Steve Jobs Percaya Membangun Teknologi Membutuhkan Talenta Terbaik

Salah satu fondasi kesuksesan perusahaan teknologi Apple adalah kepercayaan merekrut talenta yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berdasarkan data yang dikompilasi  Statista, jumlah pegawai Apple secara global hingga tahun 2020 ada sekitar 147 ribu pegawai.

Kepercayaan Steve Jobs, Co-Founder Apple, terhadap manusia untuk menciptakan teknologi terbaik telah melahirkan produk unggulan yang long lasting. Produk hardware unggulan Apple antara lain adalah iPhone, iPad, iMac, Mac Pro, AirPods, Apple Watch, Apple TV HD hingga Home Pod Mini.

“It’s not a faith in technology. It’s faith in people.”
Steve Jobs. Co-Founder Apple

Dalam perjalanan kariernya, Jobs telah mengalami pasang surut Apple. Bersama Steve Wozniak, ia membangun perusahaan sejak tahun 1970-an dengan impian untuk memberikan kemudahan akses teknologi melalui komputer. Tentu tidak semuanya berlangsung mulus.

Jobs pernah diturunkan dan dari posisi CEO dan akhirnya keluar dari perusahaan yang didirikannya itu pada tahun 1985. Sempet membangun NeXT dan terlibat dengan Pixar, Apple kembali melirik Jobs untuk menahkodai perusahaan.

Di medio 1990-an, Apple mengalami kerugian yang besar. Pada tahun 1997, Jobs kembali ke perusahaan. Apple kembali inovatif dan menjadi yang terdepan di segmen teknologi.

Sepeninggal Jobs di tahun 2011, Apple, dengan talenta-talenta terbaik yang dimilikinya terus melaju. Apple menjadi perusahaan pertama yang menembus batas kapitalisasi pasar $1 triliun dan $2 triliun untuk perusahaan terbuka di dunia.

Steve Jobs, Ed Catmull dan John Lasseter dari PIXAR / Depositphotos

Bagaimana Menjalankan Pertemuan Yang Efektif Ala Steve Jobs

Pendiri Apple Steve Jobs selama ini memang dikenal sebagai pimpinan yang cukup tegas, sedikit brutal dalam mengarahkan karyawan, namun senantiasa konsisten dan cerdas memancing kreativitas serta produktivitas karyawannya. Setelah ‘ditendang’ oleh Apple sebagai CEO dan Founder pada tahun 1985, Steve Jobs mendirikan perusahaan baru yang diberi nama NeXT.

Artikel berikut ini akan menjabarkan poin-poin penting yang diambil dari pertemuan intensif yang digelar oleh Steve Jobs dengan sejumlah karyawan baru NeXT, bertempat di rumah peristirahatan di pantai Pebble, California pada tahun 1985 silam. Steve Job dengan lihai mengatur jalannya meeting, berdiskusi hingga mengumpulkan ide-ide yang krusial jelang diluncurkannya NeXT.

(1) Tunjukkan semangat dan kecintaan

Di awal video yang memang sengaja dibuat Steve Jobs sebagai media promosi terlihat jelas, bagaimana posisinya sebagai seorang pimpinan memberikan penjelasan. Hal tersebut nampaknya memang wajib dilakukan oleh Anda Founder atau CEO ketika hendak melakukan pertemuan dengan karyawan Anda. Sampaikan opening remarks atau pembukaan dengan jelas, tegas dan pastikan Anda memberikan keyakinan yang besar kepada anggota tim, layaknya Anda percaya dengan apa yang ingin Anda sampaikan.

(2) Fokus menciptakan nilai untuk perusahaan

Hal yang tidak kalah penting baiknya dibagikan saat melakukan pertemuan dengan karyawan Anda adalah sampaikan dengan jelas dan fokus kepada apa saja nilai-nilai perusahaan yang ingin Anda ciptakan. Dalam hal ini Steve Jobs ingin membuat sebuah teknologi yang bisa membantu kalangan mahasiswa dan pengajar dalam hal pendidikan. Poin penting di sini adalah Anda sebagai seorang entrepreneur bertanggung jawab menciptakan sebuah produk yang bisa bermanfaat untuk orang banyak.

(3) Tantang karyawan Anda

Sebagai pimpinan Anda bertanggung jawab untuk memberikan penilaian dan keputusan akhir terkait dengan hal atau inovasi yang dibuat oleh karyawan. Dalam hal ini peranan Steve Jobs saat meeting tersebut sangatlah jelas, yaitu menantang semua presentasi yang dijabarkan oleh karyawannya dan memberikan argumen yang ada. Banyak yang mengatakan Steve Jobs teramat sangat keras dan disiplin sebagai seorang pimpinan, namun dengan sikap seperti itu ternyata mampu menghasilkan sebuah inovasi yang terbaik dan memicu semangat karyawan lebih besar lagi untuk bekerja dengan baik, seperti yang diungkapkan oleh Guy Kawasaki yang pernah bekerja dengan Steve Jobs.

(4) Posisikan semua anggota tim di arah yang benar

Saat mulai mengembangkan bisnis sering kali Anda akan ditemui dengan berbagai kendala dan hambatan yang bisa mengubah arah dari bisnis yang Anda miliki. Di sinilah posisi Anda sebagai pimpinan memiliki peranan penting, agar senantiasa mengarahkan anggota tim Anda ke jalan yang benar dan upayakan untuk tidak melakukan kompromi.

(5) Tentukan prioritas

Sebagai pimpinan Anda dituntut untuk bisa meyakinkan karyawan dengan berbagai argumen dan fakta yang disampaikan. Dalam hal ini ketika waktunya pertemuan ada beberapa karyawan yang mempertanyakan kebijakan dan pilihan Anda, agar tidak terlihat “bossy” dan bersikap Anda yang paling berkuasa, sampaikan fakta-fakta pendukung yang bisa memperkuat pendapat Anda dan pada akhirnya bisa meyakinkan karyawan Anda. Seperti yang dilakukan oleh Steve Job saat pertemuan tersebut.

(6) Potong pembicaraan

Sebagai pimpinan Anda juga wajib menjadi pendengar yang baik semua pendapat yang disampaikan oleh karyawan Anda saat meeting, namun demikian ketika pendapat dan argumen tersebut terlalu lama dan berlebihan, Anda sebagai pimpinan juga berhak untuk memotong pendapat karyawan Anda dan mengarahkan serta mengambil kesimpulan atas apa yang disampaikan. Hal ini penting agar waktu pertemuan tidak terlalu lama dan bisa memberikan kesempatan kepada karyawan yang lain .

(7) Belajar dari kesalahan yang ada

Ketika Anda pernah mengalami kegagalan dalam melakukan eksekusi terhadap bisnis Anda di masa lalu, jangan biarkan kegagalan tersebut menghambat kreativitas dan inovasi yang hendak Anda lakukan. Poin di sini adalah Anda sebagai entrepreneur harus menyadari, kegagalan merupakan bagian dari proses, jangan terlena dan takut mencoba kembali ketika kegagalan datang, gunakan kegagalan tersebut sebagai pembelajaran agar Anda bisa bangkit kembali menawarkan produk baru.

(8) Fokus kepada hal yang positif

Jika saat ini Anda masih terbilang baru menjadi seorang entrepreneur, jangan terlalu khawatir akan kurangnya pengalaman serta pengetahuan yang ada, cobalah untuk fokus kepada hal-hal yang positif dan apa saja yang Anda kuasai untuk bisa menjalankan bisnis yang Anda miliki. Ciptakan motivasi agar bisa bergerak maju menciptakan sebuah produk yang Anda cintai dan tentunya ketahui sepenuhnya.

Dalam video tersebut nampak jelas bagaimana seorang Steve Jobs memberikan motivasi, menginspirasi dan menjabarkan dengan elegan seperti apa visi dan misi yang ia miliki sebagai seorang pimpinan. Meskipun terbilang singkat, namun video tersebut dapat menjadi acuan bagi Anda seorang entrepreneur.

Seperti Inilah Console Game Buatan Apple

Brand Apple sinonim dengan desain apik pada tiap produk yang mereka miliki, entah itu smartphone, smartwatch, hingga microconsole Apple TV. Device terakhir ini merupakan upaya mereka menembus target pasar ruang keluarga lewat media player dan platform game mobile. Tapi di satu titik di masa lalu, Apple ternyata pernah mencoba berkecimpung di ranah console. Continue reading Seperti Inilah Console Game Buatan Apple

Sejarah iPhone dari Generasi Pertama Sampai Terbaru

Tidak terasa kita sudah sampai di bulan Agustus. Paling tidak dalam satu atau dua bulan ke depan, Apple bisa dipastikan akan merilis generasi terbaru smartphone andalannya. Continue reading Sejarah iPhone dari Generasi Pertama Sampai Terbaru

Ini Trailer Pertama Film Steve Jobs yang Disutradarai Danny Boyle dan Naskah oleh Aaron Sorkin

Trailer pertama film Steve Jobs garapan Universal telah muncul ke publik. Film ini akan mengambil kisah almarhun Steve Jobs dan disutradarai Danny Boyle dengan script oleh Aaron Sorkin.

Continue reading Ini Trailer Pertama Film Steve Jobs yang Disutradarai Danny Boyle dan Naskah oleh Aaron Sorkin

Four Questions that Triggers Innovative Ideas

Steve Jobs, Elon Musk, and Richard Branson, are brilliant individuals who never runs out of brilliant ideas, business model ot new product designs that draw public’s attention. Continue reading Four Questions that Triggers Innovative Ideas

Empat Pertanyaan Untuk Menghasilkan Ide Inovatif

Steve Jobs/Shutterstock

Steve Jobs, Elon Musk, dan Richard Branson, adalah nama-nama orang brilian yang seakan tidak pernah kehabisan ide cemerlang, model bisnis atau desain produk baru yang selalu menyita perhatian publik. Inovasi bagaikan sarapan bagi orang-orang ini, sesuatu yang terlihat lazim dan rutin.

Continue reading Empat Pertanyaan Untuk Menghasilkan Ide Inovatif

Dan Martell on Three Characteristics that Make World-Class Entrepreneurs

What are the requirements to be a quality entrepreneur? Dan Martell, Clarity’s CEO and Founder, Flowtown’s Co-Founder, Spheric Tech’s Founder, 500 Startups’ mentor, and investor in more than 30 startups, revealed his own version on the criteria of being a quality entrepreneur. He claimed that there are at least three characteristics that every entrepreneur must have. What are they? Continue reading Dan Martell on Three Characteristics that Make World-Class Entrepreneurs

Learn How to Manage Your Startup from Apple

As an entrepreneur, it is our most basic duty to keep innovating and providing customers with the freshest of the freshest ideas. However, in some cases, a complicated structure of organization often acts as the main challenge for such ideas to pop out. In fact, one of reasons why giant companies have more difficulties in developing out-of-box innovations is because they have such sophisticated structure of organization that prevents creative ideas from grassroots getting its chance of being heard by the executives.   Continue reading Learn How to Manage Your Startup from Apple

Belajar Mengelola Tim Startup Dari Apple, Startup Terbesar di Dunia

Screen Shot 2014-11-07 at 4.50.18 PM

Sebagai entrepreneur di industri teknologi, kita harus senantiasa berinovasi, keluar dengan ide-ide baru untuk mengembangkan startup kita. Namun seringkali, struktur organisasi menjadi halangan bagi startup untuk mewujudkan ide-ide tersebut. Salah satu alasan kenapa banyak korporasi besar sulit sekali keluar dengan inovasi yang out-of-the-box, adalah karena struktur organisasi yang berlapis-lapis justru mematikan ide ketika baru di level bawah, tanpa sempat naik ke level atas. Continue reading Belajar Mengelola Tim Startup Dari Apple, Startup Terbesar di Dunia