Nokia 5.1, Nokia 3.1 dan Nokia 2.1 Ramaikan Pasar Smartphone Kelas Budget

HMD Global baru saja merilis tiga smartphone anyar untuk segmen menengah ke bawah: Nokia 5.1, Nokia 3.1, dan Nokia 2.1. Dari namanya, kelihatan bahwa ketiganya merupakan model yang membawa penyegaran spesifikasi, menyesuaikan dengan standar 2018, meski ada pula sejumlah perubahan desain yang cukup menarik.

Sebelumnya, HMD sudah lebih dulu merilis versi baru dari Nokia 6. Sama seperti ponsel tersebut, ketiga smartphone baru ini juga menjalankan sistem operasi yang paling gres, yakni Android 8.1 Oreo, dan HMD tetap berkomitmen untuk merilis update sampai setidaknya tiga tahun ke depan.

Nokia 5.1

Nokia 5.1

Secara desain, Nokia 5.1 masih mirip seperti pendahulunya, dengan sasis yang terbuat dari aluminium utuh (unibody). Perbedaannya, wajahnya jadi kelihatan lebih ‘bersih’ berkat sensor sidik jari yang dipindah posisinya ke belakang. Bukan cuma itu, layarnya pun sedikit lebih besar.

Ponsel ini mengemas layar 5,5 inci dengan rasio 18:9, naik 0,3 inci dari Nokia 5, tapi lebar bodinya malah menyusut 2 inci berkat perubahan rasio tersebut. Yang istimewa, layarnya kini full-HD (2160 x 1080), dengan kerapatan pixel 443 ppi, naik drastis dibanding pendahulunya yang cuma berlayar 720p.

Performanya ikut didongkrak. Chipset yang digunakan bukan lagi Snapdragon kelas bawah, melainkan MediaTek Helio P18 berinti delapan dengan GPU Mali T720, yang HMD klaim mampu meningkatkan kinerja secara menyeluruh hingga 40%. Pilihan RAM dan storage internalnya ada dua: 2 GB/16 GB, atau 3 GB/32 GB, plus slot microSD.

Di sektor kamera, Nokia 5.1 mengusung kamera belakang 16 megapixel dengan dukungan phase-detection autofocus (PDAF) dan dual-tone flash. Kamera depannya 8 megapixel, sedangkan baterainya memiliki kapasitas 2.970 mAh.

HMD bakal melepas Nokia 5.1 di Eropa mulai bulan Juli dengan harga €189 untuk varian RAM 2 GB, atau €219 untuk varian RAM 3 GB. Pilihan warnanya ada tiga: hitam, biru, dan warna tembaga.

Nokia 3.1

Nokia 3.1

Nokia 3.1 mengikuti jejak Nokia 5.1 dengan menggunakan layar berasio 18:9, meski resolusinya cuma 1440 x 720 pixel di panel berukuran 5,2 inci. Penampilannya cukup mirip seperti versi 2017, namun sepintas kelihatan sedikit lebih elegan meski material yang digunakan masih sama (bingkai aluminium dipadukan panel polycarbonate di belakang).

Selain layar yang lebih besar, Nokia 3.1 juga menjanjikan peningkatan performa hingga 50% berkat pemakaian chipset MediaTek MT6750. Chipset yang digunakan ini mengemas prosesor octa-core, sedangkan pendahulunya cuma ditenagai prosesor quad-core, sehingga klaim HMD tampaknya cukup bisa dipertanggungjawabkan.

HMD turut menawarkan Nokia 3.1 dalam dua opsi RAM dan storage: 2 GB/16 GB atau 3 GB/32 GB, plus slot microSD. Kamera utamanya 13 megapixel, sedangkan kamera depannya 8 megapixel. Baterai yang diusung memiliki kapasitas 2.990 mAh.

Ponsel ini akan hadir lebih dulu di bulan Juni dengan banderol €139 untuk varian RAM 2 GB, atau €169 untuk varian RAM 3 GB. Kombinasi warnanya juga ada tiga: biru/tembaga, hitam/krom, dan putih/silver.

Nokia 2.1

Nokia 2.1

Meneruskan kiprah pendahulunya yang belum berusia satu tahun, Nokia 2.1 tampil dengan layar yang lebih besar: 5,5 inci, 1280 x 720 pixel. Performanya tentu saja juga meningkat, apalagi berkat penggunaan chipset Snapdragon 425 yang diklaim 50% lebih cepat dibanding Snapdragon 212 milik pendahulunya.

Sayang sekali RAM-nya masih 1 GB, dan storage internalnya pun cuma 8 GB, meski untungnya masih ada slot microSD. Untuk kamera sepertinya juga masih sama: 8 megapixel di belakang, 5 megapixel di depan. Beruntung Nokia 2.1 masih mempertahankan salah satu keunggulan pendahulunya, yakni baterai berkapasitas masif, tepatnya 4.000 mAh, dikemas dalam bodi yang tebalnya belum melewati 1 cm.

Juga menarik untuk disorot adalah software-nya. Sistem operasi Android 8.1 Oreo yang dijalankan bukanlah versi standar, melainkan versi Go seperti yang ada pada Nokia 1, yang telah dioptimalkan untuk hardware kelas bawah, serta datang bersama sejumlah aplikasi bawaan Go Edition macam Gmail, YouTube, Maps, dan lain sebagainya.

HMD berniat menjual Nokia 2.1 mulai bulan Juli mendatang dengan harga $115. Selisihnya tidak jauh dari Nokia 1, padahal spesifikasi Nokia 2.1 bisa dibilang cukup superior.

Sumber: Android Central dan HMD Global.

General Mobile Luncurkan Smartphone Android One, GM8 dan GM8 Pro

Google punya dua inisiasi yang sama-sama bertujuan menghadirkan pengalaman Android bagi pengguna seluas-luasnya dengan harga terjangkau. Android One digulirkan terlebih dahulu, kemudian disusul dengan Android Go Oreo Edition di tahun 2017 lalu. Meski konsepnya berbeda, namun goal yang ingin dicapai sejauh ini tak tampak berbeda.

Di ajang MWC 2018 ini sejumlah Android Go sudah menampakkan diri, tapi General Mobile menempuh jalan berbeda, pengembang asal Turki lebih memilih menggunakan Android One ketimbang Android Go lewat perangkat barunya yang bernama GM8 dan GM8 Pro.

General Mobile GM8
General Mobile GM8

Mengemas Android 8.0 Oreo, GM8 merupakan smartphone 5,7 inci dengan resolusi 1.440 x 720 piksel dan hadir dalam dua varian, RAM 3 GB + penyimpanan internal 32 GB untuk GM8 dan RAM 4 GB + memori 64 GB untuk varian GM8 Pro. Jika pengguna masih membutuhkan lebih banyak ruang simpan, mereka bisa menambahkan kartu microSD hingga kapasitas 128 GB.

General Mobile GM8 didukung oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 435 dan baterai 3.075 mAh. Sayangnya, tidak ada pengaturan kamera ganda yang bisa dipamerkan, karena perangkat hanya dilengkapi kamera 13 MP di bagian depan dan belakang.

General Mobile GM8
General Mobile GM8

Selain kamera dan flash, di bagian belakang GM8 juga duduk sensor sidik jari yang menjadi pintu akses utama ke dalam sistem perangkat. Kemudian di balik cover tersebut, bersemayam baterai sebesar 3.075mAh yang akan menopang nafas perangkat selama digunakan.

Menurut beberapa bocoran dan rumor, General Mobile kemungkinan juga akan meluncurkan model lain yang menggunakan Android Go.

General Mobile GM8
General Mobile GM8

Sumber berita GeneralMobile.

Sharp Rilis Aquos S3, Smartphone Android Murni Body Tangguh

Pernah dengar apa itu Android One? Ya, program yang dibesut Google yang menyuguhkan bentuk paling murni dari Android dan menjamin Anda mendapatkan versi Android terbaru dengan harga terjangkau.

Nah salah satu manufaktur langganan Google ialah Sharp. Pabrikan ponsel asal Jepang itu kembali merilis perangkat Android One yakni Sharp Aquos S3.

Secara spesifikasi smartphone Android 8.0 Oreo ini lumayan oke. Sharp Aquos S3 mengusung layar IPS dengan panel IGZO 5 inci resolusi full HD 1080×1920 piksel (441 ppi). Otaknya Sharp menaruh kepercayaan kepada chipset Qualcomm Snapdragon 430, ditopang RAM 3GB, dan memori internal 32GB.

Selain Android One, keunggulan lain ialah Sharp Aquos S3 telah bersertifikat IPX5/IPX8/IP6X/MIL-STD. Ya, cukup tangguh dan diklaim tahan air, tahan debu, dan tahan banting hingga pada ketinggian 1.2 meter.

Sharp Aquos S3 turut dilengkapi kamera utama 13-megapixel, kamera depan 5-megapixel, dan baterai 2.700 mAh dengan port USB Type-C. Serta tersedia dalam balutan warna black, white, pink, dan green.

Harga Sharp Aquos dibanderol JPY 32.400 atau sekitar Rp3,9 jutaan. Sayangnya smartphone Android Nougat ini hanya dijual di Jepang dan dibundling eksklusif dengan operator Y! Mobile.

Update Android 8.0 Oreo untuk Xiaomi Mi A1 Bawa Fitur Fast Charging?

Belum lama ini Xiaomi telah meluncurkan pembaruan Android 8.0 Oreo untuk pengguna perangkat Mi A1 meskipun baru versi beta. Tapi, peluncuran ini menjadi langkah awal sebelum versi finalnya digulirkan. Hanya soal waktu sebelum hal itu terealisasi.

Dalam prosesnya, serangkaian pembaruan untuk Xiaomi Mi A1 terus digulirkan untuk para beta tester. Berdasarkan temuan mereka, ada beberapa hal baru yang disebut bakal memanjakan pengguna Mi A1 nantinya. Yang pertama, penguji beta menemukan perangkatnya menjalankan aplikasi lebih cepat dari sebelumnya dan juga peningkatan di sisi animasi yang disebut lebih halus dari versi Android Nougat.

xiaomi-mi-a1-android-oreo-3

Selain performa, Android Oreo juga menghadirkan beberapa fitur tambahan seperti mode picture-in-picture, autofill, smart text selection, notification dots, dan peningkatan kamera belakang. Tapi ada satu fitur yang paling disorot, yaitu kehadiran dukungan fast charging. Salah satu pengguna mengatakan bahwa ponselnya terisi penuh dari kondisi nol persen hanya dalam waktu 92 menit setelah melakukan pembaruan. Padahal sebelumnya ia membutuhkan waktu 2 jam lebih untuk mendapatkan pasokan daya yang sama. Sayangnya, pengguna tersebut mengaku menggunakan charger milik OnePlus 5T, bukan charger standar miliknya.

Fast charging memang merupakan salah satu fitur yang “hilang” di Mi A1 kendati perangkat sudah mengadopsi Snapdragon 625 yang notabene mendukung Quick Charge 3.0. Jadi, banyak pengguna Mi A1 yang sangat berharap Xiaomi sengaja menyimpan fitur fast charging untuk update-update berikutnya.

Nah, menjelang pembaruannya tersedia, bagi Anda yang berencana beli tapi masih ragu, bisa simak review kami di tautan ini.

Sumber berita telecomtalk.

Google Duo Bakal Terintegrasi ke Aplikasi Bawaan Android

Google punya rencana yang cukup matang untuk aplikasi panggilan video barunya, Duo. Setelah merilisnya secara global pada bulan April lalu, Google kini berencana untuk mengintegrasikan Duo ke aplikasi bawaan Android, membuat cara kerjanya jadi mirip FaceTime di iOS.

Jadi dari dalam aplikasi Phone, Contacts atau Messages, pengguna bisa langsung melakukan panggilan video melalui Duo. Aplikasi Duo sendiri tentu saja sudah harus ter-install di perangkat, dan lawan bicara Anda juga harus merupakan pengguna Duo agar fitur ini dapat bekerja.

Yang kebagian jatah lebih dulu adalah para pengguna Pixel generasi pertama, juga lini perangkat Nexus dan Android One. Google memastikan kalau integrasi Duo juga bakal hadir di Pixel 2 dan Pixel 2 XL, lalu ke berbagai perangkat Android lain seiring berjalannya waktu.

Kalau operator yang digunakan mendukung jaringan ViLTE (video over LTE, lanjutan dari VoLTE), panggilan video bakal otomatis dijalankan di atas jaringan tersebut. Kalau tidak, pengguna masih bisa melakukan panggilan video bersama siapapun yang memiliki aplikasi Google Duo pada perangkatnya.

Seperti yang saya bilang, integrasi ini secara tidak langsung akan mengubah peran Duo menjadi makin mirip dengan FaceTime di iOS. Namun kalau FaceTime hanya bisa dilakukan antar pengguna perangkat iOS, Duo tidak demikian karena versi iOS-nya sebenarnya juga ada.

Sumber: Google.

HTC Ikut Siapkan Smartphone Android One?

Android One tampaknya sedang memperoleh momentum untuk kembali berkiprah lebih luas bersama pabrikan-pabrikan yang lebih dikenal. Setelah Xiaomi dengan Mi A1-nya beberapa hari yang lalu, kali ini brand HTC dikabarkan berencana ikut ambil bagian dalam program perangkat murah inisiasi Google tersebut. Walaupun Mi A1 tidak benar-benar murah seperti yang kebanyakan orang bayangkan.

Di tahun 2017 ini, HTC tampaknya tak terlalu ambisius untuk meluncurkan smartphone unggulan. Mereka malah disebutkan bakal melepas smartphone yang tergabung dalam program Android One.

LlabTooFeR dan Evan Blass, dua profil yang kerap memperoleh bocoran-bocoran akurat sama-sama membeberkan informasi terkait eksistensi sebuah perangkat bernama HTC Ocean Life atau U11 Life. Evan Blass bahkan memperoleh sebuah foto yang diklaim sebagai perangkat yang dimaksudkan.

HTC U11 Life dirumorkan bakal mengemas penampang layar selebar 5,2 inci dengan resolusi 1920 x 1080 piksel. Dalamannya bakal mengandalkan chipset Snapdragon 630 dan memori internal seluas 32GB. Sampai di sini, jelas sekali bahwa HTC tak ingin bermain di kelas entry level, tapi lebih ke kelas menengah seperti halnya Xioami Mi A1. Berikutnya smartphone bakal menawarkan dua buah “mata” di belakang dan depan. Kamera bagian belakang diyakini bakal memiliki sensor 16MP, sementara kamera depan belum dibeberkan berapa resolusinya.

Seperti smartphone Android One lainnya, HTC U11 Life bakal mengemas sistem operasi Android murni atau stock Android alias tanpa embel-embel kustomisasi. Tapi, pemilik perangkat akan dimanjakan dengan ketersediaan update jika ada OS terbaru. Jika bukan yang pertama, paling tidak lebih cepat dibandingkan brand lainnya.

Google tampaknya ingin kembali menghidupkan program Android One namun dengan pendekatan yang berbeda. Alih-alih fokus ke pasar lokal bersama pabrikan setempat, Google mulai menggandeng brand-brand yang lebih punya nama di pasar global termasuk lokal. Bukan hanya Xiaomi dan HTC, Google juga dikabarkan sudah menjalin komunikasi yang intens untuk meluncurkan smartphone Android One bersama Motorola lewat Moto X4 yang akan menjadi smartphone Android One pertama yang berkiprah di pasar Amerika Serikat.

Sumber berita Ubergizmo dan AndroidPolice.

Xiaomi Mi 5X Kini Bisa Mencicipi ROM Mi A1 Android One

Xiaomi akhirnya ikut bergabung dalam liga kecil pabrikan perangkat yang memproduksi smartphone Android One, program inisiasi smartphone murah untuk pasar berkembang. Tapi mari singkirkan dulu antusiasme berlebihan Anda, karena smartphone Mi A1 dan Mi 5X sejatinya adalah smartphone yang sama tapi dibalut nama berbeda. Sehingga kemudian sejumlah orang bertanya-tanya apakah mungkin melakukan port ROM Mi A1 ke smartphone Mi 5X.

Tak butuh waktu lama untuk menjawab pertanyaan itu. Karena sebuah tim pengembang yang menamkan dirinya HeliOus sukses melakukan port ROM Mi A1 sehingga memungkinkan untuk dipasang ke Mi 5X. Dan ini bukan versi beta, melainkan sudah versi stabil yang artinya sudah bisa digunakan tanpa banyak masalah berarti.

Tetapi tentunya untuk melakukan pemasangan ROM, Anda harus melewati beberapa proses yang tidak mudah serta resiko kegagalan. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuka bootloader dan memasang TWRP. Selanjutnya, unduh berkas ROM dan simpan di memori internal Mi 5X. Ukuran berkasnya sendiri sebesar 1,2GB. Kemudian pengembang juga menyertakan dokumentasi pelengkap berisikan tutorial pemasangan ROM dari awal hingga akhir. Silahkan dibaca di sini.

Mi A1 menyuguhkan layar 5,5-inci Corning Gorilla Glass 2.5D dengan resolusi full-HD, disematkan pada tubuh ergonomis bermaterial aluminium. Ia diotaki oleh chip Snapdragon 625 (CPU octa-core Cortex A-53 2GHz dan GPU Adreno 506), yang dibantu RAM 4GB, ROM 64GB, dan ditenagai baterai 3.080mAh. Di India, Xiaomi Mi A1 dibanderol seharga INR 15 ribu atau kisaran US$234.

Mi A1 ini seperti sudah diketahui mengusung sistem operasi murni Android seperti halnya Google Pixel. Bedanya, Xiaomi membenamkan beberapa aplikasi khas MIUI untuk memberikan warna berbeda. Perangkat juga dipastikan bakal memperoleh update ke Android 8.0 Oreo atau mungkin juga ke Android P saat waktunya tiba nanti.

Sumber berita GSMArena dan MIUI.

Xiaomi Bersiap Hadirkan Smartphone Android One di Indonesia?

Program Android One pertama kali diluncurkan dalam kemasan perangkat pintar pada tahun 2014 lalu di India. Tujuan dari inisiasi ini adalah untuk menghadirkan stock Android murni dan terkini ke smartphone murah ke pasar-pasar berkembang. Setelah debut manis di India, Google memboyong Android ke beberapa negara potensial seperti Nepal, Pakistan, Indonesia, Afrika, Bangladesh dan Filipina.

Tapi gayung tak bersambut, sempat ngehit di awal-awal kemunculannya, kini perlahan-lahan Android One mulai terkikis oleh persaingan. Hadirnya smartphone murah dari vendor seperti Xiaomi menjadi batu sandungan yang terbukti sulit untuk diruntuhkan, meski Google menjanjikan iming-iming yang menggoda. Tapi kemudian, muncul rumor menarik, di mana Xiaomi dikabarkan berniat untuk ikut bergabung bersama pabrikan lokal dalam meracik smartphone berbasis Android One. Ini menarik, karena akan ada dua asumsi. Apakah Google sedang berupaya memanfaatkan popularitas Xiaomi di pasar berkembang, atau Xiaomi lah yang justru memanfaatkan dukungan penuh dari Google untuk masalah ketersediaan update Android-nya. Sehingga mereka bisa lebih fokus menggarap sisi hardware? Apapun itu, kedua belah pihak semestinya memperoleh keuntungan.

Spekulasi ini mengemuka menyusul merebaknya dokumen di situs POSTEL Indonesia yang menampilkan sebuah perangkat bernama Xiaomi Mi 5X sedang melalui fase pengujian. Di dalam screenshot yang beredar tampak pula penjelasan yang cukup lengkap, mengenai dukungan piranti lunak yang diberikan oleh Google melalui program Android One. Dikatakan lebih lanjut, Mi 5X bakal mengemas layar 5,5 inci dan mendukung dual SIM.

bocoran POSTEL mi-5x-A1

Sayang sampai kini belum ada konfirmasi resmi terkait bocoran yang sudah banyak beredar di media online. Belum jelas juga apakah sisi hardware masih akan sama seperti yang dibawa oleh Mi 5X yang baru saja diluncurkan oleh Xiaomi.

Jika benar, langkah ini bisa menjadi batu lompatan kedua bagi Google untuk kembali menggairahkan program Android One. Selama ini, mereka lebih sering menggandeng pabrikan lokal untuk merakit perangkat. Bergabungnya Xiaomi akan menjadi sebuah keuntungan besar, terlebih Google juga dikabarkan berencana untuk memboyong Android One ke pasar Amerika Serikat.

Sumber berita XDA dan gambar header ilustrasi Mi 5.

Lewat X1, Sharp Hadirkan Kembali Smartphone Android One

Insiasi Android One yang diusung Google boleh jadi telah dianggap kurang memberi dampak, terlebih ketika Google telah menyiapkan Android Go sebagai . ṕroyek’ lainnya untuk menyasar pasar budget smartphone. Proyek Android One juga dianggap tidak berhasil lantaran penjualannya dianggap tidak sesuai ekspekstasi.

Namun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan langkah Sharp untuk kembali merilis smartphone inisiasi Android One teranyar mereka yang bertajuk Sharp X1 yang memang sengaja dirilis khusus untuk pasar Jepang.

Sang produsen yang juga berasal dari negeri matahari terbit itu telah membekali smartphone Sharp X1 ini dengan spesifikasi yang cukup mumpuni, terutama jika dibanding dengan jajaran smartphone Android One yang pernah dirilis oleh produsen lain sebelumnya.

Sharp X1 hadir dengan bentang layar IGZO LCD berukuran 5,3 inci yang mampu menghadirkan resolusi sebesar 1920 x 1080 piksel, sedangkan untuk dapur pacunya smartphone ini telah disokong dengan prosesor octa-core Snapdragon 435 besutan Qualcomm.

Bergeser ke bagian memory-nya, ponsel ini juga telah dibekali dengan RAM sebesar 3GB serta kapasitas penyimpanan internal sebesar 32GB, itupun masih bisa ditingkatkan melalui slot memory yang bisa dijejali dengan kartu memori microSD berkapasitas hingga 256GB.

Tak hanya itu, smartphone yang hadir dengan sistem operasi Android 7.1 Nougat itu juga telah memiliki sejumlah fitur yang biasa ditemukan pada smartphone flagship seperti, port USB Type-C, sensor pembaca sidik jari (fingerprint sensor), serta hadirnya fitur FeliCa, yakni salah satu layanan smart card yang populer digunakan untuk melakukan transaski elektronik dan perbankan di kawasan Asia.

Hal menarik lainnya, selain telah dibekali dengan kamera utama berkemampuan 16 megapiksel dan kamera selfie 8 megapiksel, smartphone Sharp X1 ini juga memiliki kemampuan untuk bisa menangkis cipratan tahan air dan debu.

Untuk mendukung proses kinerja sehari-harinya, pihak Sharp telah menjejalkan baterai berkapasitas cukup besar yakni 3,900 mAh, dengan baterai sebesar itu, proses pengisian bisa dilakukan dengan waktu yang relatif cepat yakni hanya membutuhkan waktu 3 jam saja untuk mengisi baterainya hingga penuh.

Sayangnya, smartphone Sharp X1 ini hanya dipasarkan di kawasan Jepang melalui jaringan operator Y!Mobile yang ada di negara tersebut. Sebelumnya, Sharp juga pernah merilis ponsel Android One melalui model Sharp Aquos 507SH yang juga khusus diapasarkan dikawasan Jepang.

Android One sendiri merupakan inisiasi Google yang bekerja sama dengan sejumlah produsen smartphone lokal di sejumlah negara untuk merilis ponsel dengan harga terjangkau.

Sumber: Liliputing.com | Gambar Header: Y! Mobile

GM 5, Smartphone Android One Pertama dengan OS Android Nougat

Google Pixel dan LG V20 menjadi dua smartphone pertama yang membawa sistem operasi Android 7.0 Nougat sejak dilahirkan. Tapi, kedua ponsel pintar tersebut hanya menarik bagi sebagian pengguna, tidak bagi konsumen kelas menengah ke bawah yang merasa keduanya masih terlalu mahal.

Untungnya General Mobile hadir sebagai opsi lain yang lebih terjangkau. Menawarkan alternatif smartphone Android Nougat yang lebih murah, General Mobile secara resmi mengumumkan kehadiran GM 5, smartphone program Android One pertama yang ditenagai OS Android 7.0 Nougat.

GM 5 hadir dengan komponen yang digunakan kebanyakan ponsel kelas entry level, seperti prosesor quad core dari Qualcomm, tapi belum diketahui secara pasti model yang digunakan. Kemudian RAM 2GB dan memori internal seluas 16GB.

General-Mobile-GM-5 (2)

Menawarkan layar 5 inci beresolusi HD, GM 5 juga mempunyai sepasang kamera cukup baik. Di belakang, smartphone menggunakan kamera 13MP sedangkan di depan menawarkan resolusi 5MP untuk menangani kebutuhan selfie dan panggilan video.

Dalam debutnya, GM 5 dibalut warna Golden, Space Gray dan Black. Tenaga utama dipasok oleh baterai sebesar 2.500mAh yang juga terbilang standar.

General Mobile memang belum membeberkan berapa harga jual GM 5, namun ponsel pintar murah ini dipastikan bakal menyambangi 20 negara di Eropa antara lain Azerbaijan, Albania, Afghanistan, Belga, Bosnia, Kroasia, Cyprus, Georgia, Ghana, Yunani, Iraq, Kenya, Luxembourg, Moldova, Belanda, Pakistan, Serbia, Tunisia, Turki dan Uzbekistan.

Sumber berita Ausdroid dan General Mobile