[ASL S3 Team Profile] Comeback: Tim Kuda Hitam yang Siap Menyergap

Dalam ekosistem esports suatu game, tak bisa dipungkiri bahwa komunitas punya peranannya tersendiri. Selain menjadi ruang diskusi atau berbagi tips permainan, pasalnya komunitas juga bisa menjadi ruang untuk memunculkan talenta-talenta baru.

Kalau bicara soal komunitas di ekosistem esports AOV, contoh nyata hal ini adalah tim Comeback. Sebelum membahas asal usul tim yang merupakan salah satu tim kuda hitam ini lebih lanjut, mari kita simak dahulu perjalanan tim Comeback sejauh ini di ASL Season 3.

Setelah dua pekan berjalan, tim ini sepertinya baru mulai menemukan tempo permainannya belakangan ini. Memang, pada pekan pertama mereka cukup sial, harus langsung bertemu EVOS Esports yang notabene punya jam terbang dan pengalaman yang jauh jika dibanding Comeback.

Tetapi pada pekan kedua, mereka langsung mengamuk, mengamankan dua kemenangan sekaligus. Melawan dua organisasi besar di Indonesia, Bigetron dan BOOM.ID, mereka berhasil membuktikan bahwa mereka memang berhak mengisi slot ASL Season 3. Kini, mereka mengisi peringkat 4 di klasemen ASL. Kalah dengan BOOM.ID karena beda skor agregat.

Cukup wajar jika Comeback menjadi tim yang cukup kuat. Sebab, tim ini punya latar belakang menarik. Sebelum tampil mandiri dengan nama comeback, roster ini adalah pernah menjadi asuhan dari salah satu organisasi esports terbesar di Indonesia, RRQ.

Namun, sayangnya roster tersebut harus bubar pada bulan April 2019 lalu. Mars dan Phoenix memilih untuk berpisah jalan, namun Damskii, Abella, dan Cipengz memilih untuk tetap bersama. Dihibahkan slot ASL untuk musim ketiga, mereka bertiga akhirnya bergabung dengan Comeback, sebuh guild yang digagas oleh roster ex-GGWP.ID dan menjadi tim yang sekarang bertanding di ASL Season 3.

Peran serta roster ex-GGWP.ID juga menjadi alasan kenapa tim ini jadi cukup kuat. Sebelum tim Comeback akhirnya terbentuk, Cipengz dan kawan-kawan berasal dari satu komunitas yang kerap berkumpul di GH milik tim GGWP.ID. Ketika itu mereka saling berlatih dan membantu satu sama lain, termasuk roster Comeback kini, yang banyak diasuh oleh mantan kapten GGWP.ID, Aldi dan kawan-kawan.

Salah satu pemainnya pun, Irdham “Damskii”, punya pengalaman malang melintang di dunia kompetitif MOBA. Sebelum akhirnya terjun ke Arena of Valor, dirinya adalah salah satu pemain profesional League of Legends yang bermain di liga kasta satu, League of Legends Garuda Series (LGS). Ketika itu ia bermain dengan tim Kamikaze, tim yang juga jadi tempat bernaung sosok yang kini lebih dikenal sebagai Youtuber, Ericko “SoapKing” Lim.

damski_cr
Damskii, salah satu pemain tim Comeback yang punya cukup pengalaman malang melintang di dunia kompetitif MOBA. Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Walaupun dengan berbagai latar belakang yang dimiliki, nyatanya tak ada tim yang sempurna. Setiap tim pasti punya masalahnya tersendiri untuk menghadapi kompetisi, apalagi kompetisi bergengsi seperti ASL Season 3. Bagi tim Comeback, salah satunya adalah soal menemukan chemistry.

Walaupun mereka kerap berkumpul bersama di dalam satu komunitas, namun jadi lain cerita jika harus bermain, bekerja sama, dan berkompetisi di liga kasta utama. “Jujur, untuk menciptakan chemistry bermain, kita butuh waktu yang cukup lama dan melalui proses yang sulit.” ujar Damskii.

“Salah satu masalah yang harus kita hadapi seperti menurunkan ego sesama pemain, dan mencari cara agar kita tingkat kemampuan mekanik kita jadi setara.” Damskii melanjutkan.

Kendati mengalami kesulitan-kesuliatan tersebut, mereka sebenarnya cukup percaya diri menghadapi tim-tim raksasa di ASL Season 3 ini. “Kalau ditanya pede atau nggak, kita yakin 80% bisa menang lawan mereka. Kita pede karena ada bimbingan roster ex-GGWP, yang menurut kami berdampak sangat signifikan.” Abella mengatakan kepada Hybrid.

Mereka juga sempat memberikan komentarnya terhadap tim-tim yang dihadapi selama musim berjalan ini. Dari total 6 tim yang akan ia hadapi, menurutnya tim lain yang patut diwaspadai selain EVOS adalah tim Saudara Esports (SES).

“Kalau EVOS sih udah nggak usah ditanya lagi..hahahaha.” jawab Abella seraya berkelakar. “Tapi memang kalau selain EVOS, tim yang juga berbahaya itu SES menurut kita.” Cipengz menimpali.

Menurut Comeback, SES jadi bahaya karena beberapa hal. Mereka cukup solid secara mekanik, eksekusi strategi, dan juga cara mereka draft hero. Ditambah lagi, mereka juga punya hero pool yang luas, membuat permainan mereka bisa sangat fleksibel dan adaptif terhadap keadaan.

Selain dari SES, tim lain yang juga cukup berbahaya adalah Bigetron. “Kalau Bigetron, kita selalu waspada sama draft-nya sih. Karena di sana ada Teemola yang jadi mastermind. Tapi kalau mekanik, kita pede, karena kita jauh lebih jago dari mereka.”

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
(Dari kiri ke kanan) CipengZ, vQ, Abeel, dan Damskii. Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Roster Comeback Untuk ASL Season 3

  • Irdham “Damskii” Hilmansyah – Sidelaner
  • Ilham “CipengZ” Aldiqri – Midlane
  • Agung Budi “Abeel” Laksono – Sidelaner
  • Ade “Melow” Kurnia – Observer
  • Viqi “vQ” Suhendra – Jungle

Menutup obrolan, kami berbincang soal target mereka untuk ASL ini. Semua tim tentunya ingin menjadi juara, namun Comeback sebetulnya punya beberapa kekhawatiran tersendiri. “Jujur, menghadapi kompetisi yang keras, kami merasa masih banyak kekurangan. Salah satunya yang terasa kita kalah ilmu soal strategi dan gaya permainan. Apalagi kalau dibandingkan sama tim-tim besar.” Damskii menjawab mewakili tim.

Selain soal ilmu dan pengalaman, Damskii juga mengakui bahwa mereka cukup nervous kalau harus menghadapi panggung besar. “Skill dan segala macemnya kita mungkin bisa ngomong pede, tapi kalau menghadapi panggung besar kita nggak pede bang..hahaha. Belum ada pengalaman soalnya.”

“Walau begitu, target sih pasti juara. Tapi kalau bicara realistis, kita yakin setidaknya kita bakal dapat 4 besar di ASL Season 3 ini.” jawab Damskii menutup pembicaraan.

Tim Comeback masih akan bertarung selama 4 pekan ke depan di ASL Season 3 ini. Memasuki pekan ketiga, Comeback kali ini kembali menghadapi SES dan tim DG Esports. Akankah tim kuda hitam ini dapat membuktikan bahwa dirinya juga tak bisa diremehkan? Anda bisa langsung ke ESL Indonesia Official Page dan kanal Youtube ESL Indonesia untuk informasi serta tayangan langsung ASL Season 3.

Disclosure: Hybrid adalah perwakilan Media Relations untuk ESL Indonesia Championship Season 2

Masuk Musim Ketiga, AOV Star League kini Diselenggarakan oleh ESL Indonesia

Sementara Arena of Valor World Cup 2019 masih berlangsung sampai 14 Juli 2019, kancah kompetitif AOV di Indonesia pun tentu masih dalam masa tenang. Kendati demikian, bukan artinya kancah kompetitif AOV Indonesia berhenti bergeliat dan mempersiapkan diri untuk musim 2019-2020.

Setelah dari tahun ke tahun event resmi Arena of Valor dilaksanakan secara mandiri oleh Garena, ASL Season 3 datang dengan kejutan. Untuk musim ini, Garena menggandeng ESL Indonesia untuk melaksanakan liga kasta satu Arena of Valor Indonesia.

Seperti musim sebelumnya, ASL musim ketiga masih mempertandingkan 7 tim AOV terbaik se-Indonesia dalam format liga selama tiga pekan. Kompetisi akan menggunakan format best of 3 double round robin, yang artinya semua tim akan bertemu dengan semua tim lainnya sebanyak dua kali, dengan setiap pertandingan dilakukan dalam seri best-of-3.

Kompetisi akan dimulai pada bulan Juli ini, nantinya 4 tim teratas akan masuk ke fase playoff, bertanding secara offline pada bulan September mendatang. Babak playoff akan menentukan siapa tim AOV terbaik di Indonesia, dan mendapatkan piala ASL by ESL musim 3.

“Kami sangat merasa terhormat untuk dapat membawa ASL ke program National Championship kami.” Kata Nick Vanzetti, Senior Vice President ESL Asia Pacific Japan dalam rilis resmi dari ESL.  “Kita bahagia untuk bekerja sama Garena Indonesia dalam kesempatan ini, menyatukan tujuan kami untuk lanjut membentuk ekosistem esports berkelanjutan di Indonesia.”

Kerjasama antara Garena dengan ESL ini tentu membuat tayangan ASL jadi semakin dinanti oleh para penggemar Arena of Valor Indonesia. Pertandingan liga ASL yang selama ini terkenal penuh rivalitas sengit, dikombinasikan dengan produksi kelas dunia dari ESL, akan seperti apa jadinya?

“Harusnya bakalan bagus, mengingat production value ESL yang sudah next level banget” Adji “Sven” Hadi Perdana mengomentari kerjasama ini. “Selain soal manjain penonton, gue juga mau mention dari sudut pandang gue sebagai caster. Kalau berkaca dari gelaran ESL Clash of Nation kemarin, gue melihat memang caster dimanjain, baik dari segi disiplin waktu ataupun kenyamanan sang caster sendiri. Direct operation-nya juga keren, sehingga caster diajarkan untuk jadi lebih profesional.”

Sumber: Facebook Adji Sven
Sumber: Facebook Adji Sven

Sementara itu, redaksi Hybrid juga mencoba menghubungi Stefano Adrian, Project Manager ESL Indonesia. “Yang pasti dengan kita sebagai penyeneggara, kita akan berikan best production quality, entah itu secara broadcast ataupun offline.” Jawab Stefano. “Selain itu, yang pasti konten-konten menarik dalam bentuk kolaborasi ESL dan ASL juga akan hadir. Sebagai tambahan informasi, liga ASL juga akan menggunakan format Global Ban-Pick seperti yang digunakan di AWC.”

Kerjasama ini tentu diharapkan mendorong kompetisi ASL agar jadi lebih nikmat untuk disaksikan. ASL musim ketiga akan hadir mulai Rabu, 17 Juli 2019 mendatang. Jika Anda ingin menyaksikannya, Anda dapat langsung pergi ke kanal Youtube ESL Indonesia, untuk menyaksikan tayangan ASL Musim ketiga.