Nokia Rilis Aplikasi Xpress Now untuk Perangkat Asha

Nokia nampaknya sangat sibuk pada bulan Mei ini. Setelah memperkenalkan Asha 501 dan Lumia 925, Nokia kembali membuat berita dengan dirilisnya aplikasi Xpress Now untuk pengguna perangkat seri Asha.

Berdasarkan keterangan dari rilis pers yang diberikan oleh Nokia di situs Nokia Conversations, Xpress Now merupakan plugin untuk peramban milik Nokia yang berjalan di atas perangkat seri Asha, Xpress Browser. Xpress Now adalah layanan yang memungkinkan pengguna untuk menemukan konten-konten menarik di internet.

Untuk membantu menemumkan konten-konten menarik di internet, Xpress Now memberikan tiga fitur kepada penggunanya. Fitur What’s Hot menampilkan halaman-halaman web yang banyak dilihat oleh pengguna lain di area sekitar lokasi pengguna. Fitur You May Also Like menampilkan halaman-halaman web yang berhubungan dengan minat pengguna. Sementara fitur Most Liked, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan, rencananya akan menampilkan halaman-halaman yang paling banyak disukai oleh pengguna Xpress Browser yang lain.

Xpress Browser sendiri diklaim sudah memiliki lebih dari 80 juta pengguna aktif. Dalam rilis pers, Andy Kelm dari divisi Xpress Services, mengatakan, “kami mendapati bahwa pola browsing internet dalam sebuah negara sangat homogen. Kebanyakan [pengguna Asha] hanya mengetahui sebagian kecil situs web yang populer. Kami menyadari bahwa dengan membuat sebuah fitur rekomendasi, kita bisa merubah hal tersebut”.

Saat ini Xpress Now masih dalam tahap beta dan hanya tersedia di India. Meskipun demikian, sepanjang tahun 2013 ini Xpress Now diharapkan akan mulai bergulir ke negara-negara lain yang memiliki banyak pengguna perangkat seri Asha.

Google I/O 2013: Google Play Games, Google Play Music All Access, dan Pembaruan Google Maps

Hari ini kami sudah sempat mengulas beberapa layanan yang dipresentasikan Google pada perhelatan Google I/O 2013 seperti Google+ Hangouts serta pembaruan tampilan antarmuka Google+. Kali ini kami akan membahas mengenai beberapa layanan lain yang juga sudah diperkenalkan Google secara resmi di perhelatan tersebut.

Pertama, mengkonfirmasi rumor yang beredar sebelumnya, Google akhirnya secara resmi memperkenalkan layanan Google Play Games. Seperti yang sudah dirumorkan, layanan ini memiliki fitur penyimpanan progress permainan pengguna di layanan cloud, fitur Achievement, serta fitur Leaderboard. Satu hal yang cukup baru dibandingkan rumor yang beredar adalah fitur Multiplayer. Dengan fitur ini, pengguna bisa memainkan sebuah permainan secara bersamaan dan real time dengan pemain lain.

Bersamaan dengan dirilisnya Google Play Games, Google juga memperkenalkan judul-judul game yang dikembangkan oleh mitranya yang sudah memanfaatkan fitur Google Play Games. Judul-judul game tersebut diantaranya adalah World of Goo, Super Stickman Golf 2, Kingdom Rush, Beach Buggy Blitz, Eternity Warriors 2, dan Osmos.

Selanjutnya, Google juga merilis Google Play Music All Access. Layanan ini merupakan layanan berlangganan bulanan yang memungkinkan pengguna untuk mendengarkan berbagai macam musik secara live stream. Bisa dibilang, layanan ini menjadi kompetitor bagi beberapa layanan streaming musik yang sudah ada sebelumnya seperti Rdio dan Spotify.

Dengan biaya berlangganan sebesar $9,99 per bulan, pengguna bisa mengunggah hingga 20.000 lagu ke layanan cloud milik Google dan mendengarkan lagu-lagu tersebut bersama dengan jutaan lagu lainnya di katalog Google Play Music All Access dari perangkatnya di mana saja.

Terakhir, Google juga mengumumkan pembaruan terhadap layanan Google Maps miliknya. Dengan pembaruan ini, pengguna bisa melihat gambar 3D dari bangunan-bangunan yang ada di peta jika pengguna melakukan zoom in pada level tertentu. Selain itu, pengguna juga bisa melihat pada peta tempat-tempat yang diberi rating oleh teman-teman pengguna di jejaring sosial Google+. Tidak berhenti di sana, Google juga mengintegrasikan layanan Google Offers dengan Google Maps untuk memungkinkan pengguna melihat penawaran diskon di tempat-tempat yang dilihatnya di Google Maps.

Tentunya masih akan ada kabar lain dari acara yang masih akan berlangsung hingga tanggal 17 Mei ini. Pastikan Anda simak terus Trenologi untuk kabar terbaru dari Google I/O 2013.

HTC First Segera Ditarik dari Pasar?

Kabar buruk bagi Facebook dan HTC. Setelah sebelumnya aplikasi Facebook Home mendapat rating yang kurang baik dari pengguna Android di Google Play dan harga penjualan HTC First melorot hingga hanya $0,99 saja, kali ini beredar kabar bahwa produk ini akan segera ditarik dari pasaran.

Seperti dilansir oleh BGR, menurut sumber mereka, operator telekomunikasi AT&T yang saat ini memasarkan produk HTC First di Amerika Serikat telah memutuskan untuk menghentikan penjualan produk tersebut. Masih menurut sumber tersebut, keputusan ini diambil akibat buruknya angka penjualan HTC First. Diperkirakan, tidak lebih dari 15.000 unit terjual di seluruh Amerika Serikat sejak HTC First didiskon hingga harga $0,99.

Jika kabar ini benar, maka ini untuk kedua kalinya HTC dan Facebook gagal memasarkan produk ponsel pintar yang berorientasi pada layanan jejaring sosial Facebook. Sebelumnya HTC sempat merilis HTC Chacha pada 2011 dan juga tidak laku di pasaran.

Meski menurut sumber BGR produk ini akan ditarik dari pasaran, pihak AT&T sendiri menyatakan bahwa saat ini mereka masih membuat keputusan mengenai nasib HTC First. Tentunya akan menjadi pukulan yang cukup telak bagi Facebook dan HTC jika benar HTC First ditarik dari pasaran. Facebook akan semakin tertunda rencananya untuk menguasai ranah perangkat mobile, sedangkan HTC bisa semakin berkurang pangsa pasarnya yang saat ini memang sudah cukup kecil.

 

Sumber: BGR.

Gartner: Android Kuasai Hampir 75% Pasar Smartphone

Sebagaimana kuartal-kuartal sebelumnya, Gartner kembali merilis laporan penjualan produk ponsel untuk kuartal pertama  tahun 2013 lalu. Highlight utama dari laporan terbaru Gartner ini adalah semakin kukuhnya dominasi sistem operasi Android di ranah sistem operasi mobile dengan menguasai hampir 75% pangsa pasar. Mari kita simak detilnya berikut ini.

Berdasarkan produsen, Samsung masih memuncaki daftar produsen ponsel (baik untuk ponsel pintar maupun feature phone) dengan penjualan terbesar  selama kuartal 1 2013 lalu. Sementara di tempat kedua, Nokia masih bertahan meskipun semakin mengalami penurunan jumlah penjualan jika dibandingkan dengan angka penjualan di kuartal yang sama pada tahun 2012. Apple, LG, dan ZTE melengkapi daftar 5 besar produsen ponsel dengan penjualan terbanyak ini. Berikut adalah daftar lengkapnya.

Sementara jika hanya menghitung angka penjualan ponsel pintar saja, komposisi ini berubah cukup signifikan. Nokia, yang sebagian besar angka penjualannya didorong oleh produk feature phone, terlempar dari posisi lima besar. Samsung, Apple, LG, Huawei, dan ZTE berturut-turut mengisi posisi 5 besar.

Imbasnya, pangsa pasar sistem operasi mobile semakin kukuh dipegang oleh Android yang pada Q1 2013 ini menguasai 74,4% pangsa pasar sistem operasi mobile di dunia. Angka ini meningkat cukup besar dari Q1 2012 ketika Android hanya menguasai 56,9% pangsa pasar. iOS, meskipun mengalami peningkatan angka penjualan, berkurang pangsa pasarnya dari 22,5% pada tahun lalu menjadi 18,2% pada tahun ini. Sedangkan BlackBerry masih bertahan di posisi ketiga meskipun sudah semakin tipis pangsa pasarnya dengan Windows Phone.

Untuk melihat laporan lengkap dari Gartner, Anda bisa mengunjungi tautan ini.

 

[gambar via]

KakaoTalk Rilis KakaoHome

Bulan April lalu kami sempat mengulas mengenai rencana KakaoTalk untuk menyaingi Facebook Home dalam membuat aplikasi launcher untuk Android. Saat itu, CEO KakaoTalk, Sirgoo Lee, menyatakan bahwa aplikasi launcher milik KakaoTalk akan segera dirilis dalam hitungan beberapa pekan.

Janji CEO KakaoTalk tersebut benar-benar terealisasikan kemarin. KakaoTalk akhirnya merilis aplikasi launcher yang diberi nama KakaoHome. Seperti dilansir oleh Tech in Asia, KakaoHome akan berfungsi sebagai tambahan bagi halaman home screen pengguna Android. KakaoHome bisa diakses di bagian kiri layar home screen perangkat Android. Dari sana, pengguna bisa melihat notifikasi dari KakaoTalk, KakaoStory, dan KakaoGame. Pengguna juga bisa membalas pesan KakaoTalk secara cepat dari KakaoHome.

Sebagaimana aplikasi launcher Android pada umumnya, KakaoHome juga menghadirkan beragam pilihan widget bagi pengguna seperti widget untuk cuaca dan jam. Tidak lupa, KakaoHome memberikan beragam tema tampilan antarmuka untuk Android. Pada halaman Google Play aplikasi ini, dikatakan terdapat lebih dari 100 tema yang tersedia secara gratis bagi pengguna KakaoHome.

Namun sayangnya, saat saya mencoba untuk mengunduh aplikasi KakaoHome dari Google Play, nampaknya aplikasi ini belum tersedia bagi pengguna di Indonesia. Sejauh ini, KakaoHome sudah memiliki jumlah unduhan di kisaran 100.000 hingga 500.000 unduhan hanya satu hari sejak dirilis. Ditambah lagi dengan rata-rata rating dari pengguna di angka 4,1 (saat tulisan ini dibuat), sepertinya KakaoHome disambut lebih baik oleh pengguna Android daripada Facebook Home sendiri.

 

Sumber: Tech in Asia.

Ini Spesifikasi Resmi Lumia 925

Pada artikel sebelumnya, kami sudah membahas mengenai fitur-fitur unggulan Lumia 925 yang resmi dirilis hari ini. Kali ini, kami akan membahas spesifikasi lengkap perangkat tersebut.

Sebagai ponsel flagship, Lumia 925 dilengkapi dengan prosesor yang terbilang tidak terlalu istimewa. Prosesor berinti ganda dengan kecepatan 1,5 GHz yang dimiliki Lumia 925 secara angka di kertas belum mengungguli prosesor yang dibesut oleh perangkat flagship lain yang sudah lebih dulu dirilis tahun ini seperti Galaxy S4 atau HTC One. Demikian juga dengan memori RAM yang hanya berkapasitas 1 GB.

Selanjutnya, Lumia 925 memiliki layar AMOLED berukuran 4,5 inci dengan resolusi 1280×768 piksel, baterai dengan kapasitas 2000 mAh, serta teknologi wireless charging. Selain spesifikasi kamera belakang yang sudah disinggung pada artikel sebelumnya, Lumia 925 juga memiliki kamera depan dengan resolusi 1,2 megapiksel.

Diluar fitur-fitur kamera yang sudah dibahas, Lumia 925 juga mengedepankan fitur-fitur lain seperti HERE dan Nokia Music. HERE merupakan aplikasi perpetaan yang dimiliki oleh Nokia. Kelebihan utama HERE dibandingkan aplikasi perpetaan lain adalah kemampuannya untuk digunakan tanpa harus terhubung dengan internet. Sementara Nokia Music adalah layanan streaming playlist musik yang tersedia secara gratis bagi pemilik Lumia 925.

Dengan harga 469 euro (sekitar 6 juta rupiah) yang diberikan Nokia kepada Lumia 925, akankah perangkat ini bisa menjadi breakthrough bagi seri Lumia?

Nokia Resmi Perkenalkan Lumia 925

Nokia hari ini resmi memperkenalkan ponsel pintar flagship terbaru mereka, Lumia 925. Dalam acara peluncuran yang digelar di London, Inggris, Nokia unjuk kebolehan perangkat terbaru mereka tersebut.

Fitur utama yang dikedepankan oleh Lumia 925 adalah perangkat kameranya. Lumia 925 menggunakan teknologi kamera Pure View yang sudah cukup lama dikembangkan oleh Nokia di beberapa produknya. Pada Lumia 925, Nokia memberikan lensa Carl Zeiss dengan teknologi Pure View beresolusi 8 megapiksel pada kondisi normal dan 5 megapiksel pada mode Smart Camera.

Membahas hanya angka-angka spesifikasi saja rasanya kurang pas untuk kamera Lumia 925. Bagi saya, terutama dalam mode Smart Camera, Lumia 925 memiliki fitur-fitur yang luar biasa. Dalam mode ini, pengguna bisa melakukan pengambilan gambar multi frame. Setelah gambar diambil, kemudian pengguna bisa memilih gambar terbaik dengan fitur Best Shot, membuat fokus pada objek bergerak dengan fitur Motion Focus, menambahkan efek pudar pada beberapa frame dengan fitur Fade Effect, hingga menghilangkan objek-objek bergerak dengan fitur Remove Moving Objects.

Selain itu, Lumia 925 juga mengedepankan faktor casing perangkat yang menggunakan logam alih-alih plastik. Tidak seperti perangkat-perangkat Lumia sebelumnya yang menggunakan rangka dari bahan polikarbonat, Lumia 925 menggunakan alumunium yang membuat perangkat ini lebih kokoh dan nampak lebih ‘berkelas’.

Lumia 925 rencananya akan mulai tersedia di pasar pada bulan Juni di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Cina, Jerman, Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya. Perangkat ini dibanderol di kisaran harga 629 euro.

Belum ada informasi mengenai kapan perangkat ini akan mulai dipasarkan di negara-negara lainnya. Namun, mengingat besarnya pasar ponsel pintar Indonesia, saya rasa dalam waktu yang dekat dengan peluncuran di negara-negara awal tersebut, Lumia 925 juga akan segera memasuki pasar Indonesia.

Lihat Perubahan Lanskap Bumi dari Masa ke Masa melalui Timelapse

Perubahan muka bumi merupakan proses tak terelakkan, baik akibat peristiwa alam maupun campur tangan manusia. Bagi Anda yang tertarik untuk mengamati bagaimana perubahan muka bumi di berbagai wilayah di dunia, ada kabar baik bagi Anda. Portal Time bekerjasama dengan Google Earth kini telah menghadirkan situs Timelapse yang menampilkan perubahan lanskap bumi dari masa ke masa.

Berdasarkan data-data yang dikumpulkan sejak tahun 1984 oleh NASA dan USGS, Google Earth menyeleksi lebih dari 2 juta gambar yang berukuran total 909 TB data. Proses seleksi ini kemudian dijadikan gambar-gambar bergerak dengan teknologi HTML 5 untuk menunjukkan perubahan muka bumi dari tahun ke tahun sejak 1984. Berikut adalah beberapa contoh perubahan area yang bisa dilihat di situs Timelapse.

Selain kedua area yang dapat dilihat pada gambar di atas, tentunya dengan menggunakan teknologi Google Earth pengguna bisa menulusuri dan melihat perubahan muka bumi di berbagai wilayah lainnya. Hanya saja, yang perlu diingat, tingkat kedetilan gambar dari satu wilayah dengan wilayah lainnya bisa jadi berbeda-beda, utamanya dalam aspek hingga seberapa dekat peta di wilayah tersebut bisa diperbesar.

Sudah tidak sabar ingin menulusuri peta bumi dari masa ke masa? Kunjungi situs Timelapse di tautan ini atau kunjungi halaman akun Google+ miliki Google Earth di tautan ini.

Rumor: Google Akan Rilis Google Play Games

Menjelang acara Google I/O, berbagai rumor semakin santer bermunculan mengenai teknologi apa saja yang akan dipamerkan Google pada acara tersebut. Salah satu rumor yang beredar adalah akan dirilisnya platform terbaru untuk para pemain game di sistem operasi Android, Google Play Games.

Rumor mengenai Google Play Games pertama kali muncul di situs Android Police. Dikatakan bahwa Google Play Games adalah jawaban dari Google terhadap platform sejenis di sistem operasi iOS milik Apple, Game Center. Dengan Google Play Games, pengguna yang memainkan berbagai permainan di sistem operasi Android bisa menyimpan berbagai aspek dari permainan tersebut di Google Play Games. Misalnya saja, Anda sudah mencapai level tertentu pada sebuah permainan, dengan menyimpan permainan Anda di Google Play Games, Anda bisa melanjutkan permainan Anda tadi dari level tersebut meskipun Anda berganti perangkat.

Fitur lain yang dikabarkan akan terdapat di Google Play Games adalah fitur achievement. Berdasarkan deskripsi dari Android Police, saya bayangkan, fitur ini akan mirip dengan fitur achievement yang biasa kita jumpai di berbagai game Line seperti Line Pop atau Line Bubble. Demikian juga dengan fitur leaderboard. Berdasarkan pengamatan pribadi, kedua fitur ini umumnya adalah faktor yang membuat sebuah permainan menjadi lebih sering dimainkan oleh para penggunanya.

Sebagaimana berbagai layanan Google lainnya, Google Play Games juga akan terintegrasi dengan baik dengan Google+. Integrasi dengan Google+ ini utamanya untuk membagikan skor dari permainan pengguna ke akun Google+ miliknya serta untuk mengundang pemain lain untuk ikut bermain game yang sedang dimainkan.

Tentunya kita masih harus menunggu sebentar untuk mendapatkan informasi resmi mengenai Google Play Games ini pada acara Google I/O. Acara Google I/O sendiri akan berlangsung pekan ini mulai tanggal 15 Mei hingga 17 Mei.

 

Sumber: Android Police.

Mozilla Akan Bagikan Firefox Phone untuk Pengembang Aplikasi Firefox OS

Banyaknya pilihan aplikasi yang tersedia adalah salah satu faktor penting untuk keberhasilan sebuah sistem operasi mobile. Sebagai pemain baru di ranah sistem operasi mobile, Firefox OS nampaknya menyadari pentingnya faktor ini. Hal ini dapat terlihat dari program terbaru yang dirilis oleh Mozilla mendekati peluncuran ponsel pintar berbasis Firefox OS (yang menurut rumor terakhir akan dirilis pada bulan Juni nanti). Apa program tersebut?

Dengan program terbaru ini, Mozilla mengajak para pengembang aplikasi untuk mengembangkan aplikasi berbasis HTML5 bagi Firefox OS. Caranya cukup mudah, pengembang hanya perlu mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh Mozilla. Formulir tersebut kurang lebih berisi gambaran aplikasi apa yang hendak dibuat oleh pengembang.

Tentunya, perlu insentif agar bisa membujuk para pengembang untuk membuat aplikasi bagi Firefox OS. Apa insentif yang ditawarkan oleh Mozilla? Sebagaimana nama programnya, “Phones for Apps for Firefox OS”, insentif yang diberikan berupa perangkat Firefox Developer Phone. Jika formulir yang dikirimkan pengembang mendapat persetujuan dari Mozilla, pengembang tersebut akan mendapatkan ponsel Geeksphone Keon. Geeksphone Keon sendiri memiliki spesifikasi yang terbilang menengah saja dengan ukuran layar 3,5 inci, prosesor 1 GHz, memori RAM 512 MB, kapasitas penyimpanan internal 4 GB dan kamera belakang beresolusi 3 megapiksel.

Strategi semacam ini cukup lazim dilakukan oleh berbagai entitas yang ingin mempopulerkan platform miliknya ke publik. Misalnya saja, dalam rangka mempopulerkan sistem operasi BlackBerry 10,  BlackBerry mengadakan cukup banyak program yang memberi insentif bagi para pengembang untuk membuat aplikasi bagi BlackBerry 10 seperti Port-a-Thon. Pertanyaannya, berhasilkah program ini menghasilkan banyak aplikasi untuk Firefox OS nanti?

Untuk melihat informasi lebih lengkap mengenai program “Phones for Apps for Firefox OS” ini, Anda bisa mengunjungi tautan ini.