Bauran Pemasaran: Pengertian, Strategi dan Contoh Penerapannya

Istilah bauran pemasaran mungkin masih asing bagi sebagian orang. Padahal, bauran pemasaran merupakan salah satu upaya untuk mengatur strategi pemasaran untuk dapat meningkatkan angka penjualan.

Strategi bauran pemasaran terdiri atas beberapa aspek, seperti produk, harga, promosi dan lokasi. Strategi pemasaran akan sukses apabila berhasil menggabungkan keempat aspek tersebut menjadi suatu kesatuan.

Lantas, apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran dan mengapa bauran pemasaran penting diaplikasikan dalam bisnis? Temukan jawabannya dalam artikel ini.

Pengertian Bauran Pemasaran

Dari laman KEMENKOPUKM, bauran pemasaran atau marketing mix merupakan kumpulan variabel pemasaran yang digabungkan dan dikendalikan oleh sebuah perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dari target pasar. Sederhananya, bauran pemasaran adalah strategi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan dengan memadukan berbagai aktivitas pemasaran dalam satu waktu.

Bauran pemasaran mengacu pada serangkaian tindakan yang digunakan untuk mempromosikan jasa atau produk yang dijual di pasar. Beberapa aspek yang dikombinasikan meliputi produk, penentuan harga, promosi, serta distribusi.

Unsur Bauran Pemasaran

Konsep bauran pemasaran pertama kali dikemukakan oleh Neil Borden yang terinspirasi dari gagasan James Cullington pada pertengahan abad ke 20. Dalam konsepnya, bauran pemasaran memiliki 4 unsur utama, yakni:

Produk (Product)

Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan, baik itu jasa, barang, maupun layanan lainnya. Produk yang dijual juga harus sesuai dengan target pasar, agar penjualan produk bisa tepat sasaran dan sesuai ekspektasi.

Harga (Price)

Harga adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pembeli untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan. Penetapan harga juga tidak boleh sembarangan, tergantung dengan nilai produk yang dapat dirasakn oleh konsumen.

Penetapan harga produk harus sesuai dengan target konsumen. Meski begitu, harga produk yang ditetapkan harus lebih tinggi dari biaya produksi agar perusahaan tetap mendapat keuntungan dan menjaga kelangsungan usahanya.

Tempat (Place)

Unsur tempat mengacu pada lokasi di mana konsumen dapat menemukan, menggunakan, dan membeli produk yang dijual. Selain lokasi fisik, aspek digital juga dapat digunakan sebagai lokasi penjualan, misalnya media sosial, marketplace, website, dan platform digital lainnya.

Promosi (Promotion)

Jika ketiga unsur di atas telah terpenuhi, maka sudah saatnya untuk menerapkan unsur terakhir, yakni melakukan promosi. Promosi merupakan cara untuk mempromosikan suatu produk agar dapat menjangkau target market sehingga menghasilkan penjualan.

Promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media yang sesuai dengan tujuan pasar, baik itu media konvensional maupun digital. Contoh media konvensional, seperti katalog, brosur, papan reklame, iklan TV, dan lain sebagainya. Sementara contoh media digital seperti, media sosial, website, iklan pay-per-click, dan lainnya.

Seiring dengan perkembangan strategi pemasaran, konsep bauran pemasaran juga diperluas dengan menambah ketiga unsur baru selain unsur di atas. Ketiga unsur tambahan tersebut antara lain, adalah:

People

People meliputi orang-orang yang menjalankan pemasaran, meliputi customer service, staff marketing, staff pengemasan, trainer, dan lain sebagainya. Orang-orang tersebut memiliki tiga aspek utama yang dibutuhkan dalam menjalankan pemasaran, yakni mampu memberikan layanan yang berkualitas, memiliki semangat tinggi, serta terbuka untuk menerima kritik dan masukan.

Process

Proses merupakan bagaimana produk dapat sampai ke pelanggan. Proses dapat berupa prosedur, alur, atau mekanisme yang perlu dilakukan oleh pelanggan untuk dapat mendapatkan produk tersebut. Oleh sebab itu, proses harus diatur dan diperhatikan agar dapat berjalan selancar mungkin tanpa hambatan.

Physical Evidence

Physical evidence merupakan bukti fisik atas segala sesuatu yang dilihat pelanggan ketika mereka melakukan pembelian. Bukti fisik dapat berupa tanda terima, kwitansi pengiriman, kemasan produk, logo, hingga desain interior toko. Dengan bukti fisik, pelanggan dapat lebih yakin untuk menggunakan produk tersebut.

Manfaat Bauran Pemasaran

Pada dasarnya, bauran pemasaran memiliki manfaat untuk meningkatkan hasil penjualan. Beberapa manfaat lain dari bauran pemasaran adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan efektivitas pemasaran dan laba atas investasi (ROI).
  2. Membangun wawasan yang efektif tentang tren dan variabel masa depan.
  3. Mengelola dan mengalokasikan anggaran yang efektif.
  4. Mengelola kualitas data dari berbagai saluran, sumber, dan sistem.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai bauran pemasaran. Semoga artikel ini dapat menambah wawasanmu mengenai bauran pemasaran!

Somasi: Arti, Bentuk, Contoh serta Dasar Hukumnya

Pastinya kamu sudah sering mendengar tentang istilah somasi, bukan? Biasanya, somasi dilakukan untuk membuat jera pihak lain, dengan bantuan kuasa hukum sebagai perantaranya.

Nah, lantas apa yang sebenarnya dimaksud dengan somasi dan bagaimana dasar hukumnya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Apa Itu Somasi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), somasi adalah teguran untuk membayar dan sebagainya. Umumnya, somasi dilakukan atas perkara ingkar janji atau wanprestasi yang telah tertulis di atas kontrak.

Istilah somasi sendiri biasa digunakan untuk merujuk pada suatu peringatan yang berisi teguran. Umumnya, somasi digunakan sebagai teguran dari pihak yang berpiutang (kreditur) terhadap pihak yang berhutang (debitur) agar dapat memenuhi prestasi sesuai dengan isi perjanjian yang telah disepakati.

Ada tiga cara terjadinya somasi, yaitu:

  1. Debitur melakukan prestasi yang salah, misalnya kreditur menerima satu karung pasir yang seharusnya sekarung emas.
  2. Debitur tidak memenuhi prestasi pada hari yang telah dijanjikan. Tidak memenuhi prestasi bisa saja terlambat dalam melaksanakan prestasi atau sama sekali tidak memberikan prestasi.
  3. Prestasi yang dilakukan oleh debitur sudah tidak berguna lagi untuk kreditur karena lewat dari waktu yang telah dijanjikan.

Dasar Hukum Somasi

Somasi diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1238 yang berbunyi:

“Debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah, atau dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang telah ditentukan.”

Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa somasi bertujuan untuk memberi peringatan kepada pihak calon tergugat sebagaimana tuntutan pihak penggugat. Apabila somasi tidak dihiraukan, kreditur berhak menyampaikan somasi kedua dengan memberikan peringatan yang lebih tegas dari sebelumnya.

Somasi akan melahirkan surat gugatan ke pengadilan untuk menuntut pembatalan kontrak, apabila somasi kedua dan ketiga tidak membuahkan hasil. Sementara hukuman atau sanksi somasi disebutkan dalam Pasal 1243 KUHP, yang berbunyi:

“Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan, apabila debiturm walaupun telah dinyatakan lalai, tetap lalai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan.”

Adapun 5 kemungkinan hukuman atau sanksi yang bisa didapat, seperti yang termuat dalam Pasal 1276 KUHP, antara lain:

  1. Memenuhi atau melaksanakan perjanjian
  2. Memenuhi perjanjian disertai keharusan membayar ganti rugi
  3. Membayar ganti rugi
  4. Membatalkan perjanjian
  5. Membatalkan perjanjian disertai dengan ganti rugi

Bentuk Somasi

Merujuk pada Pasal 1238 KUHP tentang bentuk somasi, setidaknya ada tiga macam bentuk somasi, yakni:

1. Surat Perintah

Surat perintah disebut juga sebagai exploit juru sita. Juru sita memberitahukan secara lisan, kapan selambat-lambatnya seorang debitur harus memenuhi prestasinya.

2. Akta Sejenis

Akta sejenis merupakan akta autentik yang sejenis dengan surat perintah atau exploit juru sita.

3. Perikatan Sendiri

Perikatan sendiri merupakan perikatan yang terjadi antara pihak-pihak yang menentukan adanya kelalaian debitur.

Nah, demikian penjelasan mengenai somasi, mulai dari pengertian, bentuk, hingga dasar hukumnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasanmu mengenai istilah somasi.

Apa Itu Forecast Penjualan dan Tips Cara Menyusunnya

Forecast penjualan merupakan salah satu hal yang penting digunakan dalam dunia bisnis. Pasalnya, forecast penjualan berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis.

Forecast penjualan dilakukan untuk memperkirakan penjualan barang di masa yang akan datang, dengan berdasarkan data yang ada sebelumnya. Oleh sebab itu, forecast penjualan sangat penting untuk mengantisipasi kejadian overselling produk.

Nah, DailySocial akan memberikan beberapa tips yang dapat kamu aplikasikan dalam menyusun forecast penjualanmu.

Apa Itu Forecast Penjualan?

Forecast penjualan disebut juga sebagai prakiraan penjualan. Forecast penjualan merupakan sebuah proses yang berkaitan dengan perkiraan pendapatan perusahaan atau penjualan dalam periode tertentu.

Menurut penelitian dari Aberdeen Group, perusahaan dengan forecast penjualan yang akurat 10% lebih mungkin untuk meningkatkan pendapatan mereka dari tahun ke tahun, dan 7.3% lebih mungkin untuk mencapai target mereka. Oleh sebab itu, forecast penjualan berperan penting untuk membuat operasional bisnis menjadi lebih efektif dan efisien.

Tips Menyusun Forecast Penjualan

Meski forecast penjualan telah terbukti bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, namun nyatanya masih banyak perusahaan yang belum mencoba untuk mengaplikasikannya. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips menyusun forecast penjualan yang dapat kamu aplikasikan pada usahamu.

1. Gunakan Data yang Lengkap dan Akurat

Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum membuat forecast penjualan adalah menyiapkan data penjualan dari tahun sebelumnya. Namun, kamu juga harus memastikan bahwa data tersebut telah lengkap dan akurat.

Data histori penjualan tersebut dapat kamu gunakan sebagai basis dengan mempertimbangkan setiap faktor yang dapat membantu untuk meningkatkan penjualanmu. Faktor-faktor tersebut dapat berupa tren pasar, peluang dalam pasar, peningkatan permintaan, dan lain sebagainya.

2. Pelajari Perubahan yang Terjadi, Baik pada Faktor Internal Maupun Faktor Eksternal

Kamu juga harus dapat memerhatikan dan mempelajari semua perubahan yang terjadi, baik pada faktor internal maupun eksternal. Faktor intenal dapat berupa penambahan atau pengurangan jumlah tenaga penjualan, perubahan kebijakan, serta perpindahan lokasi,

Sementara faktor eksternal meliputi perubahan kompetisi, kondisi ekonomi, perubahan permintaan pasar, perubahan perundang-undangan, hingga perubahan musim.

3. Fokus pada Permintaan

Selain fokus pada suplai barang, kamu juga perlu fokus pada permintaan. Tujuannya, agar kamu dapat menyediakan persediaan yang tepat serta mencegah kekurangan atau kelebihan persediaan. Hal ini juga akan menguntungkanmu, karena kamu dapat menghemat biaya operasional produksi.

4. Gunakan Sales Management Software yang Efektif

Untuk membuat forecast penjualan yang efektif, kamu juga perlu memiliki sistem manajamen penjualan yang baik. Untuk melakukan hal tersebut, kamu perlu memiliki sales management software yang efektif.

Hal tersebut tidak hanya dapat memudahkanmu dalam mengelola penjualan, tetapi juga memungkinkanmu untuk menghasilkan data perkiraan yang memiliki akurasi tinggi. Namun, hal tersebut akan terwujud apabila seluruh komponen timmu bekerja dengan baik.

Libatkan Tenaga Penjualan Saat Memperkirakan Penjualan

Tim penjualanmu merupakan pihak yang paling memahami pelanggan. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk melibatkan mereka dalam pembuatan forecast penjualan. Pastikan juga mereka selalu memasukkan data yang akurat terkait status penjualan secara tepat waktu.

Nah, itulah beberapa tips yang bisa kamu aplikasikan dalam membuat forecast penjualan. Meski forecast penjualan cukup rumit, namun kamu pasti dapat merasakan keuntungannya apabila mengaplikasikan beberapa tips di atas dengan teliti.

Kebutuhan Primer: Pengertian serta Perbedaannya dengan Sekunder dan Tersier

Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menunjang kehidupannya. Kebutuhan tersebut biasa disebut sebagai kebutuhan primer atau kebutuhan pokok.

Lantas, apa yang dimaksud dengan kebutuhan primer dan apa saja jenis-jenisnya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Kebutuhan Primer

Kebutuhan manusia dibagi menjadi tiga, yakni kebutuhan primer atau kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebutuhan primer merupakan kebutuhan utama atau pokok yang diperlukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Kebutuhan primer memiliki sifat mendasar karena digunakan untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, kebutuhan primer wajib dipenuhi, agar keberlangsungan hidup manusia tidak terganggu.

Kebutuhan primer terdiri atas sandang, pangan, dan papan. Dalam pemenuhannya, ketiga hal tersebut selalu dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Maka dari itu, kebutuhan primer akan meningkat seiring dengan perkembangan zaman.

Jenis-Jenis Kebutuhan Primer

sandang

Kebutuhan primer terdiri atas tiga jenis yang wajib dipenuhi, yakni:

1. Sandang

Jenis kebutuhan primer yang pertama adalah sandang atau pakaian. Sebagai makhluk yang berbudaya, tentunya manusia memerlukan pakaian untuk menutup tubuhnya.

Pakaian tidak hanya berfungsi untuk menutup tubuh secara moral dan agama. Namun, secara biologis, pakaian juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari cuaca panas dan dingin.

Kini, pakaian tidak hanya berfungsi sebagai penutup dan pelindung tubuh saja. Dalam perkembangan ilmu psikologi, pakaian juga dianggap dapat memperlihatkan berbagai informasi dan kebiasaan seseorang, seperti status sosial, kepribadian, eksistensi diri, tujuan, aspirasi, dan aspek psikologis lainnya.

2. Pangan

Pangan merupakan makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi, tidak hanya bagi manusia saja, tetapi juga bagi semua makhluk hidup.

Makanan berfungsi sebagai sumber nutrisi untuk kemudian diolah menjadi energi. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

Apabila sumber kalori dalam makanan tidak tercukupi, maka manusia akan mengalami kelaparan. Kelaparan dapat mengakibatkan berbagai penyakit, seperti busung lapar karena kekurangan protein, anemia karena kekurangan zat besi, gondok karena kekurangan mineral, dan lain sebagainya.

3. Papan

Jenis kebutuhan primer yang terakhir adalah papan. Istilah papan biasa digunakan untuk merujuk kepada rumah atau tempat tinggal.

Selain bangunan rumah, tempat tinggal juga dapat berwujud sebagai tempat berteduh atau struktur lainnya yang digunakan manusia untuk bertahan dan melindungi diri dari panas dan hujan. Selain berfungsi untuk melindungi diri, rumah juga memiliki fungsi sosial sebagai tempat beraktivitas dan berkumpulnya keluarga.

Demikian penjelasan mengenai kebutuhan primer yang telah DailySocial.id rangkumkan untukmu. Semoga artikel ini beremanfaat untuk menambah wawasanmu.

Random Sampling: Pengertian, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya

Random sampling merupakan metode pengumpulan data untuk mengetahui populasi dalam suatu fenomena yang terjadi. Random sampling biasanya dilakukan secara acak untuk menghindari hasil data yang bias.

Nah, lalu apa yang sebenarnya dimaksud dengan random sampling dan apa saja jenis-jenis, kelebihan serta kekurangannya? DailySocial.id sudah merangkumkan penjelasannya untukmu.

Apa Itu Random Sampling?

Random sampling merupakan jenis pengambilan sampel yang dilakukan secara acak. Hal ini dimaksudkan agar representasi sampel yang dipulih tidak bias dari total populasi.

Meski sampel diambil secara acak, namun cara pengambilannya tetap memakai penomoran atau penamaan populasi yang menjadi target. Sampel yang diambil juga harus mendekati atau mewakili populasi agar dapat dijadikan sebagai representasi yang tidak bias dari total keseluruhan populasi.

Jika terdapat kesalahan saat proses pengambilan sampel, maka perlu dilakukan pengambilan sampel ulang agar mendapatkan sampel yang sesuai dengan populasi. Pengambilan sampel dinyatakan mengalami kesalahan apabila sampel yang diambil tidak mewakili dari suatu populasi yang ada. Oleh sebab itu, random sampling harus dilakukan secara cermat dan mendetail untuk meminimalisir kesalahan.

Jenis-Jenis Random Sampling

Random sampling memiliki beberapa jenis teknik yang bisa dilakukan. Berikut adalah beberapa jenis random sampling, antara lain:

1. Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang paling sederhana dan mudah diterapkan. Teknik ini digunakan untuk pengambilan sampel yang dilakukan secara acak serta berasal dari anggota populasi yang ada. Meski acak, namun setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Tingkat validitas eksternal pada jenis teknik ini lebih tinggi, karena ukuran sampelnya lumayan besar. Umumnya, teknik random sampling ini dilakukan apabila jenis analisis yang dilakukan merupakan bentuk deskriptif yang sederhana, seperti untuk mengetahui status sosial, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan lain sebagainya.

2. Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

Stratified random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara bertingkat pada suatu populasi. Teknik ini umumnya digunakan pada populasi yang memiliki unsur yang berstrata atau bertingkat.

Cara yang dilakukan dalam pengambilan sampel jenis ini adalah dengan membagi keseluruhan populasi menjadi subkelompok yang lengkap. Agar setiap tingkat populasi dapat terwakili oleh sampel.

3. Sampel Acak Berdasarkan Area (Cluster Random Sampling)

Cluster random sampling merupakan teknik pengambilan sampel, di mana populasi yang digunakan tidak berasal dari individu, melainkan kelompok atau cluster. Teknik ini biasa dilakukan pada area yang memiliki banyak populas dan tersebar secara geografisi, seperti wilayah perkotaan atau sekolah.

Teknik pengambilan sampel ini membutuhkan waktu dan biaya yang tinggi, karena populasi yang dituju cukup luas dan tersebar. Selain itu, teknik ini juga memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi agar sampel yang didapat benar dan memiliki validitas eksternal.

4. Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

Terakhir, systematic random sampling merupakan teknik pengambilan sampel dari unsur pertama dari anggota populasi saja. Untuk melakukannya, peneliti harus mengambil sampel acak secara sistematis dengan memerhatikan setiap urutan dari anggota populasi yang terdaftar.

Teknik pengambilan sampel ini menggunakan sampel yang cukup representatif dari total populasi. Oleh sebab itu, teknik ini memerlukan pertimbangan urutan populasi yang terdaftar agar sampel yang didapat bisa dipastikan valid.

Kelebihan Random Sampling

1. Memiliki Sedikit Bias

Random sampling digunakan untuk mengurangi bias data. Sebab, pemilihan sampel dalam random sampling dilakukan secara acak sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.

2. Mudah Dilakukan

Random sampling merupakan metode pengambilan data yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Random sampling juga tidak memerlukan keahlian khusus untuk melakukannya.

3. Tidak Memerlukan Banyak Teori

Selain kedua hal di atas, random sampling juga tidak memerlukan banyak teori spesifik untuk menggunakannya.

Kekurangan Random Sampling

Selain beberapa kelebihan di atas, random sampling juga memiliki beberapa kekurangan. Adapun beberapa kekurangan random sampling, antara lain:

1. Sulit Mengakses Daftar Keseluruhan Populasi

Dalam random sampling, ukuran statistik yang akurat dari populasi hanya dapat diperoleh jika ada daftar lengkap dari populasi tersebut. Sayangnya, random sampling sering kali menemui hambatan, yakni tidak adanya aksesibilitas pada data keseluruhan populasi.

2. Membutuhkan Waktu yang Lama

Random sampling memerlukan waktu yang lama dalam pengumpulan data. Apabila terdapat kesalahan dalam pengambilan sampel, maka random sampling harus dilakukan secara berulang, yang mana akan memerlukan waktu yang lebih lama lagi.

3. Memerlukan Biaya

Selain memerlukan waktu yang lama, random sampling juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sebab, random sampling perlu dilakukan pengambilan sampel dari data populasi yang cukup besar.

Nah, itulah penjelasan mengenai random sampling yang telah DailySocial.id rangkumkan untukmu. Dari banyaknya metode pengambilan data yang ada, kamu bisa menggunakan random sampling dengan menyesuaikannya dengan keperluan pengambilan data pada penelitianmu.

Apa Itu Kebutuhan Sekunder? Pengertian, Contoh serta Perbedaannya dengan Primer dan Sekunder

Kebutuhan sekunder merupakan salah satu jenis kebutuhan manusia, selain kebutuhan primer dan kebutuhan tersier. Berbeda dengan kebutuhan primer yang harus dipenuhi, kebutuhan sekunder bisa dipenuhi setelah kebutuhan primer telah terpenuhi.

Lantas, apa itu kebutuhan sekunder dan apa saja faktor yang memengaruhi serta contohnya?

Apa Itu Kebutuhan Sekunder?

Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan pendukung yang dapat dipenuhi jika kebutuhan primer telah terpenuhi. Sekunder sendiri berasal dari bahasa Latin “secundus” yang artinya kedua.

Kebutuhan sekunder bersifat subjektif. Maksudnya, setiap orang memiliki kebutuhan sekunder yang berbeda-beda. Kebutuhan sekunder juga tidak akan memengaruhi keberlangsungan hidup meskipun jika tidak terpenuhi.

Meski begitu, kebutuhan sekunder yang tidak terpenuhi akan sedikit menganggu jalannya kehidupan seseorang. Sebab, kebtuhan ini terkait hal-hal yang bersifat psikologis, seperti kemandirian, pencapaian, dan juga pengasuhan.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Sekunder

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebutuhan sekunder bersifat subjektif. Setiap orang memiliki kebutuhan sekunder yang berbeda tergantung oleh faktor-faktor yang memengaruhinya.

Adapun beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan sekunder seseorang, antara lain:

1. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor pertama yang memengaruhi kebutuhan sekunder seseorang. Seseorang yang tinggal di suatu lingkungan akan memiliki kebutuhan sekunder yang berbeda dengan seseorang di lingkungan lain.

2. Faktor Perkembangan Zaman dan Teknologi

Selain lingkungn, perkembangan zaman dan teknologi juga turut memengaruhi kebutuhan sekunder seseorang. Salah satu dampak perkembangan teknologi yang turut memengaruhi kebutuhan sekunder adalah penggunaan smartphone.

Jika dahulu smartphone masih dianggap sebagai kebutuhan tersier, berkat segala kemudahan yang ditawarkan oleh smartphone membuatnya menjadi kebutuhan sekunder yang tidak harus dimiliki, namun akan menggangu jika tidak dimiliki.

3. Faktor Agama

Agama juga dapat dijadikan sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kebutuhan sekunder. Sebagai contohnya adalah agama Islam yang membutuhkan seperangkat alat sholat untuk beribadah, tentunya berbeda dengan agama Kristen atau Hindu yang membutuhkan sesajen untuk melakukan ritual dalam beribadah.

4. Faktor Budaya

Sebagai masyarakat multuktural yang memiliki beraneka ragam budaya, tentunya setiap suku dan daerah memiliki perbedaan budaya masing-masing. Budaya juga dapat memengaruhi pola konsumsi masyarakatnya.

Contoh Kebutuhan Sekunder

Umumnya, kebutuhan sekunder dibagi menjadi dua, yakni kebutuhan jasmani dan rohani. Berikut adalah contoh kebutuhan sekunder baik jasmani maupun rohani.

1. Kebutuhan Sekunder Jasmani

Kebutuhan sekunder jasmani merupakan kebutuhan yang bisa dipenuhi untuk tubuh, seperti:

  • Alat elektronik (televisi, laptop, mesin cuci, kulkas, dan lain sebagainya)
  • Alat komunikasi (handphone)
  • Perlengkapan rumah tangga (kompor gas, oven, panci)
  • Kendaraan pribadi

2. Kebutuhan Sekunder Rohani

Kebutuhan sekunder rohani merupakan kebutuhan yang bisa dipenui untuk kesehatan mental dan pikiran, seperti:

  • Hiburan (bermain game, mendengarkan musik, menonton film, dan lain sebagainya)
  • Olahraga (membeli sepatu futsal, mendaftar kelas yoga, mendaftar kelas fitness)
  • Rekreasi (jalan-jalan ke tempat wisata, berkunjung ke museum, dan lain sebagainya)
  • Gaya hidup (hangout ke kafe, belanja online, mencoba gaya berpakaian terkini)

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai kebutuhan sekunder. Meski saat ini kebutuhan sekunder hampir tidak bisa dibedakan dengan kebutuhan primer, namun keduanya tetap harus dibedakan untuk memudahkanmu dalam mengatur skala prioritas kebutuhan.

Direct Selling: Pengertian, Jenis, dan Tips Efektif Untuk Mengaplikasikannya

Sesuai namanya, direct selling memiliki arti penjualan secara langsung kepada pembeli. Biasanya, direct selling akan lebih efektif karena sifatnya yang fleksibel dan tidak memerlukan biaya banyak.

Lantas, apa sebenarnya pengertian direct selling dan apa saja jenis dan tips untuk mengaplikasikannya?

Pengertian Direct Selling

Direct selling merupakan teknik penjualan yang menunjukkan kontak langsung antara penjual dan pembeli tanpa melibatkan pihak ketiga. Dengan kata lain, direct selling merupakan jenis penjualan tanpa perantara, seperti pedagang grosir atau toko retail lainnya.

Sistemnya, penjual akan mengirimkan produk secara langsung kepada konsumen melalui distributor, karena produk yang dijual melalui direct selling tidak akan ditemukan di toko-toko retail tradisional. Oleh sebab itu, penjualan jenis ini sangat bergantung pada tim penjualan yang menawarkan produk secara langsung kepada konsumen.

Jenis-Jenis Direct Selling

Dilansir dari The Balance SMB, ada tiga jenis direct selling dilihat dari eksklusivitasnya. Ketiga jenis direct selling tersebut, antara lain:

1. Penjualan Satu Tingkat (Single-Level Direct Sales)

Jenis penjualan satu tingkat biasanya dilakukan secara tatap muka, dengan menggunakan metode pintu ke pintu (door-to-door) atau orang ke orang (one-to-one). Namun, kini penjualan jenis ini juga dapat dilakukan secara online.

Metodenya, tim penjualan akan memperoleh pendapatan dari hasil komisi penjualan dan bonus dari perusahaan tempat mereka mendapat produk. Mereka juga tidak mendapat komisi tambaha dari hasil merekrut anggota baru.

2. Pemasaran Berjenjang (Multi-Level Marketing)

Berbeda dengan jenis penjualan satu tingkat, dalam pemasaran berjenjang, tim penjualan akan mendapat komisi tidak hanya dari keuntungan menjual produk, tetapi juga hasil merekrut anggota baru.

Penjualan jenis ini umumnya diminati oleh para ibu rumah tangga yang ingin bekerja dari rumah. Sayangnya, pemasaran berjenjang memiliki reputasi yang kurang baik karena pendapatan tergantung pada hasi perekrutan anggota baru.

3. Mengadakan Acara Penjualan (Party-Plan Sales)

Metode utama yang digunakan dalam penjualan jenis ini adalah dengan menyelenggarakan acara sosial sambil menawarkan produk untuk dijual. Biasanya, tim penjualan akan menggunakan metode ini untuk menawari konsumen apakah mereka juga ingin mengadakan pesta serupa.

Tips Mengaplikasikan Direct Selling

Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu gunakan untuk mengaplikasikan direct selling secara efektif.

1. Fokus Membangun Hubungan dengan Pelanggan

Pada dasarnya, direct selling berarti menjual produk langsung ke pelanggan. Dalam hal ini, pelanggan memegang peranan penting agar keberlanjutan usaha bisa terjaga. Oleh sebab itu, hubungan baik dengan pelanggan perlu dibangun.

2. Membangun dan Menjaga Relasi

Salah satu kunci sukses dalam direct selling adalah dengan menjaga relasi dengan kolega. Untuk memiliki hubungan yang saling menguntungkan ini, kamu perlu sering berkomunikasi agar bisa mendapat berbagai tips penjualan dari mereka sebagai referensi.

3. Konsisten Menyimpan Data Pelanggan Secara Berkala

Data pelanggan sangat penting dalam direct selling, sebab data pelanggan berfungsi untuk melacak dan membangun jaringan. Oleh sebab itu, data pelanggan harus dijaga dan disimpan dengan baik.

4. Memahami Produkmu dengan Baik

Tentunya, penjualan akan sukses apabila kamu telah memahami produkmu dengan baik. Selain itu, kamu juga perlu memastikan bahwa produkmu sudah memiliki kualitas yang telah ditetapkan agar kamu tidak kehilangan pelanggan yang merasa kecewa.

5. Meningkatkan Skill Penjualan

Penjualan sangat berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi, baik dengan klien maupun pelanggan. Oleh sebab itu, agar penjualanmu berjalan efektif, kamu perlu meningkatkan skill ini dengan cara belajar dari kolega lain maupun mengikuti seminar yang terkait.

Nah, itulah penjelasan mengenai direct selling. Meski direct selling terlihat memiliki banyak keuntungan, namun perlu diperhatikan juga bahwa direct selling harus membutuhkan banyak anggota untuk melakukannya. Jadi, apakah kamu tertarik untuk melakukan penjualan jenis ini?

Vendor Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Tugasnya

Istilah vendor tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Biasanya, istilah vendor berkaitan dengan pemasok barang maupun jasa ke suatu perusahaan maupun individu.

Meskipun memiliki tugas yang hampir sama, ternyata vendor berbeda dengan supplier. Sebab, vendor tidak hanya menjual barang baku saja, melainkan juga bahan pendukung atau komponen lainnya.

Lantas, apa pengertian vendor dan apa saja fungsi, jenis dan tugasnya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Vendor

Vendor adalah suatu pihak yang bertugas untuk menyediakan bahan baku atau bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan lain. Keberadaan vendor ini penting untuk menjamin berjalannya proses rantai pasokan pada perusahaan.

Vendor sering kali dianggap sama dengan supplier karena sama-sama berperan sebagai pemasok persediaan barang maupun jasa. Padahal, vendor berbeda dengan supplier yang berperan sebagai pihak pertama pada rantai pasokan. Sementara vendor merupakan pihak terakhir sebelum barang tersebut diterima oleh konsumen.

Fungsi Vendor

Vendor memiliki fungsi utama untuk memastikan bahwa barang maupun jasa tetap tersedia dan terpenuhi. Dalam hal ini, perusahaan sebagai produsen tidak dapat mencukupi kebutuhan bahan bakunya sendiri untuk proses produksi, sehingga memerlukan vendor.

Vendor memiliki fungsi penting untuk memastikan kelancaran proses produksi. Oleh sebab itu, hubungan dengan vendor harus dijaga agar tidak memengaruhi keseimbangan bisnis.

Jenis-Jenis Vendor

Dilihat dari cara kerjanya, vendor dibagi menjadi tiga jenis, yakni:

1. Vendor B2C (Business to Consumer)

Vendor B2C merupakan vendor yang menjual produk maupun jasa langsung ke tangan konsumen. Biasanya, vendor jenis ini juga dapat menjadi pengecer, bahkan terkadang khusus menyediakan layanan konsumen.

2. Vendor B2B (Business to Business)

Vendor B2B merupakan vendor yang menjual suatu barang atau jasa ke vendor atau perusahaan lain. Vendor jenis ini juga bisa menyimpan barang lalu menjualnya lagi ke pengecer dengan harga diskon.

Hal tersebut dilakukan untuk menambah jumlah pembelian. Barang yang dijual biasanya, meliputi bahan mentah, bahan pendukung, hingga barang dan jasa yang sudah jadi.

3. Vendor B2G (Business to Government)

Vendor B2G bertugas untuk menyediakan barang dan jasa kepada lembaga pemerintah baik tingkat daerah maupun pusat. Selain itu, vendor jenis ini juga dapat menjadi konsultan bagi pemerintah.

Sementara dilihat dari jenis barang yang dijual, vendor dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:

1. Vendor Perwakilan Pameran Dagang

Vendor perwakilan pameran dagang merupakan vendor yang menciptakan produk yang dijual kepada konsumen dalam suatu pameran dagang. Pameran dagang merupakan suatu ajang untuk menampilkan dan memerkan barang dan jasa untuk dibeli.

2. Vendor Penyedia Jasa

Vendor penyedia jasa merupakan vendor yang menjual kinerja atau layanan pemeliharaan ke suatu perusahaan. Layanan yang ditawarkan, misalnya layanan pembersihan, perbankan, transportasi, hingga konsultasi.

3. Vendor Penyedia Barang

Vendor penyedia barang merupakan jenis vendor yang paling sering ditemukan. Vendor jenis ini memperoleh keuntungan dari hasil penjualan barang kepada konsumen.

Tugas Vendor

Setiap vendor memiliki tugas yang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan posisinya dalam rantai pasokan.

1. Menjual Barang

Pada dasarnya, vendor bertugas untuk menjual barang ke konsumen. Namun, vendor juga memiliki tugas lain, yakni untuk membantu memastikan stok barang. Dalam hal ini, vendor yang bertugas untuk memberitahu pemilik bisnis ketika stok sudah hampir habis.

2. Menyediakan Perlengkapan

Vendor juga memiliki tugas untuk memasok berbagai macam komponen pendukung dan perlengkapan kepada perusahaan.

3. Mengevaluasi Permintaan Pasar

Vendor memiliki tugas untuk mengevaluasi permintaan pasar, agar dapat menentukan persediaan yang tepat. Oleh sebab itu, vendor harus memiliki keterampilan yang akurat untuk menghitung biaya barang yang dibeli.

4. Menjaga dan Melancarkan Operasional Bisnis

Vendor juga harus memiliki keterampilan negosiasi yang baik untuk menegosiasikan harga dengan pembeli. Pasalnya, vendor perlu menjaga dan membangun relasi yang baik dengan pelanggannya agar operasional bisnis tetap berjalan lancar.

Nah, itulah penjelasan mengenai vendor, mulai dari pengertian, fungsi, hingga tugasnya. Semoga artikel ini dapat membantu dalam menambah wawasanmu.

Kebutuhan Tersier: Pengertian, Contoh dan Perbeedaan dengan Primer Sekunder

Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan tambahan bagi manusia. Kebutuhan tersier sering dianggap sama dengan kebutuhan sekunder, padahal keduanya memiliki perbedaan.

Kebutuhan sekunder sifatnya tidak wajib, tapi apabila tidak dipenuhi akan sedikit mengganggu kehidupan manusia. Sementara, kebutuhan tersier tidak bersifat wajib, namun juga tidak akan mengganggu jika tidak terpenuhi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan kebutuhan tersier dan apa saja faktor yang memengaruhi beserta contohnya?

Pengertian Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan tambahan yang dibutuhkan oleh manusia. Biasanya, kebutuhan tersier terkait dengan barang-barang bernilai tinggi yang dapat digunakan untuk meningkatkan citra diri.

Kebutuhan tersier memiliki nilai prestise, yang artinya akan meningkatkan status seseorang jika dimiliki atau digunakan. Karena sifatnya yang prestise ini, kebutuhan tersier hanya dapat dipenuhi oleh orang yang memiliki kemampuan, baik dalam segi ekonomi maupun status sosial.

Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Tersier

Sama seperti kebutuhan sekunder, kebutuhan tersier juga bersifat subjektif karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut, antara lain:

1. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan merupakan faktor utama yang memengaruhi kebutuhan tersier seseorang. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, maka semakin banyak pula kebutuhan tersier yang ingin dipenuhi.

2. Tingkat Pendidikan

Latar belakang pendidikan juga dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi. Karena tingkat pendidikan berbanding lurus dengan pola pikir seseorang, di mana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka orang tersebut juga akan semakin memahami apa yang dibutuhkannya.

3. Status Sosial

Status sosial merupakan faktor yang paling sering ditemui dalam memengaruhi kebutuhan tersier seseorang. Seseorang yang memiliki status sosial yang tinggi cenderung akan membutuhkan banyak hal untuk membuktikannya.

4. Pergaulan

Tentunya, faktor pergaulan juga turut memengaruhi kebutuhan tersier seseorang. Seseorang yang berada dalam kelompok sosialita misalnya, cenderung membutuhkan segala hal yang mewah dan bermerk karena pengaruh dari kelompoknya.

5. Lingkungan Tempat Tinggal

Terakhir, faktor lingkungan tempat tinggal juga dapat menjadi faktor yang memengaruhi. Misalnya, seseorang yang tinggal di lingkungan perumahan elit tentunya akan cenderung membutuhkan banyak hal yang menjadi kebutuhan tersier baginya.

Contoh Kebutuhan Tersier

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebutuhan tersier berkaitan erat dengan prestise seseorang. Nah, berikut adalah beberapa contoh kebutuhan tersier.

1. Perhiasan

Perhiasan tidak hanya berfungsi sebagai penambah estetika semata. Perhiasan biasanya juga dijadikan sebagai suatu hal yang mencerminkan status sosial seseorang.

2. Kendaraan Mewah

Kendaraan memang bisa dikategorikan sebagai kebutuhan sekunder. Namun, kendaraan mewah merupakan salah satu contoh kebutuhan tersier, karena hanya dapat dibeli oleh seseorang yang memang mampu secara finansial.

3. Properti Mewah

Properti mewah dapat berupa rumah, apartemen, villa, dan lain sebagainya. Properti ini tidak hanya digunakan sebagai bangunan tinggal, tapi juga memiliki nilai tinggi untuk disewakan maupun dijual kembali.

4. Investasi

Investasi merupakan salah satu cara seseorang untuk menyimpan asetnya agar bisa menghasilkan keuntungan di masa depan. Investasi hanya dapat dilakukan apabila seseorang sudah berhasil memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya.

Nah, itulah penjelasan mengenai kebutuhan sekunder. Perlu diingat, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tergantung dengan tingkat kemampuannya. Jadi, jangan sampai terkecoh untuk memenuhi kebutuhan tersier dibandingkan kebutuhan primer dan sekunder terlebih dulu.

Pasar Monopoli: Pengertian, Contoh, Ciri-ciri dan Kelebihannya

Pernahkah kamu mendengar tentang istilah pasar monopoli? Dalam ilmu ekonomi, pasar monopoli merupakan bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Sebab, pasar monopoli memiliki jumlah penjual yang lebih sedikit dibandingkan pembelinya.

Jumlah penjual yang lebih sedikit membuat mereka dapat menentukan sendiri harga barang yang ditawarkan tanpa takut dengan adanya persaingan harga.

Lantas, apa pengertian pasar monopoli dan apa saja ciri-ciri beserta contohnya? DailySocial.id sudah merangkumkannya untukmu.

Pengertian Pasar Monopoli

Monopoli merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni ‘monos’ yang berarti satu dan ‘polein’ yang berarti menjual. Maka dari itu, pasar monopoli dapat diartikan sebagai sebuah pasar di mana hanya terdapat satu penjual atau produsen tunggal yang berperan dan menguasai pasar.

Penjual atau produsen tunggal dalam pasar monopoli biasanya memiliki kuasa untuk menentukan harga, karena tidak adanya persaingan atau kompetitor. Meski begitu, penjual juga memiliki keterbatasan dalam menentukan harga, karena jika harga yang ditentukan terlalu mahal, maka pembeli akan menunda pembelian dan beralih untuk membeli barang di pasar ilegal yang lebih murah.

Ciri-Ciri Pasar Monopoli

Salah satu ciri-ciri pasar monopoli yang paling terlihat adalah sulitnya kompetitor untuk mengakses pasar yang sama. Selain itu, ada beberapa ciri-ciri lain, yakni:

1. Adanya Penjual atau Produsen Tunggal

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hanya terdapat satu penjual atau produsen tunggal dalam monopoli. Produsen ini menawarkan barang atau jasa yang tidak diproduksi oleh produsen lain, sehingga pembeli tidak punya pilihan lain untuk menggunakan produk yang ditawarkan oleh produsen tersebut.

2. Tidak Ada Alternatif Barang Lain

Biasanya, produk yang ditawarkan dalam pasar monopoli adalah produk yang tidak dapat diganti dengan alternatif lain, sehingga pembeli tidak memiliki pilihan lain selain membelinya. Contoh produk di pasar monopoli yaitu aliran listrik dari PLN yang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

3. Sulitnya Kompetitor untuk Mengakses Pasar Serupa

Pasar monopoli merupakan pasar yang tidak terjadi persaingan. Hal ini dikarenakan ada berbagai hambatan bagi kompetitor untuk masuk ke dalam pasar. Hambatan-hambatan tersebut bisa berupa legalitas dari pemerintah, persaingan harga yang tidak seimbang, dan lain sebagainya.

4. Bebas Menentukan Harga

Karena tidak adanya persaingan, penjual atau produsen tunggal dalam pasar monopoli memiliki kewenangan untuk menentukan harga.

5. Tidak Perlu Iklan

Barang yang dijual dalam pasar monopoli biasanya merupakan barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dan tidak memiliki alternatif pengganti lain. Oleh sebab itu, penjual atau produsen di pasar monopoli tidak memerlukan iklan untuk mempromosikan produknya.

Contoh Pasar Monopoli di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang telah melarang praktik monopoliberdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat. Meski begitu, ada beberapa praktif monopoli yang tetap diizinkan, yang biasanya terkait dengan kebutuhan vital masyarakat.

Beberapa contoh pasar monopi di Indonesia, seperti:

  1. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagai penyedia energi listrik.
  2. PT Pertamina, sebagai penyedia bahan bakar.
  3. PT Kereta Api Indonesia (KAI), sebagai penyedia layanan transportasi kereta api.
  4. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sebagai penyedia air bersih.
  5. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), sebagai penyedia transportasi laut.
  6. PT Pindad, sebagai produsen alat utama sistem senjata (alutsista).

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pasar monopoli mulai dari pengertian, ciri-ciri, hingga contohnya di Indonesia. Meski pasar monopoli kerap dianggap dapat mengakibatkan penyalahgunaan kekuatan ekonomi, namun di Indonesia pasar monopoli dibutuhkan agar negara dapat mengatur sumber daya yang menjadi kebutuhan vital masyarakat.