Tencent, Team Liquid dan Kepedulian Para Pelaku Esports Melawan Virus Corona

Pemerintah Tiongkok memutuskan untuk menutup akses kota Wuhan dan beberapa kota lain di Tiongkok. Penyebaran virus ini memang sedang menjadi perhatian dunia. Perusahaan industri game seperti Tencent dan organisasi esports memberikan perhatiannya untuk membantu melawan wabah tersebut.

Sumber: Facebook Tencent Games
Sumber: Facebook Tencent Games

Tencent memberikan pemberitahuan melalui website-nya, mereka turut berkontribusi secara finansial dan bantuan teknologi untuk melawan virus Corona. Tencent menyebutkan telah memberikan bantuan sebesar Rp58 miliar. Uang tersebut nantinya akan dipergunakan untuk penyediaan masker, disinfektan, pelindung mata,d membantu para tenaga medis yang menangani kasus virus Corona.

Melalui aplikasi WeChat, Tencent menyediakan fasilitas penunjuk klinik terdekat untuk para pasien. Sehingga mereka bisa dengan cepat ditangani oleh tenaga medis. WeChat juga berusaha memberikan informasi mengenai kabar terbaru perkembangan virus Corona.

Berkaitan keputusan pemerintah Tiongkok yang melarang warganya untuk keluar rumah, Tencent Education memberikan online services gratis untuk para anak-anak sekolah. Sehingga mereka tetap bisa belajar melalui kelas online yang disediakan oleh Tencent Education. Tencent Meeting juga akan digratiskan untuk membantu para perusahaan mengadakan pertemuan secara online. 

Beberapa organisasi esports juga mulai memberikan bantuan mereka untuk memberantas wabah virus Corona. Melalui akun Weibo-nya, Team Liquid mengumumkan telah memberikan bantuan uang puluhan juta Rupiah. Team Aster juga memberikan bantuan langsung ke Wuhan Charity Association sebesar 390 juta Rupiah. Pemain profesional League of Legends dari tim RNG yaitu Jian “Uzi” Zi-Hao juga memberikan bantuan berupa penyediaan 20 ribu masker yang akan dikirim ke rumah sakit di Yichang.

Semakin banyak acara pertandingan esports yang diundur

Sumber: Movistar Esports
Sumber: Movistar Esports

Semakin banyak gelaran esports yang terpaksa diundur karena serangan wabah tersebut. Setelah WESG Asia Pacific Final yang diundur kemarin oleh AliSports, sekarang Tencent juga mengundur acara final CrossFire Professional League dan CrossFire Mobile League. Sama seperti WESG, Tencent belum memutuskan sampai kapan acara tersebut akan diundur. TJSports penyelenggara League of Legends Pro League Tiongkok juga mengundur minggu kedua pertandingannya. Mereka menyebutkan, hal ini dilakukan untuk menghindari potensi penyebaran virus di penonton yang datang ke acara. Berkumpulnya banyak orang sebagai penonton memang akan meningkatkan potensi wabah tersebut untuk menyebar. Mengutip dari InvenGlobal, Riot Games Korea juga mengumumkan bahwa mereka akan meniadakan penonton langsung di studio ketika pertandingan LCK berjalan.

 

Para caster untuk League of Legends Pro League Tiongkok juga dikabarkan telah meninggalkan Tiongkok. Mereka tidak ingin mengambil resiko untuk tetap bertahan di sana. Beruntungnya, para tim caster tidak mengalami tanda-tanda terkena virus Corona dan bersedia untuk diperiksa kesehatannya ketika sampai di negara mereka masing-masing. Pelatih EDward Gaming yaitu Ming “ClearLove” Kai juga terjebak di kota Wuhan karena pemerintah Tiongkok telah menutup akses keluar masuk kota tersebut.

Wabah tersebut juga memberikan dampak ke industri esports. Memang sudah waktunya pihak-pihak dari industri esports mulai memberikan bantuan.

Kembalinya Tahta Raja Major, Team Secret Memenangkan Leipzig Major

Pada hari terakhir DreamLeague Season 13: Leipzig Major, ada total delapan game penuh yang dimainkan pada babak final lower bracket (best of three) dan grand final (best of five). Tontonan yang panjang apabila Anda mengikuti live stream-nya dari awal. Team Secret keluar sebagai juara setelah menjalankan partai final yang sengit melawan Evil Geniuses.

Memang Evil Geniuses lebih tidak diuntungkan, karena mereka harus berhadapan dengan Vici Gaming di final lower bracket pada hari yang sama. Walaupun kelelahan setelah final lower bracket, Evil Geniuses memberikan perlawanan yang luar biasa ketika berhadapan dengan Team Secret.

Last pick Meepo untuk Michał “Nisha” Jankowski

Sumber: TrackDota
Sumber: TrackDota

Evil Geniuses sepertinya terkejut ketika Meepo diambil oleh Team Secret pada game kedua dari partai grand final. Tidak akan ada yang mengira juga Nisha akan memainkan Meepo di mid lane. Tetapi hero-hero yang terkena ban atau diambil oleh kedua tim sangat menguntungkan bagi Meepo. Winter Wyvern yang menjadi counter paling berat dari Meepo sudah diamankan oleh Team Secret.

Disruptor dan Magnus juga sudah di-ban oleh kedua tim. Meepo berhadapan dengan Outworld Devourer di mid lane tidak mengalami masalah berarti. Walaupun Meepo kalah di mid lane, ia masih bisa berpindah ke jungle untuk melakukan farming. Berkali-kali Evil Geniuses berusaha untuk melakukan gank terhadap Meepo yang berada di jungle, tetapi upaya mereka selalu gagal. Bahkan Nisha mendapatkan Rampage di game tersebut.

Phantom Lancer tanpa counter

Sumber: TrackDota
Sumber: TrackDota

Pada game terakhir dari rangkaian best of five ini, Team Secret berhasil mengamankan Phantom Lancer pada pick kedua. Saya mengira, Phantom Lancer-nya akan mendapatkan counter yang keras karena terhitung cukup awal untuk diambil. Tetapi Evil Geniuses seperti tidak peduli terhadap Phantom Lancer. Mereka melakukan ban terhadap Ancient Apparition dan Arc Warden. Dengan begitu Kunkka diamankan oleh Team Secret pada pick ke-4. Bukan laning phase yang sulit juga bagi Phantom Lancer milik Lasse “MATUMBAMAN” Aukusti Urpalainen untuk melawan Underlord. Pasalnya, Phantom Lancer ditemani oleh Enchantress ketika laning phase. Dengan Impetus milik Enchantress, ia dapat mengusir Underlord dengan mudah.

Terus terang saya sendiri tidak mengira Evil Geniuses akan mengalahkan Vici Gaming. Melihat Evil Geniuses yang berakhir di posisi empat ketika MDL Chengdu Major, hal ini membuktikan Evil Geniuses semakin berkembang secara performa.

[Guide] Tiga Cara untuk Melawan Invoker Dota 2

Invoker adalah hero yang digemari oleh banyak pemain. Dari pemain baru sampai ‘joki MMR’ sekalipun akan memakai hero ini. Invoker sangat menyebalkan untuk dilawan dari awal sampai akhir game.

Di awal game ia bisa membantu temannya tanpa berpindah lane dengan skill Sun Strike-nya. Invoker juga memiliki kemampuan farming yang bagus. Ia mempunyai base damage yang besar, sehingga akan mudah untuk mengadu last hit dengan musuhnya. Dengan Forged Spirit dan Alacrity membuatnya mudah untuk menghabiskan jungle camp sendirian. Di late game, Invoker sangat kuat dengan combo skill yang ia miliki. Tornado, Meteor, Cataclysm, dan Deafening blast adalah combo yang paling banyak digunakan. Apabila musuhnya tidak memiliki Black King Bar, sudah pasti invoker bisa membunuh targetnya dengan mudah.

Jadi bagaimana caranya untuk melawan Invoker? Saya akan menekankan 3 cara yang dapat Anda pilih untuk mengalahkan Invoker.

Memiliki gold yang lebih banyak dibandingkan Invoker

Sumber: Polygon
Sumber: Polygon

Yang pertama adalah memenangkan adu farming melawan Invoker. Saya sempat mengatakan bahwa Invoker sangat cepat untuk melakukan farming. Rekor milik saya sendiri adalah menyelesaikan Hand of Midas dalam waktu 3 menit. Guna memenangkan adu farming melawan Invoker, Anda harus menggunakan hero-hero yang jauh lebih mudah untuk memenangkan adu last hit dan lebih cepat untuk menghabiskan jungle camp. 

Ada dua hero yang menurut saya cocok yaitu Shadow Fiend dan Templar Assassin. Shadow Fiend bisa menang melawan hampir semua hero midlane (kecuali melee hero) dengan damage Necromastery yang ia miliki. Shadowraze miliknya dapat melahap jungle camp dengan cepat. Tetapi ada satu kelemahan yang dimiliki Shadow Fiend ketika melawan Invoker. Shadow Fiend sangat mudah untuk dibunuh. Combo yang dibuka dengan Tornado dan disusul dengan Meteor Strike akan langsung membunuh Shadow Fiend. Combo ini bisa Invoker lakukan di awal game. Maka dari karena itu, Shadow Fiend harus menjaga jaraknya dengan Invoker.

Templar Assassin juga memiliki kemampuan adu last hit yang bagus. Tambahan damage dari Refraction sangat membantunya untuk mendapatkan setiap last hit dan deny. Invoker juga sulit untuk melancarkan harassment kepada Templar Assassin karena Refraction dapat menahan damage yang masuk. Bisa dibilang Templar Assassin lebih baik dibandingkan Shadow Fiend dalam menghabiskan jungle camp. Dengan Psi Blades, Templar Assassin memungkinkan dirinya untuk mengambil ancient jungle camp di awal game. 

Kenapa harus lebih kaya dibandingkan Invoker? Tujuannya adalah mengejar item BKB lebih cepat. Jadi ketika Invoker memutuskan untuk menyudahi farming-nya,  Anda sudah memiliki item untuk melawannya.

Buat dia menderita di laning phase

Sumber: tiltreport
Sumber: tiltreport

Hanya ada segelintir hero yang bisa melawan Invoker di laning phase. Tidak heran apabila Kuro “Kuroky” Salehi Takhasomi beberapa kali mengambil Invoker di pick phase pertama. Biasa disebut dengan lane bully, hero-hero ini bisa menekan siapapun yang dia lawan.

Pertama, Broodmother merupakan hero yang sangat menyebalkan untuk Invoker. Bagaimana ia bisa menang melawan Invoker? Spiderling dapat memberikan damage yang besar. Dibantu dengan Medallion of Courage, Broodmother bisa membunuh Invoker dengan cepat. Invoker sendiri tidak dapat mengusir Broodmother dengan mudah. Broodmother memiliki Insatiable Hunger yang memungkinkan dirinya mendapatkan lifesteal yang sangat besar. Walaupun damage dari Invoker memang besar, hit point dari Broodmother pun akan terisi kembali sampai-sampai berani menabrak tower tier 1.

Ada beberapa hero lagi yang berpotensi untuk menekan Invoker di laning phase. Yaitu Kunkka dengan sustainability dan damage besar di Tidebringer nya. Invoker pun akan sulit mengadu last hit dengan hero melee seperti Kunkka.

Patahkan combo-nya

Sumber: DeviantArt

Mungkin ini adalah cara melawan Invoker yang paling mudah. Jangan sampai termakan combo-nya. Kekuatan paling mematikan Invoker adalah di setiap combo skill-nya. Pilihlah hero-hero yang dapat mematahkan combo dari Invoker. Hero dengan escape ability seperti Anti Mage atau Puck tentu akan sangat sulit diincar oleh Invoker. Hero-hero yang memiliki spell immune seperti Lifestealer dan Juggernaut sangat berguna untuk mendekati Invoker ketika berperang.

Season Pass NA LCS Dijual Seharga Rp13 Juta

Penggemar League of Legends yang betul-betul mengikuti gelaran acara North America LCS diberikan kemudahan oleh Riot Games untuk menonton secara langsung di NA LCS Studio. Setelah sekian lama, akhirnya Riot Games membuat Season Pass untuk para penggemar NA LCS. Mengikuti Valve dengan Battle Pass Dota 2, Riot Games mulai memanfaatkan momen berjalannya suatu turnamen dari penggemarnya.

Riot Games menjual Season Pass NA LCS di website-nya dengan harga US$950 atau setara sekitar Rp13 juta. Memang terhitung mahal, tetapi banyak sekali yang ditawarkan oleh Riot Games di Season Pass ini. Penggemar akan mendapatkan 18 tiket regular season dan 6 tiket playoffs. Satu tiket untuk acara regular season NA LCS adalah seharga US$30. Harga Season Pass tadi memang terlihat lebih mahal dibandingkan membeli tiket secara satuan tapi bukan tiket saja yang akan Anda dapatkan dari Season Pass ini. Anda bisa mendapatkan hak istimewa untuk memilih kursi  di barisan paling depan dan menggunakan kursi tersebut sepanjang musim NA LCS berlangsung. Berarti, tidak ada orang yang boleh duduk di kursi Anda. Karena tiket sering kali terjual habis, dengan Season Pass ini Anda dipastikan akan mendapatkan kursi ketika acara berlangsung.

Sumber: Flickr TSM Fans
Sumber: Flickr TSM Fans

Selain kemudahan untuk menonton acara, Anda juga diberikan beberapa hadiah eksklusif seperti custom prestige LCS shirts, kesempatan untuk berfoto bersama para talent NA LCS dan mousepad yang dapat Anda desain sendiri sesuai nickname Anda. Tiket yang Anda dapatkan dari Season Pass ini hanya untuk gelaran regular season dan playoffs. Untuk partai final, memang tidak termasuk dari Season Pass. Tetapi, Anda mendapatkan hak early access untuk membeli tiket final. Jadi Anda bisa memastikan agar tidak kehabisan tiket untuk partai final NA LCS. 

Season Pass ini dijual secara terbatas, melihat terbatasnya kursi yang ada di barisan paling depan. Ada 16 Season Pass yang akan dijual ke penggemar League of Legends.

Sumber: Esports Edition
Sumber: Esports Edition

Penjualan Season Pass ini memang tidak untuk semua orang. Selain harus mengeluarkan uang yang cukup banyak, tergolong sulit juga untuk menonton acara tersebut setiap 3 hari dalam seminggu. Keuntungan yang didapat dari Season Pass ini akan lebih maksimal apabila dibeli oleh penggemar berat NA LCS yang yakin akan sering datang ke gelaran acara tersebut.

Terhadang Virus Corona, WESG 2019 Asia Pacific CS:GO Final Kembali Ditunda

Pihak penyelenggara memutuskan untuk menunda gelaran final WESG 2019 Asia Pacific CS:GO. Hal tersebut dikarenakan penyebaran wabah virus Corona yang sedang terjadi di Wuhan, Tiongkok. Virus tersebut telah menyebabkan 17 orang meninggal dan 500 orang diisolasi. Pemerintah Tiongkok telah membatasi orang untuk bepergian selama wabah ini masih ada. Ada 16 negara yang akan bermain di final WESG Asia Pacific CS:GO. Mereka harus menunggu waktu lebih lama lagi untuk bertanding.

Sumber: Liquipedia
Sumber: Liquipedia

World Electronic Sport Games adalah gelaran turnamen esports tahunan yang diselenggarakan oleh AliSports. Beberapa game yang dipertandingan meliputi Dota 2, CS:GO, Starcraft II, dan Hearthstone. WESG pertama kali diselenggarakan pada tahun 2016 yang memiliki total hadiah sebesar US$5.500.000. Penyelenggaraan WESG sangat mengikuti Olympic Games. Karena itu, tim peserta yang mengikuti WESG harus memiliki pemain dengan kewarganegaraan yang sama untuk mewakili negara mereka.

Sumber: HLTV
Sumber: HLTV

AliSports yang memiliki base di Tiongkok, harus berhadapan dengan wabah virus Corona. Sampai saat ini, sudah ada 10 kota yang diisolasi oleh pemerintah Tiongkok.

In order to reduce unnecessary personnel flow, we decided to cancel the fourth WESG Asia-Pacific Finals originally scheduled to be held in Macau in February,” Pihak penyelenggara yang memberikan pengumuman melalui akun Weibo-nya.

Melalui website WESG, pihak penyelenggara mengumumkan bahwa mereka belum menentukan tanggal pasti penyelenggaraan acara final WESG Asia Pacific CS:GO. Mereka tidak ingin mengambil resiko untuk tetap menjalankan acara dan memilih untuk menunggu sampai wabah virus ini terselesaikan.

Seharusnya akan memakan waktu lama sampai pihak AliSports bisa menentukan tanggal kelanjutan acara WESG. Atau mereka bisa mengganti lokasi penyelenggaraan yang berjauhan dengan Tiongkok. Tetapi hal tersebut juga akan memakan waktu yang lama. Mengingat mereka harus melakukan perencanaan acara kembali dari awal.

Sampai saat ini, sudah dua kali gelaran final WESG Asia Pacific ditunda. Sebelumnya, final WESG APAC direncanakan untuk digelar di Kuala Lumpur. Tetapi pihak penyelenggara menunda acara tersebut dari tanggal 3 Februari menjadi 17 Februari dan lokasinya pun dipindah ke Macau. Di kualifikasi WESG CS:GO untuk kawasan Asia Tenggara sendiri, para pemain Indonesia berhasil mendapatkan capaian yang memuaskan.

Menjadi Angka Pasti, Valve Mengubah Sistem Matchmaking MMR Dota 2

Valve mengubah kembali sistem  Matchmaking MMR Dota 2 nya dengan memberikan poin MMR yang tetap ketika menang atau kalah pada solo atau party MMR. Mereka mengakui kegagalannya pada eksperimen slow or fast queue yang dimulai beberapa bulan silam.

Menghilangya keberagaman poin MMR

Sebelumnya, Anda bisa mendapatkan poin MMR yang berbeda di setiap match MMR. Hal tersebut diakibatkan oleh perbedaan tingkat perbedaan MMR dengan lawan Anda. Apabila Anda melawan musuh yang memiliki MMR yang jauh lebih besar, maka Anda akan mendapatkan poin MMR yang lebih besar pula apabila menang. Pada patch kali ini, Valve berusaha untuk menghilangkan hal tersebut. Semua pertandingan mendapatkan poin MMR tetap. 30 poin MMR didapat apabila Anda memenangkan solo MMR. Demikian juga ketika Anda kalah di solo MMR, Anda akan kehilangan 30 poin MMR. Apabila Anda bermain party MMR, Anda hanya mendapatkan 20 poin MMR pada setiap kemenangan dan kehilangan 30 poin MMR Dota 2 apabila kalah.

Menurut saya hal ini sangat memudahkan pemain yang memiliki target setiap harinya untuk menggapai rank yang lebih tinggi. Anda bisa menghitung jelas beberapa kemenangan dan kekalahan yang didapat setiap harinya. Sebelumnya, Anda harus benar-benar memperhatikan pertambahan atau pengurangan angka MMR kalian ketika selesai bermain. Sekarang Anda dapat melihat perkembangan MMR Anda dengan lebih jelas dan berapa match lagi yang Anda butuhkan untuk meningkatkan medal.

Sama seperti matchmaking League of Legends

Sumber: NA League of Legends
Sumber: NA League of Legends

Sistem matchmaking di League of Legends mempersilakan pemainnya untuk memilih role sesuai keinginan. Tetapi kesempatan ini tidak untuk setiap game yang dimainkan. Setelah Anda bermain dengan role yang diinginkan, Anda akan diharuskan untuk melakukan queue dengan semua role. Hal ini untuk mengurangi waktu tunggu ketika melakukan queue. Valve mulai menerapkan hal yang sama di sistem matchmaking-nya. Anda akan mendapatkan role queue token apabila Anda memilih semua pilihan role ketika bermain. Role queue token ini mempersilahkan Anda untuk memilih role yang Anda inginkan ketika bermain.

Sumber: Dota 2
Sumber: Dota 2

Pada halaman update-nya, Valve menjelaskan bahwa sistem ini untuk menghasilkan kualitas game yang lebih baik. Menurut saya, hal ini belum tentu membuat kualitas pertandingan lebih baik. Karena orang dipaksa untuk bermain dengan role yang tidak mereka inginkan. Selain itu, masalahnya adalah masih banyak orang yang berbohong terhadap role yang mereka pilih demi mendapatkan waktu antrian yang lebih cepat. Misalnya, seperti kasus Anti Mage dengan role support atau Juggernaut offlane.

 

WePlay! Akan Gelar Dota 2 Tug of War: Mad Moon

WePlay! berhasil untuk menggelar turnamen Dota 2 Minor dengan viewership terbesar. Production value yang sangat menarik juga menuai banyak pujian dari para komunitas Dota 2. Sepertinya mereka semakin bersemangat untuk membuat turnamen Dota 2 yang lainnya. Kali ini mereka akan menggelar Dota 2 Tug of War: Mad Moon berselang sebulan saja dari Bukovel Minor. Tepatnya turnamen ini akan digelar pada tanggal 19 sampai 23 Februari 2020. Tetapi, turnamennya kali ini tidak memiliki poin DPC dari Valve. Mungkin tidak akan seramai turnamen Minor-nya, tetapi sudah ada beberapa tim besar yang dipastikan mengikuti Dota 2 Tug of War: Mad Moon.

Sumber: VPesports
Sumber: VPesports
Sumber: Liquipedia
Sumber: Liquipedia

Team Secret akan datang sebagai tim yang diundang untuk mengikuti turnamen ini. Tiga tim undangan lain masih belum ditentukan. Lalu ada Ninjas in Pyjamas sebagai pemenang dari WePlay! Tug of War: Radiant Europe. Tim besar dari Tiongkok yaitu RNG juga mengikuti turnamen ini. RNG berhasil lolos ke Dota 2 Tug of War: Mad Moon setelah memenangkan WePlay! Dota 2 Tug of War: Dire Asia. Natus Vincere dan Infamous juga akan meramaikan acara ini. 

Walaupun tanpa poin DPC, seharusnya Dota 2 Tug of War: Mad Moon akan tetap mendatangkan banyak penonton. Memilih tempat yang lebih strategis, WePlay! kali ini mengadakan turnamennya di ibukota Ukraina yaitu Kiev.

Group Stage akan dimainkan dengan format GSL. Delapan tim akan dibagi menjadi dua grup. Tiga tim teratas dari masing-masing grup akan lolos ke fase playoffs. Ketika playoffs, sistem yang dipakai adalah double elimination. Juara dari grup akan langsung duduk di semifinalSementara peringkat 2 dan 3 di group stage akan dipertemukan di ronde pertama upper bracket. 

Total hadiahnya pun sangat besar, sama seperti Minor, yaitu US$300.000. Dua pemain core dan support terbaik di turnamen ini akan diberikan hadiah tambahan sebesar US$10.000. Pemilihan pemenangnya ada dua tahap, yaitu online voting di website weplay.tv ketika turnamen berlangsung dan seleksi internal yang melibatkan para caster talents. Beberapa kali pemilihan most valuable player dengan sistem voting memang menjadi dilema tersendiri. Maka, pihak WePlay! menambah tahapnya dengan seleksi internal.

MonteCristo Bergabung dengan Cloud9 sebagai Content Creator

Christopher “MonteCristo” Mykles mengumumkan dirinya bergabung dengan organisasi Cloud9 sebagai content creator. MonteCristo sendiri memutuskan untuk keluar dari Overwatch League karena perbedaan visi antara dia dan manajemen Overwatch League. MonteCristo memang sudah beberapa kali bekerja sama dengan Cloud9 dalam pembuatan konten. Ia sempat muncul di konten milik Cloud9 yaitu The 9’s yang digabung dengan Summoning Insight . Cloud9 sepertinya memang sedang gencar membuat konten-konten yang berhubungan dengan esports. 

 

“Artinya, saya akan membuat konten yang sesuai dengan keinginan saya bersama Cloud9. Saya sangat menghargai kepercayaan mereka terhadap visi dan tujuan saya.” Ujarnya.

Orang sehebat MonteCristo memang seharusnya tidak dikurung kreativitasnya. MonteCristo dipersilahkan oleh Cloud9 untuk membuat kontennya sendiri sesuai keinginannya. Konten pertama yang sudah dia umumkan berjudul Summoning Insight. Acara ini pertama kali dimulai pada tahun 2014 silam. Karena kesibukan MonteCristo di Overwatch League, ia dan Thorin tidak melanjutkan acara tersebut. Melalui akun twitter-nya, MonteCristo dan Duncan “Thorin” Shields mengumumkan bahwa Summoning Insight akan berjalan selama setahun penuh.

Dalam videonya, MonteCristo mengatakan bahwa Summoning Insight yang baru akan dijalankan dengan kualitas produksi studio. Melihat ke belakang, Summoning Insight hanya memiliki produksi seadanya dengan webcam. Nantinya Summoning Insight bukan hanya berupa video, acara ini juga akan dikemas dalam bentuk podcast di Spotify dan iTunes. Tetapi melihat Cloud9 adalah pemilik dari tim Overwatch London Spitfire, seharusnya konten-konten dari MonteCristo akan berada di sekitar tim Overwatch-nya.

MonteCristo juga menyebutkan dirinya akan membantu Cloud9 dalam mendesain competitive product. Belum ada informasi mengenai apa yang dimaksud dengan competitive product. Tetapi perkiraan saya, cakupannya akan meliputi produk-produk merchandise untuk dijual kepada para penggemar Cloud9.

Terjebaknya MonteCristo selama bertahun-tahun di Overwatch League memang membuat karirnya hanya berpaku pada game Overwatch. Padahal MonteCristo adalah tokoh esports yang memiliki pengetahuan besar dari banyak game seperti League of Legends, CS:GO, dan Dota 2. Karir sebagai caster-nya pun akan terbuka luas sekarang. MonteCristo bisa kembali untuk melakukan cast di game League of Legends kembali atau CS:GO ke depannya.

Fortnite dan TikTok Gelar #EmoteRoyaleContest

Fortnite dan TikTok mengumumkan kerja sama mereka untuk menjalankan event #EmoteRoyaleContest. Sebelumnya, Fortnite sudah beberapa kali membuat hal serupa seperti #BoogieDown Contest. #BoogieDown mempersilakan para peserta untuk mendaftarkan video mereka ke Facebook, Instagram dan Twitter. Melihat antusiasme penggemar Fortnite, TikTok berusaha untuk memanfaatkan hal tersebut dengan memindahkan kontes tersebut ke platform mereka. Kerja sama ini memang tidak mengherankan, mengingat baik TikTok dan Fortnite punya pasar yang sama-sama besar.

Peserta #EmoteRoyaleContent diharuskan untuk membuat akun TikTok dan mengunggah video tarian mereka ke TikTok. Jangan lupa juga untuk menyertakan #EmoteRoyaleContent di judul videonya. Ada beberapa peraturan yang dibuat oleh Epic Games untuk peserta yang ingin mengikuti kontes ini. Beberapa di antaranya adalah, peserta harus berumur di atas 13 tahun. Peserta juga diwajibkan untuk menggunakan lagu-lagu yang sudah disediakan oleh Epic Games. Pendaftaran peserta akan ditutup pada tanggal 24 Januari 2020. Yang spektakuler adalah, pemenang kontes tersebut berhak mengabadikan tariannya menjadi salah satu emote di game Fortnite.

Melalui website Fortnite, Streamer Imane “Pokimane” Anys dan Jordan Fisher memberikan contoh video yang harus diunggah oleh para peserta. Di video tersebut, tarian Pokimane dan Jordan sudah dijadikan emote oleh Fortnite. Sehingga para peserta mendapat gambaran seperti apa nantinya apabila tarian mereka dijadikan sebuah emote di Fortnite.

Fortnite memang dekat sekali dengan tarian. Fortnite membuat Floss Dance populer di tahun 2018 kemarin. Floss Dance awalnya adalah tarian yang dibuat oleh seorang anak laki-laki di panggung saat Katy Perry melakukan konser pada acara Saturday Night Life. Floss Dance bisa seterkenal ini karena viral di kalangan anak sekolah yang bermain Fortnite.

WePlay! Bukovel Minor Dota 2 Memiliki Production Value Terbaik

Mungkin, bagi beberapa orang, menonton turnamen esports adalah menonton pertandingan antar tim-tim papan atas ataupun tim jagoan. Tetapi, sebuah turnamen esports tidak hanya sekadar menyuguhkan pertandingan. Perhatikan juga nilai-nilai yang berusaha ditunjukkan oleh penyelenggaranya. Yang saya maksud di sini adalah production value yang dimiliki oleh setiap turnamen. Di beberapa The International lalu, Valve memperkenalkan teknologi Augmented Reality ketika berlangsungnya tahap pick and ban. Atau Epicenter yang mempertontonkan kemegahan seni pencahayaan panggung yang menyerupai Roshan dan Black Hole.

Untuk Bukovel Minor, berkaitan dengan memes dan hal-hal lucu yang beredar di komunitas Dota 2, mereka benar-benar membawa suguhan ini ke jenjang yang lebih tinggi. Walaupun banyak yang mengeluhkan keterlambatan jadwal turnamen, tidak sedikit juga yang memuji production value dari event tersebut. Dengan raihan 233.000 peak viewers, Bukovel Minor merupakan Minor Dota 2 paling sukses dalam hal viewership. 

Memberikan lebih dari sebuah pertandingan Dota 2

WePlay! Bukovel Minor dapat memberikan momen-momen yang tidak terlupakan dan sangat menghibur. Bagaimana cara Bukovel mewujudkan hal tersebut? Melihat mayoritas penontonnya adalah kalangan anak muda, penyelenggara Bukovel Minor memasukan konten yang berhubungan dengan candaan anak muda. Dengan begitu, pembawaan acara ini terlihat santai. Termasuk para host dan para caster juga sepertinya sangat lepas untuk membawakan acara.

Konten video di atas ditayangkan di sela-sela waktu break Bukovel Minor yang memperlihatkan para caster dan host menari dengan lagu berjudul Run Away dari SunStroke Project & Olia Tira. Lagu tersebut dikenal oleh banyak orang karena banyak yang menggunakan lagu tersebut pada konten meme. 

Masih berkaitan dengan meme, silahkan Anda tonton video yang dibuat oleh tim produksi Bukovel Minor di bawah. Anda berkesempatan melihat Faceless Void melakukan twerking.

Jadwal yang terlambat memang menyebalkan, bahkan Bukovel Minor terlambat hampir dua jam dalam memulai pertandingan. Bagaimana Bukovel Minor meredakan amarah para penonton? Dengan memperlihatkan posisi bus yang sedang ditumpangi oleh Nigma secara langsung. Nigma yang terlambat datang untuk melawan Geek Fam di semifinal diikuti bus nya oleh drone berkamera. Sehingga para penonton bisa melihat sudah sampai mana Nigma dan berapa lama lagi mereka akan sampai.

Sumber: Twitch WePlay!
Sumber: Twitch WePlay!

Menyesuaikan tema acara

Sumber: Twitter WePlay!
Sumber: Twitter WePlay!

Berjalannya acara WePlay! Bukovel Minor bertepatan dengan liburan Natal dan tahun baru. Mereka berusaha memanfaatkan momen tersebut dan memasukan tema ini ke dalam setiap aspek dari turnamen mereka. Yang pertama kali saya lihat adalah, caster dan host yang tidak memakai pakaian formal seperti jas atau kemeja melainkan sweater berpola musim dingin atau biasa disebut ugly sweater. Bahkan pemilihan lokasi pun sangat disesuaikan dengan tema liburan ini. Lokasi Bukovel Minor yang berada di area ski resort, benar-benar sukses menghidupkan suasana liburan sesuai tema yang dipilih. Dekorasi studio dan tempat acara pun menyerupai sebuah rumah yang berada di iklim bersalju dan sedang merayakan liburan Natal.

Memang gaya santai yang digunakan oleh Bukovel Minor tidak akan bisa digunakan oleh semua turnamen. Ada turnamen yang mengharuskan gaya yang profesional atau setiap turnamen memiliki gaya masing-masing untuk dijalankan. Tetapi yang bisa saya ambil kesimpulannya di sini adalah, turnamen bukan hanya pertandingannya yang menghibur tetapi production value yang dikerjakan oleh orang di belakang layar juga dapat membuat momen turnamen tersebut tidak terlupakan.