God of War Akhirnya Resmi Masuk ke PC Tahun Depan

Perlahan tapi pasti, Sony akhirnya mengumumkan satu per satu game-game eksklusifnya ke platform PC. Bila sebelumnya Horizon Zero Dawn dan Uncharted 4 telah resmi diumumkan, kini giliran salah satu judul terbesar PlayStation 4 yaitu God of War yang diumumkan akan singgah ke PC.

God of War yang dirilis pada 2018 silam ini merupakan salah satu game eksklusif terbaik yang dimiliki Sony. Game ini berhasil menyabet berbagai penghargaan dan juga terjual hingga 19,5 juta kopi pada Agustus 2021 lalu. 3 tahun setelah dirilis, para gamer PC kini berkesempatan untuk bertualang dengan Kratos.

Hal ini juga menjadi momen penting bagi para gamer PC karena ini adalah kali perdana God of War tidak lagi menjadi game eksklusif untuk konsol milik Sony dan masuk ke PC setelah bertahan sejak 2005.

Trailer khusus juga dibuat oleh Sony untuk memberitahukan masuknya game ini ke platform PC. Nantinya game ini akan tersedia baik lewat Steam maupun Epic Games Store. Sedangkan game-nya sendiri akan dirilis pada 14 Januari 2022.

Senior Community Manager dari Santa Monica Studio, Grace Orlady juga menunjukkan antusiasmenya untuk dapat membawa karya terbaik timnya tersebut ke PC.

“Tujuan utama kami membawa God of War ke platform PC adalah untuk menyoroti konten-konten yang telah dibuat oleh tim kami dan memanfaatkan kekuatan hardware yang ditawarkan platform (PC) tersebut untuk menghadirkan versi performa tinggi dan juga menakjubkan untuk game ini.” Ungkap Grace di postingan blog resminya.

Image Credit: Sony

God of War versi PC ini nantinya tidak akan menawarkan konten tambahan dari game-nya. Namun ia akan mendukung opsi resolusi ‘true 4K’ dan juga framerate tanpa batas. Game-nya juga akan dibekali dengan pengaturan grafis yang dapat diatur untuk memaksimalkan performa PC masing-masing.

Para pemain yang nantinya membeli God of War versi PC juga akan menerima beberapa item eksklusif dari game-nya, antara lain:

  • Set Death’s Vow Armor untuk Kratos dan Atreus
  • Skin tameng Exile’s Guardian
  • Skin tameng Buckler of the Forge
  • Skin tameng Shining Elven Soul
  • Skin tameng Dökkenshieldr

Sayangnya hingga berita ini diangkat, God of War PC ini masih belum mengumumkan detail spesifikasi yang dibutuhkan untuk memainkan game ini. Kemungkinan, Santa Monica Studios akan merilis detail spesifikasi tersebut pada trailer berikutnya yang mungkin sekaligus memamerkan fitur-fitur yang akan ada di PC.

FIFA Tidak Tertarik Kontrak Eksklusif untuk Game dan Esports

Kabar mengenai putusnya hubungan antara FIFA dengan publisher Electronic Arts (EA) memang mengejutkan banyak fans di seluruh dunia. Apalagi EA ternyata sudah bersiap-siap untuk mengganti nama game sepak bolanya dengan EA Sports FC. Sedangkan FIFA diposisikan sebagai pihak yang menolak tawaran EA dengan meminta biaya lisensi yang sangat tinggi.

Federasi sepak bola internasional itupun akhirnya buka suara, lewat postingan blog terbarunya FIFA menjelaskan bahwa mereka ingin mengganti strateginya dengan mengembangkan portofolio video game dan esports-nya. Tujuannya, untuk memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat.

FIFA juga optimis dan bersemangat terhadap masa depan mereka di industri video game dan esports. Mereka kini terbuka untuk bekerja sama dengan lebih dari satu developer dan publisher game baru, karena FIFA merasa bahwa pasar video game butuh untuk dikontrol lebih dari satu pihak secara eksklusif.

Untuk sekarang, FIFA mengatakan tengah melakukan pendekatan dengan berbagai pemain dari industri game termasuk para developer, investor, dan juga analis untuk membangun rencana jangka panjang dari sektor game, esports, dan hiburan interaktif. Bahkan FIFA mengklaim bahwa banyak perusahaan teknologi dan mobile yang bersaing untuk mendapatkan lisensi dari FIFA.

FIFA memperkenalkan platform esports-nya yang diberi nama FIFA E. Image Credit: FIFA

Video game dan esport disebut sebagai media dengan pertumbuhan paling cepat saat ini. Sehingga FIFA dan para pemegang saham merasa bahwa mereka harus memaksimalkan semua peluang masa depan untuk fans sepak bola dan juga video game. Untuk awalnya, FIFA akan menggunakan nama FIFA World Cup dan FIFA Women’s World Cup sebagai platform mereka untuk meluncurkan dan mengintegrasikan penawaran game baru dan esports.

Di samping nama besar dan kepercayaan diri, FIFA tetap memiliki tugas yang berat untuk membangun kembali game mereka selanjutnya dari nol. Apalagi para pemain game sepak bola memiliki standar yang tinggi dan terus meningkat pada setiap seri baru terutama masalah grafis dan gameplay-nya.

FIFA juga harus segera mengejar ketertinggalan karena mulai tahun depan kemungkinan besar EA akan mulai meluncurkan judul mereka sendiri. Belum lagi persaingan juga datang dari eFootball milik Konami yang akan terus disempurnakan dan juga game sepak bola terbaru UFL yang mungkin juga bisa menjadi kuda hitam nantinya.

Ubisoft Dirumorkan Menyetujui Pengembangan Splinter Cell Baru

Ubisoft sepertinya tengah disibukkan dengan beragam proyek termasuk menghidupkan kembali judul-judul lama mereka. Bila sebelumnya seri Drivers tengah dihidupkan kembali untuk menjadi sebuah serial live-action, kini giliran seri Splinter Cell yang dikabarkan akan mendapatkan game baru.

Seri Splinter Cell sendiri telah vakum hampir 10 tahun. Meskipun sang protagonis Sam Fisher sempat muncul sebagai cameo di beberapa game Ubisoft lain seperti Ghost Recon: Wildlands, namun hal tersebut tidak mengobati kerinduan para fans untuk mendapatkan game Splinter Cell baru.

Berita baiknya, Ubisoft dikabarkan tengah mengembangkan seri terbaru Splinter Cell ini untuk mengambil kembali hati para fans yang merasa frustasi dengan usaha Ubisoft beberapa tahun terakhir. Dilansir dari VGC, sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa game Splinter Cell ini masih dalam tahap pengembangan awal.

Sayangnya tidak jelas studio Ubisoft mana yang akan mengerjakan proyek baru ini, mengingat beberapa seri sebelumnya juga dikerjakan oleh studio yang berbeda-beda. Namun disebutkan bahwa game ini tidak akan dikerjakan oleh Ubisoft Montreal.

Image credit: Ubisoft

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa ada kemungkinan kecil bahwa game ini akan diumumkan tahun depan. Meskipun tidak ada kepastian mengenai pernyataan ini, mengingat pihak Ubisoft juga tidak memberikan konfirmasi apapun mengenai bocoran ini.

Ubisoft sebenarnya telah mencoba membawa kembali Splinter Cell tahun lalu, namun banyak fans tidak gembira dengan proyek terbaru yang ternyata adalah game Virtual Reality (VR) yang dibuat lewat kerja sama dengan Facebook untuk Oculus.

CEO Ubisoft, Yves Gullemot bahkan menyebut bahwa membawa kembali Splinter Cell merupakan tugas yang berat bagi tim mereka. Pihak Ubisoft merasa bahwa mereka harus membawa sesuatu yang berbeda untuk seri ini namun para fans selalu menekankan untuk tidak mengubah banyak hal. Tekanan-tekanan tersebut bahkan disebut membuat banyak anggota tim yang takut untuk mengerjakan Splinter Cell.

Yves juga menjelaskan bahwa absennya Splinter selama beberapa tahun silam adalah karena kesuksesan judul-judul lain seperti Assassin’s Creed ditambah dengan judul-judul baru seperti Watch Dogs dan The Division yang menyedot semua sumber daya milik Ubisoft.

DC Fandome 2021 Berikan Info Baru untuk 2 Gotham Knights dan Suicide Squad

DC Comics dan Warner Bros akhirnya mengadakan kembali gelaran DC Fandome kedua mereka tahun ini. Selain mengumumkan berbagai film dan serial baru dari berbagai superhero favorit, DC juga memberikan update untuk deretan game-game yang tengah mereka kerjakan.

Yang pertama adalah Gotham Knights. Game Batman terbaru tanpa kehadiran Batman ini menghadirkan trailer terbaru yang berfokus kepada ceritanya. Terutama pada Court of Owls yang akan menjadi musuh utama dalam game-nya nanti.

Masih sama seperti sebelumnya, game buatan WB Games Montreal ini menampilkan Nightwing, RedHood, Robin, dan Batgirl yang tengah menginvestigasi keberadaan Court of Owls yang ternyata telah menguasai kota Gotham sejak lama. Court of Owls sendiri ditampilkan menjadi sebuah organisasi misterius yang cukup berbahaya dan harus dihentikan.

Meskipun membawa musuh yang benar-benar baru, namun kelihatannya wajah-wajah lama dari game Batman akan muncul kembali dalam game ini. Seperti Penguin yang dalam trailer-nya terlihat memberikan informasi terhadap Court of Owls ini kepada Nightwing.

Kedua adalah Suicide Squad: Kill the Justice League yang sama-sama mengeluarkan trailer untuk ceritanya. Bisa dibilang game ini terasa lebih megah dan wah ketimbang Gotham Knight. Bagaimana tidak, dalam game ini pemain akan menjadi Suicide Squad atau Task Force X dengan misi yang cukup gila yaitu membunuh para anggota Justice League.

Mirip dengan Gotham Knight, tim protagonis dalam game ini juga terdiri dari empat karakter yaitu Harley Quinn, Deadshot, King Shark, dan Captain Boomerang. Keempat karakter ini terlihat memiliki misi untuk mengalahkan invasi alien yang menyerang kota Metropolis, namun misi tersebut berubah ketika ditampilkan bahwa para anggota Justice League kini menjadi jahat (kemungkinan karena pengaruh para alien) dan harus dibunuh.

Para fans tentunya akan gembira melihat karakter-karakter superhero favorit mereka akhirnya dapat masuk ke dalam game buatan Rocksteady ini secara bersamaan. Dalam trailer-nya, terlihat keberadaan Superman, Green Lantern, Wonder Woman, Flash, dan bahkan Batman lewat Batmobile-nya.

Kedua game ini akan dirilis pada 2022 mendatang meskipun masih belum memiliki tanggal rilis yang pasti. Dan mengingat kita masih memiliki cukup waktu hingga tahun depan, kelihatannya kedua game ini akan memperlihatkan lebih banyak informasi ke depannya.

Detail dan Spesifikasi PC untuk GTA Trilogy Remaster Akhirnya Bocor

Diharapkan atau tidak oleh para fans, namun Rockstar telah resmi mengumumkan datangnya GTA Trilogy: The Definitive Edition. Sayangnya Rockstar tidak memberikan banyak informasi saat pengumumannya minggu lalu, namun mereka memang berjanji akan membagikan lebih banyak detail beberapa minggu ke depan.

Di lain pihak, para fans ternyata sudah tidak sabar dan mulai mencari bocoran apapun yang disembunyikan oleh Rockstar di dunia maya. Dan usaha tersebut ternyata membuahkan hasil, karena para fans berhasil menggali banyak informasi dari kompilasi remaster ini. Para fans berhasil mendapatkan informasi rating, detail improvisasi grafis, hingga yang terakhir spesifikasi yang dibutuhkan untuk memainkan versi PC-nya nanti.

Anggota GTAForums bernama allo8cr adalah salah satu orang yang berhasil mendapatkan berbagai informasi yang belum dirilis tersebut dari server milik Rockstar. Salah satu bocoran yang menarik adalah deskripsi improvisasi grafis yang akan diimplementasikan ke dalam tiga GTA remaster tersebut.

“Tiga kota ikonik, tiga cerita epik. Mainkan trilogi original klasik Grand Theft Auto: Grand Theft Auto III, Grand Theft Auto: Vice City, dan Grand Theft Auto: San Andreas yang diperbarui untuk generasi modern. Sekarang dengan peningkatan menyeluruh termasuk pencahayaan baru yang indah dan juga peningkatan untuk dunianya, tekstur resolusi tinggi, peningkatan jarak pandang, mekanisme kontrol ala GTA V, dan banyak lagi.”

Meskipun tidak ada bocoran screenshot yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, namun setidaknya kita dapat membayangkan perubahan apa saja yang akan diimplementasikan ke dalam game-nya nanti. Namun perlu dipahami bahwa ketiga game ini tetaplah remaster dan bukan remake sehingga basis game originalnya masih tidak akan banyak berubah.

Selain detail mengenai improvisasi, spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk GTA Trilogy ini juga ikut bocor. Bisa dibilang semua improvisasi grafis yang ditawarkan membuat ukuran ketiga game ini membengkak hingga enam kali lipat dari ukuran GTA Trilogy original. Dan berikut detail dari spesifikasi PC lengkapnya.

Image credit: Rockstar

Minimum:

  • Intel Core i5-2700K / AMD FX-6300
  • Nvidia GeForce GTX 760 2GB / AMD Radeon R9 280 3GB
  • 8 GB RAM
  • 45 GB Storage Space
  • Windows 10

Recommended:

  • Intel Core i7-6600K / AMD Ryzen 5 2600
  • Nvidia GeForce GTX 970 4GB / AMD Radeon RX 570 4GB
  • 16 GB RAM
  • 45 GB Storage Space
  • Windows 10

Dapat terlihat bahwa spesifikasi yang dibutuhkan meningkat drastis hampir di segala aspek. Perlu diingat juga bahwa semua informasi ini tidak datang secara resmi sehingga masih ada kemungkinan ada detail-detail yang mungkin berubah saat Rockstar memberikan detailnya secara resmi nanti.

Pearl Abyss Tunjukkan Proses Pembuatan DokeV

DokeV milik Pearl Abyss memang menjadi salah satu kejutan yang tidak terduga dalam gelaran Gamescom pada Agustus lalu. Dengan konsep yang terasa fresh dan menyenangkan, DokeV memang berpotensi besar untuk menjadi game pesaing Pokemon nantinya.

Setelah dua bulan tanpa kabar, akhirnya Pearl Abyss memperlihatkan beberapa hal baru dari pengembangan Dokev ini. Lewat akun Twitternya, DokeV menceritakan bahwa mereka tampil di dalam acara “OMG_Electronics” milik Subusu News.

Dalam acara tersebut Pearl Abyss menunjukkan tur belakang layar atau behind-the-scenes dalam pembuatan DokeV dan juga menampilkan beberapa gameplay baru.

Acara OMG-Electronics tersebut sudah dapat ditonton di Youtube, dan bahkan telah menyediakan subtitle Bahasa Inggris untuk memudahkan penonton non-Korea untuk memahami percakapannya.

Dalam turnya tersebut, diperlihatkan bagaimana developer Pearl Abyss membangun proyek baru ambisiusnya ini. Yang pertama ditunjukkan adalah proses 3D scan yang ternyata dilakukan oleh Pearl Abyss ke banyak obyek di dalam game-nya.

Diperlihatkan juga bagaimana proses pemindaian yang dilakukan oleh Pearl Abyss terhadap benda nyata di dalam sebuah ruangan khusus yang berisi banyak kamera, yang biasanya digunakan dalam film dan juga game-game AAA.

Tidak berhenti untuk obyek-obyek kecil saja, Pearl Abyss ternyata juga melakukan pemindaian 3D untuk bangunan dan bahkan berbagai tekstur lingkungan yang nantinya akan digunakan di dalam game-nya.

Selain obyek dan detail lingkungan yang dibuat serealistis mungkin, Pearl Abyss juga memberikan perhatian khusus terhadap gerakan animasi karakter-karakter dalam DokeV.

Untuk hal tersebut, Pearl Abyss juga memiliki ruangan khusus motion capture yang digunakan untuk merekam animasi para karakter ketika bergerak, menaiki kendaraan, hingga bertarung.

Source: Pearl Abyss

Terakhir ditampilkan juga bagaimana semua elemen yang telah dibuat sebelumnya diimplementasikan ke dalam game. Dalam videonya, ditunjukkan juga secara perdana gameplay DokeV ini yang masih dalam tahap developer build.

Developer Pearl Abyss juga sempat menjawab beberapa pertanyaan dari para fans, seperti inspirasi game-nya yang ternyata datang dari film seperti Ghostbuster dan serial animasi klasik di Korea Selatan. Begitu juga latar pulaunya yang ternyata merupakan gabungan memori masa kecil dan juga imajinasi dari developer.

Sayangnya terlepas dari beberapa informasi mengenai pembuatannya, Pearl Abyss masih belum mengumumkan kapan DokeV ini akan dirilis nantinya.

Isu EA Lepas Nama FIFA Disebabkan oleh Masalah Biaya Lisensi yang Terlalu Tinggi

Belum selesai terkejut dengan keputusan Konami untuk mengubah nama legendaris Pro Evolution Soccer (PES) menjadi eFootball, kini para pecinta game sepak bola dikejutkan dengan keinginan EA untuk ikut mengganti nama game mereka yaitu FIFA menjadi EA Sports FC.

Padahal EA telah menggunakan nama FIFA sebagai game sepak bolanya tersebut sejak tahun 1993. Kerja sama keduanya telah menghasilkan 38 buah game di berbagai platform hingga tahun ini. Namun sayangnya  kerja sama jangka panjang tersebut sepertinya akan segera berakhir setelah EA mendaftarkan nama EA Sports FC.

Banyak fans yang bertanya-tanya mengenai alasan rebranding tersebut dan akhirnya laporan terbaru dari New York Times memberikan penjelasan bahwa hal tersebut dilakukan karena masalah lisensi. Dalam perjanjian barunya FIFA disebut meminta $1 miliar untuk lisensi namanya setiap empat tahun.

sumber: FIFA

Ditambah lagi, FIFA juga disebut membatasi monetisasi yang dapat dilakukan EA dari game-nya. Padahal EA Sports yang menangani game FIFA merasa bahwa mereka seharusnya diizinkan untuk mengeksplorasi pendapatan mereka dari ekosistem game-nya seperti highlight dari game, turnamen offline, hingga ke produk-produk digital termasuk NFT.

Hasil mengejutkan tersebut sebenarnya tidak diambil dalam waktu singkat, bahkan pihak EA menyebutkan bahwa mereka telah melakukan negosiasi dengan FIFA selama 2 tahun ke belakang. Namun sayangnya permintaan FIFA yang meningkat lebih dari dua kali lipat dianggap terlalu mahal.

Sumber: FIFA

Meskipun harus mengubah nama salah satu franchise paling ikoniknya namun EA mengatakan tidak terlalu khawatir dengan hal tersebut. EA merasa dominasi mereka di pasar game sepak bola tidak akan terganggu oleh para kompetitor meskipun harus berganti nama.

Pasalnya, meskipun tidak akan lagi menggunakan lisensi nama FIFA, EA tetap memiliki lebih dari 300 lisensi serupa ke berbagai organisasi dan liga sepak bola dari seluruh dunia seperti UEFA, Premier League, Serie A TIM, dll. Apalagi meskipun tanpa lisensi FIFA, EA tetap dapat menggunakan nama dan wajah dari para pemain, nama tim, nama stadion, dan berbagai lisensi yang telah dimiliki oleh EA.

Fortnite akan Gelar Turnamen ‘Grand Royale’ Berhadiah Rp70 Miliar

Pandemi yang masih terus berlanjut memang mempersulit berlangsungnya berbagai gelaran esport di seluruh dunia. Seperti yang menimpa The International 10 Dota 2 yang harus membatalkan kehadiran penonton hanya beberapa hari sebelum turnamennya berlangsung.

Tidak mengherankan bila beberapa publisher lebih memilih meniadakan gelaran turnamen offline-nya tahun ini. Hal ini juga dilakukan oleh Epic Games yang meniadakan turnamen terbesar Fortnite, yaitu Fortnite World Cup.

Namun, Epic menggantikan turnamen tersebut dengan turnamen berformat liga yang diberi nama Fortnite Competitive Series (FNCS). Epic juga mempersiapkan penutup turnamen bernama FNCS Grand Royale.

Seperti kebanyakan turnamen internasional, FNCS Grand Royale juga akan memperebutkan hadiah dengan jumlah yang masif yaitu $5 juta atau sekitar Rp70 miliar. Namun hadiah besar tersebut akan dibagikan ke beberapa wilayah di seluruh dunia.

Fortnite Grand Royale ini akan dilaksanakan selama 2 minggu setiap akhir pekan yaitu tahapan kualifikasi yang akan diadakan pada 11-14 November mendatang. Kemudian turnamen akan dilanjutkan pada minggu kedua yaitu 19-21 November yang jadi babak final.

Sistem kualifikasi yang digunakan oleh FNCS juga cukup unik. Pasalnya, tim peserta yang masuk akan diberikan waktu 3 jam untuk bermain hingga maksimal 10 pertandingan dan memperoleh poin sebanyak mungkin. Semakin tinggi posisi tim tersebut saat mengakhiri permainan, semakin tinggi pula poin yang akan diperoleh.

Setelah kualifikasi 33 tim dengan poin tertinggi akan masuk ke dalam Victory Path‘. Sedangkan tim-tim yang gagal masuk akan mendapat kesempatan kedua lewat jalur Reload Path. Sistem ini kemungkinan besar mirip dengan sistem Upper Bracket dan Lower Bracket yang diterapkan di beberapa turnamen esport.

Ada 4 sesi dari Victory Path yang akan diadakan nantinya dan 8 tim pemenang dari setiap sesi akan berkesempatan untuk masuk ke dalam Grand Royale Finals. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat detail dari turnamen FNCS Grand Royale ini di website resminya.

Epic kelihatannya telah menemukan event pengganti dari Fortnite World Cup yang harus absen tahun ini. Bagusnya event ini dapat menarik lebih banyak peserta dari berbagai negara, sekaligus memberikan tontonan yang berbeda bagi para penonton selama di rumah.

Amazon Dikabarkan Akan Buat Saingan Steam dengan Nama Vapor

Kejayaan Steam sebagai game digital market sekaligus platform layanan gaming paling populer di PC kelihatannya akan terus mendapatkan tekanan. Setelah Epic Games Store yang kini bisa dikatakan menjadi pesaing utama Steam, kabarnya Amazon juga akan ikut meramaikan persaingan.

Isu ini muncul setelah adanya kebocoran data pada platform Twitch beberapa waktu lalu. Ada total 125 GB data yang dikatakan berhasil diambil dari platform Twitch. Salah satu yang paling menarik adalah keberadaan proyek game digital market baru dengan kode nama ‘Vapor’.

Salah satu orang yang berhasil menemukan proyek tersebut di dalam tumpukan bocoran data adalah pengguna Twitter bernama Sinoc. Dalam cuitannya, Sinoc juga menjelaskan bahwa Vapor nantinya akan memiliki integrasi dengan fitur-fitur yang ada di Twitch untuk beberapa game spesifik seperti Fortnite dan PUBG.

Vapor dikatakan akan memiliki sistem yang serupa dengan Steam. Ketika pengguna Vapor nantinya membeli dan mengunduh game-nya dari market digital, maka file game tersebut akan diunduh ke dalam folder Vapor pada PC pengguna tersebut.

Selain itu terdapat juga satu game baru yang belum diumumkan Amazon dengan judul Vapeworld. Game ini dipercaya akan menjadi sebuah game yang berpusat pada interaksi sosial berbasis virtual reality (VR). Sayangnya hanya ada sedikit informasi mengenai proyek Vapor dan Vaperworld ini di dalam bocoran data tersebut.

Image credit: Amazon

Video game memang menjadi ladang baru bagi Amazon apalagi setelah game terbaru mereka, New World kini meledak dan dimainkan oleh banyak gamer di seluruh dunia. Namun sayangnya tidak ada kejelasan bagaimana status proyek Vapor ini sekarang.

Namun yang pasti Amazon masih belum memberikan tanda-tanda bahwa mereka akan memperkenalkan platform tersebut dalam waktu dekat. Atau setidaknya mereka masih dalam tahap memantau reaksi pasar terhadap proyek game yang tengah mereka lakukan.

Xbox Tunjukkan Series X Edisi Khusus SpongeBob

Membuat edisi khusus dari konsol game yang ada sekarang memang seakan sudah menjadi tradisi di setiap generasinya, seperti PlayStation 4 Pro edisi 20th Anniversary yang menggunakan warna abu-abu klasik PlayStation 1 hingga Xbox One X edisi Cyberpunk 2077 yang punya desain unik.

Microsoft pun melanjutkan tradisi tersebut dengan akhirnya menunjukkan tidak hanya satu namun 2 edisi khusus dari konsol Xbox Series X. Dua konsol edisi khusus ini merupakan bagian dari perayaan perilisan Nickelodeon All-Star Brawl. Maka tidak mengherankan bahwa dua konsol ini didesain dari karakter paling ikonik milik Nickoledeon.

Yang pertama adalah edisi SpongeBob SquarePants. Berkat bentuk desain karakternya yang sejak awal kotak, desain SpongeBob tersebut menempel sempurna pada bodi konsol Xbox Series X yang juga kotak. Bahkan beberapa fans menyebut bahwa Microsoft dan Xbox membawa meme yang menyamakan desain Xbox Series X mirip dengan salah satu adegan dalam kartun SpongeBob.

Satu hal yang sedikit mengganjal dari desain SpongeBob ini bukan berada di konsolnya, namun pada desain joystick-nya yang entah mengapa Microsoft (atau Nickelodeon) memutuskan memaksa wajah SpongeBob tampil melintang dengan mata yang tertutup analog kanan dan tombol X.

Konsol edisi khusus kedua dari Xbox Series X ini mengambil desain utama karakter Leonardo dari serial Teenage Mutant Ninja Turtles (TMNT). Desainnya memang tidak semulus desain SpongeBob, namun konsol bertema TMNT ini memiliki beberapa elemen desain di setiap sisinya, seperti wajah Leonardo di sisi depan, tulisan ‘Turtle Power’ di sisi samping, dan bahkan pizza di sisi lainnya.

Sayangnya, dua konsol edisi khusus ini tidak akan djual bebas oleh Microsoft. Keduanya akan menjadi hadiah dari event giveaway yang tengah mereka adakan di Twitter. Event tersebut diadakan mulai tanggal 11 Oktober dan akan berlangsung hingga taggal 24 Oktober mendatang.

Nickelodeon All-Star Brawl telah dirilis pada minggu lalu dan bisa dimainkan di berbagai platform mulai PC, Xbox Series X|S, Xbox One, PlayStation 4, PlayStation 5, hingga Nintedo Switch. Hingga berita ini, ditulis game pertarungan karakter-karakter Nickelodeon ini memperoleh banyak review positif di Steam dan juga oleh banyak media. Mungkinkah keinginan Nickelodeon untuk menjadi pesaing utama Smash Bros akan menjadi kenyataan?