Platform Pengelolaan Event “Goers Experience Manager” Resmi Meluncur, Wadahi Kreator Lokal

Startup penyedia solusi ticketing dan pencarian event Goers resmi meluncurkan Goers Experience Manager (GEM). Platform ini memungkinkan para kreator lokal untuk mengembangkan bisnis experience, mulai dari konser musik, atraksi, workshop, hingga kelas seni.

Ditemui di acara peluncuran, Co-founder dan COO Goers Niki Tsuraya Yaumi mengatakan, platform GEM sebetulnya sudah beroperasi sejak 2018. Namun belum resmi dirilis ke publik saat itu karena alasan pengembangan produk.

“Saat itu kami terus menunggu feedback dulu dari pengguna untuk tahu bagaimana experience mereka. Dari situ kami melakukan perbaikan dan penambahan fitur,” ujar Niki.

Menurut Niki, platform GEM dikembangkan bukan sebagai lini bisnis baru, melainkan dukungan ekosistem terhadap aplikasi Goers yang sudah lebih dulu ada untuk pencarian tiket event.

Startup binaan Indigo Creative Nation (ICN) di 2015 ini awalnya hadir sebagai penyedia direktori untuk pencarian tiket event dan atraksi. Kemudian mereka berkembang untuk membantu penyelenggara acara mempromosikan acara mereka.

Lebih lanjut, pihaknya berupaya untuk menjawab kebutuhan para kreator lokal atau siapa saja yang mengalami tantangan dan hambatan dalam membuat event atau bisnis experience lainnya.

Tantangan yang dimaksud misalnya sistem yang masih manual dan tidak terintegrasi sehingga membuat biaya operasional tidak efisien, sulitnya mengelola saluran penjualan karena terlalu banyak, atau tidak adanya database pengunjung yang dapat dikelola secara berkelanjutan.

Saat ini platform GEM baru dapat diakses melalui situs, namun Niki menjanjikan aplikasi GEM dapat meluncur di kuartal pertama 2020. Hingga sekarang, GEM telah digunakan 1.200 kreator lokal di Indonesia.

Fitur unggulan untuk scale up bisnis para kreator

Untuk dapat bersaing di industri ini, Niki mengungkap bahwa pihaknya mengembangkan sejumlah fitur unggulan yang dinilai dapat membantu para kreator untuk melakukan scale up bisnisnya.

Menurutnya, yang membuat Goers berbeda dengan platform serupa di Indonesia adalah fokus perusahaan terhadap kreator lokal. “Karena siapapun bisa [membuat event]. Kami mengembangkan teknologi yang mudah digunakan mereka sehingga mereka bisa scale up,” tuturnya.

Beberapa fitur GEM yang diunggulkan antara lain ticketing management system (TMS) dan sistem penjualan tiket online terintegrasi, sistem pengelolaan distribusi penjualan, Point of Sales (POS) dengan berbagai metode pembayaran, fitur untuk promosi, Goers Ticket Scanner untuk memantau jumlah pengunjung, laporan analisis event beserta database peserta, dan kustomisasi tiket.

Untuk menghindari event fiktif, Goers mengklaim telah menjalankan mekanisme tertentu untuk memvalidasi para kreator, seperti NPWP untuk legalitas dan verifikasi email.

Dorong sektor pariwisata di Tanah Air

Di kesempatan sama, Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Samsul Widodo mengungkapkan bahwa kehadiran platform ini tak hanya mendorong pelaku bisnis experience dalam negeri, tetapi juga mendorong sektor pariwisata Indonesia.

Samsul mencontohkan bagaimana sebelumnya Pemerintah bekerja sama dengan Goers untuk melakukan digitalisasi ticketing di desa-desa tertinggal. Dengan platform GEM, ada banyak peluang untuk menghadirkan event-event budaya dan pariwisata.

“Di Lombok saja, kami berencana melakukan digitalisasi ticketing di 30 desa tertinggal. Nah, saat ini ada 7.000 desa yang memiliki potensi untuk menjadi tujuan wisata. Ini dapat dikembangkan melalui digitalisasi.

Application Information Will Show Up Here

Melihat Adopsi Teknologi Manajemen Event dari Loket for Business

Promotor event tak jauh-jauh dari panggung, rigging, dan tata suara. Tiga elemen yang begitu terikat dengan event management. Yang banyak orang mungkin tidak tahu, solusi manajemen event bukan hanya tentang tiga elemen tadi dan elemen-elemen teknis lainnya saat acara berlangsung; penting untuk tetap meninjau sisi teknologi pra acara demi menunjang kebutuhan di hari H. Studi menunjukkan adopsi layanan manajemen event terbaik dapat meningkatkan kehadiran dalam event sebesar 20%, meningkatkan produktivitas 27%, dan mengurangi biaya sebanyak 30%.

Para perencana pemasaran tentu mulai berupaya memproyeksikan, di investasi mana mereka akan menghasilkan ROI yang lebih banyak. Sebab, semua peningkatan berdasarkan data tadi telah menjadi lanskap di tengah maraknya kemunculan sistem manajemen event terbaik.

Inilah contoh “perkawinan” antara tren teknologi manajemen event terbaik yang ada saat ini dengan masa depan yang siap membawa dampak signifikan terhadap para profesional industri.

Pemanfaatan RFID sebagai solusi manajemen event terbaik

Penggunaan tag RFID pada awalnya berada pada wilayah pengiriman produk ke konsumen di seluruh dunia. Lantas, bagaimana pelacakan logistik global pada akhirnya bisa bersentuhan dengan bisnis event management?

Teknologi RFID yang digunakan untuk pengiriman telah berevolusi. Hari ini, gelang yang ada di pergelangan pengunjung event sudah meredefinisi RFID dari kebutuhan logistik menjadi pengalaman baru bagi pengunjung. Misalnya, siapapun yang pernah datang ke atau menyelenggarakan event pasti sudah tidak asing dengan yang namanya calo, dan keberadaan calo ini bisa dikendalikan dengan pemanfaatan RFID.

Loket for Business adalah contoh tindak lanjut terhadap masalah tiket palsu atau calo. Identifikasi unik dalam bentuk Barcode, QR Code hingga RFID yang tertanam di dalam tiket memfasilitasi pengunjung untuk memasuki area event dengan proses pemindaian yang sederhana dan bebas penipuan.

Chip RFID sekarang cukup kecil untuk masuk ke dalam gelang atau lencana acara. Meskipun teknologinya sederhana, gelang dan lencana ini memiliki kekuatan untuk mengubah pengalaman dari awal hingga selesai. Teknologi identifikasi unik dari Loket for Business memungkinkan pencocokan data pengunjung yang mereka masukkan sama dengan yang ada saat proses check-in di pintu masuk.

Optimalisasi sistem manajemen event

Akses bagi pengunjung kemudian menjadi pekerjaan rumah berikutnya bagi event manager; termasuk di antaranya adalah mengelola ticketing management system (mencakup ticketing management system dan ticketing distribution).

Loket for Business adalah contoh keberhasilan distribusi tiket. Dalam perhelatan Asian Games 2018, LOKET yang didapuk memegang manajemen tiket mengeksekusi strategi dengan mengandalkan panduan standar dan kerja sama tim, dengan tentunya koordinasi yang solid hingga keahlian terstandar.

“Salah satu kelebihan LOKET adalah memiliki strategi tailor-made atau fleksibel sehingga penerapannya dapat sesuai kebutuhan klien atau user. Tentu kami punya SOP dan panduan dasar untuk menganalisis masalah. Namun, dari segi implementasi kerap kali strategi yang kami terapkan dinamis sesuai kondisi di lapangan,” terang VP Marketing LOKET, Mohamad Ario Adimas, dalam sebuah kesempatan wawancara dengan DailySocial.

Dimas, sapaan akrabnya, juga mencontohkan bagaimana upacara penutupan Asian Games dibarengi dengan hujan deras. Alhasil, para pengunjung mulai menumpuk di gate luar dan genangan air mulai meninggi. Hasil dari strategi Loket for Business dan partnernya dapat terlihat dari bagaimana akhirnya proses pembelian tiket secara online mulai tertata hingga manajemen di lapangan yang lebih tertib.

“Berkat koordinasi tim yang solid dan berpengalaman menghadapi situasi tak terduga, kami berhasil memasukkan pengunjung ke gate berikutnya dengan lancar. Pengunjung tetap bisa masuk, berbaris dengan rapi, dan terdata.”

Loket for Business menunjukkan kepiawaiannya dalam menyediakan teknologi manajemen event terbaik. Menyediakan solusi sistem ticketing white label, monitoring akses crew, teknologi gelang RFID, audience profiling, secure ticket, dan secure gate, LOKET sudah terlibat di sejumlah acara besar seperti Asian Games 2018, Djakarta Warehouse Project (DWP), We The Fest (WTF), Celine Dion concert, KYGO concert, GIIAS, Disney on Ice, Teater Koma, dan masih banyak lagi.

Jadi, siap kolaborasi untuk mewujudkan mimpi event-mu bersama LOKET? Yuk, kunjungi Loket for Business untuk info lebih lengkapnya.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh LOKET.

Realisasi Visi Edy Sulistyo untuk Layanan “Event Management”

Edy Sulistyo bukanlah nama baru di industri event management. Di tahun 2013, startup self service management system, Eevent, yang didirikannya di Amerika Serikat bersama Andi Sie dan Lawrence Samantha, diakuisisi EnvisionPoint. Kini Edy berkutat dengan layanan end-to-end event management Loket, yang tahun lalu diakuisisi Go-Jek, dan memegang platform penjualan tiket Go-Tix.

Kepada DailySocial, Edy bercerita saat dirinya membangun bisnis Eevent di Amerika Serikat. Ia melihat masih banyak kendala yang dialami promotor dan event organizer untuk melakukan penjualan tiket, promosi, dan faktor pendukung lainnya.

Pelajaran Eevent

Berangkat dari berbagai persoalan tersebut, Eevent diluncurkan. Kesuksesan Edy mendirikan Eevent kemudian membangkitkan ide mendirikan usaha serupa di Indonesia. Bersama Loket, Edy tidak hanya menghadirkan platform yang didukung teknologi ticket management system, tetapi juga menghadirkan impact ke promotor, pembeli, dan pihak-pihak terkait.

“Kembalinya saya ke tanah air ternyata didukung dengan perubahan kebiasaan masyarakat yang mulai terbiasa melakukan pembelian makanan, atraksi wisata, hingga tiket bioskop secara online. Yang sebelumnya lebih banyak membeli produk ritel, kini mulai bergeser ke kebutuhan lainnya,” kata Edy.

Fokus Loket adalah sebagai one stop solution untuk manajemen sistem event secara end-to-end, termasuk Ticket Management System (TMS), event analytics, in-event payment, entertainment booth provider, dan kiosk management.

Dampak ekonomi yang luas

Satu hal yang kemudian dipelajari Edy dan tim Loket adalah platform yang dikelola Loket mampu memberikan keuntungan lebih luas untuk masyarakat umum, tak hanya bagi penyelenggara event.

“Salah satu contoh adalah ketika acara digelar di Bali yang ternyata hampir 60-80% pengunjungnya adalah wisatawan asing. Dari situ tidak hanya pihak penyelenggara acara saja yang diuntungkan, namun juga hotel, penerbangan, hingga pemilik toko sekitar dan [layanan] transportasi online,” kata Edy.

Imbas yang dirasakan masyarakat sekitar mampu menghidupkan perekonomian daerah setempat. Jal ini dianggap sesuai dengan visi dan misinya Loket yang ingin membantu lebih banyak pemilik UKM, baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Jika pada masa awal fokus kita adalah enterprise yang menggelar kegiatan dengan target pengunjung ribuan jumlahnya, ke depannya kita akan membantu penyelenggara event dalam skala kecil hingga menengah untuk memanfaatkan Loket,” kata Edy.

Realisasi visi bersama Go-Jek

Pertengahan tahun lalu Loket diakuisisi Go-Jek dan kini mereka mengelola Go-Tix, salah satu produk Go-Jek yang mengurusi penjualan tiket berbagai hiburan dan atraksi. Edy mengakui pertimbangan untuk diakusisi karena dia memiliki rencana-rencana besar yang bisa dipercepat dengan langkah strategis ini.

“Kita menyadari semua rencana yang dimiliki Loket akan lebih cepat terwujud bersama dengan Go-Jek dan Go-Tix. Karena alasan itulah saya memutuskan untuk menjalin sinergi dengan Go-Tix,” kata Edy.

Tanpa akuisisi, rencana-rencana tersebut diperkirakan membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk direalisasikan. Bersama Go-Jek, rencana tersebut diklaim mampu diwujudkan dalam waktu satu tahun saja memanfaatkan dana, sumber daya, dan jaringan yang dimiliki.

Rencana awal yang bakal diimplementasikan adalah memberikan kesempatan penyelanggara event level kecil dan menengah untuk mempromosikan dan menjual tiket mereka melalui Go-Tix. Mulai dari cooking class, seminar, dan bahkan pelatihan dengan skala yang kecil. Tanya hanya soal faktor-faktor pendukung, tapi juga transparansi dan kontrol akses di dalam acara.

“Misalnya jika pihak penyelenggara tersebut membutuhkan makanan, kami bisa menghadirkan merchant dari Go-Food. Sementara bagi mereka yang membutuhkan pilihan pembayaran, kami bisa menyediakan pilihan pembayaran melalui Go-Pay,” kata Edy.

Evolusi dan inovasi bisnis

Edy mengklaim masih banyak persoalan di sektor event management yang bisa diatasi melalui Loket. Hal tersebut yang tetap menjadi fokus Edy bersama Loket dan Go-Tix sebagai core business-nya. Edy menegaskan, selama masih ada berbagai kendala yang dirasakan promotor dan pihak penyelenggara, Loket akan hadir mengatasi persoalan tersebut.

“Bisnis event itu vertical-nya sangat luas. Kita tidak akan pernah berhenti untuk berevolusi dan akan terus menghadirkan inovasi. Teknologi yang kita hadirkan selalu berawal dari masalah [yang dialami konsumen],” kata Edy.