Logitech Signature M650 Adalah Mouse Nirkabel Dengan Fitur SmartWheel Scrolling Dan Klik Yang Hampir Senyap

Laptop zaman sekarang kebanyakan sudah dilengkapi touchpad bawaan berukuran besar dan responsif. Namun bagi mereka yang membutuhkan kontrol yang lebih presisi, navigasi cepat, dan banyak melakukan aktivitas scrolling maka mouse masih menjadi senjata andalan.

Bicara mouse, Logitech baru-baru ini telah memperkenalkan mouse nirkabel terbarunya yaitu Signature M650. Mouse ini tersedia dalam dua ukuran, medium dan large (Signature M650 L). Ia hadir dengan bentuk berkontur, area ibu jari yang lembut, dan pegangan samping berbahan karet.

Logitech Signature M650 dan Signature M650 L akan tersedia di Indonesia pada 17 Januari 2022. Tersedia di seluruh online marketplace dan toko terdekat dalam warna graphite, off-white, dan rose untuk M650 dan warna graphite untuk M650 L.

Bekerja dengan sistem operasi Windows, macOS, Linux, Chrome OS, iPadOS, dan Android. Terhubung dalam sekejap melalui Bluetooth Low Energy atau Logi Bolt USB receiver yang terdapat dalam paket penjualan.

Harga yang disarankan untuk Signature M650 dan Signature M650 L adalah Rp599.000. Baterainya diklaim bisa bertahan hingga dua tahun.

Fitur Mouse Signature M650

Lebih lanjut, mouse nirkabel ini dirancang untuk meningkatkan setup kerja apa pun dan meningkatkan pengalaman kerja secara keseluruhan dengan fitur-fitur seperti SmartWheel scrolling, klik yang hampir senyap, dan desain berkontur yang menghadirkan kenyamanan.

Mouse Signature M650 menawarkan pengalaman khas mouse Logitech dengan berbagai fungsi produktivitas yang simpel, membuat bekerja sepanjang hari lebih mudah dan lebih cepat,” ungkap Andi Irawan, Cluster Category Manager untuk kategori Personal Workspace & Music di Logitech Indonesia.

Baik mengerjakan dokumen atau browsing, SmartWheel scrolling membantu memberikan pengguliran yang presisi dan pengguna dapat segera beralih ke pengguliran super cepat dalam sekejap. Sementara teknologi SilentTouch yang diusung mampu mengurangi kebisingan klik hingga 90% dibandingkan dengan Mouse Logitech M185.

Mempertimbangkan dampak lingkungan, sebagian dari komponen plastik mouse Signature M650 terbuat dari plastik daur ulang pasca-konsumen (Post-Consumer Recycled / PCR). Sekitar 64% untuk warna graphite, 26% untuk warna off-white, dan 26% untuk warna rose.

Padrone Adalah Mouse PC Berwujud Cincin Fashion

Begitu akuratnya sistem input bernama mouse, periferal ini terus menjadi andalan pengguna komputer selama puluhan tahun. Wujudnya sendiri tak banyak berubah sejak dipatenkan di tahun 1947, walaupun desainnya bertambah ergonomis dan sensornya jadi lebih canggih. Memang ada alternatif berupa trackball atau touchpad, tapi tak ada yang bisa menyamai kenyamanan sebuah mouse.

Tentu saja mouse menyimpan sejumlah kelemahan. Periferal ini membutuhkan bidang dua dimensi agar bisa bekerja. Permukaannya pun tidak boleh sembarangan. Material tertentu kadang tidak dapat dibaca sensor secara optimal, dan itu artinya ada biaya yang harus dikeluarkan lagi untuk membeli mousepad. Sebagai jalan keluar atas kekurangan itu, satu tim asal Swiss memperkenalkan Padrone, yaitu mouse dalam wujud cincin.

Sebagai cincin, Padrone menjawab kelemahan umum yang ada pada mouse konvensional. Pengoperasiannya tidak memerlukan mouse mat, lalu tak ada lagi kendala soal wujud mouse yang tak sesuai dengan kebiasaan atau bentuk tangan kita. Padrone turut memberikan solusi buat pengguna kidal karena ia dapat dikenakan di tangan mana pun. Mouse biasa (terutama model wireless) juga bisa hilang atau jatuh, namun peluang insiden ini terjadi pada Padrone jauh lebih kecil karena prangkat selalu terpasang di tangan Anda.

Desain menjadi aspek terunik dari Padrone. Segala macam sensor bersembunyi dalam tubuh berwarna hitam. Wujudnya mengingatkan saya pada cincin signet (digunakan untuk membuat cap), dengan bagian atas yang melebar. Padrone dapat mudah menyamar sebagai aksesori fashion, dan Anda tidak perlu cemas ia tak muat di jari Anda. Produsen sudah menyiapkan 12 pilihan ukuran.

Cincin mouse Padrone 1

Pada dasarnya, Padrone tidak perlu dilepas saat Anda beraktivitas. Ia telah memperoleh sertifikasi IP67, yang berarti konstruksinya mampu menahan debu dan air maksimal sedalam satu meter selama 30 menit. Dengan begini, kita tetap bisa mengenakannya ketika mencuci tangan (atau bahkan mandi). Bobotnya pun sangat ringan sehingga mungkin Anda akan lupa sedang mengenakan mouse cincin,  hanya 8-gram.

Cincin mouse Padrone 2

Padrone tersambung ke PC Anda lewat Bluetooth tanpa ada software yang perlu diinstal.  Periferal ini kompatibel dengan perangkat-perangkat ber-OS Windows, Mac serta Android (mayoritas laptop sudah dibekali konektivitas Bluetooth). Pengoperasian Padrone hampir serupa seperti menggunakan mouse. Saat dikenakan, kursor mouse akan mengikuti gerakan jari kita. Ketukkan telunjuk di meja sebagai klik kiri dan jari tengah untuk klik kanan lalu, rentangkan atau tekuk telunjuk serta jari tengah buat mengaktifkan fungsi scroll wheel.

Padrone sudah bisa Anda pesan di situs Indie Gogo, satu unitnya dibanderol seharga US$ 200. Produk akan mulai didistribukan pada bulan Juli 2019.

 

Mouse Vertikal Delux Siap Dukung Para Pekerja Kantor Hingga Gamer Pro

Tak banyak orang menyadari tapi ada kelemahan pada desain mayoritas mouse yang kita pakai sehari-hari, meskipun Anda mengeluarkan banyak uang untuk membelinya. Selama mouse didesain secara horisontal, maka periferal tersebut sebetulnya membebani pergelangan tangan Anda. Alasannya? Posisi tangan paling rileks sebetulnya ialah ketika Anda bersalaman.

Itu sebabnya mulai banyak produsen dan desainer memanfaatkan arahan desain berbeda. Bukannya menggunakan rancangan standar, beberapa mouse ergonomis kini mengusung tubuh vertikal. Dan kreasi baru startup asal Tiongkok yang dinamai Delux Mouse ini kabarnya tak hanya disiapkan buat mendukung kegiatan kerja, tapi juga menunjang kebutuhan para gamer profesional.

Delux Mouse 1

Delux adalah mouse berdesain unik, wujudnya cukup kontras dengan periferal sejenis. Penampilan mouse menyerupai adonan roti yang dilipat, lalu rangkaian tombol utama dan scroll wheel diposisikan berlawanan dari sisi thumb button. Rancangannya dibuat sedikit miring ke kiri (jika dilihat dari belakang) untuk menumpu telapak tangan kanan Anda. Tubuhnya berwarna hitam, dibingkai garis lampu LED di area pinggir Delux.

Delux Mouse 4

Menurut tim pencipta Delux, gerakan horisontal saat memakai mouse biasa menyebabkan otot jadi terpelintir dan membuat tangan jadi cepat lelah, apalagi ketika Anda menggunakannya untuk ber-gaming secara intens. Desain Delux diklaim memastikan tangan tetap lemas, walau Anda memakainya selama lima jam non-stop. Selanjutnya, faktor kenyamanan Delux disempurnakan dengan penggunaan bahan Fellowes gel di bagian wrist rest.

Delux Mouse 3

Delux mempunyai empat tombol: klik kiri, kanan dan tombol pada scroll wheel; beserta sepasang thumb button di atas dan bawah ceruk tempat Anda memposisikan jempol. Periferal ini berdimensi 148,85X94,82×98,93-milimeter dengan berat 210-gram. Ada dua varian Delux, yaitu wired dan wireless. Perbedaan antar keduanya di sisi penampilan hanya terletak pada kehadiran LED (hanya versi kabel yang dibekali LED RGB).

Di varian berkabel, Delux menyajikan lima level DPI, yaitu 800/1200/1600/2400/400; sedangkan model wireless hanya memiliki tiga level DPI, 800/1600/2400. Keduanya menyuguhkan polling rate 500Hz dan dijanjikan mampu bekerja sempurna di semua tipe komputer. Khusus di model wireless, Delux membutuhkan baterai AA, tapi pemakaian dayanya sangat irit, dapat bertahan hingga delapan bulan.

Produsen saat ini sedang melangsungkan kampanye pengumpulan dana di Indie Gogo. Di situs crowdfunding tersebut, varian wired dan wireless Delux Mouse dijajakan di harga yang terjangkau, masing-masing hanya dibanderol US$ 56 dan US$ 63.