Kompilasi Review Windows 11: Menarik sih tapi Jangan Upgrade Sekarang

Windows 11 akhirnya resmi dirilis Microsoft tanggal 5 Oktober 2021 lalu. Bagi Anda yang sudah menggunakan Windows 10, Microsoft menawarkan upgrade gratis ke Windows 11.

Bagi Anda yang ingin mencoba sendiri, Anda bisa langsung download Windows 11 di tautan ini.

Sebelum kita masuk ke pembahasannya, saya harus mengatakan jika saya memang tidak mencoba sendiri Windows 11 karena, jujur saja, saya masih malas (wkwkwkwk…) dan lebih ingin menunggu perkembangan nantinya. Jadi, semua hasil penilaiannya milik masing-masing media yang akan saya sebutkan nanti di artikel ini.

 

Carut Marut tentang Kebutuhan Spesifikasi Windows 11

Microsoft memang sudah menuliskan kebutuhan spesifikasi Windows 11 sebagai berikut (yang saya ambil dari laman resmi Microsoft):

  • Prosesor: CPU 64-bit dengan kecepatan 1GHz atau lebih kencang dengan 2 core atau lebih. Atau kalau Anda masih bingung, Anda bisa melihat daftar lengkapnya dari Microsoft di sini.
  • RAM: 4GB
  • Storage: 64GB
  • System Firmware: UEFI, Secure Boot capable
  • TPM: TPM 2.0.
  • Kartu Grafis: Compatible dengan DirectX 12 atau lebih dengan driver WDDM 2.0.

Spesifikasi di atas sepertinya sederhana namun nyatanya tidak semudah itu. Kawan saya, Alva Jonathan dari Jagat Review, menuliskan jika ada potensi masalah antara spesifikasi yang ditulis tadi dengan daftar CPU yang didukung.

Di spesifikasi prosesor di atas, memang kelihatannya ada banyak prosesor yang bisa menjalankan Windows 11. Tapi sayangnya, jika kita melihat daftar dari Microsoft, hanya AMD Ryzen 2000 Series ke atas dan Intel Core 8th Gen ke atas yang ada dalam daftar. Meski dengan beberapa pengecualian untuk Intel Core 7th Gen (yang sebenarnya sudah membingungkan juga).

Alva pun mencoba menggunakan i7-6700K (yang dirilis Q3 tahun 2015) yang memang tidak ada di daftar yang dirilis Intel dan ternyata memang CPU tersebut tidak mendukung Windows 11.

Image credit: Microsoft

Selain soal CPU tadi, ketidakjelasan soal TPM 2.0 juga jadi masalah. Microsoft yang menuliskan jika Windows 11 butuh TPM 2.0 tapi Microsoft juga yang menyediakan solusi untuk upgrade ke Windows 11 tanpa dukungan TPM 2.0.

Anda bisa membaca solusi soal TPM 2.0 yang bisa dicoba di artikel Jagat Review atau di artikel PC Gamer ini.

TechRadar dan Engadget juga mengutarakan soal spesifikasi hardware yang membingungkan atau terlalu terbatas.

Lebih anehnya lagi, Microsoft bahkan sempat menyebutkan jika mereka mengizinkan PC yang tidak memiliki dukungan tetap bisa di-install Windows 11 tapi tidak akan mendapatkan update di kemudian hari.

Jika Anda bingung soal spesifikasi itu tadi, jangan khawatir, saya juga bingung… Wkawkawkawk

 

UI Windows 11 yang Seksi tapi UX yang Kurang Memuaskan

Jika ada satu hal yang mendapatkan pujian, kompak dari berbagai media adalah soal tampilan baru yang disuguhkan oleh Windows 11.

Beberapa media menyebutkan jika UI Windows 11 tampil lebih rapih, mulus, dan modern. Jika dari melihat tampilannya saja, saya juga setuju jika Windows 11 memang terlihat jauh lebih modern dan mulus.

Anda bisa melihat desain UI yang disuguhkan Windows 11 di video review dari The Verge di bawah ini.

Namun demikian, sayangnya, meski tampil lebih cantik UX dari Windows 11 mendapatkan kritikan dari sisi fungsinya.

Review The Verge di atas yang mengatakan jika Anda hanya akan melihat Taskbar di layar utama. Jadi, jika menggunakan multi monitor, Anda tidak dapat melihat informasi yang ada di sudut kanan Taskbar (Notification Area) jika monitor utama sedang digunakan full-screen (seperti saat menonton atau main game). Saya pribadi yang menggunakan 2 monitor merasa akan sangat kehilangan dengan absennya Taskbar di monitor tambahan. Pasalnya, saya kerap melirik ke kanan bawah layar kedua untuk melihat jam, meski monitor utama sedang digunakan full-screen.

Selain itu, The Verge juga mengatakan jika Microsoft sepertinya terlalu memaksakan soal Microsoft Edge yang masih akan kerap muncul meski Default App untuk browser sudah diganti.

Oh well… Namanya juga usaha. Setidaknya sekarang sudah tidak ada lagi Internet Explorer… Nyahahaha

 

Performa Windows 11 yang Tidak Jauh Beda dengan Windows 10

Lalu terakhir, bagaimana soal performa? Selain tampilan, tentu saja performa jadi salah satu, jika tidak yang paling krusial, jika Microsoft ingin pengguna beralih dari Windows 10 ke Windows 11.

Jagat Review menunjukkan jika tidak ada perbedaan performa antara Windows 11 dan Windows 10. Demikian juga dengan PC Gamer yang mengungkap tidak ada perbedaan performa gaming antara Windows 11 dan Windows 10.

Performa yang setara antara Windows 10 dan Windows 11 ini sebenarnya bisa berarti positif — setidaknya Anda tak perlu khawatir PC Anda akan melambat. Namun performa yang sama juga berarti tidak ada alasan yang kuat kenapa kita harus upgrade ke Windows 11.

Apalagi, sejumlah prosesor AMD dilaporkan mengalami penurunan sebesar 15% di Windows 11.

Sebenarnya, ada 2 hal menarik dari sisi gaming yang coba ditawarkan oleh Windows 11. Fitur pertama adalah DirectStorage yang merupakan teknologi Xbox yang bisa digunakan untuk mempercepat performa gaming. Sedangkan yang kedua adalah Auto HDR yang juga teknologi dari Xbox untuk mempercantik game di game tanpa dukungan HDR di monitor HDR.

Sayangnya, fitur DirectStorage masih belum bisa dimanfaatkan karena developer game harus mengimplementasikan fitur tersebut. Sedangkan Auto HDR juga membutuhkan Anda upgrade ke monitor yang sudah mendukung teknologi HDR yang harganya masih mahal.

 

Penutup

Akhirnya, lambat laun, mau tidak mau, kita harus berganti ke Windows 11 karena memang tidak ada pilihan lainnya jika ingin terus menggunakan Windows, kecuali Anda pindah ke Linux, Chrome OS, atau MacOS.

Namun, untuk sekarang, sepertinya lebih baik jika kita bersabar menunggu update dari berbagai pihak. Setidaknya, Microsoft masih memberikan batas waktu bagi Anda yang ingin upgrade gratis ke Windows 11 sampai di tahun 2022 — meski belum ada tanggal pasti batas waktu upgrade-nya.

10 Most Terrifying (Best) Horror Games for This Spooky October

Halloween is just right around the corner, so why not live up to its tradition and experience some scare with some horror games. Throughout its three-decade-long history, the horror genre in gaming has continuously pushed the boundaries in delivering fear to its players. Some of the well-known titles today, like Amnesia or Resident, became famous for vastly contributing and redefining the genre. From the pixelated era to the reality-simulating VR, let us take a look at the most terrifying and best horror games to date.

 

Amnesia: The Dark Descent

Source: PC Gamer

The Amnesia series is a certified classic in the horror game community. Its first iteration, The Dark Descent is especially considered one of the most terrifying horror series of all time despite being over 10 years old and graphics being overly outdated. Hell, even PewDiePie practically built his Youtube career on his frightening yet hilarious Amnesia gameplay.

What defines the scariness of Amnesia is its game mechanics. The creatures you face, called gatherers, can one-shot you while you are left defenseless with no weapons. The only escape turning off your lantern and going into the darkness, where gatherers can’t detect your presence. However, this comes at a mental price and your character can descend into madness if you spend too much time in the dark. Amnesia has perfected its design to trigger all the fear stimuli in our brains and will undoubtedly give you an amazing (or terrifying) gaming experience. If you looking to get into the hardcore horror genre, Amnesia: The Dark Descent is the first game you should consider playing.

 

Outlast

Source: Microsoft

Outlast is another famous franchise in the horror genre and is considered to be the refined version of Amnesia. Set in an asylum, you are left weaponless with only a night vision camera to navigate your surroundings and escape the gruesome half-human, half-monster entities that are trying to hunt you down. Like Amnesia, the gameplay of Outlast is relatively simple. However, what sets apart these franchises from normal horror games is the unnerving mental challenge that will be a test of your courage. The dark atmosphere, deprived vision of the camera, claustrophobic settings build a truly horrifying experience that is not suitable for timid players. It took me quite some time to watch Outlast gameplays on Youtube, let alone playing it solo.

Unfortunately, I would not really recommend getting its sequel. Although Outlast 2 is still better than a majority of horror games out there, the gameplay is considered by many to be inferior to its predecessor. However, if you are into the lore of the franchise, the story of Outlast 2 is still incredibly interesting. The Outlast franchise, without a doubt, is stronger than caffeine when it comes to preventing sleep, so I highly suggest playing these games before pulling an all-nighter.

 

Alien: Isolation

Source: Nexus.gg

Alien Isolation is definitely a unique horror game since it strays away from the usual spooky ghost cliche and instead incorporates aliens… obviously. But if you think that Aliens are not that scary, well you are truly mistaken. A hide-and-seek survival game against a 5-meter xenomorph is the essence of Alien Isolation. Unlike the two previous games, you do have the option to equip guns. However, these weapons are close to useless in most situations; they are not very effective in dealing damage and can be quite cumbersome to obtain. So at the end of the day, you will have to resort to the old stealth mode while hoping that the aliens won’t pop out and jumpscare you from behind. But this strategy also has its downsides, namely that the alien has an annoying “hidden GPS” and will find you despite all your attempts in hiding from it.

Another aspect that makes this horror game unique is that you will also be combating against humans, which can be both a pro and a con. On one hand, dealing with scavengers of different factions provides a dynamic gaming experience. On the other hand, it also strips away some of the horrid, terror, and immersiveness on the alien side of the gameplay.

Whether you like or dislike certain designs of Alien: Isolation, it is still undoubtedly one-of-a-kind in the horror game genre and considered as one of the most terrifying as well.

 

Dead Space

Source: Nerd Much

A similar game to Alien Isolation, and considered to be its predecessor as well, is Dead Space. Dead space is a sci-fi horror game that brilliantly uses sound and atmospheric design to build terror. Thus, although the game does not have scary ghosts and is surrounded by modern technology, Dead Space is able to recreate the feeling of walking around a demon-infested house. The monsters in this game, or necromorphs, aren’t that terrifying compared to the other grotesque entities that you see in most horror games. However, the light from your flashlight and sound in the atmosphere builds an unsettling amount of tension as you wander through the corridors of the Sprawl space station. And when those necromorphs pop out of a vent, best believe that you will jump out of your chair.

Unfortunately, Dead Space 2 and 3 have slightly strayed away from its horror or brutal gameplay and, instead, shifted towards the action side. Therefore, I highly recommend picking up the original Dead Space if you want to be spooked, despite the game already being more than a decade old.

 

Silent Hill 2

Source: Den of Geek

Before the four franchises above dominated the gaming community, the Silent Hill series was one of the pioneers in the horror genre. The second iteration, in particular, was a fan favorite and is also unsurprisingly scary. Silent Hill 2 was so iconic in the horror genre that even the newest installation of Resident Evil included lores from this game.

Even though it was released in 2001, it received a well-deserved remaster for Xbox 360 and PS3 in 2012, so the younger generation can experience the same terror that this game brings. We have to admit that Silent Hill 2 doesn’t have the best graphics by today’s standards. However, the game does not stop from being able to create an unsettling, eerie, and disturbing atmosphere, which most modern horror games today even fail to replicate. Many players attributed the heavy fog as a cheap tactic to create the iconic Silent Hill feeling. But you have to admit the fog does a pretty good damn job at inducing uncertainty on what is lying around your corner waiting to spook you.

It has been rumored that Silent Hill will be released on PS5, so this is the perfect time to revisit some of its histories. Just a warning before you jump into Silent Hill, tons of players have mentioned that the game has the tendency to get into your head.

 

The Evil Within 2

Source: VentureBeat

If you aren’t into cheap jump scares like me, then this game is perfect for you. The Evil Within series has always focused more on the story side tries to build its scariness through psychological horror. Some players may find the game too boring as a result of this niche design, but I truly respect the developers for going into this route.

The atmosphere in The Evil Within is nothing short of amazing, or eerie in this case. Virtually all the characters and enemies have well-written plots that will undoubtedly keep you hooked. The boss fights and monsters can be rather violent, grotesque, frightening, and all the things you expect from a scary horror game. Oh, did I mention the game is open world? Unlike most horror games out there, The Evil Within’s open-world design introduces a lot of new high-adrenaline action sequences with the monsters lurking in the streets and houses. Players can truly freely experience the danger of the Union realm by exploring the neighborhood and completing side quests.

Simply put, the Evil Within franchise is, without a doubt, one of the best survival, psychological horror series in gaming that you wouldn’t want to miss. As a side note, however, many avid followers of the series have also emphasized that the second iteration, The Evil Within 2, is far more superior than the first. The original is by no means a bad game, but it does have a lot of flaws. The Evil Within 2 has fixed most of these flaws and provides more polished gunplay, survival, and horror elements. So, consider picking up the second game even if you haven’t played the original.

 

P.T.

Source: Forbes

Brought by the same game designer as Silent Hill, P.T. is a criminally underrated game that could’ve honestly been part of the Silent Hill series. If you are wondering, P.T. stands for Playable Teaser, which also means that it is not a fully fleshed-out game and is more a demo of some sort. The lifetime of the game itself has gone through several stages of controversy. There was initially some dispute between Hideo Kojima (the game designer of P.T.) and Konami, prompting him to create his own game dev company called Kojima Productions. Furthermore, shortly after its release, P.T. was ultimately taken down from the Playstation Store, which is eerily suiting to the game’s name.

Enough about the game’s drama, let’s talk about its incredibly disturbing gameplay. If there is one word to describe P.T, it would be disorienting. All you do throughout the game is wander around a single house trying to solve puzzles that try to the endless time loop that confines your reality. As you through each spiral through the loop, you’ll observe unsettling altercations in your surroundings that questions your imagination and plays into your mind’s sense of fear. Adding to that, you’ll have to watch out for the entity named Lisa as she menacingly haunts you from behind.

Stephen King, the author of The Shining and IT, once mentioned that the worst level of fear is terror: “when you come home and notice everything you own had been taken away and replaced by an exact substitute. It’s when the lights go out and you feel something behind you, you hear it, you feel its breath against your ear, but when you turn around, there’s nothing there…” P.T. is, without a doubt, the true embodiment of this quote.

Five Nights at Freddy’s

Source: GameSkinny

The FNAF franchise needs no introduction. Since its release, it quickly took over the gaming world by storm and climbed to the top of Steam charts, Play Store, and App store. Many have also claimed FNAF to be the best and scariest horror game to ever be made. While I certainly think that this might be a slight overstatement, I do agree that the FNAF series cleverly and uniquely induce a boatload of fear in its players. Think about it, most of the games in this list either uses the normal first-person or third-person POV to navigate the game surroundings. These mechanics, however, are often clunky and deprives the scariness and immersiveness of the game.

FNAF, on the other hand, does not incorporate any of these normal mechanics and instead puts you in the position of a security guard watching the CCTV. As a result, you are forced to maintain your focus, preventing the animatronics from slipping inside the premise. This rather simple yet stress-inducing gameplay added with horrifying art and sound design effectively places the players in the guard’s shoes and fully immerse into FNAF’s reality. Furthermore, there are no cheap weapons or guns available to fight against animatronics; you are quite literally alone and helpless in this game. If you want to experience a startling nightmare in a video game, FNAF will most definitely not disappoint you.

 

Fatal Frame

Source: Rock Paper Shotgun

Fatal Frame perhaps has the best interpretation of Japanese Horror in a video game. If you have ever watched The Ring, well you can probably relate to this franchise. But for all you who are more exposed to western horror, Fatal Frame can be the gateway into understanding the perception of the supernatural in the Japanese culture.

A mechanic that truly makes the Fatal Frame unique and terrifying is the Camera Obscura. Let me explain why this is so. Our innate human instinct is to always escape from danger, which is why we always turn away or jump from our seats when a ghost suddenly pops out on our screen. In Fatal Frame, however, the only you can exorcise the spirits is by taking a picture of it. Yes, the single “weapon” in the game requires you to stare at the grotesque spirits for it to be effective.

If you want to explore or experience some J-horror, the Fatal Frame series will bring you through an incredible rollercoaster of horror and terror. The second iteration of the franchise, in particular, is highly popular, with a refined level and the character design

 

Resident Evil 7: Biohazard

Source: VentureBeat

A horror game list would never be complete without mentioning the Resident Evil franchise, perhaps the most popular series in the horror genre. The newest iteration of the franchise, Biohazard, was particularly terrifying up to the point where the developers think that it might be too scary for the average player. The monsters in Biohazard are mutated humans, which makes them eerily believable and real. But like in the normal Resident Evil fashion, you will still face quite a few deranged creatures like witches and hyper-evolved fungus.

However, what truly defines Biohazard as a staple in the horror genre is its compatibility with VR. I don’t think I have to explain why horror VRs are amazing. Being able to put yourself into a horror game opens a whole new world of terror that would never be achieved just by playing in front of a monitor or TV. Biohazard in VR is, without a doubt, is the best horror experience you buy in all of gaming to date.

Featured Image: Freepik

10 Karakter Genshin Impact Terbaik yang Wajib Dimiliki

Genshin Impact merupakan role-playing game yang dirilis pada tahun 2020. Setelah satu tahun berlalu, banyak karakter yang telah dirilis di game ini. Tercatat bahwa ada lebih dari 40 karakter Genshin Impact dapat dimainkan oleh para pemain di seluruh dunia. Namun, manakah karakter Genshin Impact terbaik yang wajib Anda miliki?

Dengan jumlah sebanyak itu, tentu karakter-karakter tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing. Sebagai pemain, mengetahui kemampuan dan potensi setiap karakter yang dimiliki, menjadi salah satu faktor penting dalam menyelesaikan tantangan di Genshin Impact.

Kekuatan dari sebuah karakter di game ini tidak hanya diukur dari damage yang ia hasilkan, tetapi juga manfaat apa yang dapat ia berikan. Maka dari itu, karakter support dan sub DPS biasanya dihargai lebih tinggi, karena manfaat yang dapat mereka berikan.

Berikut ini merupakan sepuluh karakter Genshin Impact terbaik versi Hybrid, untuk versi 2.1:

sumber: Genshin Impact

1.Venti

Venti merupakan karakter limited perdana di Genshin Impact, yang dirilis pertama kali pada versi 1.0. Walaupun demikian, tidak ada yang dapat mengalahkannya dalam urusan crowd control (CC), bahkan setelah satu tahun berlalu.

Sang Anemo Archon ini mampu menghisap semua musuh ukuran kecil di sekitar, sehingga memudahkan pemain untuk melakukan serangan. Damage yang ia hasilkan juga tergolong besar, apalagi dengan artefak Viridiscent Venerer.

Selain damage dan CC, ia mampu memberikan energi tambahan kepada anggota tim dengan elemen serupa yang ter-infused dengan Black Hole-nya. Ia sangat fleksibel, bisa masuk ke berbagai tim, dan mudah di-build.

sumber: Genshin Impact

2.Zhongli

Sang Archon Geo ini merupakan salah satu karakter terkuat yang pernah ada di Genshin Impact. Ia dikenal sebagai shielder terkokoh yang tiada duanya. Saking kuatnya shield tersebut, Zhongli mampu membuat pemain tak perlu khawatir akan serangan musuh.

Selain melindungi pemain, Shield Zhongli memiliki elemental dan physical shred, yang artinya resistance musuh di sekitar pemain akan berkurang. Ini berarti, selain untuk pertahanan, shield-nya juga menawarkan manfaat offensif.

Tidak hanya memberikan shield, Elemental Burst Zhongli akan menjatuhkan sebuah meteor yang akan memberikan damage Geo yang masif. Selain itu, meteor tersebut akan mem-petrify musuh selama beberapa detik.

Sebelum ada di posisi sekarang, Zhongli merupakan karakter yang ‘bermasalah’ saat ia pertama kali dirilis. Namun semua berubah, ketika ia mendapatkan buff pada versi 1.3, yang membuatnya sangat diincar seperti sekarang ini.

sumber: Genshin Impact

3.Raiden Shogun

Berbeda dengan dua Archon sebelumnya, Raiden Shogun memiliki skillkit yang cukup kompleks. Secara sederhana, kekuatannya terletak di mekanik energi. Namun jika pemain telah memahami cara kerja Archon Electro ini, maka ia akan memberikan sebuah cara bermain yang unik dan solid.

Raiden Shogun akan memberikan energi ke satu tim melalui Elemental Burst. Selain itu, damage yang ia hasilkan saat Burst sangat tinggi. Terlebih lagi, damage tersebut dapat ditingkatkan lagi. Setiap kali Elemental Burst sebuah karakter (selain Raiden Shogun) diaktifkan, maka akan ada counter yang akan memperkuat Elemental Burst Raiden Shogun.

Raiden Shogun memiliki sebuah mekanik, yang akan menambahkan damage Burst setiap karakter di tim, berdasarkan energy cost mereka. Hal ini akan meningkatkan damage keseluruhan satu tim. Maka dari itu, kekuatan Raiden Shogun tidak hanya terletak di dirinya semata, namun juga pada damage satu party.

sumber: Genshin Impact

4.Kamisato Ayaka

Kamisato Ayaka atau yang biasa disebut Ayaka, merupakan salah satu karakter yang paling diminati pemain Genshin Impact. Pasalnya Ayaka merupakan karakter yang ditunggu-tunggu perilisannya sejak tahap Beta Testing.

Ia merupakan karakter Cryo yang memiliki damage yang tinggi, baik dari Elemental Skill maupun Burst-nya. Ia juga memiliki alternate sprint yang memudahkan pemain untuk melintasi permukaan air dan memudahkan eksplorasi.

Dengan penggunaan rotasi dan komposisi tim yang tepat, ia dapat mengalahkan semua musuh yang ada di hadapannya. Cara bermainnya pun relatif mudah, jika dibandingkan dengan karakter lainnya.

sumber: Genshin Impact

5.Bennet

Bennet sering disebut sebagai karakter bintang 6, karena kemampuan luar biasanya di dalam game. ia bisa mengisi berbagai role dan komposisi tim. Sampai saat ini belum ada yang dapat menggantikan karakter serbaguna ini.

Banyak hal yang ia bisa berikan, di antaranya adalah ia dapat memberikan tambahan ATK yang besar, memberikan heal yang tinggi, dapat menghasilkan partikel energi yang banyak, dapat mengakses Pyro Resonance, mudah di-build dan dimainkan, dan dapat meng-cleanse karakter.

Selain kemampuan yang ia miliki, Bennet merupakan karakter bintang 4. Hal ini membuatnya mudah didapatkan oleh para pemain, baik karakternya maupun konstelasinya. Yang perlu diperhatikan ialah, jangan sampai Anda tidak sengaja mengaktifkan C6 milik Bennet, karena akan mengacaukan berbagai komposisi tim.

sumber: Genshin Impact

6.Xingqiu

Sama seperti Bennet, Xingqiu juga memiliki value yang tinggi. Namun jika Bennet merupakan karakter utility yang kuat, maka Xingqiu unggul di bidangnya sebagai sub DPS.

Karakter bintang 4 ini tidak hanya kuat, namun sangat dibutuhkan banyak karakter DPS dari berbagai Elemen, khususnya karakter Pyro. Kemampuannya memberikan damage yang sangat tinggi dan juga kecepatannya dalam mengaplikasikan Hydro ke musuh, membuatnya tak tergantikan.

Memiliki Xingqiu di koleksi karakter Anda sangat krusial, karena ia memungkinkan pemain untuk bermain di berbagai komposisi tim seperti Vaporize, Freeze, Taser (Electro-Charged) dan masih banyak lagi.

Sayangnya, di Genshin Impact belum ada karakter yang seperti Xingqiu, menjadikannya aset berharga bila Anda suka bermain di banyak komposisi tim.

sumber: Genshin Impact

7.Xiangling

Benar, Anda tidak salah baca, saat ini Xiangling merupakan salah satu karakter terkuat di Genshin Impact, yang mampu bersaing dengan karakter lainnya. Xiangling dapat mengisi banyak role, mulai dari main DPS, sub DPS, enabler, dan support.

Sebagai DPS, damage yang ia hasilkan dari Elemental Burstnya tergolong tinggi. Seiring berjalannya waktu, Xiangling menjadi semakin kuat. Mulai dari artefak, karakter dan juga senjata baru yang dirilis di Genshin Impact, yang semakin memperkuat Xiangling.

Semua pemain Genshin Impact akan mendapatkan setidaknya satu Xiangling, saat mereka berhasil menyelesaikan Floor 3 di Spyral Abyss., menjadikannya salah satu karakter gratis di Genshin Impact. Sebagai karakter gratis yang dapat bersaing dengan karakter bintang 5, hal ini tentu menjadi kelebihan tersendiri bagi Xiangling.

sumber: Genshin Impact

8.Kaedehara Kazuha

Karakter selanjutnya yang akan dibahas adalah Kaedehara Kazuha, atau yang sering dipanggil Kazuha. Saat pertama kali dirilis, banyak yang menganggap remeh karakter ini, karena skillkit-nya yang mirip Sucrose. Tak sedikit pula yang menyebut Kazuha sebagai Sucrose bintang 5.

Namun seiring berjalannya waktu, Kazuha mulai dilirik. karena kemampuannya yang terkesan serupa namun tak sama dengan Sucrose. Ia dapat memberikan crowd control yang kuat dengan Elemental Skill-nya dengan damage tinggi dan cooldown yang rendah. Selain itu, ia dapat memberikan Elemental DMG Bonus ke berbagai elemen sekaligus, saat ia melakukan swirld terhadap elemen tersebut.

Selain kuat, ia juga mudah di-build. Ia sanggup masuk ke berbagai tim yang membutuhkan reaksi elemental, dan dapat bersaing dengan Venti dan Sucrose, yang merupakan karakter yang kuat di Genshin Impact.

sumber: Genshin Impact

9.Hu Tao

Hu Tao merupakan salah satu main DPS terkuat yang ada di Genshin Impact. Dengan memanfaatkan Vaporize, damage yang dihasilkan Hu Tao sangatlah besar. Ditambah lagi, dengan Elemental Burst-nya, ia dapat menghasilkan damage yang fantastis dalam waktu yang singkat, sembari memulihkan dirinya sendiri.

Cara bermain dan membangun Hu Tao juga tergolong unik. Ia akan membayar sebagian dari HP-nya, setiap kali ia mengaktifkan Elemental Skill. Hal ini membuat pemain butuh waktu untuk terbiasa bermain dengan darah sekarat. Ia akan mendapatkan damage ekstra, saat HP-nya di bawah 50%.

Untuk mendapatkan potensi maksimal, ia wajib dipasangkan dengan Xingqiu. Kekuatannya akan bertambah drastis, saat Hu Tao memegang senjata terbaiknya, Staff of Homa.

sumber: Genshin Impact

10.Ganyu

Jika sedang membahas DPS terkuat, maka Ganyu tidak boleh terlewatkan. Ganyu dapat menghasilkan damage yang besar, hanya dari Charged Attack-nya saja. Belum lagi ia didukung dengan Elemental Skill dan Burst-nya yang kuat. Ia mampu mengalahkan musuh di area yang luas dalam waktu yang singkat.

Selain damage yang kuat, Ganyu dapat mengakses berbagai tim. Ia juga dapat menjadi sub DPS, jika diperlukan. Yang perlu diperhatikan saat memakai Ganyu adalah saat Anda bermain Genshin Impact di mobile phone, karena butuh waktu untuk terbiasa dengan sistem aim-nya.

sumber: Genshin Impact

Itulah tadi kesepuluh karakter Genshin Impact terbaik ala Hybrid. Namun perlu diingat bahwa sekuat apapun sebuah karakter, apabila cara memakainya keliru, maka hasil yang diberikan juga tidak maksimal. Pada akhirnya semua tergantung di tangan pemain, yang mem-build karakter dan menahkodai perjalanannya di dunia Teyvat.


Hybrid.co.id hadir juga di berbagai media sosial. Temukan konten yang menarik di Instagram atau follow akun Twitter kami. Jangan lupa juga untuk Likes Fanpage Facebook Hybrid.

10 Game PS1 Terbaik yang Masih Asyik Dimainkan di 2021

PlayStation 1 mungkin kini sudah berumur lebih dari 20 tahun, namun beberapa game legendarisnya nyatanya masih relevan hingga sekarang. Game-game ini dapat bertahan hingga sekarang karena keunikan dan juga faktor “menyenangkan” yang membuat game-nya masih tetap asik dimainkan hingga sekarang.

Saya pun telah mengumpulkan 10 game PlayStation 1 terbaik yang masih asyik dimainkan sekarang, di 2021. Perlu diingat bahwa preferensi setiap gamer pasti berbeda-beda sehingga daftar ini tidaklah mutlak namun setidaknya bisa menjadi referensi sekaligus pengingat bahwa game-game ini masih relevan untuk dimainkan.

Pepsiman

Pepsiman tentunya harus masuk ke daftar ini karena bisa dibilang menjadi salah satu pionir untuk game-game endless run yang ada sekarang.

Meskipun game ini sangat terasa sebagai materi marketing dari Pepsi, namun Pepsiman memang tetap menawarkan sebuah pengalaman aksi yang unik dan juga menantang.

3xtreme

Game olahraga ekstrim mungkin tidak terlalu digemari oleh para gamer saat ini, namun dahulu game dengan genre ini cukup populer dimainkan.

Apalagi 3xtreme menawarkan keunikannya dengan menggabungkan olahraga ekstrim seperti skateboard, skating, dan sepeda dengan balapan di trek uniknya.

Vigilante V8: 2nd Offense

Jauh sebelum era battle royale, dahulu kala genre serupa sempat muncul dan berkembang dalam bentuk vehicular combat — dengan dua seri yang paling ikonik, Twisted Metal dan Vigilante V8. Twisted Metal sendiri cukup sukses dan terus mendapatkan sekuelnya hingga beberapa generasi.

Sedangkan Vigilante V8 hanya memiliki 2 game dalam serinya. Namun keduanya tetap menyajikan sebuah aksi gameplay perang menggunakan kendaraan yang mengasyikkan hingga sekarang.

Dino Crisis

Shinji Mikami berhasil membuktikan bahwa supranatural bukanlah satu-satunya tema yang menyeramkan untuk game horor. Dino Crisis menjadi bukti bahwa dinosaurus juga dapat menjadi faktor ancaman yang menyeramkan.

Mengingat Capcom belum memiliki rencana untuk me-remake game ini, maka memainkan seri originalnya menjadi cara satu-satunya untuk merasakan pengalaman bermain game legendaris ini.

Super Shot Soccer

Beberapa hal yang membuat game-game di era PS1 sangat memorable adalah keberanian para pengembang untuk menggabungkan aspek gila dan menyenangkan ke dalam game-nya.

Salah satunya terlihat dalam game ini yang menggabungkan game sepak bola dengan jurus-jurus gila yang membuatnya terasa curang namun nyatanya malah membuat pertandingan menjadi penuh gelak tawa.

Bishi Bashi Special

Mayoritas game kompetitif di zaman sekarang terlalu berfokus kepada pencapaian dan kerap melupakan bahwa kompetisi juga bisa dibuat menyenangkan baik ketika menang maupun kalah. Bishi Bashi Special mungkin menjadi salah satu game yang dapat menyajikan keseimbangan tersebut.

Dengan grafik ala anime yang lucu dan konyol, serta permainan-permainan unik yang membuat kita selalu tertawa, game ini mampu membuat pengalaman multiplayer tanpa harus merasa pahit saat menerima kekalahan

Metal Slug X

Game co-op shooter mungkin semakin langka jumlahnya. Namun dulu game seperti Metal Slug X menyediakan petualangan tembak-tembakan yang dapat dinikmati dan bahkan diselesaikan secara bersama-sama.

Dengan gaya platformer 2 dimensi, game ini tetap menyajikan pertempuran yang menegangkan dan juga menyenangkan. Apalagi game-nya juga menghadirkan tema yang berbeda-beda pada setiap levelnya sehingga tidak terasa repetitif.

Nascar Rumble

Menggabungkan elemen dari game karting dengan mobil-mobil nascar memang terdengar absurd untuk zaman sekarang. Namun dulu Nascar Rumble sempat membuktikan bahwa hal tersebut dapat direalisasikan dengan baik.

Dan mengingat game seperti ini tidak ada lagi untuk sekarang maka memainkan game ini kembali tentunya masih memberikan pengalaman yang unik yang tidak dimiliki game-game balapan zaman sekarang

Metal Gear Solid 1

Metal Gear Solid tentu telah banyak berkembang sejak seri originalnya dirilis pada 1998. Namun proyek pertama Hideo Kojima memiliki keunikan tersendiri yang tidak hadir di seri-seri modernnya.

Mulai dari gameplay inovatif pada zamannya, sudut pandang kamera yang unik, hingga gaya sinematiknya membuat game ini masih sangat layak dimainkan kembali.

Suikoden II

Menjadi salah satu JRPG terbaik yang pernah dibuat oleh Konami memang membuat Suikoden II terus dicintai oleh para fans RPG hingga sekarang. Hampir semua aspek dalam game ini begitu melekat bagi para pemainnya.

Mulai dari visual yang unik, cerita mendalam yang dipenuhi berbagai intrik, hingga tentunya 108 karakter unik yang harus dikumpulkan, semua aspek-aspek tersebut terbungkus indah dalam Suikoden 2. Dan kami ragu bahwa Konami akan menghadirkan game seperti ini lagi di masa depan.


Image credit: games.mail

Penutup

Itu tadi adalah 10 game yang masih tetap seru dimainkan hingga saat ini. Kami sadar bahwa masih ada banyak game keren lainnya yang tidak kami masukkan ke dalam daftar ini. Namun setidaknya mayoritas judul di atas memiliki keunikan yang tidak ditemui di game-game zaman sekarang.

Karena, memang game-game tadi memang tidak mendapatkan sekuel ataupun remake dari sang publisher. Ataupun memang tema maupun gameplay yang dibawa sudah dianggap usang padahal memiliki unsur nostalgia yang membuat game-game tersebut masih menyenangkan dimainkan sekarang.

Inilah Map Game New World Interaktif Agar Anda Tidak Perlu Takut Tersesat

Dunia New World besutan Amazon memang luasnya minta ampun. Ada banyak lokasi-lokasi di New World yang memang layak dan penting untuk dikunjungi. Maka dari itu, jika Anda tidak ingin tersesat, sama seperti Dora, Anda mungkin butuh peta untuk bertualang.

Untungnya, ada dua map game New World yang interaktif yang bisa Anda gunakan untuk membantu Anda mencari lokasi-lokasi penting, termasuk lokasi NPC ataupun harta karun.

Jika Anda memang tidak suka spoiler ataupun lebih suka menemukan sendiri lokasi-lokasi tersebut, Anda mungkin memang tak perlu membuka peta. Namun, sebaliknya, jika Anda tidak ingin terlalu banyak membuang waktu berjalan dari ujung ke ujung peta, kedua map New World ini layak untuk di-bookmark.

Map game New World dengan sedikit spoiler

Map New World dengan spoiler minimal

Jika Anda tidak terlalu suka dengan spoiler namun tetap ingin mendapatkan informasi lokasi-lokasi penting, Anda bisa menggunakan map buatan developernya langsung. Map interaktif yang satu ini akan mengizinkan Anda mengidentifikasi lokasi-lokasi menarik seperti ekspedisi Shattered Obelisk. Buat yang belum tahu, ekspedisi di New World adalah dungeon untuk 5 orang pemain dengan boss yang sangat menantang di akhir perjalanan.

Memang, Anda akan mendapatkan sedikit spoiler dengan melihat map tadi. Namun, setidaknya Anda masih akan merasakan misteri-misteri yang disuguhkan.

Map game New World full spoiler

Map New World dengan detail lengkap

Sebaliknya, jika Anda tidak peduli dengan spoiler dan lebih terobsesi untuk membuka dan mendapatkan semua konten yang ada di game ini, map interaktif yang satu ini lebih cocok untuk Anda.

Map buatan pengguna Reddit, aToO57, yang satu ini ideal bagi Anda yang ingin menemukan setiap hal yang ada di game-nya secepat mungkin. Map interaktif ini akan menunjukkan lokasi resources dari serigala, tanaman, tambang, atau bahkan ikan-ikanan. Anda juga bisa menemukan lokasi NPC dan monster dengan map yang satu ini.

Kreator map ini juga terbuka atas masukan dan update jika Anda ingin lebih aktif di komunitas New World. Jadi, Anda bisa membuka map ini dari waktu ke waktu untuk melihat update-update baru yang mungkin terjadi.

New World akan dirilis resmi tanggal 28 September 2021, setelah mengalami beberapa penundaan. Meski belum dirilis, New World menjadi salah satu game terlaris di Steam saat menjalani masa open beta.

10 Game Open World Terbaik yang Tak Hanya Imersif Tapi juga Cantik

Game yang memiliki dunia terbuka alias open-world tentunya dicintai oleh banyak gamer karena kebebasannya untuk dijelajahi. Para developer-pun mengembangkan beragam fitur untuk mendukung realisme sekaligus membuat dunia game-nya terasa menarik dan menyenangkan untuk dijelajahi.

Mayoritas gamer tentu menginginkan sebuah dunia game yang luas dengan harapan dapat merasakan pengalaman baru saat menjelajah. Padahal kepadatan konten dan interaksi yang ditawarkan lebih penting dalam memberikan impresi dan juga semangat kepada para pemain untuk terus menjelajahi dunianya.

Dan di sini saya telah merangkum 10 game open-world yang memberikan pengalaman terbaik saat dimainkan. Untuk daftar ini, saya fokus pada apa yang ditawarkan dunia game-nya di luar cerita utama, karakter, ataupun fitur-fitur lain yang tidak berhubungan dengan pengalaman open world-nya.

GTA V (Los Santos)

Image credit: Rockstar

Kami paham bahwa kini mayoritas gamer kini telah lelah dengan GTA V, namun tetap harus diakui bahwa Rockstar memang ahli dalam membuat replika dari dunia nyata. Dalam game ini, Rockstar berhasil membuat miniatur dari kota pesisir pantai Los Angeles yang dibuat ulang dengan sangat baik dan detail.

Apalagi ditambah dengan NPC yang cukup kompleks membuat kota Los Santos menjadi semakin terasa hidup lewat berbagai aktivitas yang dilakukan di saentaro map. Para NPC ini juga memberikan beragam respon dari berbagai hal yang dilakukan pemain, membuatnya tidak hanya sekedar bot yang berkeliaran begitu saja.

Forza Horizon 4 (Inggris)

Image credit: Playground Games

Seri Forza Horizon mungkin menjadi satu seri game balap open-world yang secara konsisten terus memberikan peningkatan signifikan pada setiap instalasi barunya. Bukan hanya masalah grafis dan pilihan mobil, namun juga dunia yang berfungsi sebagai arena balap sekaligus taman bermain bagi para pemainnya.

Replika Inggris dalam Horizon 4 menjadi salah satu bukti bahwa mereka mampu membuat sebuah dunia yang sangat indah untuk dijelajahi dan juga digunakan sebagai lokasi kebut-kebutan. Pemain bisa mengelilingi Kota Edinburgh yang bergaya klasik hingga menjelajahi alam liar Inggris yang cukup beragam.

L.A. Noire (Los Angeles 1947)

Image credit: Rockstar

Selain GTA V, Rockstar juga pernah membuat replika Los Angeles lain dalam era yang sangat berbeda. Dunia di dalam L.A Noire seakan menjadi mesin waktu yang membawa para pemain ke Los Angeles di tahun 1940-an. Selain menjadi latar saat pemain sibuk memecahkan berbagai kasus, para pemain juga dapat merasakan dunia gemerlap L.A. di masa lalu.

Mungkin tidak banyak aktivitas tambahan yang dapat dieksplorasi oleh para pemain, namun developer Team Bondi berhasil membuat sebagian besar Los Angeles di dalam game ini tampil akurat lewat berbagai bangunan ikonik dan juga detail-detail lingkungannya yang membuatnya terasa otentik.

Assassin’s Creed IV: Black Flag (Kepulauan Karibia Abad ke-18)

Image credit: Ubisoft

Assassin’s Creed tentu menjadi salah satu seri yang paling baik dalam menghadirkan dunia open world yang berbeda-beda di setiap serinya. Namun bila harus menyarankan salah satu yang pengalaman open-world paling imersif, saya akan memilih Assassin’s Creed IV Black Flag.

Kepulauan tropis Karibia yang direplika oleh Ubisoft benar-benar akan mengajak para pemain merasakan bagaimana mereka menjadi seorang bajak laut pada era tersebut. Dengan berbagai pulau yang dapat dijelajahi untuk mencari misteri dan harta karun, hingga berlayar di lautan luas yang penuh tantangan mulai dari badai, tornado, dan juga para bajak laut legendaris yang tidak segan untuk menghabisi para pemain akan membuat game ini tidak akan pernah membosankan.

Yakuza 0 (Distrik Kamurocho dan Sotenbori, Jepang tahun 80-an)

Image credit: SEGA

Seri game Yakuza mungkin banyak dipuji lewat ceritanya yang dalam dan penggambaran bagaimana kompleksnya kehidupan para yakuza di Jepang. Dan seri Yakuza 0 merupakan seri yang tepat sebagai pembuka untuk memasuki dunia kriminal Jepang ini.

Meskipun dunia yang dihadirkan dalam game-nya tidak seluas game open world lainnya, namun para pemain akan dapat merasakan kepadatan serta keunikan Jepang di tahun 80-an. Banyak aktivitas yang dapat dicoba para pemain yang akan memberikan pengalaman bagaimana kehidupan para Yakuza di sana di waktu senggangnya.

Far Cry 4 (Kyrat)

Image credit: Ubisoft

Game open world dengan lokasi yang tidak mainstream memang membuka potensi untuk memberikan pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti yang dilakukan oleh Ubisoft dengan membawa seri Far Cry ke pegunungan Nepal untuk game ke-4.

Dengan latar yang cukup unik ini, Far Cry 4 berhasil melanjutkan kesuksesan seri sebelumnya dalam menyediakan sebuah petualangan yang kini berada di pegunungan Himalaya yang dingin, ganas, namun juga eksotis. Kyrat menyediakan dunia yang cukup beragam tidak hanya horizontal namun juga vertikal yang akan membuat penjelajahannya semakin menarik.

Sleeping Dogs (Hong Kong)

Image credit: Square Enix

Bila Anda adalah salah satu orang yang mencintai film aksi Hong Kong tahun 80-90-an maka Sleeping Dog tentu menjadi game terbaik yang mampu memberikan pengalaman tersebut. Apalagi Square Enix juga dengan piawai membuat replika Hong Kong yang cukup realistis dengan berbagai lokasi menarik mulai dari pemukiman padat hingga kota pada dengan neon warna-warni yang menjadi ciri khasnya.

Game ini tidak hanya menyediakan aksi kung fu yang keren namun juga dunia yang menakjubkan untuk dijelajahi. Kotanya memang tidak seluas dunia aslinya namun lebih ke sebuah miniatur dengan berbagai landmark ikoniknya. Apalagi ada banyak hal yang bisa pemain coba mulai dari berjalan-jalan, balapan, karaoke, hingga sabung ayam. Iya.. Sabung ayam.

Insomniac Spider-Man (New York)

Image credit: Insomniac

Video game bertema superhero mungkin bukan hal baru, namun game yang mampu mensimulasikan kehidupan sehari-hari dari seorang superhero jadi hal yang berbeda. Spider-Man milik Insomniac merupakan salah satu yang berhasil merepresentasikannya ke dalam video game.

Kehadiran kota New York dalam game ini ditampilkan dengan cukup mendetail dan realistis yang membuat petualangan harian menyusuri gedung-gedung Manhattan ini menjadi sangat menyenangkan. Pemain juga dapat merasakan bagaimana Peter Parker menghabiskan hari-harinya bergelantungan di antara gedung-gedung sembari menunggu adanya panggilan dari warga yang membutuhkan bantuan darinya.

The Witcher 3 (The Earth)

Image credit: CD Projekt Red

Eropa abad pertengahan mungkin menjadi latar favorit dari game-game bertema fantasi dan The Witcher 3 merupakan salah satu yang berhasil memvisualisasikan dunia abad pertengahan dari novelnya dengan indah sekaligus menyenangkan untuk dijelajahi.

Game-nya memang sudah menyuguhkan cerita, karakter, dan gameplay yang sangat berkesan, namun petualangan tersebut menjadi lebih menyenangkan karena dunianya yang sedap dipandang dan menawarkan kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas.

Red Dead Redemption 2 (Amerika Serikat 1899)

Image credit: Rockstar

Rockstar memang masih menjadi salah satu raja untuk game open-world. Dan Red Dead Redemption 2 mungkin menjadi pembuktian tertinggi dari apa yang bisa mereka buat untuk sekarang. Dunia dari Red Dead Redemption 2 ini sangat beragam baik dari sisi geografis, kondisi alam, hingga orang atau hewan yang hidup di sana.

Petanya cukup besar untuk dijelajahi meskipun tidak dalam level masif, namun Rockstar piawai dalam membuat alamnya terasa realistis sekaligus interaktif lewat kejadian-kejadian tidak terduga yang bisa muncul tiba-tiba di sepanjang perjalanan. Beberapa keputusan yang diambil pemain bahkan akan berpengaruh ke kejadian yang nanti akan dialami pemain selanjutnya.

Conclusion

Daftar di atas memang hanya mampu mencakup sebagian kecil dari game-game open world terbaik yang ada. Namun saya merasa bahwa game-game di atas mampu menyajikan sebuah pengalaman open world yang cukup berbeda-beda dan membuat setiap dunianya memiliki keunikannya masing-masing.

10 Best Offline Android Games in 2021

In the era of multiplayer online games, the popularity of offline games has unfortunately taken a massive downturn in the past few years. It also doesn’t help that the current COVID-19 pandemic has forced people to stay home, granting us access to WiFi 24/7. In turn, most of us, myself included, start to take offline games for granted and deleted them off our phones. But of course, when blackouts or internet outage strikes, we have all wished that we can spend our time in the dark playing offline games. For this reason, I think it is always wise to store at least one or two offline games on our smartphones. After all, there are a lot of high-quality and addicting offline games in the Google Play Store that are up to par with the most popular online franchises out there. In this article, I will give you 10 of those games, from a variety of genres, that you should download and try out.

Minecraft

Source: Google Play

This game needs no introduction. But if by any chance you don’t have any idea of what Minecraft is, it is essentially an open-world LEGO game. You can build whatever you want, mine, go for an adventure, and just about everything else.

Minecraft is undoubtedly one of the best, if not the best, sandbox adventure games on PC, console, and mobile. Since we are talking about Android games, Minecraft has had over 100 million downloads in Play Store since its release in October 2017. It should also be noted there are two versions of the game: a free-to-play and a paid version for $7.49 USD. One the free version, you will only get a limited time on each world you create (around 90 minutes). The paid version, on the other hand, is essentially the original Minecraft. Of course, you will not be able to have the same set of controls and shortcuts as in the PC version. However, this limitation shouldn’t really matter if you are not into parkours or duels in Minecraft. After all, most players, especially in the mobile version, focus more on the building and creative side of the game.

Once you get the ball rolling in a Minecraft building project, you could play the game for hours and days non-stop without getting bored. THAT is why I think the game is beloved by so many mobile gamers and deserves a spot at one of the best offline games of all time.

GRID Autosport

Source: Codemasters

A finely constructed racing game can be an incredible form of offline entertainment that will have no trouble consume all your time. Asphalt is one of the most famous franchises in the racing genre and still is today. However, the game has unfortunately drifted away from its single-player exclusivity and more into online multiplayer, especially with Asphalt 9 not having offline support. As a result, Grid Autosport will be the one that is highlighted in this list.

Unlike most offline racing games on Android, Grid Autosport has superb realistic graphics and high-quality gameplay. The game provides a wide array of car collections, tracks, and game modes, so you don’t have to worry about being bored. You can also modify your controls and choose the driving style that suits you best. Despite its moderately large $12 USD price tag and a 3.9GB size, you’ll be able to fully enjoy the game without any further in-app purchases or updates, unlike EA’s franchises (if you know what I mean).

Crossy Road

Source: Crossy Road

The realm of offline mobile games is no stranger when it comes to the endless-run genre. The genre is practically built for offline gaming. It’s addicting, easy to learn, difficult to master, and it can burn lots and lots of time because there is no limit to the games. Subway Surfers, the successor of Temple Run, is perhaps one of the most well-known games in the genre. It has over 1 billion downloads in Play Store and is still quite popular in 2021, receiving constant updates from the developers. However, Crossy Road is also definitely a contender to the throne.

Crossy Roads is just what it exactly sounds like: you help your character (a chicken at first) to cross the road and avoid traffic. Oh, and don’t stand still for too long, or a seagull will eat you alive.

Crossy Road, even by today’s standards, has incredible aesthetically pleasing visuals due to its relatively simple design. The game mechanics are also easy to understand and incredibly smooth. It is also arguably the most “offline” out of all the games in the genre. Subway Surfers integrates leaderboards on Facebook so you can compare your high scores with your friends. There is also a pay-to-win option since you can purchase utilities and upgrade your power-ups, which also forces some form of online payment (if you don’t have the necessary in-game currency). Sure, you can play Subway Surfers fully offline, but the experience will differ greatly if you have an internet connection. The same notion applies to most endless-run games out there except for Crossy Road. There are no such things as leaderboards or power-ups in this game. Even though there is an option to purchase characters, they hardly have any effect on the gameplay. In short, you wouldn’t notice any changes if you play Crossy Road with or without the internet, which is why it is an amazing offline endless-run game.

Alto’s Odyssey

Source: Google Play

Alto’s Odyssey is one of the hottest endless-run and offline games in the Play Store. Since its release in mid-2020, the game has amassed over 10 million downloads. Like all endless-run games, the controls are fairly easy to learn. The game’s objective is also similar to its predecessor, Alto’s Adventure. You simply skate down a hill, avoiding obstacles, performing combos, and complete the 180 available goals. Both games also have aesthetic graphics, even better than that of Crossy Road. In my opinion, Alto’s Odyssey’s biggest selling point is the serene scenery in the background. Yes, the game is perfectly capable of creating a zen and relaxing atmosphere as you watch the beautiful desert landscape shift from day to night. With or without an internet connection, Alto’s Odyssey is the perfect game for you to chill and wind down the stresses that you experienced throughout your day.

Stardew Valley

Source: Gamebrott

RPG is one of the most popular genres in gaming, even in mobile gaming. Of course, there are tons of RPG games in Play Store, but there are definitely a few that are considered the cream of the crop. One of such games is Stardew Valley. Stardew Valley, in simple terms, is a farming and life simulator. Despite this rather uncomplicated description, the game provides fascinating story depth and can take years to fully complete. You can be whoever you want and do whatever you wish for in the immersive world of Stardew Valley, whether it’s farming, mining, fighting, fishing, exploring, you name it. There is no finish line to this game, and boring is not in Stardew Valley’s dictionary.

Despite the niche genre of life simulation RPGs, the PC version of Stardew Valley has even gathered an extensively loyal fanbase that helps sustain the longevity of the 5-year-old game. You can download the Stardew Valley in Play Store for a measly $4.99 USD and play this never-ending game forever, with or without internet. That’s a valuable buy if you ask me.

Eternium

Source: Google Play

For all of you folks who come from a background of classic action RPGs, Eternium is the perfect offline game for you. The design of Eternium draws a lot of parallels to the old-school games in the genre, giving a mix of new yet nostalgic gaming experience. There is a wide selection of classes and terrains which you can explore in the world of Eternium. The number of available quests, which grants players gems used for upgrading their inventory and companions, is also virtually unlimited. Although there is a small pay-to-win element present in the game due to the gem system, free-to-play players of Eternium have explicitly mentioned that this is not a major issue. Again, if you like classic RPGs, you should consider picking up this offline game for free in Play Store.

Baldur’s Gate

Source: Google Play

Another Classic RPG that will suit offline gaming is Baldur’s Gate. Although its popularity is not at the level of Eternium (which has over 10 million downloads), it is claimed by many CRPG fans to be the best mobile RPG in Android. Baldur’s Gate also uses a better engine than Eternium, namely the upgraded version of the Infinity Gaming Engine. As another plus, there is virtually no pay-to-win system in Baldur’s Gate; you simply pay the $9.99 USD price tag and enjoy the game to the fullest extent. I would still recommend trying out Eternium as your entry-level offline RPG, but consider upgrading to Baldur’s Gate if you want a better gaming experience.

Fallout Shelter

Source: Google Play

This game has won dozens of awards and is still regarded as one of the best simulation / RPG-esque games in all of the Play Store. Fallout Shelter provides players with an uncomplicated, yet unending objective: you build and design your base to accommodate as many dwellers as possible. However, to accomplish this goal, you must keep your dwellers alive, provide them with sufficient food and water, while also collecting items in the wasteland to strengthen the defense of your base.

If you think that this is another boring AFK game, you are truly mistaken. You will need to constantly check out the state of your shelter to keep the resources in check and be wary of any emergencies. But again, since this is an offline game, you will have no trouble opening up the app. Fallout Shelter is an incredibly addicting simulation game that will keep you in the grind and entertained for months on end, even without an internet connection.

Plague Inc

Source: Gamereactor

Ah yes, nothing like creating a plague in the midst of a pandemic. Plague Inc is a strategical simulation game with the sole objective of wiping out the entire human race with diseases. The game is free and provides the option of a $0.99 USD upgrade to remove ads and get several additional perks. However, even if you can’t spend a dollar purchasing the upgrade, you can consume tons of hours on Plague Inc trying to find the most optimal strategy since there are always new methods of completing each simulation.

If you don’t enjoy the darker side of the game’s objective, you will at least learn a thing or two about infections, mutations, how diseases are transmitted, pandemics and whatnot. From my experience playing Plague Inc, I noticed that diseases always have a hard time reaching New Zealand. Guess what, New Zealand is currently one of the countries with the lowest COVID cases and deaths to date. If you like strategy games, Plague Inc is easily one of the best ones out there and will undoubtedly fill out your offline time.

Dead Cells

Source: Google Play

The roguelike genre, although relatively niche in the mobile gaming community, is highly suited for offline gaming. If you aren’t familiar with Roguelike games, they are usually characterized by their procedurally generated levels, which means that the map layout is always new and different. Thus, the skill ceiling of these types of games is astonishingly high, and there is always fresh content to experience.

Dead Cells is arguably the cream of the crop in the Roguelike mobile platform. The graphics are amazing and utilize the high refresh rates of the brand-new smartphones. Of course, if you are a “wooden phone” user like me, there are settings that can help the game accommodate our device. Whether or not you are a fan of Roguelike, I truly recommend downloading Dead Cells for just $8.99 USD in Play Store. You can play it anywhere at any time to constantly improve your skill. If you want to go full-on tryhard, Dead Cells also supports external controllers that will aid you to hit the precise button and movements controls.

Featured Image: Pexels

10 Item Mobile Legends Terbaik yang Penting Dicatat dan Fungsinya

Item di Mobile Legends: Bang Bang memang jumlahnya banyak sekali dan sangat beragam. Namun, tidak semua pemain paham akan mekanismenya seperti hero, strategi, talent, item terbaik dan lain sebagainya.

Memang selalu ada faktor strategi bila bermain game MOBA, seperti mekanisme kerja sama dari 5 pemain yang bertanding. Komposisi hero hingga item yang digunakan harus tepat dengan tujuan bersama yaitu memenangkan pertandingan.

Pemilihan item sendiri memang sangat kondisional, meskipun demikian ada beberapa item yang wajib digunakan saat bermain untuk masing-masing posisi dan mampu memutar balik keadaan.

Berikut 10 item Mobile Legends dan fungsinya yang wajib Anda ketahui.

Item Mobile Legends Magic

10. Winter Truncheon

item mobile legends
Sumber: Screenshot Mobile Legends

Magic Damage
Status:

  • +60 Magic Power
  • +25 Physical Defense
  • +400 HP

Merupakan salah satu item yang dibuat untuk Mage, kelas dari hero populer di Mobile Legends. Fungsi item aktif dari Winter Truncheon adalah membuat hero tidak dapat melakukan apa pun dan mendapatkan efek imunitas terhadap seluruh damage dan debuff. Efeknya sendiri berlangsung selama 2 detik dengan cooldown selama 100 detik.

Biasanya Winter Truncheon digunakan untuk hero-hero Mage yang kerap melakukan penyerangan atau inisiasi langsung. Salah satu contoh hero yang cocok menggunakan item ini adalah Gusion.

Memang mekanis permainan dari Gusion mengharuskan penggunanya memiliki respon cepat.

Dengan skill set Gusion yang mengharuskan terjun ke area lawan, Winter Truncheon berfungsi mengatur tempo baik untuk menyerang kembali atau kabur dari area pertarungan.

9. Concentrated Energy

Sumber: Screenshot Mobile Legends

Magic Damage
Status:

  • +70 Magic Power
  • +700 HP
  • +25% Magical Lifesteal

Meski item ini diperuntukkan bagi para Mage, namun juga bisa digunakan ke hampir semua hero support berbasis magic damage. Efek pasif unik dari item ini adalah memulihkan HP sebesar 10% setelah mengalahkan hero lawan.

Selain itu, Anda juga akan mendapatkan efek HP regen setelah memberikan serangan atau skill ke musuh. Sehingga, Anda tidak perlu recall cukup sering ke base untuk menyembuhkan diri.

8. Necklace of Durance

Sumber: Screenshot Mobile Legends

Magic Damage
Status:

  • +60 Magic Power
  • +5% Cooldown Reduction
  • +10% Magical Lifesteal

Salah satu item penting bagi para Mage untuk melawan musuh yang fokus pada regenerasi HP yang tinggi seperti Uranus atau Baxia.

Fungsi pasif dari item ini adalah mengurangi shield dan regenerasi HP lawan sebesar 50% selama 3 detik lamanya. Necklace of Durance juga cocok digunakan oleh hero core atau support sekalipun.

Item Mobile Legends Support

7. Shadow Mask

Sumber: Screenshot Mobile Legends

Roaming
Status:

  • +700 HP
  • +10% Cooldown Reduction
  • +25 Movement Speed

Sebagai game MOBA, Mobile Legends juga memiliki posisi hero support atau roaming. Sesuai namanya, tugas dari hero dengan posisi ini adalah membantu teman dengan melakukan rotasi dari setiap lane yang ada.

Shadow Mask sendiri menjadi item yang penting sebagai seorang support. Efek aktif dari item ini dapat membuat seluruh pemain di area yang terjangkau untuk mendapatkan efek menghilang.

Setiap hero di satu tim terdekat juga mendapatkan peningkatkan movement speed sebesar 15% selama 5 detik. Bila hero memberikan atau menerima damage, maka efek conceal (menghilang) akan dibatalkan. Efek item Shadow Mask sendiri memiliki cooldown selama 80 detik.

Selain fungsi aktif yang bagus, efek pasif dari item ini juga penting sebagai seorang support karena Anda tidak akan mendapatkan Exp atau Gold dari minion atau creep yang diserang oleh rekan setim.

Saat mendapatkan assist maka Anda juga bisa mendapatkan 25% pembagian Exp dan Gold lebih banyak serta mendapatkan 14 Gold setiap 4 detik bila berada di peringkat kelima dalam perolehan Gold di tim.

Item Mobile Legends Attack

6. Bloodlust Axe

Sumber: Screenshot Mobile Legends

Physical Damage
Status:

  • +70 Physical Damage
  • +10% Cooldown Reduction
  • +20% Spell Vamp

Bloodlust Axe merupakan item yang dibuat untuk menunjang ketahanan HP saat bertarung dengan efek Spell Vamp atau lifesteal. Item ini juga merupakan salah satu item Mobile Legends attack terbaik saat ini. Biasanya senjata ini digunakan untuk hero-hero bertipe skill dan Fighter seperti Lapu-Lapu, Alpha, Dyrroth, Balmond, Leomord, dan lain sebagainya.

5. Demon Hunter Sword

Sumber: Screenshot Mobile Legends

Physical Damage
Status:

  • +35 Physical Attack
  • +25% Attack Speed

Pasif dari item ini membuat pengguannya tidak dapat meningkatkan critical chance. Karena setiap 1% kemungkinan critical chance akan diubah sebagai attack speed dengan nilai yang sama.

Serangan normal juga akan meningkat dengan pasif Endless Strike sehingga semakin sering menyerang maka damage yang diterima oleh lawan akan semakin sakit.

Tentu item ini sangat cocok digunakan oleh hero tipe Marksman dan efektif melawan hero-hero dengan pertahanan yang kuat seperti Tank. Khusus bagi Karrie, inilah item Mobile Legends tersakit yang ada sampai hari ini.

4. Blade of Despair

Sumber: Screenshot Mobile Legends

Physical Damage
Status:

  • +160 Physical Damage
  • +5% Movement Speed

Salah satu item tipe serangan terkuat untuk tipe physical damage. Efek pasif dari Blade of Despair adalah ketika menyerang lawan yang memiliki HP di bawah 50% maka physical attack hero milik Anda meningkat sebesar 25%.

Efek pasif ini berlangsung selama 2 detik (efek aktif setelah memberikan damage). Item ini sangat baik dan cocok digunakan oleh para hero core bertipe physical baik itu Marksman, Fighter, hingga Assasin.

Item Mobile Legends Defense

3. Queen’s Wings

Sumber: Screenshot Mobile Legends

Physical Defense
Status:

  • +25 Physical Damage
  • +900 HP
  • +10% Cooldown Reduction

Merupakan item tipe bertahan yang berfungsi mengurangi damage yang diterima oleh musuh sebesar 30% bila HP berada di bawah 40% dan juga meningkatkan lifesteal sebesar 40%.

Efek pasif dari item ini berlangsung selama 5 detik dengan cooldown selama 60 detik. Untuk tipe hero sendiri item ini sangat cocok untuk tipe Fighter dan Assasin yang menggunakan serangan jarak dekat seperti Leomord, Dyrroth, Roger, Ling, dan lain sebagainya.

2. Athena’s Shield

Sumber: Screenshot Mobile Legends

Magic Defense
Status:

  • +900 HP
  • +62 Magical Defense
  • +2 HP Regen

Inilah salah satu item Mobile Legends defense paling populer, yang bahkan sering digunakan di MPL. Fungsi pasif dari item akan aktif bila menerima magic damage.

Efeknya sendiri mengurangi magic damage yang diterima sebanyak 25% selama 5 detik lamanya. Athena’s Shield akan kembali aktif bila meninggalkan pertarungan selama 10 detik lamanya.

Item ini akan sangat efektif bila digunakan melawan hero yang fokus pada magic damage seperti Parsha, Selena, Eudora, dan lain sebagainya.

1. Immortality

Sumber: Screenshot Mobile Legends

Physical Defense
Status:

  • +800 HP
  • +40 Physical Defense

Item terbaik Mobile Legends berikutnya adalah Immortality yang memilik efek pasif untuk hidup kembali setelah 2,5 detik dan mendapatkan 15% HP dan shield yang bisa menyerap damage sebesar 220 sampai 1200.

Perolehan shield terus meningkat seiring tingginya level hero dan akan bertahan selama 3 detik. Bila sudah aktif, maka cooldown dari Immortality bisa digunakan kembali setelah 210 detik.

Build Terbaik Sangonomiya Kokomi Genshin Impact: Senjata, Komposisi Tim, dan Tips

Sangonomiya Kokomi atau Kokomi adalah karakter baru Genshin Impact di versi 2.1, yang dirilis bersamaan dengan Raiden Shogun dan Kujou Sara. Ia merupakan sang pendeta suci di pulau Watatsumi, sekaligus pemimpin dari pemberontak, yang melawan Vision Hunt Decree di Inazuma.

Kehadirannya memicu pro dan kontra di komunitas Genshin Impact. Di satu sisi, Kokomi memiliki gameplay yang unik, namun di sisi lain ia tidak dapat memberikan manfaat lain selain heal dan damage yang dihasilkan tidak seberapa. Jika demikian, bagaimanakah cara memaksimalkan potensi Kokomi?

Overview

Saat membahas Kokomi, perlu diurai apa saja yang ia tawarkan sebagai karakter. Ia dirilis dengan predikat support healer oleh miHoYo. Maka dari itu, fokus utama Kokomi adalah seberapa baik dan efektif ia memulihkan karakter lain.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai skill Kokomi, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu apa yang ia miliki sebagai karakter. Sangonomiya Kokomi merupakan karakter berelemen Hydro dengan senjata catalyst.

Hydro merupakan salah satu elemen yang inti, namun tidak didukung dengan jumlah karakter yang sedikit.

Karakter Hydro

Elemen Hydro merupakan elemen yang penting di Genshin Impact, karena dapat mengakses reaksi elemen seperti Vaporize, Freeze, dan Electro-Charged. Reaksi-reaksi tersebut sering dipakai di berbagai komposisi tim.

Namun yang menjadi masalah adalah kelangkaan karakter Hydro di Genshin Impact. Sampai saat ini, karakter Hydro hanya ada 5 dari 41 karakter playable. Selain Kokomi, karakter Hydro lain adalah Tartaglia, Mona, XIngqiu, dan Barbara.

Selain Barbara yang bisa didapatkan secara gratis, karakter Hydro lain tidak semudah itu didapatkan, apalagi bila baru bermain Genshin Impact. Xingqiu bisa didapatkan dari banner mana saja. Berbeda dengan Xingqiu, Tartaglia hanya bisa didapatkan dari limited banner yang telah ditentukan oleh miHoYo, sedangkan Mona dari standard & limited banner dengan rate yang random.

Dengan kata lain, apabila seorang pemain belum memiliki Mona, Tartaglia atau bahkan Xingqiu, Kokomi bisa menggantikan tugas mereka di tim sebagai enabler Hydro. Kecuali Anda cukup nyaman memakai Barbara untuk mengaplikasikan Hydro.

Pada Spiral Abyss, memiliki 2 karakter Hydro di kedua party akan memudahkan pemain dalam membentuk tim yang diinginkan. Banyak karakter kuat di Genshin Impact yang bergantung atau membutuhkan karakter Hydro di tim mereka, seperti Hu Tao, Ayaka, Xiangling, Ganyu, dan lainnya.

Kit Overview

Sebagai healer, kemampuan Kokomi untuk memulihkan anggota tim sangat baik. Elemental Skill Kokomi akan memanggil Bake-Kurage yang akan memberikan heal kepada tim sekaligus damage Hydro kepada musuh sekitar.

Elemental Burst Kokomi akan memberikan buff untuk Normal Attack, Charged Attack, dan Elemental Skill-nya. Skill ini juga akan me-refresh durasi Bake-Kurage. Skill inilah yang menjadikan Kokomi terkesan ‘nyeleneh’ jika dibandingkan dengan support atau healer lainnya.

Walaupun Elemental Burst-nya memberikan power-up kepada Kokomi, damage yang ia hasilkan tidak terlalu besar, begitu pula dengan Bake-Kurage saat Burst aktif. Hal ini disebabkan oleh talenta pasifnya yang memberikan Kokomi Healing Bonus dengan bayaran -100% Crit rate. Selain itu Energy Cost-nya yang tinggi, juga membuatnya perlu penyesuaian di komposisi tim dan Artefak.

Artefak

Untuk healer, artefak terbaik untuk Kokomi adalah 4 Tenacity of the Millelith. Artefak ini memiliki sinergi yang baik, karena dapat menambah Attack, Shield Strength dan memberikan heal untuk satu tim saat menggunakan Elemental Skill. Jika Anda membutuhkan heal yang lebih besar, Anda bisa memakai 4 Maiden’s Beloved.

Untuk Main DPS atau enabler, Anda dapat memakai 4 Heart of Depth. Artefak ini dapat memberikan damage ekstra saat Kokomi memakai Normal & Charged Attack-nya. Untuk artefak alternatifnya, Anda dapat memakai antara 2 Tenacity of the Millelith, 2 Heart of Depth, atau 2 Maiden’s Beloved.

Dikarenakan healing Kokomi dihitung berdasarkan HP & Healing Bonus, dan juga Crit rate yang minus 100%, ia hanya butuh stat HP, Healing Bonus, dan Energy Recharge saja. Pemilihan main stat artefak Kokomi, bergantung pada kebutuhan Anda dan sub stat artefak tersebut.

Main Stat yang dicari: HP% ; Hydro Damage Bonus/HP% ; Healing Bonus/HP%.

Sub-stat yang dicari: HP%>Energy Recharge>flat HP

Senjata

Sebagai pemegang catalyst, senjata yang direkomendasikan untuk Kokomi adalah Thrilling Tales of the Dragon Slayer. Selain mudah didapatkan, senjata bintang 3 ini dapat memberikan buff kepada salah satu main DPS atau sub DPS Anda.

Untuk senjata alternatif, Anda dapat memakai Prototype Amber, Sacrificial Fragments, atau Everlasting Moonglow.

Sacrificial Fragments dapat me-refresh Elemental Skill Kokomi. Perlu diingat bahwa saat memakai kembali Skill yang telah ter-refresh saat masih ada Bake-Kurage di arena, maka Bake Kurage sebelumnya akan hilang, lalu digantikan dengan Bake-Kurage baru.

Berbeda dengan Thrilling Tales of the Dragon Slayer yang memberi buff kepada satu karakter saja, Prototype Amber dapat memberikan heal dan Energi ekstra untuk satu tim, saat Kokomi mengaktifkan Elemental Burst.

Bila Anda memiliki Everlasting Moonglow, Anda dapat memakainya, karena senjata tersebut memang didesain untuk Kokomi. Sebagai catatan, senjata ini hanya menambahkan damage dari Normal Attack saja, sedangkan Charged Attack tidak.

Komposisi Tim

Sebagai healer, Kokomi dapat ditaruh di tim yang Anda inginkan. Ia dapat digunakan di tim yang membutuhkan reaksi elemental maupun tidak. Selain itu ia dapat menambahkan damage tim bila memakai 4 Tenacity of the Millelith.

Kokomi dapat digunakan pada tim Freeze. Salah satu komposisi tim Freeze yang populer adalah Morgana. Tim tersebut diisi oleh Ganyu, Mona, Venti, dan Diona.

Untuk tim ini, Kokomi dapat menjadi Hydro enabler sekaligus healer, sehingga ia dapat menggantikan tugas Mona dan DIona dan menghemat 1 slot party. Slot tersebut bisa diisi dengan sub DPS Cryo lain, seperti Rosaria, Aloy atau Kaeya. Ganyu juga bisa digantikan dengan Ayaka.

Anda dapat memasangkan Kokomi dengan Xiangling. Tim ini mengambil konsep reverse Vaporize milik Tartaglia dan Xiangling , dengan Kokomi yang menggantikan posisi Tartaglia. Walaupun damage Kokomi tidak sebesar Tartaglia, namun tugasnya di sini hanyalah memberikan status Hydro kepada musuh. Hal ini memungkinkan slot lain diisi dengan sub DPS lain. Contoh karakter lain yang bisa dimasukkan adalah Sucrose dan Bennet.

Kokomi juga dapat bermain di komposisi tim Taser atau tim yang memanfaatkan reaksi Electro-Charged. Sama seperti tim Vaporize di atas, disini Kokomi akan menjadi Hydro enabler pengganti Tartaglia atau Xingqiu. Sebagai contoh Anda bisa memakai 2 karakter Electro, antara Fischl, Beidou, atau Raiden Shogun, dan 1 karakter Anemo, seperti Sucrose, Venti, Kazuha atau bisa diisi juga dengan Xingqiu.

sumber: Genshin Impact

Tips

Berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda gunakan:

-Saat memanggil Bake-Kurage, skill tersebut tidak dapat dipindah sampai durasinya habis. Jadi Anda perlu hati-hati dengan lokasi pemanggilannya. Hal ini akan sangat merepotkan saat melawan tipe musuh yang lincah dan sering berpindah tempat.

-Dengan HP yang besar serta kemampuannya sebagai healer, Kokomi dapat digunakan sebagai tank. Jadi saat Anda akan terkena serangan kuat yang tidak dapat dihindari, Anda bisa mengganti karakter Anda dengan Kokomi, sehingga ia dapat menyerap damage tersebut.

-Walaupun 4 Noblesse Oblige dapat memberikan tambahan damage Elemental Burst, namun artefak tersebut tidak cocok dengan Kokomi, baik sebagai DPS atau support. Artefak tersebut tidak akan menambah damage Burst Kokomi, karena Elemental Burst-nya yang bersifat buff. Selain itu artefak tersebut juga tidak cocok dengan Kokomi support, karena energy cost-nya yang tinggi sehingga sulit untuk di-spam.

sumber: Genshin Impact

Penutup

Hadirnya Kokomi di Genshin Impact membuka cara baru bagaimana untuk memainkan dan membangun sebuah karakter. Namun unik saja tidak cukup. Posisi Kokomi sebagai healer saat ini berada di suatu kondisi yang aneh.

Sampai saat ini, tantangan yang ada di Genshin Impact kebanyakan berupa time trial, yaitu tantangan yang mengharuskan pemain untuk menyelesaikan sesuatu dalam jangka waktu yang telah ditentukan, seperti Spiral Abyss atau beberapa event seperti Hypostatic Symphony dan variannya.

Sedangkan untuk posisi healer sendiri, terdapat karakter healer lain, yang selain memberikan heal, dapat memberikan buff, partikel energi, sampai Elemental Resonance, seperti Bennet, Jean, dan Diona. Jadi sebagai healer, Anda bisa menentukan karakter mana yang dapat memenuhi kebutuhan Anda.

Mengenal Dota 2 Player Card: Fungsi dan Cara Memainkannya

Dota 2 Player Card merupakan salah satu fitur yang sudah diperkenalkan Valve untuk memeriahkan gelaran The International. Khususnya pada TI10, ada kejutan yang diberikan Valve yaitu Compendium gratis untuk semua pemain Dota 2.

Sebagai rangkaian dari fitur gratis Compendium ada satu hal yang bisa dimainkan oleh semua pemain yaitu 10 pack Dota 2 Player Card gratis. Setiap paket akan berisikan 5 kartu pemain Dota 2 yang isinya bervariasi.

Dilansir dari blog milik Valve, Dota 2 Player Card memiliki fungsi penting selain alat untuk koleksi yaitu Fantasy Lineup yang akan diumumkan lebih lengkap pada 30 September mendatang.

Buat yang belum paham cara memainkan Dota 2 Player Card, Anda bisa menyimak artikel kali ini.

Pengenalan Dota 2 Player Card

dota 2 player card
Sumber: Screenshot Dota 2

Dota 2 Player Card merupakan sistem kartu yang menghadirkan para peserta The International 10, yang akan digelar di Bucharest, Rumania. Ada 18 tim yang bertanding secara LAN dari berbagai regional.

Ada tiga versi atau tipe di setiap kartu yang bisa Anda dapatkan, seperti:

  • Bronze (versi biasa)
  • Silver
  • Gold (versi terbaik)

Fungsinya untuk sementara ini masih sekadar barang koleksi, namun akan ada pembaruan di fitur-fitur mendatang seiring dekatnya gelaran The International 10.

Susun Pemain dan Buat Fantasy Lineup Terbaik

“Mulai rencanakan fantasy lineup milik Anda karena Player Card resmi datang hari ini,” tulis Valve pada blog miliknya.

Meski baru diimplementasikan pada game Dota 2, tentu niat Valve dalam menghadirkan fitur Dota 2 Player Card sudah jelas terlihat. Bila Anda sering bermain Fantasy Draft di liga sepak bola, harusnya tidak asing lagi dengan cara main Fantasy Lineup di Dota 2.

Selain tulisan oleh Valve pada blog miliknya, sebelum membuka card pack juga ada penjelasan lebih lanjut dengan tulisan “For Use in Fantasy Challenge game” di bagian bawah.

Sumber: Screenshot Dota 2

Akan ada status kartu di setiap pemain The International 10 dengan detail statistik seperti tower yang dihancurkan, KDA, camps stacked, dan lain sebagainya.

Namun status yang terpampang di kartu pemain hanya untuk tipe kartu Silver dan Gold. Pada tipe kartu Silver akan ada 3 statistik yang terpampang sedangkan tipe Gold akan membawa 5 statistik.

Uniknya, statistik ini akan berubah seiring berjalannya gelaran The International 10 tergantung performa masing-masing pemain. Jadi tidak heran bila konsep Fantasy Lineup sangat cocok diterapkan dengan konsep kartu.

Meskipun demikian, bagi Anda yang serius dengan sistem Fantasy Lineup maka sangat dianjurkan untuk melengkapi kartu pemain.

Akan ada perolehan poin dengan penggunaan Fantasy Lineup yang pas, tentunya akan hadiah yang diberikan bagi para pemain salah satunya adalah The International 2021 Legacy Set.

Sumber: Dota 2

Valve mengatakan akan banyak hadiah lain yang diberikan kepada setiap pemain yang bermain Fantasy Lineup, detail lengkap akan diumumkan lebih lanjut sebelum babak grup The International 10 dimulai.

Jadi bila Anda mengincar set eksklusif dari gelaran The International 10, pastikan meraih poin sebanyak-banyaknya dengan formasi pemain pilihan.

Fantasy Lineup akan dibuka resmi pada 30 September dan prediksi tim dibuka bertahap dari tanggal 7 untuk main event dan 10 Oktober untuk babak grup.

Bagaimana Cara Mendapatkan Dota 2 Player Card?

Sumber: Dota 2 Blog

Komunitas Dota 2 mendapatkan 10 pack Dota 2 Player Card secara cuma-cuma dengan 5 kartu di setiap pack. Namun tidak semua pemain akan mendapatkan kartu tipe Gold maupun Silver.

Tenang, meski Anda hanya mendapatkan 10 pack namun Valve mempersiapkan 1 pack gratis setiap harinya hanya dengan memenangkan 1 pertandingan apapun (casual/ranked).

Bila ingin lebih intensif dalam mengumpulkan Dota 2 Player Card, Anda bisa mengeluarkan uang sebesar US$0,49 atau sekitar Rp7.000 per pack.

Sumber: Screenshot Dota 2

Pemain juga bisa mendapatkan kartu dari fitur Supporters Clubs. Pilih tim yang Anda dukung dan berpotensi mendapatkan kartu dari tim tersebut (termasuk tipe Bronze, Silver, dan Gold) dengan rincian sebagai berikut:

  • Bronze: 1 basic pack, 1 team pack
  • Silver: 6 basic packs, 2 team packs
  • Gold: 7 basic packs, 3 team packs

Hingga artikel ini ditulis, Valve telah menurunkan harga untuk Supporters Clubs dengan beberapa paket yang berbeda.

Apa Itu Dust Point?

Sumber: Screenshot Dota 2

Saat membuka pack Dota 2 Player Card, Anda juga berpotensi mendapatkan tipe atau kartu pemain yang sama. Lalu apa yang harus dilakukan bila memiliki kartu yang sama?

Valve memperkenalkan fitur Dust Point yaitu melebur kartu yang sama dan mengubahnya dalam bentuk Dust Point yang nantinya bisa digunakan untuk menarik satu pack.

Meskipun demikian, setiap tipe kartu memiliki perbedaan Dust Point dengan rincian sebagai berikut:

  • Bronze = 1 Dust Point
  • Silver = 2 Dust Point
  • Gold = 5 Dust Point

Nantinya, setiap 15 Dust Point bisa Anda tukar dengan 1 pack Dota 2 Player Card.

Anda juga bisa mengubah 30 Dust Point menjadi kartu pemain secara spesifik namun dengan tipe yang diacak.


Munculnya fitur ini bisa jadi kegiatan baru yang bisa dilakukan para pemain selain bermain Dota 2 dan menjalankan misi Battle Pass. Valve berharap sistem Fantasy Lineup bisa diterapkan dengan baik selama gelaran The International 10 berlangsung.