakukan upgrade ke Maxima dengan membeli DLC.

Chocobo’s Mystery Dungeon Every Buddy!

Chocobos Mystery Dungeon Every Buddy | Artwork
Sumber: Gematsu

Chocobo’s Mystery Dungeon Every Buddy! merupakan remaster dari game yang terbit untuk Wii pada tahun 2007, berjudul Final Fantasy Fables: Chocobo’s Dungeon. Game ini memiliki genre roguelike, artinya Anda akan menghabiskan waktu untuk menjelajah dungeon dengan sistem gerakan turn-based.

Sesuai judulnya, karakter utama game ini adalah seekor Chocobo. Uniknya, Chocobo di sini dapat berganti-ganti job, misalnya menjadi Black Mage, Knight, Thief, dan lain-lain. Setiap job memiliki keahlian tersendiri yang membuat petualangan terasa lebih seru.

Square Enix berkata bahwa versi remaster ini akan menghadirkan gameplay baru, tapi belum ada info detail seperti apa wujudnya. Chocobo’s Mystery Dungeon Every Buddy! akan dirilis untuk Switch dan PS4 pada akhir tahun 2018.

Sumber: Square Enix.

Road to The International – Menilik Sistem Kompetisi Dota Pro Circuit

Dota 2 adalah nama yang sangat dihormati di dunia esports. Selain sebagai salah satu kompetisi esports dengan jumlah hadiah terbanyak (38 juta dolar di tahun 2017), Dota 2 termasuk pelopor yang membuat popularitas esports melejit di awal era 2010an. Saat ini ekosistem esports Dota 2 sudah merangkul tim profesional dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Valve, selaku penerbit Dota 2, sangat getol memfasilitasi perkembangan esports di sekitar game tersebut. Pada tahun 2011, mereka menggemparkan dunia dengan menggelar turnamen Dota 2 The International pertama berhadiah jutaan dolar. Kemudian sejak 2015, supaya iklim kompetitif Dota 2 di seluruh dunia semakin sinergis, Valve membuat sistem kompetisi musiman yang disebut Dota 2 Major Championships.

Tahun 2017 merupakan babak baru di ekosistem esports Dota 2. Setelah sukses dengan Major, Valve menciptakan sistem kompetisi baru yang disebut Dota Pro Circuit (DPC). Sistem ini menghadirkan jumlah kompetisi yang lebih banyak, juga meningkatkan prestise dari turnamen yang diselenggarakan pihak ketiga.

Dota 2 Asia Championships 2015 | Photo 1
Tim Evil Geniuses di Dota Asia Championships 2015 | Sumber: Mineski.net

Berikut ini adalah penjelasan detail tentang Dota Pro Circuit, asal-muasal, jadwal, serta pengaruh Dota Pro Circuit terhadap iklim esports Dota 2 keseluruhan.

Kebutuhan akan musim kompetisi yang teratur

Sebelum Valve meluncurkan kompetisi Dota 2 Major Championships, tak banyak turnamen yang diakui langsung oleh Valve. Kompetisi-kompetisi besar bergengsi memang ada, misalnya StarLadder i-League, WESG (World Electronic Sports Games), atau DreamLeague. Tapi meskipun selalu dihadiri oleh tim-tim ternama, semua kompetisi itu tetaplah kompetisi lepas yang diadakan oleh pihak ketiga.

Hanya ada dua kompetisi Dota 2 yang berada di bawah naungan Valve saat itu, yaitu The International dan Dota Asia Championship. Artinya kemenangan tim profesional di ajang kompetisi lain tidak punya pengaruh langsung terhadap kedudukan mereka di The International.

Sistem peringkat yang pasti pun tak ada, jadi tidak ada dasar yang kuat bagi Valve untuk memilih tim apa saja yang diundang ke turnamen. Saat The International 2016, misalnya, tim Natus Vincere masuk dalam daftar undangan. Padahal di The International 2015 mereka menduduki peringkat buncit. Sementara Team Secret yang masuk 8 besar di tahun sebelumnya justru harus melalui babak kualifikasi dahulu.

Team Secret | Shanghai Major
Team Secret saat menjuarai Shanghai Major | Sumber: ESPN

Kedudukan tim yang tak jelas ini semakin diperparah oleh tidak adanya sistem transfer pemain yang jelas. Bila ada tim yang melakukan pergantian pemain tepat sebelum The International diadakan, apakah peringkat tim tersebut tetap sama? Mungkin saja tidak. Tim itu bisa jadi lebih kuat atau lebih lemah, tapi belum ada cara pasti untuk mengukurnya.

Valve juga menaruh perhatian pada sustainability dunia esports secara keseluruhan. Bila hanya ada satu turnamen besar setiap tahun, maka tim-tim partisipan yang gagal meraih peringkat The International tentu akan lebih sulit mendapat penghasilan dari kompetisi.

Untuk menjawab semua tantangan ini, Valve akhirnya mengumumkan pembukaan sistem kompetisi Dota 2 Major Championships pada tanggal 24 April 2015. Selama satu tahun, Valve tak lagi hanya mensponsori satu, tetapi empat kompetisi besar yaitu Frankfurt Major, Shanghai Major, Manila Major, dan akhirnya The International 2016. Setiap kompetisi Major menawarkan hadiah senilai US$3.000.000.

Dota Pro Circuit, sistem baru yang lebih fleksibel

Sistem Dota 2 Major Championships bertahan selama dua tahun. Musim kompetisi di tahun 2016 masih menggunakan format serupa, meski ada perubahan di sisi jumlah turnamen. Valve tak lagi mengadakan tiga turnamen Major, melainkan hanya dua yaitu Boston Major dan Kiev Major.

Wings Gaming | The International 2016
Wings Gaming, bubar setelah menjuarai The International 2016 | Sumber: Dot Esports

Tapi pada tahun 2017, Valve kembali melakukan perubahan drastis. Turnamen Dota 2 Major bukan lagi turnamen khusus yang digelar oleh Valve. Justru Valve bekerja sama dengan penyelenggara turnamen besar yang sudah ada untuk menjadikan turnamen-mereka mereka bagian dari turnamen Major.

Setiap turnamen yang ditunjuk menjadi Major harus menawarkan total hadiah minimal US$1.000.000, dengan Valve turut mensponsori 50% dari jumlah ini. Ditambah lagi, Valve juga menunjuk beberapa turnamen berskala lebih kecil sebagai turnamen Dota 2 Minor. Turnamen Minor ini harus menawarkan hadiah sebesar minimal US$300.000, 50% darinya juga disponsori oleh Valve.

Seluruh turnamen Major dan Minor yang telah ditetapkan ini menjadi bagian dari kesatuan ekosistem kompetisi Dota 2 di bawah naungan Valve, dengan nama Dota Pro Circuit (DPC). Setiap pemain yang berpartisipasi dalam Dota Pro Circuit berpeluang memperoleh Qualifying Point. Nantinya, akumulasi Qualifying Point para pemain dalam suatu tim akan menentukan peringkat tim tersebut, juga menentukan kans undangan mereka ke The International.

Dota 2 | Zai
Zai (Ludwig Wahlberg) sempat mundur dari Dota 2 untuk melanjutkan sekolah | Sumber: Gamepedia

Sistem Dota Pro Circuit ini pada akhirnya jadi sedikit membingungkan, terutama di mata orang awam, karena seolah-olah jadi ada turnamen yang memiliki dua nama. Sebagai contoh, Dota 2 Asia Championships (DAC) dulunya merupakan turnamen yang berdiri sendiri, tapi sekarang menjadi bagian dari Dota 2 Major.

DAC 2018 bukan satu-satunya turnamen Major di Cina, karena juga ada turnamen China Dota 2 Supermajor. Keduanya sama-sama dilaksanakan di kota Shanghai, dan terlepas dari namanya, China Dota 2 Supermajor kedudukannya tidak lebih tinggi dari turnamen Major lainnya.

Selain urusan nama, jumlah turnamen pada musim kompetisi 2017 – 2018 juga sedikit berlebihan. Terdapat 9 turnamen Dota 2 Major dan 13 turnamen Dota 2 Minor dalam satu tahun tersebut. Keuntungannya, sistem ini membuat jumlah uang hadiah di dunia Dota 2 semakin meningkat. Kesempatan meraih prestasi juga lebih luas. Meski suatu tim kalah di turnamen, dalam waktu singkat sudah ada turnamen besar lainnya.

Kekurangannya, tim yang mengikuti banyak turnamen harus lebih banyak menguras stamina. Bursa transfer pemain juga menjadi sedikit “panas” karena Qualifying Point terikat ke individu pemain, bukan ke tim. Dota Pro Circuit adalah ide yang bagus, namun masih perlu dibenahi.

Dota 2 | Fear
Fear (Clinton Loomis) masih aktif bermain walau sudah kepala tiga | Sumber: EGW

Dota Pro Circuit 2018 – 2019, menuju kedewasaan

The International 2018 telah berakhir, dan sekali lagi sistem kompetisi Dota 2 mengalami perubahan besar. Dota Pro Circuit kali ini masih menggunakan sistem Major dan Minor, namun dengan format yang jauh lebih simpel. Selain itu, turnamen Major dan Minor memiliki keterkaitan menarik.

Secara singkat, sistem Dota Pro Circuit 2018 – 2019 dapat dijelaskan dengan poin-poin penting berikut:

  • Dalam setahun hanya ada 10 turnamen, 5 Dota 2 Major dan 5 Dota 2 Minor.
  • Turnamen Dota 2 Minor akan diadakan setelah kualifikasi Dota 2 Major, namun sebelum babak utama (sebelum group stage).
  • Turnamen Dota 2 Minor hanya boleh diikuti oleh tim yang gagal di kualifikasi Dota 2 Major.
  • Juara Dota 2 Minor berhak maju ke babak utama Dota 2 Major terkait.
  • Sistem poin baru (DPC Point) kini terikat ke tim, bukan ke individu.
  • Tim boleh melakukan pergantian pemain di tengah musim, namun akan mendapat pengurangan DPC Point.
  • 12 tim dengan total DPC Point tertinggi di akhir musim akan menerima undangan langsung ke The International 2019.

Sistem DPC baru ini sangat menarik. Ibarat sepak bola, bila Dota 2 Major adalah UEFA Champions League, maka Dota 2 Minor adalah Europa League. Inilah tempat tim-tim “papan tengah” berebut gelar, sekaligus mencuri kesempatan maju ke turnamen papan atas. Jumlah uang hadiah Dota 2 Minor tidak bertambah, tapi pertaruhan di dalamnya menjadi lebih signifikan.

Dota 2 The International 2018 | Photo 1
Suasana The International 2018 | Sumber: joinDOTA

DPC Point yang terikat pada tim juga membuat kesetiaan pemain lebih penting. Bisa saja ada tim kecil yang mengeluarkan banyak uang untuk merekrut pemain hebat, tapi itu berarti si pemain harus merangkak dari bawah untuk mengumpulkan DPC Point lagi. Transfer bisa terjadi kapan saja, tapi pertimbangannya menjadi semakin berat.

Bagi tim sendiri, sistem poin baru juga menguntungkan. Bila mereka sudah meraih banyak prestasi dan yakin masuk ke 12 besar, mereka bisa memilih untuk melewatkan turnamen Major. Toh pada akhirnya mereka tetap akan diundang ke The International berikutnya. Waktu kosong itu bisa mereka gunakan untuk istirahat, liburan, atau bereksperimen dengan meta baru di luar turnamen.

Jadwal Dota Pro Circuit 2018 – 2019

Seperti musim sebelumnya, Valve juga bekerja sama dengan event organizer pihak ketiga dalam Dota Pro Circuit 2018 – 2019. Namun masih belum jelas apakah nama turnamennya akan diseragamkan kembali atau tidak. Saya sendiri berharap bisa diseragamkan, karena itu akan membuat penggemar lebih mudah memantau. Lagi pula, “Juara Kuala Lumpur Major 2018” terdengar lebih prestisius daripada “Juara DreamLeague Season 9”, bukan?

Di bawah ini adalah jadwal lengkap Dota Pro Circuit untuk musim kompetisi 2018 – 2019.

Dota Pro Circuit | 2018 - 2019
Jadwal Dota Pro Circuit 2018 – 2019 | Sumber: Valve

Anda dapat menyaksikan pertandingan secara langsung lewat client Dota 2, atau secara streaming. Misalnya di channel YouTube Ligagame eSports TV dan situs GosuGamers. Jangan lupa untuk turut meramaikan dan menunjukkan dukungan pada tim Dota 2 kesayangan Anda.

Gambar header: Dota2.

Beberapa Turnamen Mobile Legends yang Bisa Anda Ikuti di Bulan September 2018

Indonesia sampai saat ini masih menjadi penyumbang jumlah pemain Mobile Legends terbesar di wilayah Asia Tenggara. Dengan lebih dari 20 juta pemain, potensi game buatan Moonton ini sebagai cabang esports juga sangat besar. Tapi untuk dapat menjadi atlet esports tentu butuh perjuangan yang berat.

Seperti dikatakan oleh Robox, atlet dari tim Saudara e-Sports (SES), cara untuk menjadi pemain profesional salah satunya adalah dengan rajin mengikuti bermacam-macam turnamen yang ada. Anda yang bermimpi masuk dunia esports Mobile Legends pun dapat mulai meniti jalan tersebut, mulai dari turnamen-turnamen amatir terlebih dahulu.

Berikut ini adalah beberapa turnamen Mobile Legends yang bisa Anda ikuti di bulan September 2018. Semua kompetisi di bawah bersifat online dan terbuka untuk siapa saja.

Viola eSports Online Tournament Season 7

Viola eSports mengadakan turnamen online setiap bulan sejak Juni 2018. Meski hadiah totalnya tidak begitu besar, karena diadakan bulanan jadi kesempatan untuk menjadi juara terbuka lebar.

Pendaftaran: 2 – 10 September 2018

Pertandingan: 12 – 16 September 2018

Jumlah peserta: 32 tim

Biaya pendaftaran: Rp75.000/tim

Hadiah total Rp1.850.000, dengan rincian:

  • Juara 1: Rp775.000
  • Juara 2: Rp550.000
  • Juara 3: Rp325.000
  • Legendary pertama di Grand Final: Rp50.000
  • Savage pertama di Grand Final: Rp150.000

Narahubung: LINE (viola.esports), WA (081313559909), Instagram (viola.esports)

Lord Online Tournament Season 2

Turnamen yang masih cukup baru, Lord Online Tournament diadakan secara bulanan mulai sejak Agustus 2018. Hadiah yang ditawarkan cukup besar, namun biaya registrasinya pun sedikit mahal.

Pendaftaran: 30 Agustus – 14 September 2018

Pertandingan: 15 September – Selesai

Jumlah peserta: 64 slot (multislot)

Biaya pendaftaran: Rp100.000/slot, atau Rp180.000/2 slot

Hadiah total Rp4.000.000, dengan rincian:

  • Juara 1: Rp1.750.000 + E-Certificate
  • Juara 2: Rp1.250.000 + E-Certificate
  • Juara 3: Rp750.000 + E-Certificate
  • MVP terbanyak: Rp150.000
  • Savage terbaik: Rp100.000

Narahubung: LINE (Lord_Tournament), WA (089655805714, 089509840419), Instagram (Lord_Tournament)

WASD Online Tournament Season 12

Anda ingin turnamen Mobile Legends berhadiah piala yang bisa dipajang? WASD Online Tournament punya solusinya. Dari angka musimnya saja Anda dapat mengetahui bahwa ini turnamen yang sudah cukup punya nama. Hadiahnya pun lumayan besar.

WASD Tournament | Season 12

Pendaftaran: 6 – 13 September 2018

Pertandingan: 14 – 16 September 2018

Jumlah peserta: 64 slot (multi slot)

Biaya pendaftaran: Rp100.000/slot, atau Rp125.000/slot via pulsa

Hadiah total Rp5.200.000, dengan rincian:

  • Juara 1: Rp2.000.000 + Piala + E-Certificate
  • Juara 2: Rp1.700.000 + Piala + E-Certificate
  • Juara 3: Rp1.200.000 + Piala + E-Certificate

Narahubung: LINE (@xmh7228r), WA (081958068213)

Boss Tournament Season 2

Satu lagi turnamen yang masih cukup baru, Boss Tournament menawarkan jumlah hadiah yang tidak begitu besar. Tapi kompetisi ini baru akan digelar menjelang akhir September, sehingga Anda punya waktu lebih untuk bersiap-siap.

Pendaftaran: 10 – 18 September 2018

Pertandingan: 20 – 23 September 2018

Jumlah peserta: 32 slot (multi slot)

Biaya pendaftaran: Rp75.000/slot

Hadiah total Rp1.600.000, dengan rincian:

  • Juara 1: Rp700.000 + E-Certificate
  • Juara 2: Rp550.000 + E-Certificate
  • Juara 3: Rp350.000 + E-Certificate

Narahubung: LINE (@yac8909r), WA (08112446455), Instagram (bosstournament)

FLUX Tournament Season 2

Turnamen yang satu ini memiliki jumlah hadiah yang sama besarnya dengan Boss Tournament. Jarak pertandingannya pun berdekatan. Karena itu mungkin akan sulit bagi Anda untuk mengikuti keduanya sekaligus.

FLUX Tournament | Poster

Pendaftaran: 11 – 17 September 2018

Pertandingan: 19 – 22 September 2018

Jumlah peserta: 32 tim

Biaya pendaftaran: Rp75.000/tim

Hadiah total Rp1.600.000, dengan rincian:

  • Juara 1: Rp700.000 + E-Certificate
  • Juara 2: Rp550.000 + E-Certificate
  • Juara 3: Rp350.000 + E-Certificate

Narahubung: LINE (@zxm1410i), WA (082215709630), Instagram (fluxtournament)

Wolfgang Online Tournament

Di antara turnamen-turnamen di atas, Wolfgang Online Tournament memiliki masa pendaftaran paling panjang. Hadiah yang ditawarkan dan slot pesertanya juga lumayan besar, sementara biaya pendaftarannya relatif murah. Ditambah lagi, selain uang pemenangnya pun akan mendapat trofi.

Pendaftaran: 7 – 21 September 2018

Pertandingan: 22 – 23 September 2018

Jumlah peserta: 64 slot (multi slot)

Biaya pendaftaran: Rp50.000/slot

Hadiah total Rp2.500.000, dengan rincian:

  • Juara 1: Rp1.000.000 + Trofi
  • Juara 2: Rp800.000 + Trofi
  • Juara 3: Rp600.000 + Trofi

Narahubung: WA (081311642838)

Sumber: Info Tourney, Mobile Legends Official Forum

PUBG Mobile Dapatkan Update Peta Baru “Sanhok” dan Sistem Anti Cheat

Menempatkan genre battle royale di perangkat mobile terbukti adalah ide brilian. Ini bisa dilihat dari jumlah pengguna PUBG Mobile yang kian hari masih kian meningkat. Kabar terbaru, Tencent melaporkan bahwa game berjudul lengkap Playerunknown’s Battlegrounds Mobile itu telah menembus angka 20 juta pengguna aktif harian. Itu belum termasuk pemain dari Jepang, Korea, dan Tiongkok.

Sepanjang Season 2 yang berjalan dari bulan Mei – Agustus 2018, Tencent mencatat lebih dari 130 juta orang dari 200 negara berbeda telah ikut bermain. Kini Tencent tengah menjalankan PUBG Mobile Season 3 yang membawa berbagai perubahan penting. Tiga di antaranya adalah Royale Pass baru, arena pertandingan baru, dan fitur anti cheat.

PUBG Mobile | Season 3 Royale Pass

Royale Pass adalah fitur dalam PUBG Mobile yang memungkinkan pemainnya mendapatkan barang-barang kosmetik dengan cara meningkatkan level. Semua pengguna bisa memanfaatkan Royale Pass tanpa membayar, tapi bila membayar upgrade ke Elite Royale Pass maka keuntungan yang didapat pun jauh lebih banyak. Kurang lebih mirip dengan fitur Battle Pass di Fortnite, atau Xeniel’s Codex yang muncul di Arena of Valor baru-baru ini.

Royale Pass untuk PUBG Mobile Season 3 sudah meluncur mulai akhir Agustus. Sementara update versi 0.8.0 yang baru saja dirilis menghadirkan arena baru bernama Sanhok. Sanhok adalah peta bertema pulau tropis yang memiliki ukuran relatif kecil dibanding peta PUBG Mobile lainnya. Karena sempit, aksi di Sanhok dijamin akan lebih rusuh dan menegangkan.

Luas arena Sanhok hanya 4×4 kilometer, alias 1/4 kali ukuran peta lain yang umumnya 8×8 kilometer. Sanhok juga menyajikan beberapa kendaraan dan senjata baru, seperti Flare Gun, QBZ (automatic rifle), Muscle Car (mobil 4 kursi), dan Bulletproof UAZ (jip anti peluru). Di PUBG versi PC sudah ada sejak bulan Juni lalu, jadi bila Anda juga memainkan versi PC pasti peta ini tak asing lagi.

Satu fitur yang cukup penting lagi adalah fitur anti cheat. PUBG Mobile kini bisa mendeteksi aplikasi cheat dengan lebih akurat. Tombol Report juga ditambahkan di Spectator Mode dan layar hasil pertandingan. Artinya pengguna yang sedang tidak ikut bermain pun bisa ikut melaporkan pemain yang dicurigai curang.

PUBG Mobile | Sanhok

PUBG Mobile versi 0.8.0 kini telah tersedia di Google Play Store maupun Apple App Store. Sudahkah Anda mencobanya?

Sumber: Gadget360, newtalk.tw

The Last Remnant Dapatkan Versi Remaster untuk PS4 dengan Engine Baru

Gosip tentang keberadaan versi remaster The Last Remnant sudah beredar sejak akhir Agustus lalu, ketika game tersebut ditarik dari Steam. Namun baru kini akhirnya Square Enix meluncurkan pengumuman resmi. The Last Remnant Remastered akan terbit untuk PS4 pada tanggal 4 Desember 2018 di Jepang, dengan versi bahasa Inggris menyusul dua hari kemudian.

Bagi para gamer PlayStation, ini kabar yang sangat menggembirakan. Pasalnya sejak dirilis pertama kali pada tahun 2008 The Last Remnant sama sekali belum pernah singgah di console milik Sony. Game ini hanya muncul di Xbox 360 dan PC. Versi PS3 sempat diumumkan, namun ternyata tak kunjung jadi kenyataan.

The Last Remnant Remastered | Screenshot 1

Koichiro Sakamoto, sutradara The Last Remnant Remastered, menjelaskan bahwa alasan pembatalan versi PS3 adalah karena faktor internal di dalam perusahaan. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara yang diterbitkan oleh PlayStation Blog. Sakamoto sebetulnya bukan bagian dari tim developer The Last Remnant versi orisinal, namun ia menyukai game ini dan ingin dapat menangani port atau remaster suatu saat. Sungguh suatu kebetulan, kesempatan itu datang ketika The Last Remnant telah menginjak usia 10 tahun.

Para pemain versi orisinalnya tentu tahu bahwa The Last Remnant punya satu masalah yang cukup mengganggu di bagian visual. Game tersebut dikembangkan dengan Unreal Engine 3, sebuah engine yang terkenal sering menyebabkan texture popping apabila tidak dioptimalkan dengan baik. Game seperti Mass Effect dan Bioshock Infinite juga mengalami masalah yang sama.

The Last Remnant Remastered | Screenshot 2

Masalah tersebut bisa dikurangi dengan mengutak-atik file konfigurasi di PC, tapi para pemain Xbox 360 harus betah bermain dengan tekstur 3D yang kurang nyaman dipandang. Untungnya The Last Remnant Remastered kini menggunakan Unreal Engine 4 yang lebih stabil. Sakamoto juga menjelaskan bahwa ada beberapa peningkatan lainnya, seperti efek cahaya yang lebih baik, perubahan font serta ikon karakter, dan mode gerakan high speed.

Dari sisi konten, The Last Remnant Remastered tidak memiliki tambahan apa pun, semuanya masih sama seperti konten versi PC aslinya. Tapi Sakamoto percaya bahwa The Last Remnant adalah game yang tak lekang oleh zaman. Ceritanya yang sarat intrik politik serta sistem pertarungan unik yang dicetuskan oleh Akitoshi Kawazu (kreator seri SaGa) membuat The Last Remnant layak berdiri sejajar dengan JRPG klasik lainnya.

The Last Remnant Remastered | Screenshot 3

Sayangnya, The Last Remnant Remastered hanya akan tersedia secara digital di PS Store. Harga yang ditawarkan tidak begitu mahal, yaitu US$19,99. Tapi para kolektor tentu menginginkan adanya versi fisik juga, apalagi untuk game bermutu seperti The Last Remnant.

Sumber: PlayStation Blog, Siliconera

NBA 2K19 Telah Dirilis, Ini 4 Fitur Andalan di Dalamnya

Seri NBA 2K terbitan Take-Two Interactive telah lama dikenal sebagai game olahraga yang konsisten dalam memuaskan para penggemarnya. Dirilis tahunan sejak tahun 1999, seri bola basket ini cukup unik karena memiliki fokus kuat pada career mode. Tidak jarang bahkan seri NBA 2K disebut sebagai RPG bertema olahraga. Beda dengan NBA Live milik EA yang lebih mengutamakan multiplayer kompetitif.

Tahun lalu, NBA 2K18 berhasil menjadi game olahraga terlaris sepanjang tahun, dan hingga kini telah terjual lebih dari 10 juta kopi. Tapi game tersebut banyak juga mendapat kritik karena unsur microtransaction yang sangat mengganggu. Bila Anda mengecek Steam, Anda akan bahwa NBA 2K18 dihujani banyak review negatif oleh para pemainnya.

NBA 2K19 | Screenshot 1

NBA 2K19 adalah kesempatan bagi Take-Two Interactive untuk menunjukkan bahwa mereka masih rajanya game olahraga. Kali ini mereka menjanjikan pengalaman karier yang lebih imersif, serta fitur baru yang membuat pertandingan lebih dramatis. Fitur-fitur andalan dalam NBA 2K19 antara lain sebagai berikut.

Takeover

Bila Anda menonton pertandingan basket, Anda mungkin pernah melihat ada pemain yang tiba-tiba menunjukkan permainan gemilang di saat genting. Takeover adalah wujud dari kejadian semacam itu. Setiap pemain di NBA 2K19 memiliki meteran Takeover yang akan terisi sepanjang pertandingan. Bila meteran ini penuh, pemain akan masuk dalam mode “on fire” dan dapat mengeluarkan keahlian tertentu sesuai perannya di lapangan.

Lebih dari satu pemain dapat mengaktifkan Takeover secara bersamaan. Ketika hal itu terjadi, Anda akan melihat mereka menghasilkan kombinasi yang menakjubkan. Menggunakan Takeover pada saat yang tepat adalah kunci penting menuju kemenangan.

NBA 2K19 | Screenshot 2

Neighborhood

Nuansa roleplay semakin kental dengan adanya lingkungan open world bernama Neighborhood untuk Anda jelajahi. Berbagai kegiatan menarik akan Anda temukan di Neighborhood, seperti pertandingan street basket 3 lawan 3, lapangan Under Armour Cages yang dilengkapi trampolin, hingga roulette berhadiah setiap harinya.

Dengan melakukan kegiatan di Neighborhood, karakter Anda dapat mengumpulkan uang serta meningkatkan level. Semakin ahli Anda bermain, reputasi karakter Anda di Neighborhood juga akan semakin dihormati.

MyTEAM

Kumpulkan kartu-kartu berisi pemain profesional dari NBA, kemudian susun tim terkuat dan bertandinglah secara solo ataupun online. Anda juga bisa membuat kartu berisi pemain custom yang disebut MyPLAYER.

MyCAREER

Hidup pebasket tidak hanya terjadi di jalanan, tapi juga di lapangan profesional. Mode karier yang selalu menjadi nilai jual utama NBA 2K kini kembali dengan cerita baru. Anda akan memulai karier di liga Tiongkok, kemudian mendaki ke G League dan akhirnya ke liga basket utama NBA. Simak cuplikan ceritanya lewat trailer di bawah.

Dari keempat fitur di atas, fitur MyTEAM sedikit kontroversial karena mengandung unsur microtransaction dan keberuntungan. Dunia video game menerima dampak cukup besar setelah kasus loot box dalam Star Wars Battlefront II. Hingga kini masih banyak perdebatan tentang hubungan antara video game dengan perjudian, dan fitur MyTEAM bisa menjadi faktor negatif yang besar di mata gamer.

NBA 2K19 kini sudah dapat Anda beli di PS4, Xbox One, serta Steam, dengan harga ritel sekitar Rp740.000. Tersedia pula edisi khusus bernama NBA 2K19 Anniversary Edition, yang berisi bonus poin MyTEAM ekstra, 25 pasang sepatu dan pakaian Nike bertema LeBron James, dan berbagai benda in-game lainnya.