Kelebihan dan Kekurangan Google Chrome yang Perlu Kamu Ketahui

Saat ini, Google Chrome merupakan web browser yang paling populer digunakan oleh masyarakat dunia. Google Chrome tidak hanya dapat digunakan pada desktop saja, melainkan juga dapat digunakan baik di handphone maupun tablet.

Kepopuleran Google Chrome sebagai salah satu web browser terbaik tidak lain disebabkan oleh berbagai fitur yang terdapat di dalamnya. Fitur penting di Google Chrome mulai dari pemblokiran malware, mode gelap, bookmark, ekstensi, sinkronisasi akun Google dan masih banyak lagi. Fitur-fitur tersebut yang menjadi kelebihan dari Google Chrome.

Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan Google Chrome?

Kelebihan Google Chrome

Google Chrome merupakan web browser yang dikembangkan oleh Google. Beberapa kelebihan Google Chrome, antara lain:

1. Tampilan Antar-Muka yang Simpel dan Sederhana

Tampilan antar-muka yang simpel dan sederhana mungkin menjadi faktor utama mengapa web browser keluaran Google ini begitu populer di dunia. Tampilan yang simpel ini tentunya sangat penting bagi pengguna, sebab pengguna tidak akan terganggu dengan detail-detail lain yang tidak penting.

Selain itu, Google Chrome juga disertai dengan berbagai tema yang menarik yang bisa digunakan sesuai dengan keinginan pengguna. Jadi, meskipun tampilannya terkenal simpel, kamu tidak akan bosan untuk menyesuaikannya.

2. Memiliki Fitur Mode Gelap

Google Chrome memiliki fitur mode gelap yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Jadi, kamu tidak perlu lagi untuk repot-repot menyesuaikan kecerahan layar saat ingin menggunakan browser ketika kondisi ruangan sedang gelap.

3. Proteksi Keamanan yang Tinggi

Selain memiliki keunggulan di bidang tampilan, Google Chrome juga terkenal dengan sistem keamanan yang tinggi. Dengan fitur safe browsing yang diusungnya, pengguna tentunya akan merasa lebih aman karena fitur ini berfungsi mencegah malware maupun ancaman keamanan lainnya.

Selain itu, Google Chrome juga terkenal dalam memprioritaskan keamanan penggunanya. Hal itu bisa dilihat dalam setiap pembaruannya, Google Chrome juga terus melakukan pembaruan di bidang keamanan bagi penggunanya.

4. Dapat Diinstal Fitur Tambahan

Salah satu fitur Google Chrome yang paling banyak digunakan adalah penggunaan ekstensi. Ekstensi merupakan fitur tambahan atau aplikasi mini yang berisi berbagai fitur yang dapat diinstal sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Beberapa fitur yang dapat diinstal melalui ekstensi adalah pemblokiran iklan, VPN, anti-malware, dan masih banyak lagi.

5. Sinkronisasi Akun Google

Google Chrome merupakan salah satu browser yang telah terintegrasi dengan layanan Google Mail (Gmail). Namun, Google Chrome memiliki kelebihan dapat menyinkronkan berbagai akun Google dalam satu perangkat.

Hal ini tentunya akan sangat membantu jika kamu memiliki banyak akun Google untuk digunakan. Dengan sinkronisasi otomatis ini, kamu tidak perlu lagi memasukkan username dan password berulang kali, karena akun pengguna akan disimpan secara otomatis.

6. Sudah Terintegrasi dengan Google Translate

Ketika melakukan pencarian web tertentu, kamu mungkin merasa kerepotan jika situs web yang kamu cari ternyata berisi bahasa asing yang belum kamu kuasai. Sekarang, kamu tidak perlu repot-repot untuk menyalin artikel yang ingin kamu baca ke dalam Google Translate, karena Google Chrome sudah terintegrasi dengan Google Translate yang dapat menerjemahkan isi halaman secara otomatis. Hal ini memungkinkan kamu untuk menerjemahkan artikel-artikel dari berbagai bahasa dengan mudah dan cepat.

7. Browsing Cukup Mudah dan Cepat

Salah satu keunggulan Google Chrome lainnya adalah performanya yang cepat ketika digunakan. Tentunya, hal ini akan memudahkanmu untuk mengakses segala bentuk informasi dengan mudah dan juga cepat.

Kelemahan Google Chrome

Selain kelebihan, Google Chrome ternyata juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut, yakni:

1. Boros RAM

Salah satu kekurangan yang paling sering dikeluhkan oleh orang-orang mengenai Google Chrome adalah aplikasi ini memakan banyak RAM dibanding dengan aplikasi lainnya. Penggunaan RAM yang tinggi ini seiring dengan layanan yang diberikan Google Chrome dalam menyajikan performa yang cepat untuk penggunanya. Jadi, jika kamu ingin memilih Google Chrome sebagai browser default, kamu juga perlu memerhatikan seberapa banyak kapasitas RAM yang kamu miliki.

2. Memiliki Masalah Privasi

Google merupakan perusahaan yang bergerak di bidang periklanan. Mungkin sudah banyak yang menyadari bahwa melalui aktivitas pencarian yang biasa dilakukan dapat memberikan gambaran yang rinci mengenai data kepribribadian penggunanya.

Beberapa data yang dikumpulkan melalui aktivitas ini meliputi riwayat penelusuran, lokasi, data interaksi produk, dan pengenal pengguna lainnya. Data-data inilah yang nantinya digunakan sebagai penargetan iklan. Meskipun hal ini tidak terlalu merugikan pengguna, namun beberapa dari pengguna merasa tidak nyaman karena berkaitan dengan masalah privasi.

Nah, itulah beberapa kelebihan dan kekurangan Google Chrome yang sudah dirangkumkan untukmu. Perlu diketahui bahwa setiap hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka dari itu, bijaklah dalam memilih web browser yang paling tepat untukmu.

Google Chrome: Pengertian dan Fungsinya

Saat ini, kita sudah memasuki era di mana segala informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat. Dengan hanya berbekal mesin pencari dan internet, setiap orang dapat mengakses informasi apapun yang diinginkannya.

Selain kedua hal tersebut, salah satu hal yang penting berperan dalam memberi kemudahan dalam mengakses segala jenis informasi adalah web browser. Web browser merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima dan menyajikan segala jenis informasi yang ada di internet. Salah satu contoh web browser yang paling sering digunakan adalah Google Chrome.

Nah, berikut adalah penjelasan mengenai pengertian dan fungsi dari Google Chrome.

Apa itu Google Chrome?

Google Chrome merupakan perangkat lunak yang memiliki fungsi untuk mencari, mengakses, dan menampilkan segala bentuk informasi. Google Chrome pertama kali dirilis pada tanggal 2 September 2008 oleh Google.

Pada awal perkembangannya, Google Chrome hanya dapat digunakan pada sistem operasi keluaran Microsoft. Namun saat ini, Google Chrome dapat digunakan pada seluruh sistem operasi, baik Linux, MacOS, iOS, hingga Android.

Saat ini, Google Chrome masih dinobatkan sebagai web browser dengan pengguna terbanyak di dunia. Berdasarkan hasil data dari StatCounter pada tahun 2021, sebanyak hampir dari 70 persen pengguna internet dunia menggunakan Google Chrome sebagai web browser-nya.

Salah satu daya tarik yang menyebabkan kepopuleran Google Chrome adalah adanya tampilan antar-muka yang simpel dan sederhana. Selain itu, Google Chrome juga hadir dengan berbagai fungsi dan fitur yang memberi kemudahan bagi penggunanya.

Lalu, apa saja fungsi yang dimiliki oleh Google Chrome?

Fungsi Google Chrome

Google Chrome menyediakan berbagai fitur dan fungsi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Berikut merupakan beberapa fungsi yang dimiliki oleh Google Chrome, antara lain:

1. Menyediakan Layanan Browsing yang Cepat dan Aman

Meskipun Google Chrome merupakan salah satu produk keluaran Google, namun Google Chrome tidak hanya menggunakan Google sebagai mesin pencarinya. Selain Google, ada beberapa mesin pencari lain yang bisa digunakan sesuai dengan keinginanmu, seperti Yandex, Bing, DuckDuckGo, dan lain sebagainya.

Selain itu, Google Chrome juga dilengkapi dengan fitur Safe Browsing. Fitur ini bertujuan untuk mendeteksi adanya malware, virus, phising, serta hal-hal berbahaya lain yang terdapat pada konten, sehingga dapat membantu untuk melindungi perangkat pengguna.

2. Memudahkan Pengguna Untuk Mengunduh File dalam Waktu yang Singkat

Sama seperti web browser lain, Google Chrome juga dilengkapi oleh fitur yang berfungsi untuk mengunduh file secara cepat dan mudah. Selain itu, kamu juga bisa mengaktifkan maupun menonaktifkan fitur unduh secara otomatis di Google Chrome sesuai dengan kebutuhanmu.

3. Memiliki Sinkronisasi dengan Akun Google

Jika kamu memiliki banyak akun Google yang berbeda, mungkin kamu sering merasa kesulitan ketika harus keluar masuk untuk mengaksesnya di satu perangkat. Untuk itu, Google Chrome memiliki fungsi sinkronisasi yang dapat memudahkanmu untuk mengakses lebih dari satu akun Google dalam satu perangkat.

Sinkronisasi bertujuan untuk memudahkan pengguna yang ingin menyimpan kata sandi, email, bookmark dan lain sebagainya. Dengan begitu, kamu bisa mengakses semua akun Google-mu dengan mudah tanpa harus log in kembali.

4. Menginstal Ekstensi

Ekstensi merupakan fitur atau aplikasi mini tambahan di luar aplikasi yang dapat diinstal oleh pengguna. Ekstensi juga biasa disebut dengan Add-on Chrome. Dengan adanya ekstensi, kamu bisa mengakses lebih banyak fitur, seperti pemblokiran iklan, mempercepat proses unduhan, hingga mengakses VPN dan masih banyak lagi.

5. Mampu Membaca Berbagai Jenis Format File

Google Chrome juga berfungsi untuk membuka segala jenis format file, baik PDF, JPG, MP4, hingga MP3. Selain itu, Google Chrome juga dapat digunakan untuk mengedit dokumen dengan menggunakan Google Suites, yakni Google Docs, Google Sheets, maupun Google Slides.

6. Dapat Digunakan untuk Mengembangkan Web

Selain berfungsi sebagai web browser, Google Chrome juga banyak digunakan untuk pengembangan web. Chrome memungkinkan pengguna untuk melihat hasil compile code. Baik secara online maupun offline.

7. Melakukan Inspect Element

Jika kamu sering melakukan kegiatan coding, maka pastinya kamu sudah tidak asing lagi dengan inspect element. Inspect element merupakan salah satu fungsi Google Chrome yang dapat digunakan untuk melihat kode di balik tampilan antar-muka suatu web. Untuk mengaksesnya, kamu hanya perlu klik kanan pada area yang mana saja, lalu pilih Inspect Element.

Demikian penjelasan mengenai pengertian Google Chrome beserta fungsinya. Dengan beragam fungsi yang dimiliki oleh web browser ini, tidak perlu diragukan lagi jika Google Chrome merupakan web browser paling populer yang digunakan saat ini.

Dampak Resesi Global Bagi Indonesia, Optimis dan Waspada

Pada akhir September kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi perekonomian dunia akan jatuh ke dalam jurang resesi pada tahun depan. Dalam pidatonya pada rapat paripurna yang diselenggarakan di Gedung DPR RI, ia mengatakan bahwa tahun depan resesi global akan melanda negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat.

Menurut beberapa pakar, resesi dipicu oleh bank-bank sentral di seluruh dunia yang secara bersama-sama menaikkan suku bunga sebagai salah satu respons terhadap inflasi. Selain itu, kondisi ekonomi global juga diperparah oleh pandemi COVID-19 dan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, sehingga membuat mempengaruhi terhambatnya pasokan komoditas di beberapa negara.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Seperti apa dampak yang akan ditimbulkan oleh resesi bagi Indonesia? DailySocial.id telah merangkumnya untuk Anda dalam artikel berikut.

1. Kenaikan Harga

Salah satu dampak resesi yang langsung dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah naiknya harga barang, baik dalam bentuk produk maupun layanan. Kenaikan harga dipicu oleh meningkatnya permintaan barang, namun suplainya tidak mencukupi, sehingga menyebabkan rantai pasokan terganggu.

Masyarakat Indonesia sendiri sebenarnya sudah merasakan kenaikan harga kebutuhan pokok sejak awal tahun ini. Hal tersebut kemudian disusul oleh naiknya harga BBM sejak awal September lalu. Kenaikan harga ini pun mendorong tingkat inflasi tahunan Indonesia menyentuh angka 6 persen bulan lalu.

2. Nilai Tukar Rupiah Melemah

Selain harga barang yang terus meningkat, dampak lain yang dapat dirasakan masyarakat Indonesia sebagai pengaruh dari resesi adalah melemahnya nilai tukar rupiah. Melemahnya nilai rupiah dapat dipicu oleh kepanikan investor sebagai imbas dari terjadinya resesi.

Kepanikan investor menyebabkan mereka berbondong-bondong untuk menarik uangnya dari saham Indonesia maupun pasar obligasi. Ketika resesi terjadi, investor lebih memilih untuk menginvestasikan uang mereka ke aset investasi yang lebih aman, seperti emas.

3. Bisnis Terancam Gulung Tikar

Kenaikan harga barang sebagai dampak akibat terjadinya resesi membuat para pelaku bisnis harus memutar otak untuk mencari strategi agar dapat tetap bertahan. Berbagai upaya yang dilakukan seperti menekan upah karyawan hingga terpaksa harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Jika upaya tersebut masih belum berhasil menekan kerugian dan membuat mereka bertahan, maka para pelaku bisnis bisa terpaksa menutup operasional bisnisnya. Hal ini bisa dilihat dari beberapa gerai ritel yang terpaksa harus ditutup.

4. Lapangan Pekerjaan Semakin Menipis

Ketika resensi sudah mulai berimbas pada sektor bisnis, potensi terjadinya PHK akan semakin besar. Hal ini yang kemudian menyebabkan lapangan pekerjaan semakin menipis akibat daya saing untuk mendapatkan pekerjan semakin tinggi. Angka pengangguran yang meningkat tentunya akan menimbulkan berbagai masalah baru.

5. Melemahnya Daya Beli Masyarakat

Melambungnya harga barang dan meningkatnya jumlah pengangguran akan membuat konsumen menjadi kehilangan daya beli. Kondisi ini cenderung membuat masyarakat lebih selektif dalam membelanjakan uangnya. Hal ini kemudian akan menyebabkan penurunan omzet yang cukup signifikan bagi para pelaku bisnis, yang tentunya berdampak pada operasional bisnisnya secara menyeluruh.

6. Meningkatnya Tingkat Suku Bunga

Menaikkan tingkat suku bunga biasanya dilakukan oleh bank sentral di hampir setiap negara, sebagai upaya dalam mengendalikan inflasi. Menaikkan tingkat suku bunga dimaksudkan untuk menahan konsumsi masyarakat, sehingga kenaikan harga bisa dikendalikan. Namun, hal ini akan berdampak buruk pada masyarakat umum dan pelaku usaha yang melakukan pinjaman.

Nah, itulah beberapa dampak resesi bagi Indonesia. Perlu diketahui, meskipun perekonomian dunia diramalkan akan mengalami resesi pada tahun depan, namun beberapa ahli menyatakan bahwa kecil kemungkinan Indonesia mengalami resesi. Meski begitu, tetap siapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk dan jangan panik dalam menanggapi setiap pemberitaan mengenai fenomena ini.

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Kumpulan Rumus Excel yang Berguna Untuk Membantu Pekerjaanmu

Jika pekerjaanmu sehari-hari berhubungan dengan mengolah data dan angka, maka kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan software Microsoft Excel, bukan? Microsoft Excel merupakan software yang berfungsi untuk mengolah data secara otomatis, baik berupa perhitungan dasar (tambah, kurang, kali, bagi) maupun penggunaan fungsi yang lebih kompleks.

Keberadaan Microsoft Excel sebagai software pengolah data bisa dibilang sangat membantu penggunanya untuk mengerjakan pekerjaannya, baik untuk keperluan di bidang administrasi, marketing, finance, accounting, maupun operasional.

Hal ini dikarenakan Microsoft Excel memiliki fungsi yang dapat membantu untuk mengedit, mengurutkan, menganalisis, meringkas data, melakukan perhitungan aritmatika dan statistika, membantu mengelola soal-soal logika dan matematika, sampai membuat bermacam grafik dan diagram.

Maka dari itu, berikut adalah beberapa rumus Microsoft Excel yang dapat membantumu mengerjakan pekerjaanmu.

SUM

Rumus SUM digunakan untuk menjumlahkan data atau angka yang ada pada worksheet. Kamu juga bisa menggunakan rumus SUM untuk menjumlahkan data pada range (kolom dan baris) yang kamu pilih.

Untuk rumusnya, kamu bisa memasukkan =SUM(number1;number2). Number 1 dan number 2 merupakan data atau sel yang kamu pilih. Setelah memastikan data atau sel yang kamu masukkan benar, lalu tekan Enter untuk memperoleh hasilnya.

AVERAGE

Rumus AVERAGE digunakan untuk mencari nilai rata-rata suatu data. Untuk menggunakannya, kamu bisa mengetik rumus =AVERAGE(number1;number2) pada baris dan kolom yang kau pilih, lalu tekan Enter untuk memperoleh hasilnya.

MAX dan MIN

Rumus MAX dan MIN digunakan untuk mencari nilai tertinggi dan terendah dalam baris maupun kolom. Untuk menggunakannya, kamu cukup mengetik rumus =MAX(number1:number2) untuk mencari nilai tertinggi, dan =MIN(number1:number2) untuk mencari nilai terendah.

COUNT

Hampir sama seperti SUM, rumus COUNT juga digunakan untuk menjumlahkan data. Bedanya, rumus COUNT digunakan untuk menghitung data yang terisi pada sel, yang hanya berupa angka. Untuk menggunakannya, kamu bisa mengetik rumus =COUNT(value1;[value];..) atau =COUNT(range) lalu tekan Enter.

COUNTBLANK

Jika COUNT digunakan untuk menjumlahkan data yang terisi pada sel, maka Countblank merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung data kosong pada sel. Untuk menggunakannya, ketik rumus =COUNTBLANK(number1:number2) atau =COUNTBLANK(range).

IF

Rumus IF merupakan salah satu rumus yang paling populer digunakan di Excel. Rumus ini biasanya digunakan untuk membuat perbandingan logis antara nilai dan perkiraan. Maka dari itu, rumus IF memiliki 2 hasil. Hasil pertama jika perbandingannya benar, dan hasil kedua jika perbandingannya salah.

Untuk menggunakannya, kamu bisa mengetik rumus =IF(logical test; [value if true]; [value if false]), lalu tekan Enter.

COUNTIF

Rumus COUNTIF merupakan gabungan antara rumus COUNT dengan rumus IF. Rumus ini digunakan untuk menjumlahkan data yang lebih spesifik dengan menggunakan kriteria tambahan. Untuk rumusnya, kamu bisa menggunakan =COUNTIF(range;criteria), lalu tekan Enter.

SUMIF

Rumus SUMIF digunakan untuk menjumlahkan nilai dalam rentang yang memenuhi kriteria yang kamu tentukan. Hampir sama dengan rumus COUNTIF, rumus SUMIF pada dasarnya merupakan gabungan dari rumus SUM dan rumus IF. Untuk menggunakannya, kamu bisa mengetik rumus =SUMIF(range;criteria;[sum_range]), lalu tekan Enter.

SUMIFS

Hampir mirip seperti rumus SUMIF, rumus SUMIFS digunakan untuk menjumlahkan data dengan dua atau lebih banyak kriteria. Rumusnya adalah =SUMIFS(sum_range;criteria_range1;criteria1;criteria_range2;criteria2:…).

Sum_range adalah nilai dari data yang ingin kamu jumlahkan. criteria_range1 adalah kolom data dari kriteria pertama, kemudian criteria1 adalah kriteria yang pertama dari nilai yang ingin dijumlahkan. Kemudian, criteria_range2 yaitu kolom dari kriteria yang kedua, dan criteria2 adalah kriteria dari nilai yang ingin kamu jumlahkan.

VLOOKUP

Rumus VLOOKUP digunakan untuk mencari suatu nilai pada tabel yang bersumber pada tabel lain secara vertikal atau tegak. Rumus ini juga cukup sering digunakan karena sangat membantu untuk menganalisis banyak data.

Rumusnya adalah =VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup]). Lookup_value adalah kolom yang akan disesuaikan dengan nilai yang ada pada tabel referensi. Table_array adalah tabel sumber yang akan diambil datanya. (index_num) adalah nomor kolom yang ada pada tabel yang ingin kamu ambil datanya. Sementara range_lookup berfungsi sebagai penanda, apabila nilai yang ingin kamu cari tidak ada pada tabel referensi, maka nilai tersebut tidak akan ditampilkan atau salah.

HLOOKUP

Sama seperti VLOOKUP, rumus HLOOKUP juga digunakan untuk mencari suatu nilai pada tabel yang bersumbr pada tabel lain. Bedanya, HLOOKUP dilakukan secara horizontal atau mendatar.

Rumusnya adalah =HLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup]), lalu tekan Enter.

CEILING DAN FLOOR

Rumus CEILING berfungsi untuk membulatkan nilai atau angka dengan kelipatan sepuluh ke atas. Rumusnya, kamu bisa mengetik =CEILING(number;significance). Number merupakan angka pada sel yang ingin kamu bulatkan, sementara significance merupakan jumlah pembulatan yang kamu inginkan, dari 10, 100, 1000, hingga seterusnya.

Sementara rumus FLOOR adalah kebalikan dari CEILING, di mana FLOOR digunakan untuk membulatkan angka kelipatan 10 ke bawah. Rumusnya adalah =FLOOR(number;significance).

Nah, itulah kumpulan rumus Excel yang bisa kamu gunakan untuk membantu pekerjaanmu. Jadi, apakah kamu sudah menguasai beberapa di antaranya?

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Contoh Surat Kuasa, Jenis dan Cara Membuatnya

Ketika kamu sedang mengurus sesuatu tetapi tidak dapat melakukannya sendiri, maka kamu memerlukan orang lain untuk mewakilkannya. Nah, di saat seperti inilah kamu akan membutuhkan surat kuasa.

Surat kuasa merupakan surat yang berisi penyerahan wewenang suatu pihak ke pihak lain yang diberi kepercayaan, baik itu keluarga, saudara, maupun teman. Pihak yang diberi wewenang untuk mewakili inilah yang kemudian melakukan tindakan atas nama pemberi kuasa untuk menyelesaikan urusannya.

Cara Membuat Surat Kuasa

Sebelum membuat surat kuasa, kamu perlu memahami hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuatnya, yaitu:

1. Pilih Orang yang Dipercaya

Pemberian kuasa merupakan hal yang krusial, karena terkait dengan wewenang yang memiliki nilai besar. Maka dari itu, kamu perlu memilih orang yang tepat yang bisa kamu percaya untuk melakukannya. Dengan begitu, kamu bisa terhidar dari hal-hal buruk seperti penyalahgunaan kuasa.

2. Bawa Dokumen

Biasanya, ketika mengurus suatu hal dengan menggunakan surat kuasa memerlukan dokumen asli sebagai bagian dari proses verifikasi. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk mencegah adanya kesalahan data maupun penyalahgunaan kuasa.

3. Cap atau Materai

Materai merupakan bukti bahwa surat kuasamu sudah sah di mata hukum dan pengadilan. Dengan begitu, kamu bisa menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk seperti penyelewengan kuasa.

Jenis-Jenis Surat Kuasa

1. Surat Kuasa Resmi

Surat kuasa resmi merupakan surat kuasa yang bersifat formal. Umumnya, surat kuasa jenis ini diterbitkan oleh suatu lembaga, instansi pemerintah, maupun perusahaan. Surat ini dibuat sebagai bentuk penyerahan kuasa kepada staff maupun karyawan demi kepentingan instansi maupun perusahaan. Surat kuasa ini ditandai dengan adanya kop dan nomor surat di bagian atas.

2. Surat Kuasa Pribadi

Surat kuasa pribadi adalah surat kuasa yang sifatnya non-formal, yang diterbitkan oleh pribadi atau perorangan. Surat kuasa ini biasanya juga digunakan untuk keperluan yang sifatnya pribadi, seperti penyerahan kuasa pengambilan uang, pengambilan uang, pengambilan dokumen, dan lain sebagainya.

3. Surat Kuasa Istimewa

Meskipun diterbitkan atas nama pribadi, namun surat kuasa istimewa bersifat limitatif, yang artinya terbatas untuk suatu tindakan yang sangat penting. Surat kuasa istimewa berupa akta notaris, di mana orang yang terlibat harus diambil sumpahnya terlebih dahulu. Biasanya, surat kuasa istimewa digunakan oleh pihak yang terjerat masalah hukum ke pada pihak pengacara maupun lembaga hukum.

4. Surat Kuasa Insidentil

Umumnya, surat kuasa insidentil digunakan untuk hal-hal yang berdasarkan insiden atau peristiwa. Surat kuasa insidentil juga biasanya dibuat antara pemberi kuasa dengan penerima kuasa yang masih memiliki hubungan darah.

Contoh surat kuasa insidentil adalah penyerahan kuasa untuk berbicara di pengadilan. Perlu diketahui, setelah memberikan kuasa maka pemberi kuasa tidak boleh membuat lagi selama setahun ke belakang.

5. Surat Kuasa Khusus

Surat ini merupakan bukti pemindahan kuasa secara khusus kepada penerima untuk mewakili suatu kepentingan tertentu. Agar surat ini sah di mata hukum, amanat yang ditulis harus rinci dan mendetail.

Contoh Surat Kuasa

1.  Contoh Surat  Kuasa  Pengambilan  Barang

contoh surat kuasa pengambilan barang

2. Contoh Surat Kuasa Resmi

Contoh surat kuasa resmi

3. Contoh Surat Kuasa Insidentil

Contoh surat kuasa insidentil

4. Contoh Surat Kuasa Khusus

contoh surat kuasa khusus

5. Contoh Surat Kuasa Istimewa

contoh surat kuasa istimewa

Nah, itulah beberapa jenis dan contoh surat kuasa yang dapat kamu jadikan sebagai contoh. Semoga artikel ini bermanfaat dalam membantumu membuat surat kuasa.

Cara Menambahkan Tabel di Mirosoft Word, Mudah dan Cepat

Microsoft Word merupakan software pengolah kata yang paling populer digunakan oleh orang-orang. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran pasti sudah familiar dengan software ini.

Sebagai aplikasi pembuatan tulisan atau dokumen, Microsoft Word dilengkapi oleh berbagai fitur yang memiliki fungsi masing-masing. Salah satu fitur yang dimiliki oleh Microsoft Word adalah pembuatan tabel.

Tabel digunakan untuk memudahkan pekerjaanmu saat hendak memisahkan data satu dengan data lainnya. Untuk membuat tabel di Microsoft Word pun mudah, kamu hanya perlu membuka menu tab Insert, lalu pilih “Table”.

Nah, jika kamu masih mengalami kesulitan untuk melakukannya, DailySocial.id akan membantumu menjelaskan cara menamahkan tabel di Microsoft Word dengan mudah dan cepat.

Cara Menambahkan Tabel di Microsoft Word

Untuk menambahkan tabel dengan cepat, klik Insert > Table, lalu pindahkan kursor ke atas kisi hingga menyorot jumlah kolom dan baris yang kamu inginkan.

cara menambahkan baris dan kolom
Cara Menambahkan Baris dan Kolom ke Dalam Tabel

Nah, sekarang tabelmu sudah jadi. Jika kamu ingin melakukan penyesuaian dengan tabelmu, klik tabel yang kamu inginkan, lalu klik tab Design. Kamu bisa memilih desain tabel yang tersedia atau mengatur desainnya sesuai dengan keinginanmu.

Cara Memodifikasi Tabel

Selain menambahkan tabel, kamu juga bisa memodifikasinya sesuai dengan kebutuhanmu. Berikut adalah beberapa cara memodifikasi tabel di Microsoft Word.

1. Cara Menambahkan Baris dan Kolom ke dalam Tabel

Untuk menambahkan baris, klik sel atas atau bawah di mana kamu ingin menambahkan baris, lalu klik tab Layout. Untuk menambahkan baris di atas sel, klik Insert Above dalam grup Rows and Columns. Sementara untuk menambahkan baris di bawah sel, klik Insert Below dalam grup Rows and Columns.

Cara yang sama juga digunakan untuk menambah kolom, klik sel kanan atau kiri di mana kamu ingin menambahkan baris, lalu klik tab Layout. Untuk menambahkan kolom di kanan sel, klik Insert Right dalam grup Rows and Column. Sementara untuk menambahkan baris di kiri sel, klik Insert Left dalam grup Rows and Column.

Cara memodifikasi tabel
Cara Memodifikasi Tabel

Selain cara tersebut, kamu juga bisa menggunakan cara lain, yakni klik kanan pada tabel hingga muncul beberapa pilihan. Lalu, klik Insert hingga muncul pilihan untuk menambah baris ke atas atau bawah, maupun menambah kolom ke kanan atau kiri. Setelah itu, klik pilihan yang akan kamu pakai.

cara lain memodifikasi tabel
Cara Lain Memodifikasi Tabel

2. Cara Menghapus Sel, Baris, Kolom pada Tabel

Untuk menghapus sel, baris, maupun kolom pada tabel, kamu cukup klik tab Layout. Setelah itu, klik Delete lalu klik pilihan yang sesuai dengan keinginanmu, baik sel, baris, kolom maupun tabel.

Nah, itulah cara menambahkan tabel di Microsoft Word dengan cepat dan mudah. Semoga artikel ini bisa membantumu.

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Bank syariah merupakan penyedia layanan perbankan yang menggunakan prinsip syariah Islam dalam menjalankan operasionalnya. Keberadaan bank ini didasari atas syariah Islam yang melarang penggunaan bunga, sehingga bank syariah menekankan keuntungan dari sistem bagi hasil.

Selain menggunakan prinsip syariah, hal lain yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional adalah adanya akad dengan menggunakan hukum Islam. Selain itu, bank syariah juga diawasi oleh Dewan Pengawas yang terdiri dari beberapa Ahli Ekonomi dan Agama yang mengerti mengenai fiqih muamalah, agar seluruh proses kegiatannya tidak menyimpang dari aturan dan prinsip perbankan syariah sesuai dengan syariah Islam.

Lantas, bagaimana perkembangan sejarah bank syariah di Indonesia?

Sejarah Bank Syariah di Indonesia

Mengutip dari website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejarah munculnya bank syarial berawal dari inisiatif pendirian bank syariah di Indonesia diawali dengan munculnya diskusi-diskusi mengenai bank Islam sebagai pilar ekonomi Islam. Kemudian, didirikanlah perbankan Islam di Bandung bernama Bait At-Tamwil Salman ITB dan Koperasi Ridho Gusti di Jakarta pada tahun 1980.

Pada tahun 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam di Indonesia. Pada tanggal 18-20 Agustus 1990, MUI menyelenggarakan lokakarya bunga bank dan perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Hasil lokakarya tersebut kemudian dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI di Jakarta 22-25 Agustus 1990, yang menghasilkan amanat bagi pembentukan kelompok kerja pendirian bank Islam di Indonesia. Kelompok kerja dimaksud disebut Tim Perbankan MUI dengan diberi tugas untuk melakukan pendekatan dan konsultasi dengan semua pihak yang terkait.

Bank Syariah Pertama di Indonesia

Bank syariah pertama di Indonesia didirikan 1 November 1991, yakni PT Bank Muamalat Indonesia (BMI), yang didirikan sebagai hasil dari Tim Perbankan MUI. BMI kemudian resmi beroperasi dengan modal awal sebesar Rp 106.126.382.000. Saat itu, landasan hukum mengenai perbankan syariah belum diatur secara optimal dalam Undang-Undang.

Pada tahun 1998, pemerintah dan DPR melalui UU No. 10 Tahun 1998, sistem perbankan syariah pun ditetapkan sebagai salah satu sistem perbakan yang digunakan di Indonesia (dual banking system). Hal ini kemudian disambut hangat oleh masyarakat, serta kemudian mendorong berdirinya beberapa bank syariah lainnya.

Produk-produk bank syariah kemudian diatur dalam UU No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan UU No 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. Dengan dibuatnya payung hukum tentang bank syariah, hal tersebut ikut mendorong perkembangan perbankan syariah di Indonesia menjadi semakin pesat.

Hingga pada 1 Februari 2021, dibentuklah bank syariah terbesar di Indonesia, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI). BSI merupakan hasil gabungan 3 bank syariah BUMN, yakni PT Bank BRI Syariah, PT Bank BNI Syariah, serta PT Bank Syariah Mandiri. Selain BSI, terdapat juga beberapa bank syariah ada di Indonesia, yaitu PT Bank Aceh Syariah, PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank Mega Syariah dan PT Bank Syariah Bukopin.

Itulah penjelasan mengenai sejarah perkembangan bank syariah di Indonesia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan Anda tentang bank syariah di Indonesia.

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Inflasi: Pengertian, Jenis, Penyebab dan Dampaknya

Akhir-akhir ini, istilah inflasi cukup sering dibicarakan di tengah kondisi ekonomi global yang sedang bergejolak. Secara umum, inflasi ditandai dengan naiknya harga barang maupun jasa. Kenaikan harga barang ini jika dibiarkan tentunya akan menimbulkan dampak lain bagi perekonomian.

Lantas, apa yang dimaksud dengan inflasi serta dampak apa saja yang dapat ditimbulkan? Berikut penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Pengertian Inflasi

Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Pada dasarnya, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

Jadi, inflasi dapat diartikan sebagai naiknya harga barang dan jasa yang terjadi secara terus menerus hingga mengakibatkan kenaikan harga pada jenis barang lainnya. Jika dibiarkan, inflasi juga dapat menyebabkan berbagai hal, salah satunya adalah melemahnya nilai mata uang.

Jenis-Jenis Inflasi

Berdasarkan jenisnya, inflasi dikategorikan menjadi 3, yakni berdasarkan keparahannya, berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan asalnya.

1. Jenis Inflasi Berdasarkan Keparahannya

Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat dan inflasi sangat berat.

1. Inflasi Ringan

Inflasi ringan tidak terlalu berdampak bagi perekonomian, karena kenaikan harganya masih terjadi secara umum. Kenaikan harga pada inflasi ringan adalah tidak lebih dari 10% per tahun.

2. Inflasi Sedang

Inflasi sedang dapat membahayakan kegiatan perekonomian karena inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap. Kenaikan harga pada inflasi sedang berkisar antara 10%-30% per tahun.

3. Inflasi Berat

Inflasi berat dapat mengacaukan kondisi perekonomian karena masyarakat tidak ingin menabung lagi di bank dikarenakan bunga bank jauh lebih kecil daripada laju inflasi. Kenaikan harga pada inflasi berat berkisar antara 30%-100% per tahun.

Inflasi Sangat Berat

Inflasi sangat berat adalah inflasi yang sudah sangat sulit dikendalikan karena kenaikan harga pada inflasi ini di atas 100% per tahun.

2. Jenis Inflasi Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, inflasi dibedakan menjadi 3 jenis, yakni inflasi merayap, inflasi menengah, dan inflasi tinggi.

1. Inflasi Merayap (Creeping Inflation)

Inflasi merayap ditandai dengan adanya laju inflasi yang rendah. Jenis inflasi ini berjalan secara lambat dalam presentase yang relatif kecil dalam jangka waktu yang lama.

2. Inflasi Menengah (Galloping Inflation)

Inflasi menengah ditandai dengan adanya kenaikan harga yang cukup tinggi yang terjadi dalam kurun waktu yang relatif cepat. Efek yang dirasakan dari inflasi jenis ini cukup berat, karena kenaikan harga terjadi secara fluktuatif dalam jangka waktu yang singkat.

3. Inflasi Tinggi (Hyper Inflation)

Inflasi tinggi ditandai dengan adanya laju inflasi yang cukup tinggi dan parah. Pada kondisi ini, perputaran uang terjadi secara cepat dan harga barang mengalami kenaikan tinggi. Kondisi ini biasanya terjadi karena pemerintah mengalami defisit anggaran belanja.

3. Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, jenis inflasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri.

1. Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri (Domestic Inflation)

Inflasi yang berasal dari dalam negeri biasanya disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi dalam negeri dan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang, sementara kenaikan penawaran tidak bisa mengimbanginya. Selain itu, inflasi jenis ini juga dapat terjadi akibat defisit anggaran belanja negara yang terjadi secara terus menerus dan gagal panen.

2. Inflasi yang Berasal dari Luar Negeri (Imported Inflation)

Seperti namanya, inflasi ini terjadi karena adanya inflasi dari luar negeri yang berimbas pada naiknya harga barang-barang impor. Biasanya, inflasi jenis ini lebih sering terjadi di negara berkembang yang masih menggantungkan bahan dan alat produksi dari luar negeri.

Penyebab Inflasi

Umumnya, inflasi terjadi karena ketidakseimbangan tingkat permintaan dengan penawaran barang maupun jasa. Menurut laman resmi Kementerian Keuangan, berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan inflasi, antara lain:

  • Permintaan lebih tinggi dari pada penawaran
  • Kenaikan bahan baku maupun biaya produksi
  • Tekanan permintaan dan dorongan ongkos
  • Peredaran uang kartal yang tidak terkendali
  • Kekacauan politik dan ekonomi
  • Tuntutan kenaikan upah

Dampak Inflasi

Dampak yang ditimbulkan oleh inflasi biasanya tergantung pada jenisnya. Semakin berat dan tinggi tingkat inflasi, maka dampak yang dirasakan juga akan semakin besar. Pada dasarnya, inflasi memiliki keterkaitan yang erat dengan kesejahteraan masyarakat di suatu negara.

Kondisi inflasi akan membuat perekonomian suatu negara melemah, sehingga akan berdampak negatif bagi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Inflasi yang tinggi dapat menurunkan pendapatan riil masyarakat, yang tentunya akan berpengaruh juga terhadap standar hidup masyarakat yang juga akan ikut menurun.

Selain itu, inflasi juga akan menyebabkan ketidakpastian (uncertainty) dalam pengambilan keputusan, baik konsumsi, produksi, maupun investasi yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Inflasi domestik yang tinggi dibandingkan negara-negara lainnya juga akan membuat nilai tukar mata uang melemah.

Demikian penjelasan mengenai pengertian, jenis-jenis, penyebab dan dampak inflasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda.

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Deflasi: Pengertian, Jenis, Penyebab dan Dampaknya bagi Bisnis

Kamu pasti sudah sering mendengar istilah inflasi, bukan? Tapi, tahukah kamu jika inflasi merupakan kebalikan dari deflasi? Jika inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang secara terus menerus, maka sebaliknya, deflasi ditandai dengan adanya penurunan harga barang dalam kurun waktu tertentu.

Untuk lebih jelasnya, DailySocial.id sudah merangkumkannya untuk kamu.

Pengertian Deflasi

Dikutip dari The Balance, deflasi merupakan suatu kondis di mana mata uang mengalami peningkatan, namun harga barang justru mengalami penurunan secara terus menerus. Penurunan harga barang ini sekilas terlihat sebagai hal yang positif, namun jika terjadi secara terus menerus dapat merugikan pelaku usaha barang maupun jasa.

Ketika harga barang terus menurun, para pelaku usaha terpaksa melakukan upaya agar mampu menutupi biaya produksi maupun operasionalnya. Salah satu upayanya adalah dengan menurunkan upah pekerja hingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, deflasi biasanya sering dikaitkan dengan terjadinya resesi.

Jenis Deflasi

Deflasi dibagi menjadi 2 jenis, yakni deflasi strategis dan deflasi sirkulasi. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis deflasi.

1. Deflasi Strategis

Deflasi strategis adalah deflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya suatu kebijakan. Penyebabnya adalah ketika kebijakan pemerintah tidak berhasil menekan angka konsumsi masyarakat.

Umumnya, deflasi strategis terjadi ketika harga barang di pasaran sedang tidak menentu, sehingga pemerintah perlu menekan angka konsumsi masyarakat untuk menyeimbangkannya. Namun, ketika kebijakan ini tidak berhasil harga barang justru akan mengalami penurunan yang menyebabkan semakin meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat.

2. Deflasi Sirkulasi

Deflasi sirkulasi disebabkan karena kondisi yang tidak stabil pada perekonomian. Biasanya, kondisi ini terjadi pada masa transisi dari perekonomian yang stabil, seiring dengan menurunnya perekonomian.

Ketika tingkat produksi dan konsumsi mengalami ketidakseimbangan, harga barang pun mengalami penurunan secara signifikan. Selain itu, deflasi sirkulasi juga bisa disebabkan oleh produksi barang yang sama secara berlebihan.

Penyebab Deflasi

Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya deflasi. Faktor-faktor tersebut, antara lain:

1. Jumlah Uang yang Beredar Menurun

Deflasi biasanya terjadi ketika meningkatnya suku bunga, sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk menabung uangnya di bank. Ketika masyarakat lebih memilih untuk menabung daripada membelanjakan uangnya, jumlah uang yang beredar pun akan menurun.

2. Produksi Barang yang Sama secara Berlebih

Ketika beberapa perusahaan memproduksi barang yang serupa, jumlah produksi barang akan mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah produksi jika tidak diiringi dengan meningkatnya jumlah permintaan tentunya akan membuat harga barang mengalami penurunan.

3. Permintaan Barang Mengalami Penurunan

Salah satu penyebab menurunnya jumlah permintaan barang adalah perilaku konsumen yang memilih untuk menghemat dan tidak membelanjakan uangnya ketika kondisi ekonomi sedang memburuk. Tentunya hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan pada jumlah permintaan dan penawaran, yang kemudian akan menyebabkan produsen terpaksa menurunkan harga produknya.

Dampak Deflasi

Bagi konsumen, deflasi merupakan kondisi yang menguntungkan, karena masyarakat dapat memperoleh suatu barang dengan harga yang terjangkau. Namun, sebenarnya deflasi cenderung menimbulkan dampak negatif terhadap bisnis dan kestabilan ekonomi.

Berikut adalah beberapa dampak deflasi bagi bisnis, yaitu:

  • Menurunnya pendapat bisnis atau usaha
  • Produksi barang menurun, karena permintaan dan daya beli masyarakat menurun
  • Beban utang semakin berat akibat bunga utang yang meningkat
  • Berkurangnya minat investasi karena kondisi tingkat jual beli sedang menurun
  • Perusahaan melakukan PHK sebagai upaya untuk mempertahankan usahanya, sehingga angka pengangguran di masyarakat semakin meningkat

Demikian penjelasan mengenai pengertian, jenis, penyebab dan dampak deflasi. Meski deflasi masih memiliki dampak positif bagi masyarakat, tetapi jika terus dibiarkan deflasi akan menyebabkan domino effect yang dapat memengaruhi kondisi ekonomi secara keseluruhan.

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Cara Menghadapi Resesi 2023, Ini Strategy dan Tipsnya

Saat ini, sejumlah negara di dunia berpotensi mengalami resesi. Ketika resesi terjadi, kegiatan ekonomi akan mengalami perlambatan. Berbagai sektor ekonomi akan mengalami dampaknya, seperti menurunnya pendapatan negara, melemahnya daya beli masyarakat, hingga banyak usaha yang terancam gulung tikar.

Resesi merupakan bagian yang tak terhindarkan dari siklus ekonomi negara. Meski berbagai dampak yang disebabkan akibat resesi terdengar begitu menyeramkan, tetapi bukan berarti tidak ada hal lain yang bisa dilakukan untuk menghadapinya.

Lalu, apa yang dilakukan ketika resesi? Berikut beberapa tips yang sudah dirangkum untuk Anda.

1. Mengatur Pengeluaran dengan Baik

Resesi memang belum benar-benar terjadi. Namun, ada baiknya jika kamu mulai mengatur pengeluaranmu mulai dari sekarang. Untuk mengaturnya, mulailah dengan memisahkan antara kebutuhan dan keinginan.

Beberapa hal yang tidak benar-benar dibutuhkan, seperti nongkrong dan liburan bisa dikurangi anggaran atau intensitasnya. Hal ini bertujuan agar kamu memiliki uang lebih yang dapat dialokasikan untuk hal-hal lain, seperti menabung, dana darurat, dan investasi.

2. Mengelola Utang

Jika kamu sudah merasa bahwa jumlah pengeluaran yang sudah kamu lakukan lebih banyak dari pendapatanmu, maka sudah saatnya kamu menghentikan kebiasaan itu. Jumlah pengeluaran yang lebih banyak dari pendapatan akan membuatmu terpaksa untuk berhutang. Utang juga dapat berupa cicilan kartu kredit, pinjaman bank, KPR, dan segala jenis pembiayaan lainnya.

Umumnya, proporsi utang yang baik adalah di bawah 30 persen pendapatanmu setiap bulan. Namun, saat resesi terjadi, usahakan rasio utang terhadap pengeluaranmu hanya sekitar 20 persen. Tips lainnya adalah pastikan membayar utang mulai dari yang berbunga besar terlebih dahulu.

3. Siapkan Dana Darurat

Kamu mungkin sudah menyadari bahwa mempersiapkan dana darurat merupakan hal penting yang harus dilakukan. Namun, tahukah kamu jika dana darurat yang ideal adalah dana yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan selama 3 hingga 6 bulan? Maka dari itu, untuk menghadapi masalah keuangan yang mungkin akan muncul ketika terjadi resesi, siapkan dana darurat mulai dari sekarang.

4. Mulailah Berinvestasi

Saat terjadi resesi, menabung di bank bukanlah opsi yang bisa kamu pilih untuk menyimpan uangmu, karena berpotensi tinggi akan terkena inflasi. Salah satu jenis tabungan jangka panjang yang bisa kamu pilih adalah investasi. Investasi dapat dilakukan di aset minim risiko, seperti deposito, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, atau obligasi negara ritel.

5. Cari Pendapatan Sampingan

Resesi sangat rentan mengakibatkan berbagai bisnis mengalami kerugian hingga gulung tikar, yang menyebabkan Pemecatan Hubungan Karyawan (PHK) oleh perusahaan. Maka dari itu, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini, kamu perlu mencari cara untuk mencari pendapatan sampingan.

Itulah beberapa cara yang harus kamu lakukan ketika menghadapi resesi. Oleh karena itu, jangan merasa takut untuk menghadapinya. Berbagai dampak yang ditimbulkan resesi pastinya dapat kamu hadapi jika kamu sudah mengetahui langkah yang tepat untuk mengatasinya dan mempersiapkan kondisi keuanganmu mulai dari sekarang.