Update Besar GTA Online Hadirkan Dr. Dre Hingga Franklin dari GTA V

Meskipun masih disibukkan dengan perbaikan terhadap GTA Trilogy: Definitive Edition yang memiliki banyak bug dan glitch, ternyata Rockstar juga mempersiapkan update besar untuk GTA Online. Tidak tanggung-tanggung, Rockstar membawa kembali karakter ikonik dari GTA V yaitu Franklin dan Lamar sekaligus membawa musisi legendaris, Dr. Dre.

Dalam update yang akan berjudul The Contract ini, pemain akan bertemu dengan Franklin Clinton pasca kisahnya di GTA V. Setelah beberapa tahun berlalu, Franklin dan teman-temannya (termasuk Lamar) kini mendirikan sebuah agensi yang membantu membereskan masalah para selebritis. Seperti biasa, karakter GTA Online kita nantinya akan masuk ke bisnis ini melalui Lamar.

Cerita utama yang menjadi sorotan dalam update ini adalah kehadiran musisi Dr. Dre yang akan menjadi klien dari agensi milik Franklin. Dr. Dre yang memerankan dirinya sendiri ini diceritakan kehilangan ponsel yang berisi lagu-lagunya yang belum dirilis. Permasalahan ini akan membawa pemain untuk melacak dan berusaha untuk mengembalikan ponsel milik Dr. Dre tersebut.

Pemain nantinya akan melakukan berbagai macam petualangan mulai dari di kawasan gangster hingga pesta mewah di Los Santos. Selain itu, seperti update sebelumnya, ada berbagai konten baru yang datang mulai dari properti baru, mobil baru, senjata baru, hingga ke stasiun radio baru yang akan berisi lagu-lagu eksklusif milik Dr. Dre.

Update ini memang terlihat menjanjikan dan segar, namun Rockstar kelihatannya akan tetap mempertahankan formula dari update GTA Online sebelumnya. Pemain diharuskan membeli properti khusus, dalam hal ini adalah kantor agensi yang tentunya tidak akan murah, untuk mendapatkan beberapa cut-scene baru dengan Franklin, Lamar, dan karakter lainnya sebelum dilempar ke lobby untuk melakukan rentetan misi secara tim ataupun sendirian.

Image Credit: Rockstar

The Contract menjadi ekspansi pertama GTA Online yang benar-benar memiliki koneksi dengan cerita dan karakter dari campaign single player-nya. Selain itu kehadiran musisi besar seperti Dr. Dre, Anderson Paak yang muncul di trailer, dan bahkan Snoop Dog yang dirumorkan akan menjadi cameo membuat update ini menjadi salah satu kolaborasi terbesar yang pernah dilakukan antara industri video game dan musik.

Rockstar menyebutkan bahwa update The Contract ini akan tiba pada 15 Desember mendatang. Sayangnya Rockstar tidak memberikan informasi baru apapun mengenai GTA V: Expanded & Enhanced yang seharusnya segera tiba untuk konsol next gen.

MOBA Pokémon Unite Berhasil Tembus 50 Juta Download

Hingga sekarang, hampir semua game yang masuk dalam franchise Pokémon selalu berhasil. Fans setia selalu menyambut apapun jenis game yang ditawarkan oleh The Pokémon Company, termasuk game MOBA pertama mereka, Pokémon Unite.

Pokémon Unite dirilis secara resmi pada 21 Juli 2021 lalu. Hanya dalam waktu sekitar empat bulan saja, MOBA yang dirilis untuk platform mobile dan Nintendo Switch ini berhasil menembus angka 50 juta kali unduhan.

Akun Twitter resmi Pokémon Unite bahkan mengeluarkan cuitan yang mengungkapkan rasa terima kasih mereka terhadap para fans. Tidak hanya itu, untuk merayakan pencapaian tersebut, Pokémon Unite juga akan memberikan hadiah berupa 2.000 Aeos Ticket bagi para pemain yang memainkan game-nya pada tanggal 9 Desember 2021 hingga 31 Januari 2022 mendatang.

Pencapaian ini bisa dibilang menjadi hadiah kedua bagi Pokémon Unite karena sebelumnya game ini juga telah memenangkan Google Play Best Game of 2021 Award. Game yang dikembangkan oleh TiMi Studio ini memang mendapat respon yang cukup mengejutkan dari para gamer mobile.

Produser Pokémon Unite, Masaaki Hoshino bahkan sempet memberikan pernyataannya bahwa dirinya harus mengakui bahwa ia tidak yakin apakah game tersebut akan diterima oleh para gamer di seluruh dunia. Namun kekhawatiran tersebut juga bukan tanpa alasan karena genre MOBA bukanlah genre baru bagi para gamer.

MOBA mobile lainnya juga terbilang sukses mendominasi platform mobile seperti Honor of Kings (AOV), Mobile Legends, dan bahkan League of Legends: Wild Rift yang memiliki basis fans fanatik. Sedangkan Pokémon Unite merupakan konsep yang cukup nyeleneh dengan membawa para monster dari semesta Pokémon untuk saling bertarung dengan mekanisme MOBA.

Namun dengan penghargaan tertinggi dari Google Play serta jumlah unduhan yang fantastis tersebut kelihatannya sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh Masaaki dan The Pokémon Company. Dengan beragam potensi yang terbuka lebar bagi Pokémon Unite termasuk skema esport, game ini berpotensi untuk terus berkembang dan memiliki umur yang panjang.

Sayangnya pihak The Pokémon Company masih belum memberikan fokus kepada pengembangan skema esport untuk game ini. Meskipun mereka mengatakan bila para fans memang menghendaki maka skema esport tersebut akan direalisasikan.

Sejarah Forza Horizon: Spin-off yang Malah Jadi Favorit Utama Para Gamer

Forza Horizon 5 memang jadi salah satu primadona di tahun 2021 ini. Pasalnya, tidak banyak game balap yang bisa mendapat perhatian besar dari para gamer di seluruh dunia. Bahkan game ini tidak hanya dimainkan oleh para pecinta game balap, namun para gamer kasual pun ternyata banyak yang ikut menjelajahi alam Meksiko yang luas dengan beragam jenis mobil yang disediakan.

Forza Horizon sebenarnya merupakan spin-off dari seri Forza milik Microsoft. Namun berbeda dengan seri utamanya yang lebih mengedepankan sisi sim-cade (simulation-arcade) untuk melawan kedigdayaan Gran Turismo milik Sony, seri Horizon lebih mengedepankan kesenangan, mulai dari lifestyle hingga ke eksplorasi dunia terbuka.

Lalu bagaimana kisah Forza Horizon yang awalnya hanyalah seri spin-off hingga kini menjadi favorit banyak gamer? Semuanya kembali ke tahun 2010 saat Microsoft melihat bahwa mereka merasa butuh untuk membuat gebrakan untuk seri Forza.

Pembentukan Playground Games dan Ideasi Awal Forza Horizon (2010)

Image Credit: Playground Games

Melanjutkan kisah sebelumnya, Microsoft yang ingin membuat gebrakan untuk seri Forza membentuk sebuah developer baru yang diberi nama Playground Games. Developer yang berbasis di Inggris ini bisa dibilang merupakan sebuah all-star-developer karena berisikan para developer veteran yang sebelumnya sudah mengerjakan judul-judul game balap legendaris seperti Project Gotham Racing, Driver, Colin McRae: Dirt, Colin McRae Rally, Race Driver: Grid, dan bahkan Burnout.

Dengan bekal yang matang tersebut, Microsoft langsung memberikan tugas pertama yang berat untuk membuat hal baru namun masih berada di dalam lingkup seri Forza.

Dalam beberapa bulan, akhirnya Playground Games mengajukan konsep awal dari Forza Horizon. Konsep festival musik dan dunia terbuka tersebut ternyata disetujui oleh Microsoft dan Playground Games memiliki waktu dua tahun untuk menyelesaikan game pertamanya.

Forza Horizon (2012)

Image Credit: Playground Games

Setelah masa pengembangan yang berat, Playground Games akhirnya dapat merampungkan game pertama Forza Horizon. Game balap open-world ini mengambil latar Colorado, Amerika Serikat, yang menjadi taman bermain bagi para pemain.

Horizon Festival menjadi atraksi utama dari game ini yang menjadi pusat semua aktivitas dari pemain. Seri pertama ini masih menggunakan cerita klise anak baru yang datang dan mengalahkan nama-nama besar dalam festival.

Dirilis secara eksklusif untuk Xbox 360, Forza Horizon langsung menjadi hits bagi mereka para pecinta game balap maupun otomotif secara umum. Implementasi game engine Forza Tech yang dimiliki oleh seri utamanya memberikan beberapa benefit kepada Playground Games dalam mengembangkan game ini. Salah satunya adalah menghadirkan mobil yang terasa realistis baik secara visual, audio, dan bahkan kendalinya yang membuat banyak pecinta otomotif menyukainya.

Forza Horizon 2 (2014)

Image Credit: Playground Games

Kesuksesan Horizon pertama membuat Microsoft yakin untuk menunjuk kembali Playground Games membuat sekuel dari game-nya. Sang pengembang sekali lagi menggunakan seri utamanya yaitu Forza Motorsport 5 sebagai landasan game-nya. Kini, mereka membawa pemain dari Amerika Serikat menuju ke Eropa Selatan.

Kehadiran konsol baru, Xbox One, membuat Playground Games memiliki ruang lebih untuk membuat Horizon 2 lebih bebas lewat kemampuan mengemudi off-road dan juga hadirnya cuaca dinamis dalam game-nya.

Sama seperti game pertamanya, sekuel dari Forza Horizon ini juga mendapatkan respon dan penilaian yang positif. Dunia yang lebih luas dan bebas, variasi balapan yang bertambah, dan juga grafis yang semakin memanjakan mata bahkan membuat game ini disebut sebagai surga untuk game balap. Kesuksesan Forza Horizon 2 ini bahkan membuat Microsoft merilis dua ekspansi yaitu Storm Island dan Forza Horizon 2 Presents Fast & Furious.

Forza Horizon 3 (2016)

Image Credit: Playground Games

Dengan formula yang mulai terbentuk, Microsoft akhirnya membawa seri ketiga dari Forza Horizon menjadi game pertama yang ikut menyambangi platform PC. Playground Games menyambut antusias pembuatan game ini lewat map yang berlatar di area selatan Australia. Kemampuan next-gen yang dimiliki oleh Xbox One juga membuat Playground Games dapat menaikkan berbagai standar di dalam game-nya.

Mulai dari geografis alam yang semakin bervariasi, pilihan mobil yang semakin masif, mobil dapat dimodifikasi, hingga ke langit dan awan yang ditangkap langsung menggunakan kamera HDR, hal-hal tersebut membuat atmosfer game-nya terasa semakin realistis.

Dengan berbagai peningkatan dan juga kebebasan yang ditawarkan Forza Horizon 3, game ini sekali lagi mendapatkan penilaian dan respon yang positif. Para gamer PC juga menyambut gembira kehadiran perdana dari seri balapan ini. Apalagi Playground Games juga memasok konten update untuk game ini seperti koleksi mobil baru, hingga ekspansi map Blizzard Mountain, dan bahkan ekspansi Hot Wheels yang membuat seri ini mencapai titik kolaborasi yang baru.

Forza Horizon 4 (2018)

Image Credit: Playground Games

Setelah berkeliling dunia pada tiga game awalnya, Playground Games akhirnya membawa Forza Horizon ke tanah kelahiran mereka yaitu Inggris. Playground Games tetap mempertahankan formula Horizon sebelumnya yang telah cukup matang, namun menyuntikkan beberapa hal baru mulai sistem 4 musim yang akan berganti setiap satu minggu. Game ini juga memiliki map yang sedikit lebih luas daripada seri sebelumnya dan juga ketinggian yang lebih bervariasi dengan adanya pegunungan di dalamnya.

Koleksi mobil dalam game ini juga bertambah hingga mencapai lebih dari 740 mobil. Serta beragam mode baru seperti battle royale The Eliminator, Super 7, treasure hunt, dan lain-lain. Dengan popularitas yang semakin meningkat, Forza Horizon 4 benar-benar mendapat spotlight bagi para pecinta game balap. Hasilnya, game ini berhasil memenangkan berbagai penghargaan dan dimainkan hingga lebih dari 24 juta pemain sejak dirilis.

Forza Horizon 5 (2021)

Image Credit: Playground Games

Instalasi terbaru dan terbesar dari seri balap ini baru saja dirilis pada bulan lalu, dan dengan kehadiran konsol next-gen terbaru yaitu Xbox Series X|S Playground kembali mencoba membuat lompatan pada seri Forza Horizon 5.

Ukuran mapnya kini bertambah hingga 50% lebih luas dari Horizon 4. Game ini juga memiliki variasi geografis yang jauh lebih kaya dari seri sebelumnya. Berlatar di Meksiko, game ini memiliki gunung api aktif, pantai, padang pasir, perkotaaan padat, hingga hutan hujan dengan peninggalan suku Maya di dalamnya.

Hebatnya, meskipun mendapat peningkatan yang signifikan di berbagai aspek Forza Horizon 5 tetap hadir di konsol Xbox One dengan performa yang cukup baik. Playground Games telah berhasil mendorong engine Forza Tech hingga ke titik maksimal untuk menghadirkan pengalaman terbaik dari game ini untuk semua platform. Maka tidak mengejutkan bila Forza Horizon 5 menjadi game Microsoft dengan peluncuran terbesar.

Masa Depan Forza Horizon

Berkaca dari game-game sebelumnya, sudah dapat dipastikan bahwa Microsoft akan membuat Forza Horizon 5 memiliki umur panjang untuk beberapa tahun ke depan. Apalagi seri utama mereka, Forza Motorsport 8 juga ditunda dan tiba paling cepat pada bulan November tahun 2022 mendatang.

Baru setelah seri Forza Motorsport terbaru dirilis, seri Horizon terbaru nantinya akan dikembangkan menggunakan basis dari game utamanya. Yang berarti paling cepat Playground Games akan mengumumkan Forza Horizon 6 pada 2024.

Untuk sekarang, Playground Games akan berfokus pada penyempurnaan Forza Horizon 5 sembari mempersiapkan fitur-fitur baru. Salah satunya adalah fitur aksesibilitas termasuk akan hadirnya bahasa isyarat untuk memudahkan para gamer dengan gangguan pendengaran. Selain itu mereka juga akan disibukkan dengan persiapan konten masa depan seperti map ekspansi maupun koleksi kendaraan baru yang akan tiba secara berkala.

Call of Duty Untung Besar Selama 2020, Namun Activision Blizzard Tetap Merugi

Dua tahun ini memang menjadi tahun yang cukup unik bagi industri video game. Karena, beberapa perusahaan dapat mendulang banyak keuntungan dari orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, namun beberapa perusahaan juga harus merugi karena berbagai hal.

Seri game first person shooter (FPS) Call of Duty bisa dibilang salah satu yang berhasil mendapat keuntungan selama pandemi berlangsung ini. Karena seri game battle royale mereka, CoD: Warzone berhasil mendulang keuntungan hingga $3 miliar atau sekitar Rp43 triliun selama 2020 lalu.

Dengan keuntungan yang cukup besar tersebut, banyak yang menganggap bahwa Activision Blizzard masih dapat duduk tenang meskipun masih terus menghadapi berabagai permasalahan internalnya. Sayangnya, kenyataaannya tidak seperti itu. Kenyataannya Activision Blizzard masih menderita kerugian yang bahkan telah terjadi cukup lama.

Sumber: Google Finance

Dalam sebuah diskusi di Reddit, pengguna UsualInitial mengungkapkan bahwa Selama 6 bulan ke belakang harga saham Actvision Blizzard anjlok hingga 40%. Disebutkan bahwa harga saham yang awalnya berada pada $96 (Rp1,4 juta) merosot ke angka $57 (Rp820 ribu). Hal ini bahkan membuat saham Activision berada di titik terburuknya selama 13 tahun berada di bursa saham.

Selama 6 bulan terakhir, Activision Blizzard disebut kehilangan hingga $30 miliar atau sekitar Rp435 triliun. Angka yang tentu sangat masif untuk ditanggulangi Activision Blizzard selama tahun 2021 ini.

Bahkan hal ini juga berdampak pada salah satu developer Activision, yaitu Raven Software. Studio yang berada di balik kesuksesan Call of Duty: Warzone dan Call of Duty: Black Ops Cold War ini dikabarkan harus memecat sepertiga dari QA Tester mereka. Dan pemecatan tersebut disebut bukanlah yang terakhir karena ada kemungkinan ada gelombang pemecatan lagi.

Lebih buruknya, Kotaku melaporkan bahwa beberapa orang yang diberhentikan tersebut mengetahui statusnya dari info mulut ke mulut dan bukan dari pengumuman resmi perusahaan. Aliansi Pekerja Activision Blizzard atau A Better ABK bahkan mengatakan bahwa banyak karyawan yang pekerjaannya dipindahkan begitu saja ke Wisconsin tanpa pendampingan dari Activision Blizzard.

Sayangnya, pemberhentian masal karyawan ini merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh Activision Blizzard sejak bertahun-tahun lalu. Dan hal tersebut tidak hanya tergantung pada kondisi finansial perusahaan. Pasalnya, pada 2019 lalu 8% karyawan mereka dipecat meskipun sang CEO, Bobby Kotick mengumumkan bahwa laporan keuangan mereka merupakan yang terbaik yang pernah didapat perusahaan.

Game Adaptasi Film The Matrix Terbaru Bocor, Akan Gunakan Unreal Engine 5

Dengan akan dirilisnya film terbaru dari seri The Matrix pada akhir Desember mendatang, bukan hal yang aneh bila Warner Bros juga membuat game adaptasi dari film tersebut. Namun bila mayoritas game adaptasi dirilis setelah film layar lebar dirilis, game yang satu ini kelihatannya akan dirilis sebelum filmnya keluar.

Menurut bocoran dari seorang pengguna Reddit bernama the_andshrew, dirinya menemukan gambar poster The Matrix Awakens tersebut dari backend website PlayStation Network. Sayangnya tidak ada informasi lain mengenai penjelasan gambar ini selain bahwa game tersebut akan tersedia eksklusif untuk PlayStation 5.

Bocoran tersebut juga diperkuat leaker terpercaya. ShinnaBR menuliskan dalam cuitannya bahwa game tersebut akan menggunakan Unreal Engine 5 dan akan jadi bagian kolaborasi promosi dari filmnya.

Lebih lanjut, Shiina juga percaya bahwa game baru ini akan diluncurkan bersamaan dengan event crossover yang akan dilakukan oleh Fortnite dengan film The Matrix Resurrections. Keberadaan event kolaborasi ini juga telah banyak dirumorkan oleh para fans sebelumnya.

Hingga berita ini diangkat, tidak ada informasi apapun mengenai apa gameplay dari The Matrix Awaken ini. Namun melihat pada tagline “An Unreal Engine 5 Experience”, ada kemungkinan besar game-nya akan lebih condong ke pengalaman visual dengan tema yang mengarahkan ke film terbaru The Matrix: Resurrection.

Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa The Matrix Awakens ini tetap menjadi game penuh — bukan hanya sekadar untuk promosi filmnya saja. Sebelumnya, Warner Bros Entertainment telah mengeluarkan tiga game The Matrix yang berkaitan dengan filmnya, antara lain Enter the Matrix pada 2003, The Matrix: Path of Neo pada 2005, dan yang terakhir adalah game MMO (Massive Multiplayer Online) The Matrix Online pada 2005.

Di samping itu, banyak fans yang meyakini bahwa The Matrix Awakens ini akan diumumkan pada gelaran The Game Awards 2021 yang akan dilaksanakan pada 9 Desember mendatang. Namun sekali lagi, semuanya tadi masih sebatas rumor dan prediksi. Fans kini hanya dapat berharap bahwa game tersebut benar-benar menjadi satu di antara puluhan game yang akan diumumkan pada The Game Awards mendatang.

Qualcomm dan Razer Dikabarkan Tengah Kembangkan Handheld

Konsol genggam alias handheld kelihatannya masih menjadi tren baru bagi para raksasa elektronik. Termasuk bagi pabrikan perangkat gaming Razer dan pabrikan chip mobile Qualcomm. Kedua perusahaan ini dikabarkan tengah bekerja sama dalam pengembangan konsol genggam baru.

Videocardz.com mengabarkan bahwa mereka menerima kiriman bocoran beberapa slide presentasi milik Qualcomm. Presentasi tersebut kelihatannya diambil dari presentasi untuk produk-produk Qualcomm yang akan dirilis pada 2022 mendatang.

Salah satu yang paling menarik adalah keberadaan chipset Snapdragon G3x. Dalam deskripsinya chipset ini disebut memang didesain khusus untuk konsol genggam. Selain menampilkan beberapa kelebihan performa dan fitur dari chipset-nya, Qualcomm juga memperlihatkan tampilan Developer Kit atau dev-kit yang mereka kembangkan dengan Razer.

Image credit: Videocardz.com

Konsol dev-kit ini tampil cukup masif terutama karena area kontroler di sisi kanan dan kirinya yang cukup luas, serta adanya lengkungan tambahan di bagian atasnya untuk mengakomodir apa yang terlihat seperti kamera depan 1080p. Layarnya cenderung memanjang dengan rasio mirip dengan smartphone.

Dalam presentasinya, selain menggunakan Snapdragon G3x konsol dev-kit ini juga akan menggunakan layar OLED HDR 120hz. Dengan baterai yang cukup masif yaitu 6000 mAh. Selain itu perangkat ini disebut juga dapat digunakan sebagai perangkat game streaming, membuatnya memiliki dukungan terhadap Xbox Game Cloud.

Image credit: Videocardz.com

Dengan semua informasi tersebut, bisa dibilang konsol dev-kit ini merupakan konsol hybrid yang akan menjadi batas baru bagi game mobile sekaligus menjadi konsol gaming AAA via cloud. Sayangnya tidak ada informasi apapun apakah konsol dev-kit ini nantinya juga akan diproduksi secara masal atau tidak.

Namun bila Qualcomm nantinya menghendaki konsol genggam ini akan berfokus pada game mobile next-gen, maka produk ini akan menjadi awal baru untuk game mobile yang akhirnya memiliki sebuah perangkat yang didedikasikan penuh untuk gaming. Karena, hingga sekarang, game mobile masih menggunakan smartphone dan tablet sebagai platform mereka.

Image credit: Videocardz.com

Selain menjelaskan tentang keberadaan konsol genggam, beberapa slide juga menjelaskan tentang chipset khusus untuk mobile mereka yang diberi kode Snapdragon 8 Gen1. Chipset ini disebut akan menawarkan perform 20% lebih kencang dan 30% lebih hemat daya dibanding chipset flagship yang sekarang ada, yaitu SD888.

Kemampuan olah grafis dari chipset terbaru tersebut juga disebut meningkat 20% dan lebih hemat daya 30%. Semua peningkatan tersebut berhasil didapatkan Qualcomm lewat arstitektur baru 4nm.

Valve Buat Investasi Besar pada Headset VR, Swarovski Keluarkan Perhiasan Bertema Halo

Industri game memang masih tengah disibukkan dengan topik metaverse yang akhir-akhir ini semakin populer. Salah satu perusahaan yang diam-diam memberikan perhatian terhadap topik ini ternyata adalah Valve.

Meskipun tidak pernah secara terbuka mengelu-elukan masalah metaverse, namun Valve ternyata telah membuat investasi besar terhadap headset dan game VR. Hal tersebut terungkap bahkan jauh sebelum istilah metaverse meledak seperti sekarang.

Image credit: Sancta Maria College

Dikutip dari Roadtovr, co-founder Valve Gabe Newell ternyata sempat berbicara masalah tersebut pada diskusi publik saat berada di New Zealand sekitar bulan Mei 2021 lalu. Pria yang akrab disapa Gaben tersebut mengutarakan pandangannya mengenai masa depan gaming dan teknologi.

Gaben berpikir bahwa transisi menuju Brain-Computer Interface atau BCI akan menjadi sangat diruptif nantinya. Dan Gaben melihat hal tersebut sangat berharga. Karena itu, mereka tetap memberikan investasi besar pada headset dan game baru pada kategori tersebut (Virtual Reality dan Augmented Reality).

Namun Gaben juga mewanti-wanti bahwa dirinya tetap mengawasi akan seperti apa perkembangan metaverse ini nantinya. Mengingat Valve juga telah cukup lama memasuki ranah virtual reality, namun belum juga menunjukkan peningkatan minat yang signifikan dari para gamer.

Swarovski rilis perhiasan kristal berbentuk helm Master Chief dan Energy Sword

Image Credit: Xbox

Video game dan perhiasan mungkin bukan kombinasi yang umum terdengar, namun Swarovski sepertinya ingin menggebrak hal tersebut dengan koleksi perhiasan kristal baru mereka yang bertema Halo.

Kerja sama antara Swarovski dan Xbox tersebut merupakan bagian dari peringatan 20 tahun keberadaan franchise Halo. Sekaligus menandai perilisan game terbaru serinya, yaitu Halo Infinite yang akan segera dirilis.

Dalam koleksi terbatas tersebut, hanya akan ada 117 buah (yang merupakan referensi kepada nama asli Master Chief, yaitu John-117). Setiap paketnya akan berisikan dua buah perhiasan dengan bentuk helm Master Chief yang ikonik dan juga senjata melee khas Halo yaitu Energy Sword.

Setiap paket perhiasan ini disebut bernilai lebih dari $2.000 atau sekitar Rp28 juta. Dan 117 buah perhiasaan tersebut tidak akan dapat dibeli, melainkan hanya bisa didapatkan dengan mengikuti event giveaway yang diadakan.

GOG Alami Kerugian Meskipun Penjualan CD Projekt Meningkat

CD Projekt memang tengah pulih dari berbagai masalah yang mereka alami pada perilisan Cyberpunk 2077 tahun lalu. Dalam laporan finansialnya pun CD Projekt juga mengumumkan bahwa mereka mengalami peningkatan pada sisi pengembangan bisnis, namun terhambat pada sisi ritel.

Sisi ritel yang dimaksud adalah platform distribusi game digital milik mereka yaitu GOG.com. CD Projekt mengumumkan bahwa GOG mengalami kerugian hingga sekitar $2,21 juta atau sekitar Rp31,6 miliar. Hal ini membuat CD Projekt membuat ubahan besar-besaran pada GOG.

“Yang pertama dan terpenting, kami telah memutuskan bahwa GOG harus lebih fokus pada aktivitas bisnis intinya, yang berarti menawarkan pilihan game yang dipilih khusus dengan filosofi unik bebas DRM. Sejalan dengan pendekatan tersebut, juga akan perubahan pada struktur tim.” Ungkap CFO CD Projekt, Piotr Nielubowicz kepada para investor.

Image credit: GOG

Perubahan struktur tim GOG yang dimaksud adalah menarik kembali beberapa developer CDPR yang bekerja pada GOG online solution ke proyek CD Projekt yang lain. Sebaliknya, GOG juga akan meninggalkan pengembangan lanjutan game kartu dari The Witcher, yaitu Gwent. Sebelumnya, CD Projekt memang menyebut bahwa Gwent adalah proyek terpenting bagi GOG.

GOG pada awalnya diluncurkan pada 2008 sebagai akronim dari Good Old Games, platform yang memang dibangun untuk menjual game-game klasik yang bebas DRM. Tidak lama kemudian, CD Projekt mengakuisisi GOG karena melihat adanya potensi pada platform ini.

Setelah akuisisi tersebut, GOG memang terus berkembang dari sekedar toko digital game-game klasik, yang kini juga menjual game baru pihak ketiga. GOG juga menjadi toko digital utama bagi game-game andalan milik CD Projekt Red seperti The Witcher 3 dan Cyberpunk 2077.

Image credit: CD Projekt Red

Namun, ketatnya persaingan platform game digital seperti Steam dan Epic Games Store membuat GOG terus merugi dan bahkan harus mengurangi hingga 10 persen karyawannya pada 2019 silam. Selain itu, kegagalan peluncuran Cyberpunk 2077 pada 2020 lalu juga ikut andil dalam kerugian yang dialami oleh GOG dan CD Projekt.

Ke depannya, GOG akan bertransformasi kembali untuk berusaha bangkit. Namun sayangnya CD Projekt tidak menjelaskan bagaimana strategi yang akan diterapkan pada GOG tersebut akan mengubah fitur atau katalog yang dimiliki oleh GOG nantinya.

Sumber: gameindustry.biz, The Verge

Sony Patenkan Kontroler Baru PlayStation untuk Mobile

Setelah PC mulai diramaikan dengan game-game milik PlayStation yang awalnya eksklusif, kelihatannya Sony juga mulai memberikan perhatiannya ke platform mobile.

Sebelumnya, pada April 2021 lalu, Sony kedapatan membuka lowongan untuk Head of Mobile untuk unit bisnis baru di PlayStation Studios. Setelah beberapa bulan tidak ada kabar perkembangan, akhirnya kini ada informasi penting yang menunjukkan bahwa ekspansi mereka ke mobile terus berlangsung.

Dalam paten terbarunya, Sony Interactive Entertainment di Jepang mendaftarkan desain kontroler PlayStation untuk smartphone. Informasi mengenai paten ini awalnya diinformasikan oleh Videogameschronicle (VGC).

Dalam gambar yang disertakan dalam patennya, terlihat sebuah kontroler yang memiliki bentuk mirip dengan kontroler Dualshock 4 milik PS4. Perbedaannya, kontroler ini sangat panjang secara horizontal karena memiliki ruang di tengah-tengahnya untuk tempat meletakkan smartphone.

Sony juga menjelaskan bahwa kontroler ini nantinya akan memiliki sensor yang dapat mendeteksi kemiringan yang dilakukan oleh tangan pemain. Hal ini berarti kontroler ini akan memiliki fitur gyroscope sama seperti yang ada pada Nintendo Switch dan juga smartphone.

Dijelaskan juga bahwa kontroler ini akan tersambung ke smartphone lewat bluetooth sehingga kontroler ini tidak membutuhkan koneksi fisik ke smartphone saat digunakan nanti.

Bila memang Sony menindaklanjuti paten tadi, maka kemungkinan besar kontroler ini akan digunakan para gamer untuk memainkan game-game PlayStation lewat smartphone menggunakan Remote Play atau lewat cloud.

Image Credit: Sony

Sayangnya, masih banyak pertanyaan tentang paten dari kontroler PS Mobile ini. Mulai dari mengapa desainnya masih menggunakan DualShock 4 ketimbang DualShock 5? Bagaimana mekanisme kontroler ini dapat menahan smartphone tersebut ke kontroler? Karena dari gambar yang ditampilkan tidak diperlihatkan mekanisme kuncian atau penahan dari smartphone.

Dan juga, apakah kontroler ini nantinya akan bersifat universal untuk semua smartphone atau hanya untuk smartphone tertentu saja? Mengingat patennya juga tidak menunjukkan bahwa kontroler ini memiliki fleksibilitas untuk diatur panjang-pendeknya.

Sayangnya, semua pertanyaan tersebut mungkin masih harus menunggu lama hingga Sony mau menjawabnya. Namun setidaknya ada tanda-tanda keseriusannya dalam menghadirkan pengalaman PlayStation ke para gamer mobile nantinya.

10 Game Baru Penutup Tahun yang Dirilis pada Desember 2021

Bulan penutup untuk tahun 2021 ini akhirnya tiba. Setelah satu tahun dipenuhi dengan naik-turunnya industri game, kini saatnya untuk melihat game-game apa saja yang akan dirilis pada bulan Desember ini. Apalagi mengingat bulan November lalu banyak game besar yang gagal memenuhi ekspektasi dari para fans meskipun telah dinanti lama.

Bulan ini, sayangnya para gamer tidak akan kedatangan banyak judul-judul AAA seperti dua bulan sebelumnya. Namun beberapa game tetap layak ditunggu untuk dijadikan game penutup tahun. Berikut sudah saya rangkum daftar game terbaik yang akan dirilis pada bulan Desember 2021 ini.

ANVIL: Vault Breakers

1 Desember 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Game shooter mungkin memang lebih dikenal dengan sudut pandang orang pertama (FPS) dan juga sudut pandang orang ketiga (TPS) dari belakang karakter. Namun ada juga game shooter yang menggunakan tampilan dari atas (top-down). Hal inilah yang ditawarkan oleh developer dan publisher Action Square lewat Anvil.

Anvil merupakan game shooter bertema fiksi ilmiah dengan tampilan top-down dengan gameplay rogue-like. Secara sederhana, game ini seperti Diablo yang digabung dengan kelincahan Warframe. Pemain akan menjadi karakter bernama Breaker yang berpetualang ke berbagai galaksi yang dipenuhi dengan alien dan monster. Dan seiring petualangannya, pemain akan menemukan relik dan artifak yang akan memberi kekuatan untuk mengalahkan musuh.

Century: Age of Ashes

2 Desember 2021 – PC

Game bertema medieval yang menuntut para pemain untuk melawan naga memang bukan hal yang baru. Namun bila pemain harus berperang bersama naga layaknya film How to Train Your Dragon tentu terdengar lebih menarik untuk dicoba. Pemain akan menunggangi berbagai macam naga dan berperang melawan pemain lain (beserta naganya) dalam sebuah pertarungan layaknya Ace Combat.

Akan ada banyak jenis dan kelas naga yang bisa dipilih, ditambah dengan beragam kostumisasi yang bisa diterapkan untuk karakter pemain maupun sang naga. Berita baiknya, game ini akan tiba terlebih dahulu untuk platform PC via Steam secara gratis. Sayangnya, pemain konsol harus menanti hingga 2022 mendatang.

Solar Ash

2 Desember 2021 – PC, PS4, PS5

Game indie ini awalnya akan dirilis pada bulan Juni lalu sebelum publisher Annapurna menundanya hingga bulan Desember ini. Game yang dikembangkan oleh Heart Machine ini mengusung elemen baru untuk game adventure-platformer. Pemain akan menjadi seorang void-runner bernama Rey yang harus menyelamatkan dunianya dengan cara masuk ke dalam black hole.

Dengan grafis yang unik dan gerakan unik Rey yang seakan menggunakan sepatu roda, pemain bisa mengeksplorasi dunia void dengan cepat sekaligus mengalahkan beragam musuh di sepanjang petualangannya. Dan jangan khawatir akan bosan, karena Solar Ash juga akan menghadirkan pertarungan melawan bos dengan ukuran yang masif.

Final Fantasy XIV: Endwalker

7 Desember 2021 – PC, PS4, PS5

Satu lagi game yang harus diundur beberapa minggu hingga berpindah bulan. Namun Endwalker memang bukanlah sebuah game baru melainkan adalah ekspansi dari game Final Fantasy XIV. Namun, ekspansi ini merupakan yang terbesar dari game-nya dengan berbagai konten baru termasuk kelas baru yaitu Sage dan reaper.

Ekspansi ini juga akan menjadi bagian terakhir dari cerita panjang yang telah dibawa oleh game-nya sejak 2010. Tetapi, jika Anda penggemar game ini, Anda tak perlu khawatir karena Square Enix telah memastikan bahwa ekspansi ini bukanlah akhir untuk Final Fantasy XIV.

Halo Infinite

8 Desember 2021 – PC, Xbox One, Xbox Series S|X

Game terbesar yang akan dirilis pada bulan Desember mendatang dipegang oleh Halo Infinite. Game ini juga menjadi salah satu game yang paling ditunggu terutama bagi mereka yang telah mengikuti serinya sejak lama. Perilisan pada bulan ini sendiri lebih berfokus pada story campaign, karena sebenarnya versi multiplayer dari game ini atau yang disebut Halo Infinite: Online telah dirilis pada November lalu.

Berbicara soal campaign-nya, Halo Infinite akhirnya kembali membawa pemain berpetualang dengan Master Chief. Dan yang lebih menarik adalah Infinite akan menjadi game pertama dalam serinya yang menggunakan sistem open-world sehingga pemain nantinya dapat menjelajah lebih leluasa sebagai Master Chief.

Monopoly Madness

9 Desember 2021 – PC, Switch

Siapa yang tidak mengenal Monopoli? Board game klasik ini sudah ada sejak 86 tahun yang lalu. Meskipun sudah sangat terkenal lewat mekanisme turn-based yang telah digunakan puluhan tahun, Ubisoft ternyata berpikir bahwa game Monopoli ini membutuhkan sedikit evolusi gameplay untuk membuatnya lebih seru.

Akhirnya lahirlah Monopoly Madness. Seperti namanya, Ubisoft membuat penyesuaian terhadap gameplay Monopoli yang membuatnya penuh kekacuan. Pemain akan tetap bersaing dengan pemain lain untuk mengumpulkan uang dan menguasai properti sebanyak mungkin. Namun alih-alih bergerak bergantian, pemain akan saling menghancurkan properti pemain lain sambil terus mengumpulkan uang dan properti secara real-time.

Syberia: The World Before!

10 Desember 2021 – PC

Seri Syberia sempat menjadi salah satu seri game PC yang populer pada masanya. Cerita naratif yang kuat, ditambah dengan puzzle yang cukup menantang, membuat para pemain penasaran untuk mengikutinya. Namun seiring turunnya pamor genre point and click, seri Syberia juga ikut meredup. Apalagi dengan seri ketiganya di tahun 2017 lalu yang bisa dibilang gagal.

Untungnya developer dan publisher Microids masih belum menyerah dengan seri ini dengan mengumumkan game terbarunya, Syberia: The World Before!. Kali ini game-nya akan membawa pemain ke era jauh sebelum tiga game sebelumnya dan membawa cerita yang benar-benar baru beserta dengan grafis yang terlihat lebih menakjubkan. Tidak perlu khawatir, karena game ini tetap mempertahankan sistem point and click beserta puzzle yang menjadi ciri khasnya.

Firegirl: Hack ‘n Splash Rescue

14 Desember 2021 – PC, Xbox One, Xbox Series S|X, PS4, PS5, Switch

Eksperimen baru yang selalu dilakukan oleh developer indie memang harus diacungi jempol. Bagaimana tidak, para developer inilah yang paling berani untuk menembus batasan-batasan para developer papan atas yang terkendala masalah keuntungan dan besarnya pasar. Hal inilah yang coba dilakukan Studio Dejima dengan game hack and slash terbarunya yaitu Firegirl: Hack ‘n Splash Rescue.

Secara konsep game ini sudah tampil cukup unik karena pemain akan berperan sebagai pemadam kebakaran yang bertugas untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak, sekaligus mengalahkan para monster api. Nilai plus yang paling mencolok dari game ini tentu adalah grafis hybrid yang menggabungkan gaya piksel dan 3 dimensi yang mendetail dan tampil sedap dipandang.

Among Us (Console)

14 Desember 2021 – Xbox One, Xbox Series X|S, PS4, PS5

https://www.youtube.com/watch?v=st6YX5knE44

Setelah satu tahun telah menguasai pasar PC dan mobile, game multiplayer deduktif Among Us akhirnya akan dapat dimainkan oleh para gamer konsol. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan game-nya ke platform konsol harusnya dapat dipahami, mengingat developer Innersloth hanyalah tim kecil. Apalagi mereka juga tetap memberikan support dan update konten ke dalam game-nya.

Nantinya, Among Us akan mendukung crossplay yang memungkinkan pemain bermain secara bersama baik lewat PC, mobile, maupun konsol. Para pemain di PlayStation juga nantinya akan mendapat skin eksklusif bertema Ratchet and Clank. Selebihnya Among Us tetap hadir menjadi sebuah game yang membuat setiap aktivitas dan interaksi di dalamnya menantang seperti yang telah dikenal.

Five Nights at Freddy’s: Security Breach

16 Desember 2021 – PC, PS4, PS5

Five Nights at Freddy’s dikenang sebagai salah satu game horor veteran yang menawarkan konsep unik kepada para pemain. Mulai dari karakter antagonis yang sebenarnya berupa robot animatronik, hingga ke sistem permainannya yang unik. Di seri kedelapannya ini, developer Steel Wools Games kembali membuat inovasi yang akan memberikan pengalaman horor baru kepada pemain.

Dalam Security Breach pemain akan tetap memerankan seorang petugas keamanan yang harus berjaga di dalam mall yang dipenuhi dengan boneka animatronik pembunuh. Namun perbedaannya, kini pemain dapat bebas mengeksplorasi Mega Pizzaplex sebagai karakter bernama Gregory. Anda kini bisa lebih berinteraksi dengan permainan untuk mengendap-endap dan kabur dari kejaran para robot pembunuh tersebut.