Gojek Forms Strategic Collaboration with AEON Retail Company

After launching Gojek Thailand in beta version, the startup led by Nadiem Makarim has made a strategic move. It involves collaboration with Japan-based retail group, AEON. The partnership is done for visitors to make grocery delivery order and non-cash payment in AEON mall.

Gojek services will be available only in AEON mall Indonesia, which currently exists in BSD City and Cakung, Jakarta.

As informed by Asian Nikkei Review, Gojek and AEON have started to implement a non-cash payment system in mid-December 2018. In addition, AEON also provides grocery delivery service for buyers by driver partners. At AEON mall, Gojek drivers will standby waiting for grocery delivery order.

AEON is currently building a new location in Sentul, it’s to be launched in 2019. AEON also plans to build another mall in Deltamas city, Bekasi. Overall, there will be three new locations in Indonesia.

Gojek collaboration with AEON will be available in all AEON mall Indonesia. The “fun for family” concept is presented with the domination of Japanese products and various fashion brands.

The Japanese retail is said to focus on regional business expansion with a value up to 83.2 billion yen to the current investment, the increase has doubled during 2017.

A similar strategic partnership has occurred before between OVO and Grab. In terms of non-cash payment, OVO is widely available in Lippo Group malls, almost all tenants. Grab, is now available in many “shelter” specifically made for GrabCar and GrabBike in all Lippo Group malls.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gojek Jalin Kolaborasi Strategis dengan Perusahaan Ritel AEON

Setelah sebelumnya meluncurkan Gojek versi beta di Thailand, langkah strategis kembali dilakukan startup yang dipimpin Nadiem Makarim tersebut. Kali ini melibatkan kolaborasi dengan grup ritel asal Jepang, AEON. Kemitraan dilakukan untuk memudahkan pengunjung melakukan pemesanan jasa antar barang belanjaan dan pembayaran non-tunai di mall AEON.

Layanan Gojek rencananya akan tersedia secara khusus di mall Aeon di Indonesia yang saat ini sudah ada di kawasan BSD City dan Cakung, Jakarta.

Menurut informasi dari Asian Nikkei Review, pertengahan Desember 2018 ini Gojek dan AEON sudah mulai menerapkan sistem pembayaran non-tunai. Selain pembayaran dengan Go-Pay, AEON juga menyediakan layanan pengantaran barang ke rumah pembeli, memanfaatkan mitra pengemudi Gojek. Di mall AEON nantinya mitra pengemudi Gojek akan standby menanti pemesanan jasa transportasi untuk pengantaran barang.

AEON sendiri saat ini tengah membangun lokasi baru di Sentul, rencananya akan diresmikan pada tahun 2019. AEON juga memiliki rencana membangun lokasi mall di Deltamas city, Bekasi. Secara keseluruhan ditargetkan akan ada tiga lokasi mall baru di Indonesia.

Nantinya kolaborasi dengan Gojek dan Aeon akan tersedia di seluruh mall AEON di Indonesia. Konsep “fun for family” memang sengaja dihadirkan oleh mall AEON yang sarat dengan produk dari Jepang hingga fesyen dari brand beragam.

Dikabarkan ritel asal Jepang ini fokus untuk memperluas bisnis secara regional dengan nilai hingga 83,2 miliar Yen ke investasi baru saat ini, peningkatan tersebut naik hingga dua kali lipat selama tahun 2017.

Kerja sama strategis serupa juga telah dilakukan oleh OVO dan Grab. Untuk pembayaran non-tunai, OVO sudah banyak tersedia di mall milik Lippo Group di hampir semua tenant. Sementara untuk Grab sendiri, saat ini sudah banyak tersedia “shelter” khusus untuk GrabCar dan GrabBike di semua mall yang dimiliki oleh Lippo Group.

Application Information Will Show Up Here

Laporan DailySocial: Fasilitas Cicilan Tanpa Kartu Kredit untuk Belanja Online

Laporan terbaru DailySocial menyelidiki ketertarikan konsumen Indonesia terhadap fasilitas cicilan ketika belanja online. Seperti diketahui jumlah pengguna kartu kredit masih cukup kecil di Indonesia. Fasilitas kredit tanpa kartu kredit mulai disediakan beberapa layanan e-commerce bagi konsumen.

Survey dilaksanakan DailySocial bekerja sama dengan layanan mobile survey JakPat. Jumlah responden 1049, dipilih secara random dari pengguna mobile seluruh Indonesia.

Beberapa temuan survei:

  • Hanya 21% responden memiliki kartu kredit
  • Di antara responden yang berpreferensi untuk belanja online secara cicilan, lebih banyak yang lebih suka menggunakan fasilitas cicilan tanpa kartu kredit (27%) daripada fasilitas cicilan dengan kartu kredit (10%)
  • Faktor yang mendukung keputusan penggunaan belanja online menggunakan fasilitas cicilan tanpa kartu kredit: Mempermudah pengeluaran karena pembayarannya dalam jangka lebih panjang, kesulitan memperoleh kartu kredit, program loyalitas
  • Faktor kekhawatiran yang menahan responden untuk berbelanja online menggunakan fasilitas cicilan tanpa kartu kredit: faktor keamanan transaksi elektronik, risiko pengeluaran pribadi yang berlebihan, dan kebanyakan produk masih belum didukung fasilitas cicilan tanpa kartu kredit

Bila ingin mengetahui lebih jauh hasil riset “Kredit Tanpa Kartu Kredit”, Anda dapat mengaksesnya secara gratis setelah menjadi member DailySocial melalui tautan berikut ini.

Menggandeng AEON, MatahariMall Bereksperimen dengan Skema Cicilan Tanpa Kepemilikan Kartu Kredit

Dalam bincang media hari ini, CEO MatahariMall Hadi Wenas mengungkapkan eksperimen terbaru layanan marketplace yang didukung oleh Grup Lippo ini. Mereka menggandeng layanan pembiayaan AEON untuk memberikan skema cicilan tanpa kepemilikan kartu kredit yang diberi nama Super Cintaku (Super Cicilan Tanpa Kartu). Modal yang dibutuhkan hanyalah informasi KTP. Saat ini mereka memilih 160 item yang bisa dicicil melalui AEON dan ke depannya, jika eksperimen ini dianggap menjanjikan, nantinya akan bekerja sama dengan lebih banyak mitra penjual.

Kepemilikan kartu kredit yang sangat rendah di Indonesia, sementara budaya orang Indonesia yang senang mencicil, membuat pihak MatahariMall mencari-cari alternatif pembiayaan yang bisa mengakomodasi kedua hal tersebut. Pilihan akhirnya jatuh ke AEON.

Selain disebut sebagai market leader di sektor ini, Wenas mengatakan pertimbangan bermitra dengan AEON karena AEON berani mengambil risiko untuk mencoba suatu skema yang belum ada success story-nya. Pihak AEON sendiri mengaku bahwa pihaknya tidak bisa lagi bergantung pada bisnis pembiayaan konvensional yang digelutinya dan lambat laun harus go online ke bisnis e-commerce. Kemitraan ini merupakan jembatan AEON memperluas bisnis dan basis penggunanya dengan cara yang “berbeda”.

Di tahap awal, MatahariMall dan AEON memilih 160 jenis produk yang bisa didukung oleh skema Super Cintaku. Jika memilih skema Super Cintaku, calon pembeli harus membayar DP sebesar 25% dari nilai barang untuk menunjukkan kesungguhan mengikuti program cicilan.

Setelah melengkapi data KTP, pihak AEON membutuhkan waktu 3 hari kerja untuk melakukan survei dan penilaian. Jika disetujui, skema cicilan bisa dipilih dengan pilihan tenor bervariasi, dengan cicilan maksimal 36 bulan (3 tahun) dengan minimum cicilan per bulan 100 ribu Rupiah. Bunga yang dikenakan AEON untuk program ini adalah 1,75% per bulan. AEON sendiri adalah layanan non-bank satu-satunya yang memiliki akses ke Sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia.

Meskipun terlalu dini untuk menyebutkan jenis produk yang populer dengan skema Super Cintaku, Hadi menyebutkan produk laptop, juicer, dan lemari pakaian sebagai kategori populer menggunakan skema ini.

Karena jumlah item yang ditawarkan masih terbatas, MatahariMall tidak akan mengiklankan program ini secara besar-besaran. Jika dianggap menjanjikan, nantinya MatahariMall dan AEON akan memperluas barang yang dicakup program Super Cintaku dengan menggandeng lebih banyak penjual yang memiliki performa sangat baik.

Update MatahariMall di Q1 2016

Di kesempatan yang sama, Hadi mengungkapkan sejumlah metrik terkait perkembangan bisnis MatahariMall. Ia menyebutkan selama bulan Desember, Januari, dan Februari MatahariMall mencatatkan angka pertumbuhan jumlah pendapatan dua digit, atau lebih dari 10% setiap bulannya.

Selain itu Hadi juga mengatakan bahwa titik O2O MatahariMall kini sudah mencapai 613 buah, melonjak sejak mereka bermitra dengan PT Pos Indonesia sebagai last mile. Melalui kerja sama ini, konsumen MatahariMall bisa mengambil barang pesanannya di kantor pos terdekat.

Ketika ditanya soal skema pembayaran yang mendominasi di layanan yang dikelolanya, Hadi menyebutkan bahwa sekitar 50% konsumen masih memanfaatkan skema transfer bank, dengan 80% di antaranya ditransfer ke akun virtual (virtual account) yang lebih memudahkan untuk proses rekonsiliasi. 30% konsumen disebutkan masih memanfaatkan skema COD, sedangkan pengguna kartu kredit berkontribusi di angka 15%.