The Big Six: Enam Pentolan Tim Finalis MPL ID Season 4

Grand Final MPL Indonesia Season 4 (MPL ID Season 4) sudah di depan mata. Akhir pekan nanti (26-27 Oktober 2019), Tennis Indoor Senayan akan menjadi saksi penobatan gelar tim Mobile Legends: Bang-Bang terbaik di Indonesia. Dari total 8 tim yang bertanding selama 8 pekan Regular Season, babak Playoff kini tinggal menyisakan 6 tim saja.

Geek Fam dan Genflix Aerowolf menjadi korban ganasnya pertarungan MPL ID Season 4 di panggung XO Hall MPL Arena. Kini tinggal tersisa EVOS Esports, RRQ, Alter Ego, AURA Esports, ONIC Esports, dan Bigetron Esports, yang siap bertarung di panggung megah Grand Final MPL ID S4.

Enam tim ini, memiliki permainan khas dan juga ujung tombaknya masnig-masing. Enam ujung tombak ini bisa dibilang sebagai “The Big Six”, pemain atau pelatih yang membuat enam tim tersebut punya gaya main yang beda, entah dari strategi rotasi ataupun draft pick unik yang menghibur para penonton.

Membicarakan sosok-sosok tersebut, redaksi Hybrid berbincang dengan Wibi “8KEN” Irbawanto. Ia membagikan pandangannya mengenai sosok yang patut diacungi jempol di balik performa tim yang berhasil lolos hingga ke babak Playoff. Siapa saja sosok sosok tersebut?

Ruben Sutanto (Coach) – Bigetron Esports

Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4
Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4

Membuka obrolan, Wibi langsung menyebut sosok di balik layar dari Bigetron esports yaitu Ruben Sutanto. “Ruben, pelatih dari Bigetron Esports. Selain permainan para pemain yang memang konsisten, saya sedikit banyak memberikan kredit terhadap permainan Bigetron di first half Regular Season kepada sang pelatih.” ucap Wibi.

“Pemolesan taktik serta drafting hero terlihat banyak dialihkan kepada sang pelatih ruben, yang memang mantan veteran esports dengan koleksi juara yang sangat banyak. Saya menyukai drafting Bigetron dengan varian counter pick yang digunakan sang pelatih untuk menghentikan laju permainan lawan. Well deserved recognition untuk sang pelatih.” Wibi menutup pembahasan soal Ruben.

Sebelum menjadi pelatih, Ruben sempat bermain League of Legends secara kompetitif. Walau mungkin belum berhasil membawa prestasi tingkat internasional, namun sepak terjang Ruben di kancah lokal terbilang luar biasa. Tercatat, ia pernah merebut 3 juara League of Legends Garuda Series di 3 tahun berbeda, yaitu tahun 2016, 2017, dan 2018.

Peran serat coach ini jadi terlihat dari kemampuan Bigetron dalam bekerjasama dalam pertandingan di MPL ID Season 4. Hal ini tercermin lewat beberapa statistik yang mereka catatkan seperti KDA tertinggi (5.2), partisipasi kill terbesar kedua (63,27%) dengan rata-rata game tercepat yang diselesaikan pada waktu 12:38 menit.

Yehezkiel “Phoenix” Patric – AURA Esports

Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4
Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4

Veteran esports lain yang turut masuk ke dalam daftar adalah Yehezkiel “Phoenix” Patric; yang juga mantan pemain League of Legends. Phoenix bisa dibilang sebagai salah satu pemain tank yang paling bersinar di antara pemain-pemain lainnya selama MPL ID Season 4.

Wibi sendiri mengatakan, “Untuk AURA, menurut gue jatuh kepada Phoenix. Meskipun rotasi Tank mulai menjadi suatu hal yang awam pada musim ini, namun Phoenix membawa suatu gaya bermain yang berbeda dari pemain lainnya. Sebagai seorang Tank, dia terbilang sangat rinci. Ia memperhatikan ekonomi tim (jumlah minion, level, HP turret, posisi hero, dan spell usage) dan fase lanning sebelum melakukan rotasi, sehingga eksekusi gank dari Phoenix jadi sangat akurat”.

“Konsep ‘Lane Equilibrium’ atau garis tengah lane jadi identik dengan gaya bermain Phoenix yang gesit ketika melkaukan gank. Hampir setiap gank ia lakukan ketika musuh sedang melakukan push di garis tengah lane. Konsistensi dia terhadap prinsip ganking ini. serta kalkulasinya dalam melakukan gank yang dapat mengubah alur permainan di awal sangat menarik perhatian. Maka layak jika sosok Phoenix menjadi perhatian pada tim Aura Esports.” Wibi menjelaskan lebih lanjut.

Pergerakan Phoenix sebagai tank yang secara aktif dan konsisten membantu kawan-kawannya, tercermin lewat statistik merata dari segi Gold Share, Kill Participation dan Assist. Perannya sebagai penyelamat juga sangat terasa, jadi walau ia hanya mengamankan 511 GPM (Gold per Minute) saja, tapi dia berhasil memberi lahan farming untuk sang Marksman, Alive, sehingga ia bisa mendapat catatan 730 GPM.

Gustian “Rekt” – EVOS Esports

Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4
Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4

EVOS Esports kerap menjadi jagoan bagi para penonton MPL ID sejak dari Season 1. Namun entah apa yang terjadi, tim Harimau Putih ini hanya berhasil menguasai babak Regular Season saja, namun kerap gagal mengamankan titel juara ketika bertanding di Grand Final. Kegagalan di partai final pun seakan menjadi kutukan yang terus menghantui tim EVOS walau kerap memainkan jajaran pemain penuh bintang.

Musim ini, EVOS kembali menguasai fase Regular Season di MPL ID S4, tapi apakah pada akhirnya akan dapat mengamankan titel juara? Untuk itu ada sosok Rekt, yang menurut Wibi akan menjadi penyelamat EVOS di musim ini.

“Rekt is a definite powerhouse for EVOS,” Wibi membuka penjelasannya. “dia melambangkan era baru untuk EVOS yang tidak pernah membawa piala selama 3 Season terakhir. Dengan Rekt sebagai ujung tombak tim yang selalu memberi performa konsisten selama musim ini, saya pribadi punya banyak harapan terhadap EVOS yang sedang terlahir kembali.

Menyebut Rekt sebagai penyelamat EVOS di musim ini bukan hanya omong kosong belaka. Secara statistik, mantan pemain Bigetron ini terbukti menjadi ujung tombak tajam yang selama ini diidam-idamkan oleh EVOS Esports. Ia mencatatkan diri sebagai pemain dengan KDA tertinggi (6.9), Kill terbanyak kedua (188 kill), dan GPM tertinggi dengan 778 Gold per Minute.

Muhammad Julian “Udil” Ardiansyah – ONIC Esports

Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4
Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4

Tim ini berhasil menyodok dan menjadi bahan perbincangan pada MPL ID S3 kemarin. Mendominasi scene lokal hampir sepenuhnya, mencatatkan kemenangan beruntun selama musim kompetisi 2018-2019, bahkan menjadi juara se-Asia Tenggara lewat gelaran MLBB Southeast Asia Cup 2019 (MSC 2019). Siapa sosok di balik kemenangan tersebut? “ONIC Esports? Definitely Udil” Wibi menjawab dengan sangat tegas.

“Bisa dibilang tim ONIC terlalu terpusat pada power play yang dilakukan oleh Udil. Jika ia bisa membawa 120% kemampuannya lagi, maka ia bisa tampil layaknya seorang Hokage dengan kekuatan rubah ekor sembilan. Dengan begitu, jelas ONIC akan menjadi tim yang amat sangat ditakuti pada babak Playoff mendatang.” Wibi yang ternyata seorang wibu, menjelaskan dengan menggunakan referensi anime Naruto.

Peran Udil sebagai ujung tombak tim ONIC Esports memang masih terlalu dominan. Tercatat Udil hampir merajai semua aspek yang ditorehkan oleh ONIC Esports mulai dari GPM, KDA, Damage per Minute, hingga Kill Participation.

Ini bisa menjadi pedang bermata dua bagi si Landak Kuning. Pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan adalah mencari cara untuk memberi ruang gerak sebebas-bebasnya bagi Udil agar dapat farming dengan leluasa. Dengan keuntungan level dan equip, Udil bisa menggila lalu melibas musuh-musuhnya dengan tanpa takut apapun. Pertanyaannya, jika ruang gerak Udil berhasil dibatasi oleh tim musuh, akankah ONIC Esports bisa kembali merengkuh piala MPL ID di musim ini?

Muhammad “Lemon” Ikhsan – Rex Regum Qeon

Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4
Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4

“Untuk tim Rex Regum Qeon saya pilih Lemon. Salah satu pemain mechanical Mage terbaik yang pernah ada di ranah esports MLBB.” Wibi langsung menjawab, ketika ditanya siapa pemain ujung tombak yang punya peran paling besar dari tim RRQ.

“Sang pemain ikonik tersebut ingin membuktikan bahwa dia dan RRQ bisa kembali ke tahta juara layaknya penampilan mereka di MPL Season 2. Banyak yang harus dibuktikan oleh Lemon di Season 4 dan babak Playoff ini adalah panggung untuk membuuktikan kembali ke dunia bahwa dirinya memang pantas berada di tahta juara.” Wibi lanjut menjelaskan.

Musim ini, RRQ menjadi yang memiliki 10 orang pemain menjadi salah satu tim dengan pemain terbanyak di MPL ID S4. Pembagian jatah bermain serta variasi strategi yang ditunjukkan terbukti berhasil membuat lawan kebingungan. Tapi nyatanya, Lemon tetap tampil sebagai pemain Mage yang wajib disegani.

Kendati demikian, Lemon tidak terlalu mencolok secara statistik, mengingat kolaborasinya dengan Tuturu di setiap pertandingan berlangsung. Lemon menempati posisi kedua di seluruh statistik dan data yang ditorehkan RRQ selama gelaran Regular Season. Apalagi perannya di dalam tim juga terbilang hanya menjadi “pedang kedua” bila Tuturu gagal dalam pertarungan yang berlangsung.

Eldian “Celiboy” Rahardian Putra – Alter Ego

Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4
Sumber: Dokumentasi Resmi MPL ID S4

Bukan rahasia lagi bahwa Celiboy adalah pemain yang paling memberi kesan selama gelaran Regular Season MPL ID S4. “Alter Ego, The Dark Horse. Tim yang selalu mengalami kesulitan menembus juara satu, walau selalu mengekori para juara setiap Season di gelaran MPL. Celiboy adlaah pemain yang layak disimak jika melihat tim Alter Ego.” Wibi menyatakan pendapatnya.

“The Miracle Boy berjasa banyak dalam meletakkan Alter Ego sebagai tim peringkat ketiga di Regular Season. Jika performa Celiboy dan para pemain Alter Ego lainnya bisa konsisten hingga babak Playoff, bukan tidak mungkin MPL Season 4 menjadi trofi perdana tim Alter Ego.” Tutup caster yang punya nama panggung dengan pelafalan HachiKen.

Celiboy menjadi Miracle Boy bukan cuma asal sebut saja, karena pemain ini benar-benar bermain gemilang dan membawa Alter Ego bangkit ke papan atas MPL ID S4. Salah satu contohnya saja, dia merupakan pemain dengan status Kill terbanyak (215) selama gelaran Regular Season MPL ID S4. Tapi memang, tubuh tim Alter Ego secara keseluruhan juga sedang dalam kondisi prima. Melihat ke sisi lain, pemain Tank Alter Ego, LeoMurphy bahkan juga mencatatkan statsitik assist yang tinggi sebanyak 306 assist; menggeser torehan “Raja Assist” RRQ.Vyn.

Gensi dan ambisi setiap tim untuk mengukuhkan gelar juara MPL Indonesia Season 4 akan tersaji di babak Playoff yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan. The Big Six pasti akan menunjukkan permainan serta siasat terbaiknya agar dapat mendapatkan titel paling bergengsi di kancah MLBB lokal tersebut.

Mampukah ONIC Esports mengembalikan gengsinya sebagai tim terbaik Asia Tenggara dan mempertahankan gelar juara MPL? Sanggupkah EVOS Esports menjaga kans juara yang terbangun sejak babak Regular Season? Atau, prediksi juara baru dari tim-tim papan tengah akan terwujud dengan berbagai kejutan menarik?

Jangan lupa, saksikan langsung gelaran Grand Finals MPL ID Season 4 di Tennis Indoor Senayan pada tanggal 26-27 Oktober 2019 karena acara ini gratis! Dapatkan pula hadiah berupa diamonds selama acara untuk penonton yang beruntung.

Nasib Buruk ONIC Esports di Pekan Ketujuh MPL Indonesia Season 4

Tanpa terasa, Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Indonesia Season 4 sudah menyelesaikan pertandingan pada pekan ketujuh. Pada pekan ini, pertandingan berjalan dengan sengit, dengan berbagai kejutan terjadi.

Satu tema besar yang menjelaskan MPL ID S4 pekan ketujuh ini mungkin adalah nasib ONIC Esports yang begitu buruk. Memang saat bertemu Aura, ONIC Esports sedikit melakukan percobaan dengan mengganti Udil dengan Trust, walau sebenarnya Trust menunjukkan permainan yang kurang memuaskan di beberapa pekan terakhir.

Dalam pertandingan tersebut, ONIC berhasil menjaga keseimbangan di awal permainan. Sayangnya ONIC malah jadi loyo ketika pertandingan sudah memasuki fase late game. Pada pertandingan ini, ONIC harus merelakan poin kemenangan mereka, Aura menang dengan skor 2-0 lewat aksi Kaja yang dimainkan oleh Darkness secara memukau.

Sumber: MPL ID Official Media
Sumber: MPL ID Official Media

Jadwal pertandingan berikutnya ONIC adalah melawan Bigetron Esports. Tim berlogokan robot ini sebenarnya merupakan penghuni klasemen papan tengah di pekan ke-5 dan ke-6, bersama dengan Alter Ego dan Aura. Walau pada paruh musim sebelumnya ONIC adalah juara MPL ID S3 dan MLBB Southeast Asia Cup 2019, namun di musim ini mereka seperti ditarik ke bawah dan dibuat “setara” dengan ketiga tim tersebut.

Melawan Bigetron Esports, ONIC harus kembali menerima torehan buruk. Setelah mereka kalah pada game pertama, ONIC melihat secercah harapan setelah Udil turun tahta menggantikan Trust pada game kedua. Namun harapan tersebut langsung direnggut dan dihancurkan oleh Bigetron Esports. Saat ONIC terlalu nekat menginisasi Lord, Bigetron yang dalam kondisi prima segera mengambil kesempatan atas blunder tersebut. Bigetron mendapat Wipe-out, mereka tak lagi ragu, langsung menyerbu lewat tengah dan menghancurkan base milik ONIC dengan bantuan sebuah siege minion.

Nasib buruk ONIC Esports hanya satu hal di MPL ID S4 pekan ketujuh, hal lain yang tak kalah menarik adalah Genflix Aerowolf yang mengalahkan RRQ di pekan ini. Walau mengandalkan roster runner-up MPL ID S3, namun entah kenapa performa Genflix Aerowolf terbilang lesu di musim ini.

Menghadapi RRQ yang merupakan pengisi peringkat 2 di MPL ID S4, mereka akhirnya berhasil mengecap kemenangan yang sudah cukup lama diidam-idamkan. Genflix berhasil mendominasi game pertama, namun Tuturu dan kawan-kawannya sempat menyamakan kedudukan jadi 1-1.

Sumber: MPL ID Official Media
Sumber: MPL ID Official Media

Tapi Genflix akhirnya berhasil menemukan pola permainannya di pekan ini, dan berhasil memenangkan pertandingan melawan RRQ dengan poin 2-1. Kendati demikian, kemenangan ini tak banyak mengubah keadaan. RRQ tetap bertengger di peringkat 2, sementara Genflix juga tidak bergeming di peringkat terbawah.

Hal terakhir yang juga tak kalah menarik disimak di pekan ini adalah penampilan tim Alter Ego. Berhadapan dengan Geek Fam, salah satu tim penghuni papan tengah ini ternyata tampil cukup kesulitan. Pergerakan lihai Celiboy terus diperhitungkan oleh Geek Fam, yang tentu membuat Alter Ego juga jadi kesulitan.

InsticT dengan permainan yang ciamik berbuah hasil yang baik pada permainan. Doyok yang sempat abse selama beberapa pekan juga menunjukkan kualitasnya dengan caranya memainkan Esmeralda. Geek Fam sempat mencuri poin pada game pertama. Sayangnya Alter Ego lagi-lagi menunjukkan permainan mereka yang sesungguhnya.

Sebagai tim yang pernah menundukkan tim-tim favorit juara MPL Indonesia Season 4, permainan Maungzy dan kawan-kawan bukan sembarang permainan. Lewat aksi sang Rising Star, Celiboy, armada Alter Ego memimpin dominasi dan melanjutkan tren positif mereka belakangan ini di pekan ini. Alter Ego memenangkan game melawan Geek Fam, 2-1.

Sumber: MET Official Page
Sumber: MET Official Page

Pekan depan akan menjadi pekan terakhir dari regular season MPL ID Season 4. Akankah tim papan atas tumbang di pekan terakhir? Mampukah Alter Ego merebut tahta tersebut? Akankah ONIC dapat menyelesaikan masalah mereka dan keluar dari kekalahan beruntun yang mereka alami?

Pastikan Anda menyaksikan pekan terakhir Regular Season MPL ID S4 setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu. Anda dapat menyaksikannya langsung secara offline di MPL Arena (XO Hall Markas), Tanjung Duren, Jakarta Barat, atau menyaksikannya secara online lewat Mobile Legends: Bang Bang official Facebook Page.