Ultimate Warrior Showdown (UWS): PUBG MOBILE Asia Invitational 2021 Diumumkan

Esports Fight Club (EFC) bekerja sama dengan PUBG MOBILE untuk memperkenalkan Ultimate Warrior Showdown (UWS): PUBG MOBILE Asia Invitational, dengan dukungan dari PUBG MOBILE dan Tencent Games. Selain itu, EFC akan bekerja sama dengan HUYA untuk membangun dan mendorong kemitraan baru yang berkelanjutan.

UWS akan digelar pada 5-7 Juli mendatang dengan mengundang tim-tim besar Asia untuk memperebutkan total hadiah sebesar US$90.000. Turnamen yang akan berlangsung selama 3 hari ini akan menampilkan 16 tim profesional dari 14 negara di Asia, meliputi Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, Tiongkok, wilayah Taiwan/Hong Kong, Kamboja, Nepal, Pakistan, Mongolia, dan Bangladesh. Tim yang hadir adalah sebagai berikut:

  • RSG MY (Malaysia)
  • Bigetron RA (Indonesia)
  • Demigod Incognito (Filipina)
  • Eagle Esports (Vietnam)
  • XB Blood Legion (Bangladesh)
  • PN Crew (Nepal)
  • Stalwart Freestyle (Pakistan)
  • Tong Jia Bao Esports (Tiongkok)
  • Da Kun Gaming (Tiongkok)
  • LIT Esports (Taiwan)
  • FaZe Clan (Thailand)
  • The Infinity (Thailand)
  • JoinMe Yellow (Kambodia)
  • Orange Esports (Kambodia)
  • DRS Gaming (Nepal)
  • 7SEA Esports (Nepal)

Total hadiah akan dialokasikan ke 12 klasemen. Juara dari UWS akan membawa pulang total hadiah uang sebesar US$27.000, diikuti dengan pemenang kedua dan ketiga dengan perolehan hadiah masing-masing US$18.000 dan US$9.000. Sisanya akan dibagi di antara pemenang hadiah keempat hingga kesepuluh, serta pemenang gelar kehormatan seperti MVP dan ‘Winner Winner Chicken Dinner‘.

“Kesempatan ini adalah tonggak baru bagi Esports Fight Club dan sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung komunitas game melalui platform resmi seperti Tencent dan HUYA. Setelah menerima respons yang luar biasa dari UWS sebelumnya, kami yakin bahwa kami berada di jalur yang benar untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan para gamer di kawasan ini di industri esports,” kata RJ Mark, Pendiri dan CEO Esports Fight Club.

Selain pengumuman menarik ini, Esports Fight Club juga mengumumkan bahwa mereka telah bermitra dengan Huya Inc., platform streaming  game terkemuka di Tiongkok. Dengan komunitas live-streaming game yang besar dan aktif, Huya membuat jejaknya di industri esports dengan kerja sama yang berkelanjutan dengan penyelenggara acara esports dan developer game besar. Huya akan menjadi platform eksklusif yang menyiarkan langsung UWS dalam bahasa Mandarin.

“Huya sangat senang bisa bermitra dan bekerja sama dengan Esports Fight Club untuk membangun dan mendorong pengalaman baru yang berkelanjutan untuk turnamen seperti UWS yang mengangkat kancah esports di seluruh wilayah. Hal ini konsisten dengan apa yang Huya mulai lakukan dan kami bertujuan untuk terus menjalin kemitraan dengan brand dan komunitas untuk mencapai tujuan kami.” Kata Victoria Guo, Tournament Manager Huya.

Sukses Tekuk BOOM, Bren Esports Juarai VALO2ASIA Launch Invitational 2021

Bren Esports asal Filipina berhasil mengangkat piala gelaran VALO2ASIA Launch Invitational 2021 setelah membungkam tim asal Indonesia BOOM Esports di babak final dengan skor 2-1. Dengan kemenangan ini, Jayvee “DubsteP” Paguirigan dan kawan-kawan berhasil membawa pulang hadiah tunai sebesar US$2,000 atau sekitar Rp28 juta.

VALO2ASIA Launch Invitational 2021 digelar pada 27 Juni lalu sebagai gelaran perdana untuk memeriahkan perilisan publikasi terbaru VALO2ASIA.com. Turnamen invitational ini menghadirkan empat tim raksasa Asia Tenggara: Bren Esports, BOOM Esports, FULL SENSE, dan Paper Rex. Keempat tim bertanding dalam format best-of-three (BO3), single elimination bracket untuk memperebutkan hadiah total sebesar US$3,000 atau sekitar Rp43 juta. 

Pada babak penyisihan, dua tim favorit asal Singapura dan Thailand, Paper Rex dan FULL SENSE, tidak dapat mengimbangi BOOM Esports dan Bren Esports sehingga harus pulang terlebih dahulu. Babak final kemudian mempertemukan dua tim dari dua negara dengan antusias VALORANT terbesar di Asia Tenggara, yaitu BOOM Esports dan Bren Esports. 

Image via: VALO2ASIA

Pertemuan BOOM Esports dan Bren Esports juga menjadi ajang tanding ulang VCT SEA Stage 2 Challengers Finals saat Bren Esports berhasil menundukkan BOOM 2-0. Namun perbedaannya, kali ini kedua tim telah dipersenjatai duelist terbaru mereka masing-masing, yaitu Saibani “fl1pzjder” Rahmat dari BOOM, dan Riley “witz” Go dari Bren Esports. 

Babak final dimulai dengan Icebox, map pilihan Bren Esports. Tim bertagar #BRENLangMalakas ini memulai seri pertama dengan melancarkan permainannya di map yang sangat asing bagi #HungryBeast. Riley “witz” Go memimpin scoreboard dengan memberikan kontribusi 359 Average Combat Score (ACS) di akhir pertandingan.

Namun dominasi Bren Esports harus terhenti di map Bind saat BOOM berhasil mengimbangi situasi dengan skor 13-6. Map final, yaitu Ascent, menjadi babak penentuan untuk tim mana yang akan keluar membawa pulang uang tunai sebesar US$2,000. Walau sengit, Bren Esports berhasil keluar sebagai tim yang lebih unggul, sehingga berhasil menutup map ini sekaligus memenangkan VALO2ASIA Launch Invitational 2021.

MVP by VALO2ASIA.COM

Jayvee “DubsteP” Paguirigan dari Bren Esports berhasil keluar sebagai pemain dengan dampak terbesar untuk timnya dalam meraih kemenangan ini. DubsteP berhasil menampilkan performa terbaiknya hingga saat ini, memimpin timnya meraih kemenangan di Agen utamanya, Jett.

Saibani “fl1pzjder” Rahmat juga berhasil menjadi pemain yang patut diperhatikan. Walau baru bergabung dengan BOOM satu minggu lalu, ia berhasil menunjukan performa di atas awan dengan hasil 253 Average Combat Score (ACS) di babak final, berada tepat di bawah DubsteP.

Dengan demikian, berikut adalah peringkat juara beserta hadiah yang didapatkan dari gelaran VALO2ASIA Launch Invitational 2021:

1st – Bren Esports (US$2,000)
2nd – BOOM Esports (US$1,000)
3rd-4th – Paper Rex
3rd-4th – FULL SENSE

VALO2ASIA Launch Invitational 2021 Diumumkan; Hadirkan 4 Tim Asia Tenggara Papan Atas

Pada Minggu (20/6/21), VALO2ASIA baru saja mengumumkan gelaran perdananya bertajuk VALO2ASIA Launch Invitational 2021 dalam rangka peluncuran publikasi digital baru VALO2ASIA.com dengan hadiah total US$3000, atau lebih dari Rp43 juta

VALO2ASIA.com adalah hasil racikan tim yang sama yang menghadirkan CSGO2ASIA.com, publikasi digital dengan fokus di ranah esports CS:GO Asia sejak 2017. Hingga saat ini, CSGO2ASIA merupakan media CS:GO satu-satunya yang memfokuskan diri pada liputan esports CS:GO wilayah Asia. 

BOOM diperkirakan akan hadir dengan sosok baru pengganti Adrian “adrnking” Setiawan. Image Via: BOOM Esports

VALO2ASIA Invitational 2021 akan menghadirkan empat tim terbaik Asia Tenggara: BOOM Esports, FULL SENSE, Paper Rex, dan Bren Esports untuk memperebutkan total hadiah sebesar US$3000, atau sekitar Rp43 juta. Selain itu, gelaran ini juga menjadi kesempatan bagi keempat tim untuk unjuk gigi menjelang pagelaran VCT 2021 Stage 3 Southeast Asia.

BOOM Esports akan mewakili Indonesia, bersama dengan Paper Rex yang disenjatai oleh dua pemain kebanggaan Indonesia, Aaron “mindfreak” Leonhart dan Jason “f0rsakeN” Susanto. Turnamen ini juga diperkirakan akan menjadi ajang perdana BOOM Esports bermain dengan roster terbarunya setelah ditinggal Adrian “adrnking” Setiawan beberapa waktu yang lalu.

Keempat tim di atas akan bertanding pada hari Minggu 27 Juni mendatang dengan format single elimination bracket best-of-three (BO3) series. Seeding akan dilakukan dengan undian acak (random draw) dan akan dilaksanakan dua hari sebelum acara dimulai. Pemenang dari gelaran ini akan membawa pulang uang tunai sebesar US$2000, disusul dengan posisi kedua memperoleh US$1000.

Seluruh pertandingan akan disiarkan langsung melalui kanal Twitch resmi VALO2ASIATV.

https://twitter.com/valo2asia/status/1406583110758809607?s=21

JADWAL LENGKAP VALO2ASIA Invitational Launch 2021
Jadwal tentatif pertandingan adalah sebagai berikut. Semua waktu dalam Waktu Indonesia Barat:

Minggu, 27 Juni 2021
Pre-Show – 13:45
Semi-Final #1 -14:00-17:00
Semi-Final #2 -17:30-20:30
Break – Perkiraan 1 Jam
Grand Final – 22:00-01.00

Nikhil Hathiramani, selaku Chief editor VALO2ASIA dan CEO dari IMPLS Entertainment mengatakan, “Gelaran Invitational ini kami adakan dengan tujuan yang pasti — membawa ranah esports VALORANT ini ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Kami berkomitmen untuk menggelar turnamen level komunitas hingga invitational seperti ini kembali di masa mendatang untuk menjadi ajang unjuk gigi bagi para pemain di kancah semi-profesional hingga profesional seperti apa yang telah kami lakukan dengan CSGO2ASIA. Perbedaannya sekarang, kami melihat gelombang antusiasme yang sangat besar dari tim, pemain, dan penggemar game FPS di Asia Tenggara di level yang belum pernah kami bayangkan sebelumnya.”

Indonesia Qualified to FIFAe Nations Cup 2021 Denmark

Dewa United Esports have once again sent another of their division to the international stage. Following the qualification of the Dewa United Esports’ AOV squad for the AOV World Cup 2021, its FIFA division, together with Zeus Gaming, will also travel to Copenhagen, Denmark, for the US$400,000 FIFAe Nations Cup 2021, which will take place on August 20-22.

Fahmi “Hussain” Husaeni, under the Dewa United Esports banner, qualified after his win with Moehamad “Chanks” Zulisar from Zeus Gaming in the Asia & Oceania region. Both of them are currently playing under the eNational Squad Indonesia banner.

“It’s a dream come true. Thank you Allah SWT and everyone in my family,” Hussain wrote in an Instagram post with picture of himself with the Indonesian flag.

Image via: PSSI

Indonesia was drawn in the same group as South Korea, Hong Kong, Singapore, and China in the Asia & Oceania qualifier. Despite losing to South Korea in the first round, Indonesia was able to finish as the runner-up in Group B.

“Husain’s preparations are still ongoing, with him practicing every day and experimenting with different strategies. What is clear is that he must continue to worship in the same manner as always. We trust God to do the rest,” David, CEO of Dewa United Esports, said on Wednesday.

During the game, Chanks, who had just won ePiala Indonesia 2021 earlier this month, was unable to perform at the anticipated level. During the PlayStation mode qualifying round, Chanks got three losses and one draw. Fortunately, Hussain were able to defeat South Korea with three wins and one draw. Hussain shocked China with an 8-1 victory on Xbox mode.

The semi-finals match versus Malaysia, Indonesia’s adversary in both traditional soccer and FIFA, increased the intensity of the game. After winning 2-1, the pair scored a domination. Chanks ended AkmalJHD’s journey in the qualifier. Hussain also places Malaysia third in the rankings after winning a penalty shootout 4-3. The win put Indonesia in the grand final against Japan.

The ePiala Indonesia 2021, together with Hussain, will head to Copenhagen next August. Image via: ONE Esports

However, the pair was unable to tackle Japan from scoring more in Indonesia’s goal gate. The Indonesian representatives were able to only score one point apiece, whereas Japan’s PlayStation and Xbox match earned two and three points, respectively.

“Alhamdulillah, our first eNational Squad performed well today and qualified for the final round. “I am extremely pleased and hope that they will make Indonesia proud in the future through eFootball,” stated PSSI General Chair Mochamad Iriawan, citing the PSSI website.

Indonesia, Japan, Malaysia, South Korea, and Singapore are set to compete on August 20-22 alongside the other 20 nations across the globe for a total reward of US$400,000, equal to IDR 5,7 million.

Aerowolf Banned from All PUBG Mobile Competitions Until End of 2022

One of Indonesia’s largest esports organizations, Aerowolf Pro Team, have been barred from competing in any all PUBG Mobile competition starting today (16/6/21) until the end of 2021 (31/12/22) according to the official announcement.

While there is no particular explanation, Tencent claimed that the mishandling by Aerowolf’s management had caused a “substantial financial loss” to the Aerowolf LIMAX roster. The community linked the move taken by Tencent to unpaid salaries rumors that have been disseminated across the PUBG Mobile community.

Image via: Aerowolf

The rumor started when two of their players under the Aerowolf LIMAX banner, Noval Adrian “Hzlnuts” Putra and Edo Aprilia “Spaov” Saputra changed their IGN to ‘CAIRKANPMPLS2’ and ‘PMPLS2BLMCAIR’ which translate to “Disburse the prize of PMPL S2” and “PMPL S2’s prize has not been paid out”, respectively.

Hzlnuts expressed his feelings at Planet Esports Talk Show held by RevivalTV, believed to be an implicit message directed to Aerowolf Pro Team. “Finally, I want to convey a message to all esports teams, executives, and everyone that all of us (players) are working hard for our future, not just to pay for next month’s internet bill,” Hzlnuts said.

PMPL (PUBG Mobile Indonesia Pro League) Season 2 took place in September of last year, with a total prize pool of US$71,600, which Aerowolf LIMAX won. Aerowolf took home a total of US$20,000, which is equal to IDR 284 million.

The MPL Season 1 winner wasn’t very happy with his current team. Image via: MPL

This is not the first time Aerowolf players have sparked a “little riot.” Supriadi “Watt” Dwi Putra, one of Aerowolf’s MLBB division players, also changed his name for a similar reason related to unpaid salaries in April. Azmi “Rinazmi” Naufal Ahmad made similar remarks on Jonathan “Emperor” Liandi’s podcast, claiming that Aerowolf has not paid its MPL roster since Season 6, which RRQ Hoshi won in October of last year.

Aerowolf will be banned from all PUBG Mobile competitions as a consequence of this conduct, which Tencent did not mention in their press statement. Five Aerowolf LIMAX players and their coach will be allowed to participate, however, under a new flag, Hybrid.co.id has learned from a close source to the team.

“PUBG MOBILE will always advocate for a fair and healthy ecosystem for professional players to thrive and grow with us. We have zero-tolerance for unfair treatment of players by team owners and managers in the ecosystem.
In the meantime, we will continue to update our rules and tools to uphold our values and to protect the well-being of professional PUBG MOBILE players.” Tencent stated.

At the time of writing, Aerowolf has yet to comment publicly on the accusation.

MSC 2021 Surpassed The International 2019’s Peak Viewers

As Mobile Legends: Bang Bang Southeast Asia Cup (MSC) 2021 drew to a close this week, Execration emerged victorious — defeating its Filipino counterpart Blacklist International in the grand final. While the tournament has created a new rivalry at the top level, MSC 2021 has also set a new peak viewership record of 2,2 million.

While it is a new record, it did not come from the grand final match, but rather from the losers match between EVOS Legends and Execration. According to Esports Charts, it drew 2,284,012 views globally. The result is greater than The International 2019’s peak viewership of 1,968,497, which was a 16 percent increase.

Image via: Esports Charts

Mobile Legends: Bang Bang has seen rapid growth. Its esports sector even drew 3,083,245 peak viewers at their international tournament, M2 World Championship, held in January of this year. MSC 2021 is presently the second most-watched MLBB tournament of all time, followed by MPL ID Season 7 and the Filipino division coming in third and fourth place, respectively.

When compared to MSC 2019, MSC 2021 has an 800% increase in viewership. The 2019 edition was a contrast to the previous year’s MSC, which was postponed due to LAN restrictions, while this year’s event was to be placed after a one-year absence of Southeast Asia’s largest MLBB tournament.

M2 World Championship, in which another Filipino representative, Bren Esports, lifted the trophy. Image Via: SecretLab

The fact that Southeast Asia is the home of MLBB came as the crucial element in the success of MSC 2021. Each nation has a sizable loyal audience, particularly among EVOS Legends and Execration fans, since MLBB is the biggest mobile game in those nations. According to data, Indonesia has a huge 31 million players, with the Philippines coming in second with 25 million.

When compared to MSC 2019, MSC 2021 has an 800% increase in viewership. The 2019 edition was a contrast to the previous year’s MSC, which was postponed due to LAN restrictions. Following a one-year break, Southeast Asia’s greatest MLBB tournament was held online this year to crown the region’s finest team, with the Philippines claiming the title with two representatives in the final, Execration and Blacklist International, with the former lifted the trophy and took home  US$70,000 first-place prize.

DoorDash Gandeng Liga LCO, Ganti Nama Menjadi DoorDash LCO

Ranah esports baru saja kedatangan pemain baru. Kali ini datang dari ranah startup, yaitu DoorDash. Perusahaan pengantaran makanan online asal Amerika Serikat ini baru saja mengumumkan kerja sama besarnya dengan League of Legends Circuit Oceania, atau yang lebih akrab dikenal dengan LCO.

Liga premier esports besar Oceania ini akan mengganti namanya dan melakukan rebrand ke DoorDash League of Legends Circuit Oceania (DoorDash LCO) mulai dari Split Season ini.

Selain mendapatkan hak penamaan di liga LoL Oceania ini, DoorDash juga akan mensponsori konten-konten yang akan ditampilkan di siaran LCO, termasuk segmen-segemen baru seperti DoorDash #Sendit Replays dan DoorDash Player That Delivered.

Greme Du Toit, Head of Commercial untuk DoorDash LCO, berbicara tentang kesepakatan itu. “Kami senang dapat bermitra dengan DoorDash. Mereka sangat mendukung visi kami untuk liga dan saya senang melihat apa yang bisa kami lakukan bersama baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kenyamanan sangat penting bagi audiens kami dan kami berharap dapat memanfaatkan DoorDash untuk meningkatkan pengalaman LCO bagi para penggemar kami.”

Jika ditelusuri kembali, kerja sama ini merupakan kedua kalinya perusahaan bervaluasi US$16 juta itu terjun ke ranah esports. Sebelumnya, di 2020, DoorDash sempat bekerja sama dengan NBA 2K League. Disponsorinya liga Oceania ini memunculkan sebuah harapan bahwa ranah esports LoL di Oceania dapat meriah kembali. Pasalnya, Riot Games baru saja menutup Oceania Professional League of Legends League (OPL) dengan alasan “hilang tujuan dan tidak menguntungkan”.

Perjanjian penamaan sebuah entiti di esports belakangan menjadi tren. Salah satu yang paling besar adalah perjanjian kerja sama TSM bernilai Rp3 triliun bersama salah satu cryptocurrency exchange besar dunia, FTX, selama 10 tahun ke depan dengan mengganti penamaan TSM ke TSM FTX.

Ada juga Dignitas dengan bank digital QNTMPAY untuk mendapatkan hak penamaan Dignitas QNTMPAY di franchise League of Legends.

Cover photo courtesy of LCO

EVOS Esports Set to Make Return to the Philippines with an MPL PH Squad

EVOS Esports, one of Indonesia’s largest esports organizations, is set to return to the Philippines after a nearly two-year break. Aldean Tegar Gemilang, the Head of Esports at EVOS Esports, propagated the suspicions by writing a sneak peek posting a sneak glimpse of a tigers’ face with the Philippine flag color on his personal Instagram account. Bjorn “Zeys” Ong, EVOS Legends coach, also posted the same hint on his Instagram story.

Meanwhile, the EVOS Esports PH Facebook page posted a new status for the first time in nearly two years, indicating that the squad is on the verge of making a return. “Hello hello testing 1,2,3… Anyone here? #EVOSROAR” – A single tweet that attracted more than 30,000 engagements.

The return of EVOS Esports to the Philippines follows significant indications that the Mobile Legends: Bang Bang Professional League Philippines (MPL PH) may transition to a franchise-based format in the near future. EVOS is believed to be fighting for one of the eight spots available this coming season.

According to Tiebreaker Times, EVOS is now in negotiations to acquire Nexplay Esports’ roster, which includes many prominent players in the scene including John Paul “H2Wo” Salonga, Renejay “Renejay” Barcarse, and Tristan “Yawi” Cabrera. However, it is uncertain if EVOS intends to keep the present lineup or add some new faces to the mix.

EVOS Esports is not a newcomer to the Philippine esports scene. In 2019, they forayed into the Filipino scene by acquiring the roster of SxC Imbalance, who placed 4th in the second season of MPL PH. However, EVOS opted to withdraw, due to the poor team’s performance in Season Four. The roster was later sold to Tier One Entertainment’s Blacklist International, the current MPL-Philippines Season Seven champions.

“The decision to step back from the PH scene was decided after the EVOS management received complaints regarding the personnel entrusted to oversee the operations and team in the country. EVOS management takes serious views on such complaints and undertakes an internal investigation. We were upset with our findings including the welfare of our players were compromised, mismanagement of the company’s assets.” EVOS Esports stated on its withdrawal two years ago.

If this venture happens, EVOS will be one of the first organizations to enter numerous Southeast Asian nations while maintaining top-tier teams in each country’s franchise simultaneously, in this case, a Mobile Legends: Bang Bang franchise teams.

In terms of the franchise system, Hybrid has detailed the differences between MPL franchise systems in several Southeast Asian nations in Bahasa, which can be found here.

So far, the Jakarta-based organization has numerous MLBB rosters across Southeast Asia, including EVOS Legends in Indonesia, Suhaz EVOS in Malaysia, and EVOS Legends in Thailand. This still excludes their non-flagship teams, EVOS Icon and EVOS Lynx. The former is a Mobile Legends Development League (MDL) team, Indonesia’s second-tier league behind the MPL, while the latter is a professional women’s team.

FaZe Clan Menjadi Organisasi Esports Pertama yang Masuk di Majalah Sports Illustrated

Ranah esports baru saja mendapat kabar baik dengan pencapaian terbarunya melalui FaZe Clan. Pasalnya, Sports Illustrated, salah satu publikasi majalah olahraga tertua di Amerika Serikat, baru saja mengeluarkan edisi majalah terbarunya yang menampilkan FaZe Clan di sampul majalahnya. Ini adalah kali pertama esports masuk di majalah bergengsi seperti Sports Illustrated.

Sekilas tentang Sports Illustrated, mereka adalah majalah olahraga mingguan AS yang diterbitkan oleh Time Warner. Memiliki jumlah pelanggan 3 juta dan dibaca oleh 23 juta orang dewasa setiap minggu, termasuk lebih dari 18 juta laki-laki, 19% dari orang dewasa laki-laki di AS. Majalah ini adalah yang pertama dengan peredaran di atas 1 juta eksemplar yang memenangkan National Magazine Award untuk General Excellence dua kali.

Majalah tersebut menampilkan beberapa tokoh penting FaZe Clan, yaitu NICKMERCS, Swagg, Rug, dan Temperr bersama dengan Quarterback Arizona Cardinals Kyler Murray dan putra LeBron James, Bronny James.

https://twitter.com/FaZeClan/status/1403133802461941761

Menghiasi sampul Sports Illustrated adalah sebuah kehormatan bagi setiap atlet olahraga. Sampul edisi tersebut menampilkan streamer dan anggota manajemen FaZe Clan, bersama dengan Murray dan James. Namun, berbagai kritik datang dari ranah komunitas karena sampul majalah tersebut tidak menampilkan satupun atlet esports. Satu-satunya tim esports FaZe Clan yang disebutkan adalah Atlanta FaZe yang disebutkan sekilas di paragraf kedua dari belakang dan terakhir.

Salah satu kritik bahkan datang dari jurnalis esports ternama Ryan dari RushBMedia. “Oh itu keren, namun di mana pemain professional esports yang Anda pekerjakan di sampul ini?” sebutnya.

Walaupun mendapat kritik, masuknya FaZe Clan ke Sports Illustrated merupakan sebuah pencapaian baru bagi FaZe Clan dan esports secara keseluruhan karena semakin masuk ke ranah mainstream. Hingga saat ini, FaZe Clan adalah salah satu organisasi esports terbesar di dunia.

Dimulai sebagai tim trickshot di Call of Duty, penghasilan YouTube membantu memperluas skuad mereka dari YouTuber ke tim esports. FaZe memiliki tangan di hampir setiap titel game esports di penjuru benua Amerika hingga Eropa.

FaZe dikenal dengan perpaduan antara gaya hidup, game, dan esports. Selain itu, FaZe mengandalkan merchandise untuk menjadi pilihan yang layak bagi organisasi asal Amerika Serikat ini untuk menghasilkan uang di luar pembuatan konten dan iklan. Jika Anda tertarik untuk membaca lebih lanjut tentang sejarah perkembangan FaZe Clan, kami pernah menuliskannya lengkap sebelumnya.

FaZe gandeng DC Comics Promosikan Batman/Fortnite: Zero Point

Beberapa waktu yang lalu, organisasi esports dan gaming lifestyle FaZe Clan mengungkapkan kolaborasi terbarunya dengan DC Comics untuk mempromosikan seri komik edisi terbatas Batman/Fortnite: Zero Point dari Epic Games dan DC. Seri kolaborasi dua raksasa industri yang berbeda ini ditulis bersama oleh Chief Commercial Officer Epic Games, Donald Mustard dan Christos Gage, bersama seniman ternama Reily Brown.

Kerja sama ini membuahkan campaign spesial bertajuk “Batman/Fortnite: Zero Point x FaZe Clan Deathrun”. Program ini adalah acara satu minggu penuh yang menampilkan map Deathrun di Creative Mode game Fortnite yang dibuat khusus oleh JDuth. Mereka juga menghadirkan kontes speedrun dan siaran langsung oleh Nate Hill, salah satu anggota populer FaZe Clan.

Head of Marketing FaZe Clan, Xavier Ramos mengungkapkan bahwa kerja sama ini berhasil diteken berkat hubungannya dengan DC Comics. Diketahui bahwa Xavier Ramos sempat bekerja di bawah naungan Warner Bros Records selama 16 tahun di posisi eksekutif. Walaupun begitu, Xavier juga menyatakan bahwa banyak dari anggota manajemen, pemain, hingga lebih dari 90 content creators FaZe Clan merupakan penggemar berat dari DC Comics.

Hal ini bermula di bulan Februari lalu saat DC Comics mengumumkan bahwa seri komik Batman selanjutnya merupakan seri silang antara Batman dengan Fortnite. Komik dengan enam miniseries ini telah diluncurkan pada April lalu, dengan bagian finalnya yang akan didebut pada 6 Juli mendatang. Komik cetak seri ini akan memiliki item Fortnite hasil kolaborasi Epic Games dengan DC, dan kode langganan gratis aplikasi DC Universe Infinite.

Jika ditengok ke belakang, kolaborasi Epic Games dan DC Comics telah berlangsung cukup lama. He dan Catwoman sudah menjadi bagian dari Fortnite dalam bentuk skin sejak 2019 silam. Harley Quinn, Joker, dan Poison Ivy juga telah menyusul bagi para penggemar antusias DC Comics.

Tidak hanya DC, Epic Games juga menempatkan diri di posisi “netral” dengan sempat merilis Fortnite Chapter 2: Season 4 yang bertemakan Marvel Universe.