FaZe Clan Umumkan Kerja Sama Dengan Verizon

FaZe Clan umumkan kerja samanya dengan salah satu provider telekomunikasi besar di Amerika Serikat, Verizon. Dalam kerja sama ini, Verizon akan menjadi exclusive 5G partner dari FaZe Clan. Selain itu, dalam kerja sama ini Verizon juga mendapat hak eksklusifitas terhadap para pemain profesional serta konten kreator FaZe Clan secara keseluruhan. Dalam kerja sama ini, FaZe Clan dan Verizon juga akan berkolaborasi untuk event dan konten yang menunjukkan “transformational experience” dari jaringan Verizon kepada pemain, penggemar, serta para kreator.

Terkait kerja sama ini Jaci Hays selaku COO FaZe Clan mengatakan. “FaZe Clan sangatlah bangga bisa melakukan bisnis bersama Verizon. Jaringan 5G milik milik mereka akan sangat membantu bisnis kami, dan mendukung pemain kompetitif, streamer, serta konten kreator kami berkembang dengan menggunakan teknologi terbaru. Kami tidak sabar untuk mengerjakan konten khusus dalam kerja sama ini yang akan dilakukan beberapa bulan ke depan, mendorong program livestream kami, serta bekerja bersama dalam sebuah kegiatan marketing bersifat eksperimental untuk para gamers, serta penggemar FaZe Clan yang sangat bersemangat.”

Sumber: Tommaso Boddi / Getty Images
FaZe Clan, salah satu organisasi esports terbesar di Amerika Serikat. Sumber: Tommaso Boddi / Getty Images

Lebih lanjut, John Nitti, Chief Media Officer Verizon menambahkan. “Kami sangat semangat bisa bekerja sama dengan rekan seperti FaZe Clan untuk menunjukkan kemampuan Verizon 5G Ultra Wide Band Network kepada komunitas gaming. Kerja sama ini membuka kemungkinan untuk membawa konten gaming, event, serta entertainment ke tingkat berikutnya untuk para pemain, penggemar, juga kreator konten di berbagai belahan dunia.”

Tak bisa dipungkiri bahwa FaZe Clan merupakan salah satu organisasi esports besar di dunia. Salah satu resep sukses mereka adalah menyatukan antara kompetisi esports dengan gaya hidup glamor ala selebriti yang disajikan lewat konten-konten video. Berkat hal tersebut, nama FaZe Clan kini seakan menjadi salah satu identitas dalam subkultur gaming.

Sumber: Tommaso Boddi / Getty Images
Sumber: Tommaso Boddi / Getty Images

Maka dari itu, tidak heran jika FaZe Clan tak hanya giat di bidang kompetisi dan kreator konten saja, tetapi juga dalam bisnis merchandising. Pada November 2019, FaZe Clan bahkan membuka sebuah toko apparel, seraya menyatakan niatannya untuk menjadi “Supreme” dari komunitas gaming. Berawal dari niatan tersebut, tidak heran jika FaZe Clan jadi bekerja sama dengan beberapa brand apparel besar seperti Champion dan Kappa, bahkan jadi menarik perhatian ekosistem olahraga untuk melakukan co-branding seperti apa yang dilakukan oleh Manchester City dan NFL.

Terakhir kali, FaZe Clan baru mengumumkan pendanaan mereka terhadap startup nutrisi esports bernama CTRL, dan memperpanjang kerja sama co-branding mereka dengan Manchester City.

Perusahaan Esports di Amerika Bertahan Selama Pandemi Berkat Bantuan Pemerintah

Selama masa pandemi ini, dampak ekonomi mungkin bisa dibilang menjadi salah satu yang cukup berat. Esports juga terdampak terhadap hal ini. Walaupun IDC melaporkan bahwa penonton esports meningkat dua kali lipat selama pandemi, namun esports tetap mengalami kerugian-kerugian tertentu dari segi bisnis.

Salah satunya sempat diceritakan oleh CEO NRG Esports, Joe Miller, bagaimana pandemi membuat organisasi mereka kehilangan pendapatan dari gelaran offline Call of Duty League dan Overwatch League, yang dibatalkan karena situasi pandemi. Namun ekosistem esports di AS cukup beruntung, karena pihak pemerintah memiliki sebuah inisiatif untuk ini. Inisiatif tersebut berupa uang pinjaman dalam program yang bernama Paycheck Protection Program (PPP).

Sumber: Call of Duty League Official
Liga skala besar seperti Call of Duty League mungkin jadi salah satu yang paling terdampak karena situasi pandemi ini. Sumber: Call of Duty League Official

Seperti namanya, program tersebut berfungsi sebagai insentif untuk para perusahaan agar tetap dapat membayar gaji pegawainya selama masa resesi ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. Uang pinjaman yang diberikan pemerintah AS sendiri bisa mencapai 10 juta dollar AS. Mengutip dari Esports Observer, beberapa tim tersebut adalah Envy Gaming, FaZe Clan, NRG Esports, Complexity Gaming, Sentinels, Misfits Gaming, eUnited, dan Rogue.

Dana dan inisiatif ini sendiri diatur oleh US Small Business Administration (SBA), sebuah badan pemerintahan yang tugasnya membantu agar bisnis kecil (seperti UMKM di Indonesia) dapat berkembang. Esports Observer mengutip dari data SBA, mengatakan bahwa pinjaman PPP berhasil mempertahankan 600 pekerja di ekosistem esports.

Namun, pinjaman terhadap beberapa perusahaan esports tersebut juga sempat menuai kritik. Ini karena ada yang menganggap esports mendapat untung karena situasi pandemi COVID-19. Opini tersebut mungkin tidak sepenuhnya salah, karena beberapa waktu belakangan, kita melihat bagaimana ekosistem Sim Racing jadi tumbuh pesat selama pandemi.

Sumber: Autoweek
Ekosistem esports memang luas dan beragam, walau di satu sisi ada CDL dan OWL yang tuai banyak kerugian, di sisi lain ada juga ekosistem Sim Racing yang malah tumbuh pesat selama pandemi. Sumber: Autoweek

Tapi bukan berarti esports secara keseluruhan tidak mengalami kerugian. Beberapa waktu lalu kita juga melihat bagaimana pemilik tim Call of Duty League dan Overwatch League kesulitan selama masa pandemi, bahkan membuat Activision Blizzard dikabarkan turun tangan untuk memberi keringanan finansial.

Memang selama pandemi, walau esports tetap bisa terlaksana secara online, namun bukan berarti tanpa tantangan. Tidak bisa menyelenggarakan event secara offline mungkin baru satu sisi masalah saja, pada sisi lain, ekosistem esports juga jadi kesulitan mendapatkan sponsor karena keadaan ekonomi yang secara umum sedang melesu.