Produk Sukses Mendukung Keberhasilan Startup

Great companies are built on great products

– Elon Musk, CEO Tesla Motors

Salah satu faktor kesuksesan startup adalah ketika menghadirkan produk yang berfungsi dengan baik dan digunakan orang banyak. Apakah itu untuk mempermudah komunikasi, melancarkan bisnis, hingga mengelola finansial.

Memang tidak mudah untuk membuat produk yang lansung bisa diterima oleh target pengguna. Dibutuhkan jalan yang panjang dan proses trial and error.

Ketika ide sudah ditemukan dan sudah divalidasi dengan dukungan data dan riset, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah membuat prototype. Jangan lupa untuk melakukan tes sebelum produk diluncurkan ke publik.

Kenali siapa target pengguna yang ingin disasar, seperti apa kesukaan mereka dan di mana mereka berada. Seberapa penting produk yang ditawarkan akan digunakan konsumen. Ini adalah pilar penting untuk mengenal pelanggan Anda dan cara terbaik menjangkau mereka.

Mulai Bangun Startup Sekarang!

Sudah ada ratusan startup saat ini di Indonesia. Semua startup tersebut tidak langsung muncul dan menjadi besar. Semua berawal dari perusahaan kecil berisi 2-3 orang yang dimulai dari garasi.

Sebagian besar perusahaan raksasa teknologi versi Forbes dimulai sebagai startup. Facebook yang berawal dari jaringan antar mahasiswa di Harvard atau Google yang merupakan proyek penelitian dua mahasiswa Stanford hanyalah beberapa contoh.

Dengan strategi dan produk yang tepat, yang sesuai dengan target pasarnya, sebuah startup bisa berkembang dan menjadi unicorn.

Tentunya tidak mudah untuk mendirikan startup. Pertanyaan pertama yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri adalah apakah ada yang menerapkan ide yang sama sebelumnya. Jika tidak, lalu mengapa?

Terdapat jutaan orang kreatif yang bermimpi meluncurkan startup saat ini. Beberapa dari mereka mungkin sudah meluncurkan ide yang sama seperti yang Anda pikirkan. Ada banyak startup yang gagal membangun bisnisnya di masa awal, namun jangan jadikan hal tersebut menghambat niat Anda meluncurkan sebuah startup.

The greatest lesson that I learned in all of this is that you have to start. Start now, start here, and start small. Keep it Simple.

– Jack Dorsey, Co-Founder dan CEO Twitter

Teknologi Mendekatkan Interaksi

Kondisi pandemi membuktikan teknologi tidak hanya mempermudah kehidupan sehari-hari, tetapi juga telah menjadikan interaksi semakin dekat. Meskipun telah terisolasi karena pandemi, teknologi telah menawarkan solusi paling ideal yang telah membantu banyak orang memperkuat hubungan dan melancarkan komunikasi bisnis dan kegiatan pendidikan.

Technology is best when it brings people together

– Matt Mullenweg, Pendiri Automattic

Kegiatan bekerja dan belajar di rumah telah menjadi momen pembuktian bahwa dengan menggunakan teknologi yang tepat, produktivitas tetap terjaga dan relasi antara rekan kerja hingga santar siswa dan guru tetap bisa dijalin.

Meskipun teknologi tidak dapat menggantikan pertemuan berkualitas secara offline, namun tanpa inovasi yang mempermudah orang melakukan komunikasi, akan menjadi sulit bagi kita berinteraksi dengan orang yang dicintai.

Teknologi telah membantu untuk memperkuat hubungan, komunikasi bisnis, dan bahkan pendidikan selama satu tahun terakhir. Jika pada akhirnya kondisi bisa kembali normal, paduan komunikasi secara langsung dan virtual diprediksikan akan menjadi norma baru.

Fungsi Teknologi Sebagai Bagian Rutinitas

Fungsi teknologi secara keseluruhan adalah memudahkan hidup orang banyak. Tentunya akan menjadi istimewa jika ternyata teknologi bisa digunakan sehari-hari dan menjadi bagian dari rutinitas.

Contoh teknologi yang terbukti telah memudahkan proses adalah layanan finansial digital. Uang elektronik, virtual account, dan transfer antar bank menjadi salah satu kemudahan di saat pandemi seperti saat ini.

The advance of technology is based on making it fit in so that you don’t really even notice it, so it’s part of everyday life.”
Bill Gates, Co-Founder Microsoft

Kata-kata Bill Gates, Pendiri Microsoft tersebut menyiratkan bahwa kecanggihan teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita bahkan hampir tidak menyadari saat menggunakannya.

Teknologi juga telah memudahkan proses belajar dan meng-online-kan semua pertemuan yang sebelumnya dilakukan secara offline. Inovasi lainnya yang dilahirkan dari teknologi adalah media sosial. Kekuatan internet telah memungkinkan komunitas global untuk membentuk dan berbagi ide dan sumber daya dengan lebih mudah.

Mereka yang terbuka terhadap teknologi baru kemungkinan besar akan mendapat manfaat darinya. Tetaplah berpikiran terbuka ketika teknologi baru hadir atau saat teknologi terus berkembang.

Steve Jobs Percaya Membangun Teknologi Membutuhkan Talenta Terbaik

Salah satu fondasi kesuksesan perusahaan teknologi Apple adalah kepercayaan merekrut talenta yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berdasarkan data yang dikompilasi  Statista, jumlah pegawai Apple secara global hingga tahun 2020 ada sekitar 147 ribu pegawai.

Kepercayaan Steve Jobs, Co-Founder Apple, terhadap manusia untuk menciptakan teknologi terbaik telah melahirkan produk unggulan yang long lasting. Produk hardware unggulan Apple antara lain adalah iPhone, iPad, iMac, Mac Pro, AirPods, Apple Watch, Apple TV HD hingga Home Pod Mini.

“It’s not a faith in technology. It’s faith in people.”
Steve Jobs. Co-Founder Apple

Dalam perjalanan kariernya, Jobs telah mengalami pasang surut Apple. Bersama Steve Wozniak, ia membangun perusahaan sejak tahun 1970-an dengan impian untuk memberikan kemudahan akses teknologi melalui komputer. Tentu tidak semuanya berlangsung mulus.

Jobs pernah diturunkan dan dari posisi CEO dan akhirnya keluar dari perusahaan yang didirikannya itu pada tahun 1985. Sempet membangun NeXT dan terlibat dengan Pixar, Apple kembali melirik Jobs untuk menahkodai perusahaan.

Di medio 1990-an, Apple mengalami kerugian yang besar. Pada tahun 1997, Jobs kembali ke perusahaan. Apple kembali inovatif dan menjadi yang terdepan di segmen teknologi.

Sepeninggal Jobs di tahun 2011, Apple, dengan talenta-talenta terbaik yang dimilikinya terus melaju. Apple menjadi perusahaan pertama yang menembus batas kapitalisasi pasar $1 triliun dan $2 triliun untuk perusahaan terbuka di dunia.

Steve Jobs, Ed Catmull dan John Lasseter dari PIXAR / Depositphotos