B2C: Pengertian Contoh, Karakteristik dan Jenisnya

B2C merupakan salah satu model penjualan yang paling umum digunakan oleh perusahaan. B2C memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produk maupun layanannya secara langsung kepada konsumen.

B2C memiliki fokus pada konsumen. Dengan B2C, perusahaan dapat memberikan pelayanan terbaik pada konsumen.

Lantas, apa yang dimaksud dengan B2C dan bagaimana karakteristik dan jenisnya? Simak jawabannya dalam artikel berikut.

Pengertian B2C

B2C merupakan kepanjangan dari Business-to-Consumer. Mengutip dari investopedia, B2C merupakan proses penjualan produk dan layanan secara langsung antara perusahaan dan konsumen, sebagai pengguna produk.

Model penjualan jenis ini tidak melibatkan grosir maupun perantara lainnya sebagai pihak yang memasarkan produk. Kamu bisa dengan mudah menemukan model penjualan ini saat berbelanja di pasar, makan di restoran, membeli pakaian di mall, dan kegiatan lain yang serupa.

Selain digunakan dalam transaksi offline, B2C juga dapat digunakan dalam transaksi online. Beberapa contoh penjualan B2C, misalnya berbelanja di online shop dengan menggunakan e-commerce.

Karakteristik B2C

Jika diperhatikan lebih lanjut, B2C memiliki beberapa karakteristik tertentu. Adapun beberapa karakteristik B2C, antara lain:

Bersifat Terbuka

Model penjualan B2C bersifat terbuka dan tidak terbatas. Maksudnya, setiap informasi mengenai produk baik barang maupun jasa yang ditawarkan dapat tersebar luas di tengah masyarakat. Keterbukaan ini membuat produk yang ditawarkan dapat menjangkau seluruh konsumen.

Transaksi Dilakukan Sederhana

Transaksi yang dilakukan pada model penjualan B2C juga bersifat sederhana. Sama seperti transaksi jual beli pada umumnya, dalam model penjualan B2B, perusahaan berperan sebagai penyedia barang maupun jasa yang dibutuhkan, sementara konsumen hanya tinggal membayar untuk mendapatkannya.

Dalam model ini tidak terdapat transaksi yang rumit karena perusahaan berfokus pada relasi antara bisnis dan konsumen. Namun, tidak semua transaksi terjadi berdasarkan relasi antara bisnis dan konsumen.

Sesuai Permintaan atau On Demand

Permintaan atau demand merupakan keinginan atau kemampuan konsumen membeli produk dengan harga tertentu pada waktu tertentu. Model penjualan B2C tentunya juga selalu menyesuaikan dengan permintaan konsumen.

Memiliki Persaingan yang Ketat

Model penjualan B2C biasanya digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk baik barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Karena angka permintaan yang tinggi, tentunya persaingan antar perusahaan akan semakin ketat. Sebab, bisnis jenis ini mendorong banyak perusahaan untuk menawarkan produk maupun layanan serupa.

Jenis-Jenis B2C

B2C terbagi atas beberapa jenis yang biasa diterapkan oleh perusahaan. Adapun jenis-jenis B2C yang paling umum diterapkan adalah sebagai berikut:

Penjual Langsung

Penjual langsung atau direct seller merupakan jenis B2C yang paling banyak digunakan. Jenis ini tidak hanya digunakan oleh perusahaan besar saja, melainkan juga digunakan oleh berbagai bisnis rumahan.

Direct seller biasanya memproduksi produknya sendiri dan menjualnya tanpa perantara pihak ketiga. Biasanya, direct seller juga memanfaatkan berbagai platform online untuk menjual produknya secara online.

Perantara Online

Jenis B2C ini biasanya tidak menghasilkan produk sendiri, melainkan hanya menyediakan platform yang mempertemukan pemilik produk dan pembeli. Umumnya, perantara bersifat online untuk memudahkan pembeli dalam memilih produk yang diinginkan.

Setelah terjadi kesepakatan antara pihak perantara dengan pembeli, pemilik produk akan menyiapkan produk dan mengirimkannya ke pembeli. Salah satu contoh perantara onine adalah dropshipper.

Berbasis Periklanan

Salah satu jenis B2C yang lainnya adalah bisnis yang menjual produk kepada konsumen berbasis periklanan. Biasanya, perusahaan jenis ini bertugas untuk membuat berbagai konten menarik untuk meningkatkan minat pengunjung atau website traffic.

Traffic web yang tinggi dapat dimanfaatkan perusahaan untuk menjual slot iklan yang dapat diisi dengan informasi produk, baik barang maupun jasa dari penjual yang beriklan. Semakin tinggi traffic, maka semakin mahal pula biaya iklan yang ditetapkan.

Berbasis Komunitas

B2C berbasis komunitas biasanya memungkinkan perusahaan untuk menjual produk kepada komunitas yang memiliki kesamaan minat dan ketertarikan yang sama. Komunitas sendiri merupakan wadah bagi para anggotanya untuk berbagi informasi.

Berbasis Biaya

Terakhir, jenis B2C berbasis biaya biasa digunakan pada layanan yang mensyaratkan konsumen berlangganan untuk menikmati produk maupun layanan yang diberikan. Salah satu contoh model transaksi ini adalah subscription pada platform streaming seperti Netflix, Disney Hotstar, Spotify, dan lain sebagainya.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai B2C yang telah DailySocial.id rangkumkan untukmu. B2C memang populer digunakan saat ini karena menawarkan berbagai keuntungan karena memiliki potensi pasar yang cukup besar.

Call to Action (CTA): Pengertian, Jenis dan Manfaatnya

Bagi kamu yang menggeluti dunia marketing, khususnya digital marketing, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah Call to Action atau CTA. Umumnya, CTA berupa frasa atau kalimat pendek yang persuasif agar audiens melakukan suatu hal, seperti men-download, mendaftar, berlangganan, dan lain sebagainya.

Nah, lalu apa yang dimaksud dengan CTA dan apa saja jenis-jenis, manfaat dan contohnya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Call to Action

Call to Action merupakan suatu kalimat pendek yang biasa digunakan dalam digital marketing. CTA biasanya diaplikasikan pada suatu website maupun konten.

CTA bertujuan untuk mendapatkan tanggapan langsung dari target audiens yang dituju. Biasanya, CTA dapat berupa gambar, tulisan maupun ucapan singkat. Agar dapat menarik perhatian audiens, CTA harus dibuat semenarik mungkin.

Jenis-Jenis Call to Action

Lead Generation

Leads merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok orang atau perusahaan yang tertarik dengan produk maupun jasa yang ditawarkan. CTA yang dilakukan pada jenis ini harus terlihat oleh pengunjung website agar lebih efektif.

Event Promotion

Event promotion biasa digunakan untuk meningkatkan kesadaran pengunjung tentang acara yang diselenggarakan. Event promotion dapat kamu letakkan di berbagai tempat di website-mu.

Social Sharing

Social sharing merupakan ajakan untuk membagikan konten dengan menekan tombol sharing pada media sosial. Social sharing bertujuan untuk mengetahui pelanggan yang dapat terlibat dengan brand bisnismu.

Tombol Baca Selengkapnya

Tombol baca selengkanya digunakan untuk mengarahkan audiens pada suatu halaman. Dengan CTA jenis ini, audiens tentunya kan mendapatkan informasi yang diinginkan.

Penawaran Suatu Produk dan Jasa

CTA juga dapat digunakan untuk menawarkan suatu produk, baik berupa barang maupun jasa. Caranya, pengunjung website akan memencet tombol CTA yang digunakan untuk mengetahui berbagai penawaran yang diberikan. Misalnya, tulisan “Buy Now” atau “Download Now”.

Manfaat Call to Action

Adapun beberapa manfaat CTA, antara lain:

Menyederhanakan User atau Buyer Journey

CTA bermanfaat untuk memudahkan calon konsumen dalam melakukan transaksi. Dengan CTA, calon konsumen dapat mengambil keputusan yang cepat dan buyer journey juga akan lebih sederhana.

Menurunkan Angka Bounce Rate

Bounce rate merupakan angka kunjungan pada sebuah halaman yang tidak diikuti dengan langkah apapun. Dengan CTA, kamu bisa menurunkan angka bounce rate karena audiens dapat menghabiskan waktu yang lebih lama pada halaman tersebut.

Meningkatkan Konversi

CTA juga dapat meningkatkan konversi website, karena banyak audiens yang melakukan klik atau mengisi formulir yang diinginkan.

Menambah Value Konten

Terakhir, CTA juga dapat menambah value dari tujuan konten yang kamu buat. CTA akan membantumu memastikan bahwa konten yang kamu buat sesuai dengan value yang dibutuhkan oleh audiens.

Nah, demikian penjelasan lengkap mengenai Call to Action atau CTA. Semoga artikel ini dapat menambah wawasanmu mengenai konsep CTA.

Aktuaria: Pengertian, Prodi, Fungsi, dan Tugasnya dalam Bisnis

Aktuaria mungkin masih dianggap asing dan jarang didengar bagi sebagian orang. Sebab, bidang ini masih tergolong baru di Indonesia.

Namun, sebenarnya aktuaria merupakan bidang yang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Pasalnya, ilmu aktuaria biasa digunakan untuk mengukur risiko dalam pengelolaan suatu bisnis.

Lantas, apa sebenarnya aktuaria itu dan apa saja fungsi dan manfaatnya dalam bisnis? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Aktuaria

Aktuaria adalah cabang ilmu yang digunakan untuk menaksir risiko dalam suatu bisnis menggunakan metode matematika dan ilmu statistika. Aktuaria biasa digunakan untuk memahami pola tertentu dari catatan statistik pada suatu data untuk memperkirakan risiko yang dapat muncul dari pola tersebut.

Orang yang menekuni bidang aktuaria disebut aktuaris. Seorang aktuaris harus memahami ilmu statistika agar dapat melakukan analisis secara tepat. Oleh sebab itu, jasa aktuaris sangat dibutuhkan dalam industri asuransi maupun keuangan.

Fungsi Aktuaria

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aktuaria memiliki fungsi utama untuk memahami dan mengidentifikasi risiko, meliputi penilaian risiko, penaksi risiko, dan menentukan kemungkinan terjadinya risiko. Aktuaria sendiri sering dikaitkan dengan bidang asuransi.

Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan oleh aktuaris dalam bidang asuransi:

  • Memastikan nasabah membayar premi sesuai dengan risikonya.
  • Memastikan premi yang telah terkumpul cukup untuk dapat membayar klaim yang akan terjadi nanti dan menutupi berbagai biaya operasional perusahaan.
  • Memastikan bahwa premi yang telah terkumpul bernilai wajar dan mampu bersaing.

Selain sering dikaitkan dengan asuransi, aktuaria juga sering kali dikaitkan dengan investasi dan valuasi aset, manajemen risiko, dan dana pensiun. Pasalnya, aktuaria memiliki fungsi untuk menghitung berbagai risiko keuangan yang mungkin akan terjadi secara mendetail dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tugas Aktuaris

Pada dasarnya, seorang aktuaris memiliki tugas untuk mengukur tingkat risiko berdasarkan data statistik tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah dua tugas pokok seorang aktuaris.

Melakukan Analisis Risiko

Seorang aktuaris harus bisa menentukan tingkat risiko dengan melihat pola-pola yang terdapat pada suatu fenomena. Pola tersebut didapat dari data yang telah diubah menjadi data statistik. Oleh sebab itu, seorang aktuaris harus memahami dan menguasai beragam metode pengukuran risiko, seperti mortality table, morbidity table, hingga annuity table.

Membuat Proyeksi Perkembangan

Selain melakukan analisis risiko, aktuaris juga bertugas untuk membuat proyeksi mengenai perkembangan perusahaan. Untuk melakukannya, aktuaris memerlukan data terkait tingkat risiko agar dapat menentukan proyeksi secara akurat. Semakin tinggi tingkat risiko pada suatu perusahaan, maka usaha pengembangan juga akan semakin sulit untuk dilakukan.

Nah, demikian penjelasan mengenai aktuaria, mulai dari pengertian, fungsi, hingga tugasnya. Meski memiliki peran krusial dan banyak dibutuhkan dalam dunia bisnis, sayangnya bidang profesi ini masih kurang diminati di Indonesia. Jadi, apakah kamu tertarik untuk berkarir dalam bidang ini?

Delivery Order: Pengertian, Contoh, Manfaat dan Perbedaannya dengan Surat Jalan

Bagi kamu yang sering melakukan pembelian maupun penjualan barang secara online, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah delivery order, bukan? Delivery order berkaitan dengan layanan pemesanan produk baik berupa barang maupun jasa secara online.

Delivery order biasanya berupa surat yang berisi tanda bukti pemesanan barang. Namun, delivery order kadang masih dianggap sama dengan surat jalan, padahal keduanya memiliki perbedaan.

Lantas, apa arti delivery order dan apa saja perbedaannya dengan surat jalan? DailySocial.id sudah merangkumkan penjelasannya dalam artikel ini.

Arti Delivery Order

Delivery order merupakan sekumpulan proses manajerial yang memiliki fokus pada pelanggan dari semua layanan, yang menjamin bahwa layanan tersebut dapat digunakan sesuai fungsinya. Delivery order biasanya berupa dokumen yang diberikan oleh pihak penjual ke penyedia jasa ekspedisi agar dapat memudahkan proses pick-up dan pengiriman barang ke konsumen.

Delivery order berupa perintah pengiriman barang yang dibuat oleh pihak penjual agar barang dapat dikirimkan ke pembeli. Biasanya, delivery order diberikan oleh penjual kepada staff gudang agar barang siap dikirim ke jasa ekspedisi.

Manfaat Delivery Order

Delivery order memiliki berbagai manfaat, karena terkait dengan kepentingan pengiriman barang agar sampai dengan baik ke tangan konsumen. Adapun beberapa manfaat delivery order, yaitu:

  1. Sebagai petunjuk daftar barang yang dikirimkan penjual ke pembli.
  2. Sebagai bukti transaksi jual beli yang sah.
  3. Digunakan untuk membuat surat jalan yang penting dalam proses pengiriman barang ke konsumen.
  4. Sebagai bukti pencocokan dengan surat jalan bagi pihak asuransi jika terjadi kecelakaan saat pengiriman.

Perbedaan Delivery Order dengan Surat Jalan

contoh delivery order
Contoh Delivery Order / ©kargo.tech

Surat jalan merupakan surat legal yang berisi informasi pengiriman barang, seperti nama dan alamat penjual dan penerima, jumlah, serta jenis barang.

Adapun perbedaan antara delivery order dan surat jalan adalah sebagai berikut:

  1. Surat jalan merupakan dokumen yang wajib dibawa oleh kurir dan ditunjukkan kepada petugas di jalan ketika ada pemeriksaan muatan kendaraan. Sementara delivery order merupakan informasi yang tertempel pada barang yang dikirimkan, namun tidak perlu ditunjukkan kepada petugas di jalan.
  2. Bentuk delivery order dari setiap perusahaan berbeda satu sama lain, sementara bentuk surat jalan hampir sama, yakni terdiri atas tiga rangkap warna yang berbeda.
  3. Surat jalan merupakan bukti legal pengiriman barang, sementara delivery order merupakan acuan untuk membuat surat jalan.

Nah, sekarang kamu telah mengerti tentang arti dari delivery order dan surat jalan beserta perbedaan antara keduanya. Semoga artikel ini bermanfaat dalam menambah wawasanmu.

Berorganisasi Adalah: Pengertian, Prinsip dan Manfaat bagi Mahasiswa

Masa kuliah merupakan kesempatan terbaik untuk mengembangkan berbagai skill dan pengalaman. Bagi mahasiswa, kesempatan mengembangkan skill tidak hanya didapat dari mata kuliah saja, melainkan juga dengan berorganisasi.

Setiap kampus pasti memiliki organisasi, seperti BEM, UKM, Himpunan Mahasiwa, dan lain sebagainya. Tentunya, semua organisasi tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk mencari dan mengembangkan skill, wawasan, dan pengalaman bagi mahasiswa.

Nah, berikut adalah penjelasan lengkap mulai dari pengertian, prinsip, dan manfaat berorganisasi.

Pengertian Berorganisasi

Berorganisasi berasal dari kata organisasi, yang berarti suatu kesatuan yang terdiri atas beberapa bagian untuk mencapai tujuan bersama. Menurut KBBI, berorganisasi adalah kegiatan yang tersusun dengan baik dan teratur dalam suatu kesatuan.

Setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui kerja sama para anggotanya. Untuk mencapai tujuannya, setiap anggota harus memiliki tugas dan wewenang masing-masing agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memiliki susunan atau struktur yang berfungsi sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut.

Prinsip Organisasi

Prinsip organisasi merupakan dasar dalam membentuk organisasi agar dapat berjalan secara baik. Menurut Manullang, dalam buku Pengantar Manajemen yang ditulis oleh Firmansyah dan Mahardhika (2018), ada 7 prinsip dasar organisasi yang perlu diperhatikan.

Adapun ketujuh prinsip organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perumusan dengan Jelas

Suatu organisasi harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan tersebut meliputi hal-hal yang ingin dicapai atau dipelihara, baik berupa materi maupun non materi dengan melakukan satu atau lebih kegiatan.

Tujuan organisasi biasanya berupa visi dan misi yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatannya.

2. Pembagian Kerja

Untuk mengatasi kemungkinan adanya tumpang tindih wewenang dalam pelaksanaannya, suatu organisasi juga harus memiliki pembagian kerja yang jelas. Pembagian kerja juga bertujuan untuk memudahkan pengawasan agar apabila terjadi hambatan dapat diidentifikasi dan diatasi sejak awal.

3. Delegasi Kekuasaan

Selain adanya pembagian kerja yang jelas, suatu organisasi juga harus memiliki delegasi kekuasaan. Delegasi kekuasaan bertujuan agar setiap anggota organisasi memiliki tugas dan wewenang yang dilaksanakan sebaik-baiknya. Selain itu, delegasi kekuasaan juga bertujuan untuk memudahkan koordinasi setiap anggota organisasi.

4. Rentang Kekuasaan

Rentang kekuasaan meliputi berapa banyak orang yang dapat dipimpin oleh seorang pemimpin, sehingga pemimpin organisasi dapat memimpin, membimbing, dan mengawasi setiap pelaksanaan organisasi dengan baik.

5. Tingkat Pengawasan

Jika rentang kekuasaan meliputi jumlah orang yang dipimpin, maka tingkat pengawasan berkaitan dengan pemimpin atau pengawas. Dalam prinsip ini, tingkat pengawasan atau pemimpin hendaknya dilakukan sedikit mungkin agar dapat memudahkan komunikasi dan koordinasi pada setiap anggota organisasi.

6. Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab

Prinsip kesatuan perintah dan tanggung jawab memiliki pedoman terkait setiap tim atau divisi yang hanya dapat dipimpin oleh seorang pemimpin saja.

7. Koordinasi

Prinsip koordinasi berkaitan dengan usaha untuk mengarahkan seluruh unit organisasi agar bekerja sama semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi. Sebab, organisasi terdiri atas bagian-bagian yang harus saling bekerja sama untuk menopangnya.

Manfaat Berorganisasi bagi Mahasiswa

Manfaat paling penting berorganisasi bagi mahasiswa adalah untuk melatih rasa tanggung jawab. Selain itu, beorganisasi juga dapat memberikan manfaat lain, yakni:

1. Meningkatkan Pengetahuan dan Wawasan

Berorganisasi dapat memberikan banyak wawasan baru bagi mahasiswa. Dengan berorganisasi, mahasiswa dapat belajar banyak hal, seperti membuat proposal, mengatur anggaran, mencari sponsor, dan lain sebagainya.

2. Mengembangkan Soft Skill

Berorganisasi penting untuk mengembangkan soft skill mahasiswa. Soft skill merupakan kemampuan yang memiliki ciri khas, seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, berpikir kritis, problem solving, dan lain sebagainya. Karena sifatnya yang subjektif, soft skill jarang diajarkan dalam mata kuliah dan bisa didapatkan dengan berorganisasi.

3. Memperluas Relasi

Berorganisasi juga dapat dijadikan sebagai ajang memperluas relasi. Dengan berorganisasi, kamu bisa bertemu dengan banyak orang baru. Selain itu, kamu juga bisa menjalin relasi dengan mereka, seperti berbagi informasi, pandangan, pendapat, serta berdiskusi yang dapat memperluas sudut pandangmu,

4. Melatih Diri untuk Menghadapi Dunia Kerja

Salah satu manfaat penting yang bisa didapatkan dengan berorganisasi adalah melatih diri untuk menghadapi dunia kerja. Selain meningkatkan wawasan dan soft skill yang berguna dalam dunia kerja, berorgansisasi juga dapat membantumu dalam meningkatkan rasa tanggung jawab, kemampuan dalam memecahkan masalah, menghadapi tekanan, dan masih banyak lagi.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian, prinsip, hingga manfaat berorganisasi bagi mahasiswa. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mulai ikut berorganisasi?

Referensi:

Firmansyah, Anang dan Mahardhika, Budi W. (2018). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Deepublish

Hard Selling: Pengertian, Karakteristik dan Perbedaannya dengan Soft Selling

Hard selling merupakan salah satu jenis promosi yang biasa digunakan untuk mempromosikan suatu produk, baik itu barang maupun jasa. Metode yang digunakan dalam hard selling biasanya telah didesain sedemikian rupa agar pelanggan langsung melakukan pembelian tanpa harus melakukan pertimbangan sebelumnya.

Lantas, apa yan sebenarnya dimaksud dengan hard selling dan apa perbedaannya dengan soft selling?

Pengertian Hard Selling

Pada dasarnya, hard selling merupakan strategi penjualan secara langsung. Metodenya, hard selling menggunakan kata-kata yang mempengaruhi pelanggan untuk melakukan transaksi pembelian dalam waktu singkat.

Hard selling memiliki fokus pada penjualan produk, sehingga sebagian orang mungkin menganggap hard selling sebagai bentuk promosi yang agresif karena mendesak. Namun, hal tersebut dilakukan agar konsumen segera melakukan transaksi dengan menciptakan rasa urgensi melalui diskon maupun penawaran yang diberikan.

Karakteristik Hard Selling

Hard selling memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

  • Memprovokasi konsumen agar melakukan pembelian.
  • Menggunakan bahasa yang lugas dan persuasif.
  • Menyanjung konsumen agar mau membeli produk.
  • Menggunakan kalimat dengan nada tertentu, sehingga dapat memengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
  • Cenderung melebih-lebihkan kualitas dan manfaat produk yang ditawarkan.
  • Meyakinkan konsumen agar membeli produk yang ditawarkan dengan mengiming-iminginya dengan harga diskon dan promo.

Perbedaan Hard Selling dengan Soft Selling

Jika hard selling merupakan metode promosi yang menggunakan cara yang terang-terangan dan cenderung agresif, maka sebaliknya, soft selling merupakan metode promosi yang menggunakan pendekatan yang halus dan membuat orang penasaran. Dengan soft selling, calon konsumen tidak akan merasa diburu-buru untuk melakukan transaksi.

Adapun perbedaan hard selling dengan soft selling, antara lain:

1. Jangka Waktu Penjualan

Biasanya, hard selling memiliki jangka waktu penjualan yang relatif pendek dibandingkan dengan soft selling. Oleh sebab itu, hard selling dilakukan agar calon konsumen tidak berpikir lama untuk melakukan transaksi.

Sementara soft selling biasanya fokus pada penjualan jangka panjang. Selain itu, soft selling biasanya akan lebih efektif digunakan untuk menjangkau konsumen secara lebih luas.

2. Ketertarikan Konsumen

Soft selling biasanya digunakan oleh perusahaan yang ingin membangun image yang baik dan keterikatan dengan konsumennya. Soft selling juga efektif digunakan untuk meningkatkan brand engagement.

Namun, bukan berarti hard selling tidak efektif untuk digunakan. Meski tidak ditujukan untuk membangun keterikatan dengan konsumen, namun hard selling juga dapat menarik konsumen melalui berbagai promo maupun diskon dalam jangka waktu tertentu.

3. Bidang Industri yang Menggunakan

Jika dilihat dari bidang industri yang menggunakan, hard selling biasanya identik dengan industri perbankan, telemarketing, asuransi, dan lain sebagainya. Sementara soft selling biasa digunakan dalam bidang content marketing, konsultan, manufaktur, dan lainnya.

Nah, itulah penjelasan hard selling mulai dari pengertian, karakteristik, hingga perbedaannya dengan soft selling. Meski sering dianggap negatif, nyatanya hard selling tetap dapat menguntungkan jika digunakan dalam kondisi dan tujuan tertentu.

Koefisien Korelasi: Pengertian, Rumus, dan Contohnya

Pernahkah kamu mendengar istilah kefisien korelasi? Koefisien korelasi merupakan hal yang umum digunakan dalam ilmu statistika. Biasanya, koefiesien korelasi digunakan untuk menjawab pertanyaan “apakah variabel X memiliki hubungan atau berkaitan dengan variabel Y”.

Lantas, apa yang dimaksud dengan koefisien korelasi dan bagaimana rumus dan contohnya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Koefisien Korelasi

Dalam ilmu statistika, koefisien korelasi merupak sebuah nilai yang mengukur signifikansi, arah, serta intensitas hubungan antara dua variabel. Tujuannya, untuk mendapatkan pola dan keeratan atau kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Indikator kekuatan hubungan antara dua variabel ini ditunjukkan dalam simbol X dan Y. Jika nilai yang ditunjukkan lebih besar dari nol, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang positif antara dua variabel tersebut,

Sebaliknya, jika nilai yang ditunjukkan lebih kecil dari nol, maka hubungan yang terjadi antara dua variabel tersebut disimpulkan negatif. Untuk lebih jelasnya, simaklah kriteria berikut:

  • 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel
  • 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah
  • 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup
  • 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
  • 0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat
  • 1 : Korelasi hubungan sempurna positif
  • -1 : Korelasi hubungan sempurna negatif

Namun, perlu diketahui, hasil koefisien merupakan indikasi awal dalam proses analisis data. Untuk mencari keterkaitan hubungan sebab akibat antara dua variabel dalam penelitian, diperlukan analisis yang lebih lanjut.

Rumus Koefisien Korelasi

Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk menghitung koefisian korelasi adalah product moment coefficient of correlation yang diperkenalkan oleh Francis Galton. Metode ini juga sering disebut sebagai teknik koefisien korelasi pearson.

Teknik koefisien korelasi pearson merupakan metode yang paling mudah digunakan, karena tidak perlu memodifikasi data. Untuk menggunakannya, kamu bisa menggunakan rumus berikut.

  • Huruf “n” merupakan jumlah titik dari variabel X dan Y
  • X mewakili nilai variabel X
  • Y mewakili nilai variabel Y

Simbol X merupakan variabel bebas yang digunakan untuk memprediksi nilai Y. Sementara Y merupakan variabel tidak bebas yang jumlahnya hanya dapat ditentukan oleh X. Untuk mengkaji hubungan keduanya, kedua komponen tersebut harus saling berkaitan satu sama lain.

Contoh Penggunaan Koefisien Korelasi

Biasanya, koefisien korelasi digunakan untuk mengidentifikasi tren baru yang terjadi di pasar keuangan, ekonomi, maupun saham. Berikut adalah salah satu contoh penggunaan koefisien korelasi untuk menentukan hubungan perubahan harga dollar dalam rupiah dengan harga emas di pasaran.

Berikut adalah contoh data harga rata-rata dollar AS dan emas di pasaran.

Untuk menghitung korelasi antara kedua variabel tersebut, kamu bisa menggunakan teknik korelasi pearson dengan menyebut harga dollar AS sebagai X, dan harga emas di pasaran sebagai Y.

Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa kedua variabel, yakni harga dollar AS dan harga emas memiliki hubungan yang kuat dan positif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil angka yang tidak melebihi dari 0.1.

Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa ada hubungan sebab akibat yang terjadi dari kedua variabel tersebut. Maksudnya, harga dollar AS yang naik akan berimbas pada harga emas yang juga akan ikut naik. Sebaliknya, jika harga dollar AS turun, maka harga emas juga akan ikut turun.

Demikianlah penjelasan mengenai koefisien korelasi lengkap beserta rumus dan contohnya. Semoga artikel ini dapat membantu menambah wawasanmu mengenai metode ini.

Forecast Penjualan: Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh dan Langkah Membuatnya

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan forecast penjualan? Dalam dunia bisnis, semua pergerakan dan peluang pasar dapat diperkirakan dengan menggunakan forecast penjualan.

Forecast penjualan biasanya digunakan untuk melakukan perkiraan penjualan berdasarkan data yang didapat dari evaluasi penjualan sebelumnya. Data yang digunakan biasanya berkaitan dengan pendapatan, laba bersih, biaya operasional, dan komponen keuangan lainnya.

Nah, kali ini DailySocial.id sudah merangkumkan penjelasan lengkap mengenai forecast penjualan untukmu. Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Forecast Penjualan

Secara harfiah, forecast adalah peramalan atau perkiraan. Dalam bisnis, forecast penjualan dapat diartikan sebagai proses memperkirakan penghasilan di masa datang dengan memprediksi total barang maupun jasa yang terjual dalam kurun waktu tertentu.

Forecasting penjualan biasanya dilakukan oleh bagian pemasaran. Metode yang digunakan adalah dengan memperkirakan jumlah permintaan pembeli sehingga jumlah produksi barang atau jasa dapat disesuaikan secara efektif.

Fungsi Forecast Penjualan

Forecast penjualan memiliki fungsi penting untuk menentukan aktivitas terkait produksi dan penjualan bagi perusahaan.

Adapun fungsi forecast penjualan secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:

1. Memantau Produktivitas Penjualan

Pada dasarnya, forecast penjualan berfungsi untuk memantau produktivitas penjualan suatu perusahaan berdasarkan data yang ada. Pemantauan ini bertujuan agar perusahaan dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Sebagai Bahan Evaluasi terhadap Strategi Pemasaran dan Penjualan

Hasil informasi yang didapatkan dari forecast penjualan biasanya dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap strategi penjualan dan pemasaran yang akan digunakan perusahaan. Jika strategi yang dilakukan tidak sesuai ekspektasi perusahaan, maka strategi tersebut perlu diubah dan disesuaikan dengan kebutuhannya.

3. Sebagai Bahan untuk Menetapkan Tujuan dan Sasaran Penjualan

Forecast penjualan juga memiliki fungsi penting dalam pembuatan keputusan. Dalam hal ini, perusahaan dapat melakukan perbandingan untuk menganalisis apakah penjualan sudah memenuhi target dan sasaran atau belum.

4. Sebagai Bahan untuk Merencanakan Pengembangan

Apabila hasil forecast penjualan menunjukkan bahwa strategi yang telah dilakukan oleh perusahaan tidak sesuai target dan sasaran penjualan, maka perusahaan dapat membuat rencana pengembangan. Tentunya, forecast penjualan juga berfungsi untuk mendeteksi bagian mana saja yang memerlukan pengembangan dan perbaikan.

5. Memberikan Gambaran mengenai Kompetitor

Terakhir, perusahaan juga dapat mengetahui informasi terkait strategi yang dilakukan kompetitor dari hasil forecast penjualan. Umumnya, hal ini akan diketahui apabila terjadi penjualan mengalami penurunan.

Jenis Model Forecasting

1. Jenis Model Rata-Rata Bergerak (Moving Averages Model)

Pada jenis ini, forecasting menggunakan model data permintaan baru untuk melakukan peramalan di masa yang akan datang. Adapun rumus model rata-rata bergerak adalah sebagai berikut:

Rata-rata bergerak n Periode =  (∑(permintaan dalam n-periode terdahulu))/n

2. Jenis Model Rata-Rata Bergerak Terbobot (Weighted Moving Averages Model)

Jenis model ini melibatkan data yang diberi bobot pada periode selanjutnya, sehingga lebih responsif. Adapun rumus model rata-rata bergerak terbobot adalah sebagai berikut:

Weighted MA (n) = (∑(pembobot untuk periode permintaan aktual periode n))/(∑(pembobot))

3. Jenis Model Pemulusan Eksponensial (Exponential Smoothing Model)

Jenis model pemulusan eksponensial dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ft = Ft-1 + α (At-1 – Ft-1)

Ft merupakan nilai ramalan untuk periode waktu atau t. Sementara Ft-1 adalah nilai ramalan untuk satu periode waktu yang telah berlalu atau t-1. Terakhir, At-1 merupakan nili aktual satu periode yang lalu dan α merupakan konstanta pemulusan (smoothing constant).

Langkah Membuat Forecast Penjualan

Forecast penjualan dapat dibuat dengan memperhatikan langkah-langkah berikut:

1. Mengevaluasi Tren Sebelumnya

Kunci dasar dalam membuat forecast penjualan adalah dengan cara memeriksa hasil penjualan dari tahun sebelumnya untuk memperkirakan penjualan di masa yang akan datang. Beberapa hal yang perlu diperiksa, seperti harga, produk, perwakilan, periode penjualan, dan hal-hal yang berkaitan lainnya.

2. Menggabungkan Berbagai Perubahan

Jika kamu sudah memiliki tingkat penjualan dasar yang sudah dijalankan, maka kamu bisa melakukan perubahan apabila hasil yang didapat tidak sesuai dengan ekspektasi. Beberapa hal penting yang bisa diubah adalah meliputi penetapan harga, menyaring pelanggan baru, melakukan promosi, membuka channel baru, dan yang terakhir adalah melakukan perubahan produk.

3. Mengantisipasi Tren Pasar

Agar hasil forecast penjualanmu akurat, jangan lupa untuk melakukan antisipasi terhadap tren pasar. Tren pasar adalah salah satu faktor eksternal yang dapat memengaruhi kesuksesan penjualanmu.

4. Menyertakan Rencana Bisnis

Lakukan penyesuaian dalam rencana bisnis agar forecast penjualanmu efektif untuk digunakan. Kamu bisa menyertakannya dengan cara membuat target atau sasaran yang ingin kamu raih dalam kurun waktu tertentu.

5. Memantau Kompetitor

Hal terakhir yang juga perlu diperhatikan adalah tetap mempertimbankan berbagai hal yang dilakukan oleh kompetitor. Dalam hal ini, kamu perlu melihat apakah kamu memiliki kompetitor baru yang turut bersaing dengan perusahaanmu.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai forecast penjualan, mulai dari pengertian, fungsi, jenis dan langkah membuatnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasanmu mengenai forecast penjualan.

Pasar Persaingan Sempurna: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur dan Contohnya

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Dalam ekonomi, pasar memiliki struktur yang digolongkan berdasarkan beberapa ciri, seperti jenis produk yang dihasilkan, adanya persaingan dalam industri, dan lain sebagainya.

Nah, kali ini DailySocial.id akan menjelaskan salah satu struktur pasar, yakni pasar persaingan sempurna, mulai dari pengertian, ciri-ciri dan contohnya. Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Definisi Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna didefinisikan sebagai struktur pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli yang tidak memengaruhi keadaan di pasar. Pasar persaingan sempurna dianggap sebagai struktur pasar yang paling ideal karena menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang dan jasa secara optimal.

Penjual dan pembeli dalam pasar ini memiliki jumlah yang sama rata banyaknya, sehingga menjadikan penawaran dan permintaan berjalan seimbang. Maka dari itu, pasar jenis ini disebut sebagai pasar persaingan sempurna, karena persaingan yang terjadi tidak dapat memengaruhi harga barang yang dijual.

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar paling klasik yang paling sering digunakan dalam analisis ilmu ekonomi. Dilansir dari laman BPMPK Kemdikbud, berikut adalah beberapa ciri-ciri pasar persaingan sempurna, yaitu:

1. Jumlah Pembeli dan Penjual Banyak

Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang paling sering ditemui, karena terdapat banyak penjual dan pembeli yang melakukan transaksi jual beli. Jumlah penjual dan pembeli yang banyak ini membuat harga barang maupun jasa relatif stabil, karena tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah pembelian.

Naik turunnya harga barang dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh banyaknya permintaan dan penawaran. Semakin tinggi tingkat permintaan, maka harga barang juga akan semakin tinggi.

2. Barang dan Jasa yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen

Pasar persaingan sempurna menjual barang yang sifatnya homogen atau dapat digantikan dengan produk lain. Dengan kata lain, barang yang dijual di pasar persaingan sempurna dianggap bermutu sama, sehingga sulit dicari letak perbedaannya.

3. Faktor Produksi Bebas Bergerak

Ciri lain dari pasar persaingan sempurna adalah memiliki faktor produksi seperti bahan baku maupun tenaga modal yang bebas berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sebab, pasar persaingan sempurna jarang menemui hambatan berupa peraturan maupun kendala teknik.

4. Pembeli dan Penjual Mengetahui Keadaan Pasar

Pasar persaingan sempurna memungkinkan penjual dan pembeli mengetahui keadaan pasar, termasuk mengenai harga barang yang berlaku hingga kualitas dan kuantitas barang. Selain itu, penjual atau produsen juga dapat mengetahui informasi mengenai perubahan harga, penemuan sumber bahan mentah, tingkat upah, dan teknologi produksi.

5. Produsen Bebas Keluar Masuk Pasar

Salah satu ciri yang menjadi keuntungan pasar persaingan sempurna adalah kemudahan bagi produsen untuk dapat keluar masuk secara bebas ke dalam industri. Dalam hal ini, produsen bebas membuka maupun menutup usahanya tergantung dengan kondisi pasar.

Contoh Pasar Persaingan Sempurna

Ada banyak contoh pasar persaingan sempurna. Sebab, jenis pasar ini dapat ditemui dengan mudah di Indonesia. Berikut merupakan beberapa contoh pasar persaingan sempurna yang mungkin sering kamu temui.

1. Pasar Beras

Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Dalam pasar beras, besar kecilnya pembelian tidak akan memengaruhi harga beras. Sebab, keseimbangan harga beras tergantung pada jumlah permintaan dan penawaran beras secara keseluruhan.

2. Pasar Sayur dan Buah

Hampir sama seperti pasar beras, pasar sayur dan buah juga menjadi komoditi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Harga buah dan sayur juga tidak tergantung pada besar kecilnya jumlah pembelian, karena harga jual buah dan sayur merupakan hasil dari kegiatan tawar menawar antara penjual dan pembeli.

3. Pasar Modal atau Bursa Efek

Tahukah kamu bahwa pasar modal atau bursa efek merupakan salah satu contoh dari pasar persaingan sempurna? Hal ini dikarenakan pasar modal sudah memiliki beberapa informasi yang diketahui oleh penjual maupun pembeli. Selain itu, harga jual saham juga tidak dipengaruhi oleh pihak lain.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pasar persaingan sempurna, dari definisi hingga ciri-ciri dan contohnya. Tentunya, masih ada banyak contoh lain dari pasar persaingan sempurna, karena jenis pasar ini paling mudah ditemui di Indonesia.

ICT Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contoh Penerapan dalam Berbagai Bidang

Perkembangan teknologi membawa berbagai perubahan dan perbaruan bagi kehidupan kita. Hampir seluruh bidang kehidupan tidak terlepas dari penggunaan ICT.

ICT sendiri merupakan kepanjangan dari Information and Communication Technology atau yang biasa kita kenal sebagai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Lantas, apa yang dimaksud dengan ICT? Nah, artikel ini akan membahas pengertian, Manfaat dan penerapan ICT dalam berbagai bidang.

Pengertian ICT

Menurut UNESCO, Information and Communication Technology (ICT) adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi. Umumnya, ICT mencakup komputer, internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual lainnya.

ICT meliputi dua aspek, yakni teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sementara teknologi komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat lain.

Manfaat ICT

Pada dasarnya, ICT memiliki fungsi untuk memudahkan pekerjaan manusia melalui implementasi teknologi dan sistem informasi.

Adapun beberapa tujuan penggunaan ICT, di antaranya:

  1. Peningkatan kualitas produk dan layanan.
  2. Dalam dunia pembelajaran, ICT dapat mempercepat dan mengefektifkan proses belajar mengajar.
  3. Meningkatkan efisiensi.
  4. Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM.

Contoh Penerapan ICT

Karena memiliki banyak manfaat untuk memudahkan pekerjaan manusia, kini ICT telah banyak diterapkan di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa bidang yang telah menerapkannya, antara lain:

1. Manajemen Data

Manajemen data merupakan proses mengumpulkan, mengatur, dan menyimpan data dalam jumlah besar untuk keperluan analisis dan keputusan yang menyangkut bisnis. Dalam bidang ini, ICT diterapkan dalam pengelolaan database dan perangkat lunak untuk mengelola data agar dapat dengan mudah dimengerti.

2. Desktop Publishing

Desktop publishing merupakan pembuatan dokumen untuk halaman web, kartu pos, brosur, kartu nama, dan lain sebagainya. Desktop publishing menerapkan ICT berupa perangkat lunak untuk membuat tampilan visual yang menarik pelanggan.

3. Word Processing

Word processing merupakan kegiatan mengolah kata dengan menggunakn perangkat lunak khusus pada komputer. Selain untuk mengetik, word processing juga berkaitan dengan kegiatan yang melibatkan pengorganisasian data dan penyajian data menggunakan alat bantu visual dengan pembuatan tayangan slide.

4. Organisasi

Penerapan ICT di bidang organisasi meliputi pengelolaan jadwal secara digital, mengatur file agar mudah diakses, dan menggunakan teknologi untuk mendapatkan efisiensi kerja yang lebih baik.

5. Manajemen Media Sosial

Manajemen media sosial adalah proses mengumpulkan informasi dari audiens media sosial untuk keperluan tertentu. Data yang didapat dari media sosial dapat memberikan informasi untuk membantu perusahaan dalam membuat strategi yang tepat dalam bidang pemasaran.

6. Penelitian

ICT juga dapat diterapkan dalam penelitian, terutama pada proses pengumpulan informasi atau data menggunakan internet. Berberapa hal yang tercakup di dalamnya meliputi survei secara online, wawancara online, dan pengumpulan data metrik.

Selain beberapa contoh di atas, ICT juga diterapkan pada bidang pendidikan, seperti buku elektronik dan metode e-learning. Dengan penggunaan ICT, proses pembelajaran yang rumit bisa menjadi lebih mudah dan menarik. Selain itu, ICT juga sangat berguna karena mampu diaplikasikan ke berbagai bidang tanpa terkendala tempat dan waktu.