[Panduan Pemula] Cara Membatasi Pendaftar di Google Forms

Google Forms kerap jadi pilihan yang murah dan mudah ketika seseorang membutuhkan tools untuk mengumpulkan data dari banyak orang entah itu untuk keperluan acara atau penelitian. Sayangnya, Google Forms tidak secara default menyediakan tool untuk membatasi jumlah pendaftar atau audiens, sehingga perlu sedikit trik agar sistem secara otomatis menolak pendaftar yang sudah melampaui kuota.

Caranya tidak terlalu sulit, kita hanya butuh sedikit bantuan dari addon atau pengaya.

Login ke Google Forms seperti biasa kemudian login ke akun Anda dan buat atau buka salah satu form yang sudah pernah dibuat.
Selanjutnya klik tiga titik vertikal di kanan atas, dan klik menu pengaya atau addons.

Ketika muncul jendela popup baru berisikan berbagai pilihan pengaya, ketikkan di kolom pencarian “limit form” kemudian enter.
Ketika muncul hasil pencarian, temukan formLimiter lalu klik tombol Gratis.

Setelah berhasil terpasang, addon akan meminta Anda untuk login ke email yang digunakan, lalu berikan izin dengan mengklik tombol Izinkan.

Maka selanjutnya akan muncul sebuah panel sebelah kanan dengan label FORMLIMITER, seperti terlihat di screenshot ini.
Di panel ini, Anda bisa mengatur batasan yang diinginkan, yang pertama misalnya membatasi jumlah pendaftar yang masuk. Maka, pilih Limit Type-nya Number of form responses. Kemudian di bagian When responses are greater than, isikan dengan batas maksimal peserta, misalnya 50 atau 100. Artinya, jika angka ini tercapai maka form akan secara otomatis menolak pendaftar baru.
Sebuah pesan akan ditampilkan di layar, dan beri tanda centang jika Anda ingin diberitahu saat batasan ini tercapai.

Selain membatasi jumlah pendaftar, Anda juga bisa membatasi formulir dengan acuan tanggal dan jam.
Pilih Limit Type-nya: date and time, kemudian tentukan tanggal dan waktu batas pengisian formulir. Lainnya sama, isikan pesan bahwa formulir sudah ditutup dan beri tanda centang untuk notifikasi kepada diri Anda bahwa formulir sudah ditutup.
Terakhir klik tombol Save and enable.

Addon ini sangat membantu Anda untuk mencegah kesalah-pahaman di kalangan peserta dengan asumsi peminat event Anda banyak sementara kuota terbatas. Dengan adanya batasan yang jelas, audiens akan lebih mengerti ketimbang form tetap dibuka tetapi ditolak saat hari H.

Semoga membantu, silahkan dipraktikkan sendiri.

Sumber gambar header Kissflow.

2 Cara Mudah Cek Keaslian Artikel untuk Blog

Mempublikasikan tulisan ke blog, sangat disarankan memakai artikel atau konten yang asli tulisan tangan sendiri, bukan copas baik keseluruhan atau bahkan sebagian artikel milik blogger lain.

Terutama apabila Anda sudah mempunyai tim penulis sendiri, sangat direkomendasikan untuk memeriksa satu per satu keaslian artikel yang disubmit oleh penulis.

Ada dua cara yang bisa Anda pakai untuk memastikan tulisan tim Anda tetap terjaga orisinilitasnya. Pertama, menggunakan tool SmallSeoTools dan kedua menggunakan CopyScape.

SmallSeoTools

Buka web https://smallseotools.com/plagiarism-checker/
Kemudian salin artikel Anda ke dalam kolom yang tersedia, kemudian klik Check Plagiarism.

Tunggu sampai proses pemeriksaan selesai.

Setelah selesai 100%, Anda akan melihat seberapa asli tulisan yang diperiksa. Jika ternyata hasil copas, maka akan terlihat di bagian mana.

Untuk memeriksa lebih dalam, klik Compare maka Anda akan menemukan kalimat mana yang dicopas sekaligus sumbernya.

Mudah sekali, hanya memakan waktu kurang dari satu menit.

CopyScape

Kunjungi web Copyscape.
Tool ini tersedia dalam dua versi, gratis dan premium. Untuk versi gratis, mereka hanya memberikan pencarian menggunakan URL. Jadi, artikel Anda harus sudah terbit di blog terlebih dahulu. Jika ingin fitur pemeriksaan non-url seperti di SmallseoTools, maka Anda wajib upgrade ke versi berbayar.

Pastekan URL, kemudian cek.
Jika artikel ternyata asli, hasilnya akan seperti ini.

Tetapi jika ternyata terdeteksi copas, hasilnya akan seperti ini. Klik link untuk melihat rincian yang lebih lengkap.

Seperti jumlah kata yang dicopas, halaman sumber dan bahkan highligth kata demi kata yang dicopas.

Kedua cara ini menggunakan konsep yang berbeda. SmallSeoTools menggunakan hasil pencarian dari mesin pencari Google, sedangkan CopyScape sepertinya punya sistem pindai sendiri.

Karena cara kerjanya hanya memindai konten-konten yang sudah online, maka kedua tool ini tidak bisa memeriksa keaslian artikel yang disalin dari buku, majalan, koran atau tulisan berbentuk cetak lainnya.

Cara Berbagi File dengan Aman Terenkripsi dan Mudah Menggunakan Firefox Send

Ada banyak pilihan dalam berbagi file, apalagi dengan maraknya aplikasi yang dirancang untuk kegunaan serupa, seperti ShareIt dan lain sebagainya. Tapi, ketika Anda juga memikirkan faktor keamannya, maka pilihannya mengerucut pada beberapa nama, salah satunya adalah Firefox Send.

Bagi Anda yang belum mengenal Firefox Send, ini adalah fitur baru yang diluncurkan oleh Mozilla – empunya Firefox – pada bulan Maret lalu ke publik. Kegunannya adalah untuk memudahkan pengguna dalam membagikan file secara personal dengan aman, karena secara default Firefox Send akan mengenkripsi file yang dibagikan. Dan, dengan sedikit penyesuaian file bisa dibuat kadaluarsa baik dengan parameter jumlah unduhan atau hari.

Langsung saja ke tutorialnya.

Kunjungi situsnya di sini.

Kemudian tap tombol pilih berkas untu digunggah, atau bisa langsung tarik dan drop berkas dari explorer ke bilah bertanda plus (+).

Seperti disinggung di awal, di Firefox Send Anda bisa mengatur waktu kadaluarsa file, bisa dari jumlah unduhan ataupun hari.

Selain itu, untuk keamanan ekstra Anda juga bisa menambahkan kata sandi.

Jika semua sudah diatur, sekarang tap tombol Unggah.
Dan, selesai. File sudah diunggah, sekarang bagikan link tersebut ke teman atau penerima.

Di sisi penerima, ketika mereka akan mengunduh file akan menemukan halaman seperti ini. Jika diberi password, maka mereka wajib memasukkan password yang benar.

Seperti ini ketika password sudah berhasil diinput, penerima tinggal mengunduh berkas yang dibagikan.

[Panduan Pemula] Cara Mudah Membuat Resume Online dengan Google Doc

Membuat resume secara online kini semudah membuat pesan singkat di smartphone, gratis dan bahkan dipermudah dengan adanya template siap pakai. Tool yang kita butuhkan hanya browser dan akun Google, berikutnya Anda tinggal memilih template yang dirasa paling pas untuk membuat resume yang menarik.

Buka browser favorit Anda, kemudian akses website https://docs.google.com atau klik link ini.
Login dengan akun Google Anda, kemudian klik Template Gallery.

Maka muncullah beberapa pilihan template.
Untuk membuat resume, pilihan template Anda fokus ke label Resumes di mana ada beberapa pilihan yang bisa Anda pakai. Bebas Anda mau pakai yang mana.

Jika sudah dipilih, Anda akan melihat dokumen yang sudah terisi seperti ini. Tugas Anda adalah mengganti isinya sesuai dengan data diri Anda. Di tahap ini, Anda harus teliti jangan sampai ada satupun kata yang tertinggal.

Setelah resume diedit sesuai dengan data Anda, sekarang Anda tentu ingin agar resume tersebut tersimpan di laptop. Caranya, klik menu File – Download – Microsoft Word (.docx).
Maka akan muncul jendela baru yang menandakan download akan diproses.

Alternatif lainnya, Anda juga bisa langsung mengirimkan resume ke email pencari tenaga kerja. Caranya, klik File – Email as Attachment.

Berikutnya akan muncul jendela popup seperti ini. Pilih jenis lampiran yang ingin Anda kirimkan, bisa menggunakan PDF jika mau.
Lalu isi alamat email perusahaan pencari tenaga kerja dan jangan lupa untuk mengisi judul email dan pesan di dalamnya. Beri juga tanda centang send a copy to myself jika Anda juga ingin mendapatkan salinan resume.
Terakhir, tap Kirim atau Send.

Selesai, Anda sudah berhasil membuat resume secara online dengan Google Doc sekaligus mengirimkannya ke pencari tenaga kerja. Semoga Anda mendapatkan kabar baik dari mereka.

Gambar header Pixabay.

5 Alat Tempur yang Wajib Disiapkan untuk Menjadi Podcaster

Setelah paham betul apa yang harus dipersiapkan di awal perencanaan pembuatan podcast yang kita bahas pekan lalu. Sekarang, kita akan bahas beberapa peralatan yang sekiranya dipersiapkan juga saat mulai serius menggeluti dunia siaran podcast.

Mikrofon

Yap, jelas dong. Mikrofon adalah senjata wajib pertama yang harus Anda siapkan sebelum memulai podcast. Tak peduli peralatan apa yang Anda gunakan untuk merekam, mikrofon harus tetap ada. Tujuannya satu, agar suara yang keluar dari Anda dan rekan tertangkap dengan jelas oleh perekam dan pada akhirnya dapat didengarkan dengan baik oleh audiens.

mic-4250217_960_720 — image via Pixabay.com

Untuk jenisnya ada banyak sekali, tapi pastikan Anda membeli mikrofon USB supaya suara secara otomatis akan terkonversi ke bentuk digital. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi membeli konektor XLR. Untuk modelnya, Anda bisa membeli misalnya mikrofon USB dari Snowball. Atau jika kesulitan mendapatakannya, Anda bisa membeli salah satu dari tiga opsi ini: Rode NT-USB, Audio Technica AT2020USB+ atau Blue Yeti.

Stand Mikrofon

61009kH5wEL._SL1500_ — image via Amazon.com

Sebagian besar mikrofon yang khusus dirancang untuk podcast sudah disertai dengan stand, tapi mayoritas ukurannya kecil atau pendek. Sehingga Anda tidak dapat melakukan penyesuaian tinggi dan jarak semaunya. Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu membeli stand mikrofon yang ukuraanya tepat dan fleksibel.

Pop Filter Mikrofon

Alat ini ukurannya kecil, dan kadang terkesan tidak punya manfaat. Tapi, jangan salah. Benda kecil ini justru mampu meningkatkan kualitas suara yang masuk ke dalam alat perekam. Pop filter ini berfungsi meredam suara yang dihasilkan oleh hembusan suara ketika Anda mengucapkan beberapa kata yang secara natural menyebabkan hembusan angin, misalnya kata berawalan P, B, M dan lain sebagainya.

Software

Keempat, Anda juga butuh peralatan non-fisik berupa software perekam suara yang biasanya berfungsi sebagai mixer. Ada banyak pilihan, dari yang murah hingga jutaan. Untuk pemula, pilihannya jatuh ke beberapa opsi antara lain:

Audacity
Wavepad
IndovoiceOver
Ocenaudio
GarageBand untuk pengguna Mac.

Tetapi jika Anda punya modal lebih, Anda bisa menggunakan Adobe Audition dengan biaya berlangganan sebesar $20 per bulan. Atau Anda juga bisa membeli lisensi Digital Audio Workstation (DAW) dengan kisaran biaya di kisaran $300 hingga $900.

Smartphone

Smartphone memang bukan alat yang ideal untuk membuat podcast, tapi ini adalah pilihan paling nyaman ketika Anda harus membuat podcast di luar ruangan, misalnya mewawancarai seseorang di tempat kerjanya atau di tempat lain yang tidak memungkinkan membawa semua peralatan.

Bahkan di studio khusus yang sudah Anda siapkan pun, smartphone bisa dimanfaatkan untuk alat pendukung atau backup.

Selain kelimat peralatan di atas, Anda juga butuh tambahan laptop atau desktop. Rasanya ini tidak bisa disingkirkan dan memang sudah semestinya dipersiapkan.

Gambar header Pixabay.

5 Persiapan Penting Sebelum Membuat Podcast

Podcast sedang banyak dilirik, sehingga tak mengherankan jika geliat industri ini semakin menggairahkan. Iklim positif ini tak hanya disebabkan oleh pelakunya yang mulai aware, tapi juga diikuti oleh tumbuhnya platform itu sendiri yang muncul dalam berbagai macam skema dan nama.

Buat Anda yang barangkali menangkap tren ini dan berencana untuk terjun dini, sekarang adalah momentum yang tepat sebelum pasar jauh bertumbuh. Karena saat itulah Anda sudah menjadi salah satu penyiar top dengan niche yang Anda pilih. Tapi, sebelum memulai ada 5 hal penting yang harus disiapkan terlebih dahulu agar rencana Anda berjalan mulus.

Persiapkan Perkakas Anda

Seperti halnya petani yang membutuhkan cangkul, seorang podcaster juga membutuhkan perlengkapan untuk mendukung pekerjaannya. Ada dua perlengkapan standar yang wajib dipunyai podcaster, yaitu smartphone atau alat perekam lain, mikrofon, Pop filter jika ada, PC/laptop dan software editing audio.

Hampir sebagian besar smartphone mempunyai aplikasi perekam suara, tapi jika Anda menginginkan kualitas yang lebih baik, coba baca tutorial yang pernah ditulis di sini.

Sedangkan untuk software editing audio, Anda bisa menggunakan Logic Pro X atau Adobe Audition.

Temukan Ceruk yang Tepat

Seringkali, dan memang sudah semestinya demikian, bahwa untuk menentukan ceruk yang ideal adalah dengan melemparkan pertanyaan kembali kepada diri sendiri, “Anda bisanya apa?”, atau “Anda suka membicarakan apa?”.

Misalnya, Anda suka dengan dunia fotografi. Maka, bahaslah sesuatu yang berkaitan dengan fotografi secara konsisten. Pendengar Anda sudah barang tentu hanya ingin mendengarkan topik yang secara rapi dan konsisten disuguhkan, bukan campuran topik yang tidak berhubungan satu sama lain.

Buat Daftar Ide

Setelah ceruk ditemukan, sekarang saatnya untuk menemukan ide seputar ceruk tersebut. Ambil pena dan kertas, atau tablet lebih baik. Buatlah minimal 5 daftar ide yang akan menjadi bahasan Anda selama 2 minggu atau satu bulan ke depan. Barisan ide ini sekaligus menjadi target Anda, agar menyelesaikannya secara berurutan dan teratur.

Manfaat lain dari cara ini, Anda lebih mampu untuk mengelola waktu dan pikiran. Podcast pun tetap berjalan tanpa harus terhenti di tengah pekan karena Anda kehabisan bahan.

Susun Narasi Dalam Bentuk Script

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa tak ada pola atau ramuan yang tepat untuk menuliskan script. Sebab pada praktiknya, hasil audio yang didapat tidak 100% cocok dengan script yang sudah disusun. Pendapat ini tak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Script memberikan banyak benefit, antara lain:

Membantu pembawa acara untuk mengatur tempo narasi.
Membuat percakapan atau rekaman lebih tersusun rapi mulai dari pembukaan, pembahasan utama hingga penutup.
Script juga membantu Anda untuk mengetahui durasi yang dibutuhkan untuk satu sesi rekaman.
Script membuat obrolan lebih terarah, tidak melenceng ke mana-mana.

Perhatikan Detail Kecil

Hal sepele berikut ini sekilas tak begitu penting, tapi sebaiknya dilakukan agar hasil podcast Anda terdengar rapi.

Matikan fitur auto sync di smartphone Anda untuk mencegah notifikasi masuk dan membuat perangkat terbebani.
Matikan dan tutup aplikasi berat, karena ia dapat membuat aplikasi perekam suara terganggu performanya.
Matikan notifikasi smartphone.
Lakukan ujicoba untuk memastikan suara Anda terekam dengan baik.

Merekam podcast butuh kesabaran, apalagi jika ini adalah pengalaman yang sama sekali baru untuk Anda. Tapi, semua butuh proses, kan? Dan proses itu tidak akan dilalui jika Anda tidak mulai sekarang. So, just do it!

Gambar header Pixabay.

Cara Mudah Membuat Thumbnail YouTube yang Menarik Tanpa Install Aplikasi

Salah satu faktor penting yang turut menentukan rasio klik penonton YouTube selain judul adalah seberapa menarik thumbnail video Anda. Jika sobat perhatikan, dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi banyak perubahan terutama dari sisi desain thumbnail, yang kini terlihat dibuat sedemikian rupa sehingga tampak menarik.

Membuat thumbnail YouTube yang menarik tidaklah semudah yang terlihat. Ada keterlibatan banyak elemen di dalamnya, butuh skill desain, butuh kreativitas dalam memilih kata, dan juga butuh tool pendukung.

Tapi itu dulu. Sekarang, ada beberapa alternatif yang memudahkan Anda membuat thumbnail YouTube yang menarik. Bahkan, Anda tidak harus meng-install aplikasi tambahan untuk melakukannya.

Cukup buka web Visme.
Kemudian klik Create Your Thumbnail in Minutes.

Supaya Anda bisa memakai tool ini, Anda wajib mendaftarkan akun terlebih dahulu. Pilihannya bisa menggunakan email, Gmail atau Facebook. Pilih salah satu yang paling mudah menurut Anda.

Begitu akun jadi, Anda akan dihantarkan ke halaman ini. Klik Social Graphics – Logo YouTube – YouTube Video Covers.

Scroll mouse, maka akan muncul berbagai macam desain thumbnail yang bisa digunakan. Ada yang versi gratis dan ada juga yang premium, tapi versi gratisnya sudah lebih dari cukup untuk dipoles jadi thumbnail YouTube yang menarik.

Nah, ini adalah kanvas kerja atas thumbnail YouTube yang dipilih di step sebelumnya. Di bagian terdapat berbagai menu mulai dari Layout, basics, graphics, data, dan lain-lain. Kanvas tengah adalah thumbnail yang akan kita edit lebih jauh.

Kita mulai dari mengganti foto sampel. Klik kanan di kanvas gambar, kemudian tap Replace Image.

Pilih foto dari perangkat yang ingin dijadikan thumbnail YouTube.

Setelah foto diganti, sekarang gantian kita edit bagian teks. Klik dua kali di kanvas teks, kemudian hapus dan ketikkan kalimat baru sesuai rencana Anda. Di bagian atas Anda akan temukan toolbar untuk memodifikasi font, ukuran huruf, format huruf dan juga warna.

Setelah teks diganti, sekarang kita ganti background kanvas. Klik di bagian background, kemudian akan muncul panel Graphics. Klik ikon gear di salah satu gambar dan klik Set as background.

Nah, kelihatan sekarang gambar background juga sudah berubah.
Jika terlihat sudah pas, sekarang download thumbnail YouTube untuk kemudian diunggah ke YouTube.

Gambar header Vidooly.

[Panduan Pemula] Cara Menambahkan Subtitle ke Video YouTube

Untuk video-video tertentu, misalnya yang disipin konten berbahasa asing atau karena suatu hal audio yang dihasilkan tidak terlalu baik, kehadiran subtitle akan sangat membantu penonton memahami apa yang sedang diucapkan.

Untungnya, YouTube sudah menyediakan alat bantunya untuk seluruh kreator konten, sehingga membuat subtitle di video bukan sebuah hal yang mustahil dilakukan bahkan untuk yang gaptek sekalipun.

Buka YouTube kemudian login ke akun Anda lalu klik My Channel.
Setelah berada di channel, klik tombol Creator Studio.

Setibanya di Creator Studio, pilih salah satu video yang ingin ditambahkan subtitle.

Setelah video yang dipilih terbuka, sekarang klik menu Subtitle/CC dan klik Tambahkan subtitle atau CC lalu pilih bahasa yang ingin ditambahkan sebagai subtitle.

Berikutnya akan muncul dua opsi penambahan subtitle, satu dengan cara diunggah dan dua dengan cara diketik langsung ke YouTube secara manual. Di kasus ini saya memilih tombol kedua, Buat subtitle atau CC baru.

Untuk menambahkan subtitle, tentukan dahulu posisi penemapatan subtitle menggunakan slider (panah nomor 1).
Kemudian ketikkan subtitle yang ingin ditambahkan (panah nomor 2) dan terakhir klik tombol plus (+) (panah nomor 3).

Ulangi langkah di atas sampai semua bagian subtitle terisi dengan benar.
Dan setelah subtitle ditambahkan, Anda juga bisa melakukan modifikasi jika mendapatkan typo atau hendak menghapus subtitle bersangkutan.

Terakhir setelah semua subtitle sudah ditambahkan dan dikoreksi, tap Publikasikan untuk menyimpan semua perubahan yang baru saja dilakukan.

YouTube sendiri sebenarnya mempunyai fitur terjemahan otomatis yang juga muncul di tahapan pemilihan cara pembuatan subtitle. Tetapi, fitur ini belum tersedia untuk semua bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Jadi, untuk sementara pembuatan subtitle lokal hanya bisa dilakukan secara manual seperti di atas.

Gambar header Chrome.

Cara Membuat End Screen di Video YouTube

Beberapa pekan yang lalu kita sudah belajar membuat YouTube Card yang memang dipersiapkan oleh YouTube untuk mengoptimalkan view para kreatornya. Selain YouTube Card, ada lagi satu fitur lain yang tak kalah membantu view, yaitu fitur end screen.

Di tutorial ini kita akan belajar cara membuat end screen di video YouTube agar viewer video Anda makin banyak.

Login ke akun YouTube Anda, kemudian klik avatar lalu klik Creator Studio.

Maka selanjutnya Anda akan dihantarkan ke dalam panel pengelolaan video, klik salah satu video yang akan ditambahkan end screen. Bebas mau yang mana saja, yang terpenting belum pernah ditambahkan sebelumnya.

Setibanya di editor video, sekarang klik menu End screen terlebih dahulu.
Kemudian geser di mana posisi end screen akan muncul di dalam video (jarum angka 2, dan terakhir klik user template (jarum nomor 3).

Maka sebuah jendela popup akan muncul, menampilkan beberapa pilihan posisi dan jumlah video yang akan dijadikan end screen, pilih semau Anda.

End screen sudah berhasil ditambahkan, tapi tugas anda belum selesai.
Sekarang pilih video mana yang akan ditampilkan di potongan end screen, karena template yang dipilih menampilkan dua video, maka Anda harus memilih dua video tapi dilakukan satu per satu. Pertama, klik tanda pensil di salah satu elemen yang saya tandai di bawah ini.

Sebuah jendela popup kembali muncul, kali ini Anda diminta memilih video mana yang akan tampil di potongan end screen. Ada tiga opsi utama, yaitu video yang baru diupload, video paling banyak ditonton dan terakhir video spesifik atau dari playlist. Lagi-lagi Anda bebas memilih mau opsi yang mana, di sini Anda lebih pada melakukan eksperimen untuk membandingkan mana yang lebih baik.

Lakukan hal yang sama untuk elemen kedua, maka hasil akhirnya akan seperti ini. Jika dirasa sudah tepat, klik tombol Save.

Gambar header Youtube.com/vidiseo.

7 Cara Membuat atau Konversi Dokumen PDF Secara Online dan Offline

Membuat atau melakukan konversi dokumen PDF bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, baik online maupun offline. Alatnya juga tersedia berbagai pilihan, ada yang secara native menawarkan dokumen blank untuk membuat dokumen PDF dan ada pula – kebanyakan – menyediakan alat konversi dari beberapa jenis file untuk kemudian diubah ke PDF.

Cara kedua ini jauh lebih umum, karena mengetik atau membuat narasi dalam berbagai bentuk lebih nyaman dilakukan dari dokumen Word atau Powerpoint.

Berkaca pada banyaknya alat untuk membuat dan mengonversi dokumen PDF tersebut, redaksi Trikinet ingin membuat sebuah rangkuman tutorial dari tool-tool yang paling mudah, sehingga Anda dapat menemukan alat yang tepat sekaligus alternatifnya dalam satu halaman artikel ini saja.

Langsung saja, ini dia 7 cara membuat dan mengonversi dokumen PDF secara online dan offline, bahkan termasuk menggunakan aplikasi mobile yang disusun secara acak.

Membuat Dokumen PDF Secara Online

Smallpdf

Cara pertama, Anda bisa menggunakan salah satu tool yang ditawarkan oleh Smallpdf, yaitu Word to PDF. Ada banyak jenis file yang didukung termasuk gambar ke PDF dan TXT ke PDF. Tapi di kasus ini, kita pakai yang umum, yaitu Word to PDF.

Di laman Word to PDF, klik link Choose file.

Sebuah jendela File Explorer akan muncul di layar, di mana Anda diminta untuk memilih file Word mana yang hendak dikonversi ke PDF. Pilih, kemudian klik Open.

File kemudian akan diunggah dan langsung dikonversi oleh sistem Smallpdf, tunggu sampai muncul jendela unduhan yang juga akan terjadi secara otomatis. Anda tinggal klik unduh/Download dan selesai, dokumen PDF Anda sudah jadi dan siap dipergunakan.

PDFPro

Itu tadi tool pertama, sekarang kita masuk ke tool kedua, yaitu PDFPro. Sebenarnya kalau kita cari di Google, di baris teratas muncul web Sodapdf, tetapi karena PDFpro jauh lebih mudah digunakan, maka saya merekomendasikan Anda menggunakan tool ini ketimbang Sodapdf.

Sama, seperti cara pertama di atas klik dulu link toolnya kemudian ketika muncul interface seperti ini, klik tombol Upload File.

Tunggu sampai file diunggah ke server PDFPro.

Setelah diunggah, klik tombol panah di label Convert untuk menampilkan menu lainnya, seterusnya klik Convert to PDF.

Proses konversi belum dimulai, sobat perlu mengklik tombol Convert sekali lagi di popup yang muncul.

Tunggu beberapa saat sampai sistem mengubah dokumen tersebut. Ketika berhasil, dokumen PDF akan diletakkan berurutan dengan dokumen Word, bahkan dengan nama yang sama. Jadi, Anda wajib memperhatikan ekstensi file-nya. Di file pdf tersebut, klik tanda jarum di Open PDF untuk menampilkan menu lainnya, termasuk opsi untuk mengunduh dan mencetak dokumen.

Online2PDF

Alternatif berikutnya adalah Online2PDF yang juga terbilang sangat mudah digunakan untuk mengonversi dokumen Word atau lainnya ke PDF.

Langsung saja, klik url di atas dan Anda akan langsung disambut dengan pilihan tombol Select Files. Klik dan pilih file di File Explorer yang hendak dikonversi.

Setelah berkas diunggah, pastikan opsi Conver to-nya sudah betul ke PDF files. Jika sudah, langsung klik tombol Convert.

Apabila proses konversi berhasil, sistem akan langsung menawarkan jendela unduhan di browser Anda. Jadi, Anda tinggal unduh dan file sudah bisa dipergunakan.

FreePDFConvert

Cara membuat dokumen PDF online yang terakhir menggunakan website FreePDFConvert yang juga sangat mudah dipergunakan.

Buka web-nya, kemudian klik menu Convert to PDF dan pilih Word to PDF.

Setibanya di halaman Word to PDF Converter, klik tombol Choose Word File atau tarik dari File Explorer ke bilah tersebut.

Setelah file diunggah, sistem akan langsung mengonversi dokumen Word Anda ke PDF. Dan begitu selesai, akan muncul tombol Download besar seperti ini.

Artinya, dokumen PDF sudah jadi dan siap untuk diunduh lalu dipergunakan.

Membuat Dokumen PDF Secara Offline

Kalau itu tadi sudah ada 3 cara membuat dokumen PDF menggunakan tool konversi secara online, sekarang kita masuk ke alternatif lain yang bisa dilakukan tanpa koneksi internet.

Microsoft Word Print

Cara pertama, Anda bisa langsung menggunakan aplikasi Microsoft Word.

Buka dokumen Word yang hendak dibuat menjadi dokumen PDF, kemudian klik File – Print.

Selanjutnya klik opsi Printer di panel kanan, pilih Microsoft Print to PDF.

Maka akan muncul jendela File Explorer yang meminta Anda untuk memilih folder penyimpanan sekaligus memberi nama file PDF tersebut. Terakhir klik tombol Save.

Setelah berhasil disimpan, buka folder yang Anda pilih di step di atas kemudian cek kembali apakah formatnya sudah benar. Jika belum, lakukan modifikasi di file Word dan ulangi proses di atas. Atau jika Anda ingin meng-edit langsung di PDF, Anda bisa menggunakan aplikasi Nitro Pro 9.

Save as ke PDF

Selain menggunakan Microsoft Print to PDF, Word juga menawarkan alternatif kedua, masih melalui aplikasi yang sama.

Buka dokumen Word yang ingin diubah menjadi PDF, kemudian klik File – Save as.

Untuk folder Anda pilih sesuka hati, tapi di bagian tipe file (tepat di bawah nama file) klik tanda jarum kecil di bilah kanan kemudian pilih jenis PDF.
Selanjutnya klik Save dan selesai, dokumen akan langsung tersimpan dalam format PDF. Lalu bagaimana dengan file Word yang tadinya kita buat? Masih tersimpan sebagai file Word, masih bisa dimodifikasi menggunakan Word seperti sebelumnya apabila terdapat kekeliruan.

Membuat Dokumen PDF dengan Smartphone Android

Nah, sekarang kita masuk ke alternatif lain yang justru makin populer karena sekarang hampir semua orang punya smartphone, dan banyak dari mereka menggunakan smartphone untuk mendukung produktivitas, salah satunya barangkali untuk membuat dokumen PDF.

Bagi yang belum pernah atau kesulitan, simak saja panduannnya di bawah.

Untuk membuat dokumen PDF menggunakan smartphone, sebenarnya Anda juga bisa memilih satu dari tiga cara online di atas. Tetapi beberapa web terasa sulit digunakan. Jadi, rekomendasi terbaik yang bisa berikan adalah menggunakan aplikasi PDF Converter dari CometDocs. Mengapa aplikasi ini? Karena dari beberapa kali percobaan dan juga pencarian, aplikasi ini yang mampu menjawab kebutuhan saya. Di dalamnya sudah mendukung banyak file, termasuk TXT dan gambar bahkan berkas yang tersimpan di platform Google Docs. Sementara banyak aplikasi serupa terbatas pada pilihan file asli atau bahkan hanya mendukung satu jenis file. Alasan kedua, aplikasi buatan CometDocs ini juga sangat mudah digunakan. Yuk, langsung kita coba!
Install aplikasi dan jalankan.
Tap tombol plus (+) di aplikasi, lalu pilih salah satu opsi sumber file yang hendak dijadikan dokumen PDF. Scan jika dari pindaian kamera, files on this device jika Word ada di memori smartphone dan terakhir opsi platform cloud (Dropbox, Drive, dll).

Karena saya pilih opsi kedua, maka saya dihantarkan ke jendela file explorer. Pilih dokumen Word yang hendak dijadikan dokumen PDF.

Lalu akan muncul fungsi spesifik yang direkomendasikan oleh aplikasi, tap saja tanda centang di bilah Word to PDF.

Proses konversi akan dimulai dan silahkan tunggu beberapa saat, tergantung ukuran dokumen Word Anda.

Apabila berhasil, maka file PDF akan tersimpan di aplikasi, untuk kemudian bisa Anda lanjutkan ke tahapan berikutnya, apakah mengirimkan file, membuka, mengubah nama atau mungkin menghapusnya. File ini juga bisa Anda temukan menggunakan aplikasi explorer yang Anda miliki.

Genap ya, sudah ada 7 cara membuat dokumen PDF secara online dan offline serta menggunakan smartphone Android. Tentu masih ada banyak cara yang bisa Anda pergunakan sesuai selera atau rekomendasi yang Anda dapatkan. Tapi ke-tujuh cara ini adalah yang paling mudah, terutama bagi Anda yang belum pernah sama sekali melakukan tugas semacam ini. Semoga bermanfaat, sampai jumpai di pembahasan berikutnya!

Gambar header Gizbot.