Arena of Valor di Tiongkok Gunakan Face Recognition untuk Deteksi Umur Pemain

Menciptakan produk yang terlalu tenar ternyata bisa juga menimbulkan masalah. Setidaknya, itulah yang dialami oleh Tencent, penerbit Arena of Valor. Game AOV (Arena of Valor), yang dikenal dengan judul Wangzhe Rongyao alias Honor of Kings, di negara asalnya itu menjadi sasaran kritik karena menimbulkan banyak dampak buruk di masyarakat. Termasuk di antaranya efek ketagihan dan kerusakan mata akibat bermain terlalu lama.

Fenomena itu mendorong pemerintah Tiongkok untuk meluncurkan aturan baru terkait penggunaan game online di kalangan anak-anak. Termasuk di dalamnya adalah rencana pembatasan jumlah game online yang boleh terbit setiap tahun, pendirian badan rating untuk video game, hingga pembatasan jam main harian.

Honor of Kings | Screenshot 1
Honor of Kings | Sumber: Tencent

Menurut data dari perusahaan mobile Jiguang, lebih dari setengah pemain Arena of Valor di Tiongkok terdiri dari kelompok usia 24 tahun ke bawah. Oleh karena itu Tencent sebagai penerbit memang berkewajiban untuk memberi perhatian khusus terhadap masalah di kalangan gamer remaja dan anak-anak. Setidaknya yang menggunakan produk milik mereka.

Tencent sudah mengambil langkah pencegahan sejak tahun 2017 dengan cara menerapkan batasan waktu main untuk pemain di bawah usia 12 dan 18 tahun. Pemain di bawah 12 tahun hanya boleh bermain Arena of Valor selama sejam, sementara usia 12 – 18 tahun dibatasi hanya dua jam per hari.

Honor of Kings | Hero
Sun Ce, salah satu hero Honor of Kings | Sumber: Tencent

Sistem tersebut tentu dapat diakali dengan mudah bila pemain menciptakan akun dengan usia palsu. Tencent sudah mengantisipasi hal tersebut dengan mewajibkan para pemain untuk memasukkan nama asli sesuai identitas mereka. Tapi bagi Tencent itu tak cukup. Baru-baru ini mereka mencoba cara baru yang lebih canggih, yaitu menggunakan teknologi face recognition.

Face recognition berguna untuk mengenali usia asli pemain berdasarkan bentuk wajah mereka. Saat ini fitur tersebut masih dalam proses uji coba. Sekitar 1000 pemain dari wilayah Beijing dan Shenzhen telah menggunakannya. Sebelumnya, Tencent telah menerapkan teknologi serupa di aplikasi video streaming mereka, yang akan membuat tampilan layar blur bila pemain menonton terlalu dekat.

Honor of Kings | Screenshot 2
Tampilan streaming Honor of Kings | Sumber: Tencent

“Dalam rangka mematuhi kebijakan dan aturan yang relevan dari otoritas berwenang, Tencent akan terus menjalankan eksplorasi yang lebih aktif, terus meningkatkan sistem perlindungan kesehatan online untuk anak-anak di bawah umur yang meliputi kejadian sebelum, selama, dan sesudah penggunaan game online, serta bekerja sama dengan komunitas untuk mempromosikan game yang sehat.” Demikian pernyataan dari Tencent, dilansir dari Variety Gaming dan GamesIndustry.biz.

Pemain Arena of Valor di Indonesia mungkin tak sebanyak Tiongkok. Akan tetapi popularitasnya terus berkembang, terutama berkat kegigihan Garena menggenjot sisi kompetitif dari game tersebut. Akankah Arena of Valor Indonesia menerapkan fitur serupa?

Sumber: Variety Gaming, South China Morning Post, GameIndustry.biz

Konami Boyong Dua Judul Castlevania Klasik ke PS4 dalam Castlevania Requiem

Konami baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan merilis dua judul klasik dari seri Castlevania untuk PS4. Dua judul itu adalah Castlevania: Symphony of the Night yang dulu muncul di PS1 pada tahun 1997, dan prekuelnya, Castlevania: Rondo of Blood yang dulu terbit pada tahun 1993 di PC Engine. Dua game ini dirilis secara digital dengan harga US19,99 dalam bundel berjudul Castlevania Requiem: Symphony of the Night & Rondo of Blood.

Dilansir dari Destructoid, Konami bekerja sama dengan Sony Worldwide Studios dalam pengembangan versi PS4 ini. Jadi wajar bila Castlevania Requiem tidak dirilis di console lain atau PC, meskipun bisa saja eksklusivitas yang mereka sepakati hanya bersifat sementara. Ketika dirilis, Castlevania Requiem akan memiliki dukungan Trophy, resolusi 1080p dan 4K, pilihan filter visual, serta efek suara menarik untuk DualShock 4.

Castlevania Requiem | Screenshot 1
Castlevania: Rondo of Blood versi PS4 | Sumber: Sony

Perilisan Castlevania Requiem juga sekaligus menandai terbitnya season kedua dari film animasi serial Castlevania di Netflix. Bahkan, keduanya akan meluncur pada hari yang sama, tepatnya di tanggal 26 Oktober 2018. Sangat pas untuk menemani suasana Halloween.

Karakter Alucard yang merupakan tokoh utama Castlevania: Symphony of the Night muncul dalam serial animasi tersebut, namun sebenarnya cerita keduanya tidak berhubungan. Bisa dibilang, Castlevania versi animasi adalah versi alternatif dari gabungan kisah Castlevania: Symphony of the Night dan Castlevania III: Dracula’s Curse.

Castlevania Requiem | Screenshot 2
Castlevania: Symphony of the Night versi PS4 | Sumber: Sony

Satu hal yang menurut saya cukup disayangkan adalah bahwa bundel ini tidak mengandung Castlevania: Rondo of Blood versi remake seperti yang dulu muncul di PSP. Padahal remake tersebut, yang memiliki judul Castlevania: Dracula X Chronicles, benar-benar berhasil menyajikan pengalaman serupa versi aslinya namun dengan tampilan visual jauh lebih menarik.

Meski demikian, itu tidak mengubah kenyataan bahwa Castlevania: Rondo of Blood dan Castlevania: Symphony of the Night adalah dua judul legendaris yang berkualitas tinggi. Tanpa remake pun, keduanya masih seru dimainkan hingga sekarang, dan bila Anda belum pernah mencobanya maka bundel ini wajib untuk Anda beli.

Sumber: All Games Delta, Konami, Destructoid.

Sony Tiadakan Acara PlayStation Experience untuk Tahun 2018

Selain Electronic Entertainment Expo (E3) dan Tokyo Game Show (TGS), ajang PlayStation Experience (PSX) juga merupakan salah satu ajang pameran yang sering ditunggu-tunggu para gamer. Terutama para pengguna PS4 dan para console pendahulunya. Pameran tersebut biasanya diadakan setahun sekali di Amerika Serikat dengan dihadiri perusahaan-perusahaan besar seperti Activision, SEGA, juga Square Enix.

Acara PSX sering kali menjadi tempat perusahaan-perusahaan game itu menguak pengumuman penting. Judul-judul blockbuster seperti The Last of Us Part 2, Crash Bandicoot N. Sane Trilogy, serta Yakiza Kiwami pun pertama kali diumumkan di pameran tersebut. Sayangnya Sony baru saja memberi kabar yang kurang menyenangkan. Untuk tahun 2018 ini, tidak akan ada acara PSX.

Kabar tersebut disampaikan oleh Shawn Layden, pimpinan Sony Interactive Entertainment Worldwide Studios, dalam podcast resmi PlayStation. Dilansir dari Eurogamer, PSX yang biasanya hadir tiap bulan Desember, tahun ini ditiadakan karena kurang banyak game baru untuk dipamerkan.

Read Dead Redemption 2 | Screenshot
Read Dead Redemption 2 akan terbit di bulan Oktober | Sumber: Rockstar

“Untuk 2018, saya tahu ini akan mengecewakan sebagian orang, tapi kami memutuskan untuk tidak mengadakan PlayStation Experience tahun ini. Kami tidak akan mengadakannya di Amerika Serikat. Alasan di baliknya adalah karena kami tidak punya … kami mencapai banyak progres di berbagai game yang sedang kami buat… dan sekarang Spider-Man sudah terbit, jadi kami sedang menyongsong tahun 2019, dengan game seperti Dreams dan Days Gone.

Tapi kami tidak punya cukup banyak (game) untuk menarik orang-orang berkumpul ke suatu lokasi di Amerika Utara dalam rangka mengadakan acara tersebut. Kami tidak mau memasang ekspektasi yang sangat tinggi lalu tidak memenuhinya. Ini keputusan yang berat, tapi kami telah menentukan bahwa tahun ini kami tidak mengadakan PlayStation Experience,” demikian keterangan Layden dalam siaran podcast tersebut.

Spider-Man | Accolades
Siapa sangka game tema superhero bisa sepopuler ini | Sumber: Sony

Alasan yang diutarakan Layden cukup dapat dimengerti. Tahun 2018 adalah tahun yang penuh dengan judul-judul besar. God of War, Detroit: Become Human, dan Spider-Man telah memperkuat jajaran game eksklusif PS4 dengan sangat kuat. Judul-judul multiplatform besar pun telah dirilis, seperti Monster Hunter: World, Dragon Ball FighterZ, hingga Dragon Quest XI: Echoes of an Elusive Age. Wajar bila para developer game butuh waktu sebelum merilis konten dahsyat berikutnya.

Sementara itu, judul-judul besar yang akan terbit dalam waktu dekat sudah sering dipamerkan di ajang lain. Battlefield V misalnya, akan dirilis bulan November, jadi bila PSX diadakan maka judul ini sudah agak “basi”. Begitu pula dengan Read Dead Redemption 2 yang sangat ditunggu-tunggu. Game lain seperti Devil May Cry 5 atau Ace Combat 7: Skies Unknown pun rasanya tak perlu publikasi tambahan.

Ace Combat 7 | Screenshot
Ace Combat 7, salah satu game yang banyak ditunggu | Sumber: Bandai Namco

Momen PSX Amerika Serikat yang jatuh di bulan Desember kali ini sedikit kurang menguntungkan. Beda dengan PSX South East Asia 2018 yang digelar di Thailand pada bulan Agustus kemarin. Saat itu masih banyak info menarik untuk disajikan, salah satunya yang masih cukup “hangat” adalah tersedianya playable demo untuk Kingdom Hearts III.

Beberapa pihak berspekulasi bahwa tak adanya PSX 2018 punya kaitan dengan rumor bahwa Sony telah mempersiapkan peluncuran PS5. Apakah hal itu benar atau tidak, kita hanya bisa menebak-nebak. Tapi menurut saya saat ini Sony sedang ada di posisi yang sangat baik, dan antisipasi para gamer akan judul-judul baru Sony di tahun 2019 akan tetap tinggi meski tanpa PSX.

Sumber: Eurogamer

Inilah Penampakan Leomord, Hero Baru yang Segera Hadir di Mobile Legends

Rajinnya Moonton melakukan update konten secara berkala adalah salah satu daya tarik yang membuat Mobile Legends: Bang Bang begitu populer. Setelah beberapa waktu lalu merilis hero Lunox dan disusul dengan Thamuz, kini satu lagi hero baru akan muncul. Dia bernama Leomord, sang kesatria dari neraka.

Hell Knight Leomord merupakan hero yang sangat unik karena ia memiliki enam skill berbeda. Selain 1 skill pasif dan 1 ultimate, Leomord memiliki dua skill yang akan berubah-ubah tergantung dari apakah ia sedang berjalan kaki atau menunggang kuda. Ya, hero ini bisa memanggil tunggangan di tengah pertarungan!

Leomord | Phantom Steed
Gunakan Phantom Steed untuk memanggil kuda | Sumber: Moonton

Moonton memamerkan penjelasan tentang kemampuan Leomord dalam video Hero Spotlight di YouTube dan Facebook. Kunci permainan Leomord ada pada skill ultimate miliknya yang bernama Phantom Steed. Skill ini memanggil seekor kuda dari neraka untuk menabrak musuh dalam area garis lurus. Leomord kemudian dapat menunggangi kuda tersebut dengan cara menyentuhnya.

Ketika Leomord sedang menunggang kuda, serangan normalnya menjadi sangat dahsyat. Ia bisa menyerang semua musuh dalam area di sekitarnya secara sekaligus, dan hebatnya lagi ia bisa menyerang sambil berjalan. Rasanya seperti bermain seri Dynasty Warriors saja.

Leomord | Basic Attack
Ketika berkuda, serangan Leomord dapat menyerang area yang luas | Sumber: Moonton

Sementara itu skill pasif Leomord yang bernama The Oath Keeper dapat memberikan serangan critical bila HP musuh berada di bawah 30%. Moonton menyarankan Leomord untuk menggunakan spell Inspire, karena serangan normalnya punya potensi meratakan pasukan musuh dalam sekejap.

Leomord | The Oath Keeper
Skill pasif Leomord memberi damage critical pada musuh | Sumber: Moonton

Skill pertama Leomord ketika berjalan kaki adalah Momentum. Leomord menciptakan shield yang melindungi dirinya dari serangan, sambil mengumpulkan kekuatan untuk satu tusukan ke arah musuh. Semakin lama skill ini Anda tahan, tusukannya akan semakin kuat. Tapi Anda bisa melepas skill lebih awal bila khawatir musuh kabur. Momentum juga dapat melambatkan gerakan musuh.

Ketika Leomord menunggang kuda, Momentum berubah menjadi skill Phantom Stomp. Leomord dan kudanya akan melompat ke depan, lalu menginjak musuh untuk menghasilkan damage serta memperlambat gerakan mereka. Damage dari skill ini tidak begitu besar, tapi berguna untuk mobilitas.

Leomord | Momentum
Momentum, skill pertama yang cukup sulit digunakan | Sumber : Moonton

Skill kedua Leomord dalam kondisi normal adalah Decimation Assault. Leomord melesat maju ke depan, menimbulkan damage pada musuh-musuh di sekitarnya dan memperlambat gerakan mereka. Ketika menunggang kuda, skill ini berubah menjadi Phantom Charge. Gerakan Decimation Assault dan Phantom Charge cukup mirip, bedanya Phantom Charge akan membuat musuh terpental ke belakang.

Sampai sini Anda bisa melihat bahwa hampir semua skill Leomord memiliki efek slow dan mobilitas. Leomord adalah hero dengan peran Fighter, tapi ia tak kalah lincah dari hero Assassin seperti Gusion atau Lancelot.

Leomord | Character Stats
Penampilan Leomord | Sumber: Moonton

Satu hal yang penting diperhatikan oleh pemain Leomord adalah bahwa semua skill miliknya memiliki cooldown terpisah. Artinya, Anda dapat mengeluarkan Decimation Assault, memanggil kuda dengan Phantom Steed, lalu mengeluarkan Phantom Charge segera setelahnya. Walaupun kedua skill tersebut menempati slot yang sama, mereka dianggap tak berhubungan.

Trik seperti ini dapat memunculkan berbagai strategi menarik, baik itu untuk untuk gerakan ofensif ataupun defensif. Untuk peragaannya, Anda dapat menonton video di bawah. Prediksi saya, Leomord akan menjadi hero yang populer, sebab ia memiliki damage tinggi serta berbagai opsi debuff dan mobilitas yang sangat berguna. Apakah Anda berminat membeli Leomord?

Sumber: Moonton

Bandai Namco Segera Rilis Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2 untuk Arcade

Baru setahun berselang sejak Bandai Namco merilis Gundam Versus di PS4, kini mereka sudah akan meluncurkan satu game baru lagi. Game itu berjudul Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2, dan akan tersedia di arcade negara Jepang mulai tanggal 30 Oktober 2018. Demikian yang dilaporkan oleh Gematsu dan Hachima Kikou.

Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2 masih mengusung genre arena fighter seperti judul-judul sebelumnya. Format pertarungannya pun sama, yaitu 2-lawan-2. Berbeda dengan Gundam Versus di PS4, game ini tampaknya tak menyediakan mode pertarungan 3-lawan-3. Setidaknya tidak di versi arcade, bisa saja mode tersebut ada bila nanti game ini dirilis juga di console rumahan.

Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2 | Screenshot 1
Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2 | Sumber: Gamer

Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2 menyediakan lebih dari 160 mobile suit (robot) untuk dimainkan. Beberapa di antaranya termasuk Gundam AGE-1 Full Glansa dari seri Mobile Suit Gundam AGE, MSAM-YM03 Montero dari seri Gundam Reconguista in G, MS-06-R-AB Zaku Amazing dari Gundam Build Fighters, dan Gundam Astray Blue Frame D dari novel Mobile Suit Gundam SEED Destiny Astray B.

Kabinet arcade Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2 akan menggunakan hardware baru yang lebih canggih dari prekuelnya, tentu dengan hasil tampilan visual yang lebih baik. Selain itu kabinet ini juga memiliki colokan USB dan 3,5 mm audio jack bila para gamer ingin menggunakan gamepad atau headphone yang dibawa sendiri. Tersedia juga konektivitas online sehingga para pemain bisa bertarung melawan orang dari seluruh negeri.

Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2 | Screenshot 2
Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2 | Sumber: Gamer

Dari segi gameplay sendiri, Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2 menghadirkan sistem baru yaitu lima jenis Extreme Burst (EX Burst). Anda dapat memilih antara Mobility Burst (M Burst), Linkage Burst (L Burst), Fighting Burst (F Burst), Extend Burst (E Burst), atau Shooting Burst (S Burst). Masing-masing EX Burst akan memberikan peningkatan kemampuan berbeda-beda pada robot yang Anda kendalikan.

Bandai Namco telah merilis dua video promosi untuk Mobile Suit Gundam: Extreme VS. 2, satu berisi trailer dan satu lagi berisi video pembuka. Soundtrack pembuka di game ini adalah “REVOLUTION”, yang merupakan single terbaru dari band metalcore Jepang, coldrain. Saksikan videonya di bawah.

Sumber: Gematsu, Hachima Kikou, Bandai Namco, Gamer.

Bethesda Buka Fase Testing Beta untuk Fallout 76 Mulai Akhir Oktober 2018

Seri Fallout adalah seri dengan cerita yang berlatar dunia pasca kiamat. Jadi ketika Fallout 76 diumumkan berupa game online bertema survival, saya tidak kaget. Mereka yang menyukai Fallout sebagai seri game single player mungkin kecewa, namun kita tidak bisa memungkiri bahwa latar pascakiamat dan survival adalah dua hal yang sangat cocok dipadukan.

Layaknya game online lain pada umumnya, Bethesda akan mengadakan masa testing beta terlebih dahulu sebelum merilis Fallout 76 secara publik. Masa tes tersebut dinamai “Break-It Early Test Application” (B.E.T.A.), dan akan dimulai pada akhir bulan Oktober 2018 nanti. Lebih tepatnya tanggal 23 Oktober untuk Xbox One, disusul oleh versi PC dan PS4 di tanggal 30 Oktober.

Fallout 76 | Screenshot 1
Fallout 76 | Sumber: Bethesda

Akses ke B.E.T.A. hanya tersedia bagi para pemain yang melakukan pre-order Fallout 76. Mereka akan mendapat kode khusus yang bisa diaktifkan di situs resmi Bethesda, namun syaratnya terlebih dahulu mereka harus memiliki akun Bethesda.net. Selain itu para tester juga harus berusia 18 tahun ke atas.

Menurut Bethesda, tujuan utama melakukan B.E.T.A. adalah untuk melakukan stress test dan melihat apa saja hal yang bisa “merusak” Fallout 76. Karena itu mereka tidak akan membuka server B.E.T.A. selama 24 jam, melainkan hanya empat hingga delapan jam sehari. Harapannya dengan demikian para tester bisa berkumpul pada waktu yang sama dan memberikan beban maksimal pada server.

Fallout 76 | Screenshot 2
Fallout 76 | Sumber: Bethesda

Bethesda tidak memberi tahu berapa lama periode B.E.T.A. ini akan berjalan. Tapi jarak antara dimulainya B.E.T.A. dengan tanggal rilis Fallout 76 itu sendiri tidak begitu jauh. Fase B.E.T.A. seharusnya tidak akan berlangsung lebih dari tiga minggu, karena Fallout 76 akan dirilis pada tanggal 14 November 2018. Progres yang dicapai oleh pemain di versi beta akan dapat ditransfer ke Fallout 76 versi penuh. Akan tetapi pemain tidak bisa memperoleh Trophy atau Achievement, sehingga ada kemungkinan mereka harus mengulang kembali misi-misi tertentu nantinya.

Kabar terbaru dari Bethesda, client untuk Fallout 76 versi beta ini akan memakan ruang hard disk sebesar kurang lebih 45 GB. Client versi beta berbeda dengan versi penuhnya, jadi nanti setelah B.E.T.A. berakhir maka para pemain harus melakukan download ulang di console. Ini berbeda dengan versi PC, karena nantinya client versi beta itu akan berubah menjadi versi penuh lewat update ketika B.E.T.A. berakhir.

Sumber: Gematsu, VGR.

Fighting EX Layer Akan Dirilis untuk PC via Steam, Dukung Resolusi 4K

Judul game Fighting Layer mungkin kurang dikenal oleh kalangan gamer Indonesia. Wajar, karena fighting game yang terbit di tahun 1998 itu hanya tersedia di arcade dan eksklusif Jepang saja. Akan tetapi, developer-nya yaitu Arika pada akhirnya bekerja sama dengan Capcom untuk menciptakan seri Street Fighter EX, yang berisi karakter-karakter dari Street Fighter dan Fighting Layer.

Kerja sama antara Arika dan Capcom terus berjalan hingga era PS2, dengan game terakhir mereka yaitu Street Fighter EX3. Tapi setelah itu nama Arika seperti lenyap ditelan masa. Baik seri Street Fighter EX maupun Fighting Layer sama-sama tak jelas nasibnya.

Fighting EX Layer | Screenshot 1
Fighting EX Layer | Sumber: Arika

Semua itu berubah pada bulan Aprill 2017. Secara tiba-tiba, Arika merilis prototipe sebuah fighting game baru yang merupakan sekuel dari Fighting Layer dengan basis Unreal Engine 4. Lucunya, prototipe tersebut pada awalnya hanya dirilis sebagai candaan di hari April Mop. Tapi antusiasme para komunitas fighting game sangat besar, hingga akhirnya Arika memutuskan untuk menjadikannya game sungguhan dengan judul Fighting EX Layer.

Fighting EX Layer telah terbit di PS4 pada bulan Juni 2018 lalu. Berhubung Arika adalah perusahaan kecil, mereka tidak bisa mengembangkan game untuk banyak platform sekaligus. Arika berjanji akan merilis Fighting EX Layer bila penjualan versi PS4 bagus, dan kini mereka menepati janjinya. Fighting EX Layer akhirnya akan terbit juga di PC via Steam.

Fighting EX Layer | Screenshot 2
Fighting EX Layer | Sumber: Sony

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Arika lewat akun Twitter resmi mereka disertai sebuah klip video YouTube singkat. Masih sama seperti pengumuman pertama Fighting EX Layer yang hanya berupa candaan, pengumuman kali ini pun terkesan agak iseng bahkan membingungkan.

Pertama, Arika tidak memberi tanggal rilis yang jelas untuk versi Steam ini. Video singkat itu hanya mengandung kata-kata, “2019? 2018? 4K? 4K!” Jadi sebenarnya tanggal rilis yang benar yang mana? Lalu sepertinya versi PC game ini akan mendukung resolusi 4K, tapi fitur selain itu bagaimana? Semua serba tidak jelas.

Fighting EX Layer | Screenshot 3
Fighting EX Layer | Sumber: Sony

Meski serba tak jelas, gaya Arika yang eksentrik inilah salah satu alasan mengapa mereka masih memiliki penggemar setia walau tak merilis sekuel selama 20 tahun. Karakter-karakter Fighting EX Layer pun banyak yang memiliki desain kocak, padahal gameplay di dalamnya cukup serius dan kompetitif.

Satu hal yang pasti, adanya versi PC ini adalah pertanda bahwa Fighting EX Layer telah cukup sukses di pasaran. Semoga saja versi PC juga laku keras, sebab meliha perusahaan unik seperti Arika bisa terus berkarya adalah kesenangan tersendiri di dunia fighting game.

Sumber: Gematsu

Codemasters Umumkan Sekuel DiRT Rally untuk PS4, Xbox One, dan PC

DiRT Rally yang pertama kali dirilis pada tahun 2015 mendapat sambutan luar biasa dari para kritikus maupun para penggemar. Keputusan Codemasters selaku developer untuk fokus pada simulasi balap reli yang realistis berbuah manis. Meski pada akhirnya DiRT Rally menjadi game yang cukup sulit dipelajari, mereka yang menyukai reli akan merasa benar-benar seperti berada di rumah.

DiRT Rally mendapat hujan pujian di berbagai media. Situs otomotif Top Gear, misalnya, menyebut bahwa DiRT Rally akan membuat Anda merasa seperti maniak rally profesional. Game ini juga disebut-sebut sebagai game bertema reli terbaik di PS4, bahkan terbaik sepanjang masa. Tiga tahun kemudian, Codemasters akhirnya mengumumkan keberadaan sebuah sekuel berjudul DiRT Rally 2.0.

DiRT Rally 2.0 | Screenshot 1
DiRT Rally 2.0 | Sumber: Gematsu

Sama seperti game sebelumnya, DiRT Rally 2.0 tetap akan fokus pada simulasi balap mobil bernuansa realistis. Memang hasil akhirnya pasti sangat menantang bagi para gamer. Namun desainer DiRT Rally 2.0, Ross Gowing, berkata bahwa mereka tidak takut membuat game yang sulit karena memang pada kenyataannya balap reli itu sangat sulit. Ia ingin para gamer merasakan adrenalin yang sama seperti kondisi lapangan sesungguhnya.

“Komunitas kami yang bergairah dan berwawasan luas telah membantu kami menjadikan DiRT Rally judul yang spesial. Kami telah bekerja bersama sebagian komunitas itu, juga dengan sekelompok pembalap reli sungguhan untuk memastikan bahwa kami memenuhi standar tinggi mereka,” demikian kata Ross Gowing, dilansir dari Gematsu.

DiRT Rally 2.0 | Screenshot 2
DiRT Rally 2.0 | Sumber: Gematsu

DiRT Rally 2.0 menghadirkan enam lokasi reli menantang dari seluruh dunia, serta segudang pilihan mobil balap dari dunia reli kuno maupun modern. DiRT Rally 2.0 juga didapuk menjadi game resmi FIA World Rallycross Championship (World RX), sehingga mereka dapat menampilkan mobil-mobil yang tampil di World RX 2018 serta delapan sirkuit resmi ajang kompetisi tersebut.

Semua pembeli yang melakukan pre-order akan mendapat bonus mobil berupa Porsche 911 RGT Rally Spec. Tersedia pula DiRT Rally 2.0 Deluxe Edition, berisi dua season pass untuk konten sirkuit dan mobil tambahan serta berbagai macam bonus in-game lainnya.

DiRT Rally 2.0 akan dirilis pada tanggal 26 Februari 2019 untuk PS4, PC, dan Xbox One. Tapi versi Deluxe Edition akan terbit sedikit lebih cepat, yaitu pada tanggal 22 Februari 2019.

Sumber: Gematsu.

Koei Tecmo Segera Luncurkan Trilogi Atelier Arland DX untuk PS4, Switch, dan PC

Koei Tecmo baru saja mengumumkan bahwa mereka akan membawa trilogi Atelier Arland DX ke pasar barat. Tiga game dalam trilogi tersebut terdiri dari Atelier Rorona: The Alchemist of Arland DX, Atelier Totori: The Adventurer of Arland DX, dan Atelier Meruru: The Apprentice of Arland DX. Semua judul ini merupakan versi enhanced port dari trilogi Atelier Arland yang dulu muncul di PS3 dan PS Vita.

Seri Atelier Arland bercerita tentang tiga gadis ahli alkimia dari tiga generasi pendidikan berbeda. Bagian pertama bercerita tentang Rorona, gadis alkemis yang harus bekerja untuk membayar hutang keluarganya. Bagian kedua mengisahkan tentang Totori, murid Rorona yang bertualang untuk mencari ibunya yang hilang. Sementara bagian ketiga adalah kisah Meruru, putri kerajaan Arls yang belajar alkimia pada Totori.

Atelier Rorona DX | Screenshot
Atelier Rorona DX | Sumber: Koei Tecmo

Kesinambungan cerita antara ketiga game merupakan salah satu daya tarik yang selalu ada di setiap trilogi seri Atelier, dan di antara semua seri Atelier, trilogi Arland termasuk salah satu yang populer. Tokoh-tokoh dalam trilogi Arland sangat menarik dan berkesan, dan melihat interaksi antar para tokoh dari masa ke masa merupakan kesenangan tersendiri. Seri ini juga punya banyak unsur humor, namun tak ragu menghadirkan suasana haru bila diperlukan.

Trilogi Atelier Arland DX akan dirilis dalam bahasa Inggris untuk PS4, Switch, dan PC pada tanggal 4 Desember. Ketiga game sudah termasuk semua DLC yang telah dirilis hingga sekarang. Khusus untuk Atelier Rorona: The Alchemist of Arland, perlu diperhatikan bahwa versi ini bukan versi orisinal yang dulu muncul pada tahun 2010, melainkan versi remake tahun 2014 yang jauh lebih bagus.

Atelier Totori DX | Screenshot
Atelier Totori DX | Sumber: Koei Tecmo

Anda bisa memilih untuk membeli ketiga game itu secara terpisah, atau dalam satu bundel bernama Atelier Arland Series Deluxe Pack. Tentunya harga pembelian bundel akan lebih murah. Sayangnya tiga game ini hanya tersedia secara digital. Padahal di Jepang semuanya tersedia dalam wujud fisik maupun digital.

Bahkan juga ada edisi terbatas yang disebut Atelier ~Alchemists of Arland 1-2-3~ DX Premium Box, berisi seluruh trilogi Arland, bonus soundtrack digital, paperweight berilustrasi Atelier Arland, serta gantungan akrilik chibi. Bila Anda seorang kolektor dan penggemar berat seri Atelier, mungkin Anda perlu mempertimbangkan untuk membeli versi Jepang saja.

Sumber: Gematsu, Koei Tecmo.

Mark of the Ninja: Remastered Tampilkan Aksi Stealth Keren dalam Resolusi 4K

Genre stealth di era modern ini umumnya identik dengan game bertampilan visual 3D. Ini karena ruang tiga dimensi memungkinkan pemain untuk memanfaatkan lingkungannya dengan maksimal, sebuah faktor gameplay yang sangat penting dalam genre stealth. Judul-judul legendaris di tahun 90an seperti Deus Ex, Metal Gear Solid, serta Tenchu telah menciptakan sebuah standar dalam genre stealth yang masih lazim dipakai hingga kini.

Karena itulah, ketika Klei Entertainment merilis game stealth dengan tampilan dua dimensi pada tahun 2012 silam, cukup banyak orang yang terkejut. Ternyata dengan penerapan yang tepat, ruang dua dimensi pun dapat menjadi “taman bermain” yang sangat menyenangkan, baik bagi para veteran genre stealth ataupun para pendatang baru.

Mark of the Ninja: Remastered | Screenshot 1
Mark of the Ninja: Remastered | Sumber: Steam

Game tersebut, yang berjudul Mark of the Ninja, kini dikenal sebagai salah satu game bergenre stealth terbaik sepanjang masa. Aksi mengendap-endap yang menegangkan namun tidak membuat stres, beragam alat dan ilmu ninja menarik, serta animasi 2D berkualitas tinggi yang sangat ekspresif adalah beberapa keunggulan Mark of the Ninja yang membuat game ini begitu populer.

Enam tahun setelah kemunculan pertamanya, Mark of the Ninja kini akan mendapat versi remaster untuk PS4, Xbox One, Switch, dan PC. Tidak banyak konten baru dibanding game aslinya, tapi kini Anda dapat memainkannya dengan resolusi 4K. Aset visual Mark of the Ninja orisinal dibuat dengan resolusi 720p, jadi akan terlihat pecah bila dimainkan di platform modern. Mark of the Ninja: Remastered menjadi solusi atas masalah itu.

Mark of the Ninja: Remastered | Screenshot 2
Mark of the Ninja: Remastered | Sumber: Steam

Selain peningkatan resolusi, Mark of the Ninja: Remastered juga mengandung fitur-fitur berikut:

  • Special Edition DLC, yaitu cerita tambahan tentang Dosan, pelukis tato yang memiliki kekuatan gaib.
  • Animasi ulang untuk adegan-adegan sinematik, serta penambahan detail-detail baru.
  • Kualitas suara 5.1 Surround Sound, tidak hanya perubahan kompresi tapi juga pembuatan ulang audio untuk kualitas terbaik.
  • New Game Plus berisi berbagai tantangan dan imbalan menarik.

Mark of the Ninja: Remastered akan dirilis secara digital pada tanggal 9 Oktober 2018. Game ini dijual dengan harga yang murah, yaitu hanya Rp108.999 (versi Steam). Para pemilik Mark of the Ninja orisinal juga dapat melakukan upgrade dengan cara membeli DLC seharga Rp39.999 saja. Saksikan video trailer Mark of the Ninja: Remastered di bawah.

Sumber: Gematsu.