Migo Offers E-Bike Rental Through Application

The concept of ride sharing is starting to spread around big cities in Indonesia. Many were inspired from there  to make similar services or other innovations. Form of innovation from the ride sharing concept invasion is presented by Migo in Surabaya. With digital technology, Migo provides e-bike rental service. The solution is claimed to be the first in Indonesia.

Migo tries to facilitate users in ordering and payment. For reservations, user can just scan the QR Code on every bike. These things can be done through the Migo app available on Google Play and the App Store.

“Migo has technological advantages different from other transportation. Start from the registration, the top-up process, opening, locking up, until restoring Migo to the station can be done just by a smartphone in hand,” said Migo’s team member, Tony Chandra.

Migo provides approximately 100 points of substation scattered around Surabaya. On these substations, users can rent and return their bikes. For the rent cost, Migo set it based on kilometers at affordable prices to the public.

Migo applies Rp2,000 base rate for the first 2 kilometres. Afterwards, users will be charged Rp.500 per kilometre. Whereas, waiting or stopping charges are set to Rp500 per 15 minutes. Waiting or stopping charges are valid from 06.00 to 20.00.

“Currently Migo has approximately 100 points of substation scattered throughout Surabaya. If you want to know the substation points above, you can directly download Migo app via Play Store or App Store. Substations as Migo partners act as an extension of Migo’s hand in providing electric bike units and ready to serve customers,” said Tony.

Right now Migo has already acquired 2000 registered users with 1000 active user on average. By the end of this year, Migo plans to add 50 new substations to ease the access.


The original article is written in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Dalam 1 Menit, Roda GeoOrbital Ubah Sepeda Biasa Anda Jadi e-Bike

Adopsi sepeda elektrik di dunia mengalami kenaikan stabil sejak akhir abad ke-20. Mudah digunakan, efisien dan ramah lingkungan merupakan beberapa aspek mengapa makin banyak orang memilihnya. Namun tak bisa dipungkiri, e-bike memang relatif lebih mahal dibanding versi normal. Dan mungkin Anda tidak akan berpikir untuk membelinya jika sudah memiliki sepeda biasa.

Developer sudah lama mencari solusi praktis atas kendala tersebut, dan beberapa solusi berhasil ditemukan. Kali ini sebuah alternatif ditawarkan oleh tim kecil dari Cambridge. Menggunakan pendekatan serupa Centinel, GeoOrbital memperkenalkan GeoOrbital Wheel, yaitu roda unik yang bisa mengubah sepeda standar menjadi e-bike cukup dalam waktu satu menit. Rahasia dari kemudahaan pengoperasian GeoOrbital terdapat pada desainnya.

GeoOrbital mengusung rancangan orbital, wujudnya seperti roda Light Cycle di film Tron. Device terdiri atas ban flat-proof, unit pengendali motor dengan tubuh unibody aluminium kelas pesawat terbang, baterai li-ion dan motor DC. Satu-satunya bagian yang tidak tersambung ke roda adalah throttle-nya. Developer menyediakan dua tipe ukuran, dan proses pemasangannya sama sekali tidak memerlukan alat bantu.

GeoOrbital 02
Spesifikasi lengkap GeoOrbital Wheel.

Ban bermotor elektrik tersebut kompatibel ke hampir semua jenis sepeda, dan demi memastikannya, developer telah menguji ratusan model dari era berbeda. Dua ukuran GeoOrbital Wheel dapat terpasang ke ban 26-inci serta 700C (termasuk 28- sampai 29-inci) di depan. Untuk mentenagainya, tim memanfaatkan baterai lithium-ion removable Panasonic 36V.

Dengan unit baterai tersebut, GeoOrbital mampu menjangkau jarak 80-kilometer (dibantu kayuh) atau kisaran 48-kilometer untuk roda 26-inci. Jika Anda betul-betul mengandalkan motor elektriknya saja, GeoOrbital dapat menempuh 32-kilometer (19km roda 26-inci). Tentu saja semakin banyak kita mengayuh, maka baterai jadi kian awet. Motor Brushless DC 500W bisa membawa Anda hingga kecepatan maksimal 32km per jam dalan enam detik.

Bagian ban GeoOrbital terbuat dari busa padat, sehingga Anda tak perlu mengisi angin atau khawatir bocor. Ia didesain agar tahan lama serta bisa digunakan di bermacam-macam kondisi cuaca. Perangkat dilengkapi pula dengan outlet USB, sehingga Anda dapat mengisi baterai smartphone sampai speaker portable, atau menyambungkannya ke lampu sepeda.

Saat ini developer telah sukses mengumpulkan dana buat merampungkan proyek mereka via Kickstarter. Di platform crowdfunding itu, Anda sudah boleh memesannya. Di sana satu unit GeoOrbital dipatok di harga US$ 700, mulai didistribusikan bulan November 2016.

Sepeda Elektrik Futuristik Ini Terbuat Dari Kayu

Di era modern, berbagai langkah diambil demi mengejar terobosan. Walau kata ‘inovasi’ terdengar menjanjikan, kini kita malah bingung: benarkah ide-ide tersebut akan mempermudah hidup atau hanya sekedar gimmick. Baca artikel ini lebih lengkap, dan mungkin Anda akan bertanya-tanya untuk siapa sebenarnya sepeda rancangan Aceteam dibuat. Continue reading Sepeda Elektrik Futuristik Ini Terbuat Dari Kayu