Scribd Luncurkan Layanan untuk Berlangganan E-book

Dua minggu ini barangkali benar-benar waktu yang menggembirakan buat para penggemar buku, terutama mereka yang tidak keberatan dengan format buku elektronik atau e-book. Setelah pekan lalu Google membuka akses terhadap Google Play Books untuk pengguna dari Indonesia, kali ini Scribd meluncurkan layanan untuk berlangganan e-book.

Scribd, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai layanan untuk menyimpan dan membagikan konten teks secara online, sebenarnya sudah melakukan soft launch untuk layanan ini sejak beberapa waktu lalu. Baru pada 1 Oktober kemarin Scribd akhirnya secara resmi mengumumkan layanan berlangganan e-book ini.

Dengan konsep berlangganan, pengguna Scribd bisa mengakses buku-buku yang tersedia khusus untuk berlangganan dengan membayar biaya langganan sebesar $8,99 per bulan. Bagi Anda yang tertarik untuk mencoba, kabar baik lainnya adalah Scribd saat ini memberikan promo berupa langganan gratis untuk satu bulan pertama. Jika benar-benar berminat, masa promosi ini sebaiknya tidak Anda lewatkan terutama untuk memastikan bahwa katalog buku yang dimiliki Scribd memenuhi kebutuhan membaca Anda.

Saat ini Scribd baru bekerjasama dengan penerbit HarperCollins untuk menyediakan buku-buku dari HarperCollins US dan HarperCollins Christian agar bisa diakses dengan model berlangganan. Dari pengamatan saya, katalog HarperCollins cukup lengkap bagi mereka yang menyenangi karya sastra dan literatur yang populer di Amerika Serikat. Saya sendiri lebih memilih katalog Google Play Books karena memang lebih lengkap.

Untuk berlangganan, Anda harus memiliki akun Paypal atau kartu kredit keluaran Visa atau Mastercard. Setelah melakukan pembayaran, Anda bisa mengakses judul-judul dari HarperCollins dan menyimpannya ke pustaka Anda. Setelah itu buku-buku elektronik ini bisa Anda akses melalui halaman web Scribd maupun aplikasi Scribd di iOS dan Android.

 

Sumber: Scribd via Engadget.

YouTube Akan Selenggarakan YouTube Music Awards

Sebagai situs yang layanan utamanya menyuguhkan video, YouTube dalam perkembangannya menjadi salah satu situs yang berpengaruh terhadap perkembangan industri musik di dunia. Bagi para musisi indie, YouTube telah mempopulerkan banyak musisi yang memulai karirnya dengan mengunggah video cover lagu artis populer ke situs tersebut. Sementara bagi para musisis yang sudah ternama, tidak sedikit yang sudah menggunakan YouTube sebagai kanal resmi untuk merilis video musik dan berbagai video terkait aktivitasnya.

Berbekal peran pentingnya terhadap industri musik di era informasi ini, YouTube hari ini mengumumkan akan menyelenggarakan acara YouTube Music Awards. Rencananya, acara ini akan dimeriahkan oleh artis-artis ternama seperti Lady Gaga, Eminem, dan Arcade Fire dan artis-artis yang memulai popularitasnya dari YouTube seperti Lindsey Stirling dan CDZA.

YouTube Music Awards akan menghadirkan penampilan musik kolaborasi dari tiga kota Seoul, Moskow, dan Rio, serta acara puncak di New York. Tentunya keseluruhan rangkaian acara ini akan bisa disaksikan secara langsung melalui kanal resmi YouTube Music Awards di YouTube.

Berbeda dari acara penganugerahaan konvensional, YouTube Music Awards akan melibatkan para pengguna untuk memilih siapa yang berhak mendapatkan penghargaan. Tepatnya pada tanggal 17 Oktober, YouTube akan mengumumkan daftar nominator yang bisa dipilih. Para nominator ini pun dinominasikan oleh YouTube berdasarkan dari statistik video para nominator tersebut. Selanjutnya, menjelang acara puncak yang akan dilaksanakan pada 3 November, para nominator akan mulai membagikan video lagu resmi, cover lagu, parodi, konser, dan wawancara mereka di kanal-kanal pada situs YouTube.

Belum ada keterangan detil mengenai bagaimana tepatnya kita sebagai pengguna bisa ikut memilih para nominator nantinya. YouTube hanya menjanjikan bahwa proses yang dilakukan akan berjalan secara transparan bagi seluruh pengguna YouTube.

[youtube id=”9ckE_S5Y5QM” width=”620″ height=”360″]

 

Aplikasi ChatOn Milik Samsung Tembus 100 Juta Pengguna

Raksasa produsen perangkat elektronik asal Korea, Samsung, rupanya tidak hanya sukses di bidang perangkat keras. Selain mengembangkan sistem operasi mobile sendiri seperti Bada dan Tizen, Samsung juga memiliki aplikasi instant messenger dengan nama ChatOn.

Baru-baru ini Samsung melalui blog resminya, Samsung Tomorrow, merilis siaran pers yang menyatakan bahwa ChatOn kini sudah memiliki jumlah pengguna terdaftar sebanyak 100 juta pengguna. Layanan yang pertama kali dirilis pada Oktober 2011 diklaim mengalami grafik pertumbuhan yang pesat dalam beberapa waktu belakangan. Mencapai angka 50 juta pengguna terdaftar pada Mei 2013, ChatOn berhasil melipatgandakan angka tersebut dalam waktu hanya sekitar empat bulan saja.

Pertumbuhan pesat ChatOn, menurut Samsung Tomorrow, merupakan buah dari strategi Samsung untuk menempatkan layanan tersebut pada berbagai sistem operasi mobile yang ada, mulai dari Bada, Android, BlackBerry, hingga Windows Phone. Saat ini ChatOn sudah memiliki pengguna dari 237 negara yang berkomunikasi dalam 63 bahasa yang berbeda.

Samsung sendiri sudah sejak lama dikabarkan sedang berusaha melepaskan diri dari ketergantungannya terhadap Google, pemilik sistem operasi Android yang notabene merupakan sistem operasi yang digunakan oleh mayoritas perangkat Samsung yang laku di pasaran. Dengan roadmap Samsung mengembangkan Tizen dan mulai kokohnya pengguna aplikasi dari ekosistem buatannya sendiri, bukan tidak mungkin di masa depan Samsung berhasil mencapai misinya tersebut.

 

Sumber: Samsung Tomorrow.

[Rumor] Bocoran Foto Asha 502 Beredar

Nokia memang sedang dalam proses menyelesaikan penjualan divisi perangkat keras mereka ke Microsoft. Tapi bukan berarti Nokia berhenti merilis perangkat-perangkat baru hingga proses jual beli tersebut selesai. Baru-baru ini Nokia sudah mengirimkan undangan peluncuran dua perangkat yang disinyalir sebagai Lumia 1520 dan tablet Lumia berukuran 6 inci.

Kali ini, Nokia dirumorkan sedang mempersiapkan satu lagi seri terbaru bagi jajaran perangkat Asha miliknya. Lagi-lagi dari akun @evleaks yang sejauh ini sudah sering dikutip Trenologi, beredar sebuah foto yang diklaim oleh @evleaks sebagai foto dari perangkat Asha 502.

Tidak ada keterangan tambahan dari @evleaks mengenai spesifikasi Asha 502. Hanya saja, situs Unwired View berspekulasi bahwa Asha 502 akan memiliki spesifikasi yang serupa atau mungkin sedikit upgrade dari Asha 500. Dari gambar bocoran yang dirilis @evleaks sendiri hanya bisa dilihat bahwa Asha 502 mendukung penggunaan dua sim card serta hadir dalam enam varian warna: hitam, putih, kuning, merah, hijau, dan biru.

Jika rumor ini benar, bisa jadi Asha 502 adalah perangkat Asha terakhir yang dirilis oleh Nokia. Hal ini dikarenakan merk dagang Asha sendiri termasuk sebagai bagian dari deal penjualan divisi perangkat keras Nokia ke Microsoft.

 

Sumber: @evleaks via Unwired View.

ABI Research: Pendapatan Tablet Android Kini Samai iPad

ABI Research bukan yang pertama menyatakan bahwa pangsa pasar tablet Android sudah mengungguli pangsa pasar tablet berbasis iOS. Pada bulan Mei lalu kami sempat mengulas laporan dari IDC yang menyatakan bahwa pangsa pasar tablet Android sudah mencapai angka 56,5% pada kuartal pertama tahun ini. Senada dengan laporan IDC tadi, ABI Research mengumumkan bahwa pada kuartal kedua 2013 pun tablet Android berhasil mengungguli tablet-tablet keluaran Apple.

Hal yang lebih menarik dari laporan ABI Research adalah pernyataan bahwa total pendapatan tablet-tablet Android di kuartal kedua 2013 sudah setara dengan total pendapatan iPad dan iPad Mini. Dari 12,7 miliar dolar AS total pendapatan seluruh tablet selama Q2 2013, untuk pertama kalinya Apple memiliki presentase kurang dari 50% dengan 6,3 miliar dolar AS. Nampaknya ABI Research mengasumsikan bahwa total pendapatan tablet berbasis sistem operasi lain (seperti tablet Surface dari Microsoft) cukup kecil sehingga disimpulkan bahwa total pendapatan tablet-tablet Android kini sudah paling tidak setara dengan iPad dan iPad Mini.

Khusus untuk tablet-tablet keluaran Apple, ABI Research merinci bahwa iPad Mini kini memiliki pangsa 60% dari jumlah unit tablet keluaran Apple yang terjual di Q2 2013. Artinya, iPad Mini kini lebih populer daripada iPad. Meskipun demikian, dari segi jumlah pendapatan, iPad Mini “hanya” menyumbang 49% dari pendapatan tablet-tablet iOS. Bisa dipahami karena harga iPad Mini memang lebih rendah daripada harga iPad.

Walaupun saat ini Apple masih jauh lebih unggul dari produsen tablet mana pun baik dalam hal jumlah penjualan perangkat maupun jumlah pendapatan, jika tren ini terus bertahan tentunya akan menjadi berita yang tidak baik bagi Apple. Masih menurut ABI Research, selama setahun belakangan, angka rata-rata penjualan (average selling price atau ASP) tablet berbasis iOS menurun 17%, bertolak belakang dengan angka ASP pasar secara keseluruhan yang justru meningkat sebesar 17%.

Laporan selengkapnya bisa dilihat di rilis resmi ABI Research pada tautan ini.

 

[gambar via]

[Rumor] Samsung Persiapkan Perangkat Galaxy F, Gantikan Seri Galaxy S sebagai Perangkat Flagship?

Meski saat ini sudah menjadi penguasa pangsa pasar ponsel pintar, Samsung sepertinya tidak berpuas diri. Sepanjang tahun ini saja, Samsung sudah merilis dua perangkat flagship berupa Galaxy S4 dan Galaxy Note 3, serta beberapa varian dari perangkat flagship tersebut seperti Galaxy S4 Active, Galaxy S4 Zoom, dan Galaxy S4 Mini. Setelah berbagai upaya tersebut, perangkat flagship Samsung belum kunjung juga mengalahkan penjualan perangkat-perangkat keluaran Apple yang baru-baru ini dikabarkan telah berhasil menjual 9 juta unit iPhone 5S dan iPhone 5C hanya dalam waktu tiga hari. Lantas, apa strategi berikutnya dari Samsung?

Jika rumor terbaru dari situs Korea ETNews bisa dipercaya, Samsung dikatakan sedang menggarap sebuah perangkat yang diberi kode nama “Project F”. Situs teknologi Unwired View bahkan mengatakan bahwa “Project F” akan menggantikan seri Galaxy S yang selama ini dikenal sebagai perangkat flagship dari Samsung dengan seri terbaru bernama Galaxy F.

Belum banyak detil mengenai “Project F” atau Galaxy F yang sudah diketahui. Dari ETNews hanya terungkap bahwa perangkat ini akan menggunakan bodi dari bahan logam, memiliki ukuran layar 5 inci, memiliki kamera beresolusi 16 megapiksel dengan teknologi optical image stabilization, serta prosesor Exynos octa core. Sementara situs Android Authority berspekulasi bahwa Galaxy F akan menggunakan teknologi layar fleksibel, mirip dengan rumor yang beredar mengenai Galaxy Note 3 yang kini sudah dikonfirmasi oleh Samsung.

Perangkat-perangkat flagship dari Samsung sendiri sebenarnya saat ini sudah dibanderol dengan harga yang tinggi dan cukup berhasil di pasar. Dengan perkiraan bahwa seri Galaxy F akan dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dari seri Galaxy S, saya pikir akan sangat menarik untuk disimak apakah seri ini akan lebih sukses atau tidak dari Galaxy S.

 

Sumber: Unwired View, Android Authority. [gambar via]

Google Play Books Sekarang Tersedia untuk Pengguna Indonesia

Jika Anda penggemar buku dan sudah terbiasa dengan ekosistem Google Play dari Google, ada berita baik buat Anda. Google Play Books, bagian dari Google Play yang khusus untuk menjual buku-buku elektronik, kini sudah tersedia untuk pengguna Indonesia.

Untuk bisa membeli buku elektronik melalui Google Play Books, pertama-tama tentunya Anda harus mengunduh aplikasi Google Play Books untuk Android terlebih dulu. Setelah selesai mengunduh dan melakukan instalasi aplikasi Google Play Books, Anda akan bisa melihat-lihat katalog buku elektronik yang tersedia di Google Play Books, melihat contoh beberapa halaman dari buku yang Anda suka, dan tentunya membeli buku tersebut untuk ditambahkan ke pustaka Anda.

Sementara untuk melakukan pembayaran, Anda harus memiliki akun Google Wallet serta kartu kredit keluaran Visa, Mastercard, atau American Express. Buku-buku elektronik di Google Play Books rata-rata memiliki harga yang kurang lebih sama dengan harga buku-buku impor versi cetak di toko buku seperti Gramedia atau Gunung Agung. Jika belum memiliki akun Google Wallet, ada juga beberapa buku klasik yang bisa diunduh secara gratis dari Google Play Books.

Ingin langsung mencoba Google Play Books? Unduh aplikasi Google Play Books di tautan ini dan segera jelajahi katalognya di tautan ini.

FIFA 14 Kini Tersedia di Google Play dan iOS App Store, Bisa Diunduh Gratis

Para penggemar olahraga sepak bola tentu setiap tahunnya selalu menunggu edisi terbaru game-game bertemakan olahraga tersebut. Tahun ini, FIFA 14 sebelumnya sudah hadir di perangkat Xbox One dan tersedia secara gratis bagi pembeli yang melakukan pemesanan Xbox One pada awal bulan ini.

Nah, sekarang ada berita baik bagi para pengguna perangkat berbasis Android dan iOS. FIFA 14 kini juga hadir di kedua sistem operasi mobile tersebut. Berita yang lebih baik lagi, FIFA 14 bisa diunduh dari Google Play atau iOS App Store secara cuma-cuma alias gratis. EA Games sendiri dikatakan lebih menargetkan pemasukan dari in app purchase seperti pembayaran untuk unlock beberapa moda permainan atau pembelian pemain untuk membentuk tim impian.

Menjanjikan grafis yang memukau, FIFA 14 nampaknya akan membutuhkan spesifikasi perangkat yang mumpuni agar bisa dimainkan dengan lancar. Paling tidak, yang secara resmi dinyatakan di halaman FIFA 14 di Google Play, game ini membutuhkan kapasitas penyimpanan internal sebesar 1,35 GB untuk menampungnya. Sejauh ini saya baru bisa mengkonfirmasi bahwa dengan perangkat Nexus 4, FIFA 14 bisa diunduh sementara dengan perangkat Xperia Sola tidak bisa.

Ingin tahu apakah ponsel pintar atau tablet Anda bisa menjalankan FIFA 14? Langsung saja cek halaman resminya di Google Play dan iOS App Store.

Apple Catat Rekor Baru, Angka Penjualan iPhone 5S dan 5C Tembus 9 Juta Unit pada Pekan Pertama

Aple kembali meneruskan tradisinya yang selalu mencatat rekor angka penjualan setiap kali meluncurkan produk baru. Kali ini iPhone 5S dan iPhone 5C yang mulai dipasarkan pada akhir pekan lalu menembus angka penjualan 9 juta unit pada pekan pertamanya. Angka ini meningkat 80% dari angka penjualan pekan pertama iPhone 5 yang terjual sebanyak 5 juta unit. iPhone 5 sendiri sebelumnya juga memecahkan rekor iPhone 4S yang terjual sebanyak 4 juta unit pada pekan pertamanya.

Dalam pernyataannya kepada The Verge, CEO Apple Tim Cook mengatakan, “permintaan terhadap iPhone terbaru sangat luar biasa. Kami menghargai kesabaran para konsumen dan bekerja keras untuk terus memproduksi iPhone baru agar mencukupi permintaan para konsumen”.

Angka penjualan ini jelas menempatkan iPhone 5S dan 5C menjadi produk elektronik yang memiliki rasio angka penjualan per hari terbesar. Analis Horace Dediu dari Asymco memberikan ilustrasi perbandingan angka penjualan per hari dari beberapa produk Apple sebelumnya serta produk-produk Samsung sebagai pesaing terdekat Apple. Bisa dilihat bahwa produk Samsung yang paling laris pun, Galaxy S4, masih terpaut jauh dari iPhone 5S dan 5C.

Apple tidak memberi keterangan detil berapa banyak dari 9 juta unit tersebut yang berasal dari iPhone 5S dan berapa yang berasal dari iPhone 5C. Meskipun demikian, beberapa layanan analisis pasar seperti Localytics memperkirakan bahwa iPhone 5S yang menjadi kontributor terbesar bagi angka penjualan tersebut. Diperkirakan iPhone 5S terjual 3,7 kali lebih banyak dari iPhone 5C di seluruh dunia. Perkiraan ini dibuat dari hasil analisis Localytics terhadap 20 juta unit selama tanggal 20-22 September kemarin.

Dengan besarnya permintaan terhadap iPhone 5S dan iPhone 5C, bagi para penggemar produk-produk Apple di Indonesia tentu pertanyaan yang saat ini muncul adalah, “jadi kapan iPhone 5S dan iPhone 5C masuk ke Indonesia?”

 

Sumber: The Verge, LocalyticsAsymco. [gambar via]

Oppo N1 Resmi Diluncurkan, Hadir dengan Custom ROM Android dari CyanogenMod

Sebelumnya kami sudah beberapa kali mengulas mengenai berbagai rumor dan bocoran perangkat Oppo N1. Belum satu bulan sejak rumor mengenai perangkat ini beredar, pada tanggal 23 September kemarin Oppo N1 akhirnya resmi diluncurkan. Bagaimana spesifikasi resmi perangkat ini?

Berbekal prosesor Snapdragon 600 quad core 1,7 GHz, GPU Adreno 320, dan memori RAM 2 GB, Oppo N1 jelas ditujukan untuk kelas premium. Dengan ukuran layar sebesar 5,9 inci dan 337 ppi, Oppo N1 nampaknya akan dilepas sebagai pesaing phablet Android lainnya seperti Galaxy Note 3 dan Xperia Z Ultra.

Meneruskan tren perangkat-perangkat ponsel pintar yang mencoba menambah keunggulan kameranya, Oppo N1 hadir dengan sebuah inovasi yang unik. Pada ponsel pintar lain, biasanya terdapat dua kamera dengan kamera depan memiliki spesifikasi yang lebih rendah dari kamera belakang. Oppo N1 justru hanya memiliki satu kamera saja. Perbedaannya, kamera beresolusi 13 megapiksel yang dimiliki Oppo ini bisa diputar sehingga bisa digunakan untuk mengambil gambar dengan menghadap ke depan ponsel atau ke belakang. Menurut Engadget, Oppo mengklaim bahwa kamera berputarnya kuat hingga lebih dari 100.000 kali putaran, yang setara dengan 7 tahun jika setiap harinya kamera diputar sebanyak 40 kali.

Dari segi sistem operasi, Oppo akan dirilis dalam tiga varian. Varian pertama adalah berjalan di atas sistem operasi Android 4.2 dengan skin Color UI yang dikembangkan secara internal oleh Oppo. Untuk varian kedua dan ketiga, Oppo bekerjasama dengan CyanogenMod, sebuah custom ROM Android yang baru-baru ini dikembangkan menjadi perusahaan sendiri. Dikatakan bahwa akan terdapat varian Oppo yang hadir dengan pilihan Color UI dan Cyanogen Mod, serta varian yang eksklusif hanya berisi custom ROM dari CyanogenMod saja.

Oppo N1 akan mulai dipasarkan pada bulan Oktober dengan harga $570 di Cina. Melihat rekam jejak Oppo di Indonesia, saya sendiri yakin bahwa Oppo N1 akan dipasarkan juga di sini dalam waktu dekat.

 

Sumber: Android Authority, Engadget, The Verge.