Content Collision Hadirkan Platform C2Live, Bantu Brand Selenggarakan Lomba Blog

Content Collision (C2), salah satu perusahaan content marketing asal Indonesia, merancang sebuah platform yang disiapkan untuk melayani dan membangun ekosistem kreator di Asia Tenggara. Platform tersebut diberi nama C2Live. Platform yang dikembangkan C2 ini selain bisa membantu brand mengadakan lomba blog secara lebih efisien juga bisa membantu mengelola data. Termasuk membantu brand dalam mempromosikan ke komunitas, menyeleksi dan menilai artikel satu per satu.

Konten saat ini menjadi salah satu senjata paling ampuh untuk promosi dan meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap sebuah brand. Seiring berkembangnya teknologi dan konsumsi internet, konten pun berkembang. Semula, blog yang hanya berisi tulisan kini lazim dilengkapi oleh infografis maupun video. Dengan demikian lomba blog bisa menjadi strategi penguatan brand. C2Live hadir

“Kami paham bahwa brand dan penerbit (publisher) yang sedang menembus pasar Asia Tenggara membutuhkan konten berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan pasar lokal. Namun, mereka belum tahu cara yang tepat untuk membuat dan mendistribusikan konten tersebut,” ujar COO C2live Enricko Lukman.

Lebih lanjut Enricko juga menjelaskan C2Live mencoba menghasilkan solusi untuk memberikan pelayanan terhadap ekosistem blogger dan kreator konten Indonesia. Termasuk mempertajam karya dan mendorong mereka untuk membangun karier.

“Pada saat yang bersamaan, kami sadar bahwa masih belum banyak pihak yang memberikan pelayanan penuh terhadap ekosistem blogger dan kreator konten Indonesia. Maka dari itu, kami ingin membantu mereka memecahkan berbagai tantangan di profesinya, membantu mereka mempertajam karyanya, hingga mendorong mereka untuk membangun karier yang sesuai dengan passion,” terangnya.

Enricko menambahkan tujuan C2Live dihadirkan untuk menjadi sarana kepada siapa saja yang ingin memanfaatkan kekuatan dari konten-konten baik dalam jumlah kecik maupun besar. Saat ini C2Live masih baru memulai. Tercatat sejauh ini memiliki kurang dari 10.000 pengguna.

Dengan tren perkembangan yang saat ini, C2Live berharap bisa menjadi platform atau mesin bagi brand dan publisher yang ingin menjalankan lomba blog. Di sisi lain, C2Live juga bisa berfungsi sebagai platform untuk menciptakan portofolio secara gratis bagi para kreator konten.

Meluncur di Indonesia, Aplikasi musical.ly Siapkan Strategi Monetisasi

Setelah generasi millennial sudah banyak dijadikan target pasar oleh berbagai layanan berbasis teknologi, ternyata masih ada generasi yang memiliki potensi untuk menjadi target pasar yang menguntungkan. Adalah generasi Z atau Gen-Z yang rata-rata lahir pada tahun 1996-2012, mulai dilirik oleh penyedia aplikasi hiburan secara global.

Salah satu aplikasi hiburan yang saat ini mulai mendapat perhatian besar dari sejumlah Gen-Z adalah musical.ly. Aplikasi media sosial yang berasal dari Tiongkok ini, kini meresmikan kehadirannya di Indonesia dan telah memiliki sekitar 200 juta pengguna secara global, dengan sebagian besar digunakan oleh remaja berusia 13 hingga 20 tahun (Gen Z).

Kepada media Country Manager musical.ly Indonesia Teguh Wicaksono mengungkapkan, peresmian tim musical.ly di Indonesia bertujuan untuk memudahkan lokalisasi semua konten sekaligus merangkul lebih banyak talenta muda dalam komunitas musical.ly.

“Sejak 6 bulan terakhir pengguna dari Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bukan hanya memanfaatkan fitur dan filter menarik dari musical.ly, namun juga membangun komunitas yang makin besar jumlahnya,” kata Teguh.

Sekilas aplikasi musical.ly mirip dengan Vine yang sempat popular namun terpaksa tutup sekitar tahun 2016 lalu. Namun demikian untuk memberikan layanan lebih, musical.ly dilengkapi dengan konten musik yang beragam dari label musik lokal hingga Apple Music.

“Setiap hari kami mencatat sebanyak 12 juta video musik diciptakan per harinya, menjadikan musical.ly platform ideal untuk musisi mempromosikan musiknya kepada target pasar Gen-Z,” kata Teguh.

Fitur atau filter yang menjadi andalan dari musical.ly adalah transisi hingga video online untuk membuat, berbagi dan mencari konten sepanjang 60 detik. Untuk memberikan tampilan yang “clean” dan menarik, musical.ly baru saja melakukan pembaruan di halaman depan atau timeline milik pengguna.

“Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan, musical.ly juga memiliki fitur untuk share ke media sosial lainnya, seperti Instagram dan Facebook, sesuai dengan kebutuhan pengguna,” kata Teguh.

Bakal melancarkan strategi monetisasi

Saat ini musical.ly belum melancarkan strategi monetisasi dan masih fokus kepada akuisisi pengguna atau yang lebih dikenal dengan “Muser” yang sebanyak 65% berasal dari kalangan Gen-Z. Sebagai platform yang menyediakan konten dan fitur menarik, musical.ly mengklaim telah berhasil menghasilkan content creator yang unik dan berbakat. Semua muser tersebut bisa diikuti oleh pengguna baru. Semakin banyak jumlah pengikut dari Top Muser tersebut, semakin besar kesempatan mereka untuk mendapatkan penawaran endorse dan lainnya.

“Di berbagai kesempatan para Top Muser tersebut kerap kami hadirkan sebagai perwakilan dari musical.ly. Bukan hanya dari Jakarta pengguna musical.ly juga beredar hingga ke Makassar, Balikpapan dan Bali,” kata Teguh.

Saat ini aplikasi musical.ly sudah bisa diunduh di App store, Google Play Store dan Amazon. Sementara untuk kolaborasi yang telah dilakukan dengan brand lokal di antaranya adalah dengan Ismaya Live, Global TV, Indosat Ooredoo untuk paket data terbaru dan label musik ternama seperti Warner Music Indonesia, Universal Indonesia dan Sony Music Indonesia untuk mempromosikan musisi lokal baru.

Application Information Will Show Up Here

YouTube Tambahkan Fitur Blur Objek Bergerak untuk Pembuat Video

YouTube telah sejak lama menyediakan alat khusus bagi penggunanya yang berfungsi untuk meng-edit, memotong, menambahkan musik, atau mencampurkan dua video jadi klip yang menarik. Dan sejak 2012 YouTube juga menyediakan blurring tool sebagai alat bantu menyembunyikan identitas atau informasi sensitif lainnya. Tool blurring tersebut diakui sangat membantu, dan YouTube setuju masih ada ruang yang bisa dikembangkan.

Kabar baiknya, kemarin pada hari Kamis waktu setempat YouTube resmi mengumumkan peluncuran tool Custom Blurring yang memungkinkan pengguna untuk menerapkan efek blur guna menutupi objek di dalam video, bahkan untuk objek yang bergerak.

Dalam pernyataan resminya YouTube bahwa fitur ini diharapkan dapat membantu pengguna menutup informasi yang sensitif, identitas seseorang di dalam video, atau menutup pemandangan yang tidak semestinya ada tanpa harus merekam ulang kejadian di tempat yang sama.

Kunci utama dari fitur baru ini adalah kemampuannya dalam menutup objek bergerak berkat teknologi analisis gerak kembangan YouTube. Kemampuan semacam ini tidak ditemukan di tool lawas. Penggunaannya pun sangat mudah, Anda cukup membuat kotak di sekitar objek yang ingin ditutup, kemudian tool akan melakukan sisanya. Anda dapat memindahkan area blur, mengubah ukuran atau memilih kapan harus muncul dan menghilang. Tool juga dilengkapi opsi “lock” yang dapat diterapkan untuk objek tidak bergerak.

Selain itu, YouTube juga memberikan opsi penyimpanan kepada pengguna, apakah ingin menyimpannya sebagai bagian di video yang sama atau membuat salinan baru. Fitur ini baru tersedia di YouTube versi desktop.

Berikut adalah beberapa video yang menggunakan Custom Blurring tool baru.

Sumber berita YoutubeCreator dan gambar header Shutterstock.