LG Vu 3 Akhirnya Resmi Diluncurkan

Masih ingat dengan rumor mengenai perangkat LG Optimus Vu 3 yang dikabarkan akan dirilis pada bulan Oktober? Rupanya LG akhirnya meluncurkan perangkat tersebut lebih cepat dari rumor yang beredar. Dengan nama resmi LG Vu 3, perangkat phablet berukuran 5,2 inci ini diperkenalkan melalui sebuah rilis pers di situs LG Korea hari ini.

Seperti yang dilansir oleh Fonearena, LG Vu 3 masih mengambil bentuk yang mirip dengan Optimus Vu dan Optimus Vu 2. Dengan aspek rasio 4:3, perangkat yang memiliki layar beresolusi 1280×960 piksel ini memang terlihat lebih lebar dibandingkan perangkat-perangkat lain yang ada di pasaran.

Sebagai preangkat yang ditujukan untuk menyaingi seri Galaxy Note dari Samsung, tentunya LG Vu 3 dilengkapi dengan spesifikasi yang sangat mumpuni. Prosesor Snapdragon 800 quad core 2,26 GHz, GPU Adreno 330, memori RAM 2 GB, kamera belakang beresolusi 13 megapiksel, dan kamera depan beresolusi 2,1 megapiksel yang dibenamkan ke dalam perangkat ini jelas menunjukkan ambisi Vu 3 sebagai perangkat phablet kelas premium.

LG Vu 3 akan mulai dipasarkan di Korea pada tanggal 27 September. Belum ada keterangan mengenai harga serta ketersediaan LG Vu 3 di negara-negara lain.

 

Sumber: Fonearena.

Lineup Tablet Android Terbaru dari HP

Tanpa melalui banyak rumor terlebih dulu, HP pada pekan lalu secara mengejutkan merilis lineup tablet Android terbarunya. Tidak tanggung-tanggung, produsen perangkat elektronik asal Amerika Serikat ini langsung merilis empat perangkat sekaligus: HP Slate 7 HD, HP Slate 7 Extreme, HP Slate 10 HD, dan HP Slate 8 Pro.

Pertama, HP Slate 7 HD bisa dibilang merupakan pewaris dari HP Slate 7 yang dirils pada awal tahun ini dengan resolusi yang lebih tinggi (1280×800 piksel). Sementara Slate 10 HD adalah versi yang lebih besar dari Slate 7 HD dengan spesifikasi yang sama persis selain ukuran layarnya.

Baru pada HP Slate 7 Extreme terlihat sedikit perbedaan. Dengan spesifikasi yang relatif mirip, Slate 7 Extreme dilengkapi dengan prosesor Nvidia Tegra 4, kamera belakang beresolusi 5 megapiksel, serta sebuah stylus. Spesifikasi ini, disinyalir oleh Unwired View, sebagai spesifikasi yang sama persis dengan tablet Tegra Note.

Terakhir, HP Slate 8 Pro bisa dibilang sebagai perangkat yang memiliki spesifikasi terbaik dari keempat tablet Android terbaru keluaran HP ini. Masih menggunakan prosesor Tegra 4 seperti Slate 7 Extreme, Slate 8 Pro hadir dengan ukuran layar 8 inci dan resolusi 1600×1200 piksel, kamera belakang dengan resolusi 8 megapiksel, serta kamera depan dengan resolusi 2 megapiksel.

Belum ada informasi mengenai harga masing-masing perangkat ini. Hanya dikatakan bahwa perangkat ini akan mulai dipasarkan pada bulan November di Amerika Serikat dan kemudian menyusul di belahan dunia lainnya.

 

Sumber: Unwired View.

PlayStation App untuk Android dan iOS Akan Hadir Bulan November

Playstation 4 mungkin baru akan hadir di kawasan Asia pada Desember nanti. Tapi Sony tidak kehabisan akal untuk menjaga antusiasme para penggemar perangkat konsol PlayStation. Selain mengumumkan program upgrade game dari PS3 ke Ps4, Sony rupanya juga sudah mempersiapkan aplikasi PlayStation App untuk Android dan iOS.

Aplikasi ini sebenarnya sudah diumumkan sejak awal tahun. PlayStation App bisa menjalankan beberapa fungsi yang berbeda, tergantung dari permainan yang sedang dimainkan pengguna. PlayStation App bisa menjadi controller tambahan untuk permainan, menjadi layar kedua, atau sekedar ekstensi dari aplikasi PlayStation Network.

PlayStation Network sendiri merupakan aplikasi yang bisa digunakan untuk melihat aktivitas pengguna PlayStation yang lain. Pengguna bisa melihat permainan apa saja yang diunduh pengguna lain, membeli aplikasi tersebut, mengirim undangan untuk bermain game tertentu kepada pengguna lain, dan tentunya menerima undangan tadi. Selain fitur-fitur yang berkaitan langsung dengan game tadi, PlayStation App juga bisa digunakan untuk online chat dan konektivitas dengan media sosial Twitter dan Facebook.

Rencananya aplikasi ini akan dirilis pada bulan November, meskipun belum ada informasi resmi tanggal berapa tepatnya. Kita tunggu perkembangan selanjutnya dari Sony.

 

Sumber: CNET.

Gartner: Jumlah Unduhan Aplikasi Mobile Akan Mencapai Angka 102 Miliar pada 2013

Pembaca setia Trenologi tentu tidak asing lagi dengan Gartner. Perusahaan analis pangsa pasar ini sudah cukup sering kami kutip laporannya di Trenologi. Nah, berbeda dengan laporan Gartner yang biasa kami kutip, topik laporan Gartner kali ini tidak membahas pangsa pasar perangkat elektronik. Kali ini Gartner mengulas mengenai pasar aplikasi mobile.

Dalam laporan terbarunya, Gartner memprediksikan bahwa total unduhan aplikasi mobile selama tahun 2013 akan mencapai angka 102 miliar unduhan. Angka ini naik hampir dua kali lipat dari angka total unduhan aplikasi mobile pada 2012 yang hanya sebesar 64 miliar unduhan.

Sementara secara finansial, diperkirakan bahwa total pendapatan aplikasi mobile tahun ini akan mencapai angka $26 miliar, juga naik dari $18 miliar pada 2012. Dari total $26 miliar tersebut, sebanyak 17% berasal dari in app purchase (IAP). Sisanya didapat dari pembayaran aplikasi berbayar. Unduhan aplikasi berbayar sendiri jumlahnya diprediksi hanya sebesar 9% dari total unduhan aplikasi mobile pada tahun 2013.

Berdasarkan sistem operasi, iOS dan Android masih mendominasi total jumlah unduhan aplikasi mobile. Tidak kurang dari 90% angka unduhan aplikasi mobile tahun 2013 berasal dari dua raksasa sistem operasi mobile ini. Rata-rata setiap satu perangkat iOS mengunduh 4,9 aplikasi selama 2013, sementara perangkat Android mengunduh 6,2 aplikasi.

Prediksi lengkap Gartner bisa dilihat pada tabel berikut atau di situs Gartner pada tautan ini.

 

[gambar via]

Pengembang CyanogenMod Dirikan Perusahaan Cyanogen Inc.

Jika Anda pengguna ponsel pintar Android yang senang mengutak-atik ponselnya, barangkali Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah custom ROM. Secara literal, ROM adalah singkatan dari Read Only Memory. Meski tidak ada hubungannya dengan perangkat memori, istilah custom ROM sudah kadung populer di kalangan pengguna Android untuk menyebut versi firmware sistem operasi Android yang sudah dimodifikasi untuk menambahkan fitur tertentu.

CyanogenMod merupakan salah satu custom ROM Android yang paling populer. Bermula dari proyek iseng Steve Kondik di tahun 2009, CyanogenMod berubah menjadi custom ROM yang digunakan oleh tak kurang dari 20 juta pengguna aktif, berdasarkan keterangan dari Unwired View. Dengan jumlah pengguna sebesar itu, CyanogenMod tentu tidak bisa dipandang sebelah mata.

Para pengembang inti CyanogenMod pun menyadari popularitas custom ROM buatan mereka. Akhirnya, melalui sebuah tulisan di blog CyanogenMod, Steve Kondik mengumumkan bahwa kini CyanogenMod telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan bernama Cyanogen Inc.

Dengan entitas baru sebagai perusahaan, CyanogenMod kini berambisi untuk melayani lebih banyak lagi pengguna. Salah satunya adalah dengan rencana merilis aplikasi installer ROM di Google Play. Langkah ini dalam pandangan saya merupakan langkah yang sangat signifikan. Selama ini, untuk bisa menggunakan custom ROM, pengguna harus melakukan langkah-langkah yang cukup banyak dan relatif “menakutkan” bagi mereka yang tidak terbiasa mengulik perangkat elektronik. Jika aplikasi installer custom ROM yang mudah dioperasikan tersedia di Google Play, kemungkinan akan semakin banyak pengguna yang berani mencoba melakukan instalasi custom ROM di perangkatnya.

Pertanyaannya, apakah jumlah pengguna yang tertarik untuk menggunakan custom ROM cukup banyak untuk dijadikan prospek bisnis yang menarik? Belum lagi, bagaimana reaksi Google sebagai “pemilik” sistem operasi Android versi konvensional terhadap CyanogenMod jika firmware ini semakin populer nantinya? Saya pikir akan sangat menarik untuk diamati perkembangan CyanogenMod ke depannya.

 

Sumber: CyanogenMod via Unwired View. [gambar via]

Koreksi: Nama perusahaannya Cyanogen Inc. 

Nvidia Resmi Luncurkan Nvidia Tegra Note, Tablet 7 Inci dengan Stylus

Sempat dirumorkan akan merilis tablet Tegra Tab, Nvidia baru-baru ini justru malah mengumumkan peluncuran resmi tablet yang diberi nama Nvidia Tegra Note. Berbeda dengan perangkat Tegra Tab yang dirumorkan sebelumnya, tablet berukuran 7 inci ini hadir dengan perangkat stylus seperti yang dimiliki oleh seri Galaxy Note dari Samsung.

Selain memiliki stylus, Tegra Note juga diotaki oleh prosesor Tegra 4 yang juga diproduksi oleh Nvidia. Tegra 4 sendiri merupakan prosesor kelas high end yang dibuat oleh Nvidia untuk menyaingi seri Snapdragon keluaran Qualcomm yang saat ini masih mendominasi spesifikasi perangkat-perangkat flagship Android.

Dibanderol dengan harga $199, Nvidia Tegra Note tentu menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari alternatif perangkat tablet degan harga terjangkau. Apalagi secara spesfikasi, Tegra Note terbilang cukup mumpuni. Selain prosesor dan ukuran layar yang sudah disebutkan di atas, Tegra Note akan memiliki resolusi layar 1.280×800 piksel serta kapasitas penyimpanan internal sebesar 16 GB.

Uniknya, Nvidia justru dikabarkan tidak berencana untuk memasarkan Tegra Note secara langsung. Alih-alih, Nvidia tertarik untuk bekerjasama dengan vendor-vendor yang ingin memasarkan Tegra Note dengan brand-nya masing-masing. Sebagai gambaran, di Indonesia model ini mirip dengan skema yang dilakukan produsen-produsen seperti Hisense dengan Smartfren. Pada skema tersebut, Hisense menyediakan perangkat dan Smartfren mengemas ulang dan memasarkan perangkat dengan brand Smartfren Andromax.

Rencananya Nvidia Tegra Note akan mulai dipasarkan pada Oktober tahun ini. Akankah ada vendor lokal Indonesia yang tertarik untuk mengemas dan memasarkan Tegra Note?

 

Sumber: Unwired View.

Sailfish OS Kini Bisa Menjalankan Aplikasi Android

Kabar baru datang dari Sailfish OS. Jolla, perusahaan yang didirikan oleh para mantan karyawan Nokia pegembang MeeGo, baru-baru ini mengumumkan kompatibilitas Sailfish OS untuk menjalankan aplikasi-aplikasi Android.

Sebagai pemain baru di ranah sistem operasi mobile, tentunya belum banyak aplikasi native yang sudah dikembangkan untuk Sailfish OS. Dengan demikian, langkah yang diambil Jolla untuk menyediakan kompatibilitas Sailfish OS dengan Android ini terbilang sangat strategis. Jolla kini bisa meyakinkan para penggunanya untuk tak perlu khawatir mengenai ketersediaan aplikasi karena perangkat-perangkat berbasis Sailfish OS besutan Jolla bisa digunakan untuk menjalankan aplikasi Android.

Tidak hanya itu. Sailfish OS juga kompatibel dengan arsitektur perangkat keras yang ditujukan untuk sistem operasi Android. Dari sisi produsen, langkah Jolla ini bisa membujuk lebih banyak produsen-produsen ponsel pintar berbasis Android untuk juga mengembangkan perangkat berbasis Sailfish OS karena mereka bisa langsung menggunakan arsitektur perangkat keras yag selama ini sudah dipakai.

Kepada TechCrunch, Jolla juga menyatakan sedang merencanakan untuk membuka batch kedua pre-order Jolla phone. Belum ada keterangan spesifik perihal kapan batch kedua tersebut akan dimulai. Meskipun demikian, batch pertama pre-order Jolla phone terbilang sukses. TechCrunch menyebut bahwa tidak kurang dari 50.000 perangkat Jolla phone habis dipesan.

Bersama Tizen dan Firefox OS, tentunya menarik untuk disimak kiprah sistem operasi mobile alternatif ini. Bagi saya sendiri, duopoli Android dan iOS menjadikan pasar sistem operasi mobile cukup jenuh. Barangkali hadirnya sistem operasi baru seperti Sailfish OS, Tizen, dan Firefox OS bisa memberi inovasi yang segar di industri mobile.

 

Sumber: TechCrunch.

Tablet LG G Pad Akan Dijual dengan Harga Terjangkau?

Tablet LG G Pad sudah resmi diperkenalkan oleh LG pada awal September lalu. Saat diperkenalkan secara resmi ke publik, belum ada tanggal rilis maupun harga resmi dari perangkat ini yang disampaikan oleh LG. Nah, baru-baru ini beredar bocoran harga perangkat berukuran 8,3 inci ini.

Seperti yang dilansir oleh Unwired View, sebuah situs berbahasa Cina bernama Zol.com.cn baru-baru ini mempublikasikan harga LG G Pad. Menurut situs tersebut, LG G Pad akan dibanderol dengan harga hanya $299 saja atau sekitar 3,4 juta rupiah berdasarkan kurs saat tulisan ini dibuat.

Jika rumor mengenai harga LG G Pad ini benar, maka tablet ini akan bersaing secara langsung dengan peragkat Nexus 7 keluaran 2013 dari Asus dan Google. Apalagi spesifikasi seperti layar 8.3 inci – Full HD, 1920 x 1200 WUXGA (Widescreen Ultra Extended Graphics Array) dan prosesor Qualcomm Snapdragon 600 dengan 1.7 GHz quad-core CPU yang dimiliki LG G Pad memang sudah sangat mumpuni. Dengan strategi pricing sebesar $299, jelas akan menempatkan LG G Pad dan Nexus 7 sebagai dua perangkat terbaik di kelasnya.

Hanya saja, sedikit catatan, barangkali konsumen Indonesia jangan terlanjur senang dulu. Dalam pengamatan saya, perangkat LG Nexus 4 harganya terpaut cukup jauh setelah sampai ke pasar Indonesia. Harga Nexus 4 berkisar di angka 5 juta rupiah saat ini, cukup jauh jika dibandingkan dengan harga resminya di Google Play yang sebesar $300 (untuk versi 8 GB) dan $349 (untuk versi 16 GB) saat pertama kali dirilis. Menarik untuk disimak kapan dan berapa harga LG G Pad saat masuk ke pasar Indonesia nantinya.

 

Sumber: Unwired View.

Nokia Perkenalkan Feature Phone Nokia 108

Divisi perangkat Nokia memang sudah resmi dibeli oleh Microsoft. Tetapi, keseluruhan proses perpindahan divisi perangkat dari Nokia ke Microsoft sendiri masih berjalan dan baru akan rampung pada kuartal pertama 2014 nanti. Oleh karena itu, jangan heran kalau pada tahun 2013 ini Nokia masih gencar merilis perangkat telepon seluler. Salah satunya adalah Nokia 108.

Nokia nampak ingin mengasosiasikan fitur kamera ponsel dengan perangkat-perangkat besutannya. Dengan hadirnya perangkat-perangkat seperti Lumia 1020 dan Lumia 925, ponsel-ponsel Nokia memang menjadi bagian dari ponsel dengan kamera terbaik di kelas premium. Bagaimana dengan perangkat-perangkat di kelas entry level?

Dengan jargon “ultra-affordable camera phone“, Nokia 108 ditujukan secara spesifik untuk target pasar kelas entry level tadi. Berbekal spesifikasi layar 1,8 inci, jaringan 2G, dan kamera VGA, jelas Nokia 108 tidak ditujukan bagi mereka yang mencari ponsel dengan spesifikasi tinggi. Meskipun demikian, dengan harga resmi yang hanya sebesar $29 atau sekitar 332 ribu rupiah, perangkat ini bisa jadi alternatif pilihan bagi mereka yang menginginkan fitur kamera pada ponsel dengan budget terbatas.

Perangkat ini hadir dalam beberapa varian warna yang sudah menjadi ciri khas Nokia sejak lama. Selain itu, terdapat juga model yang menggunakan satu sim card dan model yang sudah mendukung dua sim card. Recananya Nokia 108 akan mulai dipasarkan pada kuartal keempat tahun ini. Kita tunggu saja apakah perangkat ini akan dijual juga di Indonesia.

[youtube id=”hojHCEnaMLw” width=”620″ height=”360″]

HTC Rilis HTC One Gold Edition, Ponsel Pintar Berlapis Emas 24 Karat

Apple mungkin bukan yang pertama kali menggunakan warna emas untuk bodi perangkat ponsel. Perangkat-perangkat seperti Nokia 8800 Gold Arte di tahun 2008 dan Nokia C3-01 Gold Edition di tahun 2011 sudah mencoba peruntungan membawa kesan premium dengan menghadirkan warna emas di perangkatnya. Tapi hadirnya iPhone 5S dengan warna emas sebagai salah satu pilihan warnanya nampaknya menjadikan warna emas tiba-tiba trendi kembali.

Seperti tidak mau kalah, HTC juga ikut menghadirkan HTC One Gold Edition. Alih-alih sekedar menghadirkan ponsel pintar yang berwarna emas, HTC benar-benar melapisi bodi HTC One Gold Edition dengan emas 24 karat! Dilansir oleh Unwired View, perangkat berlapis emas 24 karat ini benar-benar dirilis di Rusia.

Dengan spesifikasi lain yang sama persis dengan perangkat HTC One biasa, HTC One Gold Edition dijual dengan menyertakan sertifikat keaslian serta kotak eksklusif yang terbuat dari bahan kayu Ek.

Terarik? Anda harus merogoh kantong Anda dalam-dalam untuk mendapatkan perangkat ini. HTC One Gold Edition dibanderol dengan harga sangat mahal yakni sebesar $3090. Saya sendiri meragukan bahwa perangkat ini akan hadir di pasar Indonesia. Tapi siapa yang bisa menebak langkah eksentrik apa lagi yang akan dilakukan oleh HTC. Kita simak saja perkembangan selanjutnya.

 

Sumber: Unwired View. [gambar via]