Kementrian Olahraga Malaysia Umumkan Rencana Pembangunan Ekosistem Esports

Tanggal 1 Oktober 2020 lalu, Kementrian Olahraga Pemuda dan Olahraga Malaysia (KBS) mengumumkan roadmap berisi rencana pembangunan ekosistem esports lokal. Rencana pembangunan tersebut nantinya akan dilakukan oleh lembaga baru yang diberi nama Esports Integrated atau ESI, dengan perusahaan lokal bernama Impact Integrated sebagai operator. Dikabarkan juga bahwa ESI akan fokus pada pembangunan ekosistem yang terintregasi, lewat sebuah insiatif fase pertama.

Mengutip dari IGN SEA, dikatakan bahwa insiatif fase pertama termasuk: sebuah platform untuk mengelola dan mensentralisasi ekosistem esports, yang di dalamnya termasuk alat untuk membuat turnamen online, membuat gelaran Malaysia Esports Circuit, memperkenalkan konferensi esports, serta menyarankan kerangka kerja dan pedoman seputar esports yang lebih baik.

Menteri pemuda dan Olahraga, Yang Berhormat Dato' Sri Reezal Merican Naina Merican. Sumber: The Star Malaysia
Menteri pemuda dan Olahraga, Yang Berhormat Dato’ Sri Reezal Merican Naina Merican. Sumber: The Star Malaysia

“KBS bangga bisa bekerja bersama dengan ESI untuk membuat sebuah roadmap esports nasional, dan menjadi katalis terhadap berkembangnya industri esports di Malaysia. Dengan kebangkitan esports di wilayah Asia Tenggara, inisiatif ini tak hanya menciptakan kesempatan bagi para pemuda, tetapi juga menyediakan platform untuk membangun serta meningkatkan kemajuan industri esports di negara kami.” Ucap Menteri pemuda dan Olahraga, Yang Berhormat Dato’ Sri Reezal Merican Naina Merican.

Lebih lanjut, Ahmed Faris Amir selaku CEO Impact Integrated yang menjadi penyelenggara ESI juga menambahkan. “Kami bangga bisa mendukung negara dalam membangun industri esports. ESI memiliki visi untuk membuat sebuah ekosistem yang berkelanjutan nan bersemangat, yang memungkinkan pertumubuhan, serta memastikan perlindungan dan pemeliharaan keberagaman bagi pemain esports di berbagai level di Malaysia.”

Lebih jauh , ESI juga mengungkap beberapa rencana jangka panjang. Pertama ada Capacity Building programme, yang fokus untuk meningkatkan kemampuan sosok sosok belakang layar esports, seperti tournament/event organizer, manager tim serta coach, yang akan dimulai pada tahun 2021 mendatang.

Ahmed Faris Amir selaku CEO Impact Integrated. Sumber: The Star Malaysia
Ahmed Faris Amir selaku CEO Impact Integrated. Sumber: The Star Malaysia

Rencana lain dari ESI termasuk membangun Esports Hub. Semacam “Silicon Valley-nya” esports Malaysia yang dibangun di Spacerubix, Puchong, dan akan selesai 2021 mendatang. Hub tersebut akan menyertakan beberapa hal, seperti venue untuk turnamen LAN, tempat latihan untuk pemain esports amatir ataupun profesional, dan area networking untuk para pelaku industri esports.

Sama sama diinisiasi oleh pemerintahan, ada kekhawatiran bahwa inisiatif ESI nantinya akan bertabrakan dengan badan esports yang sudah ada, yaitu Malaysian eSports Federation (MESF). Terkait hal tersebut, Ahmed Faris Amir mengatakan kepada TheStar Malaysia, bahwa ESI sudah bicara dengan MESF soal bagaimana agar kedua badan tersebut bisa bekerja sama, dan saling berbagi peran dalam perkembangan esports Malaysia.

Sukses Sebagai Atlet Esports, Pria Ini Dapat Kewarganegaraan Malaysia

Atlet esports Muhammad Aiman Hafizi Ahmad akhirnya resmi menjadi warga negara Malaysia pada 1 September 2020. Terlahir pada 17 Agustus 2020 di Taiping, Perak, Aiman memiliki ibu dengan kewarganegaraan Indonesia. Dia lalu diadopsi oleh keluarga Malaysia tak lama setelah dia dilahirkan. Kemudian, orangtua angkat Aiman mendaftarkan kelahiran Aiman menggunakan sertifikat lahir dari Departemen Registrasi Nasional (NRD). Sayangnya, ketika itu, Aiman dinyatakan bukan warga negara Malasia.

Aiman tumbuh besar di Perak, Malaysia. Pada 2012, ketika Aiman berumur 12 tahun, orangtua angkat Aiman — Ahmad Sidin dan Masniah Ramli — mencoba untuk mendaftarkan Aiman sebagai warga negara Malaysia atas dasar Konstitusi Federal Artikel 15. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa semua orang dengan keadaan spesial memiliki kesempatan untuk menjadi warga negara Malaysia selama mereka masih berumur di bawah 21 tahun. Hanya saja, pada 2015, permintaan tersebut ditolak tanpa alasan.

pemain esporst malaysia
Aiman (kedua dari kanan) di PMNC Malaysia National Championship. | Sumber: Malay Mail

Pada 2017, orangtua Aiman kembali mencoba untuk mendaftarkannya sebagai warga negara Malaysia. Aiman mulai meniti karir sebagai pemain profesional pada 2018. Dia bermainn PUBG bersama dengan tim AROV Esports. Pada 2019, tim tersebut lolos babak kualifikasi untuk maju ke turnamen regional. Sayangnya, Aiman tidak bisa ikut bersama timnya. Alasannya, Aiman tidak punya paspor karena dia dianggap tidak punya kewarganegaraan.

Masih pada 2019, Aiman berhasil menjadi bagian dalam tim esports VIP Squad. Dia dan timnya mampu lolos ke turnamen Call of Duty di Singapura. Sekali lagi, Aiman tak bisa pergi karena ketiadaan paspor, walau turnamen itu akhirnya dibatalkan karena pandemi COVID-19. Aiman mengaku, dia sempat ingin menyerah sebagai atlet esports karena dia tidak bisa bertanding di luar Malaysia. Setelah dia mendapatkan kewarganegaraan Malaysia, dia tak lagi perlu khawatir tentang paspor.

“Saya senang dan sangat berterima kasih karena diberikan kewarganegaraan Malaysia,” kata Aiman pada Malay Mail. “Sebelum saya dinyatakan sebagai warga negara Malaysia, saya tidak bisa melakukan apapun yang ingin saya lakukan. Sekarang, saya merasa punya harapan baru.”

Dukungan pemerintah memang punya peran penting dalam mengembangkan industri esports di sebuah negara. Misalnya, di Tiongkok, pemerintah telah mengakui esports professional dan esports operator sebagai pekerjaan resmi. Tak hanya itu, mereka juga memberikan fasilitas khusus pada sejumlah atlet esports resmi, seperti fasilitas pendidikan dan kemudahan VISA.