Twitter Tingkatkan Keamanan Akun Pengguna dengan Verifikasi via SMS

Peretasan akun Twitter sepertinya cukup sering terjadi. Kasus terkenal yang saya ingat misalnya kejadian pada bulan April lalu saat akun Sepp Blatter (Presiden FIFA) dan akun resmi World Cup 2022 diretas oleh Syrian Electronic Army. Ada cukup banyak kemungkinan penyebab terjadinya peretasan akun, salah satunya kini berusaha ditanggulangi oleh Twitter dengan merilis fitur verifikasi melalui SMS.

Dengan fitur ini, pengguna pertama-tama akan diminta untuk menginput data nomor teleponnya. Twitter lalu memverifikasi kebenaran nomor telepon tersebut meminta pengguna mengirim pesan “GO ” melalui SMS ke nomor 89887. Setelah itu, maka nomor telepon tersebut akan terdaftar dan dihubungkan dengan akun Twitter pengguna.

Selanjutnya, pengguna dapat memilih untuk mengaktifkan fitur verifikasi ketika login. Jika fitur verifikasi ini diaktifkan, pengguna akan diminta untuk memasukkan kode enam digit yang dikirimkan Twitter ke ponsel pengguna melalui SMS setiap kali melakukan login. Twitter mengklaim bahwa baik SMS untuk melakukan aktivasi ponsel maupun SMS yang dikirimkan oleh Twitter untuk login tidak menggunakan pulsa SMS tetapi mengggunakan paket data.

Twitter menyatakan bahwa belum tentu semua operator telepon seluler bisa menggunakan fitur ini. Dalam ujicoba saya sendiri, meski pada halaman untuk mengaktifkan fitur ini saya lihat terdapat 10 opsi operator telepon seluler yang bisa digunakan (3, Axis, Esia, Ceria, Indosat, Mobile-8, Smart, Flexi, Telkomsel, dan XL Axiata), ternyata operator seluler yang saya pakai tidak bisa melakukan verifikasi.

Jika Anda tertarik untuk mencoba fitur verifikasi Twitter ini, Anda bisa mencobanya dengan mengikuti petunjuk pada tautan ini atau video berikut ini.

Remaja 18 Tahun Ciptakan Supercapacitor, Baterai yang Bisa Terisi Penuh dalam 20 Detik

Jika Anda menggunakan ponsel pintar, tentu Anda sering mengalami repotnya menggunakan perangkat yang sangat haus energi listrik. Tidak jarang, dalam penggunaan sehari-hari pengguna ponsel pintar akan dihadapkan pada kondisi dimana ponsel pintar mereka kehabisan daya listrik, tapi mereka hanya punya sedikit waktu untuk mengisi kembali daya baterai perangkatnya.

Seperti kebanyakan orang, Eesha Khare, remaja berumur 18 tahun dari California, Amerika Serikat, juga mengalami masalah dengan daya baterai ponselnya. “Baterai ponsel saya selalu saja habis”, kata Khare dalam wawancara kepada NBC News. Bedanya dengan kebanyakan orang, permasalahan ini menjadi inspirasi bagi Khare untuk menciptakan alat yang ia sebut sebagai “Supercapacitor”.

Supercapacitor adalah sebuah baterai rechargeable. Kelebihan utama baterai buatan Khare adalah baterai ini bisa terisi penuh dengan proses charging hanya selama 20 hingga 30 detik, tentunya dengan daya tahan baterai yang sama dengan baterai rechargeable yang bisa kita temui di perangkat sehari-hari. Kelebihan lainnya, perangkat buatan Khare bahkan memiliki siklus charge-recharge (yang berimplikasi pada umur baterai) sebanyak 10.000 siklus, 10 kali lipat lebih banyak dari kebanyakan baterai konvensional.

Untuk inovasinya ini, Khare mendapatkan hadiah sebesar $50.000 dari Intel Foundation Young Scientist Award. Sebagai inovasi yang masih berumur muda, temuannya saat ini baru digunakan untuk menjadi sumber daya bagi sebuah lampu LED sederhana sebagai proof of concept. Khare sendiri berharap temuannya bisa dikembangkan lebih lanjut, diantaranya untuk menggantikan baterai-baterai yang digunakan oleh berbagai perangkat elektronik yang biasa digunakan sehari-hari.

Jika Anda tertarik untuk melihat lebih detil tentang inovasi Eesha Khare dan pemenang lainnya pada ajang Intel International Science and Engineering Fair, Anda bisa mengunjungi situs resmi ajang tersebut di tautan ini.

 

Sumber: NBC News. [gambar via]

Kinect Generasi Terbaru, Apa Saja Kelebihannya?

Sebagaimana yang kami janjikan pada ulasan mengenai Xbox One, kami akan membahas lebih dalam mengenai generasi terbaru perangkat Kinect di artikel yang terpisah. Jadi, apa saja kelebihan perangkat Kinect terbaru ini? Simak ulasan berikut.

Jika perangkat Kinect di benak Anda identik dengan sensor gerakan, Anda akan terkejut bahwa fitur terbaru Kinect justru adalah pengenalan suara. Dengan Kinect terbaru ini, pengguna bisa menghidupkan perangkat Xbox One miliknya dengan mengucapkan perintah “Xbox On”. Demikian juga, beberapa perintah lain juga bisa dilakukan, misalnya “go to TV” atau “go to Internet Explorer”. Sensor suara Kinect juga dikatakan bisa memproses file-file audio untuk melakukan personalisasi untuk tiap-tiap individu penggunanya.

Sementara untuk sensor gambar, Kinect kini dilengkapi dengan kamera dengan resolusi 1080p HD yang mampu menangkap video dengan format warna RGB pada kecepatan 30 fps. Fitur lain yang baru dari Kinect adalah “Time of Flight”. Dengan fitur ini, Kinect bisa mengeluarkan cahaya dan kemudian melakukan kalkulasi waktu yang dibutuhkan untuk cahaya tersebut terpantul kembali ke perangkat Kinect. Dengan teknologi ini juga, Kinect generasi baru ini bisa beroperasi di ruangan yang gelap sekalipun.

Sensor visual Kinect juga semakin detil dalam menangkap gestur. Microsoft mengatakan bahwa Kinect kini bisa mendeteksi sedikit pergerakan dari bahu atau pergelangan tangan pengguna. Microsoft bahkan mengklaim Kinect bisa membaca denyut jantung pengguna ketika sedang berolahraga.

Seperti halnya dengan Xbox One, sayangnya Anda masih harus menunggu untuk bisa mencoba menggunakan Kinect generasi terbaru ini karena belum ada informasi resmi dari Microsoft mengenai tanggal ketersediaan perangkat ini untuk publik.

 

Sumber: The Verge.

Microsoft Perkenalkan Xbox One

Microsoft tadi malam akhirnya secara resmi memperkenalkan generasi terbaru perangkat konsol game buatannya, Xbox One. Dalam acara rilis khusus yang digelar di kantor pusatnya di Redmond, Microsoft memperkenalkan Xbox One secara panjang lebar. Berikut rangkuman mengenai acara rilis Xbox One tersebut.

Perangkat Xbox One dipersenjatai dengan spesifikasi teknis yang sangat mumpuni. Bekerjasama dengan AMD, Microsoft membenamkan CPU dan GPU berinti delapan dan memori RAM sebesar 8 GB ke dalam perangkat ini. Selain itu, Xbox One juga memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 500 GB. Untuk konektivitas, Xbox One mendukung cukup banyak jenis konektivitas, mulai dari Wi-Fi tipe 802.11n, USB versi 3.0, hingga kabel HDMI.

Tidak hanya perangkat utama Xbox One saja yang menggunakan teknologi dan spesifikasi baru. Perangkat kontrol Xbox One menggunakan desain baru yang dikatakan memiliki lebih dari 40 inovasi teknologi dan desain, tentunya perangkat kontrol ini didesain lebih ergonomis dibandingkan dengan perangkat pendahulunya. Demikian juga, Xbox One hadir dengan sensor Kinect yang baru. Mengenai sensor Kinect ini akan kami ulas pada artikel yang berbeda.

Dari sisi perangkat lunak, mengikuti tren produk-produk terbaru Microsoft, Xbox One menggunakan tampilan antarmuka bertema Metro yang khas dengan flat design. Salah satu fitur unggulan dari Xbox One adalah fitur snap mode yang memungkinkan Xbox One untuk melakukan mutlitasking dengan menempatkan satu jendela utama dan jendela aplikasi lain di sisi kanan layar. Tidak lupa, perangkat lunak Xbox One kini juga terintegrasi dengan Skype yang bisa dijalankan dengan menggunakan kamera sensor Kinect.

Kabar baik lainnya, dengan Xbox One pengguna tidak harus senantiasa terkoneksi ke internet untuk memainkan game-game di perangkat ini. Meski masih membutuhkan koneksi internet untuk beberapa hal, pengguna masih bisa meneruskan permainan jika koneksi internet perangkat Xbox One miliknya tiba-tiba terputus di tengah permainan.

Tentu tidak lengkap jika mengumumkan perangkat baru tanpa mengumumkan game-game baru yang menemaninya. Untuk Xbox One, Microsoft bekerjasama dengan beberapa mitranya untuk menghadirkan 15 game ekslusif. Pengembang game EA menghadirkan judul-judul seperti Madden NFL 25, NBA Live 14, FIFA 14, dan EA Sports UFC. Sementara Activision menghadirkan game Call of Duty: Ghosts.

Sayangnya Anda masih harus bersabar jika ingin mencoba perangkat ini. Hingga acara rilis tadi malam berakhir, Microsoft belum mengumumkan tanggal maupun harga jual Xbox One.

 

Sumber: The Verge.

 

Rumor: Bocoran Tampilan Perangkat Samsung Galaxy S4 Active

Samsung belum berhenti memenuhi pasar dengan beragam tipe dan varian produk ponsel pintarnya. Setelah resmi merilis beberapa perangkat seperti Galaxy S4 dan Galaxy Note 8.0, Samsung masih dirumorkan akan merilis varian-varian lain seperti Galaxy S4 Mini dan kini yang terbaru Galaxy S4 Active.

Galaxy S4 Active disinyalir merupakan jawaban dari Samsung terhadap Xperia Z besutan Sony. Diferensiasi Galaxy S4 Active dengan varian asli Galaxy S4 adalah ketahanannya terhadap debu dan air, fitur yang dikedepankan oleh Xperia Z.

Menurut GSM Arena, dari segi spesifikasi teknis, juga terdapat sedikit perbedaan antara Galaxy S4 Active dengan Galaxy S4. Galaxy S4 Active akan dilengkapi dengan prosesor berinti empat dengan kecepatan 1,9 GHz, layar berukuran 5 inci dengan resolusi 1080 piksel, serta kamera beresolusi 8 megapiksel yang lebih rendah dari spesifikasi kamera Galaxy S4.

Gambar-gambar berikut, masih menrut GSM Arena, merupakan tampilan perangkat Galaxy S4 Active.

Bisa dilihat dari gambar-gambar tadi, meski memiliki spesifikasi teknis yang mirip dengan Galaxy S4, Galaxy S4 Active memiliki penampakan fisik yang cukup berbeda. Utamanya adalah desain bodi yang menggunakan bahan dasar logam, serta adanya tiga tombol perangkat keras di bagian bawah layar.

Belum ada informasi mengenai kapan perangkat ini akan resmi diperkenalkan ke publik. Namun menurut GSM Arena, Galaxy S4 Active sudah dipamerkan di Kroasia, menimbulkan spekulasi bahwa rilis resminya akan segera diumumkan dalam waktu dekat.

 

Sumber: GSM Arena.

Jolla Buka Pre-Order Smartphone Berbasis Sistem Operasi Sailfish Pertama

Masih ingat dengan sistem operasi Sailfish? Sekedar menyegarkan kembali ingatan Anda, Sailfish merupakan sistem operasi mobile besutan Jolla, perusahaan yang didirikan oleh beberapa mantan karyawan Nokia yang keluar setelah pengembangan sistem operasi MeeGo dihentikan oleh Nokia. Sejak awal tahun, Jolla sudah mengungkap wacana akan merilis perangkat ponsel pintarnya sendiri, tentunya dengan berbasis sistem operasi Sailfish.

Kini akhirnya wacana tersebut semakin menjadi nyata. Melalui situs resminya, Jolla mengumumkan dibukanya pemesanan ponsel pintar berbasis Sailfish yang pertama. Perangkat ini rencananya akan memiliki spesifikasi sebagai berikut: layar berukuran 4,5 inci, prosesor berinti ganda (meskipun tidak disebutkan spesifikasi jelasnya), kapasitas penyimpanan internal sebesar 16 GB, serta kamera beresolusi 8 megapiksel. Ponsel Sailfish pertama ini juga sudah mendukung jaringan 4G.

Selain membuka pemesanan, Jolla juga mengajak para pengembang aplikasi untuk membuat aplikasi untuk sistem operasi Sailfish. Salah satu aspek yang dikedepankan oleh Jolla adalah kompatibilitas antara sistem operasi Sailfish dengan aplikasi-aplikasi yang dirancang untuk berjalan di atas sistem operasi Android.

Ponsel pintar dari Jolla ini dibanderol dengan harga 399 euro (sekitar 5 juta rupiah) dan rencananya akan mulai dipasarkan di akhir tahun 2013. Perangkat ini akan dipasarkan di wilayah Eropa terlebih dulu, kemudian baru dipasarkan di negara-negara lain bergantung dari seberapa besar permintaan pasar di negara-negara tersebut.

 

Sumber: Ars Technica.

Flickr Hadir dengan Tampilan Baru, Beri Kuota Hingga 1 TB untuk Setiap Pengguna

Kabar baik bagi pengguna aplikasi Flickr. Melalui blog resminya, situs berbagi foto milik Yahoo tersebut baru-baru ini mengumumkan beberapa pembaruan terhadap layanannya.

Pembaruan pertama adalah perubahan tampilan Flickr. Tampilan baru Flickr kini lebih mengedepankan elemen-elemen gambar dengan memberi ruang yang lebih besar kepada foto-foto baik milik pengguna maupun milik akun-akun dan komunitas yang berhubungan dengan pengguna tersebut.

Demikian juga, halaman Photostream didesain ulang dengan menampilkan foto-foto pengguna dalam layout yang memberi ruang lebih besar daripada layout sebelumnya. Pengguna sekarang juga bisa menampilkan dan mengkustomisasi foto cover serta menggunakan foto profil dengan gambar beresolusi tinggi.

Perubahan besar lainnya adalah penambahan kuota kapasitas penyimpanan untuk pengguna. Kini Flickr menjanjikan kuota hingga 1 TB untuk setiap penggunanya. Sebagai ilustrasi, Flickr memberikan kalkulasi bahwa kapasitas penyimpanan tersebut bisa digunakan untuk menyimpan hingga 537.731 foto yang masing-masing memiliki resolusi 6,5 megapiksel.

Terakhir, Flickr juga merilis pembaruan aplikasi Android miliknya untuk mengakomodir perubahan-perubahan pada versi web agar juga terlihat pada versi aplikasi mobile. Pembaruan aplikasi Flickr untuk Android ini bisa diunduh di Google Play pada tautan ini.

Google I/O 2013: Google Wallet melalui Email, Google TV, dan Google Play for Education

Perhelatan Google I/O 2013 sudah berakhir pada akhir pekan lalu. Beberapa kabar dari ajang tersebut sudah sempat kami bahas, mulai dari tampilan baru Google+, Galaxy S4 versi Google, hingga layanan-layanan baru seperti Google Play Music All Access dan Google Play Games. Kali ini kami akan membahas beberapa kabar terakhir dari Google I/O 2013 sekaligus sebagai penutup perhelatan Google I/O 2013.

Kabar pertama datang dari layanan Google Wallet. Layanan Google Wallet kini sudah terintegrasi dengan aplikasi Gmail. Artinya, kini pengguna bisa melakukan pengiriman dana melalui attachment di Gmail. Tentu saja dana yang bisa dikirimkan merupakan kredit di akun Google Wallet. Dana bisa dikirimkan ke pengguna lain yang belum memiliki akun Google Wallet, tapi pengguna tersebut harus melakukan registrasi ke layanan Google Wallet untuk bisa mengklaim dana yang ditransferkan kepadanya.

Google Wallet dikatakan akan mengutip biaya sebesar 2,9% dari jumlah dana yang ditransferkan melalui Gmail. Minimal jumlah dana yang dapat ditransfer adalah sebesar $0,3. Sejauh saya berusaha mencoba, sepertinya fitur ini belum tersedia untuk pengguna Gmail maupun Google Wallet di Indonesia.

Selanjutnya, Google TV dikabarkan sudah menggunakan sistem operasi Android yang paling baru yakni versi 4.2.2, Jelly Bean. Selain dari kabar tersebut, nampaknya Google TV tidak mendapatkan banyak sorotan di acara Google I/O 2013. Bahkan di acara pemaparan awal yang berdurasi selama 3,5 jam pun Google TV tidak disebut-sebut. Selain itu, Google TV juga sudah tidak lagi mendukung teknologi Flash.

Terakhir, Google memperkenalkan Google Play for Education. Bisa dibilang, Google Play for Education ini semacam Google Play yang sudah dikustomisasi untuk hanya memuat aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pendidikan saja. Selama masa liburan musim panas di AS nanti, Google mengajak para pengembang aplikasi untuk mengunggah aplikasinya ke Google Play for Education yang akan dirilis di musim semi 2013, sepertinya disengajakan agar sesuai dengan jadwal kalender akademik di Amerika Serikat.

Secara umum, ajang Google I/O 2013 memang lebih banyak berisi perkenalan teknologi-teknologi terbaru Google untuk pengembang. Wajar tidak banyak pengumuman yang berkaitan dengan produk untuk konsumen (seperti kapan seri Nexus terbaru akan dirilis) yang muncul pada ajang ini. Kita tunggu saja acara-acara Google lainnya tahun ini untuk perkembangan selanjutnya.

 

Sumber: The Verge [1][2], Engadget.

Detour, Layanan Crowdfunding untuk Konser Musik

Layanan crowdfunding semakin populer sebagai alternatif pendanaan berbagai jenis kegiatan. Seperti yang pernah kami ulas beberapa waktu lalu, pada tahun 2012 lalu layanan crowdfunding diperkirakan telah berhasil mendanai sebanyak 1 juta proyek dengan total dana terkumpul lebih dari 2,7 miliar dolar AS.

Baru-baru ini kembali muncul sebuah layanan crowdfunding baru bernama Detour. Berbeda dengan layanan crowdfunding populer seperti Kickstarter atau Indiegogo, Detour memfokuskan layanan crowdfunding khsusus untuk menggelar konser musik saja. Detour dirilis sebagai bagian dari layanan sebuah portal bernama Songkick yang memang merupakan sebuah jejaring sosial untuk mengikuti jadwal konser dan pertunjukan musik.

Cara kerjanya cukup sederhana. Artis atau musisi bisa membuka halaman kampanye untuk konser mereka. Pengguna kemudian bisa menyatakan minatnya membeli tiket konser artis tersebut dan berapa besar yang ingin dibayar oleh pengguna tersebut untuk membeli tiket konser tadi. Jika batas minimal tiket tercapai, maka pengguna akan diberi pemberitahuan mengenai tempat konser dan harga resmi tiket konser tersebut. Jika angka kesanggupan awal yang disebutkan pengguna melebihi harga resmi tiket konser, pengguna hanya perlu membayar sebesar harga resmi. Jika lebih kecil, pengguna akan ditanyakan kembali apakah berminat untuk membeli tiket konser dengan harga resmi tersebut.

Saat ini layanan Detour baru tersedia untuk menyelenggarakan acara konser musik di kota London saja, utamanya karena basis pengguna layanan Songkick masih dominan di kota tersebut. Sebelum merilis Detour, Songkick bereksperimen dengan konsep crowdfunding untuk konser tersebut dan telah berhasil menyelenggarakan 10 konser dengan total 1000 tiket terjual.

Menurut pandangan saya, konsep ini cukup unik dan barangkali berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Mengingat cukup banyaknya musisi independen yang memiliki jumlah massa tidak sedikit, adanya layanan semacam Detour di Indonesia bisa jadi  akan memberi manfaat yang sangat besar utamanya kepada musisi independen. Jadi, ada yang tertarik untuk mengembangkan Detour versi Indonesia?

HP Rilis Perangkat Hibrida Tablet-Laptop berbasis Android SlateBook x2

Produsen perangkat elektronik HP nampaknya semakin dekat dengan ekosistem Google. Setelah beberapa waktu lalu merilis tablet berbasis Android pertamanya, Slate 7, HP baru-baru ini kembali merilis perangkat berbasis sistem operasi besutan Google tersebut.

Sedikit berbeda dengan Slate 7, dengan produk terbarunya ini HP terlihat sedikit berkesperimen dengan menghadirkan perangkat yang bisa dikategorikan sebagai hibrida dari perangkat tablet dan laptop, SlateBook x2. Mengusung jargon pemasaran, “100% Tablet, 100% Notebook, 100% Android”, HP nampak ingin mengedepankan konsep hibrida yang dibawanya.

Perangkat SlateBook x2 terdiri dari dua komponen utama, tablet dan keyboard dock. Dengan spesifikasi layar berukuran 10,1 inci, resolusi layar 1080p HD, prosesor Nvidia Tegra 4, serta kapasitas penyimpanan internal hingga 64 GB, SlateBook x2 di atas kertas mampu bersaing dengan rata-rata perangkat tablet berukuran 10 inci yang ada di pasaran. Spesifikasi yang terbilang unik adalah baterai SlateBook x2 yang berjumlah dua buah, satu di perangkat tabletnya, dan satu di perangkat keyboard dock.

Untuk sistem operasi, SlateBook x2 sudah menggunakan sistem operasi Android yang terbaru yakni versi 4.2 Jelly Bean. Belum ada rekam jejak mengenai seberapa cepat update terbaru sistem operasi Android biasanya hadir di perangkat HP, namun berangkat dari versi 4.2 menunjukkan indikasi yang baik bagi perangkat ini kedepannya.

Rencananya SlateBook x2 akan mulai dipasarkan pada bulan Agustus 2013 dengan harga mulai dari $479. Belum ada keterangan mengenai negara mana saja yang akan menjadi target pasar SlateBook x2. Barangkali kita tunggu saja perkembangan selanjutnya hinga bulan Agustus nanti.