Aerowolf Pro Team announce disbandment; Free Fire division to stay

Following the recent financial problems surrounding the organization, Aerowolf Pro Team have decided to fully suspend their operation, which includes the Mobile Legends (MPL and MDL rosters), PUBG Mobile, and its talent division.

“With this announcement, we, from Aerowolf Pro Team, want to announce that we’re officially suspending our Mobile Legends, PUBG Mobile, and talent operation,” the announcement reads on Instagram.

The announcement comes after a string of events in recent months, beginning with many players from their Mobile Legends and PUBG Mobile divisions not receiving their salaries; leading to Agung “Bottle” Dita, Deden “Clay” Muhammed, Rinazmi, and Supriadi “Watt” Dwi Putra leaving the squad as a result.

Not only a handful of issues with the Mobile Legends division, but Aerowolf also made it too serious that Tencent Games intervened due to the organization not paying their players on time, resulting in halting the organization’s participation in their esports ecosystem. The lineup was compelled to transfer to another organization, Alter Ego in this instance.

The biggest setback occurred when Aerowolf Pro Team’s partner, Genflix, chose not to extend their contract with The Rising Wolf and instead joined hands with Rebellion. Genflix Rebellion will take Aerowolf’s position in MPL Indonesia Season 8 and so forth.

 

Aerowolf Pro Team’s journey as The Rising Wolf

After acquiring the old TEAMnxl> MLBB division, they rapidly grew into one of Indonesia’s largest esports organizations. They began as a modest organization that fielded a CS:GO squad with young prodigies like Jason “f0rsakeN” Susanto (now Paper Rex VALORANT) and Jose “Jo” Iman (now Invictus Gaming R6). Apart from MLBB, they had also participated in PUBG, PUBG Mobile, Rainbow Six: Siege, and other games.

Apart from that, Aerowolf Pro Team shocked the public during the fourth to the sixth seasons of the MPL by adding Kaesang Pangarep, the son of Indonesian President Joko Widodo, as their tenth player.

Free Fire Division to Stay; collaborate with MBR Esports

Aerowolf Pro Team’s Free Fire division will be an exception to the disbandment scenario. Aerowolf and MBR Esports will collaborate to ensure that the lineup will compete in the Free Fire Master League Season 4 this year.

MBR Esports’ Garena Free Fire division will now made up around well-known players that have often competed in the highest level of domestic competitions The following are the five players:

  • Bentar Arya “BhenK” Sabastian
  • Moh Hafix “Danz” Ramadhan,
  • Ilham “HaLcyon” Dwicahya
  • Fani “Jans” Ariantanto
  • Yusuf “BesToo” Ramadhan

MBR Esports will field the newly signed Free Fire roster for upcoming tournaments. DIVIZE will compete in the Free Fire Master League Season 4 which will start in the near future.

Aerowolf Banned from All PUBG Mobile Competitions Until End of 2022

One of Indonesia’s largest esports organizations, Aerowolf Pro Team, have been barred from competing in any all PUBG Mobile competition starting today (16/6/21) until the end of 2021 (31/12/22) according to the official announcement.

While there is no particular explanation, Tencent claimed that the mishandling by Aerowolf’s management had caused a “substantial financial loss” to the Aerowolf LIMAX roster. The community linked the move taken by Tencent to unpaid salaries rumors that have been disseminated across the PUBG Mobile community.

Image via: Aerowolf

The rumor started when two of their players under the Aerowolf LIMAX banner, Noval Adrian “Hzlnuts” Putra and Edo Aprilia “Spaov” Saputra changed their IGN to ‘CAIRKANPMPLS2’ and ‘PMPLS2BLMCAIR’ which translate to “Disburse the prize of PMPL S2” and “PMPL S2’s prize has not been paid out”, respectively.

Hzlnuts expressed his feelings at Planet Esports Talk Show held by RevivalTV, believed to be an implicit message directed to Aerowolf Pro Team. “Finally, I want to convey a message to all esports teams, executives, and everyone that all of us (players) are working hard for our future, not just to pay for next month’s internet bill,” Hzlnuts said.

PMPL (PUBG Mobile Indonesia Pro League) Season 2 took place in September of last year, with a total prize pool of US$71,600, which Aerowolf LIMAX won. Aerowolf took home a total of US$20,000, which is equal to IDR 284 million.

The MPL Season 1 winner wasn’t very happy with his current team. Image via: MPL

This is not the first time Aerowolf players have sparked a “little riot.” Supriadi “Watt” Dwi Putra, one of Aerowolf’s MLBB division players, also changed his name for a similar reason related to unpaid salaries in April. Azmi “Rinazmi” Naufal Ahmad made similar remarks on Jonathan “Emperor” Liandi’s podcast, claiming that Aerowolf has not paid its MPL roster since Season 6, which RRQ Hoshi won in October of last year.

Aerowolf will be banned from all PUBG Mobile competitions as a consequence of this conduct, which Tencent did not mention in their press statement. Five Aerowolf LIMAX players and their coach will be allowed to participate, however, under a new flag, Hybrid.co.id has learned from a close source to the team.

“PUBG MOBILE will always advocate for a fair and healthy ecosystem for professional players to thrive and grow with us. We have zero-tolerance for unfair treatment of players by team owners and managers in the ecosystem.
In the meantime, we will continue to update our rules and tools to uphold our values and to protect the well-being of professional PUBG MOBILE players.” Tencent stated.

At the time of writing, Aerowolf has yet to comment publicly on the accusation.

Rekap Grand Final PMPL ID 2020 Season 2: Amukan Aerowolf Limax

Setelah 6 pekan pertandingan babak Regular Season, PUBG Mobile Professional League Indonesia 2020 Season 2 (PMPL ID 2020 Season 2) kini sudah memasuki babak puncaknya. Tanggal 25-27 September 2020 kemarin menjadi momen puncak, untuk menentukan siapa tim PUBG Mobile terbaik di Indonesia. Babak Grand Final musim ini jadi teramat menarik, karena pertandingan lebih kompetitif dengan beragam tim berhasil merebut Chicken Dinner. Tanpa berlama-lama lagi, berikut rekap Grand Final PMPL ID 2020 Season 2.

Day 1

Pertandingan hari pertama dari babak Grand Final menjadi showcase bagi BOOM Esports. Voker dan kawan-kawan berhasil bermain dengan teramat apik, sehingga mereka bisa mengamankan dua Chicken Dinner sekaligus di awal-awal ronde. Tak mau kalah, ION Esports juga berusaha keras untuk bisa merebut poin sebanyak-banyaknya, dan berhasil rebut 2 Chicken Dinner juga. Namun terlepas dari itu, Victim dan ONIC menjadi dua tim lain yang turut mencuri Chicken Dinner di hari pertama sehingga berhasil merebut poin yang cukup banyak.

Sumber: Instagram @pubgmobileesports.id
Ilustrasi dari akun Instagram official PUBG Mobile esports Indonesia atas momen clutch dary Cryzen. Sumber: Instagram @pubgmobileesports.id

Pertandingan hari pertama juga sekaligus menunjukkan keberanian, serta naiknya level permainan tim-tim Indonesia di PMPL ID. Salah satu momen paling apik mungkin adalah ketika Cryzen bermain dengan begitu solid, berhasil melakukan Clutch 1 vs 2 pada saat bertanding di map Vikendi.

Day 2

Hari kedua giliran Aerowolf Limax yang menanjak naik. Ronde 1 BOOM Esports masih membawa semangat hari sebelumnya dan berhasil mendapatkan Chicken Dinner. Aerowolf Limax menyaingi setelahnya, lalu diikuti oleh Chicken Dinner yang didapat Louvre Kings setelahnya. Jelang akhir ronde, ION Esports, ONIC, dan Victim Esports juga tak mau kalah merebut Chicken Dinner di hari itu. Perolehan yang sangat variatif membuat persaingan poin menjadi teramat sengit. Terlepas dari itu, Aerowolf berhasil memuncaki hari kedua dengan total perolehan poin sementara sebanyak 140.

Sumber: Instagram @pubgmobileesports.id
Ilustrasi atas amukan Aerowolf Limax di hari kedua. Sumber: Instagram @pubgmobileesports.id

Dengan perolehan poin yang begitu sengit, tak heran jika pertandingan penuh dengan tindakan-tindakan agresif dari para pemain. Momen ONIC menusuk maju dengan gagah berani, RRQ Valdemort hampir tergilas mobil, permainan agresif nan tajam dari Louvre.Henz jadi bukti betapa panasnya pertandingan hari kedua.

Day 3

Hari ketiga hari penentuan. Awal-awal ronde dibuka dengan Chicken Dinner dari Victim Esports, The PIllars, dan AURA Esports. Namun demikian permainan dari Aerowolf Limax begitu konsisten pada hari itu. Walaupun tak dapat Chicken Dinner, mereka masih dapat pertahankan posisi di puncak klasemen sementara. Ronde selanjutnya Siren Esports, MORPH Team, dan Bigetron RA berhasil mencuri Chicken Dinner. Terlepas dari itu, poin Aerowolf Limax tak terkalahkan karena permainan yang begitu solid dari Spaov dan kawan-kawan. Alhasil, Aerowolf Limax berhasil keluar menjadi juara PMPL ID 2020 Season 2 dengan total perolehan sebesar 184 poin.

Sumber: Instagram @pubgmobileesports.id
Sumber: Instagram @pubgmobileesports.id

Kemenangan Aerowolf Limax menjadi dobrakan yang besar, mengingat sang serigala putih yang hanya berhasil finish di peringkat 10 pada musim lalu. Dari Selain itu, nasib BOOM Esports mungkin menjadi salah satu yang paling nahas di final PMPL ID 2020 ini. Bukan soal performa, tapi soal akumulasi poin yang didapat BOOM Esports dari 3 hari pertandingan. BOOM Esports harus puas berada di peringkat 3 dengan perolehan 163 poin, hanya selisih SATU poin saja dengan AURA Esports yang berada di peringkat 2. Maka dari itu, Aerowolf Limax, dan AURA Esports akan melaju ke PMPL SEA Finals, menemani Bigetron RA yang sudah lolos terlebih dahulu berkat kemenangannya di babak Regular Season.

Catatan viewership Grand Final PMPL ID 2020 Season 2

Tayangan Grand Final PMPL ID 2020 Season 2 berhasil memenuhi ekspektasi, dengan catatan viewership yang lebih banyak daripada hari-hari biasa di Regular Season. Namun demikian, satu yang menarik adalah, jumlah views terbanyak justru dikumpulkan di pertandingan hari pertama. Melihat hal ini, turunnya performa pertandingan Bigetron RA (yang sangat digandrungi penonton esports PUBG Mobile Indonesia) mungkin jadi salah satu alasan.

Day 1 – Facebook Gaming

  • Durasi Siaran – 8 jam 56 menit 13 detik
  • Total views – 3.4 juta views

Day 2 – Facebook Gaming

  • Durasi Siaran – 9 jam 1 menit 57 detik
  • Total views – 3.2 juta views

Day 3 – Facebook Gaming

  • *Durasi siaran tidak tersedia karena VOD hari ketiga hilang dari page Facebook PUBG Mobile Indonesia pada saat artikel ini ditulis tanggal 28 September 2020.
  • Total views – 3,2 juta views

Selamat untuk Aerowolf Limax. Kehadiran juara baru tentu membuat PMPL ID menjadi semakin kompetitif, dan semakin menarik disimak. Bigetron RA, Aerowolf Limax, dan AURA Esports akan berjuang membawa nama Indonesia pada pertandingan PMPL SEA Finals 2020 Season 2. Mengutip Liquidpedia, pertandingan akan dimulai 23 November mendatang. Semoga tiga wakil Indonesia bisa menunjukan permainan terbaiknya di PMPL SEA Finals 2020 Season 2 mendatang!

Vodafone Giants dari Spanyol Akuisisi Divisi Rainbow Six Siege Aerowolf

Roster Rainbow Six Siege Aerowolf yang bermain di Pro League Season 11 untuk region Asia Tenggara telah diakuisisi oleh organisasi esports asal Spanyol yaitu Vodafone Giants.

Pada tanggal 6 Januari 2020, Vodafone Giants kehilangan semua roster-nya karena dibeli oleh tim Rouge. Berselang beberapa hari saja, Aerowolf melalui halaman Twitter-nya mengumumkan telah melepas semua roster Rainbow Six Siege-nya. Admin Twitter dari Vodafone Giants pun membalas tweet Aerowolf tersebut, “Apakah mereka bagus? Apa kita perlu mengontrak mereka?.”

Sumber: Twitter Aerowolf Pro Team
Sumber: Twitter Aerowolf Pro Team

Roster baru Vodafone Giants berisikan Glen “Lunarmetal” Suryasaputra, Adrian “Ysaera” Wui, Jordan “Jrdn” Cheng, Mohamed Matin “SpeakEasy” Yunos, Jeremy Mao “HysteRiX” Xuan Tan, dan Jose “Histoire” Iman. Dengan akuisisi tersebut, Vodafone Giants berencana untuk melanjutkan dominasi ranah kompetitif internasional mereka setelah kehilangan pemainnya yang dibeli oleh tim Rogue asal Amerika Utara. David “Lozark” Alonso selaku Sports Director dari Vodafone Giants mengatakan, “kemampuan dan dedikasi mereka luar biasa. Syukurlah sekarang mereka sudah bergabung dengan Vodafone Giants, maka mereka bisa menggapai prestasi yang lebih tinggi lagi.”

David "Lozark" Alonso | Sumber: La Voz De Galacia
David “Lozark” Alonso | Sumber: La Voz De Galacia

Aerowolf yang berhasil melaju sampai babak semifinal di Pro League Season 10 World Finals memang dianggap sebagai tim terbaik di region Asia Tenggara. Maka tidak heran banyak nama-nama besar yang ingin mengakuisisi mereka. Lunarmetal selaku kapten tim juga berkomentar, “bergabung dengan Giants menjadi sebuah capaian besar bagi kami. Untuk dilirik organisasi esports sebesar Giants, benar-benar membuat kami bahagia. Dan saya ingin berterima kasih kepada David dan timnya karena telah mempercayakan kami. Dan kami berjanji akan mempertontonkan pertandingan yang luar biasa kepada penggemar kami ke depannya.” Saat ini roster Giants hanya berisikan pemain, tidak ada coach karena coach sebelumnya telah diakuisisi oleh Rouge juga.

Aerowolf sendiri merupakan organisasi esports asal Indonesia. Ada dua pemain asal Indonesia dari roster ini, yaitu Histoire dan Lunarmetal. Walaupun berbendera Singapura di halaman Liquipedia, Lunarmetal adalah pria kelahiran Indonesia. Histoire sendiri merupakan salah satu co-founder dari Aerowolf. Ia pun baru diperbolehkan bermain di Pro League beberapa waktu lalu karena peraturan batasan umur minimal 18 tahun untuk bermain di Pro League.

ASUS Minta Masukan Gamer Profesional Indonesia untuk ROG Phone II

Sesuai dengan janjinya, ASUS resmi meluncurkan ROG Phone II pada hari ini, Kamis, 5 Desember 2019. Saat memamerkan gaming smartphone terbarunya, ASUS juga mengundang tiga tim esports profesional ke atas panggung, yaitu Aerowolf, RRQ, dan ONIC. Deputy Marketing Manager, Davina Larissa menjelaskan, tiga tim esports ini adalah “bagian dari kerajaan gamer kami.” Dia mengatakan, tiga tim esports ini tidak hanya berfungsi layaknya influencer untuk ASUS, mereka juga memberikan saran dan masukan terkait produk gaming ASUS, seperti ROG Phone II.

“Kami membuat gaming smartphone, kami perlu mendapatkan feedback. Bagian apa yang bisa kami tingkatkan,” kata Willy Chen, Country Product Manager, ASUS Indonesia. Dengan percaya diri, dia berkata bahwa ROG Phone II sudah sangat baik, tapi ASUS percaya, masih ada hal yang masih bisa mereka perbaiki. Mencari masukan dari para gamer tampaknya memang strategi ASUS secara global. Belum lama ini, ROG Phone mengumumkan bahwa mereka akan menjadi sponsor dari tim Player Unknown’s Battleground Mobile asal India, Entity Gaming. Ketika itu, mereka juga mengatakan bahwa mereka ingin mendapatkan saran dan komentar para pemain profesional dalam pengembangan gaming smartphone.

Ketika ditanya apakah ASUS berencana untuk menjadi sponsor dari tim esports seperti yang mereka lakukan di India, Willy berkata, “Kalau kami punya kesempatan untuk itu, tentu saja. Namun, sampai saat ini, kami belum menemukan rekan yang cocok.” Meskipun begitu, ASUS telah pernah menjadi sponsor dari turnamen esports di Indonesia, seperti PUBG Campus Championship (PMCC). Sebagai sponsor, ASUS menyediakan ROG Phone II untuk digunakan oleh para pemain yang bertanding di babak final. Tak hanya itu, tim yang memenangkan turnamen tersebut juga berhak untuk mendapatkan ROG Phone II.

ASUS ROG Phone II | Sumber: Dokumentasi Hybrid/Ellavie I.A.
ASUS ROG Phone II | Sumber: Dokumentasi Hybrid/Ellavie I.A.

Willy mengatakan bahwa ASUS menyadari, mobile gaming kini tengah populer, khususnya di kalangan generasi Z. Inilah salah satu alasan mengapa ASUS memutuskan untuk menjadi sponsor dari PMCC. Mereka ingin mendekatkan diri dengan gamer yang masih duduk di bangku perkuliahan. “Kami ingin mengetahui apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan dari gaming smartphone,” ujarnya. Ke depan, dia mengatakan bahwa ASUS berencana untuk mengadakan acara esports sendiri. Sayangnya, dia tidak memberikan informasi lebih lanjut, seperti bentuk dan waktu dari acara tersebut diadakan.

Menguasai pangsa pasar lebih dari 50 persen, ASUS mendominasi pasar gaming laptop di Indonesia. Dengan ROG Phone II, mereka juga berencana untuk menguasai pasar gaming smartphone di Tanah Air. Tahun lalu, perusahaan Taiwan ini telah meluncurkan ROG Phone. Sayangnya, ASUS mengalami kendala dengan stok untuk gaming smartphone tersebut. Belajar dari kesalahan, ASUS kini memastikan bahwa stok ROG Phone II cukup memadai sebelum meluncurkannya di Indonesia.

Simbiosis Mutualisme Aerowolf, Genflix, dan Ternakopi

Pada Jumat, 16 Agustus lalu, Genflix Aerowolf menyatakan kerja samanya dengan Ternakopi. Aerowolf adalah sebuah tim esports, Genflix adalah layanan video-on-demand yang menjadi sponsor dari tim tersebut, dan Ternakopi adalah merek kopi buatan Kaesang Pangarepan, anak bungsu Presiden Joko Widodo yang kini juga menjadi sponsor Aerowolf. Ketiganya ada di industri yang berbeda, tapi itu tidak menghentikan ketiganya untuk bekerja sama. Ada dua kesamaan di antara ketiganya, yaitu keinginan untuk tumbuh dan milenial sebagai target pasar.

Head of Esports Development Genflix Hutama Pastika alias Tommy mengatakan bahwa Genflix telah menjadi sponsor dari Aerowolf sejak lebih dari satu tahun lalu. Namun, satu bulan lalu, mereka memutuskan untuk menjalin hubungan kerja sama yang lebih erat.

“Awalnya, kita cuma sponsor saja. Sekitar satu bulan lalu, kita setuju untuk berkolaborasi dan tidak sekedar sebagai sponsor,” kata Tommy saat ditemui di Multivision Tower. “Dari segi penonton, ada sekitar 45 juta orang Indonesia yang suka menonton video. Dari riset kita sendiri, sebanyak 66 persen menonton video terkait game, seperti esports, highlights, dan turnamen,” ujarnya. “Kami pikir, ini cara yang pas. Genflix ingin menambah jumlah subscriber. Paling bagus lewat esports.”

Tommy mengatakan, salah satu alasan Genflix memutuskan untuk bekerja sama dengan Aerowolf adalah karena tim dengan ikon serigala itu berhasil menjadi juara dua di Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Season 3 tahun lalu. Prestasi memang jadi salah satu karakteristik Genflix dalam memilih rekan kerja sama, mirip dengan apa yang GoPay lakukan dengan RRQ. Namun, kemenangan bukanlah satu-satunya hal yang diharapkan oleh Genflix.

“Kami ingin bangun komunitas, mau komunikasi dengan lebih banyak orang dan bersama-sama membangun esports,” ujar Tommy. Ke depan, dia ingin mengajak bekerja sama tim esports yang juga ingin mengembangkan ekosistem esports.

Sumber; Twitter Aerowolf
Sumber: Twitter Aerowolf

Genflix bukanlah satu-satunya penyedia layanan video-on-demand di Indonesia. Mereka harus bersaing dengan layanan lain seperti iflix dari Malaysia, Netflix dan Amerika Serikat, dan HOOQ dari Singapura. Tommy mengatakan, dengan menyediakan konten esports, Genflix ingin membuat platform-nya tampil berbeda. Sejak awal, Genflix memang ingin fokus untuk menayangkan konten olahraga. Namun, konten olahraga tradisional, seperti sepak bola, bisa didapatkan oleh platform manapun. Itulah alasan Genflix untuk memuat konten esports.

Sayangnya, dalam menyediakan konten esports, Genflix juga harus bersaing dengan layanan streaming seperti Twitch, Facebook Gaming, dan NimoTV. Terkait hal ini, Tommy mengatakan bahwa Genflix akan tampil beda dengan memberikan konten ekstra dan tidak sekadar menyiarkan siaran langsung dari turnamen esports. “Konten kita lebih ke arah yang on-demand. Misalnya, kita punya highlight turnamen tahun lalu. Kami mau membantu orang-orang yang dibikin cerita,” ungkapnya. Contoh yang dia berikan adalah perjuangan Aerowolf dalam memenangkan MPL.

Genflix Aerowolf dan Ternakopi

Selain kerja sama dengan Ternakopi, Genflix Aerowolf juga mengumumkan bahwa mereka menjadikan Kaesang sebagai “pemain ke-10”. Urungkan harapan Anda untuk melihat Kaesang untuk bertanding. Ketika ditanya apakah dia akan turun ke arena pertandingan, Kaesang berseloroh, “Posisi saya sebagai pemain ke-10 untuk menjadi beban Aerowolf. Kalau mereka mau kalah, saya maju. Biasanya, mau menang kan. Jadi, saya nggak maju dulu.”

Bagi Ternakopi, keputusan mereka untuk bekerja sama dengan Genflix Aerowolf adalah untuk tumbuh bersama. CEO Ternakopi, Anshari Kadir mengatakan, makanan dan game itu memiliki satu kesamaan, yaitu keduanya merupakan bagian dari gaya hidup seseorang. “Harapan ke depan, kita mau setiap ada aktivitas Genflix Aerowolf, ada Ternakopi, dan sebaliknya,” ujarnya. “Kami mau tumbuh bersama, karena target pasar kita sama.”

Sebagai sponsor, nama Ternakopi akan tampil di jersey Aerowolf. Selain itu, Ari menjelaskan bahwa Aerowolf, Genflix, dan Ternakopi akan mengadakan sebuah kampanye berupa roadshow ke 20 kota. Tujuannya adalah menyediakan wadah untuk pemain esports lokal untuk unjuk gigi. “Rencananya, kita akan buat liga. Pertandingan finalnya akan diadakan di Jakarta tahun depan,” katanya. Menurut Ari, ini tidak hanya akan membesarkan pihak-pihak yang terlibat dalam kampanye itu sendiri, tapi juga industri gaming.

Kaesang | Sumber: Instagram Aerowolf
Kaesang | Sumber: Instagram Aerowolf

Menumbuhkan industri gaming, inilah yang menjadi target dari Kaesang. Dalam wawancara setelah acara, Kaesang mengatakan bahwa developer dan publisher game di Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan perusahaan Tiongkok, seperti MoonToon, developer dan publisher Mobile Legends dan Tencent, konglomerasi yang bergerak di banyak layanan digital, termasuk game. Agar bisa mengembangkan industri game Indonesia, Kaesang merasa dia perlu mengerti seluk-beluk industri gaming itu sendiri.

“Untuk mengembangkan industri game di Indonesia, tahap awalnya adalah tahu industri game itu seperti apa, menjadi pro player itu seperti apa,” kata Kaesang. “Selama ini, saya kan di industri F&B (Food & Beverage), mau nggak mau, saya pelajari dulu.” Kaesang mungkin memang tidak turun sebagai pemain untuk membantu Aerowolf di MPL. Tapi mungkin, itu karena dia memiliki tujuan lain yang lebih besar. Tak sekadar memenangkan sebuah turnamen esports, tapi mengembangkan industri gaming dan esports itu sendiri.

Sumber header: Instagram Aerowolf.

Aerowolf Juarai Kualifikasi Raleigh Major SEA, Tim Indonesia Peringkat 3

28 Juni 2019, Aerowolf akhirnya berhasil menjuarai kualifikasi Raleigh Major regional Asia Tenggara setelah mengalahkan Xavier Esports dari Thailand.

Aerowolf sendiri sebenarnya merupakan organisasi esports asal Indonesia namun roster tim R6S (Rainbow Six: Siege) mereka terdiri dari pemain-pemain luar negeri, Tiongkok, Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Meski demikian, semua pemain mereka saat ini memang sedang kuliah dan berdomisili di Singapura.

Tim Indonesia yang memang berisikan para pemain Indonesia, Team Scrypt, juga sebenarnya berhasil melangkah sampai Lower Bracket Final. Sayangnya, mereka harus tumbang melawan Xavier. Meski begitu, prestasi dan perjuangan mereka tetap tak bisa dipandang sebelah mata karena mereka bisa finis top 3 di tingkat Asia Tenggara.

Ketiga tim ini, Xavier, Aerowolf, dan Scrypt, juga memang sebenarnya bisa dibilang yang terkuat di peta persilatan R6S Asia Tenggara.

Dengan kemenangan mereka di kualifikasi ini, Aerowolf, tidak bisa langsung masuk ke Raleigh Major. Mereka harus kembali bertanding untuk kualifikasi APAC melawan tim-tim Jepang, Korea Selatan, Australia-Selandia Baru (ANZ).

Berikut ini adalah tim-tim yang akan berlaga di kualifikasi APAC untuk Raleigh Major:

  • Aerowolf (Regional Asia Tenggara)
  • Cloud9 (Regional Korea Selatan)
  • CYCLOPS Athlete Gaming (Regional Jepang)
  • 0RGL3SS/Oddity (Regional ANZ)

Dari 4 tim yang berlaga, hanya ada 1 slot yang diberikan untuk ke ajang utama Raleigh Major. Meski demikian, ada 3 slot tim yang diberikan untuk regional APAC. 2 tim APAC lainnya yang langsung mendapatkan invitation adalah Nora-Rengo (Regional Jepang) dan Fnatic (Regional ANZ).

Menurut Ajie “WildLotus” Zata, pemain dan manajer Team Scrypt, final kualifikasi APAC nanti adalah antara Aerowolf melawan 0RGLESS. Namun Aerowolf yang akan memenangkan pertandingan final tadi. “Aerowolf saat ini memang sedang bagus-bagusnya dan bisa dibilang yang terbaik di Asia Tenggara sekarang. Mereka bahkan sempat mengalahkan telak jagoan Korsel, Cloud9, di Pro League APAC Final.”

Untuk main event Raleigh Major, yang akan digelar di kota Raleigh, Amerika Serikat (tanggal 12-18 Agustus 2019), ada 16 tim yang akan bertanding dengan pembagian sebagai berikut:

  • 1 juara Six Invitational 2019: G2 Esports (EU)
  • 8 finalis Pro League Season IX:
    • Evil Geniuses (NA)
    • DarkZero (NA)
    • Team Empire (EU)
    • LeStream Esport (EU)
    • FaZe Clan (LATAM)
    • Immortals (LATAM)
    • Fnatic (APAC)
    • Nora-Rengo (APAC)
  • 4 tim hasil Open Qualifier:
    • Amerika Utara (TBD)
    • Eropa (TBD)
    • Amerika Latin (TBD)
    • Asia-Pasifik (TBD)
  • 1 juara Allied Esports Vegas Minor (Team Secret)
  • 1 juara DreamHack Valencia (TBD)
  • 1 tim undangan dari negara tuan rumah (TBD)

Raleigh Major sendiri akan menyuguhkan total hadiah sebesar US$500K (sekitar Rp7,2 miliar) dengan pembagian hadiah sebagai berikut:

  • Juara 1: US$200.000
  • Juara 2: US$80.000
  • Juara 3 – 4: US$40.000
  • Juara 5 – 8: US$20.000
  • Juara 9 – 12: US$10.000
  • Juara 13 – 16: US$5.000

Apakah Aerowolf benar-benar bisa juara di kualifikasi APAC dan bertemu dengan 15 tim R6S terbaik dari seluruh penjuru dunia?

Rainbow Six: Siege Raleigh Major
Sumber: Ubisoft

Aerowolf Mobile Legends Lepas 3 Jagoan, Kenapa?

Kemarin (13 Juni 2019), Aerowolf mengumumkan lepas 3 pemainnya sekaligus di hari yang sama. Ketiga pemain yang berpisah dengan Aerowolf tadi adalah:

  • Agung “Billy” Tribowo
  • Fadhil “Rave” Abdurrahman
  • Joshua “LJ” Darmansyah

3 pemain ini sebenarnya layak dianggap papan atas karena mereka lah sang juara Mobile Legends: Bang Bang (MPL) Indonesia Season 1, bersama Watt (Supriadi Dwi Putra) dan G (Afrindo Valentino). Kala itu, mereka masih mengusung nama NXL.

Bagi saya pribadi, kemenangan tim tersebut di S1 juga menjadi momen tak terlupakan yang membuat MPL ID memiliki ceritanya sendiri. Pasalnya, kala itu, tak ada yang menjagokan kelima pemain ini. RRQ, EVOS, dan Bigetron PK mungkin adalah yang digadang-gadang jadi jawara di S1.

Sumber: Aerowolf
Sumber: Aerowolf

Perjuangan mereka di Grand Final S1 memang begitu dramatis: sempat turun ke lower bracket saat bertemu EVOS Esports pertama kali, namun berhasil naik kembali ke upper bracket dan membalas dendam dengan memaksa EVOS Esports bertekuk lutut di partai terakhir.

Berkat prestasi gemilang tadi, satu tim ini pun langsung diboyong ke Aerowolf. Kala itu, mereka terlihat seperti tim paling kompak di antara tim-tim lainnya. Sayangnya, kekompakan mereka tak berlangsung lama. Watt pun pindah ke ONIC di Season 2 (kemudian pindah lagi ke Louvre di Season 3). Sedangkan Afrindo berpisah dengan Aerowolf dan masuk ke EVOS Esports sebelum memasuki MPL S3.

Meski ditinggal Watt di S2, tim ini tetap terlihat konsisten performanya walau memang harus rela melepas gelar juara bertahan. Kehilangan Afrindo di S3, Billy, LJ, dan Rave tetap mampu membuat Aerowolf sebagai tim yang tak bisa dipandang sebelah mata. Sayangnya, tim ini kembali gagal mengulang cerita sukses mereka di S1.

Sumber: Aerowolf
Sumber: Aerowolf

Terlepas dari menyurutnya prestasi mereka dari waktu ke waktu, ketiga pemain ini tetap saja masuk kategori kelas kakap dan punya peluang besar untuk kembali memuncaki dunia persilatan MLBB Indonesia.

Lalu kenapa Aerowolf melepas 3 pemain bintang ini sekaligus, mengingat MPL ID S4 seharusnya akan berjalan setelah MSC 2019 (jika masih mengikuti pola kompetisi MLBB di tahun 2018)?

Menurut penjelasan dari Arwanto Tanumiharja (yang mungkin lebih dikenal dengan panggilan WaWa Mania), Manajer Tim Aerowolf untuk divisi Mobile Legends, kontrak ketiga pemain ini memang sudah habis dan mereka tak ingin memperpanjang.

“Karena kontrak emang habis sih dan mereka ga perpanjang karena mungkin mau mencari peruntungan di tempat lain.” Ujar WaWa seraya berseloroh.

Dengan lepasnya tiga pemain ini, Aerowolf berarti sudah tak lagi memiliki pemain dari angkatan pertama mereka. Namun, terbersit pertanyaan juga bagaimana dengan pemain lainnya, dari angkatan yang lebih baru? Sayangnya, sang Manajer pun hanya ingin membahas soal 3 pemain tadi kali ini.

Sumber: Aerowolf
Sumber: Aerowolf

Lalu bagaimana dengan penggantinya? Sayangnya, WaWa juga belum dapat memberikan penjelasan soal ini namun ia memberikan bocoran soal timeline mereka. “Harusnya (akan diumumkan) sebelum IENC.” Jawab sang Manajer. Jadi, buat para fans Aerowolf, Anda juga bisa mengikuti sendiri perkembangan tim ini lewat Facebook Page ataupun Instagram Aerowolf.

Ke mana ketiga pemain ini akan berlabuh nanti? Saya pun menghubungi salah satu shoutcaster MLBB, Mochammad Ryan Batistuta, yang biasa dikenal dengan nama ‘KB’ untuk menanyakan pendapat dan prediksinya.

“Sayangnya, 3 player Aerowolf ini belum ada kabar akan ke mana. Potensi yang mereka miliki memang kelihatan bagus di Season 1 namun memudar setelah sang kapten (G) serta Watt hilang. Sebenarnya, Aerowolf punya nama baru, Trust, yang bisa jadi potensi besar namun 3 pemain tadi sudah terlanjur keluar.” Jelas KB.

“Ada kemungkinan 3 punggawa Aerowolf ini akan menuju RRQ tapi ini masih prediksi aja sih. Memang belum ada informasi valid soal tim selanjutnya.” Tutup kawan saya yang katanya baru punya pacar baru ini… Eh…