Tak Ada Jalan Pintas untuk Proses Pengembangan Diri

Bayangkan Anda baru saja kehilangan orang terdekat, pasti ada rasa sedih dalam hati. Mungkin Anda akan menitikan air mata sesaat, kemudian orang-orang datang menghibur. Atau Anda melakukan semua hal yang menyenangkan diri, mendengarkan musik, pergi keluar bersama kawan, mengasup makanan enak. Pronto! Dalam sekejap Anda pun kembali tersenyum. Ini yang disebut dengan quick fixes. Tetapi kesedihan  itu tak pernah benar-benar pergi, kecuali Anda menemukan cara untuk berdamai dengannya.

Quick fixes, tentu berguna dalam banyak hal. Namun itu hanya bisa menjadi solusi yang bersifat sementara, agar situasi atau Anda tidak hancur berantakan sebelum menemukan solusi jangka panjang yang efektif.

Pengembangan diri juga seperti itu. Butuh proses, komitmen, dan disiplin diri. Tidak ada jalan pintas dalam upaya pengembangan diri (atau banyak hal baik lainnya dalam hidup). Jalan menuju perbaikan diri merupakan usaha yang harus dilakukan terus-menerus.

Tentu saja, sifat manusia untuk selalu mencari cara tercepat dan termudah dalam upaya mendapatkan yang diinginkan. Kita bisa berusaha membaca buku, menonton DVD, atau bahkan mengikuti program pengembangan diri, lalu berharap semua itu dapat mengubah kita dalam sekejap. Pokoknya kalau memungkinkan dengan usaha sedikit, tak perlu proses lama, dan sulit-sulit, lah! Meski kita menyadari pemikiran tersebut sangat tidak realistis.

Di bawah ini alasan kenapa memilih jalan pintas adalah sebuah kesalahan fatal.

Jalan pintas akan menjadi bumerang bagi Anda

Ambil contoh dari keseharian kita saja. Misal, meski telah banyak kajian kesehatan yang  dipublikasikan tentang bahaya menurunkan berat badan secara cepat, tetap saja banyak orang yang melakukannnya.

Padahal kita tahu bahwa diet superketat atau pil diet akan menyebabkan Anda kehilangan massa otot, dan dapat membahayakan jantung dan organ vital lainnya. Alih-alih mengharapkan keajaiban semalam (perbaikan cepat), memilih untuk mengatur pola makan bergizi dan latihan olah tubuh yang rutin, adalah cara yang realistis guna mendapatkan bobot tubuh ideal Anda.

Berapa kali kita berjanji untuk berubah dengan antusiasme sesaat hanya untuk melihat janji tersebut teringkari oleh diri sendiri? Terlalu sering. Ini bukti tidak mudah untuk tetap fokus dan berkomitmen. Jika kita mengakui bahwa hal ini akan memakan waktu, kerja keras, dan dedikasi tinggi untuk mengembangkan diri kita sendiri, kita akan menghemat banyak waktu dan rasa kecewa terhadap kegagalan.

Bertentangan dengan hukum biologi dan psikologi

Kebiasaan mengacu pada hal-hal yang kita lakukan sehari-hari tanpa harus berpikir dalam melakukannya. Terjadi secara otomatis. Sedangkan homeostasis adalah istilah yang digunakan dalam konteks biologi dalam menjelaskan fungsi regulasi yang membuat suatu organisme stabil. Contoh, meski suhu di luar ruangan menurun atau meningkat secara signifikan, suhu tubuh kita tetap stabil.

Homeostasis psikologis prinsipnya juga sama dalam hal itu. Itulah alasan mengapa begitu sulit untuk mengubah kebiasaan. Kebiasaan dan homeostasis, adalah mekanisme yang diperlukan Anda untuk mengubah pola hidup sehingga perubahan tersebut dapat berdampak permanen.

Biar waktu yang menjawab

Hal ini bukan berarti Anda tidak melakukan apa-apa, dan menyerahkan semuanya pada pergantian musim. Maksudnya, proses memakan waktu. Anda tetap bisa punya kontrol dengan menentukan tenggat waktu.

Nah untuk mengubah  kebiasaan, atau menerapkan sebuah kebiasan baru dibutuhkan setidaknya 21 hari dari upaya yang konsisten. Maka, Anda perlu paling tidak menerapkan kebiasaan baru menjadi kebiasaan rutin dengan latihan melakukan hal tersebut secara terus-menerus selama  21 hingga 35 hari. Rumusnya tidak ada perbaikan cepat yang bisa mengubah kebiasaan.

Intinya adalah sama dengan perubahan lainnya. Pengembangan pribadi atau perbaikan diri adalah kerja keras! Dibutuhkan waktu, usaha yang konsisten, fokus, disiplin, dan kesabaran. Tak ada cara instan. Seperti Anda ketahui saat membangun bisnis, kesuksesan tidak diraih dalam semalam.

Pempimpin Perlu Memiliki Lima Hal Ini untuk Membangun Tim yang Efisien

Sebagai CEO atau manajer, tugas serta kewajiban Anda akan sangat banyak. Plus Anda bisa saja akan selalu merasa di bawah tekanan, dengan tuntutan yang tak terhitung jumlahnya. Semua itu sudah menjadi satu paket dengan jabatan yang disematkan kepada Anda.

Anda tentu tak mungkin melakukan semuanya sendiri, atau memantau dari dekat semua hal yang terjadi. Semua orang punya keterbatasan waktu, ruang dan tenaga. Untuk itu Anda perlu mendelegasikan beberapa tugas kepada yang lain. Jika ide melepaskan beberapa tanggung-jawab membuat Anda merasa tidak nyaman, berarti Anda perlu melakukan lima pergeseran mental guna menjadi pemimpin yang efisien.

1. Melihat gambaran yang besar

Sebagai manajer atau pemimpin, Anda harus dapat melihat semua masalah dalam konteks secara keseluruhan.  Misal dalam bisnis, dana perusahaan yang tersedia tidak bisa Anda habiskan untuk satu proyek tertentu. Meski proyek tersebut terdengar sangat keren.

Staf Anda bisa saja punya banyak ide tentang cara memanfaatkan kapital yang tersedia. Masalahnya, letak perbedaan Anda dengan staf adalah mereka tidak  melihat gambaran besarnya. Sedangkan Anda harus memikirkan dengan dana yang tersedia, tentang pajak yang harus dibayarkan perusahaan, ide proyek lain yang ingin Anda danai, atau mungkin Anda tahu bahwa kemungkinan besar tidak ada dana yang akan masuk untuk sementara waktu. Jadi Anda harus bersiteguh kepada gambaran besar demi menjaga arus kas yang sehat.

Pikirkan diri Anda sebagai kapten kapal pada perjalanan panjang. Sebagai pemegang kemudi kapal dan penentu arah, satu-satunya cara untuk mencapai tujuan Anda adalah dengan mendelegasikan tugas-tugas lain kepada awak Anda.

Dengan mengakui bahwa Anda tidak dapat melakukan semuanya sendiri, Anda membebaskan diri untuk hanya melakukan hal-hal terbaik yang Anda bisa kerjakan. Pada gilirannya nanti, Anda secara tidak langsung telah menggembleng  orang lain dalam tim untuk bisa berdikari menuntaskan tugas dan kewajiban dengan pengawasan yang minim.

2. Tidak terjebak dengan terlalu banyak beban tugas

Siapa pun yang pernah bekerja dalam lingkungan serba cepat akan mengetahui pentingnya untuk menjaga diri tidak kewalahan. Ini berarti mengatasi tantangan dengan baik. Jadi hal ini tentang cara Anda melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa kewalahan.

Pertama dan terpenting adalah tim Anda tahu bahwa Anda memperhatikan mereka. Anda bersedia untuk berdiskusi dan menawarkan solusi. Tetapi tugas Anda adalah tidak memecahkan setiap masalah, cukup membantu mereka bekerja sebagai tim.

3. Berpikir dan bercermin

Pemimpin yang kuat harus terus berpikir, berempati dan mampu merefleksikan mimpi ke dalam langkah nyata. Hal ini akan melibatkan Anda untuk mengumpulkan informasi di sana-sini. Keputusan terbaik yang dibuat sering muncul saat masa tenang. Momen yang dihabiskan saat Anda sedang menatap ke luar jendela, menikmati mandi atau kopi sore hari.

Saat-saat tenang akan mengungkapkan kepada Anda langkah-langkah yang harus diambil berdasarkan perspektif dari gambaran yang besar. Perencanaan strategis itu lebih dari sekadar riset pasar dan data. Sering kali itu tentang menghabiskan sebagian besar waktu Anda untuk berpikir dan merenung.

4. Berjalan-jalan keliling divisi

Sadarkah Anda, bahwa Anda dapat menyelesaikan banyak hal yang luar biasa dengan hanya menghabiskan waktu beberapa menit berjalan-jalan keliling kantor? Dengan mengamati kerja tim Anda, dan melakukan percakapan singkat, akan menjaga jari Anda tetap menyentuh denyut nadi perusahaan. Ini jauh  lebih efektif dibandingkan dengan hanya membaca laporan dari staf Anda.

Anda dapat dengan tanggap menawarkan solusi cepat saat tim Anda sedang mentok. Ini yang disebut win-win solution, karena Anda bisa melakukan intervensi yang tepat, sekaligus melihat secara langsung divisi yang perlu perhatian Anda segera.

5. Kenali tim Anda dengan sebaik-baiknya

Keberhasilan bisnis Anda bergantung pada seberapa baik Anda mengenal tim Anda. Beberapa karyawan lebih memilih manajemen langsung, sementara yang lain justru lebih bisa bersinar melalui pendekatan lepas tangan.

Mengidentifikasi gaya kerja setiap anggota staf Anda, akan memberikan gambaran yang jelas tugas-tugas yang bisa Anda delegasikan. Ingat bahwa tim Anda adalah sistem dukungan Anda, dan mendelegasikan tugas secara bijak adalah cara yang bagus untuk bekerja lebih sedikit tetapi bisa mencapai lebih banyak.

Pemimpin harus berfungsi dengan sangat efisien, meski begitu Anda masih akan menghadapi rintangan yang tak terduga setiap hari. Itulah letak seni memimpin sebuah tim. Anda harus tetap pegang kendali, di sisi lain Anda tahu kapan mengendurkan tali kemudi.

Cara Membuat Rencana Pengembangan Diri

Apakah ada orang di dunia ini yang memiliki rencana untuk gagal atau bangkrut? Rasanya tidak ada. Jika memang itu terjadi, gagal atau bangkrut, biasanya justru karena mereka tidak punya rencana yang baik dan efektif.

Sebuah rencana akan akan memberikan Anda kontrol yang lebih baik atas hidup Anda sendiri, dan Anda akan membuat keputusan yang lebih baik dalam setiap prosesnya.

Kita tak bisa terus-menerus menyimpan rencana hanya dalam kepala. Akan sangat melelahkan dan dengan mudah kehilangan rincian penting dalam membuat strategi yang realistis untuk mewujudkan rencana itu.

Sebuah rencana pengembangan diri adalah suatu proses yang terdiri dari: mendefinisikan hal yang penting bagi Anda, sesuatu yang ingin Anda capai, kekuatan yang Anda sudah miliki, dan segala yang Anda butuhkan untuk meningkatkan diri dalam kurun waktu yang telah ditetapkan.

Mengembangkan produk atau mendesain sesuatu yang baru, biasanya tidak mungkin selesai dalam semalam. Tetapi ada cara untuk mempermudahnya, yakni dengan memiliki rencana pengembangan yang sesuai dengan pribadi.

Berikut adalah enam langkah yang telah kami sederhanakan untuk dapat membantu Anda membuat rencana pengembangan pribadi yang baik:

Langkah 1: Tuliskan 5-10 tujuan yang penting bagi Anda

Langkah pertama adalah menuliskan lima sampai sepuluh tujuan yang Anda anggap penting. Dari semua tujuan yang Anda tulis, mana yang paling penting? Tujuan yang Anda anggap paling penting ini adalah tujuan utama Anda yang akan menjadi fokus Anda. Mungkin Anda ingin perubahan karier, ingin mencapai kondisi fisik yang baik, atau menguasai keterampilan baru.

Tujuan dari rencana pengembangan pribadi adalah untuk membantu Anda memperluas pengetahuan Anda, mengembangkan keterampilan baru, atau meningkatkan bidang penting dari kehidupan.

Langkah 2: Pilih satu tujuan yang paling penting bagi Anda dan mulai dari situ

Masalahnya, jika Anda memiliki tujuan tapi tidak tahu kapan Anda ingin mencapai itu, kemungkinan besar tujuan Anda tak akan pernah kesampaian. Pun jika berencana untuk mencapai sesuatu yang besar dalam waktu yang sangat singkat, kemungkinan besar juga tidak akan berhasil.

Ketika membuat perencanaan, Anda harus realistis, spesifik dan membuat asumsi yang bijaksana. Daripada mengatakan “Saya ingin menjadi seorang jutawan suatu hari nanti,” lebih baik untuk membuat rencana untuk melipatgandakan penghasilan Anda tahun ini.

Langkah 3: Tetapkan batas waktu

Semua orang di dunia memiliki keterampilan atau kelebihan tertentu. Bahkan jika Anda bukan seorang penyanyi, aktor atau seniman berbakat, Anda masih bisa menjadi orang tua yang baik, pendengar yang sangat baik atau orang yang memiliki empati besar.

Jika Anda tidak yakin dengan kelebihan Anda, mulailah bertanya pada teman-teman dan keluarga. Mungkin Anda akan terkejut dengan jawaban mereka. Kekuatan utama Anda adalah sesuatu yang membuat Anda unik dan istimewa. Ini sangat penting bagi kepercayaan diri Anda untuk menyadari kekuatan Anda.

Langkah 4: Setelah Anda memahami kekuatan Anda, tuliskan kekuatan yang dapat membantu Anda untuk mencapai tujuan.

Perilaku dan kebiasaan saat ini dapat mendukung –atau tidak mendukung– Anda untuk mencapai tujuan. Maka wajib untuk mencoba mengenali peluang dan ancaman. Gampangnya, jika Anda berencana untuk hidup 100 tahun, jadi mulai sekarang Anda harus berhenti merokok, bergadang, dan mulai rutin olah tubuh serta makan sehat.

Jika Anda ingin menyimpan lebih banyak uang, maka Anda dapat mulai mengelola uang Anda. Mencatat pengeluaran dan mulai memangkas dana hura-hura.

Tuliskan paling sedikit lima hal yang Anda siap untuk melakukan komitmen perubahan. Beri tenggat waktu selama tiga bulan.

Langkah 5: Berhenti menyusun daftar dan mulai bertindak

Jika tujuan Anda adalah untuk bergerak maju ke tahap berikutnya dalam karier Anda, Anda harus belajar keterampilan baru. Atau jika Anda ingin memulai bisnis sendiri, Anda harus mulai belajar tentang pemasaran, penjualan, kewirausahaan, keuangan serta manajemen.

Table

Motivasi terbaik datang pada saat Anda melihat kemajuan diri sendiri. Caranya dengan mencatat semua kemajuan serta kemenangan kecil yang Anda raih. Jika Anda menemukan kendala, atau ada sesuatu  yang tidak berjalan dengan baik, mungkin penting untuk segera memikirkan dan melakukan cara yang berbeda?

Mungkin Anda perlu mengubah (atau meningkatkan) strategi yang digunakan. Jangan heran jika Anda kerap melakukan hal yang sama, akan mendapatkan hasil yang sama. Jika Anda ingin hasil yang lebih baik, Anda perlu mengubah cara melakukan sesuatu.

Langkah 6: Ukur kemajuan secara berkala

Table2

Sebuah rencana pengembangan pribadi adalah metode yang sangat ampuh untuk menilai hidup Anda, menentukan yang benar-benar penting bagi Anda, dan mulai bekerja pada hal-hal yang paling penting. Sering kali dalam hidup, kita begitu sibuk dengan kegiatan sehari-hari, dan jarang punya waktu untuk berpikir pentingnya untuk membuat perencanaan.

Latihan seperti ini dapat membantu Anda membuat strategi yang realistis dalam mencapai tujuan. Sangat disarankan untuk membuat rencana pengembangan diri yang baru setiap tahun.

6 Keuntungan Mendasar Usaha Pengembangan Diri

Alasan orang menempatkan pengembangan diri bukan prioritas karena hasilnya tidak selalu terukur apalagi terlihat. Namun, perlu disadari bahwa kunci keberhasilan adalah kemampuan untuk mengelola diri sendiri dalam berbagai situasi yang tidak nyaman. Kemampuan tersebut didapat melalui pengembangan diri yang baik.

Pengembangan diri adalah tentang meluangkan waktu, membuat komitmen untuk berinvestasi kepada sumber daya terbesar yang Anda miliki. Melalui pengembangan diri memungkinkan Anda untuk menjadi pribadi yang  proaktif.  Anda bukan termasuk pribadi yang menunggu hal-hal baik terjadi, tetapi berusaha untuk mewujudkannya. Mungkin, Anda tidak selalu berhasil, tetapi Anda akan mengalami kehidupan yang lebih kaya dan lebih bermanfaat ketika memutuskan untuk berkomitmen dalam mengejar tujuan hidup.

Sebenarnya, meski sering sekali orang beranggapan bahwa upaya pengembangan diri tidak dapat diukur hasilnya. Namun, ada enam manfaat inti yang akan diraih:

Kesadaran diri yang murni

Saat Anda merasa membutuhkan pengembangan diri, yang pertama akan terbangun adalah kesadaran diri Anda. Tahap ini, Anda akan berusaha untuk lebih mengenal diri lebih baik. Anda akan tertarik untuk melakukan kaji ulang terhadap nilai yang dipegang teguh, keyakinan, dan tujuan hidup yang ingin diraih.

Jika ingin mencapai kebahagiaan sejati (kebahagian yang datang dari dalam), Anda perlu merancang kehidupan berdasarkan pribadi Anda yang sebenarnya. Kemudian Anda dapat mengejar tujuan dan sasaran Anda sendiri. Ketika mengejar tujuan Anda sendiri, akan ada banyak kesenangan yang akan diperoleh dari prosesnya. Kesadaran diri adalah langkah mendasar pertama dalam proses pengembangan diri.

Arah hidup yang lebih jelas

Setelah memiliki kesadaran diri yang baik, Anda akan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang hal yang ingin dicapai dalam hidup. Proses pengambilan keputusan menjadi jauh lebih mudah. Segala tugas yang biasanya menguras banyak waktu Anda, tidak ada lagi. Anda menyadari, jika sesuatu tidak membawa Anda bergerak ke arah tujuan yang ditetapkan berarti tidak layak untuk dilanjutkan.

Peningkatan fokus dan efektivitas

Seperti dikatakan pengembangan diri akan memberikan Anda gambaran akan  kejelasan arah hidup. Namun, meski saat ini Anda sudah tahu tujuan yang ingin dicapai, akan selalu ada beberapa hal mencuri perhatian. Mengalihkan Anda dari peta sukses yang sudah dibuat.

Biar bagaimana pun, saat meningkatkan pengembangan diri menjadi prioritas Anda dapat dengan cepat mengidentifikasi tugas yang akan memberikan hasil terbaik dengan sumber daya yang tersedia untuk Anda pada saat itu. Peningkatan fokus dan efektivitas datang dengan mengetahui dengan pasti kekuatan Anda.

Memiliki sumber motivasi yang tak pernah kering

Ketika Anda tahu yang ingin dicapai, lebih mudah untuk melihat manfaat dari mengambil tindakan. Bahkan ketika tugas di depan mata tidak menyenangkan, Anda lebih termotivasi untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Ada kebenaran dalam pepatah lama ‘Di mana ada kemauan pasti ada jalan’. Dengan pengembangan diri yang kuat, artinya juga mengembangkan kemauan diperlukan.

Ketahanan diri yang lebih besar

Akan ada masa-masa sulit dalam hidup. Ketika masa-masa sulit itu datang, Anda akan memiliki keterampilan, dan atribut untuk menangani masalah secara efektif.

Pengembangan diri tidak bisa mencegah semua hal buruk terjadi tetapi akan membantu Anda berurusan dengan masa sulit jauh lebih mudah. Anda akan memiliki keyakinan yang lebih besar, ketahanan diri lebih kuat, dan keterampilan interpersonal yang baik untuk mengatasi segala kemungkinan.

Memiliki hubungan dalam hidup yang lebih memuaskan

Setiap relationship (hubungan) seperti pedang bermata dua. Pertalian dengan orang lain, dapat membantu Anda ke arah lebih baik atau menyeret Anda dalam kegagalan. Ketika Anda meningkatkan pengembangan diri, Anda akan lebih mampu untuk melihat hubungan yang berharga serta memangkas yang tidak.

Jika Anda tidak suka kepada drama yang tidak penting dalam keseharian, pengembangan diri yang baik jalan keluarnya. Anda akan mampu mencium gejalanya dari jarak jauh, asyiknya Anda pun terbebas dari situasi tidak penting yang melelahkan mental.

Ini Alasan Kenapa Usaha Pengembangan Diri Anda Gagal

 “If you work hard on your job you can make a living, but if you work on yourself you can make a fortune.” — Jim Rohn, Entrepreneur dan Business Philosopher kenamaan Amerika Serikat.

Qoute ini mengingatkan kepada kicauan seorang dosen filsafat yang kurang lebih begini, “Filsafat bukan ilmu untuk memikirkan kehidupan, namun ilmu untuk menghidupkan pikiran.”

Saya berpikir bahwa filsafat bisnis juga bukan ilmu untuk memikirkan bisnis, melainkan ilmu untuk menghidupkan bisnis.

Entrepreneur, pada tahapan tertentu, paham sekali bahwa kalimat Rohn bukan sekadar pepesan kosong. Cara untuk meningkatkan karier, bisnis, hingga kualitas hidup Anda terletak kepada waktu yang disisihkan untuk mengembangkan diri.

Seperti sifat investasi lainnya, ia tidak seperti menggigit cabe rawit yang langsung terasa pedasnya. Tetapi lebih kepada dampak berkesinambungan di masa depan. Anda merasa dengan kesibukan dan rutinitas yang padat pengembangan diri bukanlah prioritas.

Tak heran jika hingga detik ini, secara pribadi Anda belum berkembang. Kenali beberapa penyebab gagalnya upaya pengembangan diri di bawah ini, dan buang jauh-jauh dari kehidupan Anda.

Tidak ingin belajar menjadi pendengar yang efektif

Mendengarkan adalah sebuah keterampilan penting untuk orang yang ingin mengembangkan kemampuan pribadi. Banyak orang berhenti menjadi pendengar yang baik, dan hanya mau mendengar hal-hal sebatas isu-isu yang mereka anggap penting. Keterampilan mendengarkan yang baik, mencakup kemampuan untuk mendengarkan masalah apa pun dan mencoba berempati.

Tidak bersikap terbuka terhadap  ide-ide orang lain

Tidak sedikit orang yang otomatis punya tanggapan awal negatif untuk saran atau ide baru, apalagi jika itu datang dari rekan di posisi lebih rendah atau setingkat. Atau dari orang yang Anda anggap tidak atau kurang berpengalaman dibandingkan Anda.

Orang-orang ini mungkin percaya ide-ide mereka sendiri lebih baik, atau mungkin tersinggung mendapat kenyataan bahwa rekan sekerja begitu sombongnya untuk menawarkan umpan balik. Apapun dasarnya, bereaksi negatif terhadap umpan balik sangat membatasi proses pengembangan diri.

Tidak jujur ​​terhadap diri sendiri

Ketika Anda terbuka, orang juga akan lebih terbuka dalam memberikan umpan balik. Maka, Anda biasanya lebih rentan untuk menghadapi fakta tidak menyenangkan tentang diri sendiri. Tetapi meski menyebalkan, hal ini sangat penting jika Anda ingin berkembang.

Ketika orang tidak benar-benar jujur, mereka cenderung tidak jujur ​​dengan diri sendiri juga. Menipu diri sendiri adalah proses menyangkal atau merasionalisasi fakta yang sulit diterima. Pengembangan diri hanya terjadi ketika orang bisa menghadapi kenyataan bahwa mereka membutuhkan keterampilan atau pengetahuan baru.

Tidak menyediakan waktu untu membantu mengembangkan orang lain

Pengembangan diri itu menular. Ketika pemimpin menyisihkan waktu untuk kegiatan pengembangan diri, artinya ia mengirimkan sinyal kuat bahwa mereka percaya kepada praktik mengembangkan orang lain juga.

Tidak mengambil inisiatif

Memperoleh pengetahuan baru, belajar keterampilan baru, atau mengubah kebiasaan membutuhkan inisiatif. Inisiatif berarti memperluas diri melampaui yang diharapkan atau ditentukan berdasarkan peran Anda. Sering, kita mengasumsikan bahwa bakat besar berasal dari keberuntungan atau kemampuan bawaan. Sebenarnya bakat besar merupakan hasil yang diperoleh dari proses belajar dan praktik.

Dalam pekerjaan sehari-hari, kesibukan yang tinggi kerap menyeret kita semua ke dalam mode reaktif. Harus berurusan dengan ratusan email, ekspektasi, persaingan yang makin ketat, masalah yang datang  tak terduga, membuat Anda terjebak dalam pekerjaan tanpa sempat meluangkan waktu untuk pengembangan diri.

Namun, sebenarnya bisa saja perusahaan atau organisasi akan setuju dan memfasilitasi jika Anda bilang ingin menyisakan sepotong kecil waktu dan energi untuk pengembangan pribadi. Meningkatkan diri berarti meningkatkan organisasi tempat Anda bekerja dan pada akhirnya akan membuat hidup Anda lebih baik juga.

Tujuh Langkah Memperluas Jaringan Profesional Anda

Sebagai seorang profesional, dari waktu ke waktu Anda tentu banyak menerima banyak undangan. Mulai dari undangan menghadiri berbagai acara terkait profesi hingga sekedar ‘ngopi’ atau makan siang. Bisa jadi juga, Anda menerima banyak undangan untuk berbicara di berbagai seminar, kuliah umum di universitas, atau event lain.

Tidak sedikit orang yang menganggap acara-acara semacam bukan sebagai prioritas. Apalagi jika load kerja sangat tinggi, tentu saja prioritas adalah fokus bekerja.

Namun, networking adalah salah satu kunci sukses seseorang. Tambahan lagi, networking yang Anda bangun dengan baik akan bertahan sepanjang masa karier Anda, ia akan tetap bermanfaat.

Berikut beberapa tips bagaimana mulai membangun networking dengan baik, yang pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi kelangsungan karier dan bisnis Anda.

1. Mengenal setidaknya tiga orang dengan baik

Menghadiri event, gathering atau seminar startup tujuannya tidak hanya mengumpulkan tumpukan kartu bisnis, bertemu sebentar, minta kartu bisnis, dan pergi. Hal tersebut tidak akan berguna banyak bagi Anda.

Waktu yang Anda habiskan untuk menghadiri acara ini, meninggalkan bisnis Anda sebentar, harusnya juga bermanfaat. Gunakan kesempatan ini untuk mengakrabkan diri dengan satu atau dua orang baru.

Berkenalanlah dengan orang baru, mulai membangun percakapan dengan mereka. Orang suka berbicara tentang passion (bisnis) mereka, cobalah untuk bertanya tentang segala hal yang mereka lakukan. Dari situ, Anda bisa mulai mencari kepentingan pribadi bersama untuk menciptakan ikatan yang lebih kuat.

2. Aktif mendekati orang

Saat acara seperti ini, fokus Anda justru bertemu dengan orang baru. Ini acara networking, bukan nge-date, jadi jangan nempel terus dengan orang yang datang bersama Anda.

Bila mendekati orang baru tidak membuat Anda nyaman, triknya adalah mendekati seseorang yang Anda kenal, yang saat itu berbicara kepada orang yang Anda tidak kenal. Lalu terlibat dengan percakapan mereka.

3. Bergabung atau aktif dengan komunitas atau organisasi profesional

Membantu menjalankan sebuah asosiasi perdagangan atau jaringan kelompok akan membuat Anda  mengenal banyak orang penting, dan mereka akan memperkenalkan Anda kepada orang lain. Dari sini, jaringan Anda akan terus meluas.

4. Menjadi pembicara di sebuah diskusi panel

Menjadi pembicara dalam sebuah panel sama dengan sekali mendayung dua tiga pulau terlewati. Kredibilitas Anda sebagai seorang profesional terdongkrak, plus Anda bisa lebih mengenal orang-orang papan atas yang bergerak di industri.

5. Memanfaatkan media sosial secara maksimal

Berbagi keahlian Anda dengan menuliskan konten berkualitas melalui blog, LinkedIn, Facebook, e-newsletter atau video. Konten dapat berfungsi sebagai pemecah kecanggungan untuk berkomunikasi dengan orang yang baru Anda kenal. Bahkan mengundang orang baru yang ingin mengenal Anda.

6. Buat daftar orang yang ingin Anda kenal

Buatlah daftar orang-orang top di berbagai bidang dalam industri Anda. Orang-orang yang ingin Anda kenal lebih dekat,  kemudian mulailah menjangkau mereka. Rasanya tidak sulit, sebab semua orang memiliki akun media sosial saat ini.

7. Menindaklanjuti perkenalan

Setelah segala usaha yang Anda kerahkan untuk memperluas jaringan Anda, selanjutnya perlu ada follow up. Tak ada salahnya Anda yang memulai inisiatif dengan mengundang untuk minum kopi bersama, atau makan siang. Acara kasual seperti ini akan membuat pertemanan baru Anda makin erat.

Trik Mudah Menguasai Kemampuan Bicara di Muka Umum

Jika Anda termasuk orang yang langsung ‘mual dan mules’ jika harus berdiri di depan orang banyak untuk presentasi, presentasi singkat, atau wawancara,  Anda tidak sendirian!

Kami tahu ada banyak orang di luar sana yang tidak begitu menyukai jika harus berbicara di depan umum. Bahkan, bisa jadi hal tersebut merupakan momok terbesar bagi sebagian orang.

Tetapi jangan khawatir, ada trik mudah untuk mengatasi hal ini. Memang, bagi sebagian orang, semua hal tersebut dapat diatasi hanya dengan sedikit usaha. Bagi yang lain, dibutuhkan lebih banyak usaha untuk mengatasi tekanan-tekanan mental. Pasti lebih mudah untuk menyerah pada ketakutan, tetapi Anda akan mencapai lebih banyak dalam hidup, dan merasakan kebanggaan jika memilih untuk mengatasinya.

Ada tip dan trik sederhana untuk membantu membangun rasa percaya diri dan membuat berbicara di depan umum terlihat alami.

1. Berpegang kepada hal yang Anda ketahui baik

Ada alasan utama mengapa beberapa orang terlihat begitu nyaman dan lancar berbicara di depan umum, yakni karena mereka menyampaikan topik yang diketahui atau sangat dipahami. Bahkan mereka bisa lancar berbicara tanpa perlu slide dan terlihat nyaman meski di depan sorotan kamera.

Selama Anda bersetia kepada pengalaman pribadi dan keahlian, Anda bisa percaya diri untuk berbicara tentang wawasan Anda. Ini juga berlaku bagi praktisi yang menggeluti bidang tertentu, Anda akan mudah menyuarakan pendapat karena yang Anda katakan itu didukung oleh pengalaman eksekusi.

Masalah muncul ketika orang mencoba untuk berbicara tentang topik yang tidak mereka kuasai. Jadi, sebaiknya jujurlah pada diri sendiri. Jangan coba-coba nekat dan ‘sok tahu’, mengajari orang banyak mengenai hal-hal yang tidak Anda ketahui dengan baik. Jika ada tawaran untuk berbicara mengenai bidang yang tidak Anda kuasai, jawab dengan jujur, dan tawarkan bidang-bidang yang Anda mampu.

2. Berdiri di podium dengan kerendahan hati

Indonesia itu luas, apalagi dunia. Anda tidak bisa berasumsi hal yang diketahui dan tidak diketahui penonton. Jangan terlalu yakin bahwa Anda yang paling paham apalagi merasa overqualified tentang topik yang dibawakan.

Saya selalu menyukai profesor yang membuka kuliah dengan pertanyaan. Awalnya saya pikir karena ia ingin mengetes siapa yang sudah membaca buku tentang topik perkuliahan hari ini, namun setelah lulus saya sadar bahwa hal tersebut adalah salah satu cara yang baik untuk menguasai khalayak.

Dengan sedikit gambaran tentang hal yang mereka ketahui, Anda dapat berbicara satu frekuensi dengan mereka. Ini membuat Anda tidak terjebak dengan berbicara, tentang hal yang sudah diketahui umum. Hal ini akan membosankan audience Anda, mereka datang dan ingin mendengar sesuatu yang baru, yang belum mereka ketahui. Karena Anda yang berdiri di panggung, maka Andalah yang dianggap sebagai ahlinya.

3. Tujuan pendekatan vs. penghindaran

Anda akan dapat berbicara di depan umum dengan lebih baik jika kondisi mental (psikologis) diri sedang tenang. Pelajari cara untuk menenangkan diri dengan berlatih pernapasan, yang gilirannya nanti akan membantu Anda mengurangi kepanikan atau demam panggung.

Anda bisa mengunakan trik Approach vs. Avoidance. Misal, sebelum tampil Anda memiliki tujuan untuk menghindari hal-hal seperti “Saya ingin menghindari cemas saat berbicara”, diganti dengan pendekatan “Saya ingin berkomunikasi mengenai tiga kunci poin dengan jelas sehingga semua orang paham”.

Dengan ini, fokus akan terganti kepada pendekatan tujuan dan Anda dapat menghindari ketakutan yang menjebak kondisi psikologis dalam mode fight/flight.

4. Bersiaplah jika membuat kesalahan

Ingat bahwa seorang profesional pun tak luput dari membuat kesalahan. Kesalahan membuat orang tampak lebih manusiawi. Tapi, ketika Anda menjadi tidak nyaman dengan kesalahan yang terjadi saat tampil, maka khalayak pun akan merasa makin tidak nyaman. Ok,  lidah Anda mungkin terselip saat mengucapkan satu, dua kata. Jangan kikuk, perbaiki dan langsung lanjutkan pembicaraan. Jika Anda termasuk tipe yang humoris, ini saat yang tepat untuk membuat khalayak Anda tertawa sehingga suasana lebih santai.

Ada banyak orang yang percaya bahwa kemampuan berbicara adalah bakat alami. Jika Anda tak berbakat, lupakan. Tetapi saya dan mungkin sebagian besar orang akan setuju bahwa berbicara adalah sesuatu yang dapat dipelajari.

Ambil saja contoh DScussion. Saat pertama kali shooting dibutuhkan waktu seharian karena penuh kesalahan. Di edisi selanjutnya, waktu yang dibutuhkan semakin pendek, lantaran semakin seringnya berhadapan dengan kamera.  Tentu saja saya tidak berharap akan menjadi Desi Anwar dalam dua atau tiga kali tampil dan hingga edisi terakhir pun sama sekali tidak mendekati kemampuan seorang host handal. Namun menyadari bahwa kita memiliki ruang untuk perbaikan dan fokus kepada kemajuan, ketimbang kesalahan-kesalahan, rasanya luar biasa menyenangkan.

Benteng Pertahanan Diri dari Rasa Iri Terhadap Kesuksesan Orang Lain

Berita tentang kesuksesan seorang kawan lama bisa menimbulkan sedikit perasaan ‘aneh’ dalam diri. Tentu saja Anda ikut bangga dan bahagia untuknya, namun tetap saja hal tersebut bisa membuat Anda tiba-tiba menjadi sulit berpikir. Semuanya terasa campur aduk. Ada yang aneh di dalam sana, tetapi Anda tidak menemukan apa itu. Itulah perasaan iri. Perasaan yang tidak menyenangkan, bukan?

Mengenali rasa iri yang diam-diam menyelinap

Sebenarnya, iri merupakan emosi otomatis dalam diri. Kita tidak bisa menghentikan iri diam-diam menyelinap dalam benak. Namun, ada cara untuk mengubah emosi ini menjadi tindakan yang lebih konkret.

Tidak semua orang bisa dengan terbuka mengakui, “Saya iri!”. Atau bahkan tidak semua orang bisa mengenali emosi ini dengan jelas. Namun rasa iri yang samar dan tidak jelas tersebut sebenarnya sedang mendongengkan benak Anda tentang tiga isu besar.

Seorang profesor, Leigh Thompson dari  Kellogg School of Management, menjabarkan tiga cerita tersebut.

Pertama, “Hidup ini tidak adil. Saya tidak tahu mengapa orang ini mendapatkan perhatian dan penghargaan.” Kedua, “Saya yang harusnya berhak mendapatkan!” Kemudian, ketiga, “Apa pun perhatian atau prestasi orang ini tidak patut didapatkannya.”

Dorongan perasaan ini kemudian akan menjelma menjadi keinginan untuk bergosip, serta usaha kritik menjatuhkan tentang segala hal untuk membuka mata sekitar, bahwa orang tersebut tidak layak mendapatkan kesuksesan tersebut.

Meski merupakan emosi alami, rasa iri merugikan bagi diri sendiri. Oleh karena itu, rasa ini ini harus mampu Anda kontrol dan kendalikan, sehingga berbalik menjadi sesuatu yang positif bagi Anda.

Perasaan iri membunuh proses pembelajaran

Rasa iri akan terasa lebih akut ketika orang itu adalah orang yang dekat dengan Anda. Misalnya, seseorang yang bekerja bersama dengan Anda dalam satu kantor atau bahkan satu tim, namun jenjang kariernya melesat melebihi Anda. Dalam bisnis, orang dekat itu biasanya adalah teman seperjuangan dalam merintis bisnis, namun ia lebih sukses sedangkan Anda masih berkutat dengan problem yang sama.

Akan ada ketakutan bahwa orang-orang membuat perbandingan antara dia dan Anda. Akibatnya, rasa iri ini, adalah bibit kematian dari proses belajar Anda. Alih-alih berusaha untuk mendengarkan, menelisik, serta memikirkan solusi bersama, otak Anda sudah menutup semua itu. Anda lebih sering meremehkan pendapatnya, dan lebih mendengarkan bahkan mendukung ide yang lain selain darinya.

Dalam satu studi, Thompson dan rekan menemukan bahwa orang-orang lebih bersedia untuk mengadopsi ide-ide, dan bersedia membayar lebih untuk memperoleh ide-ide, dari pihak eksternal dibanding dari orang internal yang dianggap sebagai rival.

Mengolah iri menjadi petunjuk arah ambisi Anda

Untungnya, sangat mungkin untuk meminimalkan efek dari rasa iri yang Anda rasakan. Bahkan, jika ditangani dengan benar, Anda bisa mendapatkan beberapa pengetahuan.

Perasaan iri menawarkan wawasan yang penting tentang  diri Anda. Jika promosi seseorang menimbulkan percikan cemburu, jangan jadikan ini sebagai alasan untuk ‘patah arang’, tetapi sebagai motivasi. Anda bisa lebih membuka diri untuk mencari peran dan tanggung jawab baru, untuk dapat menonjol.

Terkait keadaan psikologis, Thompson dan rekan menemukan bahwa ketika orang melakukan latihan penguatan diri sederhana, mereka akan bisa mengatasi rasa iri dengan baik dan justru termotivasi untuk belajar dari sukses saingannya. Untuk memulai latihan ini, buatlah daftar singkat dari prestasi yang membanggakan Anda.

Jika Anda dapat melihat semua hal bagus yang telah Anda capai selama ini maka, Anda tidak lagi akan merasa terguncang dengan prestasi orang lain. Pikirkan saja satu atau tiga hal, setelah itu Anda dapat fokus kepada diri Anda dan kehidupan Anda, dibanding membuat perbandingan dengan orang lain.

Seperti semua emosi dalam diri, perasaan iri bukan sesuatu yang bisa Anda hindari. Tetapi biar bagaimana pun Anda bisa mengatur reaksi Anda jika perasaan itu mulai bebas bergerilya. Jangan biarkan hal ini lama-lama menggerogoti rasa percaya diri Anda.

Dalam hidup (bisnis), kadang rasa percaya diri hadir akibat dari keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih. Namun, percaya diri juga berarti jika Anda kerap gagal, namun Anda bisa menerimanya tanpa menderita berkepanjangan.

Memastikan Bisnis Berkembang Melalui Pengembangan Diri

Menjadi pengusaha tidak sekadar memulai dan membangun bisnis, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat untuk menggunakan layanannya. Yang tidak kalah penting adalah mengembangkan diri sendiri. Hal itu bisa terjadi jika Anda, sebagai pengusaha, tetap sadar untuk terus berkembang.

Perkembangan diri menjadi penting bagi seorang pengusaha. Dengan cara itulah juga usahanya dapat berkembang. Ia tidak hanya harus  mampu menjadi wajah publik bisnisnya, namun juga denyut jantung yang mengerakkan seluruh nadi usaha yang dibangunnya.

Konsumen membeli atau mempergunakan produk Anda, biasanya juga dilatar belakangi oleh dua hal. Pertama adalah karena mereka percaya akan kualitasnya dan kedua karena mereka suka terhadap orang-orang dan ide-ide di balik bisnisnya.

Ada lima cara mudah namun penting untuk memperkuat bisnis Anda, dengan cara mengembangkan diri Anda sendiri. Tidak peduli berapa banyak uang yang telah Anda hasilkan, atau Anda sudah meraih sukses selalu ada ruang untuk pengembangan diri.

1. Memelihara kebiasaan sehat

Kebiasaan adalah kunci untuk melakukan perubahan dalam diri. Hal itu harus menjadi cara Anda menjalani hidup. Menciptakan kebiasaan sehat adalah melakukan pergeseran gaya hidup yang mendorong perubahan yang konstan.

Ini mungkin berarti menyingkirkan hal-hal dalam hidup Anda yang pada akhirnya tidak baik untuk Anda dan bisnis Anda. Olah raga, pilihan asupan gizi yang baik, dan membaca adalah beberapa kebiasaan yang dapat membantu Anda berkembang.

2. Mendedikasikan diri sebagai murid kehidupan

Untuk mencapai status “ahli”, syarat utamanya tentu Anda harus terus belajar. Selalu ada sesuatu yang baru untuk dipelajari. Berkomitmenlah untuk membaca buku-buku yang baik setiap minggu. Mengambil pelatihan, atau kursus online, mengadopsi mentor, akan membuat Anda memiliki pengetahuan tentang strategi yang dapat membantu Anda dan bisnis Anda. Ada banyak ahli yang hanya ahli dalam pikiran mereka. Seorang ahli yang sebenarnya, tetap seorang murid dari kehidupan yang tidak pernah lelah belajar.

3. Bergaul dengan pengusaha yang lebih sukses dari Anda

Rajin-rajinlah berdiskusi dengan para pengusaha sukses. Mereka mungkin akan memberitahu Anda bagian besar dari rahasia kesuksesan mereka dan secara langsung atau tidak langsung menjadi mentor Anda.

Para pengusaha sukses itu hampir dipastikan akan mengakui bahwa mentor yang baik sangat penting bagi seorang pebisnis. Seorang mentor adalah seseorang yang telah melakukan apa yang ingin Anda lakukan. Mereka sudah melihat dan melalui rintangan-rintangan yang Anda belum mengerti. Mereka memiliki pengalaman hidup yang bisa mencerahkan Anda.

Kita hidup dalam masa Anda memiliki lebih banyak peluang untuk dapat bergabung dan terhubung dengan mereka yang sudah sukses dengan mudah. Anda dapat menyerap pengetahuan dan kebijaksanaan mereka, bahkan mendapatkan saran khusus.

4. Jangan pernah puas, bahkan jika sudah meraih kesuksesan

Rasa cepat puas akan membunuh perkembangan Anda. Bersyukurlah untuk semua yang Anda miliki dalam hidup dan bisnis, tapi jangan campur adukkan perbedaan antara rasa syukur dan rasa puas. Bahkan ketika Anda sudah mencapai tingkat keberhasilan. Tidak pernah membiarkan diri merasa puas menjaga Anda untuk mencapai sukses yang lebih besar.

5. Selalu bertanya “mengapa?”

Setiap individu memulai bisnis karena suatu alasan. Kebanyakan, alasan-alasan itu timbul dari menjawab pertanyaan “mengapa?”. Mereka yang hanya melakukan bisnis untuk uang tidak akan bertahan lama.

Ketika Anda memulai bisnis untuk memecahkan masalah, fokus pada jawaban “mengapa”, ini bisa membantu Anda tumbuh. Ketika Anda menyadari selalu ada tingkatan keberhasilan baru untuk dicapai, Anda tidak akan pernah kehilangan rasa lapar.

Seni Memperkuat Aura Kepemimpinan

“Richard is great, but you know…”. Begitu kata teman-teman sekaligus rekan kerja Richard Hendricks di Pied Piper tentang dirinya. Sebagai pendiri perusahaan teknologi itu, Richard dihormati dan diakui skill-nya oleh semua teman-teman, tetapi lambat laun dia mulai mengesalkan teman-temannya karena gagal untuk mengelola perusahaan dengan benar, yang berakibat pencopotan jabatannya sebagai CEO.

Itu adalah cuplikan serial Silicon Valley musim ketiga, yang dimulai dengan masalah klasik dalam sebuah perusahaan atau organisasi mana pun. Perusahaan membutuhkan kehadiran seseorang dengan aura pemimpin sekaligus keterampilan kepimpinan yang kuat.

Sebenarnya, apa yang dimaksud sebagai aura kepemimpinan? Banyak orang yang bilang aura kepemimpinan adalah hal yang abstrak, tidak bisa dijelaskan, tetapi kita bisa tahu ketika kita melihatnya.

Faktanya tidak selalu demikian. Aura kepemimpinan bisa dijelaskan, yang secara umum adalah kombinasi dari kualitas personal, interpersonal dan kecerdasan emosional, yang berpadu secara tepat dalam diri seseorang. Hasilnya akan terlihat dalam performa kerja Anda, apa yang dirasakan oleh orang lain saat berhubungan dengan Anda, serta seberapa efektif Anda berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal. Semuanya membuat rekan, klien, atau orang yang pernah bekerja dengan Anda merasakan faktor ‘Wow’.

Perlu diketahui juga, aura kepemimpinan tak ada hubungannya dengan busana mahal yang Anda kenakan, gelar, atau bahkan sering kali tidak ada hubungannya hasil kerja Anda yang secara teknis dan skill selalu gemilang.

Untuk bisa mempertegas dan memperkuat aura kepemimpinan Anda, supaya semua orang bisa melihat dan merasakannya, aura kepemimpinan perlu ditebarkan.

Sebagai pemimpin (atau calon pemimpin) Anda akan terus-menerus dievaluasi seberapa baik Anda menampilkan rasa percaya diri, ketenangan, kredibilitas, koneksi, dan karisma.

Nah, berikut ada beberapa strategi sederhana tetapi efektif untuk memperkuat dan mempertegas aura kepemimpinan Anda.

1. Percaya diri 2.0

Orang yang percaya diri (baik pria maupun wanita) dapat dengan mudah memotivasi orang, meyakinkan, dan membuat mereka bersedia untuk mengambil risiko.

Permasalahannya, bahkan orang yang paling percaya diri pun sangat mungkin tergelincir untuk menderita krisis keraguan diri. Di sinilah pentingnya memiliki sebuah strategi pribadi.

Salah satu kunci untuk menampilkan rasa percaya diri adalah dengan mengubah postur fisik Anda. Dengan cara berdiri tegak, bahu terbuka lebar, dan dagu terangkat. Kita dapat mengenali seseorang berwibawa atau tidak, salah satunya dengan cara melihat seseorang memasuki ruangan untuk pertama kalinya, karena otak kita akan menilai kekuasaan seseorang berdasarkan ruang yang diambilnya saat ia berjalan.

Strategi lain yang sama efektif adalah mengingat pengalaman terbaik Anda. Terutama pada saat Anda butuh terlihat percaya diri atau sedang dalam upaya meyakinkan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa bahkan berpikir tentang saat-saat Anda merasa menarik secara fisik atau intelektual, dapat meningkatkan tingkat kepercayaan diri.

2. Tampil elegan dengan kemampuan bersikap tenang

Mantra yang paling baik untuk dapat tampil tenang dan selalu bisa mengendalikan diri dalam situasi yang tidak nyaman, adalah dengan memahami reaksi orang lain.

Bila kita merasa lawan bicara atau peserta rapat menunjukkan rasa tidak senang atau tidak tertarik lewat bahasa tubuh mereka, entah itu investor saat pitching, juri, atau bahkan klien potensial, otomatis dapat memicu berbagai perasaan yang tidak diinginkan. Seperti kecemasan, keraguan diri, dan ketidaknyamanan.

Hal tersebut cukup memicu stres yang mengakibatkan respon limbic otak untuk berada dalam mode ketakutan, reaksinya adalah mengirim sinyal tubuh untuk lari. Dan karena Anda tak bisa lari, hal ini akan memengaruhi bahasa tubuh Anda yang tidak bisa tenang, berkeringat, serta suara yang terpotong-potong akibat napas tak teratur.

Wawasan yang perlu diketahui tentang reaksi orang lain dapat dipetik dari Don Miguel Ruiz dalam bukunya The Four Agreements: A Practical Guide to Personal Freedom (A Toltec Wisdom Book):

“Apa yang orang lain katakan dan lakukan adalah proyeksi dari realitas mereka sendiri, mimpi mereka sendiri. Bila Anda kebal terhadap pendapat dan tindakan orang lain, Anda tidak akan menjadi korban dari penderitaan yang tidak perlu. “

3. Membangun kredibilitas dengan mengucapkan kata-kata yang tepat

Kredibilitas adalah tentang bagaimana Anda berkomunikasi dan tentang bahasa tubuh yang selaras dengan pesan verbal, berkata jujur, bersikap empati, dan efektivitas kata-kata. Selain itu, ternyata pemilihan kata-kata tertentu bisa efektif untuk mendongkrak kredibilitas.

Sebuah studi di Harvard membuktikan hal itu. Studi ini meminta subyek untuk menyela antrian fotokopi, situasinya sudah ada lima orang yang mengantri. Subyek pertama menggunakan kalimat biasa, seperti: “Mohon maaf, bolehkah saya menggunakan mesin fotokopi duluan?”. Hasilnya memiliki tingkat keberhasilan 60 persen.

Namun, ketika subyek lain menggunakan kalimat yang disertai alasan kuat, seperti: “Mohon maaf, bolehkah saya menggunakan mesin fotokopi duluan, karena ini mendesak?”. Tingkat keberhasilannya naik hingga 94 persen.

4. Ganti fokus Anda dalam menjalin relasi

Modal sosial adalah keuntungan yang ada karena hubungan sosial Anda. Modal sosial tercipta akibat dari hubungan yang Anda miliki dengan orang lain. Ini adalah komoditas yang berharga dalam bisnis saat ini.

Hal ini bisa dimulai dengan perubahan sikap: menjalin hubungan bukan tentang mempromosikan diri sendiri atau mendapatkan bisnis baru. Ini tentang menciptakan atau memperdalam hubungan profesional.

Coba lakukan hal ini di acara networking berikutnya: Masuk dalam setiap percakapan dengan tujuan menemukan sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk orang lain. Saat Anda mengambil fokus dari mempromosikan diri sendiri dan meletakkannya pada membantu orang lain, Anda secara dramatis meningkatkan kemampuan Anda untuk terhubung secara professional dengan orang lain.

5. Bahasa tubuh yang tepat

Orang-orang yang pernah bertemu dan berbincang dengan Anda,  tidak akan selalu ingat yang Anda katakan, tetapi mereka tidak akan pernah lupa bagaimana perasaan mereka saat bertemu Anda. Reaksi emosional yang bisa Anda berikan terhadap orang lain, lebih berkesan dibanding kata-kata Anda.

Perjalanan karier saya dari dulu hingga saat ini mengharuskan saya untuk bertemu, duduk, dan mewawancarai orang-orang sukses dari berbagai industri. Tidak melulu yang berkecimpung di dunia teknologi dan tidak semuanya berusia muda, ada beberapa di antara mereka yang saya temui sudah berusia sangat matang.

Meski saya telah diajari sebagai jurnalis, bahwa ketika saya bertemu dengan orang penting (sukses, berkedudukan tinggi, terserah apa saja sebutan lainnya), harus ingat bahwa posisi antara saya dan dia adalah sejajar.

Ada perbedaan ketika bertemu seseorang yang sukses dan sangat hebat di bidangnya dengan saat bertemu seorang pemimpin yang karismatik. Saat bertemu golongan yang pertama, saya merasa bahwa orang ini benar-benar hebat dan patut dikagumi karena prestasinya. Tetapi saat bertemu dengan seorang pemimpin karismatik, yang saya rasakan justru adalah saya yang merasa hebat, percaya diri, dan berprestasi.

Perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan bahasa tubuh. Golongan yang pertama mayoritas mempunyai bahasa tubuh yang menimbulkan kesan percaya diri, kuat, dan prestisius. Sedangkan golongan kedua mempunyai bahasa tubuh yang memancarkan karisma, hangat, serta terbuka.

Lalu, bagaimana supaya bisa punya bahasa tubuh yang bisa secara kuat mempengaruhi orang lain itu? Di antaranya termasuk kontak mata, senyum dan postur terbuka — kaki tidak disilang, lengan tidak bersedekap, telapak tangan terbuka atau diletakkan dengan nyaman di meja.